Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SAEFUL MUJAB, S.SOS., M.I.KOM.

UNIVERSITAS BHAYANGKARA
JAKARTA RAYA
PERTEMUAN I

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM


Siapakah Tuhan itu?
Kata Tuhan dalam bahasa Melayu berasal dari kata tuan. Buku
pertama yang memberi keterangan tentang hubungan kata tuan
dan Tuhan adalah adalah Ensiklopedi Populer Gereja oleh Adolf
Heuken SJ (1976). Menurut buku tersebut, arti kata Tuhan ada
hubungannya dengan kata Melayu tuan yang berarti
atasan/penguasa/pemilik.
Dalam bahasa Indonesia modern, kata "Tuhan" pada umumnya
dipakai untuk merujuk kepada suatu Dzat abadi dan supernatural.
Dalam konteks rumpun agama Samawi, kata Tuhan (dengan huruf
T besar) hampir selalu mengacu pada Allah, yang diyakini sebagai
Dzat yang Maha sempurna, pemilik langit dan bumi yang disembah
manusia. Dalam Bahasa Arab kata ini sepadan dengan kata rabb.
Menurut Ibnu Katsir, Tuhan dan tuan secara bahasa diartikan
pemilik, penguasa, pengatur, pembina, pengurus dan pemberi
nikmat.
Tuhan (ilah): sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh
manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya
dikuasai oleh-Nya.
Sejarah Pemikiran tentang Tuhan
Pemikiran Barat:
Teori Evolusionisme (Max Muller & E.B. Taylor)
(1877): adanya proses dari kepercayaan yang
amat sederhana, lama kelamaan meningkat
menjadi sempurna. Prosesnya sbb:
Dinamisme
Animisme
Politeisme
Henoteisme
Monoteisme
Teori ini ditentang oleh Andrew Lang (1898),
yang menekankan adanya monoteisme dalam
masyarakat primitif.
Sarjana-sarjana agama Barat juga menantang
teori ini. Menurut mereka ide tentang Tuhan
tidak datang secara evolusi, tetapi dengan
adanya wahyu.
Sejarah Pemikiran tentang Tuhan
Pemikiran terhadap Tuhan di kalangan umat Islam timbul
sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw. Secara garis
besarnya terdiri dari:
Qodariah: manusia mempunyai kebebasan dalam
berkehendak dan berbuat. Manusia sendiri yang
menghendaki apakah ia akan kafir atau mukmin.
Dari aliran Qodariah ini berkembang aliran yang
disebut dengan Mutazilah.
Jabariah: manusia tidak mempunyai kebebasan
dalam berkehendak dan berbuat. Semua tingkah
laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.
Asyariyah dan Maturidiyah: pendapat kedua
aliran ini berada di antara Qodariah dan Jabariah.
Pada prinsipnya aliran-aliran di atas tidak bertentangan
dengan ajaran dasar Islam. Umat Islam yang memilih
aliran mana saja sebagai teologi yang dianutnya, tidak
menyebabkan ia keluar dari Islam.
Tuhan Menurut Ajaran Islam
Tuhan dalam konsep Alquran adalah Allah, sebagaimana
tercantum pada:
1. Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 62,


Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain
Allah, dan sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana

2. Al-Quran Surah Shad Ayat 65


Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya
seorang pemberi peringatan, tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan
Mahaperkasa
Tuhan Menurut Ajaran Islam

3. Al-Quran Surah Muhammad Ayat 9

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada


Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-
orang mumin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat
tinggalmu.
Ajaran tentang Tuhan yang diberikan kepada para
Nabi sebelum Nabi Muhammad adalah Tuhan
Allah

1. Al-Quran Surah Hud Ayat 84

Dan kepada (penduduk) Mad-yan[1] (Kami utus) saudara mereka[2],


Syu'aib. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada
Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu
kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu
dalam keadaan yang baik (makmur)[3]. Dan sesungguhnya aku
khawatir[4] kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan
(kiamat)[5]

[1] Kabilah yang sudah dikenal, mereka tinggal di Madyan; dekat dengan
Palestina. [2] Senasab, karena mereka sudah mengenal Beliau sebelumnya dan
agar mereka dapat mengambil petunjuk darinya. [3] Sehingga tidak butuh
melakukan kecurangan. [4] Jika kamu tidak beriman. [5] Tanpa menyisakan
sedikit pun dari kalian.
Ajaran tentang Tuhan yang diberikan
kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad
adalah Tuhan Allah
2. Al-Quran Surah Al-Maidah Ayat 72

[1]Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya


Allah itu dialah Al Masih putra Maryam." Padahal Al Masih
(sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu[2]." Sesungguhnya barang siapa
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka.
Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu
[1] Ayat ini merupakan pernyataan tentang kafirnya orang-orang Nasrani. [2]
Yang menunjukkan bahwa beliau adalah seorang hamba, bukan tuhan.
Allah adalah Esa
1. Al-Quran Surah Al-Ankabut Ayat 46

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan


dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang
zalim di antara mereka, dan katakanlah, "Kami telah
beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan
Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah
diri (taat)
Allah adalah Esa
2. Al-Quran Surah Thaha Ayat 98











Sungguh, Tuhan yang berhak kamu ibadahi hanyalah
Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain
Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.
3. Al-Quran Surah Al-Ikhlas Ayat 1 4
()

( ) ( )

)



1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.; 2.
Allah tempat meminta segala sesuatu. ; 3. (Allah) tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan.; 4. Dan tidak ada
sesuatu yang setara dengan Dia."
Tuhan Menurut Ajaran Islam

Menurut informasi Alquran, sebutan


yang benar bagi Tuhan yang benar-
benar Tuhan adalah sebutan Allah,
dan kemahaesaan Allah tidak melalui
teori evolusi melainkan dari wahyu
yang datang dari Allah sendiri.
Keesaan Allah adalah mutlak, tidak
dapat disejajarkan dengan yang lain.
Tuhan Menurut Ajaran Islam
Kebenaran tentang Tuhan yang datang
dari Tuhan sendiri merupakan
kebenaran yang bersifat mutlak.
Informasi yang benar tentang Tuhan
harus melalui Rasul yang dipercaya
dan dipilih Tuhan untuk menerangkan
tentang diri-Nya. Alquran menegaskan
Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul
terakhir (Q.S. An-Najm, 53; 2-4).
Konsep Tauhid
(Tuhan Yang Maha Esa)
Dalam Islam
Surat Surat Munasabah
Al-Fatihah An-Nas surat dan ayat
Rabb Rabb an- Melahirkan Tauhid
al-alamin: nas Rubbubiyah
Hanya Allah-lah satu-satunya
Rabb bagi alam termasuk
manusia
Maliki yaum Malik an- Melahirkan Tauhid Mulkiyah
ad-din nas Hanya Allah-lah satu-satunya
Raja alam ini termasuk raja
manusia
Iyyaka Ilah an- Melahirkan Tauhid Uluhiyah
nabudu nas Hanya Allah-lah yang wajib
Dalil-Dalil Pembuktian
Adanya Tuhan

A. Keberadaan alam

. Adanya alam serta organisasinya yang


menakjubkan dan rahasianya yang pelik. Adanya
manusia, namun manusia sendiri mengakui
bahwa dia terjadi bukan atas kehendaknya
sendiri. Kejadian alam dan manusia ini
memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu
kekuatan yang telah menciptakannya, suatu
akal yang tidak ada batasnya. Jika percaya
tentang eksistensi alam dan manusia, maka
secara logika harus percaya tentang adanya
pencipta alam.
Dalil-Dalil Pembuktian
Adanya Tuhan
B. Pendekatan Ilmu Fisika
. Hukum Termodinamika II (Second law
of Thermodynamics) yang dikenal
dengan hukum keterbatasan energi
atau teori pembatasan perubahan
energi panas, membuktikan bahwa
adanya alam ini tidak mungkin
bersifat azali (terjadi dengan
sendirinya), pasti ada yang
menciptakannya.
Dalil-Dalil Pembuktian Adanya Tuhan

C. Pendekatan Ilmu Astronomi

. Semua sistem tata surya yang ada di alam ini,


baik matahari, bumi, bulan, bintang- bintang dan
lainnya tidak ada yang diam dan berhenti pada
suatu tempat tertentu. Semuanya bergerak dan
beredar pada garis edarnya masing-masing tampa
pernah berbenturan antara satu dengan yang
lainnya. Keserasian alam ini oleh Ibnu Rusyd
diberi istilah dengan dalil ikhtira. Maka dengan
memperhatikan sistem yang luar biasa ini, dapat
disimpulkan mustahil semuanya ini terjadi dengan
sendirinya pasti dibalik smuanya ada kekuatan yg
mengendalikannya.


-Dan Allah lebih mengetahui yang
sebenar-benarnya-

(and Allah knows the right)

Anda mungkin juga menyukai