Anda di halaman 1dari 36

RAHMAT ISLAM BAGI

Nusantara
Kelompok 1
RAHMAT ISLAM BAGI
NUSANTARA

SEJARAH PERKEMBANGAN
SIKAP & PERILAKU
DAKWAH ISLAM DI
& DALAM KEHIDUPAN
NUSANTARA SEHARI-HARI
TEORI
KERAJAAN ISLAM
STRATEGI
&
DAKWAH GERAKAN PEMBAHARUAN
ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH
MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA
● Sebelum abad ke-7 Masehi, kerajaan Hindu-Buda di Nusantara memiliki
hubungan luas dengan Asia Tenggara dan Timur. Namun, dalam abad ke-8
Masehi, beberapa negara Hindustan sedang mengalami krisis ekonomi dan
politik, yang membuat mereka lebih bergantung pada perdagangan
maritim untuk memenuhi kebutuhan mereka.

● Dalam abad ke-7 Masehi, perdagangan maritim antara Asia Tenggara,


Asia Timur, dan Afrika Utara membawa para pedagang Arab, Persia, dan
Cina ke Nusantara. Ini menjadi jalur penting bagi penyebaran agama Islam
ke Nusantara.

● Archeologi menunjukkan adanya perkampungan Arab di pesisir barat


Sumatera pada abad ke-7 Masehi, serta batu nisan yang bertuliskan nama
Syekh Rukunuddin pada abad ke-7 Masehi di daerah tersebut.

● Di abad ke-13 Masehi, kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai di


Aceh dan Kerajaan Demak di Jawa muncul sebagai pusat-pusat penyebaran
agama Islam di Nusantara.
JALUR MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
TEORI

Teori Arab (Mekkah) TEORI CINA TEORI PERSIA (IRAN) TEORI GUJARAT (PERSIA)

Masuknya Islam di Ajaran Islam masuk ke Teori ini meyakini Islam


Diyakini bahwa Islam
Indonesia diperkirakan Nusantara dari bangsa dibawa ke Nusantara oleh
memasuki Nusantara
berasal dari Timur Tengah, Persia (yang kemudian para pedagang dari Gujarat,
bersamaan migrasi
tepatnya mekkah-Arab menjadi negara Iran) pada India, pada abad ke-13
orang-orang Cina ke
pada abad 7 M. Para abad ke-13 M. Tradisi & Masehi
Asia Tenggara pada
pedagang Arab menikah kebudayaan Islam di
abad ke-9 M.
dengan warga lokal & Indonesia diyakini memiliki
membentuk komunitas persamaan dengan Persia.
muslim.
STRATEGI DAKWAH
1.PERDAGANGAN 3.PENDIDIKAN 5.KESENIAN

2.PERNIKAHAN 4.TASAWUF 6.POLITIK


PERKEMBANGAN DAKWAH
ISLAM DI NUSANTARA
PERKEMBANGAN ISLAM DI
SUMATERA
Sumatera dianggap sebagai wilayah pertama di mana Islam masuk ke kepulauan Indonesia.
Penyebaran Islam dilakukan oleh para pedagang Arab yang datang ke Sumatera untuk
berdagang. Mereka datang langsung dari Jazirah Arab dan merupakan utusan resmi yang disebut
khalifah atau pedagang Islam. Penyebaran Islam di Sumatera dilakukan melalui perdagangan dan
perniagaan, dan para pedagang Arab yang membawa Islam ke Sumatera juga membawa budaya
dan adat istiadat mereka. Para pedagang datang dari Mesir, Persia, dan Gujarat ke Cina melalui
Barus-Fansur, yang terletak di ujung barat Sumatera. Barus dikenal sebagai kampung Islam tertua
di nusantara. Para pedagang yang membawa Islam juga datang langsung dari Jazirah Arab, dan
mereka memiliki hubungan dagang dengan Aceh. Hubungan ini juga yang melahirkan asimilasi
keturunan Arab-Aceh di Sumatera. Penyebaran Islam di Sumatera juga dipengaruhi oleh
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kesultanan Aceh dan Kesultanan Deli, yang berperan
penting dalam penyebaran Islam di Sumatera.
PERKEMBANGAN ISLAM DI KALIMANTAN
,MALUKU,DAN PAPUA
Kalimantan:
Islam masuk ke Kalimantan melalui pelayaran dari Melaka pada abad ke-15 hingga ke-16. Pembukaan jendela
perdagangan di Melaka memungkinkan para pedagang Melayu untuk menyebarkan agama mereka ke Kalimantan.
Kawasan utama penyebaran Islam di Kalimantan adalah Dayak, Banjarmasin, Pontianak, dan Berau. Di wilayah ini,
Islam bercampur dengan budaya lokal dan telah menghasilkan bentuk kebudayaan yang unik.
Maluku:
Pada awalnya, Maluku tidak memiliki populasi Muslim yang besar. Namun, pada abad ke-17, ketika VOC (Vereenigde
Oostindische Compagnie) mulai menguasai Pulau Ternate dan Ambon, masyarakat Maluku mulai disentralisir oleh
kolonialisme Belanda. Banyak pekerja Jawa yang dipersilahkan bekerja di Maluku oleh VOC, termasuklah para ulama
yang membawa agama mereka. Seiring dengan waktu, Islam mulai menumbuhkan komunitas lebih luas di pulau-
pulau Maluku.
Papua:
Perkembangan Islam di Papua relatif baru karena fokus agama di daerah ini secara tradisional terhadap Kristen
Protestan dan Katolik. Namun, sebagian kecil masyarakat Papua telah menerima Islam sepanjang sejarah. Proses ini
dilanjutkan dengan migrasi buruh dari Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur, yang membawa agama mereka ke
Papua. Meskipun demografisnya masih dominan Kristen, komunitas Muslim di Papua saat ini cenderung lebih luas
daripada sebelumnya.
PERKEBANGAN ISLAM DI
SULAWESI
Perkembangan Islam di Sulawesi terutama terjadi melalui saluran perdagangan dan dakwah para
mubalig. Islam masuk ke Sulawesi Selatan pada abad ke-16 Masehi melalui proses dakwah, dan
beberapa kerajaan Islam seperti Gowa-Tallo, Wajo, dan Bone muncul pada abad ke-17 Masehi. Kerajaan
Gowa-Tallo memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Sulawesi Selatan, bahkan meluas
ke wilayah di luar Sulawesi Selatan seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa
Tenggara, dan Papua. Proses ini didukung oleh kekuatan militer dan maritim yang besar serta
hubungan dagang dengan pedagang dari berbagai negara. Meskipun mengalami tekanan kolonial,
Islam tetap bertahan dan berkembang di tengah-tengah. Beberapa tokoh seperti Syekh Yusuf al-
Makassari memainkan peran dalam mempertahankan dan mengembangkan Islam di masa kolonial
PERKEMBANGAN ISLAM DI
NUSA TENGGARA
Islam masuk ke Nusa Tenggara pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Penyebaran Islam di Nusa
Tenggara Timur dimulai dari Pulau Solor oleh Syahbudin bin Salman Al-Faris, seorang ulama dan pedagang
asal Palembang. Solor menjadi tempat di NTT yang pertama kali terpengaruh Islam karena letaknya yang
strategis. Di Solor terdapat bandar penting di Pamakayo, Lohayong, Menanga, dan Labala. Bandar tersebut
sangat penting sebagai tempat persinggahan para pedagang. Syahbudin bin Salman Al-Faris juga dikenal
sebagai Sultan Menanga. Ia berhasil menyebarkan Islam. Raja Sangaji Dasi dari Kerajaan Lamakera di Solor
adalah salah satu orang Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pertama kali memeluk Islam. Masuknya Raja
Sangaji Dasi ke agama Islam juga diikuti oleh anggota keluarganya. Selain itu, perkembangan Islam di NTT
juga bisa dibuktikan dengan adanya kampung Muslim pertama di Menanga. Dari Menanga, Islam kemudian
berkembang ke wilayah Alor, Flores, Timor, dan Sumba. Pada abad ke-16, Islam semakin berkembang di NTT,
dibuktikan adanya berbagai lembaga yang didirikan. Beberapa lembaga yang didirikan adalah lembaga
sosial, lembaga keagamaan, dan lembaga pendidikan Islam. Berbagai lembaga yang didirikan tersebut
bertujuan untuk menunjang penyebaran agama Islam
PERKEMBANGAN ISLAM
DI PULAU JAWA
Islam masuk ke Pulau Jawa pada abad ke-15 melalui jalur perdagangan dan dakwah para pedagang
Muslim. Wali Songo adalah sembilan orang yang berperan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa,
seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Setiap wali memiliki sebutan yang disesuaikan dengan
tempat tinggal dan wilayah penyebarannya. Meski namanya sangat terkenal, tetapi belum banyak yang
tahu sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam. Para Wali Songo berkeliling dari satu daerah
ke daerah lain untuk menyebarkan ajaran Islam. Metode dakwah yang lembut, damai, dan tanpa unsur
paksaan tersebut membuat masyarakat Jawa bisa menerima kehadiran Wali Songo dan ajaran Islam
secara sukarela. Pembangunan langgar atau masjid oleh para Wali Songo, selain sebagai tempat ibadah
juga sebagai tempat untuk mengajarkan ajaran-ajaran dalam Islam. Tempat-tempat inilah yang menjadi
pusat penyebaran agama Islam. Akulturasi Islam dan budaya Jawa dapat dilihat pada batu nisan,
arsitektur (seni bangunan), seni sastra, seni ukir, dan berbagai tradisi. Saat ini, Islam adalah agama
mayoritas di Pulau Jawa
WALI SONGO
Nama :Sunan Gresik / Maulana Malik Ibrahim.
Lahir :Samarkand di Asia Tengah pada awal abad ke-14.
Wafat :tahun 1419. Makamnya di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Tempat Dakwah :Gresik, Jawa Timur
Strategi Dakwah :memanfaatkan kemampuan mengobati orang
Peninggalan:Masjid Pesucinan,Sumur Pesucinan,Batu Arsenik Raksasa,dsb

Nama :Sunan Ampel / Raden Mohammad Ali Rahmatullah / Raden Rahmat.


Lahir :lahir di Campa, Kamboja pada sekitar tahun 1401 M
Wafat :Sunan Ampel meninggal pada tahun 1481. dimakamkan di Kota Surabaya, Jawa Timur
Tempat Dakwah :daerah Ampel Denta Surabaya dan sekitarnya.
Strategi Dakwah :metode pembaruan dan pendekatan Intelektual
Peninggalan :Masjid Sunan Ampel,Kampung Arab,Masjid Rahmat Kembang Kuning,dsb.

Nama :Sunan Bonang / den Sayid Maulana Makhdum Ibrahim


Lahir :1465,surabaya, Majapahit
Wafat :1525,Tuban,
Tempat Dakwah :di Kediri
Strategi Dakwah :menggunakan kesenian sebagai media dakwahnya.
Peninggalan :Kitab Sunan Bonang,Sumur Srumbung,Masjid Astana,dsb
WALI SONGO
Nama :Sunan Drajat / Syekh Maulana Hasyim
Lahir :1470 Surabaya, Majapahit
Wafat :1533 Lamongan, masa Kesultanan Demak
Tempat Dakwah :Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Strategi Dakwah :menggunakan kegiatan sosial sebagai ujung tombaknya.
Peninggalan: Gamelan Singo Mengko, Batik Drajat ,Daun Lontar bertuliskan Surat Yusuf,dsb

Nama :Sunan Giri / Muhammad Ainul Yakin


Lahir :Blambangan tahun 1442 M
Wafat :tahun 1506 dimakamkan di desa Giri, Kebomas Gresik
Tempat Dakwah :Gresik , Jawa Timur.
Strategi Dakwah :memanfaatkan seni pertunjukan sebagai media menyebarkan Islam melalui
pendidikan yang dipertunjukkan di Giri Keraton, pesantren miliknya yang terletak di perbukitan Giri.
Peninggalan :Masjid Sunan Giri,Kerajaan Giri Kedaton,Museum Sunan Giri,dsb

Nama :Sunan Gunung jati / Syarif Hidayatullah


Lahir :1448
Wafat :19 September 1568 Kesultanan Cirebon
Tempat Dakwah :cirebon
Strategi Dakwah :Pendekatan Budaya,Toleransi Tinggi terhadap Agama Lain,&Pendekatan Budaya
Peninggalan :Masjid Agung Sang Cipta Rasa,Jamasan Pusaka,Senjata Pusaka
WALI SONGO
Nama :Sunan Kudus / Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan
Lahir :9 September 1400, Kesultanan Utsmaniyah
Wafat : 5 Mei 1550, Kabupaten Kudus
Tempat Dakwah :Kudus, Jawa Tengah, kemudian sempat berkelana ke Sragen dan Gunung Kidul.
Strategi Dakwah :menyebarkan ajaran agama Islam dengan penuh kebijaksanaan dan tidak mema
kekerasan.
Peninggalan:keris Kiai Cinthaka dan dua tombak trisula

Nama :Sunan Kalijaga / Raden Mas Said


Lahir :1450, Tuban
Wafat :1513, Kadilangu
Tempat Dakwah :Demak
Strategi Dakwah :akulturasi budaya Jawa dan ajaran Islam
Peninggalan :wayang, tembang, suluk, dan seni ukir

Nama :Sunan Muria / As-Syekh Umar Said


Lahir :1450 Masehi di Jawa Tengah
Wafat :1551, Kecamatan Dawe
Tempat Dakwah :gunung Muria, daerah Tayu, Kudus dan Juwana
Strategi Dakwah :menggunakan kesenian dan tradisi kebudayaan Jawa.
Peninggalan :Situs Air Gentong Keramat,Masjid di Puncak Gunung Muria,,dsb
KERAJAAN ISLAM
1.SAMUDERA PASAI
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan
Samudera Pasai yang terletak di pesisir timur laut Aceh,
kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh Utara
sekarang.Didirikan pada tahun 1267

Kawasan Aceh yang strategis menjadikan Aceh sebagai


tempat pertemuan para pedagang dari berbagai daerah di
Nusantara dan luar negeri.

Lahirnya kerajaan ini diperkirakan sekitar pertengahan abad


ke-13 M dan berakhir pada tahun 1524 M.
Salah satu bukti
(Lonceng Cakra Donya)
2.KERAJAAN ACEH
Pendiri kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528M)
Pada masa sultan ini, Aceh bekerja sama dengan Portugis dan meluaskan
wilayah kekuasaan sampai daerah Pidie.

Berikutnya adalah Sultan Alauddin Riayat Syah.Sultan ini bergelar Al-


Qahar.
Berbeda dengan sultan sebelumnya, Sultan Alauddin Riayat Syah justru
berusaha melawan Portugis.

Kerajaan Aceh mencapai pucak kejayaan pada masa pemerintahan


Iskandar Muda.

Pada masa sultan Iskandar Muda disusun suatu undang-undang tentang


tata pemerintahan yang disebut Adat Makuta Alam.
Salah satu bukti
Sultan iskandar muda wafat pada tahun 1636.
(Benteng Indra Patra)
3.DEMAK
Demak adalah salah satu kerajaan Islam di Indonesia pada abad
ke-15. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1475 Masehi dan berpusat
di Demak, sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah.

Kesultanan Demak didirikan oleh seorang Adipati yang bernama


Raden Fatah.

Untuk menghadapi Portugis armada Demak yang dipimpin Pati


Unus Putra Raden Patah melancarkan serangan terhadap
Portugis di Malaka. oleh karena, itu Pati Unus diberi gelar
Pangeran Sabrang Lor yang artinya pangeran yang pernah
menyeberangi lautan di sebelah utara Kesultanan Demak.
Salah satu bukti
(Masjid Agung Demak)
4.PAJANG
Kerajaan Pajang merupakan salah satu kerajaan Islam di
Pulau Jawa. Keberadaannya mulai muncul setelah
runtuhnya kesultanan demak. Kerajaan Pajang berdiri pada
tahun 1549 hingga 1587 Masehi. Keberadaannya digagas
oleh pendirinya yaitu Jaka Tingkir setelah ia memindahkan
pusat Kerajaan Demak ke daerah Pajang.

Asal mula kerajaan Pajang:


Saat terjadi pertengkaran antara Jaka Tingkir (Hadiwijaya)
dan Arya Penangsang, kondisi Kerajaan Demak menjadi
tidak stabil. Peperangan itu terjadi sekitar tahun 1546 sesaat
setelah Sultan Demak wafat.
Salah satu bukti
(Masjid Laweyan)
5.MATARAM ISLAM
Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 M.

Raja pertamanya adalah Sutawijaya.

Sutawijaya bergelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama,


yang artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur
Kehidupan Beragama.

Pusat kerajaan ini terletak di Kotagede, Yogyakarta.

Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan dibawah


kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Salah satu bukti
(Masjid Gedhe Kauman)
6.CIREBON
Kesultanan cirebon berdiri pada tahun 1430. Pendiiri
kesultanan cirebon adalah Syarief Hidayahtullah atau Sunan
Gunung Jati.

Pendirian Kerajaan Cirebon terkait dengan keberadaan


Kesultanan Demak, dimana Cirebon menjadi pangkalan
penting yang menghubungkan jalur perdagangan antar
pulau.

Salah satu bukti


(Keratom Kesepuhan Cirebon)
7.BANTEN
Kerajaan Banten didirakan pada tahun 1526.Daerah Banten
di-Islamkan oleh Sunan Gunung Jati.
Pemerintahan dipegang oleh Sultan Maulana Hasanuddin.

Setelah Sultan Hasanuddin meninggal, ia digantikan oleh


putranya Maulana Yusuf.

Kesultanan Banten mencapai masa keemasan pada masa


Sultan Ageng Tirtayasa.

Akhir pemerintahan Sultan Ageng ditandai dengan


persengketaan dengan putranya Sultan Haji yang
Salah satu bukti bersekongkol dengan Belanda.
(Masjid Agun Banten)
8.MAKASSAR
Kerajaan Gowa terbentuk dari sembilan komunitas yang sepakat
untuk membentuk sebuah kerajaan.
Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16.
Kerajaan ini populer dengan sebutan kerajaan kembar Gowa dan
Tallo.

Dua kerajaan telah menyatakan ikrar bersama, yang terkenal dalam


pribahasa Rua Karaeng Na Se're Ata.

Maka dikenal dengan Kerajaan Makassar.

Pemerintah kerajaan Gowa mencapai puncaknya dibawah


kekuasaan Manauntungi Daeng Matolla Karaeng Ujung Karaeng
Lakiung Sultan Malikulsaid atau yang lebih dikenal dengan Sultan
Malikulsaid.
Salah satu bukti
(Benteng Fort Rotterdam) Sultan Malikulsaid wafat pada tanggal 16 November 1653 dan
digantikan oleh Sultan Hasanuddin.
9.TERNATE DAN TIDORE
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13. Kerajaan Ternate
yang paling maju dibandingkan kerajaan lainnya di wilayah
tersebut.
Kerajaan Ternate memiliki banyak rempah- rempah.

Menurut catatan orang Portugis, raja di Maluku yang


pertama memeluk Islam adalah Gapi Baguna atau Sultan
Mahrum.

Setelah wafat beliau digantikan oleh Zainal Abidin.


Setelah Zainal Abidin yang memerintah adalah Sultan
Sirullah, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah.
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di Kota
Tidore. Raja Tidore pertama adalah Syahadati atau
Muhammad Naqal.
Salah satu bukti Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa
(Istana Kerajaan Tidore) pemerintahan Sultan Nuku.

Pada masa ini pula Ternate dan Tidore berhasil bersatu


kembali.
GERAKAN PEMBARUAN ISLAM DI
INDONESIA
1.GERAKAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
A.Sekolah Thawalib
Sekolah Thawalib berasal dari surau jembatan besi. Surau adalah langgar atau masjid.
Lembaga pendidikan Surau berarti pengajian di Masjid, mirip dengan bentuk pesantren di
Jawa. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul pada 1906 kemudian merintis perubahan sistem
surau menjadi sistem sekolah.

Pada 1919, Haji Jalaludin Hayib kemudian menerapkan sistem kelas dengan lebih
sempurna. Ia mengharuskan pemakaian bangku dan meja. Kurikulum kemudian menjadi
lebih baik dan kewajiban pelajar untuk membayar uang sekolah pun turut ada.

Para pelajar pun diperkenalkan untuk mengikuti koperasi pelajar agar mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Koperasi tersebut berkembang menjadi organisasi sosial yang
menyantuni sekolah Thawalib dengan nama Sumatera Thawalib.
1.GERAKAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
B.Jamiat Khair
Jamiat Khair didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab Indonesia. Organisasi ini berdiri
pada 17 Juli 1905.

Dua program yang diperhatikan Jamiat Khair adalah mendirikan dan membina sekolah
dasar. Selain itu, Jamiat Khair juga menyeleksi dan mengirim para pelajar untuk mengikuti
pendidikan di Turki.

Bahasa Belanda tidak diajarkan sebab dianggap sebagai bahasa penjajah, tapi diganti
dengan bahasa Inggris
1.GERAKAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
C Al-Irsyad
Organisasi sosial Al-Irsyad didirikan oleh kaum pedagang Arab di Jakarta. Organisasi ini
memusatkan perhatiannya di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah dan
perpustakaan.

Sekolah Al-Irsyad memiliki banyak jenis. Ada sekolah tingkat dasar, sekolah guru dan
program takhassus yang memperdalam agama dan bahasa asing.

Cabang-cabang Al-Irsyad kemudian dibuka di Cirebon, Pekalongan, Bumiayu, Tegal,


Surabaya, dan Lawang
1.GERAKAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
D. Persyarikatan Ulama
Semula, organisasi ini bernama Hayatul Qulub dan didirikan di Majalengka, Jawa Barat, pada 1911.
Pendirinya adalah K.H. Abdul Halim.Persyarikatan Ulama memusatkan perhatian di bidang
pendidikan, sosial dan ekonomi. Sejak 1917 nama Hayatul Qulub kemudian diubah menjadi
Persyarikatan Ulama

Perubahan nama tersebut memiliki dua tujuan. Pertama, menyatukan para ulama dan kedua,
mengajak mereka untuk menerapkan cara-cara modern dalam mengelola pendidikan.

Kiai Halim mengenalkan dua sistem pendidikan yakni sistem madrasah dan sistem asrama.
Lembaga pendidikan dengan sistem madrasah dan sistem asrama kemudian diberi nama Santri
Asromo.

Lembaga pendidikan ini kemudian dibagi menjadi tiga bagian yakni tingkat permulaan, dasar, dan
lanjutan.
1.GERAKAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
E.Nahdatul Ulama
Nahdatul Ulama berdiri pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). NU dipimpin oleh K.H.
Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi, K.H. Hasyim
Asy’ari merumuskan kitab Qānμn Asāsi (prinsip dasar). Selain itu, ia juga merumuskan
kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah.

Dua kitab tersebut diimplementasikan dalam khittah NU, dijadikan sebagai dasar dan
rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan
politik.

Berdirinya NU memiliki tujuan untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham kitab
I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah dalam kehidupan masyarakat dan dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.GERAKAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL
F. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Kegiatan
Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial.

Muhammadiyah sangat menekankan keseimbangan antara pendidikan agama, pendidikan umum,


dan pendidikan keterampilan. Di bidang amal sosial, Muhammadiyah memiliki banyak rumah sakit,
Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan Panti Asuhan.

Gerakan dakwah Muhammadiyah sangat menekankan kemurnian aqidah. Muhammadiyah


memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan Allah Swt. dalam segala bentuknya; menentang
takhayul; khurafat; dan perbuatan bid’ah serta mengikis habis kebiasaan taqlid buta dalam beragama.

Muhammadiyah juga menekankan tentang pentingnya membuka pintu ijtihad dalam bidang hukum
Islam. Hal tersebut bertujuan agar umat Islam terbebas dari taqlid buta serta menolak tradisi
bermazhab dalam fiqih.
2.GERAKAN POLITIK
Dengan orsospol, kaum muslimin memperjuangkan kepentingan golongan Islam melalui saluran politik
yang diakui pemerintah penjajah. Mereka misalnya berjuang melalui parlemen Belanda yang disebut
Volksraad.

Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan adalah Persaudaraan Muslimin
Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai Islam Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11
November 1911 sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada
tanggal 16 Oktober 1905.

SI kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). Partai Islam Masyumi pada awal
berdirinya merupakan satu-satunya partai politik Islam yang diharapkan dapat memperjuangkan
kepentingan seluruh golongan umat Islam dalam negara modern yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945. Masyumi merupakan partai federasi yang menampung semua golongan tradisional.
SIKAP DAN PERILAKU DALAM KEHIDUPAN
SEHARI HARI
1 MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWAN MUSLIM YANG TELAH MENGORBANKAN SEGALANYADEMI
TERSEBARNYA SYIAR ISLAM.

2 BERUSAHA MEMAHAMI DAN MENGANALISIS SUMBER-SUMBER SEJARAH UNTUK MENDAPATKAN


INFORMASI TERKINI DAN VALID MENGENAI SEJARAH ISLAM, MENGINGAT TERBATASNYA SUMBER DATA
DAN PERDEBATAN PARA PAKAR TENTANG VALIDITAS DATA- DATA SEJARAH

3 MENELADANI SIKAP DAN PERILAKU PARA DAI PADA MASA PERMULAAN MASUKNYA ISLAM YANG
MENGEDEPANKAN CARA DAMAI.

4.MENJADIKAN SEMUA AKTIVITAS DALAM HIDUP (PERNIKAHAN, PERDAGANGAN,KESENIAN, DAN LAIN-


LAIN) SEBAGAI SARANA DAKWAH.

5. BERUSAHA MENJADI DAI YANG MUKHLIS (IKHLAS), TANPA MENGUKUR JERIH PAYAH DALAM
BERDAKWAH DENGAN PENGHASILAN.

6. BERUSAHA MENJADI DAI YANG PANTAS DITELADANI OLEH UMAT, KHUSUSNYA GENERASI MUDA.

7 TETAP MEMBANGUN OPTIMISME DENGAN KERJA KERAS UNTUK MERAIH KEMBALI KEJAYAAN ISLAM.

8. BERSIKAP MODERAT DAN SANTUN DALAM BERDAKWAH DAN MENYEBARLUASKAN AJARAN ISLAM.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai