Anda di halaman 1dari 20

KELOMP

OK 3

RAHMAT ISLAM

BAGI

NUSANTARA
II IPA 3
X
Aisyah Oktaviani

Andi Nisrina Swastika Wardhani

Anggota Dewi Az-Zahra Nur

Kelompok Muhammad Alfiansyah

Nur Safarina Kamila

Rizky Arya Reza


LATAR

BELAKANG
Sejarah masuk Islam ke wilayah Nusantara

sudah berlangsung sangat lama, sebagian

berpendapat bahwa Islam masuk di abad

ke-7 M langsung dari Arab. Pendapat lain

mengatakan bahwa Islam masuk di abad

ke-13 M, sekitar abad 9 M/11 M. Perbedaan

pendapat itu, dari pendekatan historis

semua benar, didasar bukti-bukti sejarah &

penelitian.
MASUKNYA

ISLAM KE

NUSANTARA
1. TEORI

GUJARAT
Islam dipercayai datang dari
wilayah Gujarat – India melalui
peran para pedagang India muslim
pada sekitar abad ke-13 M.
2. TEORI

PERSIA
Islam tiba di Indonesia melalui

peran para pedagang asal Persia

yang dalam perjalanannya singgah

ke Gujarat sebelum ke Nusantara

sekitar abad ke-13 M.


3. TEORI

MEKAH
Islam dipercaya tiba di Indonesia
langsung dari Timur Tengah melalui
jasa para pedagang Arab muslim
sekitar abad ke-7 M.
Bukti pendukung

teori Mekah:
Menurut sejumlah pakar sejarah & arkeolog, jauh sebelum Nabi
Muhammad saw. menerima wahyu, telah terjadi kontak dagang
antara para pedagang Cina, Nusantara, & Arab
Ditemukan perkampungan Arab muslim di Barus pada abad ke-1
H./7 M., yang mana orang-orang Arab bermukim & telah
melakukan asimilasi dengan penduduk pribumi dengan jalan
menikahi perempuan-perempuan lokal
Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, di
batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 M
STRATEGI

DAKWAH

ISLAM DI

NUSANTARA
Perdagangan Tasawuf

Salah satu sifat

Pada tahap awal, saluran


khas ajaran ini

yang dipakai dalam proses Perkawinan yaitu akomodasi

Islamisasi di Indonesia
terhadap budaya

yaitu perdagangan, bisa


Untuk para wanita
lokal, sehingga

dilihat lewat kesibukan lalu


yang tertarik
banyak masyarakat

lintas perdagangan diabad


menjadi istri-istri
Indonesia yang

ke-7 M/abad ke-16 M.


para saudagar
tertarik menerima

muslim, harus
ajaran itu.
diislamkan terlebih

dahulu.
Pendidikan Kesenian
Banyak ulama yang
mendirikan lembaga Seperti diketahui

pendidikan Islam, berupa Politik bahwa Sunan Kalijaga

pesantren sekaligus adalah tokoh yang

memberi pengajaran ilmu Di Maluku & Sulawesi


paling mahir dalam

keIslaman lewat berbagai Selatan, banyak rakyat


mementaskan wayang.
pendekatan sampai para masuk Islam setelah

santri mampu menyerap rajanya masuk Islam

pengetahuan keagamaan terlebih dulu. Pengaruh

dengan baik. politik raja sangat

membantu tersebarnya

Islam di wilayah ini.


PERKEMBANGAN
DAKWAH ISLAM
DI NUSANTARA
KALIMANTAN,
SUMATERA
MALUKU & PAPUA
Pada umumnya, buku-buku sejarah Di pulau Kalimantan, agama Islam mula-mula masuk
menyebutkan perkembangan agama Islam di Kalimantan Selatan, dengan ibu kotanya
bermula dari Pasai, Aceh Utara. Orang yang Banjarmasin. Pembawa agama Islam ke Kalimantan
menyebarkan Islam pulau Sumatera adalah Selatan ini, yaitu para pedagang bangsa Arab & para
Abdullah Arif. Setelah agama Islam mubaligh dari Pulau Jawa.
berkembang di Pasai, dengan cepat tersebar Islam masuk di Maluku lewat jalur perdagangan di
ke Pariaman yang dibawa oleh Syekh abad ke-15 karena Maluku disohor sebagai kepulauan
Burhanuddin. rempah-rempah. Syekh Mansur adalah salah satu
Sekitar tahun 1440, agama Islam masuk ke pedagang Arab yang meyiarkan Islam di Tidore
Sumatera Selatan. Mubaligh yang paling dimasa pemerintahan Calano Caliati.
berjasa membawa Islam ke Sumatera Islam masuk ke Irian terutama karena pengaruh raja-
Selatan yaitu Raden Rahmat (Sunan Ampel). raja Maluku, para pedagang yang beragama Islam
dan ulama/mubaligh dari Maluku. Daerah-daerah
yang mula-mula dimasuki Islam di papua yaitu Misol,
Salawati, Pulau Waigeo dan Pulau Gebi.
SULAWESI NUSA TENGGARA
Pada abad ke-16 Islam telah masuk ke Sebagaimana daerah-daerah lain, pada
Sulawesi, yang dibawa Dato’ Ri Bandang 540 agama Islam masuk ke Nusa
dari Sumatera Barat. Daerah-daerah Tenggara. dibawa para mubaligh Bugis
yang mula-mula dimasuki Islam di (Sulawesi Selatan) & dari Jawa.
Sulawesi yaitu Goa, sebuah kerajaan di Agama Islam berkembang di Nusa
Sulawesi Selatan. Tenggara mula-mula di daerah Lombok
Raja Goa yang bernama Karaeng yang penduduknya disebut Suku Sasak.
Tonigallo masuk Islam.Lalu atas usul Dari daerah Lombok, secara pelanpelan
Dato’ Ri Bandang, Raja Goa berganti selanjutnya tersebar pula ke daerah-
nama dengan Sultan Alauddin. Setelah daerah Sumbawa & Flores.
Sultan Alauddin wafat, beliau diganti
putranya yang bernama Sultan
Hasanuddin. Dari Goa Islam terus
berkembang ke daerah-daerah lainnya
seperti daerah Tallo & Bone.
JAWA
Agama Islam masuk ke Pulau Jawa kira-kira abad ke-11 M., dibawa para
pedagang Arab & para mubaligh Pasai. Tempat yang mula-mula dimasuki
Islam di pulau Jawa yaitu daerah-daerah pesisir utara Jawa Timur.
Tokoh terkenal yang berdakwah di Jawa Timur yaitu Maulana Malik
Ibrahim. Beliau menetap di Gresik. Dalam majelisnya itu beliau
mengkader beberapa orang murid. Lalu, mereka menyiarkan agama
Islam ke daerah-daerah lain di pulau Jawa.
Di Jawa Tengah, penyiaran Agama Islam berpusat di Demak. Penyiaran
agama Islam di Pulau Jawa dilakukan para wali yang berjumlah 9 yang
dikenal dengan Wali Songo (Wali Sembilan), murid-muridnya pun juga
menyiarkan agama Islam ke daerah pedalaman pulau Jawa, sehingga
agama Islam berkembang dengan pesatnya.
GERAKAN
PEMBARUAN
ISLAM DI
INDONESIA
Gerakan Pendidikan dan
Sosial

Sekolah Thawalib
Haji Abdullah Ahmad & Haji Rasul pada tahun 1906 telah merintis
perubahan “sistem surau” menjadi sistem sekolah. Pada tahun 1929
organisasi Thawalib memperluas keanggotaannya.
Tak hanya guru & murid di sekolah itu, tapi juga para alumni.
Organisasi Sumatera Thawalib berkembang menjadi sebuah organisasi
kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan & sosial. Akhirnya
organisasi Sumatera Thawalib berkembang menjadi organisasi politik
dengan nama Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) yang merupakan
partai Islam politik pertama di Indonesia. Asas Permi tergolong modern.
Bukan hanya Islam, tapi juga Nasionalis.
Jamiat Khair
Diidirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab Indonesia pada 17 Juli 1905. Diantara
pendirinya yaitu Sayid Muhammad Al- Fachir bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad
bin Syihab & Sayid Sjehan bin Syihab. Semuanya termasuk golongan sayyid, yaitu
kaum ningrat/bangsawan Arab.
Ada 2 program yang diperhatikan Jamiat Khair, mendirikan & membina sekolah
dasar, serta menyeleksi & mengirim para pelajar untuk mengikuti pendidikan di
Turki. Jamiat Khair tak mengajarkan Bahasa Belanda karena bahasa penjajah,
tetapi diganti dengan bahasa Inggris.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai