PENGERTIAN HP I
1. VAN BTAKEL
Hukum perdata internasional adalah hukum nasional yang ditulis atau diadakan untuk
hubungan2 hukum internasional.
Hukum perdata internasional adalah keseluruhan peraturan & keputusan hukum yang
menunjukan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang merupakan hukum jika
memperlihatkan titik pertalian dengan stelsel2 kaidah2 hukum dari 2 atau lebih negara yang
3. MASMUIM
HPS adalah keseluruhan ketentuan2 hukumj yang menentukan hukum perdata dari negara
mana harus diterapkan suatu perkara yang berakar didalam lebih dari satu negara
ex : Badu wni melakukan jual beli mobil kepada wna dibukittinggi kemudian
bahwa jual beli yang telah dilakukanya itu tidak sah dengan alasan sewaktu jual beli itu
tidak sah menurut hukumnya dia baru dianggap dewasa setelah berumur 20 tahun sedangkan
membuat jual beli umur 21 tahun jadi ia tidak berwenang melakukan jual beli
ex Badu pergi berobat ke jerman barat disana ia membuat surat apakah ia harus
ketentuan2 BW saja dalam hal ini hukum mana yang akan dipakai
ex efek2 yang terdapat diparis ditawarkan dibursa efek menurut hukum perancis hak
milik serta resiko segera beralih kepada pembeli sesaat setelah adanya kata sepakat masuk
EX Mungkin saja terjadi suatu hubungan hukum antara seseorang wni di Luar negeri
( jepang ) ingin melangsungkan perkawinan disana dalam hal ini hukum mana yang akan
HPI disebut titik pertalian karena mempertalikan fakta2 & keadaan2 atau peristiwa dengan
Kalau terjadi peristiwa seperti contoh diatas telah ada ketentuan2 yang mengatur cara
pemecahan soal2 tsb
masalah2 yang mengandung unsure asing yang menetapkan hukum mana yang berlaku
terhadap hubungan2 hukum yang tidak termasuk kelompok pertama ( inilah yang disebut HPI
Terjadi Suatu Peristiwa Hukum Didaerah Yang Tidak Bertuan ( Tidak Satu
setelah tiba dijepang orang jepang tadi menuntut orang Indonesia tersebut dipengadilan,
Dalam kasus ini merupakan suatu ketentuan yang berlaku bahwa jika telah terjadi perbuatan
yang dilakukan dari dalam wilayah tidak bertuan maka hukum yang harus diterapkan adalah
Dalam hubungan ini hukum Indonesia dinamakan hukum tanah air “ Heimat Srohr “
HPI paling banyak berada dalam yuris prudensi karena kasus banyak diputuskan di PN &
HPI merupakan bagian dari hukum nasional dengan demikian HPI belum di kodifikasi tapi
Ketiga pasal itu merupakan ketentuan2 dasar tentang HPI sebab itulah ia dimasukan kedalam
terdapat pedoman2 kepada para hakim didalam menjalankan tugasnya yang tidak saja
Status & wewenang seseorang harus dinilai menurut hukum nasionalnya ( Lex patriae )
Jadi seseorang dimanapun ia berada tetap terikat kepada hukumnya yang menyangkut
status & wewenang demikian pula orang asing maksudnya status & wewenang orang asing
Mengenai benda2 tetap harus dinilai menurut hukum dari negara atau tempat dimana
Status campuran bentuk tindakan hukum dinilai menurut hukum dimana tindakan itu
Ketiga pasal tersebut diatas merupakan contoh dari ketentuan penunjuk disebut sebagai
merupakan atau memakai hukum asing hal ini dilakukan oleh sang hakim dengan dasar
karena UU yang berlaku dinegara orang asing tersebut yang memerintahkan bahwa dalam
Dengan hal tersebut diatas yaitu dimana hukum sang hakim menunjuk hukum orang asing
dengan demikian perkara diadili berdasarkan hukum asing itu begitu caranya HPI dengan
menunjuk ( Reference Rule ) ada kalanya dirasa kurng sesuai dengan cita2 hukum kita kalau
sesuatu materi tertentu dikusai oleh hukum asing atau hukum asing itu dirasakan kurang
menjamin kepastian hukum dalam hal ini pembuat uu membuat peraturan sendiri yang
langsung menyelesaikan persoalan tersebut tanpa menunjuk kepada suatu sistim hukum
1. Ketentuan penunjuk
2. Ketentuan mandiri
Ex Ketentuan mandiri
Seorang WNI yang berada di LN ingin membuat surat wasiat dalam hal ini hukum mana
yang akan dipakai menurut ketentuan HPI kita ( pasal 16 AB ) perbuatan surat wasian itu
terkait antara status kita ( pasal 16 AB ) perbuatan surat wasiat itu terkait antara status &
wewenang maka yang harus diterapkan adalah hukum nasional orang tersebut dalam hal ini
hukum Indonesia. Dianggap saja orang tersebut telah memenuhi syarat status & wewenang
persoalan yang muncul adalah bahwa pembuatan surat wasiat merupakan suatu tindakan
hukum & tindakan ini harus dituangkan kedalam bentuk tertentu terhadap bentuk tindakan
hukum dikuasai oleh pasal 18 AB yang menentukan bahwa hukum yang berlaku adalah
hukum ditempat dilakukanya tindakan dalam hal ini hukum asing hukum asing yang akan
surat wasiat umpamanya hukum asing itu menetapkan sudah memenuhi syarat jika surat
Sedangkan menurut hukum kita hal tersebut kurang menjamin kepastian hukum, pada hal
menurut BW kita untuk pembuatan surat wasiat didalam negeri ada 3 kemungkinan ( pasal
Jadi kalau syarat di LN lebih ringan maka hal ini akan membahayakan kepentingan ahli waris
& kepastian hukum menurut hukum kita karena itu lalu diadakan pencegahan dengan
jalan membuat ketentuan yang dicantumkan dalam pasal 945 sub 1 BW yang isinya
“bahwa seorang wni yang berada di LN tidak diperbolehkan membuat surat wasiat melainkan
dengan akta otentik ( Ketentuan penunjuknya ) & dengan mengindahkan tertib cara yang
Jadi apapun isinya ketentuan asing itu surat wasiat itu mutlak harus dibuat dalam bentuk
otentik hanya saja formalitas2 yang harus dipenuhi ialah ketentuan2 yng berlaku dinegara
yang bersangkutan umpamanya dinegara kita harus dimuka NOTARIS & DI LN umpamanya
AB dimana menurut pasal 18 AB surat wasiat itu harus dibuat menurut hukum yang berlaku
ditempat pembuatan surat wasiat ternyata tidak diindahkan atau tidak dikerjakan atau tidak
dilakukan karena tentang bentuk ini sudah ditentukan sendiri oleh pasal 945 SUB 1
BW tersebut diatas sebaliknya tidak pula bersamaan dengan ketentuan interen seperti yang
ditentukan didalam pasal 931 BW ketentuan demikian inilah yang dinamakan ketentuan
mandiri
Berdasarkan uraian diatas dapatlah disumpulkan bahwa ketentuan mandiri itu mempunyai
sifat2 sbb
2. Tidak mengindahkan ketentuan asing yang mungkin ada mengenai materi yang diatur
1. Ketentuan menunjuk
2. Ketentuan mandiri
Pasal 945 SUB 1 BW tersebut mengandung kedua ketentuan dimaksud yaitu harus dengan
akta otentik ( ketentuan mandiri ) & formalitas menurut hukum ditempat pembuatanya
( ketentuan penunjuk ).
Sumber HPI sama dengan sumber hukum nasional karena dia merupakan bagian & sumber
Sumber HPI sama dengan sumber hukum nasional karena HPI merupakan bagian dri hukum
( Hukum tertulis ) sedikit sekali oleh karena sumber tertulis HPI sedikit sekali maka hakim
bahwa hakim yang menolak mengadili suatu perkara dengan alasan tidak ada UU /
aturan2 maka dapat dituntut untuk itu hakim akan mencarinya pada kebiasaan atau
yurisprudensi kalau dalam kedua kas tersebut diatas ( kebiasaan, yurisprudensi ) masih belum
v Hukum Dalam Memberi Keputusan Kalau Salah Tidak Akan Dituntut Tapi Kariernya
Hancur
terdapat kekosongan dalam per uu an hakim mencari dalam kebiasaan yurisprudensi kalu
tidak ada ia mencari dari p[endapat2 ahli / doktrin kalu disinipun ( doktrin ) tidak ada
b. International custom
c. General principles of law
d. Yudicial and the leaching of the most highly qualitied publicisty yuris prudensi & doktrin
yaitu:
1. Pasal 9 ayat 1
Yang menyatakan bahwa hanya warga negara Indonesia yang dapat mempunyai
hubungan sepenuhnya dengan bumi, air,ruang angkasa dalam batas2 ketentuan pasal 1 & 2
dengan ketentuan tersebut orang asing atau badan hukum asing tidak boleh memiliki tanah di
Indonesia kepada mereka hanya diberi hak guna bangunan & hak guna usaha & hak pakai &
Kalau orang asing bisa mempunyai hak milik berarti ada negara dalam negara
2. Pasal 1 ayat 1 menyatakan seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari
Teori2 Tentang Kualifikasi
Dalam setiap proses pengambilan keputusan hukum tindakan kualifikasi merupakan tindakan
Dalam HPI masalah kualifikasi ini lebih penting artinya sebab dalam perkara HPI orang
selalu menghadapi kemungkinan pemberlakuan lebih dari satu sistim hukum untuk mengatur
sekumpulan fakta tertentu kenyatan ini menimbulkan masalh utama yaitu dalam suatu
perkara HPI tindakan kualifikasi harus dilakukan berdasarkan sistim hukum mana atau
berdasarkan sistim hukum pap diantara berbagai sistim hukum yang relevan
Dalam HPI dikenal dengan 2 jenis kualifikasi yaitu :
Penggolongan seluruh kaidah hukum kedalam kelompok hukum tertentu yang telah
Kualifikasi yang dilakukan terhadap sekumpulan fakta dalam suatu peristiwa hukum untuk
ditetapkan menjadi satu atau lebih peristiwa hukum berdasarkan kategori hukum &
Sekumpulan fakta yang sudah dikodifikasikan yang ada dalam suatu perkara dimasukan
kedalam kelompok hukum yang ada kualifikasi sekumpulan fakta tersebut kedalam ketentuan
hukum yang seharusnya diberlakukan kualifikasi dalam HPI lebih rumit dibandingkann
1. Berbagai sistim hukum yang ada didunia ini mengunakan istilah ( terminology ) yang
Contoh :
Istilah domisilii berdasarkan hukum Indonesia artinya tempat kediaman tetap, tetapi domisili
dalam pengertian hukum inggris berarti tempat kelahiran atau tanah air
2. Berbagai sistim hukum mengenal lembaga hukum tertentu tetapi tidak dikenal pada
Dalam perdata hukum berat tidak dikenal yang mengenal adopsi adalah orang tiongha,
alasan karena bagi orang tiongha adalah kalau menyembah dewanya yang akan diterima
adalah doa anak laki2 sehingga kalau orang tidak mempunyai anak laki2 maka mengadopsi
anak
Contoh : lembaga pengangkatan anak yang dikenal atau yang terdapat dalam hukum tiongha
Contoh :
Seorang janda yang menuntut hasil sebidang tanah warisan suaminya, dari sistim hukum
perancis hal ini dikategorikan kedalam masalah warisan tetapi menurut sistim hukum inggris
hal ini termasuk kedalam persoalan hak janda menuntut bagianya dari harta perkawinan
Contoh :
Masalah peralihan hak milik menurut hukum perancis misalnya hak milik telah dianggap
beralih setelah adanya kata sepakat sedangkan menurut hukum belanda hak milik baru beralih
Contoh :
Suatu perjanjian baru mengikat bila perjanjian itu dibuat secara bilateral sedangkan
menurut hukum belanda / Indonesia perjanjian itu adalah juga sah kalau [erjanjian tersebut
Dari kelima hal tersebut diatas kalau disimpulkan dapat dijadikan 2 masalah uatam
yaitu :
1. Kualifikasi dalam HPI masalahnya adalah kesulitan untuk menentukan kedalam kategori
2. Apa yang harus dilakukan bila dalam suatu perkara tersangkut lebih dari satu sistim
Masal utama yang dihadapi oleh HPI adalah berdasarkan sistim hukum apa kualifikasi dalam
Contoh
a. Sepasang suami istri yang menikah sebelum tahun 1870 yang berdomosili di malta
(Jajahan Inggris)
b. Setelah pernikahan mereka pindah ke ajasair ( jajahan perancis ) & memperoleh perancis
d. Setelah suami meninggal si istri menuntut ¼ bagian dari hasil tanah ( usufruct right )
Dari fakta tersebut diatas terlihat titik taut ( connecting factors ) antara lain
demikian hukum yang berlaku adalah hukum dimana perkawinan itu diresmikan ) sehingga
1. Masalah pewarisan tanah harus diatur oleh hukum dari tempat dimana tanah berada atau
2. Hak2 seorang janda yang timbul / lahir karena perkawinan ( matrimonial right = hukum
janda ) harus diatur berdasarkan hukum dari tempat para pihak berdomisili pada saat
Masalah pewarisan tanah harus diatur oleh hukum dari tempat dimana tanah itu terletak atau
berada
Hak2 seorang janda yang timbul / lahir karena perkawinan harus diatur berdasarkan hukum
dari tempat para pihak bertempat tinggal ( domisili ) pada saat perkawinan diresmikan ( asa
Yang menjadi permasalahan bagi hakim perancis adalah sekumpulan fakta tersebut diatas
bagi hukum perancis ( code sipil ) digolongkan sebagai masalah pewarisan tanah sedangkan
berdasarkan hukum inggris perkara akan dikualifikasikan sebagai masalah hak janda / harta
perkawinan
Dari uraian diatas melahirkan pertanyaan fakt2 tersebut diatas harus dikualifikasikan sebagai
perkaraa apa ? Disinilah timbul persoalan konflik kualifikasi, berdasarkan hukum perancis
maka tuntutan janda akan ditolak sebab berdasarkan hukum perancis seorang janda tidak
kualifikasikan berdasarkan hukum inggris ( lex loci celebritionis ) maka tuntutan janda
tersebut dapat dikabulkan karena berdasarkan hukum inggris seorang janda berhak atas hasil
Hakim prancis akhirnya memutuskan bahwa perkara tersebut harus dikualifikasikan sebagai
masalah harta perkawinan dengan demikian ternyata hakim perancis menggolongkan perkara
tersebut berdasarkan hukum inggris & hukum inggris dalam perkara dimaksud dianggap
Sebagaimana telah diketahui kalau terjadi perkara HPI maka terjadi pula pembenturan atau
lebih sistim hukum untuk menentukan sistim mana yang akan dipakai oleh hakim lex fori
“ Kualifikasi harus dilakukan berdasarkan hukum dari pengadilan yng mengadili perkara
( lex fori ) sebab kualifikasi adalah bagian dari hukum intern sang hakim
a. Simplicity
Apabila perkara dikualifikasi berdasarkan lex fori sudah barang tentu hakim yang
menyidangkan mengerti betul tentang hukum & hukum mana yang akan diberlakukan
b. Certainty
besarnya telah mengetahui sebagai peristiwa hukum apa perkaranya & nanti akan dikulifikasi
oleh hakim kedalam perisrtiwa hukum yang telah mereka ketahui serta segala
konsekwensinya
Bartin menambahkan alasan lagi kenap kualifikasi dilakukan berdasarkan lex fori
yaitu
Bahwa seoarng hakim telah disumpah untuk menerapkan & memelihara & menegakan
Kalau seorang hakim menerapkan hukum asing dalam perkara yang dihadapi itu dilakukanya
dengan alasan
2. Pembatasan kedaulatan lex fori itu dilakukan bahwa ketentuan hukum asing itu
pengertianya / derajatnya ataupun dari segi keadilannya dibandingkan dengan hukum lex fori
seimbang
3. Apabila hakim tersebut tidak menemukan dalam hukumnya sendiri konsep hukum asing
tsb tetapi ia harus mencari konsep hukumnya sendiri yang setara dengan konsep hukumaasing
Dalam ketentuan yang ada tidak selaku harus diterapkan hukum lex fori ( hukum sang
Pasal 17 AB
Terhadap benda tetap / benda bergerak maka hukum yang berlaku adalah hukum dari tempat
Pasal 18 AB
Hukum yang berlaku atas suatu kontrak adalah hukum dimana kontrak itu disebut lex loci
contractus
3. Hakim mengerti benar / betul tentang hukum yang menyangkut perkara yang dihadapinya
Kelemahanya
Kadang kala pengkualifikasikan kedalam sistim hukum lex fori tidak sesuai dengan ukuran /
kategori / rasa keadilan bahkan sama sekali tidak dikenal oleh sistim asing
3. A menikah dengan B tanpa izin orang tua sedangkan izin diperlukan ( hal ini diwajibkan
annul ment ) dengan dasar perkawinanya dengan B dilakukan tanpa izin orang tua
6. Berdasarkan hukum inggris yang sebenarnya B masih terikat perkawinan dengan A oleh
karena itu perkawinan A & B belum bubar dengan alasan tersebut C mengajukan
permohonan pembatalan perkawinanya dengan B alasan C adalah B telah melakukan
poliandri
Dalam hal ini titik taut yang ada menunjukan kearah hukum inggris karena perkawinan A &
B diresmikan di inggris serta meninjuk kearah hukum perancis karena A WN perancis &
berdomisi di prancis
Pertama kali hakim akan memeriksa D akan memutuskan perkara tentang apakah perkawinan
Perkawinan A & B diresmikan di inggris serta menunjuk ke arah hukum perancis karena A
Bahwa pria tersebut telah mampu menurut hukum untuk melakukan pernikahan
Dalam kasus diatas untuk menetukanya itu melihat pada dimana yang bersangkutan
berdomisili
diatur oleh hukum dimana perkawinan itu dilangsungkan ( lex luci celebritionis )
Pasal 148 CC menyaratkan bahwa seorang anak laki2 yang belum berusia 25 th tidak dapat
menikah bila tidak ada izin dari ortu & ini merupakan syarat utama / esensial
Jadi bagi hukum perancis dimana si A berdomisi dengan tidak adanya izin ortu seharusnya
bahwa :
Syarat formal
Karena / sebab izin dari ortu dalam hukum inggris tidak dianggap sebagai syarat utama
Syarat utama
– Karena itulah perkawinan antara B & C tidak sah karena dianggap B mengadakan
poliandri maka dari itu perkawinan B & C harus dinyatakan batal & dengan demikian
permohonan C dikabulkan
Kesimpulan dari kasus tersebut diatas hakim inggris mengualifikasikan hukum itu
berdasarkan hukumnya sendiri ( lex fori ) dengan demikian pasal 148 cc dikualifikasikan
Teori ini beranggapan bahwa setiap kulifikasi sebaiknya dilakukan sesuai dengan sistim
Tujuan kualifikasi untuk menentukan ketentuan HPI mana dari lex fori yang erat
kaitanya dengan ketentuan hukum asing yang seharusnya berlaku penentuan ini dilakukan
dengan berdasarkan kepada hasil kualifikasi yang telah dilakukan berdasarkan sistim hukum
asing yang bersangkutan setelah itu baru ditetapkan ketentuan hukum apa yang mana diantara
ketentuan HPI lex fori yang harus dipakai untuk menyelesaikan perkara
Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori lex causae menurut teori ini untuk
mentukan lex causae yang mana perkara yang ada terlebih dahulu dikualifikasi setelah itu
Menurut teori ini tindakan kualifikasi terhadap sekumpulan fakta harus dilakukan secara
terlepas dari kaitanya terhadap suatu sistim hukum local / nasional tertentu ( otonom )
artinya dalam HPI seharusnya ada pengertian2 hukum yang khas & berlaku umum serta
Untuk mewujudkan hal tersebut menurut rabel haruslah digunakan metode perbandingan
Tujuanya :
Menciptakan sistim HPI yang utuh & sempurna serta yang berisi konsep2 dasar yang
bersifat mutlak
yang berlaku umum adalah merupakan pekerjaan yang sangat sulit dilaksanakn
b. Hakim yang hendak menerapkan teori ini harus mengenal semua sistim hukum didunia
Menyatakan teori tsb diatas walaupun sulit dijalankan tetapi cara pendekatan yang dilakukan
Tokohnya G.Kegel
Teori ini berpandangan bahwa setiap kaidah HPI harus dianggap memiliki suatu tujuan
tertentu yang hendak dicapai oleh suatu kaidah HPI haruslah diletakan didalam konteks
Karena itu pada dasarnya masalah bagaimana proses kulifikasi harus dijalankan tidaklah
dapat ditetapkan setelah penentuan kepentingan HPI apa / mana yang hendak dilundungi oleh
Kepentingan2 itu dapat meliputi kepentingan para pihak dalam suatu hubungan HPI &
Setelah pokok masalah dalam perkara dapat ditautkan dalam kualifikasi maka langkah
berikutnya menentukan hukum apa / mana yang di berlakukan dalam penyelesaian perkara
tersebut. Untuk itu hakim harus mencari & menentukan titik2 taut yang mengaitkan pokok
Setiap situasi & fakta berisi unsur2 yang bila dikaitkan oleh sistim HPI tertentu dapat
membantu untuk menentukan sistim hukum apa yang harus di atau dapat digunakan untuk
Ex :
Seorang warga negara jerman berdomisili di inggris, meninggal diperancis & meninggalkan
sejumlah warisan di Italia & menetapkan pembagian warisanya berdasarkan wasiat yang
Hal2 diatas menunjukan adanya kaitan antara fakta2 yang ada didalam perkara dengan suatu
tempat & suatu sistim hukum yang harus atau mungkin digunakan
Misalnya :
– Kewarganegaraan si pewaris
Faktor2 yang sama tersebut akan memberikan akibat / hasil yang berbeda2 berbagai sistim
hukum.& karenanya faktor & titik taut yang mana akan menentukan hal itu tergantung sistim
HPI suatu negara
Adalah aturan2 yang akan menetapkan hukum apa / hukum mana yang seharusnya mengatur
bergantung pada titik2 taut jadi titik2 taut itu yang akan menunjukan sistim hukum apa yang
Dalam hal penyelesaian suatu perkara HPI menurut prof RH Graveson perlu diperhatikan 3
hal yaitu :
1. Titik2 taut apa sajakah yang dipilih oleh sistim HPI tertentu yang dapat diterapkan pada
2. Berdasarkan sistim hukum manakah diantara pelbagas sistim hukum yang sama /
yang ada hubunganya dengan perkara, titik2 taut itu akan ditentukan.hal ini perlu
diperhatikan karena faktor2 / istilah2 yang sama mungkin secara teoritis diberi penafsiran
ex : Domisili
3. Setelah kedua masalah tadi ditetapkan barulah ditetapkan bagaimana itu dibatasi oleh
Unsur2 dalam sekumpulan fakta yang menunjukan bahwa suatu peristiwa hukum merupakan
4. Bendera kapal
ex : Bendera Indonesia berarti hukum yang berlaku dalam kapal tsb adalah hukum ind
solutionis )
( locus forum )
– Kewarganegaraan
– Domisilr
– Perkawinan
– Adopsi
– Perceraian
– Harta perkawinan
IV Hukum waris
2. Persoalan pendahuluan
3. Penyelundupan hukum
5. Ketertiban umum
7. Penyesuaian
2. Renvoi
Bila sistim perdata internasional suatu negara menunjuk berlakunya suatu hukum asing hal
tersebut dapat diartikan bahwa yang dimaksud sebagai hukum asing tersebut adalah
disebut sachnorm verweisung
Berdasarkan ketentuan HPI harus berlaku hukum negara Y, X =Y apabila kaidah HPI
negara Y ini menunjuk kembali hukum negara X maka terjadilah apa yang dinamakan
perancis
harta warisan forgo diselesaikan berdasarkan hukum jerman atau hukum perancis
Pengaturan harta warisan dari pewaris diatur berdasarkan hukum dimana pewaris
1. Hakim perancis melakukan penunjukan kearah hukum jerman sesuai dengan kaidah HPI
perancis
3. Ketentuan HPI Bavaria ( jerman ) bahwa dalam kasus tersebut HPI Bavaria ( jerman )
menunjuk kembali kepada hukum perancis ( hukum dimana pewaris bertempat tinggal sehari
hari )
Pada tahap ini terjadilah apa yang disebut renvoi ( penunjukan kembali ) kalau hakim
perancis menerima ketentuan hukum jerman tadi artinya memutuskan kasus yang
renvoi
Perbedaan antara pemberlakuan hukum perancis atau hukum jerman untuk memutuskan
perkara bukanlah sekedar merupakan masalah teoritis saja tetapi juga dapat menghasilkan
Saudara2 kandung dari seorang anak luar kawin tetap berhak untuk menerima harta
Harta peninggalan dari seorang anak luar kawin akan jatuh ketangan negara
Dalam kasus diatas hakim perancis menerima renvoi berarti hakim perancis menyelesaikan
kasus perkara berdasarkan hukum perancis maka putusanya harta peninggalan forgo jatuh
1. Dua orang warganegara bolovia yaitu suami istri patino mengajukan permohonan
perceraian
Persoalanya
Berdasarkan hukum mana pemenuhan / penolakan atas permohonan perceraian itu harus
dilakukan
– Hakim perancis melihat kepada kaidah HPI perancis karena ia menyadari perkara yang
– Perkara dimaksud termasuk kedalam kelompok status personal seseorang maka perkara
– Ternyata para pihak adalah kewarganegaraan Bolivia maka perkara ini harus diselesaikan
kearah hukum bolovia oleh karena itu hakim perancis melihat kaidah2 HPI bolovia
– Kaidah HPI bolovia ternyata menetapkan bahwa perkara tentang pemenuhan atau
– Jadi kaidah HPI Bolivia tidak menunjuk kembali kearah hukum perancis melainkan
kepada hukum spanyol ( menunjuk lebih lanjut ) disinilah terjadi penunjukan lebih lanjut
STATUS PERSONIL
Pasal 16 AB
Keadaan / kondisi seseorabg dalam hukum yang diberikan / diakui oleh negara untuk
Hak & kewajiban kemampuan & ketidak mampuan bersikap / bertindak dibidang hukum
Secara garis besarnya isi & raung lingkup status personal dapat dibagi atas 2 yaitu
1. Dalam artim luas
Status personil meliputi berbagai hak dimulai sejak lahir & berhentinya setelah mati
Tidak mengangap sebagai status personil hukum harta benda perkawinan pewarisan &
Dalam hal kasus misalnya dokter tidak diperkenankan memperoleh sesuatu hak yang
Konsep lebih lanju yaitu sama sekali tidak memasukan hukum keluarga & waris dalam
Aliran personalitas menyatakan bahwa untuk status personil seseorang berlaku hukum
nasionalnya
Menyatakan bahwa status personil seseorang tunduk pada hukum dinegara mana ia
berdomisili
Asas Kewarganegaraan
Yang menetapkan seseorang itu adalah warga negara dari suatu negara adalah negara yang
Prinsip2 Umum Kewarganegaraan
Kebebasan suatu negara untuk menentukan siapa warga negaranya dibatasi oleh
1. Orang2 yang dulu tidak mempunyai hubungan apapun dengan suatu negara tidak boleh
2. Suatu negara tidak boleh menentukan siapa2 yang merupakan warga negara suatu negara
lain
yaitu
yang lahir / terlahir dari ortu tsb merupakan warga negara dari negara Indonesia
UU KEWARGANEGARAAN RI
Domosili
Yaitu negara / tempat menetap yang menurut hukum dianggap sebagai pusat dari pada
kehidupan seseorang
1. Domisili Of Origin
Diperoleh seseorang pada waktu kelahiranya bagi anak yang sah domisili og originya
adalah negara dimana ayahnya berdomisili pada saat ia dilahirkan sedangkan bagi anak tidak
Bila ayahnya memiliki domisili of choice maka yang merupakan domisili anak adalah
Konsep domisili of origin yang dianut di inggris ini dalam hal memberlaku hukum bagi
status personi
2. Domisili Of Choice
a. Kemampuan
Pribadi yang tidak mampu bersikap / bertindak dalam hukum tidak dapat memperoleh
domisili of choise sendiri juga pribadi tersebut harus mempunyai tempat kediaman sehari hari
pada suatu tempat tertentu.Disamping itu harus ada keinginanya untuk tetap tinggal pada
Bagi negara2 eropa continental istilah domisili cukup memenuhi 2 syarat saja yaitu
a. Adanya kemampuan
meningkat menjadi domisili of choice masih perlu ditambahkan adanya keinginan untuk
menetap ditempat yang baru di inggris dianut pula suatu ketentuan yang disebut
Bahwa bila seseorang melepaskan domisili semula tetapi tidak mendapatkan domisili lainya
Domisili yang dimiliki oleh pribadi2 yang domisilinya tergantung pada domisili orang
lain mereka ini adalah anak2 yang belum dewasa wanita yang bersuami & orang2 yang
a. Penentuan domisili seseorang menurut HPI di inggris ditentukan oleh kaum inggris
Yaitu suatu badan yang memiliki harta kekayaan terlepas dari angota2nya dianggap sebagai
tanggung jawab & memiliki hak2 serta kewajiban2 seperti yang dimiliki oleh seseorang
Pribadi hukum ini memilki kekayaan tersendiri mempunyai pengurus / pengelola & dapat
Sebagai suatu badan yang disamakan sebagai perseorangan pribadi hukumpun memiliki
c. Hukum yang mengatur organisasi intrn & hubungan2 hukum dengan pihak ketiga
mengangap bahwa hukum yang berlaku untuk pribadi hukum adalah hukum negara tempat
negara2 eropa continental ( sistim civil law ) hukum yang berlaku untuk pribadi hukum di
tentukan oleh hukum negara dimana pusat kegiatan menejemenya berada ( central of choice )
ditentukan didalam anggaran dasar badan hukum / pribadi hukum yang bersangkutan
tindakan2 yang menyimpang / melampui apa yang tercantum didalam anggaran dasar tsb
Suatu badan hukum ( pribadi hukum ) yang akan melakukan kegiatan diwilayah Indonesia
harus didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia & berkedudukan di Indonesia
ketentuan seperti ini merupakan ketentuan gabungan antara teori I Coporation dengan teori
Control Office
Harta kekayaan adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang
Bila orang yang berkedudukan sebagai subjek hukum maka harta kekayaan merupakan objek
Hukum Benda
& keuanganya sering melampaui batas kenegaraanya maka asa lex raesitas berlaku juga bagi
benda2 bergerak maka dengan ini demikian hukum yang berlaku untuk harta kekayaan in
Diinidonesia berdasarkan pasal 17 AB bagi benda2 tidak bergerak berlaku hukum dari tempat
dimana benda2 itu terletak terhadap benda in materil juga berlaku hukum benda bergerak
Hukum Perjanjian
Adalah suatu perjanjian yang mengandung nilai ekonomis & mempunyai unsur2 asing
– Subjek Hukum
– Objek yang diperjanjikan dipilihnya suatu hukum lain oleh kedua belah pihak yang
keduanya sam2 tunduk dibawah suatu sistim hukum yang sama / dilaksanakanya perjanjian
Example
pihak telah memilih suatu sistim hukum tertentu yang menguasai perjanjian tersebut dan
dibuat tersebut
Pilihan hukum secara ini disimpulkan dari ketentuan2 fakta2 yang ada perjanjian tersebut
Bila ada pilihan hukum maka yang berlaku bagi perjanjian tersebut adalah hukum yang telah
2. Bila penguasa mengadakan peraturan khusus yang bersifat memaksa tentang apa yang
diperjanjikan tersebut
Indonesia
3. Pilihan hukum ini hanya diperbolehkan dalam bidang hukum perjanjian dalam hal inipun
ada pengecualian yaitu tidak diperbolehkan pilihan hukum dalam hal suatu perjanjian kerja
Pada umunya telah diterima suatu prinsip bahwa para pihak diperolehkan memilih hukum
negara ketiga asalkan yang dipilih bukan merupakan hukum yang sama sekali tidak ada
Penyelewengan perdata mungkin timbul karena kesengajaan / hanya karena kelalaian apabila
perbuatan seseorang mengakibatkan menimbulkan kerugian pada orang lain maka perbuatan
Terhadap PMH yang terjadi di inggris meskipun kedua bela pihak ( yang dirugikan & yang
kerugian ) adalah orang asing selalu dipergunakan lex fori ( hukum yang mengadili perkara )
apabila PMH itu terjadi diluar inggris maka dimungkinkan untuk menerapkan hukum asing
Contoh :
Seorang warga negara Malaysia berwisata di hutan yang berbatasan dengan wilayah
Thailand, secara tidak hati2 (sembrono) membuang puntung rokoknya yang menimbulkan
kebakaran, api merembet dari hutan wilayah Malaysia ke hutan wilayah Thailand dan disana
membakar beberapa buah mobil orang2 thailand yang sedang berwisata pula
1. dipergunakan hukum yang sesuai/relevan dengan peristiwa tersebut. Dalam hal ini pihak
yang dirugikan dapat memilih hukum mana yang paling menguntungkan baginya. Cara
2. Dipergunakan hukum dari negara dimana perbuatan itu dimulai (yang menimbulkan
3. Dipergunakan hukum dari negara dimana akibat dari perbuatan tersebut menimbulkan
Amerika.
Walaupun memiliki kelemahan teori lex fori delicti ini tetap berguna dalam hal tergugat dan
Pemakaian dari The Profer law of the troth adalah sebagai contoh kasus
Bablock versus Jacson
1. Suami istri wiliam jacson pada suatu akhir minggu piknik ke Canada dengan
mempergunakan mobilnya, yang bernomor New york, diasuransikan di New york dan
2. ikut menumpang dalam mobil itu Miss Georgia Bablock, mereka ini semuanya adalah
penduduk New york. Diontario terjadi kecelakaan dan Miss Bablock luka berat
3. beberapa waktu kemudian Miss Bablock menuntut Jacson melalui negara bagian New
menuntut ganti rugi bila terjadi kecelakaan tetapi ketentuan seperti tersebut tidak terdapat di
New york.
Keputusan/kesimpulan
Dipergunakan hukum New york (lex fori) karena kepentingan New york lebih erat hubungan
dari pada Ontario karena penggugat, tergugat, no mobil, asuransi mobil dan jaminan
semuanya mempunyai hubungan yang nyata dengan new york (sesuai cara ni 1
penyelesaiannya)
HUKUM KELUARGA
Perkawinan
seorang pria dan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
Perkawinan Internasional
Adalah suatu perkawinan yang mengandung unsur2 asing. Unsur2 asing tersebut dapat
berupa :
lainnya.
negara lain
Asas perkawinan
1. Monogami
2. Poligami
Menurut sistim HPI Inggris. Seorang pribadi/seseorang yang berdomisili di negara yang
menganut asas monogamy secara hukum tidak akan dapat melakukan perkawinan poligami
secara sah.
campuran/GHR.
Yang diatur melalui GHR adalah perkawinan antara orang2 yang di Indonesia tunduk pada
hukum yang berbeda. Dengan demikian GHR tidak hanya berlaku untuk perkawinan
1. Perkawinan antar sesama WNI yang tunduk pada hukum adat yang berbeda baik
2. Perkawinan sesama WNI antara seorang wanita yang tunduk pada hukum adat dengan
pria yang tunduk pada BW atau sebaliknya, baik perkawinan tersebut dilangsungkan di
3. Perkawinan sesama WNI yang berbeda agama baik perkawinan itu dilangsungkan di
dilangsungkan di Indonesia
Dari berbagai jenis perkawinan tersebut diatas yang termasuk sebagai perkawinan
seorang WNI dengan seorang WNA dan perkawinan antara WNA yang dilangsungkan di
Indonesia.
1. Formalitas perkawinan dilangsungkan menurut hukum si suami, dengan syarat hal ini
disetujui oleh kedua belah pihak. Dalam masyarakat yang mengakui persamaan hak maka
persetujuan kedua belah pihak perkawinan dapat juga dilangsungkan menurut hukum istri.
perkawinan dilakukan sesuai dengan bentuk menurut hukum yang berlaku di tempat
3. seorang istri dalam perkawinan campuran selalu mengikuti kedudukan hukum suaminya,
baik dalam hukum publik maupun perdata (pasal 2 GHR). Dilihat dari sudut
emansipasi ketentuan ini kurang menghargai wanita karena dalam perkawinan wanita akan
1998 tentang kewarganegaraan telah menetapkan bahwa bagi seorang wanita yang menikah
dengan pria yang berbeda kewarganegaraan kepada si wanita diberi kesempatan utnuk tetap
4. Perbedaan agama, golongan raktyat, ataupun keturunan (ras) tidak dapat dijadikan
66 dari UU yang dimaksud. Segala peraturan yang mengatur tentang perkawinan tersebut,
maka mengenai perkawinan Internasional yang dilakukan di Indonesia yang salah seorang
menyatakan bahwa yang di maksud dengan perkawinan campuran menurut UU ini adalah
perkawinan antara dua orang Indonesia, yang masing2 tunduk pada hukum yang berlainan,
karena perbedaan kewarganegaraan dari salah satu pihak WNA dan salah satu pihak WNI.
Untuk Formalitas
ini.
Untuk materinya
terbukti bahwa syarat2 perkawinan yang ditentukan oleh hukum yang berlaku bagi masing2
Perkawinan antara 2 orang WNI/ seorang WNI dengan seorang WNA yang dilangsungkan di
luar Indonesia diatur oleh pasal 56 yang menyatakan perkawinan tersebut sah bilamana
dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara dimana perkawinan itu dilangsungkan dan
Di Inggris syarat suatu perkawinan harus sesuai dengan ketentuan hukum dari domisili para
mempelai. Mengenai pengertian domisili menurut para sarjana Inggris terbagi 2 yaitu :
mereka.
Di USA dan negara2 amerika latin hukum yang berlaku bagi suatu perkawinan baik
ADOPSI
Adopsi diartikansebagai suatu tindakan untuk menciptakan hubungan keturunan buatan tanpa
Fungsi adopsi
1. Pendapat kuno
Adopsi itu berfungsi untuk malanjutkan atau menjamin kelanjutan keturunan keluarga yang
mengangkat (adoptan)
2. Pendapat modern
fungsi adopsi untuk melindungi kesejahteraan anak
pendapat2 lain
1. Burahim esde
2. Pendapat lain
Macam2 adopsi
1. Adoptio Plena
Adalah adopsi yang sempurna yang berakibat hubungan sang anak dengan orang tua
biologisnya putus sama sekali (ini yang haram bagi umat islam)
adalah adopsi yang bertujuan untuk pemeliharaan dan pendidikan sang anak, disini
Syarat2 adopsi
Syarat metrial untuk adopsi ada beberapa macam dan tidak sama satu negara dengan negara
adoptandus di tentukan.
5. larangan adopsi terhadap pihak yang berlainan ras dan warna kulit
Quis
Jawab :
Tidak alasannya karena sesuai pasal 1 UU No 1 tahun 1974 tentang pengertian perkawinan