Anda di halaman 1dari 7

KETERKAITAN KARAKTER,WATAK TERHADAP

BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA TIMUR YANG


MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MASYARAKAT
INDONESIA TIMUR

Bangsa Indonesia telah merdeka selama 67 tahun. Selama ini perkembangan


dan kemajuan Bangasa Indonesia hanya berimbas pada Indonesia bagian Barat,
sedangkan Indonesia bagian timur memang mengalami perkembangan tetapi hanya
sebagian kecil perubahan atau perkembangan. Sehingga perkembangan Negara kita
ini tidak seimbang, mengalami kepincangan. Banyak orang khususnya masyarakat
Indonesia Timur beranggapan bahwa masalah ini karena ketidak becusan pemerintah
dalam pemeratan pembangunan di seluruh wilaya Indonesia, dan itu memang benar
pemerintah belum 100% bekerja untuk masyarakat.
Untuk berkembang dan melakukan perubahan tidak hanya menunggu bantuan
atau dorangan dari orang lain tetapi memulai dari dalam diri kita sendiri untuk
melakuakan perubahan. Sama halnya dengan masalah perkembangan masyarakta
Indonesia Timur, mereka tidak bisa hanya menunggu bantuan dari pemerintah dan
hanya bisa menunggu tetapi harus mulai membangun dari diri sendiri untuk
menerima perubahan dan diperlukan adalah kesadaran untuk berubah.
Sistem pemerintahan kita sekarang adalah desentrslisasi. Ini artinya bahwa
Dengan adanya desentralisasi setiap daerah mempunyai otonomi atau kewenangan
untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada campur
tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi,
maka akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal
dalam suatu negara. Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara otomatis dapat
memajukan pembangunan nasional.
Desentarlisasi membuktikan bahwa masalah perkembang Indonesia Timur bukan
hanya semata-mata karena tidak adanya pemerataan pembangunan!! Tetapi ada
hubungan juga dengan watak, sifat dan karakter masyarakat Indonesia Timur yang
ikut mempengaruhi perkembangan masyarakat daerah Timur.

OBJEK DAERAH YANG DIAMBIL ADALAH DAERAH PAPUA

DESKRIPTION MASYARAKAT INDONESIA TIMUR (PAPUA)

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian


tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya. Belahan
timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea.

Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, sehingga sering
disebut sebagai Papua Barat terutama olehOrganisasi Papua Merdeka (OPM), gerakan
separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini
Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atauDutch New Guinea). Setelah berada
bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini
dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya
kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang
tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga
tahun 2002.

Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes
(penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi
oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan
bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua
Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

Bukti keterbelakangan Papua dalam bidang Sosial,


Ekonomi dan Pendidikan.
Papua adalah surga kecil yang jatuh di bumi (Lirik lagu akulah Papua)
memeliki panorama alam yang indah dan hasil tambang dan Hutan yang begitu
melimpah, bahkan Papua adalah salah satu kekuatan ekonomi Idonesia!! Akan tetapi
dengan hasil alam yang berlimpah yang dimiliki papua sangat berbanding jauh sekali
Dengan kehidupan masyarakat papua.
Kita lihat dari kehidupan Sosial. Dalam kehidupan sosial budaya masayarakat Papua
sangat menjujung tinggi budaya (Adat), hal itu terbukti dari berbagai macam ritual
adat yang dilakukan mulai dari tarian, nyanyian dan masih banyak ritual lain lagi. Dan
masyarakat papua rela mati demi menjaga kehormatan budaya. Masyarakat Papua
sangat taat terhadap semua praturan adat yang berlaku dari Zaman nenek moyang
mereka dan Taat akan perintah kepala suku.
Kerukunan antar masyarakat papua sangat tinggi saling hormat satu sama lain akan
beberapa tahun terakhir papua diwarnai dengan perang antar suku hal ini terjadi
karena permasalahan individu berujung menjadi permasalah antar suku hal ini karena
loyalitasnya yang tinggi terhadap sesama suku.
Sampai sekarang masih sebagian Masyarakat Papua hidup dirumah
tradisional yang beratap alang, ada sebagain masyarakat papua yang memakai pakian
tradisional yang terbuat dari daun-daun dan kulit kayu dan salah satu pakian adat
untuk para peria dari suku papua adalah Koteka. Masayarakat papua sulit untuk
menerima pakian-pakian moderen karena takut akan terhapusnya nilai-nilai budaya
akibat dari perkembangan zaman atau Globalisasi.
Dalam Country Prgramme terbarunya, UNICEF mengindikasikan
keprihatinannya terkait perlindungan anak di Provinsi tersebut2. Kajian Cepat/ Rapid
Assessment Survey yang dilakukan program ILO-EAST di Kota Jayapura, Kabupaten
Jayawijaya dan Kabupaten Merauke membahas lebih mendalam terkait isu ini pada
tahun 20093. Kajian Cepat ini menemukan bahwa modalitas pendidikan tradisional di
Papua tidak selalu dapat menjelaskan atau menjadi dasar bahwa kenyataannya
ditemukan anak lakilaki dan perempuan yang melakukan kegiatan yang untuk
menghasilkan pendapatan.
Ada beberapa penyebab terjadinya insiden pekerja anak di Papua. Beberapa
studi/penelitian dari konteks geogras yang berbeda menemukan bahwa anakanak
kaum asli (indigenous) (termasuk anak-anak asli Papua) memiliki resiko yang lebih
tinggi untuk menjadi pekerja anak jika dibandingkan dengan anak-anak lain
seusianya. Hal ini sebagian disebabkan oleh faktor kemiskinan, sebagai salah satu
penyebab utama terjadinya pekerja anak, dan sering kali kemiskinan diasosiasikan
dengan masyarakat asli. Penyebab lain yang juga berkontribusi adalah kurangnya
pemahaman di kalangan masyarakat asli mengenai akibat bila anak menjadi pekerja
anak terbatasnya pemahaman terkait hak-hak anak. Salah satu penyebab penting
kerentanan terjadinya pekerja anak adalah kurangnya kesempatan untuk mendapatkan
akses ke pendidikan. Anak laki-laki dan perempuan di masyarakat asli sering
ditemukan berada pada posisi yang dirugikan dalam hal ini. Laporan UNESCO
menunjukkan bahwa anak-anak asli umumnya kurang terwakili di dalam pencapaian
tujuan program Pendidikan Untuk Semua Indikator pendidikan menunjukkan
kesenjangan yang cukup besar antara indikator rata-rata di tingkat Nasional serta di
Provinsi Papua.
Di beberapa desa, orang tua menyatakan bahwa di lingkungan kami, hampir semua
anak telah putus sekolah. Kasus pekerja anak di Provinsi Papua adalah yang tertinggi
kedua di Indonesia, menurut Survei Rumah Tangga Sangat Miskin tahun 2008
(RTSM) yang dilakukan oleh Kementrian Sosial (Kemensos). 130.000 pekerja anak
ditemukan berada di Papua (75.000 laki-laki dan 55.000 perempuan) di mana 80.000
diantaranya berusia antara dan kurang dari 15 tahun. Komitmen Pemerintah Indonesia
terkait penyediaan Pendidikan untuk Semua tanpa diskriminasi10, dan terkait
penghapusan pekerja anak11, memerlukan kajian tentang apa yang menjadi hambatan
perolehan akses ke pendidikan di Papua. Berdasarkan temuan dari kajian cepat yang
dilakukan oleh ILO-EAST, Iktisar Kebijakan Singkat (Policy Brief) ini disusun
sebagai upaya agar dapat menggambarkan permasalahan yang ada serta
merekomendasikan beberapa kegiatan prioritas.
Ekonomi. Berlimpahnya hasil mineral, hutan tropis, dan sumber daya kelautan, Papua
memiliki Produk Domestik Regional Bruto tertinggi (PDRB) di Indonesia.
Penghasilan yang cukup besar berasal dari pertambangan dan penggalian (62,76%
dari pendapatan daerah) dan dari kehutanan (5,3%)17. Namun, umumnya penduduk
Papua bekerja di bidang pertanian, perikanan, dan berburu.
Tingkat Kemiskinan, Sumber Daya Manusia dan Perkembangan Infrastruktur.
Meskipun memiliki PDRB yang tinggi, provinsi Papua merupakan provinsi dengan
tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, dimana lebih dari 80 persen rumah tangga
hidup di bawah garis kemiskinan18. Pada tahun 2009, Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Papua adalah 64,3, terendah di negeri ini, dibandingkan IPM nasional 73,4
pada tahun yang sama19. Jarak rata-rata sebuah rumah tangga ke fasilitas kesehatan
terdekat masyarakat adalah 32 km. Kurang lebih 20 persen masyarakat yang dapat
menikmati sumber air yang aman dan baik20 dan hanya 9 persen dari kelompok
penduduk miskin memiliki kesempatan untuk menikmati akses ke sumber air yang
aman dan baik21. Setengah dari desa-desa yang ada hanya dapat diakses oleh jalan
yang belum beraspal, dan akses ke fasilitas komunikasi seperti telepon terbatas hanya
bisa diakses sekitar 10% oleh kaum miskin22

WATAK DAN KARAKTER MASYARAKAT PAPUA

Meskipun Penduduk papu tergolong sangat sedikit jumlahnya namun dari segi
kesukubangsaan dan budayanya, mereka mempunyai suatu keragaman. Keragaman
suku bangsa Papua itu tercermin dari berbagai berbagai unsure budaya seperti bahasa,
Struktur organisasi sosial, system-sistem kepemimpinan., agama dan sistam mata
pencarian hidup orang Papua.
Suku Papua mempunyai watak yang keras, tidak mau diperintah apa lagi diperintah
suku pendatang yang bermigrasi ke Papua, berani, blak blakan akan tetapi sangat
menghargai satu sama lain, sangat menjunjung adat atau budaya yang ada dan loyal
terhadap sesama masyarakat papua.
Salah satu kelemahan dari suku Papu adalah mereka sulit untuk menerima arus
globalisasi atau revolusi duni hal ini karna kuatnya budaya atau adat yang sangat
melekat pada suku Papua .

Suku papua juga merupakan suku yang mempunyai nilai seni dan kreatif, kita
lihat mereka menciptakan ukiran-ukiran yang bernilai seni dan berbau mistis, hal seni
yang lainnya adalah dalam bidang musik tarian, seperti kita ketahui dalam upacara
adat selalu ada ritual menari dan bernyanyi. Suku papua liahi dalam bidang olahraga.
khususnya dalam bidang sepak bola. Banyak pemain-pemain yang berkualitas yang
datang dari daerah Papua, seperti Boaz Zalosa, Tibo dan masih banyak lagi.

KAITAN DENGAN TEORI

KEPRIBADIAN, WATAK DAN TEMPRAMEN

Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individuyang terdiri dari sistem-


sistem psikofisik yang menentukan tingka laku dan pikirannya secara karakteristik
dalam menyesuaikan diri terhadap kingkungan.

Organisasi dinamis : Bahwa keperibadian itu sebagai sebuah oraganisasi selalu


berkembang dan berubah.
Organisasi dinamis dalam masyarakat papua adalah bertolak belakang, masyarakat
papua susah untuk mengalami perubahan (kepribadian). Kepribadian atau watak
orang papua yang keras, loyal terhadap sesama suku dan memenjunjung tinggi
budaya. kepribadian atau watak masyarakat papua seprti ini dibawa sejak lahir, hal ini
sudah menjadi turun temurun dan diperkuat lagi dengan kuatnya budaya mereka
sehingga susah untuk mengalami perubahan.
Budaya atau adat menjadi tolak ukur masyarakt papua untuk berubah.

Karakteristik : menunjukan sifat individualis atau sebuah ciri khas atau unik. Artinya
tidak ada orang yang mempunyai kepribadian ayang sama.
Karakteristik dalam masyarakat papaua kita bisa melihat bahwa masyarakat papua
dengann karakternya yang kuat yaitu budayanya, salah satu budaya dari papau yang
unik adalah KOTEKA.

Tempramen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan kosnstitusi jasmani.


Di sini peran keturunan memainkan peran penting sedangakan peran pendidikan dan
lingkungan tidak ada.
Tempramen sebagai yang tetap seumur hidup, yang tak mengalami perkembangan,
karena tempramen bergantung pada konsentrasi hormon-hormon, sedangkan
konsentrasi hormon-hormon itu selama hidup.

JENIS-JENIS TEMPRAMEN PADA MASYARAKAT PAPUA

Dari pandangan para ahli menyatakan bahwa kepribadian manusia itu variasinya
hampir tak terhingga banyaknya maka dibutuhkan teknik tertentu untuk memahami
manusi yang bermacam-macam itu.
Karena berhubungan dengan suatau lingkungan atau daerah maka di ambil sebagian
besar Tempramen atau tempramen yang domnan pada masyarakat papua. Hampir
sebagian besar masyarakat papua tempramen negatif atau kelemahan yang lebih
dominan adalah Koleris dan plagmatis. Kita bisa lihat dari watak masyarakat papua
yang keras atau kasar, tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, Keras kepala
sulit kompromi, humor kering dan mengejek, kurang orentasi pada tujauan, sulit
bergerak dan kurang memoti fasi diri. Sedangakan tempramen yang bernilai positiif
atau tempramen kelebihan lebih dominan adalah plagmatis yaitu Simpatik dan baik
hati, hal ini bisa kita lihat dari permasalah yang terjadi di papua yaitu perang antar
suku itu bukti dari simpatik antar masyarakat satu suku.

Satu nilai positif dari watak atau sifat masyarakat papua adalah mereka sangat loyal
atau setia entah itu terhadap budaya atau sesama suku bangasa papua.

KECERDASAN-KECERDASAN YANG DIMILKI MASYARAKAT


PAPUA

Hampir seluruh masyarakat Indonesia tahu team sepak bola Persipura. Persipura
adalah team sepak bola dari Papua. Banyak pemain-pemain sepak bola berskil tinggi
yang lahir dari tanah Papua. Selain berbekat dalam bdang olahraga sepak bola,
masayarat Papua juga ahli dalam melakukan tarian. Kita perhatikan saja dalam ritual
ritual adat masyarakat papua yang selalu ada tarian tradisional.
Hal di atas membuktikan masyarakat papua memilki kecerdasan kinestetik jasmani.
Kinestetik Jasmani merupakn kecerdasan fisik, bakat dalam mengendalikan gerak
tubuh.
Selain kecerdasan Kinestetik Jasmani, masyarakat Papua juga memiliki kecerdasan
Antar Pribadi. Kecerdasan antarpribadi mempunyai rasa belas kasih dan tanggung
jawab sosil yang tinggi. Kemampuan untuk meyerap dantanggap terhadap suasana
hati, prangai, niat dan hasrat oang lain.
Prilaku masyarakat papua yang mendukung kecerdasan Antarpribadi ini adalah
royalitas dari masyarakat Papua terhadap masyarakat Papua lainnya. Kita lihat saja
ketika terjadi perang suku setiap anggota suku sangat royal terhadap anggota suku
lainnya hingga mengorbankan nyawa.

PEMBAHASAN
Dari awal telah dijelaskan bahwa perkembangan suatu daerah bukan hanya ketidak
becusan pemerintah dalam mensejahtrakan rakyat tetapi masyarakat dari daerah
tersebuta yang tidak peduli akan kesejahtraannya sediri.

Papua merupakan darah degan sumber daya alam yang berlimpah serta objek wisata
manca negara yang indah akan tetapi ekspetasi dari hasil alam yang berlimpah
terhadapa masyarakat papua sangat rendah. Hal ini menimbulkan pertanyaan kenapa
masyarakat papua terkebelakang??? Pasti banyak orang berpendapat bahwa tidak
adanya pemeraataan pembangunan, tapi itu bukan suatu alasan tunggal masyarakaat
papua terkebelakang tapi ada satu masalah yang penting dan mendasar yang datang
dari dalam masing-masing masyarakat papua ini berhubungan degan watak, karakter,
tempramen ada ikatan yang kuat denga budaya setempat.
Sepereti telah dideskripsikan watak masyarakat papua di atas seperti sifat keras dan
emosional dan tidak suka diperintah watak-watak ini yang menjadi pendukung
kuatnya budaya setempat, misalnya kita ambil contoh kurangnya pemahaman tentang
kesehatan bagi masyarakat papua, ketika mereka mengidap suatu penyakit mereka
tidak mau untuk berobat kedokter atau puskesma tetapi merekaa lebih memilih
disembuhkan oleh orang pintar atau kepala adat denga ritual-ritul yanga ada. Hal ini
membuktikan bahwa kuatnya pengaruh budaya terhadap mereka sehingga menolak
dunia medis masuk kedalam kehidupan mereka menjadi budaya mereka, hal ini
didukung dengan watak atau kepribadian mereka yang keras kepala untuk menolak
dunia medis karana pengaruh budaya yang kuat. Watak dan budaya saling mengikat
sehingga terjadi penolakan terhadap hal-hal baru yang masuk ke masyarakat papua
apa bila tidak sesuai dengan budaya yang ada. Jadi Budaya merupakan tolak ukur
masyarakat papua untuk menerima sesuatu yang baru dalam kehidupan mereka,
semuanya kembali kepada budaya.

SOLUSI

Pembahasan di atas menjelaskan bahwa antara budaya dan watak dari masyarakat
papua saling mengikat satu sama lain dan budaya adalah tolak ukur bagi merekan
untuk menerima sesuatu yang baru.
Bagaimana caranya agar masyarakat papua bisa menirima hal yang baru??? Caranya
adalah keluar darizona aman dan meninggalkan sejenak budaya yang ada, bukan
berarti melupakan budayanya dan mengadopsi budaya lain.
Keluar dari zona aman maksudnya adalah keluar dari papua untuk melihat
perkembangan daerah lain yan sudah maju dalm bidang pendidikan, kesehatan,
globalisasi dan masih banyaka lgi. Dan membandingkan dan menyetarakan atau
menyeimbangkan antara budaya dan arus gliobalisasi agar tidak terjadi diskriminaatif
antara budaya dan globalisasi.
KESIMPULAN

Papua dengan keindahan alam dan hasil bumi yang belimpah tetapi hal ini tidak
mampu membawa Papua untuk bersaing dengan daerah lain. Sekali lagi ditekan kan
keterbelakangan masyarakt Papua bukan hanya dari ketidak becusan pemerintah
dalam melakukan pemerataan pembangunan akan tetapi ada masalah yang mendasar
yang berhubungan dengan Watak, Karakteristik dan tempramen dari masyrakat Papua
yang berkaitan kuat dengan budaya.
Budaya menjadi tolak ukur bagi masyarakat Papua untuk melakukan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai