Anda di halaman 1dari 26

PAI DAN BUDI PEKERTI

BAB 5. KEHADIRAN ISLAM


MENDAMAIKAN BUMI NUSANTARA
KOMPETENSI DASAR :

1.12 Meyakini bahwa berkembangnya Islam


di Nusantara sebagai bukti Islam rahmatan
lil’alamin
2.12 Menunjukkan perilaku cinta tanah air
sebagai implementasi dari mempelajari
perkembangan Islam di Nusantara
3.12 Memahami sejarah perkembangan
Islam di Nusantara
4.12 Menyajikan rangkaian sejarah
perkembangan Islam di Nusantara
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pembelajaran Kehadiran Islam Mendamaikan
Bumi Nusantara, peserta didik diharapkan dapat:
1.Meyakini ajaran Islam adalah agama yang rahmatan
lil-‘alamin
2.Meyakini bahwa berkembangnya Islam di Nusantara
Nusantara sebagai bukti Islam rahmatan lil-‘alamin
3.Menghayati perilaku cinta tanah air sebagai implementasi
mempelajari sejarah perkembangan Islam di Nusantara
4. Memiliki kepedulian dengan mengikuti dan berpartisipasi
aktif dalam sebuah kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar
5. Meneladani perilaku perjuangan tokoh-tokoh Islam dalam
kehidupan sehari-hari
LANJUTAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
6. Menjelaskan alur perjalanan dakwah di Nusantara dengan benar.
7. Menunjukkan cara-cara dakwah di Nusantara dengan benar.
8. Menyebutkan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara dengan
benar.
9. Mengambil hikmah kehadiran Islam di Nusantara dengan benar.
10.Membuat paparan sejarah perkembangan Islam di Nusantara
dengan benar
11.Menyajikan paparan sejarah perkembanga Islam di Nusantara
dengan benar.

Focus Penguatan karakter: Religius, nasionalis, integritas,


peduli, mandiri, dan rasa ingin tahu
Materi Pembelajaran
 Islam lahir di Mekkah pada tahun 611 M
ditandai dengan turunnya ayat Al-Quran yang
pertama. Mula-mula ajaran Islam berkembang
di Mekkah dan Madinah, kemudian berkembang
di seluruh Timur Tengah, Eropa Selatan dan ke
Timur hingga ke Indonesia.
 Ajaran Islam mudah diterima oleh penduduk
Nusantara,hal ini karenakan Islam adalah
agama yang nyata
kebenarannya,rasional,mengajarkan kedamaian
dan persamaan derajat.
I.Proses Masuknya Islam di Indonesia

Menurut para ahli sejarah teori-teori tentang


kedatangan Islam ke Indonesia sbb :
1.Teori Makah
Menurut teori Makah,proses masuknya Islam
ke Indonesia adalah langsung dari Makah,
terjadi pada abad pertama Hijriyah / abad ke
7 Masehi, sedang abad ke 13 sudah berdiri
kekuasaan politik Islam. Teori ini dipelopori
oleh HAMKA ( Haji Abdul Malik Karim Amrullah )
2. Teori Gujarat

Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan


bahwa datangnya Islam di Indonesia berasal
dari Gujarat,India. Yang dikemukakan oleh
Snouck Hurgonje dengan alasan agama Islam
disebarluaskan melalui jalan dagang antara
Indonesia dengan Cambay (Gujarat). Menurut
J.C. Van Leur, Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke 7 M sedangkan abad 13
merupakan masa perkembangannya.
3. Teori Persia
Teori persia mengatakan bahwa proses kedatangan
Islam ke indonesia berasal dari persia / iran.
Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat.
Teori ini lebih meninjau pada kebudayaan yang hidup
dikalangan Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki
persamaan dengan Persia, persamaan tersebut,
antara lain;
 Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai
peringatan Syi’ah atas kematian Syahidnya Husain
 Penggunaan istilah bahasa persia dalam system
mengeja huruf arab.
4. Teori Cina
Menurut teori Cina, proses masuknya Islam ke
Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal
dari para pedagang Cina. Sebagai pembuktian
Teori Cina ini bahwa raja Islam pertama di
Jawa yakni Raden Patah dari Demak
merupakan keturunan Cina, ibunya disebutkan
berasal dari Campa.Bukti lainnya adalah
adanya masjid-masjid tua yang bernilai
arsitektur Cina / Tiongkok di pulau Jawa
Agama

Agama Islam berkembang di Indonesia


disebarkan oleh berbagai golongan,antara lain
pedagang,mubaligh,sufi dan para wali. Para wali
menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di
tanah Jawa. Diantara yang paling terkenal
adalah Wali Songo yaitu :
1. Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syeh
Maghribi di Gresik
2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat di
Ampel,Surabaya
Lanjutan Nama-nama Wali Songo
3. Sunan Bonang atau Raden Maulana
Makdum Ibrahim di Bonang,Tuban
4. Sunan Giri atau Raden Paku di Giri,Gresik
5. Sunan Drajat atau Syarifudin,di dekat
Sedayu,Surabaya
6. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di
Gunung Jati,Cirebon
7. Sunan Kudus atau Ja’far Sodik di Kudus
8. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid di
Kadilangu,Demak
9. Sunan Muria atau Raden Umar Said di Gunung
Muria, Kudus
CARA-CARA DAKWAH ISLAM DI
NUSANTARA
1.Jalur Perdagangan
Kesibukan lalu lintas perdagangan dunia (Arab,
Persia, dan India) pada abad ke-7 M hingga
abad ke-16 M membuat para pedagang muslim
ikut berdagang di negeri-negeri Asia barat, Asia
timur dan Asia tenggara . Para pedagang muslim
menggunakan kesempatan untuk menyebarkan
agama Islam.Mereka berakhlak mulia,santun,dan
jujur sehingga banyak penduduk Nusantara
secara sukarela masuk agama Islam.
2. JalurPerkawinan
Sebagian pedagang muslim ada yang menikah dengan
wanita pribumi terutama putri bangsawan atau putri raja.
Dari perkawinan inilah kemudian para pedagang muslim
tersebut banyak melahirkan keturunannya yang juga
Islam. Diantara pedagang muslim yang menikah denga
putri-putri pribumi antara lain
- Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Manila
- Fatahillah (Sunan Gunung Jati) dengan Putri Kawung
Nganten
- Raden Brawijaya dengan Putri Campa yang melahirkan
Raden Patah
Sehingga para pedagang tersebut menetap dan
membentuk perkampungan muslim yang disebut pekojan
3. Jalur Pendidikan atau Pengajaran

Para mubaligh mendirikan lembaga


pendidikan Islam di beberapa wilayah
Nusantara. Di Aceh dikenal dengan nama
Meunasah,Dayah dan Rangkang, di
Sumatera Barat Surau,di Kalimantan
Langgar,di Jawa dikenal dengan nama
Pondok Pesantren. Disanalah berlangsung
pendidikan dan pengajaran untuk
menyebarkan agama Islam
4. Jalur Sosial
Para mubaligh yang menyebarkan Islam di
Nusantara pandai dalam menjalin hubungan sosial
dengan masyarakat, mereka santun, memiliki
kepandaian yang tinggi dan dermawan.
Pada kesempatan tertentu mereka menyampaikan
ajaran Islam dengan bijaksana, mengajarkan
persamaan hak dan derajat manusia,dan
mengajarkan saling membantu antara yang kaya
kepada yang miskin sehingga agama Islam semakin
mudah diterima oleh penduduk Nusantara.
5. Jalur Kesenian
Diantara kesenian yang paling terkenal
untuk penyebaran Islam adalah Wayang,
yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga.
Kesenian lain yang menjadi alat Islamisasi
adalah sastra (seperti Hikayat atau
Babad), seni bangunan, seni ukir, dan juga
kaligrafi.
  
II.KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM
DI
NUSANTARA
A. Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera
1.Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia terletak di pesisir timur laut
Aceh, kabupaten Lhokseumawe ,aceh Utara.
Kerajaan Samudera Pasai berdiri pada awal abad
ke 13 M. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al
Saleh, meninggal pada bulan Ramadzan tahun
1297. Pada tahun 1521 kerajaan ini ditaklukkan
oleh Portugis, sehingga kerajaan ini di bawah
kekuasaan kerajaan Aceh.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di kabupaten Aceh
Besar. Kerajaan ini berdiri pada abad ke
15 M diatas puing-puing kerajaan Lamuri
oleh Muzaffar Syah. Raja yang pertama
dari kerajaan Aceh Darussalam adalah Ali
Mughayat Syah. Pada masa pemerintahan
Iskandar Muda kerajaan Aceh mencapai
puncak kejayaannya.
B. Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
1. Kerajaan Demak
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah
Demak. Raja pertamanya adalah Raden
Patah yang bergelar Senopati Jimbun
Ngabdurrahman Panembahan
Palembang Sayidin Panatagama.
kerajaan Demak berdiri pada tahun
1478 . Kekuasaan kerajaan Demak
berakhir pada tahun 1568.
2. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang berdiri pada 1568 – 1686 M
terletak di Kartasura sekarang, dan
merupakan penerus atau pewaris dari
kerajaan Demak. Raja yang pertama adalah
Joko Tingkir alias Mas Karebet. Yang berasal
dari Pengging. Ia diangkat oleh sultan
Trenggono (Raja Demak ke-3) sebagai
penguasa di Pajang yang sebelumnya
dikawinkan dulu dengan putrinya. Joko
Tingkir bergelar Sultan Hadi Wijaya.
3. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun
1586 dengan raja pertamanya Sutawijaya
yang bergelar Senopati Ingalogo Sayidin
Panotogomo yang artinya panglima perang
dan ulama’ pengatur kehidupan beragama.
Pusat kerajaan ini terletak di sebelah
tenggara kota Yogyakarta,yakni di Kota Gede.
Kerajaan Mataram mencapai puncak
kebesarannya pada masa pemerintahan
Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645)
4. Kerajaan Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam yang pertama di
Jawa Barat, pendirinya adalah Sunan Gunung Jati
(Fatahillah).

5. Kesultanan Banten
Menurut sumber Tradisonal penguasa Pajajaran di
Banten, menerima Sultan Gunung Jati dengan ramah
dan tertarik masuk Islam. Hal ini memudahkan jalan
masuknya Islam di Banten. Setelah Sunan Gunung Jati
kembali ke Cirebon kekuasaan Banten diserahkan
kepada Puteranya yakni Sultan Hasanudin yang
kemudian nikah dengan puteri Demak.
C. Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di pulau
Kalimantan tepatnya di propinsi Kalimantan Selatan
sekarang. Pusat kerajaan Banjar yang pertama
adalah Kuin utara ( sekarang Banjarmasin). Setelah
keraton Kuin dihancurkan Belanda, pusat kerajaan
dipindahkan ke Martapura. Kerajaan ini berdiri
tahun 1526 dengan sultan yang pertama Sultan
Suriansyah (Raden samudera). Kerajaan Banjar
runtuh pada tahun 1905 dengan raja terakhir Sultan
Muhammad Seman.
D. Kerajaan-kerajaan Islam di
Sulawesi
1. Kerajaan Goa-Talo (Makassar)

Krajaan Goa dan Talo merupakan kerajaan kembar yang


saling berbatasan biasanya disebut kerajaan Makassar.
Raja kerajaan Goa-Talo yang pertama adalah Raja
Alaudin (1591-1636 M).Kerajaan Gowa mencapai
puncaknya terutama dibawah pemerintahan Sultan
Malikus Said (1639-1653).
Selain kerajaan tersebut, berdiri kerajaan- kerajaan kecil:
- Kerajaan Sopeng pada tahun 1609 M
- Kerajaan Wajo pada tahun 1610 M
- Kerajaan Bone pada tahun 1622 M 
E. Kerajaan-kerajaan Islam di
Maluku
1. Kerajaan Ternate

Kerajaan ternate berdiri abad 13 dengan ibu


kotanya Sampalu (pulau ternate). Selain kerajaan
Ternate juga telah berdiri kerajaan –kerajaan lain
yaitu Jailolo,Tidore ,Bacan,dan Obi. Menurut
catatan orang Portugis raja Maluku yang mula-
mula masuk Islam adalah raja ternate yaitu Gapi
Baguna ( Sultan Marhum). Di bawah
pemerintahan Sultan Babullah, kerajaan Ternate
mencapai masa kejayaannya.
2. Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam
yang berpusat di wilayah kota Tidore.
Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan
Ternate. Raja pertama kerajaan Tidore
adalah syahadati alias Muhammad Naqal
yang naik tahta pada tahun 1081.
Kerajaan Tidore mencapai puncak
kejayaannya pada masa pemerintahan
Sultan Nuku (1789-1805)

Anda mungkin juga menyukai