Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia–Nya
sehingga makalah Hukum Tata Negara ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Salam dan shalawat semoga selalu tercurah kepada Baginda Muhammad Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wassalam.

Semoga dengan penyusunan makalah yang sederhana ini kiranya dapat


membantu para pembaca dalam memahami dampak perubahan Undang-Undang
Dasar 1945 terhadap Hierarki perundang-undangan serta perbandingan hirarki
perundang-undangan seperti yang telah saya saya susun. Harapan saya semoga
makalah ini tetap bisa memberikan pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini sesungguhnya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca sekiranya dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 Maret 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut sistem hukum Indonesia, peraturan perundang-undangan (hukum


tertulis) disusun dalam suatu tingkatan disebut hierarki peraturan perundang-
undangan dimana tata urutannya menunjukkan tingkatan masing-masing bentuk
yang bersangkutan, dimana yang disebut lebih dulu mempunyai kedudukan lebih
tinggi dari bentuk dibawahnya. Disamping itu, tata urutan mengandung
konsekuensi hukum dimana yang tingkatannya lebih rendah tidak boleh
mengandung materi yang bertentangan dengan materi yang dimuat dalam suatu
peraturan bentuknya lebih tinggi.

Adapun materi yang penulis bahas dalam makalah ini ialah bentuk-bentuk
hierarki peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta dampak
perubahan UUD 1945 terhadap hierarki peraturan perundang-undangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Dampak perubahan UUD 1945 terhadap perundang-undnagan di Negara RI.

2. Perbandingan hirarki perundang-undangan menurut ketetapan MPR nomor


III/MPR/2000 dengan UU no. 10 tahun 2004

1.3 Tujuan Masalah

Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini ialah selain memenuhi tugas
hukum tata Negara, makalah ini memberikan gambaran dampak yang ditimbulkan
dari perubahan UUD 1945 terhadap hierarki peraturan perundang-undangan dan
perbandingan setiap aturan hierarki perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 UUD 1945 dan Hierarki perudang-undangan

Dorongan mengubah UUD 1945 didasarkan pada kenyataan bahwa UUD


1945 sebagai tatanan konstitusi tidak berjalan baik. Hal ini membuat UUD 1945
mengalami empat kali perubahan naskah yang memiliki ketantuan-ketentuan baru
didalamnya. Oleh karena itu dibuatlah hierarki perundang-undangan sebagai suatu
tatanan yang jelas dalam menentukan setiap kedudukan lembaga-lembaga Negara
dengan membatasi setiap wewenangnya. Berikut Hierarki perundang-undangan
yang telah dikeluarkan dan mengalami perubahan seiring dengan perubahan UUD
1945.
TAP MPRS UU UU
TAP MPR
No. No. 10 Tahun No. 12 Tahun
No. III/MPR/2000
XX/MPRS/1996 2004 2011

1. UUD1945 1. UUD 1945 1. UUD 1945 1. UUD 1945


2. Tap MPR 2. Tap MPR 2. UU/Perpu 2. Tap MPR
3. UU/Perpu 3. UU 3. Peraturan 3. UU/Pepu
4. Peraturan 4. Perpu Pemerintah 4. Peraturan
Pemerintah 5. Peraturan 4. Peraturan Pemerintah
5. Keputusan Pemerintah Presiden 5. Peraturan
Presiden 6. Keputusan 5. Peraturan Presiden
6. Persatuan- Presiden Daerah : 6. Perda
persatuan 7. Peraturan a. Perda Provinsi Provinsi
pelaksana Daerah (DPR dan 7. Perda
lainnya, Gubernur) Kab/Kota
seperti : b. Perda
-peraturan Kab/Kota
menteri (DPRD dan
-intruksi menteri, Bupati/Walikota)
dll c. Perda
setingkat (BPD
dan kepala Desa)

2.2 Dampak Perubahan UUD 1945 terhadap Hierarki Perundang-undangan


Indonesia

Dampak yang ditimbulkan dari perubahan UUD 1945 terhadap Hierarki


Peraturan Perundang-undangan ialah berubahnya tingkat kedudukan dari berbagai
ketentuan yang dikeluarkan seperti pada ketetapan yang dikeluarkan MPR No.
XX/MPRS/1996 yang berlaku beberapa saat namun kemudian dicabut dan
digantikan oleh Tap MPR No. III/MPR/2000, lalu kemudian berubah menjadi UU
No. 10 tahun 2004 dan disempurnakan tatanannya dalam UU No. 12 tahun 2011.

Perubahan UUD 1945 yang ikut merubah tatan tingkat hierarki peraturan
perundang-undangan adalah kedudukan ketetapan MPR yang sebelumnya berlaku
di Tap MPR No. III/MPR/2000 dihapus dan digantikan oleh UU/perpu pada
tatanan hierarki yang dikeluarkan UU No. 10 tahun 2004. Perubahan posisi
kedudukan dalam hierarki perundang-undangan inilah yang merubah wewenang
MPR yang sebelumnya memiliki kewenangan berlebih menjadi terbatas, selain itu
DPR ikut ditegaskan wewenangnya dalam membuat UU beriringan dengan
kenaikan kedudukan UU.

2.3 Perbandingan Hierarki Perundang-Undangan

Adapun yang menjadi perbandingan dari dua ketentuan bentuk hierarki


yang dikeluarkan masing-masing dari ketetapan MPR No. III/MPR/200 dan UU
No. 10 tahun 2004 yaitu :

Satu, dalam tap MPR no III/MPR/200 dimana MPR memiliki wewenang besar
sesuai dengan kedudukan ketetapan MPR berada di bawah UUD1945 kemudian
dalam ketentuan yang di keluarkan UU No. 10 tahun 2004 menghapus kedudukan
ketetapan MPR dengan menggantikan kedudukannya menjadi UU. Dua, Peraturan
pengganti UU atau Perpu menjadi setingkat dengan UU pada ketetapan UU No.
10 tahun 2004. Tiga, keputusan presiden yang berlaku pada tap MPR No.
III/MPR/2000 diubah menjadi Peraturan Presiden dimana kata peraturan disini
dimaksudakan untuk menegaskan kegiatan yang menghasilkan sebuah aturan.
Empat, Peraturan daerah pada ketetapan MPR No. III/MPR/2000 dipertegas
klasifikasinya pada UU No. 10 tahun 2004.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan :

Perubahan UUD 1945 memiliki dampak terhadap susunan hierarki


perundang-undangan di Indonesia dimana ketetapan MPR yang sebelumnya
memiliki kedudukan dibawah UUD 1945 pada tap MPR No. III/MPR/2000
dihapus digantikan kedudukannya oleh UU sesuai dengan ketetapan UU No. 10
tahun 2004, serta kedudukan Perpu sejajar dengan UU.

Adapun perbandingan antara ketatapan MPR No. III/MPR/2000 dengan


UU No. 10 tahun 2004 yakni seperti yang disebutkan diatas tadi dengan
dihapusnya ketetapan MPR dan digantikan oleh UU, selain itu keputusan presiden
yang awalnya disebutkan dalam Tap MPR digantikan oleh Peraturan Presiden
yang mempertegas kegiatan dalam hasil pembuatan aturan oleh presiden sendiri,
dan terakhir dipertegasnya pembagian peraturan daerah pada tatanan hierarki UU
No. 10 tahun 2004.

3.2 Daftar Pustaka

Huda, Ni’Matul.2004. Hukum Tata Negara Edisi Revisi. Jakarta:Rajawali Pers,


cetakan 9

Anda mungkin juga menyukai