PEMBAHASAN
1. Pengertian Psikologi
Pengertian psikologi, mengandung kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang
diterjemahkan sebagai ilmu. Istilah psikologi dan ilmu jiwa menurut isinya pada dasarnya
sama. Kata ilmu jiwa merupakan terjemahan dari psikologi. Perbedaan lingkup cakupannya :
Ilmu jiwa : merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari yang dikenal setiap orang dan
digunakan dalam arti yang luas, mencakup segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan,
juga khalayan mengenai jiwa itu sendiri. Istilah ilmu jiwa menunjukkan cakupan pada
ilmu jiwa pada umumnya.
Psikologi : merupakan istilah ilmu pengetahuan, dipergunakan untuk menunjuk kepada
pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah, meliputi pengetahuan ilmu jiwa yang
diperoleh secara sistematis dengan metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat yang
disepakati sarjana-sarjana psikologi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi senantiasa ilmu jiwa tetapi ilmu jiwa belum tentu
psikologi.
1
Diakses dari <http://e-journal.uajy.ac.id/8635/3/2MIH02124.pdf > Selasa 23 Mei 2017, pukul 20.00, hlm. 53
3. Ruang Lingkup Psikologi Hukum
Psikologi hukum menyoroti hukum sebagai salah satu perwujudan dari perkembangan jiwa
manusia. Cabang ilmu pengetahuan ini mempelajari perkelakuan atau sikap tindak hukum yang
mungkin merupakan perwujudan dari gejala kejiwaan tertentu, dan juga landasan kejiwaan dari
perikelakuan atau sikap tindakan tersbut (Hendra & Rosley, 2011: 130). Dikemukakan oleh
Soerjono Soekanto bahwa dewasa ini, hasil penelitian tentang hubungan antara hukum dan
sektor kejiwaan, tersebar dalam publikasi hasil-hasil penelitian tersebut menyoroti timbal balik
antara faktor-faktor tertentu dari hukum, dan beberapa aspek khusus dari kepribadian manusia.
Masalah yang ditinjau adalah mengenai dasar-dasar kejiwaan dan fungsi pelanggaran terhadap
kaidah hukum, dasar-dasar kejiwaan dan fungsi dari pola-pola penyelesaian terhadap
pelanggaran kaidah hukum serta akibat pola penyelesaian sengketa tertentu2.
Menurut Brian L. Cutler Secara sangat terinci memaparkan ruang lingkup dan subjek bahasan
lengkap dari kajian Psikologi Hukum.Brian L. Cutler membagi 17 pokok bahasan yang menjadi
materi kajian Psikologi Hukum menurut versinya, (Buku Ajar Psikologi Hukum oleh Achmad
Ali, 2009: 5-6). yaitu3:
a. Criminal Competencies (kompetensi criminal);
b. Criminal Responsibility(pertanggungjawaban pidana);
c. Death Penalty (pidana mati)
d. Divorce and Chalid Custody (perceraian dan pemeliharaan anak);
e. Education and Professional Development(pendidikan dan perkembangan professional)
f. Eyewitness Memory (memori saksi mata);
g. Forensic Assesment in Civil and Criminal Cases (penilaian forensik dalam kasus pidana
dan perdata);
h. Juvenile offenders (pelanggar hukum yang masih anak anak)
i. Mental Health Law (hukum kesehatan mental);
j. Psychological and Forensic Assessment Instruments (instrument penilaian psikologis dan
forensik);
k. Psychology of criminal Behavior (psikologi tentang perilaku kriminal);
2
Ibid, hlm. 54
3
Diakses dari <http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9716/SKRIPSI%20LENGKAP-HMP-
UMMU%20KALSUM.pdf?sequence=1,> Selasa 23 Mei 2017, pukul 20.00, hlm. 15-16
l. Psychology of policing and Investigations (psikologi polisi dan investigasi); Sentencing
and Incarceration (pemidanaan dan penahanan/pemenjaraan);
m. Symptoms and Disorders Relevant to forensic Assesment (penilaian forensik terhadap
gejala dan penyakit yang relevan)
n. Trial Processes (proses persidangan pengadilan)
o. Victim Reactions to crime (reaksi korban terhadap kejahatan)
p. Violence Risk Assessment (penilaian risiko kekerasan).
5
Diakses dari <http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9716/SKRIPSI%20LENGKAP-HMP-
UMMU%20KALSUM.pdf?sequence=1,> Selasa 23 Mei 2017, pukul 20.00, hlm. 18