Anda di halaman 1dari 14

Peranan Dopamin

Terhadap Psikosomatis
AYU WULANDARI
10542028011
BAB 1
PENDAHULUAN
Seiring dengan beragamnya keluhan pasien
yang berkunjung ke pelayanan medis, secara
kuantitas dan kualitas tidak sebanding
dengan apa yang di dapatkan secara klinis.
Ilmu kedokteran psikosomatik memiliki
dimensi pengertian yang sangat luas, sejalan
dengan konsep jiwa dan badan yang tak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lain.
Ilmu kedokteran psikosomatik adalah salah
satu cabang dari ilmu kedokteran yang
mempelajari pengetahuan dan perawatan
gangguan fisik dengan latar belakang
psikogenik.
Psikis

Definisi WHO tahun1994 tentang


pengertian SEHAT yang meliputi
kesehatan fisis, psikologis, social,
dan spiritual.
Bio- psiko- sosio- spiritual

Neurotransmit
Neurofisiologis ter dijalur
yang berperan pengaturan
dalam mengontrol emosi dan
pola perilaku
dasar diperankan
perilaku
oleh sistem limbic, adalah
hypothalamus, dan Norepinefrin,
korteks. dopamine, dan
serotonin
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Traktus dopaminergik system saraf pusat.


Tiga traktus dopaminergik yang paling penting
untuk psikiatri adalah traktus nigrostriatal,
traktus mesolimbik-mesokortikal, dan traktus
tuberoinfundibular.
Sinapsis dopaminergik
Akson terminal dopaminergik adalah tempat
sintesis dopamine.
Dopamine adalah satu dari tiga
neurotransmitter katekolamin yang disintesis
dengan memulai asam amino tirosin.
Kerja dopamine diakhiri oleh dua jalur umum,
pertama, dopamine dapat diambil kembali ke
dalam neuron prasinaptik dan didaur ulang
sebagai neurotransmitter
Kedua, dopamine dapat dimetabolisme, dua
enzim utama yang terlibat dalam metabolisme
dopamine adalah monoamine oxidase (MAO)
dan katekol-O-methyl-transferase (COMT).
Reseptor dopamin

Terdapat lima subtype reseptor


dopamine yang dimasukkan ke
dalam dua kelompok. Dalam
kelompok pertama reseptor D1 dan
D5 menstimulasi pembentukan cAMP
dengan mengaktivasi protein G
stimulator, Gs
Gangguan Psikosomatis
Definisi gangguan psikosomatis
Gangguan psikosomatik ialah
gangguan atau penyakit dengan
gejala-gejala yang menyerupai
penyakit fisis dan diyakini adanya
hubungan yang erat atara suatu
peristiwa psikososisal tertentu
dengan timbulnya gejala-gejala
tersebut.
Gangguan fungsional yang ditemukan bersamaan
dengan gangguan structural organis dapat
berhubungan sebagai berikut:
Gangguan fungsional yang lama dapat menyebabkan
atau mempengaruhi timbulnya gangguan structural
seperti asma bronchial, hipertensi, penyakit jantung
koroner, arthritis rheumatoid, dll
Gangguan atau kelainan structural dapat
menyebabkan gangguan psikis dan menimbulkan
gejala-gejala gangguan fungsional seperti pada
pasien penyakit kanker, penyakit jantung, gagal
ginjal,dll
Gangguan fungsional dan structural organic berada
bersamaan oleh sebab yang berbeda (suatu ko-
insidensi)
Psikofisiologi dan Psikopatologi

Gangguan psikis/konflik emosi yang


menimbulkan gangguan psikosomatik
ternyata diikuti oleh perubahan-perubahan
fisiologis dan biokemis pada tubuh
seseorang.
Dopamin dan psikopatologi
Dopamin dapat terlibat dalam
psikofisiologi gangguan mood.
Aktivitas dopamine dapat rendah
pada depresi dan mania. Observasi
L-dopa dapat menyebabkan mania
dan psikosis pada beberapa pasien
parkinsonisme mendukung hipotesis
tersebut. Beberapa penelitian telah
menemukan kadar metabolit
dopamine yang rendah pada pasien
depresi.
Terapi gangguan psikosomatik
Sesuai dengan konsep kedokteran
psikosomatik, pengobatan yang
dilakukan selalu melihat semua
aspek yang mempengaruhi
timbulnya gangguan psikosomatik.
Obat-obatan diberikan sesuai dengan
kelainan medis yang ditemukan dan
simptomatis sesuai dengan gejala
yang ada termasuk memberikan
obat-obat psikofarmaka.
BAB 3
KESIMPULAN
Hubungan antara psikis dan somatic
saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan
lainnya. Gangguan psikosomatik
merupakan faktor-faktor psikologis
yang mempengaruhi medis. Konflik
psikologis yang secara bermakna
mengubah fungsi somatik merupakan
tanda gangguan psikosomatik.
Gangguan konduksi impuls melalui
neurotransmitter salah satunya adalah
dopamine, disebabkan adanya
kelebihan atau kekurangan
neurotransmitter di presinaps atau
adanya gangguan sensitivitas pada
reseptor postsinaps. Yang dibahas
adalah mengenai dopamine salah satu
neurotransmitter amin biogenik yang
berpengaruh pada pusat pengaturan
emosi dan mood.

Anda mungkin juga menyukai