Anda di halaman 1dari 18

Materi Pendidikan Dasar Organisasi (PDO)

Front Mahasiswa Nasional Cabang Mataram

Karakter
MASYARAKAT INDONESIA

Perpustakaan FMN Cabang Mataram


Materi Pendidikan Dasar Organisasi (PDO) Materi Pendidikan Dasar Organisasi (PDO)
Front Mahasiswa Nasional Cabang Mataram Front Mahasiswa Nasional Cabang Mataram

I. Pendahuluan
Pemahaman akan sejarah perkembangan masyarakat secara umum masih dipahami hanya
sebatas lahirnya temuan-temuan purbakala, peristiwa-peristiwa penting, tokoh-tokoh
sejarah atau literatur-literatur sastra. Lebih dari itu, sejarah perkembangan masyarakat
sesungguhnya ditujukan untuk membongkar lebih jauh apa yang telah mendorong
masyarakat untuk bergerak, apa yang melahirkan terjadinya perubahan dalam sejarah
perkembangan masyarakat dan upaya-upaya apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam
tiap perkembangannya untuk melahirkan perubahan.

Apa yang perlu saja diungkap dalam membongkar sejarah masyarakat ini, dikenal juga
dengan Praktek Sosial yang meliputi praktek produksi, perjuangan klas dan percobaan
atau eksperimentasi ilmiah. Selain itu, untuk benar-benar memahami arti sejarah
perkembangan masyarakat, perlu juga mengetahui tentang dasar-dasar dalam memahami
bergerak dan berkembangnya masyarakat hingga melahirkan perubahan-perubahan sosial
dalam tiap perkembangannya. Untuk itu, penting mengetahui hukum tentang Kesadaran
Sosial ditentukan Keadaaan Sosial, Hukum Umum Perkembangan Masyarakat, basis dan
bangunan atas, Negara dan perubahan sosial serta peran pimpinan dan massa dalam
perubahan

Mempelajari hal-hal di atas akan memberikan pemaham yang objektif dan komperehensif
bagi kita akan sejarah perkembangan masyarakat. Karena dengan memahami sejarah
perkembangan masyarakat secara objektif dan komperhensif, akan sangat membantu kita
dalam mengenali keadaan konkret yang kini di alami, menjadi landasan bagi kita untuk
melakukan perjuangan untuk perubahan sosial dan bagaimana cara-cara yang harus
ditempuh dalam merubah keadaan lama yang usang menjadi keadaan baru dengan masa
depan yang gilang gemilang.

Perlu juga ditekankan disini, mempelajari sejarah perkembangan masyarakat bukan


untuk menambah kekayaan intelektual ala borjuasi kecil umum lainnya yang seirng
dijumpai di bangku-bangku kuliah atau kajian diskusi. Mempelajari hal ini, berarti untuk
mengetahui segala sesuatu yang telah melahirkan perkembangan masyarakat hingga
dewasa ini, menarik pelajaran-pelajaran penting dari itu semua, dan langkah apa yang
harus kita lakukan setelah memahami itu semua.

Ada ungkapan sejarah masyarakat tidak pernah terlepas dari perjuangan klas dan
perubahan sosial adalah karya berjuta-juta massa rakyat di seluruh penjuru negeri.
Ungkapan ini jelas memberikan penegasan, kenapa kita perlu mengungkap dengan terang
seterang-terangnya, bahwa sejarah tidak pernah terlepas dari pertentangan klas di dalam
masyarakat. Itu menegaskan, sejarah umum yang sering dipelajari di bangku-bangku
kuliah atau sekolah, juga tidak terlepas dari kepentingan klas yang kini mendominasi
dalam masyarakat. Sementara dalam menilai sejarah, kita harus melihat bahwa
perubahan dan perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu, tidak terlepas dari peran
massa rakyat. Tokoh-tokoh besar dalam sejarah seperti Lenin, Stalin, Mao Tse Tung, Ho Chi
Minh atau Soekarno sekalipun, jika tanpa ada rakyat yang bersama mendukung perjuangan
yang digelorkan, tentu tidak akan menjadi tokoh besar dalam sejarah.

Karakter Masyarakat Indonesia 02 Karakter Masyarakat Indonesia 03


Itulah sedikit pengantar singkat untuk memulai pembahasan tentang sejarah
perkembangan masyarakat. Hal ini setidaknya memberikan kerangka berpikir (frame
work) kita dalam memandang sejarah dan perkembangan masyarakat. Semoga materi
yang akan disajikan ini, turut membantu kita semua untuk lebih bisa meningkatkan
pemahaman dan mendorong kita lebih maju dalam praktek perjuangan massa.

II. Memahami Dasar-Dasar Sejarah Perkembangan Masyarakat


Hal mendasar dalam memahami sejarah perkembangan masyarakat, adalah dengan
mengenali hukum-hukum atau asas-asas tentang sejarah perkembangan masyarakat itu
sendiri. Adapun hukum-hukum tersebut adalah :
1. Keadaan Sosial Menentukan Kesadaran Sosial
2. Hukum Umum Perkembangan Masyarakat
3. Bangunan Bawah dan Bangunan Atas
4. Negara dan Perubahan Sosial
5. Peran Pimpinan dan Massa di dalam Sejarah

Mari kita kupas satu per satu hukum ini :

1. Keadaan Sosial Menentukan Kesadaran Sosial


Dengan berpijak pada pandangan keadaan atau materilah yang mendatangkan
pikiran/ide/teori, kesadaran sosial sesorang pun sangat ditentukan oleh keadaan sosial di
sekelilingnya. Apa yang melahirkan kesadaran sesorang, dipengaruhi dan ditentukan oleh
3 hal utama yaitu ; Keadaan alam/geografi, penduduk dan corak produksi.

a. Keadaan Alam/Geografi
Yang dimaksudkan dengan keadaan alam mempengaruhi kesadaran sosial seseorang
adalah kesadaran sesorang tersebut tidak terlepas dari lingkungan tempat dimana dia
berada. Kesadaran orang yang tinggal di kota tentu berbeda dengan orang yang tinggal di
pedesaan. Begitupun mereka yang tinggal di pegunungan ataupun di pesisir pantai.
Keadaan alam di sekitar mereka sangat mempengaruhi kesadarannya. Di kota dengan
tingkat persaingan hidup yang tinggi, membuat kesadaran individualis yang cukup tinggi.
Di desa, tingkat persaingan hidup yang tidak sehebat perkotaan, mempengaruhi
kesadaran untuk lebih sering berkumpul.

Hakekat dari geografi adalah tanah, tempat tinggal, daerah. Faktor yang mempengaruhi
bergeraknya masyarakat dari alam (geografi) tersebut, yaitu : bentuk, letak, kegunaaan
alam (geografi). Bentuknya geografi disini yang diteliti adalah apakah pegunungan
ataukah dataran, bagaimana bentuk desanya, bagaimana bentuk kampus, dan
sebagainya. Letaknya geografi disini yang diteliti adalah apakah desa tersebut dekat
sungai, apakah desa tersebut berada dipinggir jalan utama, apakah pabrik tersebut
berada tidak jauh dari pemukiman penduduk, apakah kampus tersebut berada dipinggiran
atau dipusat kota, dan sebagainya. Dan yang paling penting dari alam (geografi) ini adalah
kegunaannya dari alam tersebut.

b. Penduduk
Faktor penduduk, juga sangat mempengaruhi kesadaran seseorang. Orang yang telah dapat menarik kekuatan demokratik lainnya guna memencilkan kekuatan
berkeluarga dan yang belum berkeluarga, tentu akan berbeda kesadarannya. Mereka yang imperialis AS dan kaki tangannya di dalam negeri.
hidup di pemukiman padat penduduk seperti perkotaan yang terdiri dari berbagai
pendatang, menimbulkan kesadaran berbeda dengan mereka yang hidup asing di tengah 2. Tugas Ke Luar
pemukiman elit. Bangkitnya gerakan rakyat dalam skala internasional yang merespon isu-isu globalisasi
dan perang menjadi indikasi akan menajamnya kontradiksi antara rakyat di berbagai
Populasi Penduduk dalam hal ini yang diteliti adalah jumlah penduduk (populasi) dan negara, khususnya di negara-negara jajahan dan semi jajahan dengan imperialisme,
kepadatannya. Dalam hal jumlah penduduk kita bisa menelitinya secara umum dan khususnya imperialisme AS. Situasi ini memungkinkan diadakannya kerjasama dalam front
khusus. Misalnya secara umum adalah jumlah penduduk keseluruhan disebuah desa, luas dalam skala internasional untuk mengusung isu perlawanan terhadap imperialisme.
jumlah mahasiswa keseluruhan di sebuah kampus, jumlah buruh keseluruhan disebuah Karenanya menjadi salah satu kewajiban gerakan rakyat di dalam negeri untuk
pabrik, dan sebagainya. Lebih khusus lagi kita akan menganalisa dari sekian jumlah bekerjasama dan menjalin aksi-aksi dalam skala internasional untuk klik imperialis paling
penduduk desa berapa orang yang mempunyai usia produktif, Dari sekian jumlah reaksioner, yakni imperialis AS dan sekutu terdekatnya untuk dikucilkan dalam pergaulan
penduduk berapa yang bekerja sebagai tani atau buruh , dari sekian jumlah tani didesa internasional.
berapa yang mempunyai peranan maju, dan sebagainya.
V. Penutup
c. Corak Produksi Demikianlah materi tentang Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia. Semoga
Selanjutnya, tentang corak produksi (mode of production). Corak produksi inilah yang dengan materi bisa memperdalam lagi pemahaman kita akar penindasan rakyat Indonesia
menentukan kesadaran seseorang atau masyarakat. Karena corak produksi inilah yang dan arah perjuangan rakyat Indonesia.
menggambarkan kenyataan kehidupan materiil atau sehari-hari masyarakat sehingga
timbul kesadaran dia dalam memahami kehidupan.

Lantas apa itu corak produksi? Corak Produksi hal yang menentukan tentang kehidupan
ekonomi masayarakat yang kemudian menjadi basis kehidupan masyarakat. Corak
produksi lahir perkembangan atau kemajuan tenaga produktif dalam masyarakat
sehingga merubah hubungan produksi dan menjadi sebuah system ekonomi dalam
masyarakat.

Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti makan, minum, pakaian dan tempat
tinggal, manusia dituntut untuk bekerja atau berproduksi. Dalam bekerja atau
berproduksi, manusia memerlukan alat kerja dan sasaran kerja serta tenaga kerja itu
sendiri. Alat kerja seperti pacul, mesin, pulpen dan sebagainya, termasuk dalam alat
kerja. Sementara sasaran kerja bisa tanah, bahan mentah dan sebagainya. Alat dan
sasaran kerja inilah yang disebut dengan alat produksi. Tenaga kerja di sini adalah tenaga
manusia itu sendiri.

Dalam berproduksi, manusia juga memerlukan hubungan dengan yang lain guna
kelancaran produski. Hubungan ini yang disebut dengan hubungan produksi (relationship
of production). Hubungan antara alat produksi dan tenaga kerja ini yang disebut dengan
tenaga produktif (force of production). Pertautan antara tenaga produktif dan hubungan
produksi inilah yang disebut dengan corak produksi. Corak produksi inilah yang
menentukan system ekonomi masyarakat yang merupakan juga basis kehidupan
masyarakat.

Bagaimana kesadaran lahir dari corak produksi? Kesadaran sejati seseorang, ditentukan
dari kesadaran kelasnya. Dan ini bisa dilihat dari kedudukan dirinya dalam hubungan
produksi dalam masyarakat. Dalam hal ini, kita harus melihat tentang ; kepemilikan atas
mencengkeram kebebasan berorganisasi sebagai syarat pokok untuk mendapatkan alat produksi, partispasi dalam produksi dan keuntungan atau hasil dari produksi.
kesejahteraan. Bagi kaum tani, adalah untuk mengakhiri penghisapan feodalisme Seorang tuan tanah misalnya, memiliki tanah luas, tidak terlibat dalam produksi dan
terhadap kaum tani, seperti memberi upeti dalam bentuk hasil tanaman, kerja, maupun mengambil keuntungan besar atas penguasaannya terhadap tanah. Seorang majikan
tenaga. Sementara klas burjuasi menengah nasional, keterlibatan dalam perjuangan pabrik atau perusahaan juga demikian. Dia memiliki modal, tidak terlibat dalam produksi
demokratis nasional adalah untuk menghapuskan kekuasaan feodalisme guna dan mengambil keuntungan lebih atas kepemilikannya atas modal. Dengan demikian,
membebaskan pasar dari dominasi imperialisme. Oleh karenanya, tujuan utama mereka memiliki sebagai penindas dan penghisap, diakibat hubungan produksi yang
perjuangan demokratis nasional adalah untuk menciptakan masyarakat di mana tidak ada menindas kaum tani atapun klas buruh.
penekanan atas kemajuan tenaga produktif, sekaligus mengukuhkan identitas kebangsaan
yakni identitas masyarakat yang mandiri dan bersatu secara teritori, ekonomi, bahasa, Bagaimana dengan Mahasiswa? Mahasiswa memiliki kecakapan ilmu dan skill (ini adalah
dan karakter nasional. modalnya), dia tidak bekerja layaknya buruh dan tani (lepas dari praktek produksi karena
mayoritas didanai orang tua), dan diuntungkan dengan kedudukan sebagai Mahasiswa.
Perjuangan demokrasi nasional adalah perjuangan untuk mewujudkan Masyarakat Maksudnya, lebih memudahkan dia untuk mengakses kehidupan yang lebih mapan, seperti
Demokrasi Rakyat. Masyarakat demokrasi rakyat adalah masyarakat memiliki watak bekerja di perusahaan yang dengan kedudukan lebih layak, ataupun menjadi pejabat
demokrasi baru. Yaitu suatu tatanan masyarakat yang bertolak kepentingan seluruh rakyat ataupun pebisnis. Sehingga untuk itulah Mahasiswa dikategorikan sebagai borjuasi kecil.
yang anti-feodalisme dan anti imperialisme. Dikatakan demokrasi baru karena prinsip-
prinsip demokrasi yang dibangun secara jelas berbeda dengan prinsip-prinsip demokrasi Dengan demikian, kesadaran sosial sesorang sangat ditentukan oleh kedudukan klasnya
lama, yang dimonopoli borjuasi, kental dengan kontradiksi, dan hanya menjadi alat dalam masyarakat. Kesadaran klas buruh bahwa majikan menindas tidak terlepas dari
legitimasi untuk menindas rakyat biasa. Yang dimaksud dengan demokrasi lama adalah kedudukan klas yang dalam hubungan produksi dihisap oleh si tuan majikan. Kesadaran
konsekuensi dari perjuangan revolusi demokratik yang dilakukan oleh kaum tanidi bawah kaum tani bahwa tuan tanah jahat, tidak terlepas dari kedudukan klas yang dalam
dominasi kelas burjuasiuntuk menghancurkan hubungan produksi atau kekuasaan hubungan produksi ditindas oleh tuan tanah. Borjuasi kecil seperti Mahasiswa juga akan
feodalisme. meningkat kesadaran politiknya, ketika dia memahami bahwa kampus tempat dia
berpijak justru menghancurkan harapan masa depannya.
IV. Tugas Ke dalam dan Ke Luar Yang Mendesak
1. Tugas Ke Dalam Sebuah hubungan produksi dalam masyarakat akan berubah ketika terjadi kemajuan
a. Mendidik diri sendiri dahulu sesadar-sadarnya tentang masalah besar yang dihadapi tenaga produktif. Sifat dari tenaga produktif adalah aktif, sementara hubungan produksi
yaitu imperialisme dan sisa-sisa feodalisme. Untuk kemudian meneguhkan stagnan. Maksud dari kemajuan tenaga produktif adalah ketika terjadi kemajuan
pendirian bersama dengan orang lain melakukan perjuangan anti imperialisme dan perubahan dalam alat produski sehingga mendorong berkembangnya tenaga kerja yang
anti feodalisme. bersentuhan dengan alat produksi tersebut. Semakin berkembang perkembangan dari alat
b. Melakukan pendidikan kepada massa secara luas tentang masalah mendasar dan produksi dan tenaga kerja, akan menuntut terjadinya hubungan produksi dalam
sebenarnya dari bangsa Indonesia yaitu imperialisme dan sisa-sisa feodalisme. masyarakat. lebih jelas tentagn hal ini akan dibahas dalam hukum umum perkembangan
Dengan demikian massa dapat memahami dan mengerti dengan sadar situasi masyarakat.
penindasan imperialisme yang menguasai mereka. Hal ini menjadi penting di
tengah propaganda menyesatkan dari kekuatan imperialisme yang membuat
sebagian besar rakyat masih terlelap dalam tidur panjang di atas bantal
penderitaan.
c. Mengorganisasikan massa ke dalam organisasi massa yang kuat dan militan
d. Sesuai dengan kepentingan klas dan kelompok sosialnya seperti ormas buruh, ormas
tani, ormas kaum miskin kota, ormas mahasiswa, ormas pemuda dan ormas
perempuan. Dengan memiliki organisasi massa yang kuat, maka massa rakyat dapat
memperjuangkan hak dan kepentingannya.
e. Menggalang front persatuan luas dengan berbasis aliansi pokok klas buruh dan kaum
tani , yang memiliki watak dan program anti imperialisme dan anti feodalisme. Hal
ini dikarenakan, yang mengalami penindasan imperialisme bukan hanya klas buruh
saja, atau kaum tani saja tetapi juga klas dan kelompok sosial yang lain. Dengan
menggalang front persatuan luas anti-imperialisme dan anti feodalisme, maka kita
Bagan 1. pemerintah maupun swasta diluar ketentuan untuk diri sendiri. Temasuk
Proses perkembangan kehidupan masyarakat memberikan proyek kepada keluarganya, teman-temannya, dan klik kekuasaan
yang mendukungnya tanpa melalui tender terbuka.
Manusia hidup 2). Melakukan politik uang untuk memperoleh sebuah jabatan politik di pemerintahan.
3). Membuat lembaga negara baru, dengan berbagai fasilitas akan tetapi tidak
Perlu
berfungsi. Hal ini hanya memboroskan keuangan negara.
Makan, pakain, tempat tinggal 4). Membuat lembaga baru dengan mengangkat keluarga, teman-temannya, dan klik
politiknya dengan maksud membuat sumber legitimasi politik baru.
Harus 5). Pejabat sipil maupun militer melakukan perangkapan jabatan, terutama dalam
pemerintahan sendiri, menjadi komisaris di perusahaan-perusahan negara dan
Diproduksi swasta, serta di berbagai organisasi sosial, olahraga dengan maksud membiayai
Mengharuskan organisasi tersebut untuk memperoleh dukungan politik.
6). Melakukan sogok atau suap untuk kenaikan pangkat kepada atasan.
Manusia berkerja 7). Menggunakan fasilitas dinas untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan klik
untuk memproduksi kekuasaannya (partai, golongan dll), di luar kepentingan dinas.
8). Memberikan bintang pernghargaan dan jasa kepada keluarga, teman dan klik
kekuasaannya tanpa pertimbangan yang jelas.
Memerlukan 9). Menjalankan bisnis dengan memanfaatkan jabatannya sebagai pimpinan, menjadi
beking bagi siapa saja yang bisa membayar.
Tenaga kerja Dan Alat kerja 10). Menggunakan jabatan untuk memaksa bank untuk memberikan kredit kepada pihak
tertentu dan dia mendapat bagian dari kredit tersebut.

Alat produksi
Merupakan Dan 11). Serta beberapa bentuk lain yang semakin canggih dan berkembang dari waktu ke
waktu, mencuri uang negara dan fasilitas negara untuk kekayaan pribadi serta klik
Sasaran kerja yang mendukungnya (partai, kelompok, gang, bandit, dll) bertahan di jabatan
tersebut dalam pemerintahan.
Merupakan Bahan mentah, tanah, dsb
Secara hakekat dalam bentuk perkembangan lainnya, militerisme dan fasisme adalah
bagian dari penyalahgunaan kekuasaan ini yang secara politik, budaya, dan militer
Tenaga produktif menindas rakyat. Sejarah para birokrat sipil dan militer mempunyai pertalian erat dengan
politik, budaya, dan militer imperialis yang secara prinsip adalah fasis dan ultra-nasionalis
Mengadakan
karena menjajah negeri lain untuk kepentingan negerinya sendiri. Pada tingkatnya yang
sekarang fasisme-imperialis AS melakukan perang agresi di berbagai belahan dunia,
Hubungan produksi
sedangkan pemerintahan reaksioner boneka imperialis Indonesia melaksanakan fasisme
untuk menindas rakyatnya sendiri demi kepentingan tuan imperialisnya.
Merupakan

Terrdapat dua III. Karakter Perjuangan Rakyat Indonesia


watak dan sifat
Karakter perjuangan rakyat saat ini adalah Perjuangan Demokratis Nasional. Yaitu
Kerja sama Kerja penindasan perjuangan bersifat demokratis untuk menghancurkan secara politik dan ekonomi serta
budaya penindasan Feodalisme. Bersifat Nasional untuk menghancurkan secara politik,
ekonomi dan budaya dari penghisapan Imperialisme. Perjuangan demokratis nasional
Cara produksi Membentuk adalah perjuangan yang dilandasi adanya persamaan kepentingan antara klas buruh,
kaum tani dengan klas burjuasi ( kecil dan menengah) untuk menumbangkan feodalisme
Menentukan

sebagai syarat untuk mendapatkan kebebasan, baik dari penindasan feodalisme maupun
Sistem ekonomi dari imperialisme.
Basis kehidupan
Kolektif Penghisapan masyarakat Bagi kelas buruh, feodalisme (yang didominasi oleh imperialisme) adalah sistem yang
1. Hukum Umum Perkembangan Masyarakat
Betul bahwa di Indonesia kepemilikan tanah perseorangan yang sangat luas oleh tuan Dalam sejarah perkembangan masyarakat di dunia, telah ada (5) lima perkembangan
tanah, secara kwantitas tidak lagi sebesar zaman VOC atau Sistem Tanam Paksa, di mana corak masyarakat. Dalam perkembangan ini, masyarakat bergerak atas hokum-hukum
para bangsawan dan tuan tanah desa masih sangat berdominasi. Akan tetapi data hari ini objektif yang kemudian melahirkan basis kehidupan masyarakat
menunjukkan bahwa penguasaan tanah masih terkonsentrasi pada: pengusaha-pengusaha
perkebunan negara maupun perseorangan, di tangan institusi militer, di tangan a. Masa Komune Primitif
pengusaha-pengusaha pemegang HPH secara korupsi, kolusi dan nepotisme, ditangan Ketika awal manusia hidup (kira-kira ratusan juta tahun yang lalu), mereka hidup di
pemodal yang mengkonsolidasikan tanah petani dengan cara sewa dan kontrak jangka tengah alam belantara yang masih luas, ganas dan belum banyak dirambah. Zaman ini
panjang, di tangan perseorangan pemegang hak absentee, tuan tanah desa penguasa dalam literatur di sekolah-sekolah disebut zaman batu atau zaman purbakala. Dalam
tanah luas di luar batas maksimum menurut Undang-Undang Agraria 1960, dan semua tuan situasi yang demikian, menuntut manusia-manusia tersebut untuk hidup berkelompok-
tanah pemilik tanah luas dan tidak berpartisipasi (mempekerjakan orang lain) dalam kelompok atau komune untuk bertahan hidup di tengah ganasnya alam.
produksi akan tetapi mengeruk keuntungan yang besar dan bergantung hidupnya dari
penguasaan tanah tersebut. Mereka adalah kaum yang kemudian disebut tuan tanah Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kelompok-kelompok tersebut melakukan
dalam kenyataan hari ini, pada zaman setengah feodal, di bawah dominasi imperialisme. pekerjaan berburu dan meramu (food gathering). Mereka berpindah-pindah tempat dan
Demikian pula klas-klas parasit lain yang mengikuti setengah feodal ini juga masih banyak tinggal di gua-gua. Sehingga sering kita mendapatkan dalam temuan-temuan arkeolog,
kita jumpai mereka adalah: Para lintah darat (bank perkreditan) yang meminjamkan uang sisa-sisa peninggalan sejarah dari kehidupan masa lampau. Dalam berburu dan meramu,
dengan bunga yang mencekik leher petani, Tukang Ijon dan tengkulak besar yang pada mereka menggunakan alat dari batu seperti kapak batu. Hal itu mereka lakukan secara
hakekatnya borjuasi komprador dan tuan tanah (penebas dan pengepul besar) yang bersama-sama dan biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Hasil dari buruan kemudian
memainkan harga hasil produksi petani. dibawa pulang dan di bagi sama rata.

c. Kapitalisme Birokrat ( Kabir ) Sementara kaum perempuan yang tidak ikut berburu, kemudian akan meramu hasil
Kapitalisme birokrasi, pada dasarnya adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh kaum buruan tersebut dan selanjutnya dinikmati secara bersama. Hal ini menjelaskan bahwa
birokrat karena memegang simpul-simpul kekuasaan untuk diri sendiri dan keluarga, dan ketika itu masyarakat menjalankan hubungan produksi kolektif, karena untuk memenuhi
klik kekuasaannya dengan memberikan fasilitas dan sumber daya terutama ekonomi kebutuhan hidup sehari-hari, semua dilakukan secara bersama dan hasilnya pun dinikmati
kepada mereka karena mendukung posisinya di birokrasi. Dalam kakuasaan politik secara bersama. Disebut komune primitive, karena alat kerja dan sasaran kerja masih
Indonesia perkembangan klas kapitalis birokrat ini bertumbuh dengan pesat dari hari ke sangat sederhana, yaitu menggunakan kapak batu dan alam raya yang ganas dan belum
hari. Sepanjang kekuasaan rezim-rezim boneka imperialis mulai Suharto hingga Megawati diolah sebagai sasaran kerja.
tercatat banyak sekali lembaga-lembaga negara yang baru dibentuk, baik karena
gagasannya sendiri maupun untuk merenspon kritik rakyat. Misalnya Lembaga untuk Ketika kaum laki-laki berburu, kaum perempuan yang tinggal tidak diam saja. Selain
pemberantasan korupsi, pengawasan persaingan usaha, dsb. Sejatinya, lembaga-lembaga mengurusi anak, kaum perempuan juga mulai bercocok tanam untuk cadangan kebutuhan
tersebut hanya diperuntukkan untuk menampung teman-teman sejawatnya, keluarga dan sehari-hari. Inilah yang kemudian melahirkan sistem bercocok tanam pertama kali dalam
kolega-kolega lainnya yang tidak memiliki kapasitas untuk menjalankan pekerjaan, sejarah manusia dan kaum perempuan adalah pelopornya. Ini pula yang menandai garis
sekaligus untuk membangun sumber legitimasi politik baru. matrilineal atau yang menempatkan kaum perempuan dalam kedudukan penting dalam
masyarakat, karena keberhasilannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam
Bentuk lain dari kapitalis birokrat ini adalah perangkapan jabatan. Di Indonesia sudah masyarakat.
dianggap biasa seorang yang mempunyai jabatan menteri, panglima militer, gubernur,
bupati hingga camat dan kepala desa, juga memegang beberapa jabatan lainnya, dengan Dalam perkembangannya, kehidupan berburu dan meramu mulai ditinggalkan, karena
tujuan agar prestise organisasi atau sumber keuangannya terjamin. alam yang dirambah semakin terbatas dan tidak sedikit kaum lelaki yang berburu
kemudian mati, baik oleh terkaman binatang buas ataupun karena rebutan dengan
Kesemua bentuk yang dipaparkan tersebut adalah praktek yang paling nyata dari kapitalis komune yang lain. Hal ini kemudian, mendorong mereka untuk kembali pulang. Ketika
birokrat yang menjadi musuh rakyat Indonesia. Mereka tidak pernah dengan sungguh pulang, mereka menjumpai kaum perempuan yang telah mengembangkan cocok tanam.
mengurus persoalan rakyat, akan tetapi lebih banyak mengurus persoalan pribadi dan klik Selanjutnya, sistem cocok tanam di ambil alih oleh kaum laki-laki dan mengembalikan
kekuasaannya.Dan hal seperti itu masih berlangsung dengan skala yang semakin luas, kaum perempuan hanya pada urusan domestik seperti mengurus anak. Dengan demikian,
terbuka dan tanpa malu-malu. Beberapa bentuk pokok dari kapitalis birokrat hari ini : melahirkan sistem patriarkhi atau sistem dimana kaum lelaki lebih mendominasi dalam
1). Melakukan tindakan korupsi, menerima pemberian dari siapapun diluar gaji yang kehidupan ekonomi sehari-hari.
seharusnya, meminta imbalan tanda tangan, meminta bagian dari proyek
Berkembangnya cocok tanam merubah praktek produksi masyarakat. Masing-masing Monetary Fund (IMF) pada tahun 1967 telah memberikan bantuan kepada Indonesia
komune memiliki jenis cocok tanam atau usaha produksi sendiri. Di pedalaman, bersandar sebesar $51 juta. Pada pada tahun yang sama IGGI memberikan utang sebesar $200
pada hasil cocok tanam daratan, sementara di pesisir pada hasil-hasil laut dan pernak- juta.Jumlah ini terus meningkat, pada tahun 1968 mereka memberikan utang baru
pernik seperti kerang. Terkadang diadakan barter antara mereka yang di pedalaman sebesar $325, sebagian besar digunakan untuk stabilitas.
dengan yang berpesisir. Inilah pertama kali terjadinya tukar menukar barang produksi
dalam sejarah masyarakat. Keadaan hari ini tidak jauh berbeda. Rakyat Indonesia tetap merasakan penindasan yang
sama, di tengah-tengah kekayaan yang melimpah ruah yang diperoleh oleh perusahaan
Meningkatnya jumlah anggota komune, kemudian menuntut masing-masing komune untuk Asing tersebut. Freeport Indonesia tambang Amerika yang berpusat di New York, yang
menunjuk salah satu wakil komune yang kemudian diangkat sebagai kepala suku. Kepala beroperasi di Papua sejak awal Orde Baru, telah menghancurkan dua gunung besar yang
suku inilah yang kemudian menjalankan praktek barter dan pengumpulan hasil produksi menjadi kebanggaan nasional, akan tetapi rakyat Papua tetaplah sukubangsa minoritas,
dari anggota komune. Inilah yang mengawali kemudian dalam perkembangannya, terasing dan terbelakang di tanahnya sendiri. Exon Mobil Oil dan Santa Fe di Cepu dan
penumpukan hasil produksi di segelintir orang. Kepala suku juga kemudian membentuk Bojonegoro, beroperasi dan mengeruk keuntungan besar karena konsesi yang penuh KKN
aparat penjaga atau pengawal-pengawal bersenjata. dengan Rezim Boneka Imperialis dalam negeri, rakyat hanya bisa melihat mobil bagus
melintas lalu lalang, dan sekonyong-konyong daerahnya berunah ramai, harga barang dan
Berkembangnya temuan seperti api dan logam di masa komune primitive, telah jasa naik, angka kriminalitas meningkat, karena menurunnya daya hidup. New Mont
mengembangkan kemampuan masyarakat ketika itu untuk melahirkan tombak dan Indonesia sebuah perusahaan tambang emas Amerika, yang beroperasi di Kalimantan,
sejenisnya serta juga uang. Peran kepala suku kemudian beralih menjadi penumpuk Sulawesi dan NTB keadaannya sama saja. Kesenjangan antara pendapatan ekspatriat
kekayaan dan memaksa anggota komune untuk menyerahkan miliknya kepada kepala asing dengan buruh Indonesia dengan jabatan yang sama menjadi bom waktu yang setiap
suku. Jika tidak kepala suku akan menindas melalui aparat bersenjatanya. saat akan meledak. Demikian juga telah membuat nelayan-nelayan di Selat Alas
kehilangan mata pencaharian karena limbah bawah laut telah menghancurkan terumbuh
Kebutuhan akan produksi yang meninggi, juga memaksa terjadinya persaingan antar karang dan membunuh ikan-ikan yang ada diperairan tersebut.
komune atau suku. Terjadilah perang dan suku yang kalah perang kemudian ditawan dan
dipaksa bekerja alias menjadi budak untuk menghasilkan produksi bagi suku yang menang. Penindasan ini menjadi kian panjang dengan masuknya mereka ke dalam pertanian
Daerah komune yang kalah kemudian dikuasai oleh komune yang menang. Dengan rakyat, melakukan konsolidasi tanah dengan sistem Pertanian Kontrak, menyewa tanah
demikian hubungan corak produksi komune primitive hancur dan digantikan oleh corak petani dengan masa waktu yang panjang, 25 hingga 30 tahun, untuk menanam kapas dan
produksi baru yaitu sebuah kehidupan dalam masyarakat yang didasarkan atas hubungan jagung serta beberapa tanaman lain yang menguntungkan mereka. Petani akan menjadi
penindasan klas satu terhadap klas yang lain, dalam hal ini antara pemilik budak dan tuan buruh tani sepanjang waktu itu dan mereka akan mengeruk keuntungan tanpa batas.
budak. Ini disebut dengan masa kepemilikan budak.
b. Feodalisme dan Sisa-sisa Feodalisme
b. Masa Kepemilikan Budak Sejak bangsa asing melakukan ekploitasi di Indonesia pertama kali, baik VOC, Sistem
Masyarakat kepemilikan budak adalah tingkat perkembangan dari masa komune primitive. Tanam Paksa, dan masa neo-kolonialisme, kaum feodal-tuan tanah adalah pendukung
Dalam masa ini, tuan budak adalah segala-segalanya. Dia memiliki budak yang dijadikan mereka yang paling setia bersama-sama dengan borjuasi komprador. Artinya tidak ada
alat untuk mengerjakan apapun yang dikehendaki sang tuan budak. Mulai dari garap imperialisme yang begitu kuat di Indonesia tanpa dukungan dari mereka.
tanah, membangun benteng, hingga melayani nafsu birahi bejat sang tuan budak. Sang
tuan budak berhak melakukan apapun terhadap budak, dan budak tidak bisa berbuat apa, Feodalisme intinya adalah monopoli penguasaan tanah dan alat kerjanya berada di tangan
karena hidup matinya tergantung dari sang tuan budak. Jika si budak hendak melawan, tuan tanah, mereka tidak berpartisipasi dalam produksi karena mempekerjakan buruh
sang tuan budak tinggal mengerahkan algojo-algojonya untuk menyiksa bahkan tani, petani miskin dan petani sedang bawah, akan tetapi keuntungan terbesar hasil
membunuh budak tersebut. produksi diambil oleh mereka untuk keperluan hidupnya. Mereka menindas para pekerja
dengan cara bagi hasil (maro, mrapat, mretelu), dan juga menggunakan sistem borongan
Jika melihat dari hal ini, maka dalam masa kepemilikan budak terjadi hubungan dan upah yang sangat rendah. Meskipun sistem dunia hari ini adalah dominasi kapitalisme,
penindasan antara tuan budak dan pemilik budak. Budak adalah alat produksi bagi tuan akan tetapi di Indonesia perkembangan kapitalisme hingga imperialisme sebagai bentuk
budak, tuan tidak terlibat dalam proses produksi dan menikmati seluruh hasil dari perkembangannya yang paling akhir, feodalime di Indonesia menjadi basis sosial yang
penderitaan si budak. membuat imperialis berdominasi. Feodalime telah membantu imperialisme sehingga
dapat mengambil tanah rakyat dengan mudah, mobilisasi tenaga kerja murah dan
Hingga sangat, wajar di zaman kepemilikan budak, terjadi perkembangan budaya yang memperoleh bahan mentah untuk kepentingan industri kapitalis dengan murah dan
pesat. Hal ini karena tuan budak bisa meluangkan waktu lebih untuk menuangkan ide- melimpah.
bertugas menjamin pelaksanaan liberalisasi perdagangan yang akan lebih menguntungkan idenya, sementara si budak dipaksa untuk menjalankan keinginan sang tuan budak.
bagi negeri imperialis khususnya AS. Demikian juga PBB menjadi organisasi internasional Borobudur, piramida, colleseum dan lain-lain adalah hasil kebudayaan yang lahir di zaman
yang setiap waktu dapat digunakan oleh imperialis AS untuk mengesahkan kebijakan- kepemilikan budak. Secara umum, zaman kepemilikan budak ini dapat dilihat dalam masa
kebijakannya, seperti yang baru-baru ini terjadi ketika AS melakukan agresi imperialisnya Mesir kuno, Persia, Romawi, India dan Cina.
ke Irak.
Penindasan luar biasa yang dihadapi kaum budak, membuat kaum budak tidak tahan lagi
Imperialisme AS adalah musuh utama bagi seluruh bangsa khususnya di negeri-negeri dan melakukan pemberontakkan. Di Romawi misalnya, terjadi pemberontakan budak
jajahan dan setengah jajahan. Sejarah mencatat bagaimana imperialisme AS mendukung yang terkenal yaitu Spartacus. Meledaknya pemberontakan kaum budak dimana-mana,
klas-klas reaksioner lokal di berbagai belahan dunia untuk melakukan penindasan membuat tuan budak berpikir dua kali untuk tetap mempertahankan hubungan
terhadap massa rakyat di negeri-negeri tersebut. Dan itu terbukti misalnya dengan kepemilikan budak. Untuk itu, status budak dilepaskan dan kaum budak diberi tanah
dukungan AS terhadap rezim anti rakyat di benua Asia seperti rezim Indonesia, Philipina, garapan yang akan digarap sendiri oleh mereka, tetapi hasilnya harus tetap diserahkan
Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, dan Paskitan. Demikian juga di benua kepada si pemilik tanah. Tanah itu sendiri, tetap menjadi milik tuan budak yang sekarang
Afrika seperti di Kongo, Mozambik, Chad, Guinea Khatulistiwa, Sudan, Camerun, Republik berkedudukan baru sebagai penguasa tanah. Dengan demikian terjadi perubahan
Demokratik Kongo, dan Zaire. Sementara di Amerika Latin seperti di Argentina, Meksiko, hubungan produksi baru dalam masyarakat, yaitu hubungan produksi antara tuan tanah
Chili, Peru, Urugay, Kolombia,Puertorico, Bolivia, Honduras, Elsalvador . Dan memiliki dengan tani hamba. Inilah yang menandai lahirnya corak produksi feodalisme dalam
pengaruh kuat terhadap beberapa rezim reaksioner di negara-negara lainnya. Negara- masyarakat.
negara di kawasan Eropa Timur yang telah runtuh dan menempuh jalan revisionis modern,
hari ini juga tunduk pada kekuatan Amerika Serikat serta menjadi anggota NATO. c. Masa Feodalisme
Setelah masa kepemilikan budak, perkembangan masyarakat selanjutnya memasuki masa
Amerika Serikat terlibat dalam pembangunan komplek industri militer di negaranya feodalisme. Feodalisme adalah sebuah corak produksi yang berdasarkan hubungan
sendiri dan di berbagai negara. Melakukan ekspor peralatan militer dengan teknologi produksi penindasan dan penghisapan antara tuan tanah dengan tani hamba. Si tuan tanah
tinggi ke seluruh dunia. Amerika adalah pemimpin pasar dalam seluk beluk industri menguasai sepenuhnya tanah yang digarap kaum tani dan kaum tani memiliki kewajiban
persenjataan. Komplek industri militer adalah komponen utama politik luar negeri kerja di lahan milik tuan tanah dan kewajiban menyerahkan seluruh hasilnya produksi
Amerika dalam melakukan agresi imperialisnya. Di samping itu Amerika membangun kepada tuan tanah. Jika tidak, maka kaum tani akan diberi hukuman baik fisik ataupun
pangkalan militer di hampir seluruh negara jajahan, setengah jajahan dan sekutu dalam kewajiban lain seperti beban kerja dan wajib serah yang lebih banyak kepada tuan
imperialisnya sejak berakhirnya perang dunia kedua. Dengan politik Pintu Terbuka tanah.
untuk membendung perkembangan kemerdekaan nasional di berbagai belahan dunia dan
mencegah perjuangan pembebasan nasional di berbagai negara jajahan dan melakukan Dengan demikian, kaum tani tak ubahnya hamba bagi si tuan tanah. Tuan-tuan tanah ini
politik konfrontasi dengan kubu Sovyet di bawah pimpinan Joseph Stalin. Sekarang setelah juga menguasai kedudukan politik mulai dari kerajaan pusat hingga ke pedesaan, Dalam
keruntuhan rezim revisionis modern dibekas kubu sosialis mereka menampilkan politik menjaga kekuasaannya, kerajaan pusat memberikan kewenangan kepada bangsawan
konfrontasi perang agresi dengan dalih perang anti terorisme. Ini akibat dari krisis kerajaan di daerah tertentu untuk berkuasa. Kerajaan Inggris Raya misalnya, memiliki
kapitalisme monopoli yang ada di dalam negeri Amerika Serikat dan kapitalisme monopoli berbagai perwakilan raja-raja kecil di skotlandia, Irlandia ataupun Wales. Raja-raja kecil
dunia akibat over produksi barang-barang manufaktur berteknologi tinggi dab defisit ini memiliki kewajiban untuk menyerahkan upeti kepada raja besar di pusat kerajaan
anggaran belanja akibat politik konfrontasi dan agresi mereka secara militer di masa lalu. dalam waktu-waktu tertentu.
Imperialis Amerika Seikat adalah macan kertas yang menggali liang kuburnya sendiri!
Masa feodalisme adalah yang terlama dalam sejarah umat manusia, karena berlangsung
Rakyat Indoneseia sejak Rezim Boneka Imperialis Suharto berkuasa telah merasakan ratusan tahun lamanya (sekitar 3-4 abad). Dalam mempertahankan kedudukan klasnya,
secara kongkrit penindasan dari imperialime ini. Perusahaan ekplorasi minyak Amerika kaum bangsawan feudal menggunakan kekuatan gereja untuk kemudian mengamini
Caltex dan Stanvac mulai menggali bumi Indonesia, mengiringai langkah perusahaan adanya kekuasaan kaum feudal, dengan jargon raja adalah utusan Tuhan di muka bumi.
Goodyear dan US Rubber, perusahaan Amerika yang bergerak dalam mengolah karet alam. Sehingga melawan raja, sama saja dengan melawan Tuhan. Hingga itu, seluruh rakyat
Untuk melapangkan jalan perusahan-perusahaan tersebut para negara imperialis di harus tunduk kepada kekuasaan raja. Masa ini dikenal juga masa kegelapan (dark age),
bawah pimpinan Amerika membangun Inter Government Group on Indonesia (IGGI) atau karena ilmu pengetahuan tidak dibiarkan berkembang. Justru dogma-dogma agama yang
Consultative Group on Indonesia (CGI) sekarang, sebuah persatuan negara donor yang melegitimasi kekuasaan raja yang dipertahankan. Salah satunya adalah ketika Gallileo
bertujuan mengikat Indonesia agar tunduk pada kemauan mereka. Donor tersebesar di Gallilei menyatakan bumi itu bulat, tetapi kaum gereja menolaknya. Akibatnya, Gallileo
peroleh dari Amerika Serikat dan Jepang, ini logis dengan berkembang pesatnya Gallilei dihukum mati. Pihak gereja vatikan baru mengakui kesalahan tersebut pada abad
perusahaan-perusahaan besar kedua negara tersebut di Indonesia. International 20.
feodalisme. Hal ini dapat kita lacak perkembangannya mulai dari masa VOC yang dapat
Di zaman feudal ini, uang mulai berkembang sebagai alat tukar (transaksi) atas barang. menjalankan monopoli perdagangannya dengan jalan mengkonsolidasikan kekuatan
Mulailah berkembang ekonomi perdagangan ketika itu. Atau dikenal juga fase ekonomi politik feodal di Indonesia secara terpusat di bawah kaki kekuasaannya. Dan
merkantilisme. Perdagangan berkembang begitu pesat dan melahirkan klas baru dalam kemudian menggunakannya untuk memobilisasi penguasaan tanah, tenaga kerja dan hasil
masyarakat yaitu kaum pedagang. Kemudian mulai terjadi persaingan untuk produksi pertanian dalam rangka kepentingan perdagangannya. Hal yang sama dilakukan
memperebutkan pasar atau jalur perdagangan. Di Eropa ketika itu jalur perdagangan yang oleh kolonialisme Belanda pada masa Sistem Tanam Paksa yang memanfaatkan struktur
terkenal adalah jalur sutra, dengan pusat perdagangan di bizantium (konstantinopel). feodal sampai ke tingkat desa untuk menjamin keberhasilan dan keefektifan
Kemudian meledaklah perang perang salib antara kerajaan Inggris raya dengan kerajaan pelaksanaannya.
turki ottoman. Hal ini mengakibatkan jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki.
Akibatnya, akses jalur perdagangan jatuh ke tangan kerjaan turki Demikian pula paska 1949 yang menempatkan Indonesia sebagai negeri setengah jajahan,
imperialisme bersekutu dengan tuan tanah yang dalam banyak kasus juga adalah borjuasi
Atas hal tersebut, kerajaan-kerajaan di Eropa seperti Inggris, Portugis dan Spanyol mulai komprador untuk mendapatkan kepentingannya berupa penguasaan secara monopoli atas
melakukan proses penjelajahan samudra, apalagi sejak ditemukannya kompas (alat tanah dan kekayaan alam lainnya. Di negeri setengah jajahan seperti Indonesia di mana
penunjuk mata angin). Lalu penjelajahan dilakukan ke berbagai benua. Colombus imperialisme menjadi kekuatan yang berdominasi, penguasaan dan monopoli atas tanah
(Spanyol) menemukan benua Amerika bagian utara. Fernando Megalhaens (Spanyol) dan sumber kekayaan alam lainnya serta penindasan feodal dilakukan oleh borjuasi
menemukan Amerika Selatan, Alberquque (portugis) menemukan tanjung harapan (Afrika komprador yang juga adalah tuan tanah. Pemegang Hak Penguasaan Hutan, Kontrak Karya
Selatan) dan melanjutkan perjalanan ke India. Persaingan memperebutkan benua-benua Pertambangan , penguasa tanah perkebunan dan kehutanan dalam hal ini PTPN dan
baru ketika itu dikenal dengan slogan gold, glory dan gospel. Ini berlangsung dari abad Perhutani/Inhutani adalah para borjuasi komprador sekaligus tuan tanah yang juga
15-17 Masehi. melakukan penindasan feodal terhadap kaum tani di Indonesia. Seperti misalnya
Perhutani yang banyak mengusahakan tanaman komoditi ekspor untuk kepentingan negeri
Tidak jarang sering terjadi pertempuran armada laut dalam upaya penjelajahan samudar imperialis, pada prakteknya menjalankan sistem bagi hasil yang merupakan bentuk relasi
tersebut. Kemudian lahirlah salah satu perjanjian antara Spanyol dan Portugis untuk feodal dengan para petani. Karakter setengah feodal berdiri di atas perkembangan sistem
membagi wilayah dunia ke dalam kekuasaan mereka. Fase ini juga mengawali lahirnya produksi di mana kepemilikan alat produksi berupa monopoli penguasaan tanah tidak lagi
masa colonialisme terhadap benua baru yang ditemukan oleh bangsa penjajah Eropa. dilakukan oleh tuan tanah seperti pada masa feodal tetapi banyak dilakukan oleh borjuasi
Suku-suku asli disingkirkan bahka dibunuh ketika mengadakan perlawanan terhadap komprador. Demikian pula basis produksi subsistensi telah mengalami keruntuhan
kaum penjajah. Mereka yang masih hidup sendiri dijadikan tani hamba bahkan budak semenjak diperkenalkannya ekonomi komoditi yang menempatkan produksi dengan
untuk mengeruk sumber-sumber kekayaan alam yang akan diperdagangkan di Eropa. orientasi pasar. Perkembangan relasi ini juga harus dilihat sebagai hasil kontradiksi
internal ditandai dengan munculnya banyak perlawanan dan pemberontakkan kaum tani
Di eropa sendiri, kaum pedangan berkembang pesat dengan membangun gilde-gilde melawan penindasan feodal yang mendapatkan dukungan dari kolonialisme dan
(industri rumah tangga) yang menghasilkan produksi kerajinan tangan. Tuan-tuan gilde imperialisme pada abad 19 sampai abad 20, serta juga perkembangan kekuatan produktif
mempekerjakan sebagian besar kaum tani hamba. Di akhir abad 16 terjadi penemuan- dengan lahirnya proletariat industri.
penemuan besar yang melahirkan mesin uap, kereta api dan sebagainya. Ini yang
dinamakan dengan Revolusi Industri yang diawali di Inggris. Industri-industri gilde mulai 3. Tiga Musuh Besar Rakyat Indonesia
hancur digantikan dengan pabrik-pabrik dan mempekerjakan klas baru yaitu buruh. Dan
tuan-tuan gilde beranjak menjadi si kapitalis. Revolusi Industri ini adalah yang menandai a. Imperialisme Pimpinan Amerika Serikat (AS)
perubahan mendasar atas alat produksi yang telah mendorong kemajuan tenaga produktif Imperialisme AS saat ini menjadi kekuatan kapitalisme monopoli Internasional yang paling
dan perubahan hubungan produksi dalam masyarakat feodal kuat dan memegang peranan memimpin di antara kekuatan-kekuatan imperialisme dunia
yang lain seperti Inggris, Jerman, Jepang dan Cina. Kekuatan ekonomi politik
Sementara kaum tani sendiri semakin jengah dengan penindasan kaum feudal bangsawan. imperialisme AS menjadi segi yang berdominasi di dunia melalui lembaga-lembaga
Mereka mulai melakukan pemberontakkan melawan kesewenang-wenangan tuan feudal. multinasional yang dikendalikan oleh AS seperti International Monetery Fund (IMF), World
Di Inggris, terjadi revolusi besar Inggris yang dilakukan kaum la vellers (cikal bakal Bank, World Trade Organization (WTO) dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Kelembagaan
borjuasi) yang menuntut persaman dengan kaum aristocrat dan kaum diggers (kaum tani) dunia tersebut menjadi instrumen bagi AS untuk memaksakan kebijakan-kebijakan
menuntut tanah. Peristiwa ini mengakibatkan raja Inggris Charles I digantung. Hal ini ekonomi politik imperialisme kepada negeri-negeri jajahan dan setengah jajahan. Seperti
mengakibatkan perubahan bentuk Negara Inggris dari Monarkhi Absolut ke Monarkhi misalnya IMF bertindak sebagai lembaga keuangan yang memastikan skema penyesuaian
Konstitusional. struktur ekonomi politik berdasarkan kepentingan AS melalui mekanisme hutang luar
negeri yang menjerat. Sementara WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang
baik di jawa maupun di luar jawa. Di Prancis, terjadi revolusi Prancis 1789 menumbangkan kekuasaan absolute Louis XVI.
Dalam revolusi ini dipimpin borjuasi dengan melibatkan kaum tani dan klas buruh yang
Kekayaan alam dan kemiskinan rakyatnya, merupakan kenyataan sosial yang mesti mulai tumbuh. Revolusi ini melahirkan negera modern (republic) berdasarkan trias
dimengerti dan dipahami oleh seluruh lapisan massa rakyat di negeri ini. Dan lebih penting politica. Klas buruh sendiri pasca revolusi ini dikhianati oleh kaum borjuasi.
lagi adalah mencari tahu sebab-sebab dari adanya kenyataan sosial tersebut. Untuk dapat
mengerti dengan tepat sebab-sebab kemiskinan rakyat Indonesia, maka kita harus Jerman yang lebih terbelakang perkembangannya, terjadi pemberontakkan kaum tani
mengerti terlebih dulu sejarah perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa. yang dikenal juga dengan perang Tani Jerman. Perang ini dipimpin oleh borjuasi dan
Dengan denmikian, kita dapat menyimpulkan kemudian apa sebenarnya masalah pokok melibatkan kaum tani dan klas buruh. Perang ini kemudian mampu dipatahkan karena
yang dihadapi oleh masssa rakyat yang telah menyebabkan penderitaan dan kemiskinan. pengkhianatan kaum borjuasi.

2. Akar Penindasan Rakyat Indonesia. Kemudian, dalam aspek kebudayaan terjadi kemajuan ilmu pengetahuan untuk
Sekarang ini, dengan membedah dan menganalisis sejarah penindasan dan perlawanan menghancurkan dominasi gereja dan kerajaan, terutama pasca revolusi industri. Di
masyarakat Indonesia dapat disimpulkan bahwa Masyarakat Indonesia hari ini adalah kalangan gereja muncul Martin Luther King yang melahirkan kemudian agama Kristen
setengah jajahan dan setengah feodal. Dengan masalah pokok dan mendasar yang sedang protestan sebagai kritikan terhadap posisi gerja ketika itu. Temuan-temuan dan
dan harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah imperialisme, feodalisme dan pemikiran-pemikiran borjuasi berkembang pesat, mulai dari konsep Negara modern,
kapitalisme birokrat. Karakter setengah jajahan muncul sebagai akibat dominasi filsafat hingga seni seperti nudis yang dikembangkan kembali. Zaman ini dikenal dengan
imperialisme khususnya imperialisme AS terhadap rakyat Indonesia baik secara ekonomi, abad pencerahan atau sering dikenal dengan Rennesaince (dalam bahasa prancis) atau
politik, militer dan kebudayaan. Dominasi imperialisme AS tersebut dapat terjadi karena Aufklarung (dalam bahasa Jerman). Dan puncak dari itu semua adalah runtuhnya filasafat
bersekutu dengan klas reaksioner lokal dalam bentuk kediktatoran bersama antara Borjuis Jerman (hegel) yang menjadi pemikiran utama di Eropa ketika itu.
besar komprador dan tuan tanah, yang menjadi rezim boneka dan anjing penjaga
kepentingan mereka. Dari hal di atas bisa disimpulkan bahwa perkembangan dari masyarakat feudal menuju
kapitalisme di Eropa mengalami fase sempurna mulai dari revolusi ekonomi yang ditandai
Indonesia menjadi negeri setengah jajahan secara definitif pada tahun 1949 melalui lahirnya revolusi Industri sehingga melahirkan klas baru dalam masyarakat yaitu klas
perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang memberikan banyak keuntungan secara buruh dan borjuasi, revolusi politik yang ditandai dengan runtuhnya monarkhi Prancis
ekonomi, politik dan kemiliteran bagi imperialisme serta menimbulkan kerugian di pihak melalui Revolusi Prancis dan revolusi kebudayaan melalui zaman pencerahan.
rakyat Indonesia. Secara ekonomi, perjanjian KMB telah memberikan jaminan terhadap
keberlangsungan kepentingan-kepentingan imperialisme di Indonesia , terutama dari Masa Kapitalisme-Imperialisme
upaya-upaya nasionalisasi. Secara politik, perjanjian KMB telah menempatkan Indonesia Foedalisme di Eropa runtuh dan melahirkan sistem baru dalam masyarakat yaitu
sebagai anggota negara persemakmuran di bawah kaki imperialisme Belanda. Dan yang kapitalisme. Hubungan produksi dalam masyarakat kapitalisme adalah hubungan
lebih penting, imperialisme telah menemukan kaki tangannya dalam struktur kekuasaan penindasan antara si tuan kapitalis (pemilik modal) terhadap klas buruh. Klas buruh
politik dalam negeri yaitu Hatta dan Sjahrir. Demikian pula secara kemiliteran, adalah klas yang tidak memiliki apa selain tenaga yang digunakan untuk memenuhi nafsu
imperialisme mendapatkan keuntungan karena tidak harus berhadap-hadapan secara si tuan kapitalis. Sementara tuan kapitalis memiliki modal, tidak berpartisipasi dalam
langsung dengan kekuatan bersenjata rakyat yang akan memakan biaya dan menimbulkan produksi dan mengambil untung besar dari keringat dan tenaga klas buruh.
kerugian besar di pihak mereka.
Tokoh besar dalam pemikiran kapitalisme adalah David Ricardo dan Adam Smith. Mereka
Paska 1949 berbagai upaya dari imperialisme khususnya imperialisme untuk berpendapat bahwa sumber kemakmuran dari masyarakat adalah dengan memberikan
menempatkan Indonesia sepenuhnya di bawah dominasi mereka dilakukan dengan sangat seluas-luasnya kewenangan kepada pasar, sehingga segala sesuatu yang menghambat
intensif dengan menggunakan berbagai cara. Upaya-upaya tersebut mencapai puncaknya perkembangan pasar harus dipangkas. Kemudian di fase awal kapitalisme ini, ekonomi
pada tahun 1965, ketika klik Kanan paling reaksioner/diktator jenderal Soeharto- pasar sangat berkembang. Fase perkembangan kapitalisme persaingan bebas dimulai
Nasution, dengan dukungan penuh imperialisme AS berhasil menggulingkan rezim borjuasi sejak 1860-1870.
nasional Sukarno dan mengambil alih kekuasaan politik. Semenjak itulah imperialisme AS
telah dengan sepenuhnya menegakkan dominasinya secara ekonomi, politik, militer dan Sesuai dengan watak dasarnya yang eksplitatif, ekspansif dan akumulatif, perkembangan
kebudayaan melalui persekutuannya dengan rezim Soeharto yang merupakan persaingan bebas kapitalisme mulai mengalami transisi (1873-1890) ketika sebagian besar
kediktatoran bersama klas borjuasi besar komprador dan tuan tanah. kapitalis kecil dan perusahaan kecil tuntuh dan mulai diakuisisi atau dimerger dengan
perusahaan kapitalis besar. Dan sejak 1900-1903 mulai terjadi krisis dimana kapitalis kecil
Dominasi imperialisme di Indonesia mendapatkan pijakan basis sosialnya dari sistem runtuh dan berkembangnya kapitalisme monopoli. Disinilah kemudian terjadi fase
kapitalisme monopoli atau imperialisme. hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan akibat penindasan oleh feodalisme dan
imperialisme yang masih ada, sehingga menghambat perkembangan tenaga produktif
Imperialisme adalah tahap perkembangan tertinggi kapitalisme di dunia. Imperialisme secara luas memanfaatkan alam raya ini untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
adalah adalah tahap kapitalisme monopoli yang ditandai oleh 5 ciri penting yaitu :
1) Konsentrasi produksi dan kapital telah berkembang sebuah tahapan tinggi sehingga Berikut ini beberapa kenyataan kemiskinan rakyat Indonesia dapat dilihat dari
menciptakan monopoli yang memegang peran penting dalam kehidupan ekonomi beberapa fakta sebagai berikut :
2) Perpaduan antara kapital bank dengan kapital industri dan penciptaan basis bagi 1). Jutaan rakyat hidup di bawah garis kemiskinan. Data Biro Pusat Statitistik (BPS)
apa yang dinamakan kapital finans menyatakan bahwa pada tahun 2002 terdapat sejumlah 38,4 juta rakyat Indonesia
3) Eksport kapital yang berbeda dengan ekport komoditi yang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun banyak ahli kependudukan dan sosial
4) Pembentukan formasi kapitalisme monopoli internasional dan pembagian dunia di menyatakan bahwa data tersebut kurang akurat. Mereka memperkirakan bahwa
antara mereka jumlah masyarakat miskin justru lebih besar daripada angka yang dikeluarkan BPS.
5) Pembagian teritori di seluruh dunia di antara kekuatan kapitalis besar telah selesai. Hal ini didasarkan pada kenyataan semakin sedikitnya lapangan pekerjaan dan
meningkatnya pengangguran serta kenaikan harga kebutuhan pokok maupun
Dalam perkembangan selanjutnya, imperialisme telah menjadi sistem yang mendominasi sekunder.
dunia saat ini. Imperialisme akan selalu mengalami krisis akibat over produski, sehingga 2). Tingkat pengangguran yang sangat tinggi dan semakin besar dari tahun ke tahun.
Untuk itu, imperialisme selalu berupaya melakukan perebutan sumber-sumber material, Pada tahun 2003, jumlah pengangguran yang terbuka (orang yang sama sekali tidak
pasar, tenaga kerja dan ekspor kapital demi mendatangkan keuntungan super di balik itu bekerja) mencapai 10,13 juta orang atau 9,85% dari jumlah angkatan kerja.
semua. Nafsu serakah imperialisme telah mendatangkan bencana kemanusiaan terbesar Pengangguran ini tersebar di perkotaan 55,6 % dan di pedesaan sekitar 44.4%.
yaitu perang (PD I dan II), penjajahan dan hancurnya penghidupan masyarakat di berbagai Sedangkan pada tahun 2004, terjadi kenaikan jumlah pengangguran mencapai
negeri. angka 10,83 juta orang. Angka yang dikeluarkan BPS ini pada kenyataannya justru
bisa jauh lebih besar mengingat antara rentang waktu 1997-2003 banyak
Kini, dengan berbagai daya upaya, imperialisme terus berupaya mempertahankan perusahaan gulung tikar dan tingginya tingkat PHK, sementara jumlah angkatan
dominasinya. Krisis umum dalam tubuh imperialisme telah menciptakan syarat-syarat kerja senantiasa naik dari tahun ke tahun.
bagi bangkitnya perjuangan rakyat di berbagai negeri, terutama negeri jajahan dan 3). Upah yang diterima oleh buruh di Indonesia tercatat sebagai upah yang sangat
setengah jajahan. Dimana-dimana imperialisme terus dihuajt dengan aksi-aksi massa. rendah. Indonesia merupakan negara dengan upah buruh nomor 6 terendah di
Rejim-rejim boneka pendukung imperialisme di negeri-negeri jajahan dan setengah dunia setelah Vietnam,Thailand, India, Filipina dan Cina. Upah buruh di Indonesia
jajahan tidak lapas dari gelora perjuangan massa rakyat yang terus bergerak maju. Di rata-rata untuk buruh yang bekerja di sektor industri manufaktur pada tahun 2002
bawah dominasi imperialisme pimpinan AS yang mendominasi dunia saat ini, imperialisme hanya berkisar Rp 663,4 ribu rupiah. Klas buruh di Indonesia hidup dalam
AS sesungguhnya seekor macan kertas yang lapuk dan akan digulung oleh gelombang kemiskinan yang amat dalam, kesulitan dalam mencukupi kebutuhan dasarnya
perlawanan seluruh rakyat di berbagai negeri, terutama negeri-negeri jajahan dan seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal. Belum lagi kesempatan untuk
setengah jajahan. memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan juga tidak terjangkau.
4). Jutaan orang terpaksa bekerja di luar negeri sebagai TKI dengan jaminan keamanan
2. Basis dan Bangunan Atas dan keselamatan kerja yang sangat rendah serta kondisi hidup sangat
Basis dan bangunan atas adalah hal perlu dipahami tentang bagaimana sesungguhnya memprihatinkan. Ratusan bahkan ribuan kasus baik yang terungkap maupun tidak
sebuah sistem masyarakat. Dalam sebuah masyarakat, sistem ekonomi dalam masyarakat mulai dari penganiayaan, penelantaran, pemerkosaan, pembunuhan, maupun
adalah yang menentukan kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi inilah yang disebut kecelakaan kerja, memperlihatkan bagaimana penderitaan TKI di luar negeri.
dengan basis kehidupan masyarakat. Basis adalah dasar kehidupan materiil, sumber hidup Beberapa waktu terakhir jumlah perdagangan anak dan perempuan ke luar negeri
masyarakat Sistem ekonomi kemudian menentukan banguan atas dari kehidupan juga meningkat tajam.
masyarakat. Bangunan atas adalah ide (atau pikiran atau kehidupan spiritual masyarakat) 5). Petani di Indonesia sebagian besar merupakan tani miskin dan buruh tani karena
dan alat pelaksana ide. Ide yang dimaksudkan adalah keyakinan, ideologi, budaya, adat- tidak memiliki tanah. Menurut data sensus pertanian 1993, jumlah petani yang
istiadat dsb. Pelaksana ide adalah pemerintah, organisasi politik, organisasi massa, dan tidak memiliki tanah mencapai 30 % sedangkan petani miskin yang memiliki tanah
organiasi sosial. Basis dan bangunan atas itu merupakan sistem sosial atau sistem tidak lebih dari 0,5 % mencapai 34 %, dari keseluruhan jumlah rumah tangga petani.
masyarakat. Basis menentukan bangunan atas. Jika basisnya berubah, maka bangunan Pada kenyataannya berdasarkan temuan lapangan, tingkat kepemilikan tanah oleh
atasnya berubah cepat atau lambat. petani miskin menunjukkan angka yang lebih parah yaitu tidak lebih dari 0,1 ha
(1000 m2). Sensus Pertanian 2003 menunjukkan data peningkatan jumlah petani
gurem (petani yang kepemilikan lahannya kurang dari 0,5 ha) di semua propinsi,
umumnya. Sehingga tidak terjadi perombakan dalam struktur kepemilikan dalam Bagan 2
perusahaan tersebut. Basis dan Bangunan Atas = Sistem Sosial

II. Perkembangan Masyarakat Indonesia Kekinian


1. Keadaan Alam dan Penduduk
a. Keadaan Alam
Indonesia merupakan negeri kepulauan yang sangat besar dan istimewa dalam kedudukan Ide Bangunan atas :
strategis percaturan ekonomi, politik, dan budaya dunia. Terdapat puluhan ribu (13.667) Sitem / tatanan masyarakat kehidupan sprituil
pulau dengan lima buah pulau besar: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. sistem politik, hukum, seni,
Kepulauan Indonesia didominasi oleh perairan dengan garis pantai terpanjang di dunia. kebudayaan, pendidikan, dsb
Terletak pada 6 Lintang Utara 11 Lintang Selatan dan 95 Bujur Timur, 145 Bujur Timur,
menjadikan Indonesia memiliki dua musim, kemarau dan penghujan. Demikian pula, Sistem
Indonesia diapit oleh dua buah samudera besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pelaksana ide sosial
seperti; lembaga adat, kerajaan, negara,
Pasifik, yang sangat menguntungkan dan strategis untuk jalur perdagangan dunia karena organisasi politik, organisasi massa,
menghubungkan dua buah benua secara langsung, Asia dan Australia. Kontur daratan organisasi sosial, dsb
umumnya terdiri dari pegunungan dan gunung berapi sebagai sumber vulkanis yang subur,
lembah-lembah dan puluhan sungai besar dengan ribuan anak sungainya, serta areal
persawahan yang luas. Kesemuanya sangat cocok untuk pertanian, perkebunan dan Bangunan basis Bangunan basis :
sumber kekayaan hutan tropis yang tiada duanya. Di beberapa kawasan di Indonesia sistem ekonomi / hubungan produksi : kehidupan materiil
bagian Timur kita masih bisa menjumpai sabana-sabana yang luas yang sangat ideal untuk komunal primitif, perbudakan, feodalisme, kapitalisme
peternakan dan kegiatan pertanian yang lain. Hutan tropis di Indonesia menjadi paru-paru
dunia dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia. Keadaan ini
sangat penting peranannya dalam mempertahankan iklim global dan keseimbangan 1. Negara dan Perubahan
ekosistem. Demikian juga baik di daratan maupun perairan dan lepas pantai Indonesia Pokok bahasan ini menjadi salah hal penting yan harus dipahami, karena sejak munculnya
terkandung jutaan metrik ton bahan mineral, batu bara, gas alam, tembaga, emas, klas-klas dalam masyarakat, Negara memiliki peran penting atas penindasan dan
minyak bumi, biji nikel, timah, biji besi dan gas alam yang menjadi sumber energi utama penghisapan yang terjadi kepada massa rakyat. Pengertian Negara yang akan disajikan ini
industri modern yang menggerakkan peradaban umat manusia di dunia ini. sangat jauh berbeda dengan pemahaman-pemahama yang dipelajari di bangku sekolah
atau perkuliahan.
b. Penduduk
Dewasa ini jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 224.784.210 orang, pertumbuhan Negara pertama kali muncul sejak lahirnya klas dalam masyarakat. Dengan kata lain,
penduduk 1,63% per tahun. Dengan kepadatan terbesar ada di Jawa, yaitu: 106 Negara telah hadir sejak lahirnya zaman perbudakan dalam sejarah masyarakat. Lantas
orang/km2, di Sumatera 80 orang/km2, dan Kalimantan 26 orang/km2, berdasarkan apa itu Negara? Negara sesungguhnya adalah alat kelas. Sehingga Negara mewakili
sensus penduduk 2001. Dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 112.235.364 jiwa kepentingan klas yang menguasai Negara. Jelas bahwa Negara bukanlah perantara atau
sedangkan perempuannya sebesar 112.548.846 jiwa. Indonesia terdiri dari berbagai mendamaikan pertentangan klas dalam masyarakat. Jika hari ini rejim yang berkuasa di
sukubangsa, yang memiliki adat istiadat dan bahasa sendiri. Dari sekian sukubangsa Indonesia menerapkan kebijakan-kebijakan yang anti terhadap buruh, kaum tani dan
tersebut, Jawa adalah sukubangsa yang dominan dan penyebarannya sangat luas di sektor lainnya, harus dipahami karena Negara dibawah rejim yang berkuasa saat ini di
berbagai pulau yaitu mencapai sekitar 45%, terutama secara historis sebagai dampak Indonesia merupakan alat dari klas borjuasi besar komprador, tuan tanah besar dan
politik kolonialisme dan imperialisme pada Abad Ke-19 sampai awal Abad Ke-20. Pada kapitalis birokrat. Mereka tidak akan mempedulikan kepentingan kaum tani, buruh atau
hakekatnya semua sukubangsa tersebut memiliki bahasa mereka sendiri dalam pergaulan rakyat lainnya yang bertentangan dengan kepentingan mereka secara klas.
sehari-hari. Dalam skala nasional mereka menggunakan bahasa Indonesia secara luas,
kecuali di beberapa daerah pedalaman, sebagai kata pengantar dalam pergaulan antar Dan hakekat dari Negara adalah pemerintahan, tentara dan penjara. Pemerintahan
sukubangsa. Demikian pula dalam dunia pendidikan dan acara-acara resmi nasional berfungsi untuk melahirkan kebijakan, peraturan, undang-undang untuk melindungi
bahasa Indonesia telah diterima sebagai bahasa pengantar. Populasi penduduk dan sumber kepentingan klas yang berkuasa (the ruling classes). Tentara, berfungsi sebagai alat
daya agraria yang melimpah, sudah seharusnya dijadikan modal untuk kesejahteraan pemaksa (koersif) dari pemerintah yang berkuasa. Jika hari ini tentara atau polisi
massa rakyat. Tetapi kondisi ini berbeda dengan kenyataan sebenarnya, rakyat Indonesia Indonesia suka melakukan tindakan represif terhadap rakyat dan Mahasiswa, ini tidak
terlepas dari kedudukannya sebagai alat kekerasan dari rejim reaksioner yang anti rakyat. jumlah buruh modern atau proletariat modern di Indonesia, yang selama ini tidak ada.
Penjara, adalah alat untuk meredam atau membungkam perlawanan rakyat terhadap
rejim penguasa yang menindas rakyat. Sistem Tanam Paksa dan berikutnya ekspansi besar-besaran investor Eropa paska tanam
paksa, telah menyeret rakyat ke jurang penderitaan yang sukar diterima akal sehat.
Dan untuk melakukan perubahan mendasar atas kekuasaan Negara, maka harus dilakukan Mereka dipaksa secara sistemis menjadi buruh-buruh perkebunan-pabrik gula, menjadi
sebuah perubahan sosila dari klas-klas yang tertindas untuk mengambil alih kekuasaan buruh-buruh di pertambangan-pertambangan dengan upah rendah, demikian pula sebagai
dari klas penindas dan penghisap. Karena klas reaksioner yang menindas tidak akan begitu buruh kereta api, kurang lebih sama penderitaannya. Kaum tani kehilangan tanah karena
saja menyerahkan kekuasaan atau tetap mempertahankan kekuasaannya dan dengan tidak sanggup menanggung beban pajak dan semakin lama terjerumus dalam lingkaran
menggunakan kekerasan, maka perubahan sosial mau tidak mau harus dilalui juga dengan hutang pada bangsa Tionghoa, keadaan ini tidak pernah berkurang bahkan bertambah
kekerasan. Dalam pemaparan di depan tentan perkembangan masyarakat dari fase ke fase parah pada krisis ekonomi karena persaingan harga gula internasional tahun 1888. Hal
juga dilalui dari sebuah perjuangan klas yang keras. yang sama terulang kembali paska perang dunia pertama, penderitaan rakyat tiada habis-
habisnya.
Sehingga dalam perubahan sosial, melakukan perubahan politik dalam artian merebut
kekuasaan politik dari kekuatan reaksioner menjadi langkah awal yang harus dilakukan. Situasi ini kembali dijawab dengan perlawanan yang tiada putus-putusnya oleh kaum
Kenapa? Karena Negara ini yang menjadi pelindung dari sistem masyarakat yang buruh, kaum tani dan beberapa kalangan terpelajar yang mulai terbit kesadarannya akan
menindas. Menggantikannya dengan aparatus baru dari klas tertindas yang melakukan nasib rakyat yang tertindas. Organisasi rakyat yang modern mulai bermunculan di mana-
perjuangan perebutan kekuasaan politik. Baru selanjutnya menempuh perubahan mana. Mereka mulai mengorganisir diri untuk melawan para imperialis asing maupun
ekonomi untuk mengambil alih alat produksi klas lama ke klas baru. Diikuti kemudian kalangan pribumi sendiri yang menjadi antek mereka dalam mengeruk keuntungan atau
dengan melakukan perubahan mendasar atas kebudayaan masyarakat. Kebudayaan yang nilai lebih. Akan tetapi organisasi rakyat yang terbentuk tidak selalu melawan kaum
dimaksudkan di sini adalah cara berpikir dan adat istiadat lama yang tidak mendorong imperialisme secara langsung akan tetapi terkadang mereka hadir hanya untuk menangani
kemajuan masyarakat. beberapa persoalan yang tengah dihadapi. Dalam perkembangannya, karena kesadaran
anggota yang berada di tengah-tengah perderitaan rakyat yang terus bertambah dari hari
Bagaimana memahami situasi yang kemudian akan melahirkan potensi bagi terjadinya ke hari pada akhirnya organisasi tersebut memilih jalan perjuangan melawan
perubahan sosial? Syarat-syarat itu akan terjadi ketika massa rakyat secara luas tidak lagi Imperialisme.
mempercayai sistem ekonomi dan politik dari kekuasaan Negara yang ada dan meluas ke
seluruh penjuru negeri. Kemudian rakyat bangkita melawan, baik sendiri-sendiri ataupun 5. Rakyat Indonesia di bawah Penindasan Setengah Jajahan dan Setengah Feodal
dengan gerakan massa yang terpimpin dan terorganisasi yang baik. Selanjutnya, (1949 sekarang)
pemerintah tidak mampu lagi mengatasi krisis yan terjadi dan telah ada klas baru yang Revolusi Burjuis Agustus 1945 adalah puncak dari pergolakan yang membakar kesadaran
sudah siap untuk melakukan perlawanan dan sanggup memimpin perubahan sosial yang massa rakyat sejak awal abad ke-17, dan pergolakan yang paling massif sejak awal abad
digelorakan. Jika salah satu dari syarat ini belum ada, maka belum dapat dikatakan 20. Rakyat Indonesia berhasil mengusir penjajahan langsung atau menghancurkan
sebagai situasi yang matang untuk melakukan perubahan sosial. pemerintahan jajahan yang ada di Indonesia. Akan tetapi gagal membebaskan diri
sepenuhnya dari cengkeraman Imperialis, karena masih bercokolnya kekuatan-kekuatan
Setelah sebuah kemenangan politik telah berhasil diraih, bukan berarti telah tuntas ekonomi dan politik mereka di Indonesia, terutama melalui komprador-kompradornya di
sebuah perubahan. Pertama, klas-klas lama yang disingkirkan akan bersiap-siap untuk dalam negeri. Hal ini ditandai dengan disepakatinya hasil KMB 1949 oleh Hatta-Syahrir.
mengambila alih kekuasaan jika Negara yang baru direbut tersebut, tidak mawas diri
untuk mengantisipasi serangan-serangan balik dari musuh klasnya. Apalagi di bawah Demikian pula Revolusi Agustus 1945 gagal menghancurkan kekuatan feodalisme yang
dominasi imperialisme saat ini. Jika suata saat nanti Indonesia mampu mendirikan senantiasa bersekutu dengan kaum imperialis agar bisa mempertahankan syarat-syarat
pemerintahan demokrasi rakyat yang anti feudal dan anti imperialisme, tidak tertutup hidupnya. Akibat dari semua kegagalan ini adalah, tidak adanya perombakan hubungan
kemungkinan bagi kaum imperialis dan klas reaksioner dalam negeri untuk berupaya produksi dan perkembangan tenaga produktif baru yang memajukan kesejahteraan hidup
merebut kembali kekuasaan atau menjatuhkan kekuasaan tersebut. Baik dengan upaya rakyat, terutama kaum buruh dan kaum tani.
pengganyangan dari dalam atapun melalui agresi militer.
Hal di atas disebabkan konsentrasi kepemilikan tanah hanya beralih dari pemerintah
Dalam hal inilah pemerintahan baru tersebut, perlu memperkuat kedudukan militer dari jajahan kepada pemerintah burjuasi komprador, yang pada hakekatnya juga untuk
serangan-serangan balik musuh. Tentu saja militer yang dimaksudkan bukanlah militer sepenuhnya melayani kepentingan modal kaum imperialis. Demikian pula penguasaan
seperti yang selama ini kita temui, tetapi sebuah militer yang mengabid bagi kepentingan perkebunan dan pabrik-pabrik serta pertambangan justru dijamin kepemilikannya oleh
rakyat dan perubahan yang telah dilahirkan. Blokade ekonomi, juga pasti dilakukan untuk pemerintah burjuasi agar tidak dilikuidasi oleh kaum buruh, buruh tani dan rakyat pada
Tidaklah benar tanam paksa diakhiri karena perdebatan parlemen antara kaum liberal melemahkan peran dari pemerintahan baru. Dengan harapan pemerintah tersebut akan
dengan kalangan konservatif, melainkan karena perlawanan dan pemberontakan rakyat bangkrut dan akan membuka kembali uluran tangan untuk bantuan yang sama saja
yang telah meledakkan sekaligus menghancurkan keuntungan yang sedang dibangun, kembali dalam pangkuan imperialisme. Untuk itu melakukan nasionalisasi aset untuk
karena penindasan dan penghisapan diluar batas. Para kaum liberal tidak pernah peduli kepentingan rakyat dan melaksanakan land reform menjadi penting nantinya dalam
akan nasib penduduk jajahan. Hal ini terbukti ketika mereka mulai masuk ke Indonesia perubahan perjuangan melawan imperialisme dan feodalisme. Selain itu, ini mengajarkan
dan menguasai pabrik-pabrik gula, perkebunan dan pertanian pada umumnya, penindasan pentingnya sebuah kemandirian ekonomi yang harus mulai di bangun sejak jauh-jauh hari.
tidak berkurang akan tetapi justru semakin bertambah, karena semakin banyaknya para Hingga kedudukan iuran anggota dan usaha ekonomi produksi mandiri memiliki
tuan tanah dan bangsawan pada umumnya yang direkrut menjadi bagian dari sambungan yang jelas bagi perjuangan ke depan. Hal ini akan melatih tenaga produktif,
pemerintahan kolonial. hingga tidak mengakibatkan ketergantungan akan bantuan dari luar.

Artinya bahwa kaum liberal hanya memanfaatkan pemberontakan rakyat yang sedang Hal lain bahwa meskipun kemenangan telah di tangan, bukan berarti pula semua orang
massif dan memuncak dengan maksud mendesak kalangan konservatif untuk telah memiliki ide yang sama akan kemana arah peruabahan tersebut. Disinilah peran dari
menyerahkan usaha di tanah jajahan kepada mereka. Politik Etis yang dikemudian hari perubahan kebudayaan. Meskipun telah menang, ide-ide lama dari masyarakat lama
dikenal sebagai politik balas budi pada prinsipnya adalah upaya untuk mengukuhkan masih mendominasi dalam masyarakat, untuk itu mendorong lahirnya cara berpikir dan
kekuasaan politik mereka. Khususnya program pendidikan untuk kalangan priyayi adat istiadat maju yang mencerminkan anti imperialisme dan feodalisme harus gencar
bertujuan untuk mengefisienkan birokrasi, sementara irigasi pada dasarnya hanyalah dilakukan. Jika tidak, perubahan tersebut tersendat di tengah jalan atau bahkan mundur,
untuk melayani kemajuan industri gula dan perkebunan pada umumnya, sedangkan akibat ide-ide lama dalam masyarakat baru mendominasi kembali dan menjurus pada
transmigrasi jelas hanya untuk mobilisasi tenaga kerja murah dengan cara membuka lahan lahirnya proses penindasan sebelumnya. Dengan demikian, reformisme atau avonturisme
baru untuk perkebunan. akan bisa mengental dan kaum imperialis bisa menggunakan ini untuk meruntuhkan
kekuasan baru dari rakyat yang dibangun dengan tenaga, darah dan pikiran.
Peralihan usaha-usaha dari STP ke tangan pengusaha swasta, mulai dari perkebunan dan
pabrik gula, serta beberapa perusahaan lainnya termasuk NHM, harus diakui telah Sekali lagi, kita harus benar-benar memahami apa itu Negara. Sehingga, kita tidak gagap
membawa perubahan dan perkembangan baru dalam ekonomi tanah jajahan. Hal ini dan silau dengan tong kosong di pemerintahan yang seolah-olah berpihak pada rakyat.
terutama dengan masuknya investor-investor dari Eropa baik dari Belanda sendiri maupun Ataupun menilai beberapa pandangan yang hari ini berlomba-lomba untuk duduk dalam
dari Eropa lainnya, karena dukungan kebijakan dari pemerintahan kolonial. Dukungan kekuasaan reaksioner dengan dalih untuk merubah keadaan dari dalam. Benarkah
yang paling nyata dan kongkrit adalah lahirnya Agrarische Wet pada tahun 1870. perubahanb akan terjadi dari dalam pemerintahan saat ini jika kekuasaan Negara masih
Agrarische wet adalah hukum kolonial yang memberikan kesempatan kepada didominasi oleh kekuatan reaksioner?
pemerintahan kolonial untuk merampas semakin banyak tanah. Undang-undang ini pada
hakekatnya adalah pengakuan terhadap hak milik perseorangan (eigendom) dengan 2. Peran Pimpinan dan Massa dalam Perubahan
memberikan sertifikat terhadap tanah garapan sebagai perlindungan hukum. Di sisi lain Dalam setiap sejarah perkembangan masyarakat, bisa dilihat bahwa masalah yang
tanah-tanah yang tidak digarap adalah tanah milik negara, dalam hal ini pemerintahan menjadi penggerak utama dari lahirnya perubahan dalam masyarakat. Sebuah perubahan
kolonial. Tanah inilah yang kemudian diberikan kepada para investor asing, dan juga sosial akan terjadi ketika memang telah ada kehendak dari massa untuk melakukan
mereka dijamin haknya untuk menyewa tanah-tanah milik penduduk sekaligus dapat perubahan. Sehingga itu, kenapa perjuangan massa menjadi hal yang pokok bagi kita
menjadi buruhnya. Konsesi yang diberikan oleh pemerintah kolonial kepada para investor dalam memperjuangkan hal-hal yang kecil hingga yang terbesar. Karena perubahan
tersebut lagi-lagi telah mengakibatkan rakyat kehilangan tanah secara besar-besaran. Itu apapun itu, merupakan karya massa. Seorang tokoh kesohor dari Rusia penah perkata
berarti semakin banyak yang terpaksa menjadi buruh tani, buruh industri atau bekerja di bahwa Perubahan Sosial adalah Karya Bejuta-juta Massa dari Seluruh Penjuru Negeri.
perkebunan-perkebunan besar milik kaum kapitalis tersebut.
Pimpinan sesungguhnya juga lahir dari massa. Pimpinan sejati adalah dia yang memang
Sementara perkembangan lainnya adalah berdirinya beberapa bank di tanah jajahan yang teruji dalam praktek perjuangan massa dan selalu mampu memecahkan soal-soal massa.
dipelopori oleh perubahan status NHM yang dulunya adalah perusahaan monopoli dagang Dia dipilih massa sebagai pimpinan karena massa percaya pada kemampuan dalam
dan jasa pengangkutan barang dagangan menjadi bank yang mendukung perluasan pabrik memimpin perjuangan massa dan memecahkan soal-soal massa. Pimpinan adalah unsur
gula dan perkebunan komoditi lainnya. Dukungan kapitalis finance ini telah termaju dari massa. Pimpinan juga cerminan dari massa, sebaliknya pun demikian. Jika
mengakibatkan semakin luasnya ranah usaha kaum imperialis di Indonesia. Mereka mulai pimpinan loyo, tidak bergairah dalam berjuang, malas-malasan dalam berorganisasi,
merambah pertambangan minyak, batu bara. Perusahaan pertambangan minyak seperti maka bisa digambarkan bagaimana situasi massa, jika unsur termaju dari massa saja
BPM dan Shell mulai melakukan eksplorasi demikian juga dengan pertambangan timah di (pimpinan) seperti itu.
Bangka-Blitung, yang sebenarnya sudah dimulai sejak VOC. Tentu saja hal ini menambah
Peran pimpinan dalam perjuangan massa adalah sangat penting dalam menyatukan yang diperoleh oleh STP yang langsung menjadi bagian Pemerintah Kerajaan Belanda 725
kekuatan perjuangan massa dan membimbing atau mengarahkan perjuangan massa. juta Gulden pada tahun 1870, merupakan seperlima hingga sepertiga pendapatan negara
Keperkasaan rakyat Rusia dalam menunbangkan kekuasaan Tsar yang telah memberikan Belanda. Inilah sumber keuangan pokok yang digunakan untuk melunasi utang Kerajaan
inspirasi besar bagi perjuangan rakyat tertindas di seluruh dunia, tidak terlepas dari Belanda, menurunkan pajak di Belanda, subsidi pabrik tenun di Belanda, pembangunan
ketangguhan dan kecakapan seorang pimpinan seperti Lenin. Kemenangan rakyat perkeretaapian negara dan pembuatan bangunan pertahanan serta pembangunan
Tiongkok mengusir kaum imperialis Jepang 1945 dan imperialis AS tahun 1949, juga tak pelabuhan Amsterdam dan aktifitas pelayaran lainnya.
terlepas dari kesabaran, kerendahan hati dan keteguhan berjuang dari pimpinan besar
seperti Mao Tse Tung. Di lain sisi, dalam negeri terjadi kelaparan akibat gagal panen, tingginya pajak tanah dan
harus dibayar dengan uang, rendahnya upah kerja di perkebunan dan pabrik gula, kerja
Jelas sudah antara pimpinan dan massa memiliki pertalian erat yang tidak bisa dipisahkan. wajib yang melampaui aturan, pemaksaan penyerahan tanah diluar seperlima, beban
Seorang pimpinan tanpa dukungan yang kuat dan luas dari massa, hanya sebongkah kayu kerja yang terus bertambah selain mengolah tanah ditambah juga dengan menjadi buruh
yang lapuk. Sementara, massa tanpa sebuah kepemimpinan yang handal akan berjalan angkut dan tidak dibayar, dan penyakit menular membuat banyak sekali petani yang
tanpa suluh penerang yang akan membawa mereka ke arah cita-cita perubahan yang meninggal dunia mencapai 7% dari buruh tani setiap tahunnya. Penderitaan akibat
gilang gemilang. penindasan dan penghisapan diluar batas kemanusiaan ini dijawab oleh para petani,
buruh tani, kaum herediensten dengan pemberontakan, pemogokan dari bentuk yang
I. Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia paling damai hingga bentuk yang paling keras dan berdarah.

1. Rakyat Indonesia pada masa komunal primitif menuju perbudakan (1500 SM 300 Antara tahun 1810-1870 terjadi 19 kali huru hara akibat kerja paksa dan beban pajak. Di
M) Jawa huru hara praktis tidak pernah berhenti. Antara tahun 1840 hingga tahun 1875 hanya
Dari berbagai penelitian tentang sukubangsa di Indonesia dapat pula diketahui bahwa enam tahun tidak terjadi kerusuhan. Perlawanan kebanyakan dipimpin oleh elit agama
terdapat dua ras penting yang merupakan penduduk asli Indonesia yaitu dari ras Negrito atau bangsawan yang penuh dendam. Perlawanan ditujukan pada orang kulit putih, yang
(sekarang ada di Papua) dan Wedda. Mereka hidup dalam sistem komunal primitif, dimana asing dan kafir dan juga terhadap penguasa pribumi. Pada tahun bulan Juli 1882, terjadi
tidak ada klas sosial sehinggga tidak ada suprastruktur kekuasaan milik klas yang pemogokan besar-besaran oleh kaum buruh di tiga kabupaten, Sleman, Bantul, dan
berkuasa. Kehidupan mereka sangat bergantung pada alam dengan cara berburu dan Kalasan. Pemogokan melanda 30 buah pabrik dan perkebunan yang meliputi enam pabrik
meramu. Kedatangan ras 'Mon Khmer' dari Yunnan (Tiongkok Selatan) pada tahun 1500 SM gula, delapan perkebunan tebu.14 perkebunan nila dan dua perkebunan tembakau
menyebabkan terjadinya perang antara penduduk asli dan pendatang. Karena kemajuan dengan melibatkan 10.000 orang pemogok yang berlansung selama tiga bulan. Dalam
peradaban dan persenjataan yang dimiliki 'Mon Khmer' maka penduduk asli Indonesia pemogokan ini solidaritas antara berbagai sektoral telah terjadi, kaum buruh yang
dapat dikalahkan. Penduduk asli yang kalah lantas dijadikan budak oleh ras pendatang. bekerja di pabrik, kaum herendiensten dan kaum tani pada umumnya. Tuntutan dan
Peristiwa ini menandai dimulainya masa kepemilikan budak dalam sejarah Indonesia. penyebab pemogokan hampir sama dengan tempat-tempat yang lain. Yaitu, beratnya
Cirinya ialah banyak terjadi perang antar kelompok (komunal) dalam satu wilayah untuk beban kerja, banyaknya pekerjaan yang tidak dibayar padahal di luar kerja wajib, upah
memperebutkan sumber makanan yang kian hari kian terbatas sehingga jumlah budak rendah di pabrik dan upah tanam yang rendah.
yang akibat kalah perang semakin bertambah. Selain itu, penegakan batas-batas
kekuasaan atas tanah (monopoli) oleh tuan budak juga mulai ada. Hal ini juga Pada Bulan November 1885, pemberontakan serupa terjadi di Kawedanan Pulung,
menandakan bahwa masa feodal dimana terdapat penguasaan tanah oleh raja-2 mulai kabupaten Ponorogo, karesidenan Madiun. Beratnya tanggungan pajak yang harus dipikul
tumbuh. petani dari seharusnya hanya 6,1% dari penghasilan pada kenyataannya ditarik sebesar
16,1%.
2. Rakyat Indonesia pada masa setengah perbudakan menuju feodalisme (3001602 M)
Kepemilikan perseorangan atas tanah dan budak pada akhirnya mencapai puncaknya dan Di Banten pada tahun 1888, akibat beratnya beban pajak dan kerja rodi meledak sebuah
memunculkan pertentangan pokok antar si budak dengan para tuan budak di mana-mana. pemberontakan. Pemberontakan ini ditujukan pada penguasa Belanda dan penguasa
Hal ini direspon oleh para tuan budak dengan membebaskan secara relatif budak dan pribumi yang mendukung Belanda. Dalam huru hara tersebut delapan orang penguasa
memperlonggar beban kerja serta memperbaiki kualitas hidup (makanan dan pakaian). Belanda dan sembilan orang penguasa pribumi dibunuh. Sementara rakyat 30 orang mati,
Diikuti oleh upaya tuan budak untuk memperkuat diri dengan membangun suprastruktur 200 lebih ditangkap, 11 diantaranya digantung di muka umum. Dan kurang lebih 90 orang
kekuasaan lokal dengan mengangkat diri sebagai raja atas sebuah wilayah, dikenai kerja paksa bertahun-tahun, dan kurang lebih 90 orang dibuang. Pemberontakan-
mempekerjakan budak-budak yang memiliki kebebasan secara relatif di atas tanah dan pemberontakan yang terjadi bersifat sangat lokalistik akan tetapi mengangkat isu yang
juga membangun kekuatan militer atau prajurit, yang dipimpin oleh para tukang pukul hampir sama yaitu beratnya beban yang harus ditanggung oleh rakyat dalam STP.
dan anak-anak tuan budak. Inilah yang menjadi awal mula munculnya kerajaan-kerajaan
umumnya, untuk kebutuhan perputaran roda industri imperialis mereka. Hal ini dapat lokal dan kecil-kecil di Indonesia. Hal ini menandai lahirnya era setengah perbudakan dan
dibuktikan dengan pendirian NHM (Nederlandsche Handels Maatschappij) pada tahun perkembangan feodalisme.
1824, pemegang monopoli hak pengangkutan dan perdagangan hasil produksi di Jawa ke
pasar dunia. Ini berarti pula beberapa pikiran dan kajian sejarah selama ini yang selalu melihat zaman
kemunculan kerajaan di Indonesia hanya sebagai era feodalisme adalah tidak tepat.
Sistem Tanam Paksa dapat dilakukan secara efektif bila tidak didukung oleh kekuatan Memang benar ketika dikatakan bahwa kekuasaan pada waktu itu mengambil bentuk
tuan tanah feodal STP yang dimotori oleh Van de Bosch, adalah sistem ekonomi jajahan feodal yaitu kerajaan, akan tetapi hakekat hubungan produksi dan tenaga-tenaga
yang sangat menindas apabila diperiksa hubungan produksi dengan tenaga produktifnya. produktif yang ada jelas lebih tepat bila dikatakan sebagai setengah perbudakan.
Dimulai dengan program mobilisasi tanah untuk keperluan perkebunan dan penanaman Pembuatan candi-candi yang mempekerjakan rakyat tanpa dibayar, perang dan
komoditas baru yang sangat laku di pasar Eropa. Para petani harus menyerahkan 1/5 dari penaklukan dengan merekrut prajurit dari kalangan kaum tani tanpa dibayar, semua tanah
tanahnya untuk tanaman wajib, termasuk tanah-tanah pusaka (tanah waris) harus dan hasilnya adalah untuk keperluan dan milik Raja, raja yang menentukan apakah
diserahkan. Mereka diberi konpensasi dibebaskan dari pajak tanah. Demikian pula seseorang itu adalah orang bebas atau tidak, merupakan beberapa bukti yang menguatkan
berdasarkan peraturan yang resmi penduduk pedesaan terkena kerja wajib 66 hari karakter masyarakat setengah perbudakan.
setahun dengan mendapat plantloon (upah tanam).
Masa berkuasanya kerajaan Majapahit adalah babak paling akhir dari masa setengah
Akan tetapi kenyataannya jauh lebih menindas daripada hukumnya sendiri yang perbudakan untuk bisa hidup dan mempertahankan syarat-syarat penindasannya.
mengesahkan penindasan tersebut. Tanah yang diserahkan oleh petani pada Sehingga kehancuran Majapahit juga bisa dikatakan sebagai kehancuran dari
kenyataannya tidaklah seperlima melainkan duapertiga bahkan terkadang seluruhnya; suprastruktur setengah perbudakan. Bagaimana dengan Feodalisme? Cikal-bakal
bekerja wajib tidak 66 hari melainkan paling minimal tiga bulan dan tanpa dibayar. feodalisme telah tumbuh pada masa setengah perbudakan yang semakin menonjol dengan
Mereka hanya diberi makan dan tempat tinggal diatas perkebunan yang menyerupai berdirinya kekuasaan para raja yang sebelumnya adalah tuan budak dan pada hakekatnya
kandang kambing, sehingga banyak yang mati karena menderita kelaparan dan terjangkit adalah kekuasaan para tuan tanah. Perubahan ini sebagai akibat perkembangan kekuatan
berbagai jenis penyakit. Di Deli, pembangunan perkebunan Sumatera Timur memerlukan produktif dalam hal ini para budak yang tidak lagi sesuai dengan hubungan produksi
sangat banyak tenaga kerja untuk membuka hutan, mengolah hingga menanam tanaman perbudakan yang menindas mereka. Klas-klas sosial dalam masyarakat setengah
tembakau. Semula tenaga kerja didatangkan dari Tiongkok, akan tetapi pada tahun 1885 perbudakan sengaja disamarkan dalam ajaran agama Hindu dengan ajarannya tentang
mereka mulai mendatangkan tenaga kerja dari Jawa, karena tenaga yang tidak Kasta. Ajaran Hindu tentang kasta sosial tersebut kemudian dilawan oleh Islam yang mulai
mencukupi dan mahal. Perkebunan mengeluarkan apa yang disebut Poenale Sanctie, hadir di Indonesia pada Abad 14 Masehi. Akan tetapi Islam tidak melawan perkembangan
sebuah peraturan yang sangat menindas para buruh. Yaitu keharusan bagi pekerja untuk feodalisme yang mencirikan penguasaan tanah luas oleh para bangsawan dan tokoh-tokoh
tidak meninggalkan pekerjaan sebelum habis kontrak. Mobilisasi tenaga kerja besar- agama. Islam hanya melawan sistem setengah perbudakan yang masih ada dan di sisi yang
besaran dengan cara paksa ini telah melahirkan golongan baru dalam masyarakat lain semakin memberikan kekuatan bagi tumbuh dan berkembangnya feodalisme. Yang
Indonesia yaitu klas buruh. Dari hari ke hari klas buruh bertambah jumlah dan kualitasnya perlu dicatat bahwa pada saat itu feodalisme sebagai corak produksi belumlah sempurna,
seiring dengan semakin banyaknya petani kehilangan tanah, kerja paksa dan rendahnya karena kekuasaan ekonomi maupun politik feodalisme tidak terkonsolidir dan terpusat.
pendapatan dari hasil pertanian. Demikian pula dengan pembangunan tranportasi modern Tidak ada kota yang sungguh-sungguh menjadi pusat desa, dan tak ada pusat kekuasaan
seperti kereta api telah melahirkan buruh kereta api. Berdirinya bengkel mesin telah yang betul-betul tersentral. Mereka masih terdiri dari tuan tanah-tuan tanah lokal (raja-
melahirkan buruh bengkel, bertambahnya buruh-buruh pelabuhan, buruh angkut dan lain raja lokal) yang melakukan monopoli atas tanah dan segala kekayaan alam lainnya.
sebagainya. Hal ini sebenarnya telah berlangsung sejak zaman Daendels dan Raffles. Konsolidasi dan pematangan feodalisme di Indonesia dilakukan di kemudian hari oleh
Proletarisasi juga ada kaitannya dengan penggunaan uang sebagai alat tukar, baik untuk kolonialisme.
upah maupun dalam tansaksi jual beli.
3. Rakyat Indonesia pada masa feodalisme dan kolonialisme (1602 M 1830 M)
Residen, Wedana, asisten Wedana dan demang adalah ujung tombak pihak perkebunan Bangsa asing datang ke Indonesia dalam misi dagang secara langsung dimulai pada awal
dan pabrik gula dalam melakukan pemaksaan tanam dan kerja wajib. Mereka juga yang abad 17, terutama Belanda dan Portugis. Mereka secara sengaja mencari jalur
melakukan perampasan tanah-tanah rakyat untuk kebutuhan penanaman tebu dan perdagangan dan penghasil rempah-rempah yang banyak diperjual belikan di Eropa untuk
pendirian pabrik gula. Sebagai birokrat jajahan mereka dibayar sangat mahal dengan kebutuhan menghadapi musim dingin. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman berlayar dan
menggunakan uang dan insentif yang jumlahnya mengalahkan gaji seorang menteri di mendarat di Banten, untuk memulai perdagangan secara langsung dengan bangsa
Kerajaan Belanda. Sebagai gambaran, Residen memperoleh 15.000 gulden/tahun dengan Indonesia.
tambahan persen 25.000 gulden/tahun. Para Bupati mendapat 15.000 dan Wedana 1500.
Sedangkan gaji menteri di Belanda hanya 15.000 gulden/tahun. Sementara keuntungan Pengusaha-pengusaha Belanda lantas membuat Kongsi Dagang pada tahun 1602 yang di
kenal sebagai VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie). Tujuannya untuk menguasai rakyat atas rumah-rumah bea-cukai yang oleh kerajaan disewakan kepada orang-orang
monopoli peradagangan melalui pengkonsolidasian kekuasaan politik dan ekonomi lokal. Tionghoa, dimana mereka semaunya menaikkan tarikan bea-cukai. Akibat dari perang ini,
Sudah barang tentu upaya-upaya tersebut mendapat tantangan yang keras dari rakyat telah menyebabkan kebangkrutan total keuangan negeri Belanda yang saat itu juga baru
Indonesia, salah satunya pada tahun 1621, munculnya tragedi van Bandanaira, meskipun bebas dari kekuasaan Perancis. Kebangkrutan ekonomi inilah yang membuat
bisa dihancurkan VOC selama 2 minggu. kolonialisme Belanda menerapkan sistem jajahan yang sangat menindas dan
menghisap rakyat Indonesia waktu itu yaitu Sistem Tanam Paksa (STP) atau cultuur
VOC dengan dukungan penuh militer Republik Belanda Bersatu menguasai Banten stelsel.
kemudian memenangkan peperangan melawan Sultan Agung yang heroik pada tahun 1628-
1629. Konsolidasi kekuasaan terus dilakukan oleh VOC seiring dengan pembangunan Terkonsolidasikannya kekuasaan raja-raja lokal yang pada hakekatnya adalah tuan feodal
struktur kekuasaan lokal yang berasal dari bangsawan-bangsawan yang merupakan tuan besar oleh Belanda serta dikontrolnya secara ketat kekuasaan yang ada menunjukkan
tanah lokal. Mereka diharuskan untuk membayar upeti kepada VOC sama seperti ketika bahwa kekuasaan feodal mulai melapuk. Pun dengan diperkenalkannya sistem sewa-
mereka membayar upeti kepada Sultan Agung, atau kepada raja lainnya di Nusantara. tanah sejak Rafless hingga tetap dipertahankan bahkan dijadikan dasar bagi STP, maka ini
juga menjadi bukti bahwa mode produksi feodalisme sudah tidak lagi dalam bentuk
Tahun 1799, VOC dinyatakan bubar karena mengalami kebangkrutan dan menanggung murninya.
banyak beban hutang. Besarnya biaya perang yang harus dikeluarkan dan korupsi yang
merajalela di dalamnya telah mempercepat kebangkrutannya. Akan tetapi mereka telah 4. Rakyat Indonesia di bawah penindasan Kolonial dan Setengah-Feodal (1830 -1949)
berhasil menancapkan kekuasaan di Indonesia dengan mengkonsolidasikan semua Paska perang Diponegoro, kekuasaan kolonialisme Belanda tidak lagi tertandingi oleh
kekuasaan politik dan ekonomi di Batavia. Yang sebelumnya tidak pernah terjadi, kekuasaan feodal yang ada dan masih berupaya mempertahankan sekaligus
termasuk oleh Majapahit dan Sultan Agung. Dengan demikian memaksa semua kekuasaan memperbaharui syarat-syarat penindasannya. Terkecuali di beberapa tempat di luar
lokal tunduk pada Gubernur Jenderal VOC dan merombak birokrasi kerajaan sesuai Jawa, seperti Bali, Lombok dan Tapanuli peperangan baru benar-benar berakhir pada awal
dengan kebutuhan VOC serta memaksa mereka membayar upeti kepada VOC. Dan hal ini abad 20. Secara ekonomi dan politik kekuasaan telah terkonsentrasi di Batavia. Akan
baru berhasil dilakukan VOC kurang lebih dalam waktu 200 tahun. tetapi para petinggi kolonial sadar betul bahwa pengaruh tuan tanah sangat kuat, hal ini
bisa dilihat dari pertentangan bahkan perang yang harus mereka hadapi dan mahal
Kekuasaan kolonial ini diperkuat cengkeramannya oleh Gubernur Hindia Belanda paska harganya. Maka itu mereka tidak punya pilihan lain kecuali melibatkan para tuan tanah
VOC, terutama oleh Raffles (1811-1816) dan Daendels (1808-1811). Dua orang Gubernur lokal dalam struktur sekaligus di bawah kontrol penuh pemerintahan jajahan.
Jenderal di bawah kekuasaan Inggris dan Perancis, yang sangat ambisius melaksanakan
program modernisasi atas birokrasi tanah jajahan. Mereka menerapkan penarikan pajak Hal inilah yang kemudian dipahami dan dilaksanakan dengan sangat baik oleh Van De
seperti pada zaman Feodalisme Eropa, terutama pajak tanah dan hasil bumi. Sistem upeti Bosch dalam memulai Sistem Tanam Paksa. Yaitu, menggabungkan antara usaha
yang selama ini berlaku di Indonesia diganti dengan Pajak Tanah (Land Rent) yang dibayar membangun perkebunan dan pertanian yang menanam tanaman komoditi yang sangat
dengan penyerahan wajib (Verlichte leveraties) hasil panen; demikian pula dengan menguntungkan serta pabrik pengolahannya dengan administrasi yang modern, akan
struktur pemerintahan kolonial juga dirubah sedemikian rupa hingga menjangkau desa, tetapi dalam mobilisasi tanah dan tenaga kerja adalah tanggung jawab para tuan tanah-
akan tetapi tetap menggunakan tenaga-tenaga bangsawan lokal (tuan-tuan tanah) dengan tuan tanah yang memiliki pengaruh yang kuat hingga tingkat desa.
jabatan asisten Residen, wedana dan asisten wedana, hingga demang. Pada masa tersebut
telah dilakukan pengenalan sistem sewa secara resmi atas tanah. Akan tetapi yang harus diingat, bahwa Sistem Tanam Paksa tidak merencanakan apalagi
berkehendak untuk membangun industri di Indonesia seperti perkembangan kapitalis
Penderitaan rakyat sangat parah dan menyedihkan. Mereka ditindas oleh dua kekuasaan industri yang sedang gencar di Eropa waktu itu. Mereka hanya membangun perkebunan
sekaligus. Di satu sisi harus membayar pajak tanah kepada pemerintahan kolonial dan di besar yang diurus secara modern dengan komoditi-komoditi yang dibawa dari berbagai
sisi yang lain harus menyerahkan upeti dan penggunaan tenaga secara cuma-cuma bagi belahan dunia seperti kopi, teh, gula nila, tembakau, kayu manis dan kapas yang menjadi
penghidupan para bangsawan lokal. Perang paling akhir dan paling lama yang primadona dalam perdagangan dunia saat itu. Mereka hanya menyiapkan komoditi
mendatangkan kerugian terbesar sepanjang sejarah kekuasaan kolonial pada masa itu pertanian dan perkebunan untuk diperdagangkan di pasar dunia dan tidak untuk
yang dilancarkan oleh Diponegoro (1825-1830), adalah salah satu jawaban rakyat atas keperluan domestik. Demikian pula, mereka hanya menyiapkan beberapa bahan mentah
penindasan ini. Perang Jawa atau perang Diponegoro disambut rakyat dan juga didukung seperti kapas yang sangat dibutuhkan untuk keperluan industri tekstil kapitalis yang saat
oleh beberapa pimpinan Islam pedesaan. Rakyat mendukung perang ini karena itu sedang berkembang di negeri Belanda, mengikuti perkembangan industri kapitalis di
penghisapan yang dilakukan oleh penguasa di mana kerajaan Mataram bekerjasama Eropa lainnya. Singkatnya, Indonesia hanya menjadi pelayan kerakusan kapitalis dagang
dengan Penjajah Belanda. Penindasan itu berupa beban pajak yang terlalu tinggi yang atas hasil-hasil perkebunan. Kemudian berkembang menjadi pelayan keserakahan akan
sebenarnya merupakan pajak tidak langsung dari kerajaan Mataram. Ditambah kebencian bahan mentah dan tenaga kerja murah para kapitalis industri di Belanda dan Eropa pada

Anda mungkin juga menyukai