Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

Faktor Psikologis yang


Mempengaruhi Kondisi Umum
(Gangguan Psikosomatik)
Pembimbing :
dr. Laila Sylvia Sari, Sp. KJ
Oleh :
Dita Karmila Sari. S
61111041

Fakultas Kedokteran Universitas Batam


Kepanitraan Klinik Kedokteran Jiwa
RSUD Embung Fatimah Kota Batam
2017
PENDAHULUAN
Hubungan antara psikis (jiwa) dan soma
(badan), saling terkait secara erat dan tidak
bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Kedua aspek saling mempengaruhi yang
selanjutnya tercermin dengan jelas dalam ilmu
kedokteran psikosomatik.
Dalam pengertian kedokteran psikosomatik,
aspek bio-psiko-sosio-spiritual tersebut sangat
perlu dipahami untuk melakukan pendekatan
dan pengobatan terhadap pasien secara holistic
(menyeluruh) dan ekliktik (rinci) yaitu
pendekatan psikosomatik
DEFINISI
Gangguan psikosomatik ialah
gangguan atau penyakit dengan
gejala-gejala yang menyerupai
penyakit fisis dan diyakini adanya
hubungan yang erat antara suatu
peristiwa psikososial tertentu dengan
timbulnya gejala-gejala tersebut.
PATOMEKANISME
Patofisiologi gangguan psikosomatik dapat
diterangkan melalui beberapa teori sebagai
berikut :

a. Gangguan Keseimbangan Saraf Autonom


Vegetatif

b. Gangguan Konduksi Impuls Melalui


Neurotransmitter

c. Hiperalgesia Alat Viseral

d. Gangguan Sistem Endokrin/Hormonal

e. Perubahan dalam Sistem Imun


DIAGNOSIS
Menegakkan diagnosis pasien dengan gangguan
psikosomatik tidak berbeda dengan menegakkan
diagnosis penyakit lain pada umumnya yaitu
dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisis dan
pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan
penunjang lain yang diperlukan.

Hal yang perlu di tanyakan dalam proses


anamnesis :
Faktor sosial dan ekonomi
Faktor Perkawinan
Faktor kesehatan
Faktor Psikologik
Beberapa kriteria untuk diagnosa
gangguan psikomatik:

Gejala-gejala yang didapat


mempunyai permulaan, akibat,
manifestasi dan jalannya yang
sangat mencurigakan akan
adanya gangguan psikosomatik

Adanya suatu stress atau konflik.


Reaksi penderita terhadap
stress ini banyak
hubungannya dengan gejala-
gejala yang dikeluhkannya.

Terjadinya stress itu harus


mempunyai korelasi antara
waktu dan timbulnya keluhan,
bertambah beratnya atau/dan
menahunnya penyakit yang
ada.
JENIS GANGGUAN
PSIKOSOMATIK
a.Gangguan
Gastrointestinal
Dispepsia Fungsional
Konstipasi Psikogenik
Diare Psikogenik
Obesitas
b. Gangguan Kardiovaskular
Hipertensi
Gangguan Irama Jantung
Gangguan Pernapasan
Gangguan Endokrin
Gangguan
Muskuloskeletal
Gangguan Urologi
PENATALAKSANAAN
Setelah dibuat diagnosis gangguan
psikosomatis, terdapat 3 fase terapi
yaitu:

Fase 1 :
Fase pemeriksaan dan pemberian
ketenangan
Fase 2 :
Merupakan fase pendidikan, fase ini
dokter lebih banyak bicara
Fase 3 :
Fase keinsafan intelektual dan
emosional.
Terdapat 3 golongan senyawa
psikofarmaka :

Obat tidur (hipnotik)


Diberikan dalam jangka waktu
pendek 2-4 minggu.
Obat yang dianjurkan adalah
senyawa benzodiazepine
berkhasiat pendek seperti
nitrazepam, flurazepam, dan
triazolam. Pada insomnia
dengan kegelisahan dapat
diberikan senyawa fenotiazin
seperti tioridazin, prometazin.
Obat Penenang Mayor dan Minor
a. Obat Penenag Minor : Diazepam

b. Obat Penenang Mayor :Senyawa


fenotiazin dan butirofenon seperti
clorpromazin, tioridazin dan
haloperidol.

c.Antidepresan: Senyawa trisiklik dan


tetrasiklik seperti amitriptilin,
imipramin, mianserin dan maprotilin
yang dimulai dengan dosis kecil yang
kemudian ditingkatkan.
KESIMPULAN
Gangguan psikosomatik merupakan gangguan
yang melibatkan antara pikiran dan tubuh. Hal
ini berarti bahwa adanya faktor psikologis
yang mempengaruhi kondisi medis.

Manifestasi penyakit fisik juga sering


diturunkan dan kepribadian seseorang.

Gangguan psikosomatik dapat rnelibatkan


berbagai sistem organ di dalam tubuh
sehingga memerlukan penanganan secara
terintegrasi dari ahli medis dan ahli psikiatri

Tujuan terapi haruslah mengerti motivasi dan


mekanisme gangguan fungsi dan untuk
membantu pasien mengerti sifat penyakitnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai