Anda di halaman 1dari 11

1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Perdata Internasional (HPI)? Jelaskan!

Penyelesaian:

Hukum perdata internasional adalah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur
hubungan perdata yang melintasi batas Negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum
perdata antara para pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada hukum perdata (nasional) yang
berlainan ,hukum nasional suatu negara dimana masing-masing negara memiliki HPI yang
menunjukkan adanya unsur asing dari setiap hubungan hubungan keperdataan tersebut.

2. Apa perbedaan Hukum Perdata Intemasional dengan Hukum Perdagangan Intemasional? Jelaskan
dengan contoh persoalan!

Penyelesaian

3. Sebutkan dan jelaskan aliran dalam HPI!

Penyelesaian :

-HPI Aliran Internasional

Harus ada hukum perdata yang berlaku di seluruh dunia/ beberapa negara (Bersumber dari Hukum
Internasional)

-HPI Aliran Nasional

Di setiap negara mempunyai hukum perdata internasional masing-masing artinya setiap negara
mempunyai peraturan masing-masing terhadap perbuatan perdata yang mengandung unsur
asing(Bersumber dari Hukum nasional)

4. Sebutkan langkah-langkah berpikir dalam persoalan HPI!

Penyelesaian :

Langkah-langkah berpikir dalam persoalan HPI

- Menentukan apakah persoalan hukum merupakan persoalan HPI

-Menentuhan kewenangan yurisdiksional forum

-menemukan titik taut sekunder berdasar lex fori

-menemukan kaidah hpi yang tepat melalui kualifikasi fakta/hukum

-menentukan kaidah hpi lex fori yang relevan untuh menunjuk ke arah leh causa

-memeriksa kemmbali fakta-fakta dan mencari tts yang harus dipergunakan untuk menunjur ke arah
lex causa

-menyelesaihan perkara dengan menggunakan kaidah- kaidah hukum intern dari lex cause

5. Apakah yang dimaksud dengan Titik Taut Primer dan Titik Taut Sekunder dalam HPI serta sebutkan
ruang lingkupnya masing-masing!

Penyelesaian :

I. Titik taut primer


merupakan salah satu unsur yang menunjukkan membedakan apakah peristiwa tersebut tergolong
hukum perdata internasional atau hukum perdata biasa

(1) kewarganegaraan;

(2) domicile;

(3) tempat kediaman;

(4) tempat kedudukan;

(5) tempat (situs) benda;

(6) bendera kapal;

(7) tempat perbuatan hukum dilakukan (locus actus);

(8) tempat timbulnya akibat perbuatan hukum (locus solutionis);

(9) tempat pelaksanaan perbuatan-perbuatan hukum resmi

(10) pilihan hukum:

Tegas;

Diam-diam;

Dianggap;

Hypothetisch

Ii. Titik taut sekunder

salah satu unsur yang menunjukkan hukum apa yang diberlakukan terhadap peristiwa hukum
perdata internasional

1. Kewarganegaraan

2. Bendera kapal

3. Domisili

4. Tempat kediaman

5. Tempat kedudukan

6. Tempat letaknya benda

7. A. Tempat dilangsungkannya perbuatan hukum (lex loci actus);


b. Tempat dilaksanakannya perjanjian (lex loci solutionis)
8. Tempat terjadinya perbuatan melawan hukum
9. Tempat diajukannya proses perkara

6. Bagaimana cara menentukan status personil seseorang dalam HPI

Penyelesaian :

Menentukan status personil seseorang:


Eropa continental: asas nasionalitas/kewarganegaraan

Status personil seseorang ditentukan oleh hukum yang berlaku pada kewarganegaraan yang dimiliki
oleh seseorang tersebut
Anglo saxon: asas domicili

Status personil seseorang ditentukan oleh hukum yang berlaku pada domicili seseorang tersebut
berada

Prinsip Nasionalitas: menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah aturan dari tempat
seseorang berkewarganegaraan. Di Indonesia, menganut 2 asas kewarganegaraan, yakni

Asas tempat kelahiran (Ius Soli), kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat
kelahirannya, dan Asas Keturunan ( Ius Sanguinis ), yakni Kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan keturunannya.

Prinsip Domisili : Negara atau tempat menetap yang menurut hukum dianggap sebagai pusat
kehidupan seseorang (centre of his life)

7. Sebutkan dan jelaskan jenis kualifikasi dalam HPI?

Penyelesaian :

 Kualifikasi fakta (classification of facts): kualifikasi yang dilakukan terhadap sekumpulan fakta
dalam suatu peristiwa hukum untuk ditetapkan menjadi satu atau lebih peristiwa hukum,
berdasarkn kategori hukum dan kaidah-kaidah hukum dari sistem hukum yang dianggap
seharusnya berlaku
 Kualifikasi hukum (classification of law: penggolongan seluruh kaidah hukum ke dalam
penggolongan tertentu yang ditetapkan sebelumnya

8. Sebutkan dan jelaskan teori-teori kualifikasi dalam HPI

Penyelesaian :

1.kualifikasi berdasarkan lex fori:

Kualifikasi berdasarkan hukum dari pengadilan yang mengadili perkara;

Umumnya terdapat pengecualian dari kualifikasi ini, yaitu

Kualifikasi kewarganegaraan: umumnya berdasarkan lex cause;

Kualifikasi terhadap "benda bergerak dan tidak bergerak" suatu benda

Ditentukan oleh "lex rei sitae";


-kualifikasi suatu kontrak menurut "maksud para pihak"/pilihan hukum para pihak: para pihak bebas
menentukan sendiri hukum yang dikehendaki;

Kualifikasi dari perbuatan melanggar hukum: ditentukan oleh hukum dari tempat di mana perbuatan
melanggar hukum itu dilakukan (lex loci delicti commissi);
Kualifikasi berdasarkan persetujuan antar negara berdasarkan konvensi-konvensi internasional
tentang hpi/ jika negara ybs menjadi pihak dalam persetujuan tersebut;

2. Kualifikasi berdasarkan lex cause:

Kualifikasi berdasarkan atas sistem serta ukuran dari keseluruhan hukum yang bersangkutan dengan
perkara/ kualifikasi dilakukan menurut sistem hukum dari mana pengertian tersebut berasal

Misalnya: dalam persoalan hpi, hakim negara a telah sampai pada kesimpulan bahwa hukum negara
y yang harus diberlakukan
Dengan demikian kaidah-kaidah hpi yang dipersoalkan harus dikualifikasi berdasarkan sistem hukum
negara y

3. Kualifikasi bertahap:

Kualifikasi tidak mungkin dilakukan hanya berdasarkan lex cause saja


Sebelumnya harus ditentukan dahulu bahwa untuk menentukan lex cause maka harus lebih dahulu
dilakukan berdasarkan lex fori

Dengan demikian proses kualifikasi dilakukan dengan dua tahap,yaitu:


Kualifikasi primer: berdasarkan lex fori
Kaidah hpi lex fori harus ditentukan melalui kualifikasi dengan berdasarkan pada kaidah-kaidah
internal dari lex fori

4. Kualifikasi analitik/otonom:

Kualifikasi ini berdasarkan methodos comparative. Kualifikasi dilakukan secara otonom, artinya
terlepas dari suatu sistem hukum tertentu

Pandangan dari kualifikasi ini menganggap bahwa pengertian yang dipergunakan dalam kaidah-
kaidah hpi dapat berlaku secara umum/sama artinya dimanapun.
Dengan demikian hendak dibuat suatu kualifikasi secara otonom berdasarkan sistem perbandingan
hukum sehingga diperoleh suatu pengertian-pengertian di bidang hpi yang universal

5. Kualifikasi hpi:

Setiap kaidah hpi harus dianggap memiliki suatu tujuan tertentu yang hendak dicapai
Tujuan tersebut harus dalam konteks kepentingan hpi dalam kerangka pergaulan internasional

Yaitu berdasarkan atas keadilan, kepastian hukum, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

9. Jelaskan tentang Renvoi dan berikan contohnya!

Penyelesaian :

Renvoi /Penunjukan kembali timbul sebagai akibat sistem hpi yang berbeda di setiap negara:
Pada satu pihak memakai asas nasionalitas (kewarganegaraan), sedangkan pada pihak lainnya
memakai asas domicile

Pada dasarnya kaidah hpi dibuat untuk menunjuk ke arah suatu sistem hukum tertentu sebagai
suatu sistem yang harus diberlakukan dalam perkara hpi
Namun yang menjadi permasalahan: "apakah yang dimaksud dengan menunjuk ke arah suatu sistem
hukum ? "
Contoh :

Kasus in re Annesley (Davidson v. Annesley tahun 1926)

Annesley seorang wanita berkewarganegaraan Inggris (British subject). Ia meninggal di Perancis

tahun 1924. Sehingga menurut hukum Inggris, domisilinya adalah di Perancis. Tahun 1919, wanita ini

telah membuat surat wasiat dalam bentuk hukum Inggris. Dalam suratnya, sedemikian rupa dibuat

sehingga anak lelakinya harus kehilangan hak warisnya. Di Inggris ini dibolehkan. Sedang di Perancis

dikenal legitima portio bahwa sang anak sekurang-kurangnya menerima sepertiga bagian dari harta

warisan. Lantas hukum yang mana yang akan digunakan, apakah dari Inggris atau Perancis? Menurut

hukum bersangkutan, maka kasus ini melihat dari domisili wanita tersebut. Oleh karena itu, hukum

Perancis yang harus digunakan. Sedang dalam hukum Perancis, asas yang digunakan adalah asas

nasionalitas. Maka hukum yang berlaku dari warga negara asing adalah hukum negaranya, dalam hal

ini Inggris. Tetapi dari Inggris menunjuk kembali kepada hukum Perancis yaitu hukum domisili.  Lalu

setelah Perancis menerima renvoi ini, apakah kemudian hukum intern Perancis yang akan

digunakan? Hakim lalu menyelidiki HPI Perancis soal renvoi. Dan kemudian menurut hakim ini, kasus

tersebut akan memakai hukum intern Perancis. Oleh karena itu, hakim Russel yang mengadili

perkara juga menggunakan hukum intern Perancis. Berdasarkan itu, maka wewenang dari Annesley

untuk membuat surat wasiat harus dibatasi.

10. Buatlah contoh tentang penunjukan lebih jauh!

Penyelesaian

Contoh Renvoi Penunjukan lebih jauh atau lebih Lanjut (transmission): Dua WN Swiss (Paman dan
saudara sepupu perempuan) berdomisili di Moskow Rusia dan menikah di Rusia. Menurut HPI Rusia,
perkawinan harus berdasarkan hukum Rusia, menurut HPI Swiss (Psl 7f NAG) perkawinan yang
dilakukan di luar negeri menurut hukum yang berlaku di sana, dianggap sah. Disisi lain hukum intern
(nasional)Swiss (Psl 100 ZGB) perkawinan antara Paman dan sepupu perempuan dilarang, ketentuan
ini tidak berlaku karena perkawinan dilakukan di Luar Negeri, jadi sebenarnya secara tidak sengaja
telah terjadi "penyeludupan hukum"; - Suami istri ini pindah domisili ke Hamburg, terjadi
perselisihan pihak istri mengajukan gugatan cerai, pihak paman (suami) mengajukan permohonan
kepada Hakim supaya perkawinan mereka di Rusia dianggap batal adanya karena melanggar Pasal
100 ZBG Hukum Swiss; Hakim di Jerman yang mengadili tidak menggunakan pasal 100 ZBG, tetapi
hakim menerima apa yang dinamakan "penunjukan lebih lanjut" (Weiter- verweisung). HPI Jerman
berdasarkan prinsip Nasionalitas menyatakan hukum nasional WN Swiss yang berlaku bagi WN Swiss
tersebut, termasuk penunjukan HPI Swiss (Psal 7f NAG) yang menunjuk lebih jauh pada hukum
dimana perkawinan dilakukan ic hukum Rusia, maka Hakim Jerman menganggap perkawinan sah,
dan "penunjukan lebih jauh" diterima dalam praktek HPI Jerman.

11. Apakah yang melatarbelakangi lahirnya Renvoi! Jelaskan!

Penyelesaian :

Yang melatarbelakangi lahirnya renvoi Sebagai akibat dari

Sebagai akibat sistem hpi yang berbeda di setiap negara:


Pada satu pihak memakai asas nasionalitas (kewarganegaraan), sedangkan pada pihak lainnya
memakai asas domicile

Pada dasarnya kaidah hpi dibuat untuk menunjuk ke arah suatu sistem hukum tertentu sebagai
suatu sistem yang harus diberlakukan dalam perkara hpi

12.Jelaskan alasan-alasan renvoi!

Penyelesaian :

13. Jelaskan tentang ketertiban umum dalam HPI dan kapan ketertiban umum itu digunakan disertai
contoh!

Ketertiban umum merupakan lembaga hpi yang memungkinkan sang hakim untuk
mengenyampingkan pemakaian hukum asing yang menurut ketentuan hpi sang hakim seharusnya
diberlakukan dengan dasar demi "ketertiban umum"

Ketertiban umum dianggap penting karena berkaitan erat dengan dasar-dasar hpi yang
memberlakukan hukum asing. Jika hukum asing harus diberlakukan bukan berarti selalu dan dalam
semua hal harus diberlakukan hukum asing tersebut

Jika dalam pemakaian hukum asing terjadi pelanggaran terhadap sendi-sendi asasi hukum nasional
sang hakim, maka hakim dapat mengenyampingkan hukum asing tersebut

Namun pemakaianya haruslah secara hati-hati dan seirit mungkin. Fungsi lembaga ketertiban umum
harus dianggap sebagai "rem darurat"

Sebagai rem darurat, maka ketertiban umum hanya dapat dipergunakan jika pemakaian hukum
asing sudah "menusuk dengan sangat" perasan keadilan asasi dan sendi-sendi fundamental dan
sistem hukum nasional sang hakim
Misalnya: masalah perbudakan, kematian perdata

14. Apa perbedaan ketertiban umum internasional dan ketertiban umum intern? Jelaskan disertai
dengan contoh!

15. Kapan hakim dapat mengesampingkan hukum asing dalam perkara perdata internasional?
Jelaskan disertai contoh!

Penyelesaian :
(1) jika sistem hukum suatu negara mengkualifikasikan suatu hal (sekumpulan fakta) ke dalam
kategori realia, sedangkan sistem hukum lain menganggapnya sebagai masalah personalia, padahal
kedua sistem hukum ini relevan untuk dipertimbangkan;

(2) jika sistem hukum suatu negara mendasarkan pemberlakuan hukum personal dengan asas
nasionaliteit (kewarganegaraan), sedangkan sistem hukum lainnya memakai asas domicile

Dalam keadaan demikian forum dapat memberlakukan sistem hukumnya sendiri (lex fory), serta
mengesampingkan kemungkinan berlakunya hukum asing dengan dasar demi ketertiban hukum
(public order)

Contoh

16. Jelaskan apa yang saudara pahami tentang penyelundupan hukum disertai dengan beberapa
contoh!

Untuk tujuan tertentu: selalu ada unsur subjektif yaitu dalam bentuk kehendak/niat menyeludupi
sesuatu/siasat muslihat. Agar hubungan hukum yang seharusnya berlaku dikesampingkan dengan
mempergunakan hukum yang lain

Pendapat lain:
Adagium fraus omnia corrumpit: penyeludupan hukum mengakibatkan batalnya perbuatan itu
secara keseluruhan

Contoh penyeludupan hukum :

Hukum itali (sesuai ajaran agama katolik) tidak mengenal perceraian, maka wn itali tersebut
merubah kewarganegaraannya
Perusahaan yang pusat manejemen berada di indonesia tetapi ternyata didirikan (incorporated) di
luar negeri. Secara juridis perusahaan tersebut berbadan hukum asing

Seorang wanita asing ingin masuk wni, maka wanita tsb kawin dengan pria indonesia, maka terbuka
untuk menjadi wni
Wna yang ingin memiliki tanah di indonesia dapat meminjam tangan wni untuk membeli tanah,
selanjutnya wni tsb diikat dengan perjanjian pinjam meminjam bahwa tanah tsb telah digadaikan
kepada wna

17. Apakah yang dimaksud dengan pilihan hukum (choice of law)? Jelaskan!

Penyelesaian :

Sudargo Gautama dalam bukunya Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia,


berpendapat bahwa mengenai pilihan hukum (Choice of Law/Rechtswahl) merupakan para
pihak dapat memilih sendiri hukum yang harus dipakai untuk kontrak (perjanjian) dengan
pembatasan, yaitu sepanjang tidak melanggar ketertiban umum dan tidak boleh menjelma
menjadi penyelundupan hukum.

18. Kapan pilihan hukum itu boleh dilakukan dan hukum apa yang dikecualikan? Jelaskan!

19. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pilihan hukum?


Penyelesaian :

TEGAS;

1) Pilihan hukum secara tegas, dalam hal ini para pihak telah secara

Tegas menentukan pilihan hukum dalam klausul kontraknya. Para

Pihak memilih salah satu sistem hukum nasional tertentu yang

Akan berlaku dan mengatur kontrak yang dibuat oleh mereka.

2) Pilihan hukum secara diam-diam: pilihan hukum secara diamdiam terjadi manakala para pihak
tidak secara spesifik memilih

Hukum tertentu dalam kontraknya. Pilihan hukum dapat dilihat

Dari substansi kontrak yang ada dalam yang menundukkan diri

Pada hukum nasional tertentu.

3) Pilihan hukum diserahkan kepada Pengadilan. Pilihan hukum

Diserahkan kepada pengadilan manakala terjadi para pihak tidak

Mencapai kesepakatan untuk menentukan pilihan hukum dalam

Kontraknya. Mereka memilih solusi untuk menyerahkan masalah

Pilihan hukum kepada lembaga pengadilan

Ulasan Lengkap

Menurut Prof. Dr. Soedargo Gautama S.H. dalam bukunya “Pengantar Hukum Perdata Internasional
Indonesiia”, ada empat macam pilihan hukum dalam Hukum Perdata Internasional, yaitu:

1. Pilihan hukum secara tegas, di mana di dalam klasula kontrak tersebut terdapat pilihan hukum
yang dinyatakan secara tegas. Contohnya: “This contract shall be governed by the laws of Republic of
Indonesia”. Dari klausula ini, jelas terllihat bahwa pilihan hukum para pihak adalah hukum negara
Indonesia.

2. Pilihan hukum secara diam-diam. Pada jenis ini para pihak memilih hukum yang berlaku secara
diam-diam. Maksud dari para pihak mengenai pilihan hukum seperti ini disimpulkan dari sikap
mereka, isi dan bentuk perjanjian tersebut.

3. Pilihan hukum yang dianggap atau yang disebut juga “presumptio iuris”. Hakim menerima telah
terjadi suatu pilihan hukum berdasarkan dugaan-dugaan hukum belaka. Dalam hukum antar tata
hukum (HATAH) intern Indonesia dikenal lembaga penundukan hukum secara dianggap.
4. Pilihan hukum secara hipotetis. Di sini, sebenarnya tidak ada satu kemauan dari para pihak
untuk memilih pilihan hukum. Hakimlah yang melakukan pilihan hukum.DIAM-DIAM;
DIANGGAP;
HYPOTHETISCH

20. Sebutkan dan jelaskan teori statuta modern dan apa kelemahan teori tersebut!

Penyelesaian :

Teori statuta modern


 Realia: berkaitan dengan benda/ suatu perbuatan, hukum yang berlaku adalah hukum dari
tempat/teritori benda/suatu perbuatan hukum
 Personalia: hukum yang diberlakukan atas masalah hukum lainnya adalah hukum personal
para pihak tanpa memperhatikan tempat dimana perkara tersebut

Kelemahan/kritik terhadap teori ini:

(1) jika sistem hukum suatu negara mengkualifikasikan suatu hal (sekumpulan fakta) ke dalam
kategori realia, sedangkan sistem hukum lain menganggapnya sebagai masalah personalia, padahal
kedua sistem hukum ini relevan untuk dipertimbangkan;

(2) jika sistem hukum suatu negara mendasarkan pemberlakuan hukum personal dengan asas
nasionaliteit (kewarganegaraan), sedangkan sistem hukum lainnya memakai asas domicile

21. Jelaskan tentang teori HPI Internasional dan apa kelemahan terori tersebut!

Penyelesaian :

 Didasarkan atas teori/cara berpikir von savigny:


Diperlukan asas-asas yang diterima sebagai kebiasaan dalam pergaulan internasional dan
bersifat universal untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hpi;
 Dengan demikian terdapat ketentuan tentang hpi yang berlaku secara universal, yang
mengatur serta berlaku bagi semua orang dimana saja berada

Kelemahan/kritik terhadap teori ini:

Prinsip kedaulatan suatu negara ternyata sangat membatasi kemungkinan berlakunya kaidah-kaidah
hpi universal

Setiap negara dapat mengabaikan kaidah-kaidah hpi universal dengan dasar ketertiban umum atau
demi kaidah-kaidah hukum positip yang bersifat memaksa

Joseph beale: mengkritik teori ini dengan menyatakan bahwa dalam kenyataan tidak
 ada satu sistem hukum yang berlaku secara universal
 Sekurang-kurangnya terdapat 2 sistem hukum, yaitu sistem hukum civil law (romawi) dan
common law. Dengan kenyataan ini apakah masih mungkin dibangun satu sistem hpi secara
universal ?;
R.h.graveson: mengkritik pandangan beable:
 Pengertian internasional tidak harus diartikan selalu dengan universal
 Dibelakang setiap sistem hukum selalu ada kebuthan untuk menciptakan suatu pola tingkah
laku (pattern of behaviour) tertentu untuk menertibkan pergaulan manusia yang bersifat
internasional

22. Jelaskan teori terrtorial dalam HPI dan apa kelemahan teori tersebut!
Penyelesaian :

 Beritik tolak dari pengertian kedaulatan dalam arti hukum internasional dan dari pengertian
statuta realia yang dikembangkan di belanda23. Jelaskan teori hukum lokal apa kelemahan
teori tersebut!
 Sistem hukum yang diberlakukan di dalam badan peradilan suatu negara pada dasarnya
adalah sistem hukum intern negara itu
 Sistem hukum asing hanya diberlakukan dan/atau diperhatikan sejauh penguasa/pihak yang
berdaulat di negara forum mengizinkannya
 Prinsip ini senafas dengan asas yang dikenal dalam HPI, yaitu asas comitas gentium (comity
of nations/ sopan santun antar bangsa) yang dianjurkan demi tercapai keadilan
 Ketidakadilan dapat terjadi jika hukum asing yang sebenarnya relevan ternyata diabaikan
Kelemahan/kritik terhadap teori ini:
 Pengertian teritorial diartikan terlalu sempit (istilah hi)
 Seharusnya disamping mencakup kaidah-kaidah hukum positip yang berlaku di
Dalam wilayah suatu negara (substantive law), juga harus pula mencakup hpi nya (choice of
law rules)

24. Jelaskan teori relasi signifikan!

Penyelesaian :

 Berkembang di dalam sistem hpi amerika serikat (conflict of law) yang pada dasarnya untuk
menjawab permasalahan perselisahan hukum antar negara bagian (interstate conflict of law)
 Teori ini beranggapan bahwa tujuan utama hpi adalah:
Mengusahakan keseragaman penyelesaian perkara hpi (promoting uniformity of results.
Meningkatkan prediktabilitas penyelesaian perkara-perkara hpi (enhancing predictability);
Mengurangi kecenderungan orang untuk melakukan forum shoping (pemilihan forum oleh
para pihak dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pemberlakuan kaidah-kaidah
hukum dari forum yang seharusnya mengadili perkara
 Teori in menolak penggunaan satu titik taut (single connection factor) untuk menentukan
tempat terjadinya" suatu perbuatan/peristiwa hukum".
Dengan demikian harus pula melihat pelbagai faktor yang turut dipertimbangkan
berdasarkan prinsip hpi yang bersifat umum
 Teori ini menganjurkan agar hakim menempatkan diri sebagai forum negara ketiga yang
sama sekali tidak berkepentingan untuk memberlakukan hukumnya sendiri dalam perkara
(the disinterested third state)

25.Jelaskan teori analisis kepentingan!

Penyelesaian :

 Breinerd currie: yang dimaksud dengan interest adalah kepentingan dari setiap negara yang
relevan dengan perkara untuk memberlakukan kaidah-kaidah hukumnya dalam perkara ybs
dengan didasarkan atas adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan umum (police) tertentu
 Sistem hukum yang berlaku pada dasarnya adalah lex fory
 Pemberlakuan kaidah asing hanya dapat dilakukan setelah dilakukan analisis secara kasuistik
(case by case approach) dengan mempertimbangkan pelbagai "policies" dan "interest"
negara-negara lain yang sistem hukumnya relevan dengan pokok perkara

26. Jelaskan teori Choice-influencing consideration!


Penyelesaian :

 Untuk mengurangi kelemahan teori-teori hpi tradisional yang hanya mengandalkan titik-titk
taut utama yang kaku
 Juga berusaha untuk mengurangi kelemahan teori "interest analysis" yang dianggap
memberikan penekanan yang berlebihan pada kepentingan forum
Robert leflar: terdapat beberap faktor penentu utama yang mempengaruhi penetapan
hukum yang seharusnya berlaku dalam suatu jenis kasus (choice-influencing considerations),
yaitu:
(1) Prediktabilitas hasil/putusan perkara (predictability of result: dalam perkara yang
menyangkut perjanjian
(2) Pemeliharaan ketertiban antar negara bagian/ internasional (maintenance of interstate and
international order: untuk mendukung kebebasan bergerak manusia dan barang antar
negara bagian secara internasional
(3) Penyederhanaan proses penyelesaian perkara oleh pengadilan (simplification of judicial
task);
(4) Pemberian prioritas pada kepentingan pemerintah dari negara forum (advancement of the
forum's governmental interests);
(5) Penerapan aturan hukum yang dianggap lebih baik (application of the better rule of law)
Hakim memutus perkara hpi berdasarkan kaidah-kaidah hukum yang dianggap lebih masuk
akal secara sosial-ekonomis dan sesuai dengan kondisi masa kini

27. Jelaskan teori keadilan!

Penyelesaian :

Perbedaan yang terjadi dalam pelbagai teori hpi sebenarnya muncul karena pengaruh waktu dan
tempat yang berbeda
Dengan demikian dibutuhkan suatu prinsip yang dapat memenuhi kebutuhan yang tidak begitu
terpengaruh pada perbedaan dimensi ruang dan waktu

28. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap/proses penyelesaian suatu perkara HPI!

Penyelesaian :

1. Ditentukan terlebih dahulu titik-titik pertalian/ taut primer dalam perkara tersebut untuk
menentukan apakah peristiwa hukum yang dihadapi perupakan peristiwa hpi;
2. Langkah berikutnya adalah kualifikasi fakta yang berdasarkan lex fori dalam rangka
penetapan kategori yuridik dari perkara hpi yang sedang dihadapi;
3. setelah kategori yuridik ditentukan, langkah berikutnya adalah penentuan kaidah hpi mana
dari lex fori yang harus dipergunakan untuk menentukan lex cause/ titik taut sekunder apa
yang bersifat menentukan (decisive) berdasarkan kaidah hpi lex fori
Adakalanya titik-titik taut berdasarkan lex fori menunjuk ke arah lebih dari satu lex causae.
Dalam hal ini perkara dapat diselesaikan dengan menggunakan pelbagai cara;
4. setelah lex causae ditentukan, dengan menggunakan titik-titik taut yang dikenal dalam lex
cause
Hakim berusaha menetapkan kaidah-kaidah hukum internal apa yang akan digunakan untuk
menyelesaikan perkara
5. jika didasarkan atas titik titik taut dari lex causae, hakim telah dapat menentukan kaidah
hukum internal/material apa yang harus diberlakukan, maka barulah pokok perkara dapat
diputuskan

Anda mungkin juga menyukai