Nusantara
A.
Jalur utara dengan rute Arab (Mekah dan Madinah), Damaskus, Bagdad,
Jalur selatan dengan rute Arab (Mekah dan Madinah), Yaman, Gujarat,
Teori Mekah
Masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah atau Arab. Terjadi pada
abad pertama hijriah atau abad ke-7 Masehi. Orang-orang arab kebanyakan
keturunan nabi muhammad saw dengan gelar syarif /sayid Menurut ahli sejarah,
jalur perdagangan antara Indonesia dengan Arab telah berlangsung sebelum
masehi .
2.
Teori Gujarat
Kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7H atau ke13M. Gujarat adalah suatu wilayah di India bagian barat, berdekatan dengan laut
Arab. Yang menyebarkan agama islam adalah pedagang Gujarat yang telah
memeluk Islam dan berdagang ke Nusantara .
3.
Teori Persia
Kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang
yang dinamakan Iran). Tradisi yang berkembang adalah tradisi merayakan 10
Muharram / Asyuro.
4.
Teori China
Perkampungan Islam yang terdapat di sekitar Selat Malaka pada abad ke-7
dan ke-8 M.
b.
Gresik, Jawa Timur atas nama Fatimah binti Maimun, berangka tahun 475 H
(1082 M).
c.
d.
Batu nisan makan Sultan Malik as-Saleh, Raja Samudra Pasai yang
2)
dari sunan Ampel. Sunan Bonang berupaya menyesuaikan dakwahnya dalam hal
pewayangan dan music gamelan.
4)
Sunan Giri (Raden Paku) dia merupakan seorang wali yang menyebarkan
Sunan Drajat (Maulana Syarifuddin) wali ini juga merupakan putra dari
Sunan Ampel yang menggunakan seni sebagai media dakwahnya, yaitu pankur alat
seni liptak.
6)
Sunan Kudus (Maulana ja far Shodiq) dia dikenal sebagai Sunan Kudus
sarana wayang kalif yang memuat nilai keislaman. Dia merupakan pencipta lagu
dandanggula.
9)
Sunan Murai (Maulana Umar Said) merupakan putra dari sunan kalijaga
B.
I.
Perdagangan
Proses penyebaran Islam melalui jalur perdagangan dilakukan oleh para pedagang
muslim pada abad ke-7 sampai abad ke-16 M. Para pedagang tersebut berasal dari
Arab, Persia, dan India. Para pedagang muslim menggunakan kesempatan itu
untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Mereka memiliki akhlak mulia,
santun, dapat dipercaya, dan jujur. Banyak pedagang muslim yang singgah dan
tinggal di Indonesia. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi
perkampungan muslim.
II.
Perkawinan
Sebagian pedagang Islam tersebut ada yang menikah dengan wanita pribumi,
terutama putrid bangsawan atau putrid raja. Adanya pernikahan itulah banyak
keluarga bangsawan atau raja masuk Islam, sehingga pedagang itu menetap dan
membentuk perkampungan muslim yang disebut Pekajon.
III.
Pendidikan
Hubungan Sosial
Kesenian
kerajaan Samudra Pasai mulai mundur dan berada dibawah kekuasan Kerajaan
Aceh. Kerajaan Samudra Pasai berakhir pada tahun 1524 M.
b)
Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda
Aceh. Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah
(1514-1528). Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah
Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia berhasil menaklikan Johor, Pahang, dan
Kedah. Pujangga yang terkenal dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, Syamsudin
Sumatrani, Nurudin ar Raniri, dan Abdurrouf Singkel. Para ulama inilah yang
berhasil menerjemahkan Al Quran dalam bahasa Melayu.
c)
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa
Tengah. Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Raden Patah. Setelah wafat
digantikan purtanya yaitu Adipati Unus yang memerintah dari tahun 15181521. Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Sepeninggalan
Sultan Trenggono, kerajaan Demak kacau karena adanya perebutan
kekuasaan. Akhirnya menantu Sultan Trenggonno yaitu Adiwijaya. Sejak itu
pusat pemerintahan dipindahkan ke Panjang pada tahun 1568. Peninggalan
sejarah Kerajaan Demak, antara lain masjid agung Demak yang didirikan tahun
1478 oleh walisanga.
d)
kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di lereng Gunung
Merapi. Pada waktu Sultan Hadiwijaya berkuasa di Panjang , Ki Ageng
Pemanahan diangkat menjadi bupati di Mataram sebagai imbalan atas
keberhasilanya menumpas Aria Panangsang. Ki Ageng Pemanahan wafat pada
tahun 1575M.
Pangeran pangiri datang menyerbu Pajang untuk merebut tahta. Hal ini
ditentang keras oleh para bangsawan Pajang yang berkerja sama dengan
Sutawijaya dari Mataram. Akhirnya, Pangeran Pangiri berserta pengikutnya dapat
dikalahkan dan diusir dari Pajang. Setelah suasana aman, Pangeran Benowo
menyerahkan tahta kepada Sutawijaya. Sutawijaya kemudian memindahkan pusat
pemerintahanya ke Mataram.
e)
kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 dan raja pertamanya adalah
Sutawijaya yang bergelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama artinya
Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragam. Pusat Kerajaan ini
terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Kerajaan
Mataram mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan
Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645). Pada masa Sultan Agung banyak
prestasi besar yang dicapai, antara lain sebagai berikut.
f)
(Hijriah).
Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Sastra Gending dan kitab
suluk.
Menyusun kitab undang-undang baru.
Kerajaan Banjar
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan ini terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa
bergelar Daeng, dan raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng Manrabia
(Sultan Alaudin) dan raja Tallo yaitu Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam)
menyatakan pengabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal. Raja terkenal dari
Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653-1669), karena ketegasannya Belanda
menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari
Timur. Kehancuran Gowa-Tallo karena penghianatan Raja Arupalaka dari Bone.
h)
Kerajaan Ternate-Tidore
Kerajaan ini terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara.
Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (14861500). Raja terkenal Ternate adalah Sultan Hairundadan Sultan Baabulah yang
gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku (1536-1583). Hasil utama
Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan oleh
Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.
kepada Tuhan Yang Maha Esa berkembang dan tatanan kehidupan menjadi
baik pula.
2) Hasil karya para ulama berupa karangan buku sangat berharga untuk
dijadikan sumber pengetahuan.
3) Meneladani kesuksesan mereka dalam berkarya dan membuat masyarakat
Islam gemar membaca dan mempelajari Al Quran.
4) Memperkaya dalam bentuk (arsitektur) bangunan, seperti masjid sebagai
tempat ibadah.
5) Mengajarkan tentang Islam harus dengan keramahan dan bijaksana serta
membiasakan masyarakat Islam bersikap konsisten.
6) Memanfaatkan peninggalan sejarah, baik berupa, makam, masjid, dan
peninggalan lainnya untuk dijadikan tempat ziarah (pembelajaran) demi
mengingat perjuangan mereka.
7) Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktekkan
tingkah laku yang penuh keteladanan sebagai ulama pendahulu di nusantara
ini dalam mempertahankan harga diri serta tanah air dari penjajahan.
8) Mengajarkan sikap tetap bersatu, rukun, dan bersama-sama mempertahankan
negara Indonesia dari ancaman luar maupun dalam negeri.
9) Menyadari bahwa perjalanan sejarah perlu dijadikan sebagai pemikiran dan
peneladanan orang-orang yang beriman terutama keteladanan dan perjuangan
para ulama untuk dipraktekkan oleh generasi mendatang dalam menentukan
masa depan umat dan masyarakat.