Anda di halaman 1dari 66

PSIKOLOGI HUKUM

By : Esther Masri
Psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari perilaku manusia
dalam hubungan dengan
lingkungannya
MENURUT ASALNYA KATANYA,
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno:
(Psych yang berarti jiwa) dan (-logos
yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan
dengan ilmu yang mempelajari tentang
jiwa
SEJARAH PSIKOLOGI

Sebagai bagian dari ilmu


pengetahuan, psikologi melalui
sebuah perjalanan panjang. Bahkan
sebelum Wundt mendeklarasikan
laboratoriumnya tahun 1879, yang
dipandang sebagai kelahiran
psikologi sebagai ilmu. pandangan
tentang manusia dapat ditelusuri
jauh ke masa Yunani kuno.
PENDAPAT PARA AHLI
Wundt (1879)

Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran


manusia (the science of human
consciousness)

Dalam psikologi keadaan jiwa


direfleksikan dalam kesadaran manusia
PENDAPAT PARA AHLI
Woodworth & Marquis
Psikologi mempelajari aktifitas-aktifitas
individu baik aktifitas motorik, kognitif
maupun aktifitas emosional.

Rex & Margaret Knight


Psychology maybe defined as the
systematic study of experience and
behaviour-human and animal, normal and
abnormal, individual and social
FLOYD L. RUCH
Psychology is sometimes defined as the study of
man, but this definition is too broad. The truth
is that psychology is partly biological science
and partly and social science, overlapping these
two major areas and relating them each other.

JAMES DREVER ( Dictionary of Psychology)


psychology as a brach of science, psychology has
been defined in various way, according to the
particular method of approach adopted or field
of study proposed by the individual psychologist
PENDAPAT PARA AHLI
Kennet Clark dan George Milter (1970)
Psikologi adalah studi ilmiah mengenai
prilaku, lingkupnya mencakup berbagai
proses prilaku yang dapat diamati seperti
gerak tangan, cara berbicara dan
perubahan kejiwaan dan proses yang
hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan
mimpi
METODE PSIKOLOGI

Beberapa metodologi dalam psikologi,


diantaranya sebagai berikut:

a. Metodologi Introspeksi
Merupakan metoda penyelidikan dimana si
penyelidik melihat peristiwa-peristiwa
kejiwaan ke dalam dirinya sendiri

Sasaran : diri sendiri / subjektif


Objek : 1 orang
METODE PSIKOLOGI

b. Metodologi Introspeksi Experimental


Merupakan penggabungan metoda
introspeksi dan experimen

Sasaran : diri sendiri / subjektif dan


berusaha untuk melakukan experimen
dalam memecahkan suatu permasalahan

Objek : banyak orang (orang yang


diexperimentir)
METODE PSIKOLOGI

c. Metodologi Extrospeksi
Bermaksud untuk mengatasi kesukaran-
kesukaran atau kelemahan-kelemahan yang
terdapat dalam metode Introspeksi
Sasaran : orang lain / diri sendiri
Objek : bisa 1 orang atau banyak orang
METODE PSIKOLOGI
d. Metodologi Questionnaire
Sering disebut angket yaitu suatu metoda
penyelidikan dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang harus dijawab/dikerjakan
oleh orang yang menjadi sasaran penyelidikan
Metode ini terbagi 2 :
Bagian yang mengandung data identifikasi
(nama, tempat/tgl lahir, alamat, dll)
Bagian yang mengandung pertanyaan-
pertanyaan yang ingin memperoleh jawaban
> pertanyaan tertutup
> pertanyaan terbuka
METODE PSIKOLOGI
e. Metodologi Interview/Wawancara

metoda penyelidikan dengan menggunakan


pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Berbeda
dengan metode questionnaire yang
memberikan pertanyaan secara tertulis

f. Metodologi Biografi

metoda ini merupakan tulisan tentang


kehidupan seseorang yang merupakan suatu
riwayat hidup.
METODE PSIKOLOGI
g. Metodologi Analisa Kerja

metoda penyelidikan dengan mengadakan


penganalisaan dari hasil karya seseorang

h. Metodologi Klinis
Awalnya timbul dalam lapangan klinik untuk
mempelajari keadaan jiwa orang-orang yang
menyimpang (abnormal)
Dijalankan oleh para ahli psikologi dalam.
Objeknya tidak dapat mengadakan introspeksi (dalam
psikologi anak)
Kelemahan : memberi kesan objeknya adalah orang-
orang yang jiwanya tidak normal
PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran


tentang ilmu yang mempelajari manusia
dalam kurun waktu bersamaan dengan
adanya pemikiran tentang ilmu yang
mempelajari alam, akan tetapi karena
kerumitan dan kedinamisan manusia
untuk dipahami, maka psikologi baru
tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an
yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan
laboratorium psikologi pertama didunia.
FUNGSI PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu


yaitu:
Menjelaskan,

yaitu mampu menjelaskan apa,


bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasilnya penjelasan berupa
deskripsi atau bahasan yang bersifat
deskriptif
MEMPREDIKSIKAN,
Yaitu mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan
mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil
prediksi berupa prognosa, prediksi atau
estimasi
PENGENDALIAN,
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai
dengan yang diharapkan. Perwujudannya
berupa tindakan yang sifatnya preventif
atau pencegahan, intervensi atau
treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.
BEBERAPA DEFINISI TENTANG
HUKUM
Hukum sebagai ilmu pengetahuan yakni
pengetahuan yang tersusun secara sistematis atas
dasar kekuatan pemikiran.
Hukum sebagai disiplin yakni suatu sistem ajaran
tentang kenyataan atas gejala-gejala yang
dihadapi.
Hukum sebagai kaidah yakni sebagai pedoman atau
patokan perilaku yang pantas dan diharapkan.
Hukum sebagai tata hukum yakni struktur proses
perangkat kaidah-kaidah hukum yang berlaku pada
suatu waktu dan tempat tertentu dan berbentuk
tertulis.
Secara umum hukum adalah seperangkat
aturan baik yang tertulis (dibuat oleh negara
yaitu antara Presiden dan DPR) maupun yang
tidak tertulis (living law: hukum yang hidup
dan tumbuh dalam suatu masyarakat) yang
dijalankan oleh yang mengatur maupun yang
diatur dan masing-masing mengakui daya
keberlakuan dan mengikatnya aturan tsb.
KAJIAN PSIKOLOGI DAN HUKUM
Keduanya mengkaji gejala-gejala sosial hal ini
jika melihat kembali pengertian hukum secara
empirik dan memfokuskan diri pada perilaku
manusia yg berusaha menyelesaikan masalah
serta memperbaiki kondisi manusia.
Craig Haney menyatakan : psikologi bersifat
deskriptif, hukum bersifat perskriptif. Artinya
psikologi menjelaskan tentang bagaimana orang
seharusnya berperilaku, yang bertujuan
memberikan penjelasan yang lengkap dan akurat
mengenai perilaku manusia. Sedangkan tujuan
utama hukum adalah mengatur perilaku manusia.
MENURUT MARK CONSTANZO

Ilmu Psikologi : menemukan kebenaran


Ilmu Hukum : tertarik memberikan keadilan.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN CABANG ILMU
PENGETAHUAN LAINNYA
Sosiologi
Konflik antar kelompok, urbanisasi,
tawuran, memerlukan penjelasan
psikologi, sehingga timbul cabang
psikologi yang khusus mempelajari
masalah-masalah sosial, yang dinamakan
Psikologi Sosial.
Ilmu Ekonomi
Berhasil tidaknya strategi marketing tidak
hanya tergantung pada hukum supply and
demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga
dalam proses pembuatan keputusan yang
dilakukan oleh manusia-manusia yang
terlibat dalam proses ekonomi (penjual,
pembeli, produsen, distributor, bank,
pasar modal, pemerintah, dan lain-lain).
Ilmu Hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana
mencapai kebenaran dan keadilan ini
terkait dengan psikologi, karena
kebenaran dan keadilan itu sendiri sangat
subjektif dan karenanya bersifat
psikologis.
Antropologi
Antropologi mempelajari perilaku manusia
secara sistematis. Antropologi
mempelajari perilaku manusia dalam
kelompok-kelompok etnik. Bagaimana
kebudayaan yang ada di antara manusia
mampu mempengaruhi perilaku manusia.
PENGERTIAN PSIKOLOGI HUKUM
MENURUT SOERJONO SOEKANTO
Studi hukum yang menyoroti hukum
sebagai salah satu perwujudan dari pada
perkembangan jiwa manusia dan juga
mempelajari perikelakuan atau sikap
tindak hukum yang mungkin merupakan
perwujudan dari gejala-gejala kejiwaan
tertentu, landasan kejiwaan dari
perikelakuan atau sikap tindak tersebut.
Psikologi Hukum adalah hasil dari tuntutan
dan proses pendekatan terhadap hukum
dari ilmu-ilmu pengetahuan sosial (social
sciences) dan ilmu tentang tindak laku
manusia (behavioural sciences).
Psikologi hukum : studi psikologi yang
mempelajari ketidakmampuan individu
untuk melakukan penyesuaian terhadap
norma hukum yang berlaku atau tdk
berhasilnya mengatasi tekanan-tekanan yg
dideritanya.
HAKEKAT PSIKOLOGI HUKUM
Menurut Prof.Dr.Satjipto Rahardjo bahwa
wajarlah apabila perkaitan antara
psikologi dan ilmu hukum semakin intim
dan melahirkan Psikologi Hukum
SEJARAH PSIKOLOGI HUKUM
Salah satu segi yang menonjol pada hukum
terutama sekali pada hukum modern adalah
penggunaannya secara sadar sebagai alat
untuk mencapai tujuan-tujuan yang
dikehendaki.
Dengan demikian sadar atau tidak hukum
telah memasuki bidang yang menggarap
tingkah laku manusia. Dalam hukum pidana
misalnya, bidang hukum yang cukup sering
berhubungan dengan psikologi ini sadar atau
tidak bahwa dengan pidana diharapkan
kejahatan bisa dicegah.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI HUKUM
Menurut Soedjono. D, yaitu :
1.Segi psikologi tentang terbentuknya norma
atau kaedah hukum
2.Kepatuhan atau ketaatan terhadap kaedah
hukum
3.Perilaku menyimpang
4.Psikologi dalam hukum pidana dan
pengawasan perilaku
Dalam hubungan dengan perkembangan di
bidang psikologi, psikologi hukum tergolong
psikologi khusus yaitu psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktivitas psikis manusia.
MENURUT ALBERT K COHEN

Dalam bukunya Deviance and Control :


sociologists-or people who are asking
sociological questions, whatever they call
themselves are no less interested in
motivation than are psychologists, but they
are interested in it from a special point of
view : how the culture and the organization of
the social system help to determine the
ingredients and the process of motivation and
the distribution of different kinds of
motivation within and between social system.
Memang sulit sekali untuk mengadakan
pembatasan yang tegas, selama yang
menjadi objek peninjauan adalah
perikelakuan atau sikap tindak manusia,
senantiasa mempunyai landasan kejiwaan.
HANS KELSEN

Hans Kelsen sendiripun mengakui bahwa hukum


berhubungan erat dengan unsur-unsur psikologis,
sosiologis, politis dst.Hal ini disebabkan karena
jika seseorang ingin memberikan cap hukum
pada suatu gejala maka 2 (dua) hal yang perlu
diperhatikan dan dibedakan :
1. an act or series of acts a happening occuring
at a certain time and in a certain place,
perceived by our senses an external
manifestation of human conduct.
2. the legal meaning of this act that is the
meaning conferred upon the act by the law.
TUGAS PSIKOLOG

Mengajar
Psikhoterapi.
Penelitian
Tes psikhologis
Konsultan badan-badan tertentu seperti
industri, pendidikan, penegakan hukum.
Pemeriksaan psikhologis
Untuk mengetahui dan mengukur tingkat
kecerdasan, sikap, minat, kepribadian dll.
PERAN PSIKOLOG DALAM
PROSES HUKUM
1.Membantu aparat kepolisian, kejaksaan,
pengadilan dan lembaga pengembangan
masyarakat untuk mengasesmen pelaku dan
korban dalam hal ke-abnormalitasnya. Seperti
dlm kasus pembunuhan, pelecehan seksual dll.
2.Bertanggung jawab mengidentifikasi dan
mengasesmen pelaku dan korban untuk
melakukan konseling. Yakni mereka perlu dilihat
dr beberapa aspek seperti kepribadian, klinis,
perkembangan dan sosialnya. Bisa jd pelaku
mempunyai gangguan pedofilia, psikopat dll.
PERAN PSIKOLOG DLM BIDANG
HUKUM MENURUT MARK CONSTANZO
Psikolog sbg penasihat
Psikolog sbg evaluator
Psikolog sbg pembaharu
KONTRIBUSI PSIKOLOGI DALAM
PRAKTEK BERACARA DIPERSIDANGAN
Sebagai saksi ahli, dimana psikolog atau
orang yang memiliki keahlian dalam
bidang psikologi memberikan keterangan
ahli di depan persidangan sebagaimana
dimintakan hakim, jaksa,pengacara.
Pemberi nasehat diluar persidangan untuk
hal-hal yang terkait dipersidangan pd
umumnya. Nasehat berupa opini atau atau
hsl penelitian tsb dpt diberikan kpd
majelis hakim, tersangka atau yang
mewakilinya.
Pendidik para calon hakim atau pemberi
penyegaran pd hakim senior yg difokuskan
mjd sebuah awareness course terkait dg 3
hal : situasi psikologik hakim sbg manusia
biasa saat menyidangkan perkara,proses
persidangan itu sendiri sbg suatu teater
psikologis dan saat mengambil keputusan
pidana.
PUSAT PERHATIAN PSIKOLOGI BERHUBUNGAN
DENGAN HUKUM
Kepribadian adalah Pandangan yang
konstan atau khas dari seseorang
terhadap dirinya maupun terhadap
lingkungannya, yang sangat ditentukan
oleh faktor- faktor fisik yang sedikit
banyaknya dipengaruhi oleh faktor
keturunan, kelahiran dan lingkungannya.
Proses belajar
Mempengaruhi perikelakuan dan dan mempunyai
efek terhadap kepribadian.
suatu proses dimana suatu tingkah laku
ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan
reaksi atau situasi yang terjadi (Sarlito wirawan
sarwono).
Kondisi-kondisi emosionil manusia
Meliputi kekecewaan, konflik dan kekhawatiran
Kelainan-kelainan
-Mengalami gangguan jiwa
a. Neurosis
Gejala :kekhawatiran yang berlebihan,
phobia, depresi, lebih menonjolkan
mekanisme pertahanannya yang berlebihan.
b.Psikhosis biasanya mengalami proses
dimana dia menyangkal beberapa aspek
dari realitas yang dihadapinya.
Gejala :schizophrenia, misal: tidak
mengacuhkan hal-hal yang terjadi
disekitarnya
c. Gejala Sosiopatik mencakup :
- Reaksi anti sosial (Psikhopat)
Ciri-ciri : orang tsb hampir tdk mempunyai
etika/moral.misal : tdk pernah merasa bersalah, tdk
pernah bertgg jwb, tdk mempunyai tujuan hidup dsb.
Reaksi dissosial : orang yg selalu berurusan dg hukum
karena ada kekurangan dlm latar belakang
kehidupannya.
Deviasi seksual yaitu perikelakuan seksual yg
menyimpang dilakukan oleh orang-orang yg
menikmati perbuatan tsb, yg bertentangan dg norma-
norma yg berlaku. Seperti : homoseksualitas,
pelacuran dan perkosaan.
Addiction (ketergantungan)
Mis: ketergantungan narkotika, alkohol dan
zat adiktif lainnya.
SISTEM HUKUM COMMON LAW
Penerapan psikologi dlm hukum dibedakan
dr sudut pandang yg diistilahkan :
Psikologi dalam hukum (psychology in law)
mengacu kpd penerapan-penerapan spesifik
dr psikologi didlm hukum seperti : tugas
psikolog menjadi saksi ahli. Kehandalan
kesaksian saksi mata, kondisi mental
terdakwa, memberikan rekomendasi hak
penentuan perwalian anak, menentukan
realibitas kesaksian saksi mata.
Psikologi dan hukum ( psychology and law)
meliputi psyco-legal research yaitu penelitian
individu yg terlibat di dlm hukum seperti
:kajian trhdp perilaku pengacara, juri dan
hakim.
Psikologi hukum (psychology of law) mengacu
pd riset psikologi mengapa orang-orang
mematuhi atau tdk mematuhi UU tertentu,
perkembangan moral, dan persepsi dan sikap
publik thdp berbagai sanksi pidana, seperti
apakah hukuman mati dpt mempengaruhi
penurunan kejahatan.
Psikologi forensik (forensic psychology) suatu
cabang psikologi utk penyiapan informasi
bagi pengadilan.
Psikologi hukum pidana (criminal psychology)
yang menggambarkan dinamika interpersonal
dan kelompok dr pembuatan putusan pd
suatu tahapan kunci di dlm proses mendakwa
seseorang mulai dr waktu penetapannya sbg
tersangka hingga pada waktu penjatuhan
pidana.
Neuroscience and law, suatu kajian baru ttg
keunikan pentingnya pengaruh otak dan
syaraf bagi perilaku manusia, masy, dan
hukum. Kajiannya meliputi wawasan baru ttg
isu-isu pertanggung jawaban, meningkatkan
kemampuan utk membaca pikiran, prediksi
yg lbh baik trhdp perilaku yg akan dtg, dan
prospek thdp peningkatan kemampuan otak
manusia.
PENDEKATAN PSIKOLOGI TERHADAP
HUKUM MELALUI BIDANG ILMU PSIKOLOGI
Psikologi perkembangan : menyusul terjadinya
perceraian, pengaturan hak asuh anak seperti
apa yg akan mendukung kesehatan anak?
Dapatkah seorang anak yg melakukan tindakan
pembunuhan benar-benar memahami sifat dan
kondisi tindakannya.
Psikologi sosial: bagaimana polisi yang
melaksanakan interogasi menggunakan prinsip-
prinsip koersi dan persuasi utk membuat
tersangka mengakui tindak kejahatannya?
Apakah dinamika kelompok di dlm tim juri
mempengaruhi keputusan yang mereka ambil?
Psikologi klinis : bagaimana cara
memutuskan bahwa seseorang yg
menderita gangguan jiwa cukup
kompeten utk menghadapi proses
persidangan? Mungkinkah
memprediksi bahwa seseorang yang
menderita gangguan jiwa kelak
akan mjd orang yang berbahaya.
Psikologi kognitif : seberapa akuratkah
kesaksian para saksi mata? Dalam kondisi
seperti apa saksi mata mampu mengingat
kembali apa yg pernah mereka lihat? Apakah
para juri memahami instruksi tim juri dg cara
yg sama sepreti yg diinginkan oleh para
pengacara dan hakim.
Menurut Ishaq
Dalam psikologi hukum akan dipelajari
sikap tindak atau perikelakuan yg terdiri
dr :
a. Sikap tindak perikelakuan hukum yg
normal, yg menyebabkan seseorg akan
mematuhi hukum.
b. Sikap tindak atau perikelakuan yg
abnormal yg menyebabkan seseorg
melanggar hukum, ,meskipun dlm
keadaan tertentu dpt dikesampingkan.
Pada prinsipnya Hukum dan Psikologi
memiliki obyek kajian yg sama yaitu perilaku
manusia. Namun ada beberapa hal yg sgt
prinsip yg membuat psikologi dan hukum tdk
bisa selaras dlm penerapan di lapangan dlm
hal :
A Tujuan
Hukum :mencari keadilan (bagaimana
seharusnya berperilaku). Psikologi bertujuan
untuk mencari kebenaran/hal yg sebenarnya
terjadi.
B. Metode
- Hukum berpijak pd keputusan peraturan
perundang-undangan/dogma sehingga
perkembangan hukum sgt tergantung kpd
akumulasi keputusan hakim utk melengkapi
peraturan yg sudah ada (yurisprudensi)dan mjd
acuan dlm melaksanakan otoritas tertentu. Hukum
dianggap statis karena dianggap produk kemarin yg
diaktualisasikan sekarang.
- Psikologi berpijak pd data empirik hasil
penelitian dan kumpulan pengalaman dan bersifat
antisipatif-prediktif sehingga membuat psikologi
mjd dinamis.
Hukum merupakan produk orang-orang yg
telah mati dan diperlakukan utk org yg msh
hidup
Psikologi adalah produk yg dibuat skrg
berdasarkan data-data (aktual) dan sekarang
utk memprediksikan masa akan dtg dan teori
psikologi dibuat utk saling meruntuhkan dan
membaharui.
c. Gaya
Hukum : gaya penyelidikan atau inkuirinya
hukum lbh berpijak pd advokasi atau
pendampingan kpd seseorg berdasarkan
peran yg dimainkan sehingga ada
keterpihakan dia sbg siapa (tersangka, saksi,
korban, penyidik/polisi, jaksa,hakim,
pengacara)
Psikologi : lebih diharapkan utk obyektif
berdasarkan pendekatan profesi (psikologi).
Produk-produk yg diharapkan dr psikologi dlm sebuah
penyidikan kasus :
a. Pemeriksaan psikologi
sebuah proses psikodiagnostika yg diberikan kpd seseorg yg
mjd saksi, tersangka ataupun korban (bila memungkinkan)
dlm tindak pidana tertentu. Bertujuan memperoleh
informasi psikologis ( potensi, kepribadian, profil, psikologi
dll) ttg seseorg yg berkaitan dg peristiwa pidana tertentu
utk di informasikan kpd penyidik utk mengambil langkah-
langkah tertentu utk mendukung proses penyidikan.
Pemeriksaan ini biasa diarahkan kpd tersangka utk
mengetahui dinamika psikologis (motif, kebohongan,
indikasi, psikopathologis) dan saran kpd penyidik utk
mengambil langkah-langkah tertentu yg menuntut
kesegeraan.
b. Profilling Psikologi
adalah serangkaian kegiatan profesi psikolog utk
mengidentifikasi ciri-ciri yg bersifat khusus ttg
seseorang atau lebih yg diduga menjadi pelaku
tindak kejahatan berdasarkan fakta-fakta di
lapangan (TP TKP= tindakan pertama di tempat
kejadian perkara) artinya profesi psikologi hrs
mampu menyelenggarakan psikodiagnostik
terhadap seseorg tanpa harus bertemu dg seseorg
namun hanya berdasarkan pd jejak-jejak yg
ditinggalkan. Contoh: korban mutilasi, korban
pembunuhan, kasus bom).
c. Autopsi Psikologi
Menegakkan psikodignostika dg membuat gambaran ttg
kepribadian seseorg (yg sudah mati) dan berbagai
keterangan lainnya dr lingkungan utk membuat profile
perilaku tertentu. Contoh : membuat profile ttg pelaku
bunuh diri.
d.Analisa psikologi
kegiatan yg berupa tulisan yg berisi analisa psikologi ttg
trend kejahatan atau kriminalitas tertentu dan kemudian
membuat saran-saran dan prediksi tertentu. Contoh:
kejahatan di bln ramadhan, trend bunuh diri pd anak-
anak, KDRT dll.
Psikodiagnostika adalah
Studi mengenai kepribadian lewat penafsiran
terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara
berjalan, lagak, gerak isyarat, sikap,
penampilan, wajah, suara ( kamus psikologi CP
Chaplin).
Ilmu ttg mencari tahu masalah perilaku
manusia yg muncul.
- Metode yang digunakan utk menetapkan
kelainan psikis dg tujuan utk dpt memberikan
pertolongan secara tepat dan akurat.
KEGUNAAN PSIKODIAGNOSTIKA
Clinical Setting (Klinis) : utk memeriksa, meneliti, potensi, pd
klien (fokusnya pd usaha mendeteksi gangguan psikis) di RS dan
pusat-pusat kesehatan mental, klinik-klinik konsultasi psikologi.
Legal Setting : membantu proses peradilan agar permasalahan
psikologis yg dialami klien bisa menjadi pertimbangan dlm
pengambilan keputusan di peradilan, LP dan tempat- tempat
rehabilitasi.
Educational and vocational guidance,fokus pemeriksaannya lbh
ditekankan pd bid. Pengembangan studi dan kerja.digunakan di
sekolah, universitas, pusat-pusat latihan dan pusat bimbingan
karir. Contoh : pemilihan jurusan SMA atau PT, rekruitment,
pemilihan pekerjaan.
Educational and vocational selection :digunakan utk rekrutment
di perusahaan dan bid. Pekerjaan, penempatan dan mutasi dll.
Research setting (penelitian) merupakan pengembangan
termasuk update alat-alat penelitian di Perguruan Tinggi.
Tujuan Psikodiagnostik :
Memperoleh informasi yg sebanyak-banyaknya :
dlm aspek perkembangan intelektual, kepribadian
sosial, emosi, dpt memenuhi kebutuhan individu
secara optimal.
Mengetahui kelemahan-kelemahan, keunggulan-
keunggulan, agar kehidupannya dpt
dimaksimalkan.
Pemahaman thdp individu merupakan sarana yg
baik bagi kel utk memberikan perlakuan yg tepat.
Utk penempatan pendidikan dan pekerjaan secara
tepat.
Menetapkan kelainan-kelainan psikis yg
dialami individu sesuai potensinya.
Mengetahui potensi/ kemampuan-
kemampuan yg dimiliki individu.
Utk kepentingan bimbingan konseling
Sebagai bahan proses terapi bila dibutuhkan.
Dapat memberikan penanganan yg tepat
sesuai dg kelainan psikologis individu.
Metode Psikodiagnostika :
a. OBSERVASI : salah satu metode dlm
psikodiagnostika, yg dilakukan secara
sistematis dan sengaja melalui pengamatan
dan pencatatan terhadap subjek yg
diteliti.alat utama yg digunakan adalah
panca indera.
b. WAWANCARA : percakapan antara dua org
atau lebih, yg berlangsung antara
interviewer mengajukan pertanyaan-
pertanyaan utk dijwb interviewee.
3 (tiga) jenis wawancara :
Wawancara bebas/ tdk terstruktur
Wawancara terstruktur
Wawancara terarah

c. TES PSIKOLOGI
Dalam bid. Psikologi kata tes pertama kali digunakan oleh JM.
Cattell pd th 1980. Mulai saat itu kata tsb makin populer sbg
nama metode psikologis, yg digunakan utk mengukur
kepribadian tertentu.
d. ANALISA DOKUMEN (RIWAYAT HIDUP)
dokumen yg dpt dianalisa ijazah sekolah, buku harian,
tabungan, catatan kepolisian, penghargaan dll. Misal : ingin
mendapatkan informasi ttg hsl belajar subjek, dg melihat nilai
raport dibandingkan bertanya langsung yg memungkinkan
subjek dpt berbohong.

Anda mungkin juga menyukai