Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN
A. Biopsikologi
Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang biologi perilaku yang membahas
mekanisme biologis manusia pada studi tentang psikologi.1 Dalam hal ini, biologi sebagai
suatu pendekatan terhadap kajian psikologi. Jadi biopsikologi bukanlah kajian biologi
dengan menggunakan pendekatan psikologi, tetapi kajian yang berorientasi pada psikologi
dengan pendekatan biologi.2 Penelitian biopsikologi dapat menggunakan subyek manusia
maupun non manusia.
Disebutkan dalam salah satu buku bahwa sebenarnya biologi perilaku sudah ada sejak
lama, tetapi studi tetang biopsikologi baru berkembang setelah penerbitan The
Organization of Behavior pada tahun 1949 oleh D.O Hebb. Hebb mengembangkan teori
pertamanya tentang bagaimana fenomena kompleks, seperti persepsi, emosi, pikiran, dan
ingatan diproduksi oleh aktivitas otak. Teori tersebut menjadi salah satu dasar yang banyak
digunakan dalam meguraikan dan mengkonkretkan pembahasan tentang perilaku manusia
yang kompleks.3
Biopsikologi merupakan salah satu ilmu neurosains yang sifatnya integratif antara
satu ilmu neurosains dengan ilmu neurosains lainya yang saling berkaitan dalam
membahas perilaku yang berkaitan dengan fungsi biologis manusia. Beberapa disiplin
ilmu neurosains yang terkait dengan biopsikologi diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Neuroanatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sistem saraf.


2. Neurokimia : Ilmu yang mempelajari dasar-dasar kimiawi untuk aktivitas
neural
3. Neuroendokrinologi : Ilmu yang mempelajari interaksi antara sistem saraf dan
sistem endokrin
4. Neuropatologi : Ilmu yang mempelajari gangguan sistem saraf.
5. Neurofarmakologi : Ilmu yang mempelajari efek obat-obatan pada aktivitas
neural.
6. Neuro fisiologi : ilmu yang mempelajari fungdi dan aktivitas sistem saraf.
B. Psikologi Faal

1 Iriana Indri Hapsari dkk., Psikologi Faal, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 3.

2 http://digilib.uinsby.ac.id/15869/4/Bab%201.pdf

3 Iriana Indri Hapsari dkk., Psikologi Faal, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 3.
Psikologi Faal adalah divisi biopsikologi yang mengkaji mekanisme neural perilaku
melalui manipulasi otak secara langsung dalam eksperimen-eksperimen terkontrol. 4 Faal
sendiri jika didefinisikan adalah ilmu yang mempelajari tentang proses otak dan fungsi
serta kerja alat-alat tubuh manusia secara biologis. Dalam salah satu literatur menjelaskan
bahwa psikologi faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya
dengan proses otak dan fungsi serta kerja alat-alat tubuh manusia secara biologis. Dalam
hal ini perspektif biologis mempelajari bagaimana proses otak dan fungsi-fungi tubuh
mengatur perilaku.5
Perkembangan ilmu psikologi faal muncul pada era abad ke – 19 seiring
berkembangnya ilmu alam (natural science). Di mana pada masa itu pemikiran tentang
manusia terus berkembang. Sehingga sering dilakukan pengekploitasi tentang fisiologis
manusia yang didasarkan pada pengalaman yang didapat dari percobaan dan pengalaman
para pakar.
Pada masa itu, riset yang dilakukan oleh para ahli meliputi tentang aktivas yang
terjadi pada saraf, sensasi/penginderaan dan juga fisiologis otak.Hasil penelitian tersebut
kemudian membawa para ahli psikologi untuk lebih memahami mental seseorang.
Sehingga lebih menjelaskan hubungan antara kedokteran dan psikiatri.6
Subyek penelitian psikologi faal hampir selalu bukan manusia, karena fokusnya pada
manipulasi otak melalui eksperimen terkontrol, sehingga penelitian selalu dilakukan
dengan menggunakan binatang coba. Selain itu, penelitian psikologi faal selalu
berorientasi pada pengembangan teori tentang kontrol neural terhadap perilaku, bukan
pada penelitian yang berkontribusi untuk kepentingan praktis.7

C. Psikofarmakologi
Psikofarmakologi mempelajari efek obat pada perilaku manusia dan bagaimana efek
ini terjadi melalui perubahan aktivitas neural (saraf). Psikofarmakologi mempelajari obat-
obat khusus yang dinamakan obat-obat psikotropik (obat yang efeknya pada otak), yang
memiliki dampak terapeutik langsung pada proses mental (Maramis, 1994).8
Psikofarmakologi mengacu pada studi tentang obat-obatan yang mengubah aktivitas-

4 http://digilib.uinsby.ac.id/15869/4/Bab%201.pdf

5 Iriana Indri Hapsari dkk., Psikologi Faal, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 2.

6 http://leeanjulian.blogspot.co.id/2014/01/makalah-psikologi-sebagai-bagian-dari.html

7 http://digilib.uinsby.ac.id/15869/4/Bab%201.pdf

8 Suprapti Slamet, Sumarmo Markam, Pengantar Psikologi Klinis, (Jakarta: UI-Press, 2005), hlm. 82
aktivitas yang dikontrol oleh sistem saraf.9 Jadi, dapat dikatakan bahwa psikofarmakologi
merupakan suatu pengetahuan tentang obat untuk mengobati gangguan psikiatris.

Ruang lingkup dalam mempelajari psikofarmakologi yaitu :

1. Mempelajari obat-obat khusus yang dinamakan obat-obat psikotropik.


Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alami maupun sintesis, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan sistem saraf pusat, dan
dapat menimbulkan ketergantungan atau ketagihan.
2. Mempelajari efek obat pada perilaku manusia. Orang yang menggunakan obat
psikotropika akan mengalami gangguan sistem saraf. Contohnya: kokain dapat
digunakan untuk pembiusan lokal. Kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf
sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunaan
kokain hanya sementara biasanya diikuti dengan perasaan tertekan dan takut (depresi).
Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian. Jika
penggunaannya tiba-tiba dihentikan, pecandu akan menderita penyakit dengan tanda-
tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
3. Bagaimana proses obat-obatan tersebut berlangsung sehingga memunculkan
persepsi dan tingkah laku, dan dimana obat-obatan tersebut bekerja. Fungsi-fungsi
psikis seperti sensasi, persepsi, dan lain-lain terjadi karena hubungan antarneuron.
Neuron awal menghantarkan listrik yang kemudian disusul dengan peristiwa kimiawi
pada synaps, yakni hubungan antara neuron pertama dengan neuron berikutnya.
Selanjutnya peristiwa kimia itu diubah lagi menjadi hantaran listrik oleh neuron
berikutnya, dan seterusnya, sampai terjadi persepsi dan perilaku. Obat-obatan bekerja
pada tingkat synaps.10

D. Psikofisiologi
Psikofisiologi adalah studi mengenai hubungan dari fenomena mental atau
behavioral dengan proses-proses jasmani, khususnya studi mengenai aktivitas spontan
dari bermacam-macam organ jasmaniah seperti otak, jantung, dan otot-otot ketika
berlangsung perilaku.11

9 Norman D. Sundberg, dkk, Psikologi Klinis, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2007), hlm. 346

10 Suprapti Slamet, Sumarmo Markam, Pengantar Psikologi Klinis, (Jakarta: UI-Press, 2005), hlm. 83

11 Kartono, Kartini, Kamus Psikologi, (Dali Gulo: Pionir Jaya, 1987), hlm. 433
Psikofisiologi hampir sama dengan psikolofi faal, namun lebih merupakan
kajian non-eksperimental dan tidak selalu membahas hewan.12 Hubungan psikis-
mental dan faal organ tubuh sangatlah erat. Tekanan darah, misalnya, sering
berhubungan dengan adanya kecemasan dan juga merupakan reaksi atas tekanan-
tekanan psikologis. Seorang yang marah biasanya menampilkan muka yang merah
karena darah banyak dipompa jantung sehingga mengisi saluran-saluran darah kapiler
di permukaan kulit.
Dalam gangguan psikofisiologis yang pernah mengganti nama gangguan
psikosomatis, tercatat hampir semua organ tubuh dapat terganggu fungsinya oleh
kondisi psikologis tertentu. Misalnya Dunbar dan Dunbar pernah berdasarkan
pemikiran Graham, menyatakan bahwa yang penting bukan penyakit apa yang
diderita pasien, melainkan siapa yang menderita itu. Jadi perhatian kita lebih
ditujukan kepada orangnya, bukan penyakitnya.
Selain dapat menghubungkan gejala-gejala (simtom dan sindrom) faali dengan
fungsi syaraf atau endokrin, juga dapat menghubungkannya dengan simbol-simbol.
Misalnya gangguan kulit sering berhubungan dengan gangguan dalam kontak sosial;
tekanan darah tinggi, yang juga disebut hipertensi esensial, banyak berhubungan
dengan tingginya kebutuhan untuk berprestasi dalam kepribadian seseorang.

Dinamika gangguan psikofisiologis :

Berdasarkan studi dari Sklar & Anisman (1979), gangguan psikologis lebih
dikarenakan faktor psikologis yaitu stres. Dalam penelitiannya terhadap tikus,
ditemukan bahwa tikus yang memiliki tumor dan diberikan stressor berupa sengatan
listrik yang tidak dapat dikendalikan mengalami pertumbuhan tumor yang pesat dan
mengalami kematian yang lebih cepat pula.

Suatu studi lanjutan selama 20 tahun terhadap para veteran perang Vietnam
mengungkap angka yang luar biasa dalam tingkat kejadian berbagai penyakit yang
berkaitan dengan sistem peredaran darah, pernafasan, pencernaan, dan sistem saraf,
yang kesemuanya dikarenakan stres terhadap konflik peperangan. Dari beberapa
penelitian terbukti bahwa stres dapat berperan dalam timbulnya penyakit atau bahkan
memperparah suatu penyakit.13

12 Suprapti Slamet, Sumarmo Markam, Pengantar Psikologi Klinis, (Jakarta: UI-Press, 2005), hlm. 82

13 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikofisiologi diakses pada 02/03/2018 11.00


E. Pengertian Psikologi Komparatif

Psikologi komparatif merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku dan


kejiwaan hewan yang secara khusus berhubungan dengan sejarah keturunan, adaptasi,
dan perkembangan tingkah laku. Psikologi komparatif mempelajari tentang hewan
yang digunakan untuk mengetahui tentang manusia.Terdapat asumsi bahwa pada
suatu tingkat perilaku merupakan sama pada setiap spesies. Hal tersebut diketahui
setelah mempelajari perilaku hewan tikus, anjing, kucing, dan hewan lainnya yang
dapat mewakili manusia.14

Banyak percobaan atau penelitian menggunakan hewan untuk uji coba


keefektifan obat- obatan atau kosmetik sebagai subjek tes sebelum dipakai oleh
manusia. Hal ini diperuntukkan melihat efek dari bahan yang digunakan tersebut. Jika
ada tidak ada efek samping yang buruk maka produk bisa dicobakan ke manusia. Para
peneliti menggunakan psikologi komparatif ini dalam penelitian mereka tentang
pertumbuhan anak, dan lainnya.

Banyak percobaan atau penelitian menggunakan hewan untuk uji coba


keefektifan obat- obatan atau kosmetik sebagai subjek tes sebelum dipakai oleh
manusia. Hal ini diperuntukkan melihat efek dari bahan yang digunakan tersebut. Jika
ada tidak ada efek samping yang buruk maka produk bisa dicobakan ke manusia. Para
peneliti menggunakan psikologi komparatif ini dalam penelitian mereka tentang
pertumbuhan anak, dan lainnya.

Psikologi komparatif sering digunakan dalam menekankan perbandingan antar


spesies, yang bagaimanapun poin dari peneliti yaitu memahami perilaku hewan untuk
nasibnya.

 Harlow, 1958 menemukan bahwa kera yang dipidahkan dari induknya dan
dari kera- kera lainnya menjadi menderita dan mengalami gangguan psikologis.
Banyak ilmuan psikologi saling berpendapat bahwa bayi manusia juga akan
mengalami periode bergantung yang apabila dipisahkan dari figur yang menjadi
subjek ketergantungan (misal induk/ ibu) dalam waktu yang lama maka akan
terjadi penderitaan dalam jangka panjang

14 https://dosenpsikologi.com/psikologi-komparatif
 Charles Darwin merupakan pusat dari pengembangan psikologi komparatif.
Dia mengemukakan teori dimana faktor yang menentukan bagian manusia seperti
pikiran, moral, spiritual dapat menyumbang prinsip evolusi.

 George John Romanes juga mempengaruhi bidang pengembangan dan dia


membuktikan bahwa hewan memiliki pikiran manusia yang belum sempurna
(rudimentary human mind). Psikologi komparatif mencari pemahaman terhadap
persamaan dan perbedaan antara bagaimana perilaku manusia dan hewan pada
lingkungannya sehari hari.

Psikologi komparatif merupakan studi tentang perbedaan atau persamaan


perilaku pada hewan dari berbagai spesies. Psikologi komparatif menganalisa
aktivitas individu yang mungkin terjadi juga pada spesies lainnya. Contohnya yaitu
pola mendidik anak pada harimau, burung, paus, dan lainnya. Studi ini memiliki pola
perilaku yang saling berkaitan. Beberapa prinsip pola perilaku lainnya pada hewan
pada psikologi komparatif ini juga termasuk komunikasi, belajar, migrasi, orientasi,
perilaku reproduksi, dan perilaku sosial. Komunikasi merupakan berbagi informasi
antara hewan. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan skill. Migrasi
yaitu perjalanan dari grup yang besar dari sekelompok hewan berpindah dari satu
tempat ke tempat lain secara bersama- sama.

F. Neuropsikologi

Neuropsikologi tidak dianggap pembahasan baru dalam ilmu Psikologi


khususunya Psikologi Klinis, neuropsikologi mempelajarai hubungan antara fungsi
otak dan prilaku. Selain itu neuropsikologi pada dasarnya adalah studi mengenai
hubungan antara fungsi otak dengan prilaku, yang meliputi pemahaman,assesemen,
dan penanganan prilaku yang secara langsung berhubungan dengan fungsi otak.
Karena banyaknya pasien yang mengalami neurologis, seperti penyakit
degeneratif,peristiwa kardiovaskuler, bervariasanya dalam perkembangan gangguan
maupun kesembuhannya. Cara yang paling berarti atau yang digunakan adalah
dengan cara mengakses perilakunya secara objektif melalui prosedir-prosedur
assesemen neuropsikologi. 15

15 Sutarjo A.Wiramihardja,pengantar psikologgi klinis,(bandung:PT Revika Aditama,2012), hal.211


1) Fungsi neuropsikologis atau perananan

a. Pertama, membantu neurologis atau dokter untuk memberikan


keterangan diagnosis yang khas menyangkut persyarafan dan gangguan-
gangguan lainnya.

b. Kedua, suatu penekanan sistem otak fungsional, neuropsikologi


mmebuat prognosis untuk penyembuhan.

c. Ketiga, melibatkan diri dalam diri dalam proses penyembuhan dan


rehabilitasi. Tes neuropsikologis bisa menentukan lokasi gangguan dalam otak
yang dapat mempercepat penyembuhan.

d. Keempat, neuropsikolog dapat dimintai untuk mengevaluasi pasien


gangguan mental untuk mmebantu meramalkan kondisi penyakitnya.

Secara khusus perlu perlu dikemukakakn neuropsikologi klinis sebagai suatu


ilmu terapan yang memberikan perhatian terhadap keberpernyataan keberlakuan
disfungsi otak. (CASTO-CALDAS dan grafman,2000).

A. Otak

Otak adalah suatu organ terpenting pada tubuh manusia yang


merupakan pusat dari system saraf. Volume otak berkisar 1.350 cc dan
mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron untuk menunjang fungsinya. Otak
terletak di dalam kepala, dan mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

1) Sebagai pusat regulasi sebagian tindakan yang dialami


2) Sebagai pusat pengatur organ-organ tubuh (misalnya mengatur kerja
jantung, hati, dan lain-lain)
Otak merupakan pengendali tubuh. Jika seseorang memiliki otak yang
sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika otak
seseorang dalam kondisi yang tidak sehat, maka itu merupakan penyebab dari
segala masalah pada tubuh.

Otak manusia terbentuk melalui dua sel, yaitu glia dan neuron. Glia
merupakan sel yang melindungi neuron, atau bisa disebut dengan sel pelapis
neuron. Sedangkan neuron merupakan sel saraf yang membawa segala
informasi yang dibutuhkan tubuh ke otak. Neorun membawa informasi
tersebut dalam bentuk potensial aksi.16

Antara neuron yang satu dengan neuron yang lain saling terkait,
sehingga bisa diibaratkan sebagai rantai yang tidak pernah terputus. Neuron
yang satu akan membawa informasi berupa potensial aksi ke neuron yang
lainnya dengan turut serta membawa bahan kimia yang disebut dengan
neurotransmitter. Neurotransmitter ini dibawa dan dikirimkan melalui sinapsis
(suatu celah antara neuron). Manusia atau bahkan makhuk hidup lain memiliki
ratusan bahkan jutaan neuron yang saling terkait untuk membawa segalam
macam informasi ke otak.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa otak merupakan
organ terpenting di dalam tubuh manusia. Tanpa otak, manusia tidak bisa
hidup dan berkembang. Hal ini terbukti dengan fungsi otak yang snagat sacral
bagi tubuh. Berikut merupakan rangkuman fungsi-fungsi otak manusia, yaitu :
Sebagai pusat regulasi untuk melakukan aktivitas atau bergerak,
kognisi, mampu membuat perencanaan, mampu menyelesaikan masalah,
memberikan penilaian, merangsang kreativitas pada manusia, mengontrol
perasaan, mengontrol perilaku yang berhubungan dengan seksual dan juga
mampu berbahasa secara umum

 Sebagai alat sensor terhadap perasaan misalnya adalah tertekan,


tekanan, merespon sentuhan dan menghasilkan rasa sakit.
 Sebagai alat untuk menerjemahkan verbal sehingga seseorang
mampu mendengar, mampu menangkap dan memaknai informasi dan
mampu menangkap bahasa dalam bentuk suara.
 Sebagai pusat masuknya informasi visual untuk deiterjemahkan
dalam bentuk penglihatan yang sesuai dengan aslinya.
 Sebagai pusat pengatur gerakan koordinasi antar otot tubuh dan
pengaturan keseimbangan, sehingga seseorang akan dapat bergerak
sebagai mana mestinya dan tidak terjatuh.
 Berfungsi dalam penerjemahan visual manusia, seperti
menggerakkan bola mata, membesarkan atau mengecilkan pupil mata

16 Ibid hal 215


(sesuai cahaya yang masuk), dan juga mengatur gerakan tubuh
manusia.
 Melakukan pengontrolan terhadap fungsi otomatis otak, seperti
mengatur detak jantung, mengatur sirkulasi peredaran darah di dalam
tubuh manusia, mengatur pernafasan dan juga mengatur sistem
pencernaan manusia.
 Sebagai penjaga tubuh bai dalam keadaan tertidur atau terjaga.
 menghasilkan perasaan, pengaturan emosi, pengaturan produksi
hormon seperti fungsi hormon testosteron, memelihara homeostasis,
menciptakan rasa haus, menciptakan rasa lapar, menciptakan keinginan
tentang seks, merangsang perasaan untuk senang, mengatur
metabolisme tubuh dan juga mengatur memori jangka panjang
manusia.

BAB III

KESIMPULAN
Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang biologi perilaku yang
membahas mekanisme biologis manusia pada studi tentang psikologi. Psikologi Faal
adalah divisi biopsikologi yang mengkaji mekanisme neural perilaku melalui
manipulasi otak secara langsung dalam eksperimen-eksperimen terkontrol.
psikofarmakologi merupakan suatu pengetahuan tentang obat untuk mengobati
gangguan psikiatris. Psikofisiologi adalah studi mengenai hubungan dari fenomena
mental atau behavioral dengan proses-proses jasmani, khususnya studi mengenai
aktivitas spontan dari bermacam-macam organ jasmaniah seperti otak, jantung, dan
otot-otot ketika berlangsung perilaku. Psikologi komparatif merupakan ilmu yang
mempelajari tingkah laku dan kejiwaan hewan yang secara khusus berhubungan
dengan sejarah keturunan, adaptasi, dan perkembangan tingkah laku. neuropsikologi
mempelajarai hubungan antara fungsi otak dan prilaku.

Anda mungkin juga menyukai