Anda di halaman 1dari 10

Strategi Dakwah dan

Perkembangan Islam di
Indonesia
Nama kelompok :
1.A.Z.A Nadhifa
2.Nabila Vavirya
3.Najla Izdihar S
4.Putri Rahayu
5.Tariza Rahmawati
Peran Dakwah dalam Proses
Islamisasi di Indonesia
 Diperkirakan pada abad ke 7 M, islam masuk ke Indonesia
dan berkembang sebagai agama baru yang dibawa oleh para
mubalig yang diterima dengan cara, perdagangan,
perkawinan, pendidikan, sosial politik maupun budaya.
Proses awal perkembangan islam di Indonesia dibedakan
menjadi dua periode.
 Periode pertama (abad ke-7 hingga ke abad 13 masehi)
merupakan awal kedatangan dan pembentukan komunitas
muslim, terutama para pedagang muslim. Para mubalig
periode ini berasal dari luar nusantara, baik itu dari Timur
Tengah, Cina, dan India. Pada umumnya mereka adalah
saudagar kaya dan juga berpindah sebegai juru dakwah.
 Ke-2 (abad ke-13 hingga abad ke-19 masehi) merupakan
kelanjutan dari penyebaran islam awal. Pada perode ini
penyebaran agama islam telah meluas dan ditandai dengan
terbentuknya sosial politik antara mubalig dan orang-orang
pribumi dalam bentuk kerajaan-kerajaan islam, seperti
kerajaan islam peurlak dengan raja muslim pertama Sultan
Muhammad Amir Syah (1225-1263 M). Karena itu, upaya
yang dilakukan dalam proses periode ini lebih kompleks,
dengan perdagangan, yaitu dengan perdagangan,
perkawainan.
Periode Islamisasi di Indonesia
1. Periode Pertama (abad ke-7 hingga abad ke-13)
a) Teori Gujarat
Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat sekitar
abad ke-13 M atau abad ke-7 hijriah. Dasar teori ini adalah :
 Gujarat terletak di india bagian barat, daerah ini berdekatan
dengan laut arab,memiliki posisi stategis di jalur perdagangan
antara tumur dan barat. Pedadangan arab bermazab syafi’I telah
bermukim di gujarat dan malabar. Oleh karna itu, menurut
j.pichnapel,orang yang membawa islam ke indonesia bukan orang
arab langsung,melainkan para pedagang gujarat bermazhab syafi’I
yang berdagan ke dunia timur.
 Penemuan arkeologis berupa batu nisan pada makam sultan
malikus saleh yang ditemukan di kerajaan islam samudra pasai.
Batu nisan itu bertuliskan angka tahun 686 H/1297 M dan
diketahui memiliki kesamaan dgn batu nisan maulana malik
Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur. Hasil
penelitian berasal dari Kambay, Gujarat, Moquetta juga
berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari gujarat,
dibuat oleh orang gujarat yang telah kaligrafi khas gujarat
b) Teori Persia
Pendapat lain menyatakan bahwa periode pertama masuknya
islam di Indonesia di bawa oleh orang – orang persia. Bukti yang
mendasari teori ini adalah sebagai berikut.
1. Adanya penemuan – penemuan batu nisan yang usianya lebih tua dari
yang sebelumnya. Batu nisan tertua yang ditemukan bertuliskan
nama Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah yang wafat pada tanggal 7
rajab 475 H/1082 M yang ditemukan di Phanrang, Vietnam. Pada
kedua batu nisan terdapat kaligrafi arab dengan jenis huruf kufi
bercorak Timur Tengah.
2. Terdapat pengaruh Persia yang kuat terhadap kebudayaan,
kesusastraan, pemikiran dan tasawuf di Indonesia. Menurut Hosein
Djajadiningrat, kesamaan tradisi dalam memperingati sepuluh
muharrom atau yang di kenal dengan Asyura adalah bukti pengaruh
Persia di Indonesia. Uka Tjandrasasmita menulis bahwa hubungan
bahari dan perdagangan antara Indonesia dengan Timur Tengah,
khususnya Iran, sejak abat ke 7 hingga 17 M sangatlah kuat, sehingga
berdampak terhadap kebudayaan Indonesia.
C. Teori Arabia
Teori terbaru tentang masuknya Islam di Indonesia kerap di kenal
dengan teori arabia. Dalam teori ini disebutkan bahwa islam
masuk ke Indonesia datang langsung dari Mekkah dan Madinah.
Islam masuk ke Indonesia abad ke 7 M atau awal abad Hijjriah,
bahkan pada masa pemerintahan khulafur Rasyidin.
Mubalig pertama yg datang ke nusantara menurut Ahmad Mansyur
Syuryanegara adalah rombingan delegasi dagang yang diutus
Khalifah Usman bin Affan r.a. ke Cina sambil meperkenalkan
dawlah Islam yang belum lama berdiri.
Pada tahun tahun kemudian, disusul dinasti Umayyah mendirikan
pangkalan dagang di pantai barat Sumatra. Dari sinilah penduduk
Indonesia banyak berkenalan dengan Islam. Sejak itu para pelaut
dan pedagang muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka
berdagang sambil berdakwah.
Para ahli yang mendukung teori arabia ini diantaranya Thomas W.
Arnold, Azyumardi Azra, Hamka, Uka Tjandrasasmita, dan A.
Hasymi.
2. Periode Kedua (Abad ke 13 hingga abad ke 19 M)
Dari tahapan pengenalan atau kedatangan islam ke nusantara kemudian
menungkat pada tahapan penyebaran islam. Terbentunya komunitas muslim
di Nusantara hingga terbentuknya kerajaan kerajaan islam pada abad ke 13
menunjukkan islam mengalami perkembangan secara nyata. Mereka
memberikan bimbingan kepada para muridnya untuk ikut membantu
menyebarkan agama islam ke daerah daerah lainnya. Mubalig dan para
muridnya ini kemudian dikenal dengan sebutan para ulama.
dengan demikian penyebaran islam yang meluas di Indonesia juga dilakukan
melalui kekuatan sosial politik kerajaan contohnya yaitu :
a. Kerajaan Islam di Sumatra
1. Kesultanan Perlak
Kerajaan Islam yang pertama kali berdiri ditanah air adalah Kesultanan
Perlak di Sumatra. Kesultanan Perlak berdiri pada tahun 840 M dan berakhir
tahun 1292 M. Kesultanan ini dikenal di Eropa semenjak kunjungan Marcopolo
pada tahun 1293.
2. Kesultanan Samudra Pasai
Kesultanan Samudra Pasai terleta di Aeh, berdiri sekitar akhir abad ke 13 M
atau antara tahun 1270-an M.
3. Kesultanan Aceh Darussalam
Kesultanan ini berdiri tahun 1514. Pada awalya kerajaan ini gabungan dari
dua kerajaan, yaitu kerajaan Lamuri dan Kerajaan Aceh Darul Kamal.
b. Kerajaan Islam di Jawa
1. Kesultanan Demak
Runtuhnya Majapahit pada tahun 1478 membuat daerah pantai seperti Tuban,
Gresik, Panarukan, Demak, Pati, Jepara, dan Kudus menyatakan diri lepas dari
kekuasaan Majapahit.
2. Kesultanan Pajang
Nama Pajang telah ada sejak zaman Majapahit. Namun, setelah Kesultanan
Demak berakhir, kekuasaan pemerintahan di Jawa bergeser ke Keraton Pajang, dengan
Joko Tingkir sebagai rajanya bergelar Sultan Hadiwijaya (1546 – 1586).
3. Kesultanan Mataram Islam
Mataram ketika diberikan oleh Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan
masih berupa alas mentaok (hutan rimbau).
4. Kesultanan Banten
Kesultanan ini berawal sekitar tahun 1526,ketika militer Demak yang dipimpin
Hasanudin atau dikenal dengan Fatahillah berhasil menahklukan kawasan pelabuhan
Sunda Kelapa yang dikuasai Portugis.
5. Kesunanan Cirebon
Syarif Hidayatullah datang ke Cirebon pada tahun 1470 M dan mengajarkan islam
digunung Sembung bersama pangeran Cakrabungi atau Haji Abdullah Iman.
c. Kerajaan-kerajaan Islam diwilayah lainnya
Selain didaerah Sumatra dan Jawa masih banyak terdapat kerajaan-kerajaan Islam
lainnya. Kerajaan-kerajaan Islam tersebut anatara lain sebagai berikut:
1. Di kalimantan
Didaerah Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam maupun
kerajaan Hindu Budha yang berubah menjadi kerajaan Islam karena adanya islamisasi.
2. Di Sulawesi
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi tidak lepas dari kontak perdagangan
yang berlansung kala itu.
3. Di Maluku Utara
Kepulauan Maluku menduduki posisi penting dalam perdagangan dunia dikawasan
Timur Nusantara. Maka tidak mengherankan jika sejak abad ke 15 hingga abad ke 19
kawasan ini menjadi perbutan antara bangsa Spanyol,Portugis,dan Belanda.
4. Di Papua
Dengan berkembangnya islam didaerah Sulawesi dan Maluku,maka diperkirakan
sejak abad ke 15 dan 16 islam juga meluas ke daerah Nusa Tenggara dan Papua.
5. Di Nusa Teganggara
Kehadiran islam ke daerah Lombok diperkirakan terjadi sejak abad ke 16M yang
diperkenalkan oleh sunan Prapen,Putra Suna Giri.
3. Islam Pada Awal Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
Bangsa eropa pertama kali melakukan ekspansi kolonialnya keindonesia pada masa
perkembangan 3 kerajaan besar di indonesia, yaitu kesultanan aceh darulsalam di
wilayah barat, kesultanan demak di wilayah tengah, dan kesultanan ternate di wilayah
utara nusantara. Bangsa eropa yang mula mula datang ke indonesia adalah bangsa
portugis dan spanyol di daerah maluku utara yaitu ternate dan tidore.
barulah pada masa berikutnya belanda bersama inggris datang lewat banten.
Belanda menguasai jawa barat dan inggris menguasai tanah melayu yang kemudian
menjadi malaysia.
loedwijk de Bartomo, orang eropa pertama dri portugis yang mengunjungu
indonesia sangat terkesima melihat potensi bangsa indnesia yang kaya akan hasil
rempah rempah.
a.Kedatangan portugis
pada tahun 1506, loedwijk de Bartomo yang memimpin rombongan ekspidisi
dagang portugis datang ke ternate pada masa ke kuasaan kesultanan ternate yang
dipimpin oleh sultan Bayan Sirullah. Barulah pada tahun 1511 dan 1512, Armada
Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao tiba di nusa telu.
Sultan Bayam menganggap kedatangan Fransisco Serrao memiliki makna penting.
Sebagai tamu kerajaan, sultan memperlakukan seerrao sebagai”tuan asing dari belahan
bumi yang jauh “. Mulai saat itu, sultan memberikan hak istimewa kepada seerrao
berupa hak monopoli perdagangan cengkeh. Selain pemberian hak monopoli
perdagangan cengkeh, seerrao di beri jabatan sebagai penasihat sultan dan kerajaan
serta diangkat sebagai komandan tentara kerajaan.
b. Kedatangan belanda
para pedagang belanda mulai memasuki nusantara pada tahun 1596 melalui
pelabuhan banten di akhir masa pemerintahan maulana muhammad, sultan banten.
Ekspidisi dagang belanda di pimpin oleh cornelis D houtman dan pieter d keiser.
tahun 1602 belanda mendirikan organisasi voc, yaitu himpunan perusahaan Hindia
Timur yang di bentuk pemerintahan negara belanda di nederland yang bertujuan
mengeruk keuntungan sebesar- besarnya dari hasil kekayaan nusantara.
Kata Compagnie dalam singkatan VOC kemudian oleh lidah pribumu tersebut
kompeni atau kumpeni. Dalam perang kolonial, istilah ini bukan lagi merujuk kepada
perusahaan dagang, melainkan kepada pemerintah kolonial Belanda dan khusus kepada
tentara kolonialnya (Marechaussee).
setahun kemudian setelah berdiri, VOC memiliki kantor bisnis sendiri di banten. Di
pimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, sejak saat itu segala tata aturan dan sistem
perdagangan diatur dan dikuasai oleh pihak belanda. Setelah itu, daerah jajahan
belanda meluas, meliputi seluruh wilayah kepulauan nusantara, kecuali semenanjung
malaya, bagian utara borneo (kalimantan) dan Timor Timur (saat itu). Ada 3 hal yang
menjadi strategi kolonialisme Belanda di Indonesia, yaitu :
1.Menguasai perekonomian
2.Hegemoni politik kekuasaan (raja/pemimpin)
3.Politik adu domba.
Belanda akhirnya menjadi bangsa koloni terlama, yaitu sejak pertengahan abad ke
16 hingga abad ke 20 Masehi (kira-kira 350 tahun).

Anda mungkin juga menyukai