Anda di halaman 1dari 13

SGD LBM 1 : Tingkah laku aneh

Seorang perempuan usia 26 tahun dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit karena sering marah-
marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 10 hari. Dari pemeriksaan status mental
penderita mengalami waham paranoid, sering melakukan gerakan stereotipik dan halusinasi
akustik phonema. Sebelumnya pasien ditinggal menikah oleh calon suaminya. Fungsi Global
pasien mengalami penurunan (Fungsi okupasi dan psikososial). Pasien baru pertama kali
menderita seperti ini, tidak ada riwayat penyakit medis umum dan penggunaan zat psikoaktif.
Dari pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal. Dokter mendiagnosis pasien
tersebut dalam kelompok gangguan jiwa berat (Psikotik) dengan ditemukan stressor psikososial.
Oleh dokter diberikan terapi obat antipsikotik atipikal dan terapi psikososial.

STEP 1
1. Waham paranoid : WAHAM : keyakinan seseorang yang salah dan bertentangan dengan
logika. Waham paranoid : punya keyakinan utk selalu mencurigai seseorang.
Trias waham : bertentangan dengan realita, logika
2. Fungsi okupasi : Fungsi kegiatan sehari2. Kemampuan untuk berinteraksi dengan sekitar
dipengaruhi oleh kebiasaan, peran, kemauan, motorik halus. Fungsi dari tubuh yg bisa
memproses gerak tubuh secara normal/fisiologis tubuh (motorik tubuh).
3. Gerakan stereotipik : gerakan motorik yang berulang-ulang dan tidak bermakna. Gerakan
berulang dari postur tubuh / ucapan. Biasanya ditemui pada pasien dengan gg. Mental,
tardive dyskinesia, dll.
4. Halusinasi akustik phonema :
Halusinasi : persepsi panca indera tanpa melibatkan sumber dr luar.
Akustik : pendengaran atau auditori
Ada 2 bentuk :
a) Akoasma : suara2 yg terdengar berupa suara kacau balau / tidak tegas
b) Phonema : suara2 berbentuk jelas seperti kata2 dan kalimat2 seperti berasal dr manusia.

Tidak ada suara tapi mendengar suara yg jelas


5. Gangguan jiwa psikotik: Psikotik : kelainan jiwa yg masih bisa disembuhkan, dan lebih
ketidakmampuan menerima kenyataan seperti halusinasi , waham, perilaku aneh
Gg. Jiwa : Sindroma pola psikologis sec klinis yg dikaitkan dengan distres(nyeri),
disabilitas(tidak bisa fokus)
Gg. Psikotik : Suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat” ditandai dg hilangnya daya nilai realita
dan ggn fungsi mental lain (halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn
ingatan, peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fungsi global penderita, spt
fgs: peran, sosial dan pribadi
6. Stresor psikososial : hal-hal yg berpengaruh pd jiwa dan fisik yang berasal dari kejiwaan dan
sosial seseorang. Stressor bisa dari suara, verbal, visual
STEP 2
1. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 10 hari?

Patofisiologi
Most strongly linked to the pathophysiology of psychotic disorders is the neurotransmitter dopamine. The
positive symptoms of psychotic disorders are believed to be caused by excess dopamine in the mesolimbic
tract. Glutamate, an excitatory neurotransmitter, is also implicated. Multiple studies have found a
decreased function of the N-methyl-D-aspartate (NMDA) glutamate receptor.[9][10] Studies have also
pointed to gamma-amino-butyric acid (GABA), an important inhibitory neurotransmitter.[11] Some
studies show evidence of dysfunction in patients with subjects with schizophrenia. Lastly, implications
point to an imbalance in acetylcholine.[12][13] This finding developed while observing the smoking
behaviors of patients with schizophrenia, as nicotine has been shown to increase acetylcholine function.
Observers noted some improvements in deficits in the smokers, and cognition was improved in studies as
well.[14]

Psychosis. Jordan Calabrese; Yasir Al Khalili.

2.1.4 Patofisiologi
Patofisiologi skizofrenia adanya ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, terutama
norepinefrin, serotonin, dan dopamin (Sadock, 2015). Namun, proses patofisiologi skizofrenia
masih belum diketahui secara pasti. Secara umum, penelitian-penelitian telah menemukan
bahwa skizofrenia dikaitkan dengan penurunan volume otak, terutama bagian temporal
(termasuk mediotemporal), bagian frontal, termasuk substansia alba dan grisea. Dari
sejumlah penelitian ini, daerah otak yang secara konsisten menunjukkan kelainan adalah
daerah hipokampus dan parahipokampus (Abrams, Rojas, & Arciniegas, 2008). Pada
penelitian neuroimaging penderita dengan skizofrenia, ditemukan penurunan volume
talamus dan deformitas thalamus, abnormalitas pada nucleus ventrolateral (Smith, et.al.,
2011).
2.1.5 Neurobiologi
Telah dilaporkan pola abnormalitas neurotransmiter yang serupa antara penderita gangguan
skizoafektif, skizofrenia, dan gangguan bipolar. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kadar norepinefrin, prostaglandin E1 dan platelet 5HT pada penderita skizofrenia dan
skizoafektif(Abrams, Rojas, & Arciniegas, 2008). Jaras yang berperan dalam gangguan psikotik
adalah jaras mesolimbik, mesokortikal, nigrostriatal, tuberoinfundibular, dan talamus. Jaras
yang beperan pada gejala psikotik adalah jaras mesolimbik dan mesokortikal. Jaras
mesolimbic melewati ventral tegmental area menuju striatum ventral. Jika terjadi
peningkatan dopamin pada jaras ini, maka timbulah gejala positif, impulsif, dan agresif.
Jaras Mesokortikal meliputi area ventral tegmental area menuju dorsolateral cortex (DLPFC)
dan ventromedial prefrontal cortex (VMPFC). Jika terjadi penurunan dopamin pada jaras
DLPFC, maka akan terjadi gejala penurunan fungsi kognitif dan timbul gejala negatif. Jika
terjadi peurunan dopamin pada jaras VMPFC maka akan terjadi penumpulan afek dan timbul
gejala negatif (Stahl, 2013 ).
BUNUH DIRI PADA SKIZOFRENIA. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ
2. Mengapa pasien sering melakukan gerakan stereotipik dan halusinasi akustik phonema?

3. Mengapa terjadi penurunan fungsi global (okupasi dan psikososial)?


Autonomic nervous system (ANS) has the central role in related mechanisms of stress in body.
Sympathetic nervous system (SNS) is activated as primary response to stress and regulates many of
physiological functions of body, so that the living being can adapt to surrounding environment as
much as possible (52). In the process of stress response, hypothalamus secrets various hormones,
among which is corticotropin releasing hormone (CRH) that is responsible to stimulate pituitary gland
and initiation of the intensively-regulated pathway of stress response (53). Pituitary gland secrets
hormones such as Adrenocorticotrophic hormone (ACTH) to bloodstream, which balances the
intensively-regulated response to stress (54). It appear that Amygdale has role in emotional processes
and acts as a regulator of feelings, such as anxiety and fear, during the stress response (55). During
stress, hippocampus becomes very important, because cognitive processes like last memories can
have drastic impacts on facilitation, inhibition, and even generating distinct response to stress. In
addition, hippocampus is a region in brain that during exposure to stress is prone to damage and
atrophy (56). Prefrontalcortex activities (regulation of processes of planning, attention, and problem-
solving) are disrupted temporarily during stress response (57). Locus coeruleus, a region in pons, plays
central role in producing norepinephrine neurotransmitter. Norepinephrine has the central role in the
process of messaging in SNS in the time of fight-or-flight response. This region of brain receives inputs
from hypothalamus, Amygdale, and raphe nucleus, and its neural extensions goes towards all parts of
the brain and spinal cord (58). Raphe nucleus is a region in pons and has the central role of serotonin
neurotransmitter. Serotonin regulates the mood, especially when stress is accompanied with
depression and/or anxiety (59). Adrenal glands are directly responsible of production of stress
hormones which would be secreted in the time of stress response. The most important stress
hormone is cortisol which is produced and secreted by adrenal glands. In addition to locus coeruleus
which secrets norepinephrine in central nervous system (CNS), adrenal glands can secret noradrenalin
(synonymous to norepinephrine in brain, but in blood) in blood in the time of stress (60).

Hypothalamus-pituitary-adrenal (HPA) axis is a complex set of influences and feedback between


three endocrine glands of hypothalamus, pituitary, and adrenal glands. Mutual interactions between
these three glands shapes HPA axis which form major part of the neuroendocrine system, control
body reactions to stress, and regulates many bodily processes include digestion, autoimmune system,
mood, sexual cycles, and saving and consumption of energy (61). HPA axis is a multi-stage pathway in
which information are transferred by chemical messengers from one point to another point of the
body. Each stage, not only transfers the information to stimulate the next region, but also receives
feedback from messengers which are been prodeuced in next satges in order to reinforce its previous
stages and/or weaken them (feedback mechanism) (62)

Stress: Facts and Theories through Literature Review Amir Mohammad Shahsavarani

4. Apa itu stressor dan sebutkan macam-macam stressor dan derajat serta kualitasnya?
Stres dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu: 1
a. Stres ringan Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang. Stres
ringan umumnya dirasakan dan dihadapi oleh setiap orang secara teratur seperti lupa, kebanyakan
tidur, kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa
jam dan biasanya tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.

b. Stres sedang Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa
hari seperti pada waktu perselisihan, kesepakatan yang belum selesai, sebab kerja yang berlebih,
mengharapkan pekerjaan baru, permasalahan keluarga. Situasi seperti ini dapat berpengaruh pada
kondisi kesehatan seseorang.

c. Stres berat. Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa
tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti hubungan suami istri yang tidak harmonis,
kesulitan finansial, dan penyakit fisik yang lama

5. Apa hubungan antara pasien tidak ada riwayat penyakit medis umum dan penggunaan zat
psikoaktif dengan keluhan pasien?

6. Bagaimana patofisiologi dari skenario?


7. Apa definisi dan klasifikasi dari gg. Jiwa serta manifestasi klinis?
Konsep Gangguan Jiwa
1. Adanya Gejala Klinis yang bermakna, berupa :
- Sindrom atau Pola Perilaku
- Sindrom atau pola psikologik
2. Gejala klinis tersebut dapat menimbulkan “penderitaan” (distress), antara lain dapat
berupa: rasa nyeri, tidak nyaman, tidak tenang, terganggu, disfungsi organ tubuh, dll.
3. Gejala klinis tersebut dapat menimbulkan “disabilitas” dalam aktivitas kehidupan sehari-
hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi,
berpakaian, makan, kebersihan diri. Dll)
PPDGJ – III dan DSM - 5

8. Apa yang disebut gg. Jiwa psikotik dan sebutkan macam2 serta manifestasinya?
9. Apa itu waham dan apa saja jenisnya?
2. Waham Berdasarkan Klasifikasi  Waham Parsial

3. Waham Berdasarkan Onset

- Waham Primer

- Waham Sekunder
10. Apa itu halusinasi dan apa saja jenisnya?
11. Bagaimana alur diagnosis pada gangguan jiwa?
12. Apa itu GAF dan bagaimana cara penilaiannya?
13. Apa dx dan dd dari skenario?
2.1 Skizofrenia Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang menunjukkan gangguan pada fungsi
kognitif, yakni mengenai pembentukan arus dan juga isi pikiran. Selain itu ditemukan juga gejala pada
persepsi, wawasan diri, emosi serta keinginan. Kebanyakan gangguan jiwa skizofrenia terjadi pada
usia 15-35 tahun (Nasir & Muhith, 2011).

Faktor-faktor yang dapat memicu gangguan jiwa skizofrenia antara lain (Hawari, 2014):

a. Faktor keturunan.
b. Adanya virus.
c. Auto-antibody.
d. Kekurangan gizi.

2.2.1 Gejala Skizofrenia Gejala psikotik ditandai dengan adanya abnormalitas dalam bentuk serta isi
dari pikiran, pemahaman, perasaan, dan tingkah laku. Berikut beberapa gejala yang dapat diamati
oleh pasien penderita skizofrenia (Maramis, 2009):
1. Penampilan dan Perilaku Umum. .
2. Gangguan Pembicaraan.
3. Gangguan Afek.
4. Gangguan Persepsi.
5. Gangguan Pikiran.

14. Mengapa dokter memberikan terapi obat antipsikotik atipikal dan terapi psikososial dan
sebutkan macam-macam terapi psikososial?
15. Apa itu terapi obat antipsikotik dan macam serta contoh obatnya ?
STEP 3
1. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 10 hari?
--> neurotransmitter serotonin berperan pada emosional di otak --> komunikasi rendah --> dari
system limbic mengatur emosional terumata di amygdala dan lobus frontal menjadi lemah-->
pada lobus prefrontal sulit mengatur emosionalnya--> pasien jadi lebih agresif dan sensitif
2. Mengapa pasien sering melakukan gerakan stereotipik dan halusinasi akustik phonema?
--> ada hubungan dengan Neurotransmitter Dopamin . Antidopamin bisa atasi gg. Jiwa terutama
bekerja pada bagian gglia basalis.
Orang dengan euforia dan maniac bisa diberi antidopamin.
Gerakan stereotipik mungkin o.k. Dopamin yg >>>
--> Gerakan stereotipik : gerakan motorik. Terjadi gg. O.k. Nigrostriatal pathway yg dimulai dr
substansia nigra sampai dengan nucleus caudatus . Ada dopamin << bisa cause gjl motorik, pada
pasien ini berupa stereotipik.
Dopamin berperan pd gg. Psikotik
Diproduksi di subs. Nigra dan VTA (ventral tegmental area).
Dopamin adalah neurohormon hipotalamus
Fungsi : utk pembentukan hormon Prolaktin dari kelenjar pituitari anterior
Fungsi : untuk menghambat prolaktin dari kelenjar pituitari anterior
Di otak :fungsi kognitif dan perilaku, pergerakan volunteer, pengaruhi mood, perhatian dan
proses belajar
Dopamin : sebagai neuromodulator. Sebagai vasodilator. Menghambat NE dan merangsang
Epinefrin
Orang dg. Gg. Psikotik diberi antidopamin. Utk menurunkan sifatnya sebagai neuroomodulator.
3. Mengapa terjadi penurunan fungsi global (okupasi dan psikososial)?
-->
4. Apa itu stressor dan sebutkan macam-macam stressor dan derajat serta kualitasnya?
5. Apa hubungan antara pasien tidak ada riwayat penyakit medis umum dan penggunaan zat
psikoaktif dengan keluhan pasien?
--> utk tau penyebabnya primer dan sekunder
--> Ada hubungan dengan tipe2 gg. Jiwa
Cth : pas pengguna zat psikoaktif : cause gg. Mental ok zat psikoaktif
Gg. Mental ada 2 : organik dan simtomatik
 Gg. Organik ; berhubungan dengan penyakit atau gg. Sistematik atau otak yg dpt didiagnosis
scr tersendiri
 Simptomatik : gg. Di akibatkan oleh pengaruh otak akibat sekunder dari penyakit atau gg.
Sistematik diluar otak / serebral. Misal stroke menyebabkan histeria
Cth : pengguna narkoba , gjl putus obat, lalu jadi gg. Jiwa : masuk kemana?
Cth : kencing manis, tatalaksana tidak benar jd mesti nefropati diabetik.
Perbedaan penyakit yg masuk jd gg. Organik dan simtomatik.
6. Bagaimana patofisiologi dari skenario?
7. Apa definisi dan klasifikasi dari gg. Jiwa serta manifestasi klinis?
Gg. Jiwa : ketidakberesan kesehatan dengan mafes psikologis/ perilaku dengan penderitaan yg nta
dan kinerja yg buruk bisa disebabkan : biologis ,sosial, kimiawi, psikis
Macam2 :
A. Organik
B. Simtomatik
C. Sekunder : seperti simtomatik. Manfesnya dari sekunder penyaki. Contoh : gg. Ginjal . Penyakit
infeksi diotak cause delirium
D. Idiopatik / patofungsional : tidak ada kerusakan di struktural otak
A) gg. Mental organik : ada 2 : organik dan somatik, serta alkohol dan obat
B) Gg. Mental psikotik : ada 2 : skizofren dan gg terkait serta gg. Afektif (perasaan)
C) GG. Neurotik / kepribadian :
D) Gg. Masa anak2, remaja dan perkembangan : ada 2 : Retardasi mental dan gg. Masa anak,
remaja dan perkembangan
8. Apa yang disebut gg. Jiwa psikotik dan sebutkan macam2 serta manifestasinya?
Gg. Jiwa : ada neurosa / neurosis dan psikotik/psikosis
a) Neurotik lebih ringan dibanding psikosis
Neurosis : penderita menyadari dirinya sakit jiwa
Neurotik : Keadaan dimana dia sadar bahwa kondisi jiwanya terganggu--> TILIKAN BAIK
Cth : depresi
Ada 3 jenis : gg. Kecemasan (tingakat kecemasan bisa jadi patologis, sampai periodik dan durasi
intensif), gg. Somatoform (pas. Merasa ada gg. Kesehatan , namun stlh dicek tidak ada gg.), gg.
Disosiatif (ada disintegrasi dr memori, integritas, kehilangan ingatan)
b) Psikosis : TILIKAN BURUK
Psikosis : ada 2 :
- organik: ada penyakit pada ssp ataupun diluarnya
- Fungsional : tidak ada penyakit / terganggu pd sis. Organ
Psikosis : gjlnya sama seperti neurosis namun bertahan lama, sedangkan neurosis hanya temporer

9. Apa itu waham dan apa saja jenisnya?


10. Apa itu halusinasi dan apa saja jenisnya?
11. Bagaimana alur diagnosis pada gangguan jiwa?
12. Apa itu GAF dan bagaimana cara penilaiannya?
Global assessment Functional Scale : Aksis V : penilaiannya 0-100
100-91 Fungsi superior dalam berbagai aktivitas, masalah kehidupan tidak pernah keluar
kendali, dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak. Tidak ada gejala.

Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya, kecemasan ringan sebelum ujian),
90-81 fungsi baik dalam semua bidang, tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas,
efektif secara social, biasanya puas dengan kehidupan, tidak lebih dari masalah atau
kekhawatiran setiap hari (missal, kadang berdebat dengan keluarganya)

Jika ditemukan gejala, gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang
dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal, sulit berkonsenrasi setelah
80-71 berdebat dengan keluarga), tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social,
pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)

Beberapa gejala ringan (missal, mood terdepresi dan insomnia ringan) atau
beberapa kesulitan dalam fungsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-
kadang membolos, atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup
70-61 baik, memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti

Gejala sedang (misalnya, afek datar dan bicara sirkumstansialitas, kadang-kadang


serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social, pekerjaan, atau
sekolah(missal, sedikit teman, konflik dengan teman)
60-51
Gejala serius (missal, ide bunuh diri, sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius
pada fngsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, tidak memiliki teman, tidak
mampu bertahan kerja)
50-41
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal, bicara kadang-
kadang tidak logis, tidak jelas, atau tidak relevan) atau gangguan berat pada
beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah, hubungan dengan keluarga,
40-31 berpikir, mood (missal, orang terdepresi menghindari teman, menelantarkan
keluarga)

Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada
komunikasi atau pertimbangan (missal, kadang-kadang inkoheren, tindakan jelas
tidak sesuai, preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada
30-21 hamper semua bidang (missal, tinggal di tempat tidur sepanjang hari, tidak memiliki
pekerjaan, rumah, atau teman)

Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal, usaha bunuh diri tanpa
harapan yang jelas akan kematian, sering melakukan kekerasan, kegembiraan manic)
atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal
20-11 (missal, mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal,
sebagian besar inkoheren atau membisu)

Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal, kekerasan
rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi
yang minimal, atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian
10-1 yang jelas

Informasi tidak adekuat

0
Sesuatu yg punya kolegium, dan etika merupakan strata tertinggi
13. Apa dx dan dd dari skenario?
14. Mengapa dokter memberikan terapi obat antipsikotik atipikal dan terapi psikososial dan
sebutkan macam-macam terapi psikososial?
15. Apa itu terapi obat antipsikotik dan macam serta contoh obatnya ?
CARI VIDEO GERAKAN STEREOTIPIK, FREEZE. ...... / MEMATUNG
ADA YG BISA DIRUBAH DAN ADA YG TIDAK BISA
Cari video singkat anamnesis utk memunculkan waham dan halusinasi
STEP 7
1. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 10 hari?
2. Mengapa pasien sering melakukan gerakan stereotipik dan halusinasi akustik phonema?
3. Mengapa terjadi penurunan fungsi global (okupasi dan psikososial)?
4. Apa itu stressor dan sebutkan macam-macam stressor dan derajat serta kualitasnya?
5. Apa hubungan antara pasien tidak ada riwayat penyakit medis umum dan penggunaan zat
psikoaktif dengan keluhan pasien?
Gg. Mental ada 2 : organik dan simtomatik
Perbedaan penyakit yg masuk jd gg. Organik dan simtomatik.
6. Bagaimana patofisiologi dari skenario?
7. Apa definisi dan klasifikasi dari gg. Jiwa serta manifestasi klinis?
8. Apa itu waham dan apa saja jenisnya?
9. Apa itu halusinasi dan apa saja jenisnya?
10. Bagaimana alur diagnosis pada gangguan jiwa?
11. Apa itu GAF dan bagaimana cara penilaiannya?
12. Apa dx dan dd dari skenario?
13. Mengapa dokter memberikan terapi obat antipsikotik atipikal dan terapi psikososial dan
sebutkan macam-macam terapi psikososial?
14. Apa itu terapi obat antipsikotik dan macam serta contoh obatnya ?

Anda mungkin juga menyukai