Anda di halaman 1dari 15

NAMA : ANATASIA BR PURBA

KELAS : II – B

NPM : 190600042

Pertanyaan diskusi /pendalaman Bab 2 Hukum perorangan

a. Bagaimana pendapat saudara tentang perkembangan yang terjadi mengenai pengertian subjek
hukum di dalam berbagai perundang-undangan yang dibuat akhir-akhir ini. Jelaskanlah?

Penyelesaian:

Menurut pendapat saya mengenai perkembangan pengertian subjek hukum di Indonesia


perundang-undangan yang dibuat di akhir-akhir ini

1. sudah mulai terpenuhi yaitu dengan baik


2. sudah memenuhi manusia sebagai subjek hukum alamiah dan biologis karena pada
kodratnya sebagai manusia maka semua manusia adalah subjek hukum tanpa terkecuali
atau diskriminasi
3. manusia mempunyai hak pribadi atau perorangan sebagai manusia karena kodratnya
dimanapun manusia itu mempunyai sejumlah hak dan kewajiban sebagai subjek hukum
4. 4.adanya pengakuan badan hukum sebagai subjek hukum.
5. sebagai contoh perkembangan mengenai perkembangan perumusan subjek hukum :

-undang-undang nomor 7 tahun 1996 tentang pangan

 bahwa setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk
maupun tidak undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan setiap
orang adalah orang perorangan atau korporasi kependudukan sebagai subjek hukum tidak
dapat dicabut melalui hukuman Selama masih hidup.

-undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

 setiap orang adalah orang perorangan atau korporasi.


 kependudukan sebagai subjek hukum tidak dapat dicabut melalui hukuman Selama masih
hidup .
 badan hukum diakui bagian dari subjek Hukum.
-undang undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

 Pada pasal 1 angka 38 Undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, dikatakan.
Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi ,baik yang berbadan hukum Maupun
yang tidak berbadan hukum.

b.Apakah menurut saudara kegiatan pencatatan sipil pantas digabungkan dengan pencatatan
kependudukan seperti yang terjadi belakangan ini Jelaskan jawaban saudara.

Penyelesaian:

Menurut saya Pantas dalam undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 24 tahun 2013 selanjutnya
administrasi kependudukan sebagaimana tertera pada pasal 1 undang-undang administrasi
kependudukan yang menyatakan bahwa pencatatan sipil adalah salah satu bagian dari
administrasi kependudukan.

Menurut pasal 3 undang-undang administrasi kependudukan, setiap penduduk wajib


melaporkan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialaminya kepada instansi
pelaksana dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam pendapatan penduduk dan
pencatatan sipil.

c.Menurut saudara efektifkah ketentuan tentang penetapan domisili pegawai negeri sipil dan
penyelenggaraan negara lainnya mengikuti tempat tugasnya seperti yang ditentukan dalam
KUHP perdata itu ?Jelaskan jawaban saudara dengan memberi contoh-contoh.

Penyelesaian:

Menurut saya efektif KUHP perdata menetapkan penentuan domisili dengan melihat pada faktor
keterikatan seseorang dengan tugas atau dengan orang lain atau dengan peristiwa tertentu
1. Bagi orang pegawai negeri atau pegawai yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan
umum dipandang berdomisili di tempat di mana dia harus menjalankan tugas
jabatannya( pasal 20 KUH perdata)
2. Bagi seseorang yang terlibat dengan orang lain mempunyai domisili mengikuti domisili
orang lain( pasal 21, 22 KUH perdata)

a.istri mempunyai domisili mengikuti dua mesiu suaminya

b.anak-anak belum dewasa mengikuti domisili orang tua atau walinya

c.orang tua dewasa yang berada dibawah Pengampuan yang terikat pada tuannya mempunyai
domisili Pengampuan atau kuratornya

d.buruh terikat pada majikan mempunyai domisili mengikuti domisili majikan Jika dia
tinggal bersama-sama dengan majikannya.

3.Domisili penghabisan atau rumah kematian yaitu tempat dimana seseorang terakhir kali
bertempat tinggal sebelum ia meninggal dunia ( pasal 23 KUH perdata).

4.Domisili pilihan yaitu suatu tempat yang sengaja dipilih berkaitan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban yang terkait dengan pemenuhan kontrak atau perjanjian antara dua pihak yang
berdomisili di tempat yang berada( pasal 24 kuhp perdata).

d. Menurut saudara masih relevankah ketentuan KUH perdata tentang kecakapan bertindak
dalam hukum saat ini ?Jelaskan jawaban saudara?

Penyelesaian:

Menurut saya masih relevan ,karena seperti yang kita lihat pada saat ini KUH Perdata telah
menyusun ketentuan ketentuan tentang kecakapan bertindak dalam hukum secara sistematis
,namun masih saja ada problematika dalam hal penentuan seseorang telah dewasa memiliki
berbagai ragam pendapat yang berbeda sebagai contoh : Undang-undang No.1 Tahun 1974
tentang Perkawinan menetukan bahwa umur dewasa seseorang adalah 18 Tahun, namun dalam
praktek sehari-hari ,mis untuk membuat perjanjian masih banyak memberlakukan umur dewasa
adalah 21 Tahun.
Menurut hukum, semua orang dalam keadaan cakap (bewenang) bertindak, sehingga mereka
dapat melakukan perbuatan hukum, termasuk membuat atau menandatangani suatu perjanjian,
kecuali mereka yang diatur dalam undang.Kewenangan hukum adalah kewenangan untuk
menjadi subjek hukum subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban menurut hukum
semua orang dalam keadaan cakap (berwenang ) bertindak sehingga mereka dapat melakukan
perbuatan hukum termasuk membuat atau menandatangani suatu perjanjian, Kecuali mereka
yang diatur dalam undang-undang mereka yang dikecualikan ini disebut orang yang tidak cakap
(tidak berwenang) melakukan suatu tindakan hukum.

Pertanyaan diskusi/ pendalaman Bab 3 Badan Hukum

1.Hingga kini badan hukum diatur masing-masing menurut jenis badan hukum nya .Menurut
saudara apakah perlu dibuat undang-undang tersendiri tentang badan hukum untuk memayungi
semua badan hukum? Jelaskan alasan-alasan saudara.

Menurut saya tidak perlu dibuat undang-undang tersendiri tentang badan hukum guna
memayungi semua badan hukum dimana

 Setiap badan hukum pasti membuat perundang-undangan yang mana paling menguntungkan
bagi badan hukum tersebut tanpa mementingkan badan hukum yang lain sehingga terjadi
diskriminasi di setiap undang-undang yang dibuat masing-masing badan hukum dan juga
 Karena undang-undang dan badan hukum tidak bisa dibedakan lebih baik di gabung karena
badan hukum saat ini yang sedang berlaku sudah ditetapkan keberadaan atau eksistensi badan
hukum sebagai subjek hukum disamping manusia didasari oleh kesadaran akan keterbatasan
manusia sebagai subjek hukum.
 Pengaturan di dalam KUH perdata tidak memberatkan persoalan badan atau lembaga nya
tetapi perikatan perikatan yang ada di antara anggota-anggotanya oleh karena itulah
pengaturannya dimasukkan di dalam buku III tentang perikatan.

2.Jelaskan dengan rinci perbedaan badan hukum perseroan terbatas dengan badan hukum
Yayasan.

A. Badan hukum perseroan


Pasal 1 undang-undang Nomor 1 tahun 1995,yang telah diganti dengan undang-undang nomor
40 tahun 2007 tentang perseroan

Pasal 1 tahun 1995 undang-undang nomor 1

perseroan terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.

Pasal 1 angka 1 undang-undang nomor 4 tahun 2007

perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini Serta
peraturan pelaksanaannya.

 PT adalah suatu badan hukum


 PT didirikan melalui perjanjian didirikan sekurang-kurangnya 2 orang
 PT mempunyai modal dasar dalam bentuk saham
 Mendirikan PT sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

B. Badan hukum yayasan

diatur di dalam undang-undang Nomor 16 tahun 2001 diubah dengan undang-undang nomor 28
tahun 2004.

Yayasan adalah kekayaan yang sangat dipisahkan untuk tujuan sosial dan atau amal Oleh karena
itu tidak ada lagi kepentingan pemilik kekayaan semula yang melekat pada kekayaan yang
dipisahkan itu termasuk kepentingan ekonomis.

Pasal 1 angka 1 undang-undang Yayasan

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial ,keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak
mempunyai anggota

 Yayasan adalah badan hukum


 Yayasan terdiri dari kekayaan yang dipisahkan
 Yayasan mempunyai tujuan
 Yayasan tidak mempunyai anggota.

3.Jelaskan dengan rinci perbedaan badan hukum perseroan terbatas dengan badan hukum
koperasi.

A. Badan hukum perseroan terbatas

Sebuah badan usaha yang berbadan hukum tentu memerlukan sejumlah alat perlengkapan di
dalam menjalankan kegiatannya demi mencapai tujuan.

Badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham, saham yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya, pemilik saham mempunyai
tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.

Direksi: sebutan bagi keseluruhan pimpinan atau pengurus perseroan orang-orang disebut
direktur. Bertanggung jawab penuh atas pengurus atau perseroan untuk kepentingan dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan baik dalam maupun diluar pengadilan.

Komisaris: adalah organ perseroan yang bertugas dan berwenang untuk mengawasi direksi
dalam menjalankan tugasnya serta memberi nasehat.

B. Badan hukum koperasi

sebagai sebuah badan hukum koperasi mempunyai alat-alat perlengkapan untuk mencapai
tujuannya, tetapi alat-alat perlengkapan itu seluruhnya berasal dari anggotanya.

Rapat anggota anggota Pemegang kekuasaan tertinggi di dalam koperasi Rapat anggota ini juga
merupakan sendi Dasar Koperasi.Oleh karena itu koperasi harus melaksanakan rapat anggota
sekurang-kurangnya 1 kali dalam sebulan .

Pengurus organ yang mengurus atau menjalankan koperasi sehari-har, pengurus dipilih dari dan
oleh anggota dalam rapat anggota.

Pengawas organ yang bertugas dan bertanggung berwenang mengawasi jalannya koperasi oleh
pengurus pengawas juga dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.
4.Jelaskan dengan rinci perbedaan badan hukum koperasi dengan badan hukum Yayasan.

A.Badan hukum koperasi

koperasi merupakan kerjasama yang tidak didasarkan atas modal Oleh karena itu orang-orang
yang bekerja sama di sini adalah orang-orang yang kurang mampu yang ingin meringankan
beban hidup atau beban kerja.Jadi titik beratnya sebagaimana menurut wp adalah kerjasama
saling meringankan beban hidup.

Dengan kata lain koperasi adalah pasal 1 angka 1 undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan

 Koperasi adalah badan usaha, badan hukum


 Anggota koperasi adalah perseorangan atau Koperasi
 Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat untuk memenuhi aspirasi rakyat.
 Dasar kegiatan adalah kekeluargaan

B. Badan hukum Yayasan

menurut pasal 1 angka 1 undang-undang Yayasan

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial keagamaan dan kemanusiaan yang tidak
mempunyai anggota. -Yayasan adalah badan hukum

 Yayasan terdiri dari kekayaan yang dipisahkan


 Yayasan mempunyai tujuan
 Yayasan tidak mempunyai anggota

5.Jika dihubungkan dengan beberapa ketentuan perundang-undangan mengenai orang, masih


relevankah membedakan perkumpulan berbadan hukum dengan perkumpulan yang tidak
berbadan hukum Jelaskan jawaban saudara.

Masih relevan, ya Karena untuk mendirikan badan hukum dilakukan menurut syarat dan proses
sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang mendirikan badan hukum berkaitan dengan jenis
badan hukum yaitu sendiri masing-masing badan hukum berbeda syarat dan cara
mendirikannya.Jadi masing-masing relevan membedakan perkumpulan berbadan hukum dengan
perkumpulan dengan tidak berbadan hukum.

Pertanyaan diskusi/ pendalaman Bab 4 Hukum Kekeluargaan

1.Jelaskan hal-hal yang menjadi kepentingan umum di dalam keluarga khususnya di dalam
perkawinan. Berikan contoh-contohnya.

Di dalam undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan :

1.Dasar perkawinan, memuat ketentuan tentang dan tujuan perkawinan perkawina, yang sah
dan pencatatannya serta asas monogami perkawinan.

2.Syarat perkawinan, memuat ketentuan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon
suami istri supaya dapat melangsungkan perkawinan.

3.Pencegahan perkawinan, memuat ketentuan tentang alasan pencegahan perkawinan, pihak-


pihak berhak mencegah, mengajukan permohonan pencegahan perkawinan.

4.Batalnya perkawinan, ketentuan alasan pembatalan perkawinan, pihak yang berhak


mengajukan pembatalan, permohonan pembatalan perkawinan dan akibat hukumannya.

5.Perjanjian perkawinan, ketentuan tentang membuat perjanjian kawin dan syarat-syaratnya.

6.Hak dan kewajiban suami istri, memuat keterangan kedudukan hak dan kewajiban suami
dan istri serta akibatnya .

7.Harta benda dalam perkawinan, keterangan tentang status harta benda perkawinan dan
pengelompokannya.

8.Putusnya perkawinan serta akibatnya, sebab-sebab perkawinan bubar serta keterangan


tentang perceraian.

9.Kedudukan anak ,keterangan tentang kedudukan anak yang lahir serta hak suami untuk
menyangkal keabsahan anak.

10.Hak dan kewajiban antara orang tua dan anak, memuat keterangan tentang hak dan
kewajiban antara orang tua dengan anak secara timbal balik.
11.Perwalian, memuat keterangan tentang pengangkatan Wali bagi anak belum dewasa serta
hak dan kewajibannya.

12.Pembuktian asal usul anak, memuat keterangan tentang pembuktian asal usul anak.

13.Perkawinan di luar Indonesia, memuat keterangan tentang keabsahan perkawinan yang


dilakukan diluar negeri serta kewajiban mendaftarkannya di Indonesia.

14.Perkawinan campuran, keterangan tentang pengertian perkawinan campuran serta


akibatnya terhadap kewarganegaraan.

2.Jekaskan mengapa pelaksanaan perkawinan masih ada yang tidak sesuai dengan tuntutan
undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan hingga saat ini.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

menuntut bahwa Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaan itu. Sedangkan

Pasal 26 KUH perdata

Memandang perkawinan hanya sebagai hubungan perdata saja.

Paham KUH perdata perkawinan terlepas dari aspek-aspek kehidupan lainnya seperti aspek
agama dan sama sekali tidak dikaitkan dengan agama tertentu perdata tidak memperkenankan
sama sekali poligami namun dalam ajaran muslim diperbolehkan adanya poligami dengan
persyaratan tertentu. Menurut KUH perdata pasal 26

Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dilaksanakan menurut tata cara yang ditetapkan
oleh hukum negara sama sekali tidak ada kaitannya dengan hukum agama.

3.Jelaskan problematika hukum yang timbul akibat perbedaan batasan umur anak yang diatur
secara berbeda di dalam berbagai perundang-undangan.

Problematika timbul akan perbedaan batasan umur anak yang diatur secara berbeda dalam
berbagai perundang-undangan.
Sejumlah peraturan menggunakan batas usia 18 tahun lainnya menggunakan 17 tahun maupun
21 tahun.Lantas manakah yang digunakan jika kita mengamati putusan putusan hakim terdapat
ketidakseragaman penerapan batas usia dewasa meski untuk perkara perkara serupa.

Dalam sistem hukum jika terjadi gesekan di antara norma hukum maka asas hukum digunakan
untuk memecah kebuntuan. Di dalam konteks konflik maka digunakan asas yang relevan
sebagaimana halnya berkaitan dengan batas usia dewasa, ketentuan dalam kuhp perdata
dipandang sebagai ketentuan umum, sehingga untuk bidang keperdataan yang khusus digunakan
untuk mengundang yang lebih spesifik.Asas lex specialis derogat Legi generalis diberlakukan
dalam konteks itu syaratnya peraturan yang bersinggungan haruslah sederajat.

Hal lain adalah mempertimbangkan batas usia yang sudah ada apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.Misalnya meninjau ulang batas minimal untuk menikah dan anak dalam
Sistem Peradilan Pidana.Berikut ulasan beberapa contoh peraturan perundang-undangan yang
menyebutkan batas usia dewasa.

-Pasal 330 KUH perdata, mengatur bahwa yang belum dewasa adalah mereka yang belum
mencapai umur genap 21 tahun dan tidak kawin sebelumnya.

-Surat edaran MARI nomor 07 tahun 2012 batas usia dewasa adalah 18 tahun.

-Pasal 39 dan 40 undang-undang tentang nomor 30 tahun 2004 jabatan notaris yang mengatur
syarat menjadi penghadap juga saksi adalah 18 tahun.

4.Mengamati keadaan yang terjadi di masyarakat. Bagaimana penyelesaian harta bersama


Apabila terjadi perceraian ?jelaskanlah.

Jika telah dibuat perjanjian maka ketika perceraian terjadi, masing-masing suami/ istri tersebut
hanya memperoleh harta yang terdaftar atas nama mereka.Namun apabila di antara suami istri
tidak pernah dibuat perjanjian kawin, maka berdasarkan pasal 119 KUH perdata, terhitung sejak
perkawinan terjadi demi hukum terjadilah percampuran harta diantara keduanya akibatnya harta
istri menjadi harta suami, demikian pula sebaliknya.Berbeda dengan pengaturan setelah
berlakunya undang-undang perkawinan. Tentang harta benda pasal 35 ayat (1) dan (2) undang-
undang perkawinan.Dalam undang-undang perkawinan, yang menjadi harta bersama adalah
harta benda yang diperoleh selama perkawinan sedangkan harta yang diperoleh sebelum
perkawinan menjadi harta bawaan dari masing-masing suami dan istri.

Oleh karena itu, harta diperoleh dalam perkawinan menjadi harta bersama yang harus dibagi
antara suami dan istri dalam hal terjadi perceraian(pasal 37 undang-undang perkawinan).

5.Bagaimana pendapat saudara mengenai ikatan yang timbul dari hubungan darah dalam praktik
hidup sehari-hari di sekitar saudara, apakah masih dihargai ?Jelaskan jawaban saudara.

Ikatan yang timbul dari hubungan darah dalam praktik hidup sehari-hari sebagaimana yang
diketahui hubungan darah dapat dibedakan dalam garis lurus dan hubungan darah
menyamping.Beberapa problematika banyak terjadi baik hubungan darah garis lurus maupun
menyamping dalam kehidupan sehari-hari.Sebagaimana dalam penentuan ahli waris yang selalu
saja ada peminat konfliknya begitu juga kewajiban kewajiban pasal 45, 46 undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974 begitupun dalam akibat hukum acara perdata ,misalnya saksi yang
berhubungan darah dengan pihak yang berperkara misalnya Hakim, yang memiliki hunungan
keluarga dengan terdakwa .Hubungan darah yang menimbulkan larangan dalam perkawinan
masih saja banyak masyarakat yang tidak menaati maupun persoalan hukum tersebut yang mana
telah ditetapkan masih banyak pelanggaran penyelewengan dari peraturan-peraturan yang telah
ditentukan misalnya, melangsungkan perkawinan sedarah.

6.Bagaimana pendapat saudara mengenai ikatan yang timbul karena hubungan semenda dengan
praktik hidup sehari-hari di sekitar saudara,apakah masih dihargai? Jelaskan jawaban saudara.

Hubungan semenda tidak dihapus karena hubungannya perkawinan (Pasal 297 KUH perdata).
Namun pada kenyataannya yang dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari prakteknya tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan.Suatu hubungan perkawinan yang bubar, banyak masyarakat
yang menghindari atau tidak menghendaki adanya hubungan benda setelah bubarnya perkawinan
tersebut.Hubungan semenda ini juga menimbulkan sejumlah batasan di bidang hukum namun
pada realitanya yang dapat kita lihat:

 anak istri saudara atau saudara tiri yang melakukan perkawinan sesama saudaranya
 masih banyak penyelewengan seperti perkawinan sesama ipar baik ipar laki-laki dan ipar
perempuan.
Pertanyaan diskusi/ pendalaman Bab 5 Hukum Benda:

1.Menurut saudara masih relevankah pembedaan kebendaan atas benda bergerak dan benda Tak
Bergerak ?Jelaskan jawaban saudara

Menurut saya: ya masih relevan ,yang mana kita ketahui pembedaan benda bergerak dan benda
bergerek akan terlihat ,dalam hala cara penyerahan benda tersebut,cara meletekkan jaminan di
atas benda tersebut dan beberapa hal lainnya.

pentingnya pembedaan tersebut berkaitan dengan empat hal yaitu penguasaan, penyerahan,
daluwarsa, dan pembebanan. Keempat hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kedudukan berkuasa (bezit)
a) Bezit atas benda bergerak berlaku sebagai titel yang sempurna (Pasal 1977 KUHPer).
Tidak demikian halnya bagi mereka yang menguasai benda tidak bergerak, karena
seseorang yang menguasai benda tidak bergerak belum tentu adalah pemilik benda
tersebut.
2) Penyerahan (levering)
a) Menurut Pasal 612 KUHPer, penyerahan benda bergerak dapat dilakukan dengan
penyerahan nyata (feitelijke levering). Dengan sendirinya penyerahan nyata tersebut
adalah sekaligus penyerahan yuridis (juridische levering). Sedangkan menurut Pasal 616
KUHPer, penyerahan benda tidak bergerak dilakukan melalui pengumuman akta yang
bersangkutan dengan cara seperti ditentukan dalam Pasal 620 KUHPer antara lain
membukukannya dalam register.
b) Dengan berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (“UUPA”), maka pendaftaran hak atas tanah dan peralihan
haknya menurut ketentuan Pasal 19 UUPA dan peraturan pelaksananya.
3) Pembebanan (bezwaring)
a) Pembebanan terhadap benda bergerak berdasarkan Pasal 1150 KUHPer harus dilakukan
dengan gadai, sedangkan pembebanan terhadap benda tidak bergerak menurut Pasal
1162 KUHPer harus dilakukan dengan hipotik.
b) Sejak berlakunya Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, maka atas tanah beserta
benda-benda yang berkaitan dengan tanah hanya dapat dibebankan dengan Hak
Tanggungan. Sedangkan untuk benda-benda bergerak juga dapat dijaminkan dengan
lembaga fidusia menurut Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia.
4) Daluwarsa (verjaring)
a) Terhadap benda bergerak, tidak dikenal daluwarsa sebab menurut Pasal 1977 ayat (1)
KUHPer, bezit atas benda bergerak adalah sama dengan eigendom; karena itu sejak
seseorang menguasai suatu benda bergerak, pada saat itu atau detik itu juga ia dianggap
sebagai pemiliknya.
b) Terhadap benda tidak bergerak dikenal daluwarsa karena menurut Pasal 610 KUHPer,
hak milik atas sesuatu kebendaan diperoleh karena daluwarsa.
2.Menurut saudara masih relevankah pembedaan kebendaan atas barang dan hak?Jelaskan
jawaban saudara.

Pembedaan kebendaan atas barang dan hak masihlah relevan.Dari ketentuan Pasal 499 KUH
Perdata dapat kita ketahui bahwa benda terdiri dari barang dan hak yang dipahami sebagai
benda berwujud tubuh yaitu kebendaan yang dapat dilihat diraba karena mengambil wujud
tertentu adalah benda tak berwujud hak hanya dapat dibayangkan sedangkan wujud fisiknya
tidak dapat dilihat.Menurut KUH perdata sebagaimana dipaparkan di atas benda terdiri dari
barang dan hak di mana barang dipahami sebagai benda berwujud dan hak sebagai benda tidak
berwujud jadi ada pembalikan pemahaman antara pembuat undang-undang Indonesia dengan
pembuat KUH Perdata begitu juga pemahaman yang berbeda dengan pemahaman pembuat KUH
perdata diatas mengenai benda dan barang menurut

 undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen pada pasal 1


angka 4 dikatakan barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud baik
bergerak maupun tidak bergerak dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan yang dapat
untuk diperdagangkan dipakai dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen
 undang-undang nomor 19 tahun 1997 tentang penagihan pajak .barang adalah tiap
benda atau hak dapat dijadikan objek Sita.

3.Jelaskan manfaat dari pendaftaran atas hak-hak kebendaan tertentu seperti yang diwajibkan di
dalam berbagai peraturan. Apakah pendaftaran hak kebendaan itu masih perlu diperluas?
Jelaskan jawaban saudara dengan memberi contoh-contoh.
Manfaat dari pendaftaran atas hak-hak kebendaan tertentu :

1) Dalam hal penyerahan(levering) dimana untuk menyerahkan sesuatu kebendaan harus


dilakukan secara sah sedangkan syarat sahnya penyerahan ditentukan dengan cara yang
berbeda menurut jenis kebendaan apakah benda bergerak atau benda Tak Bergerak Apakah
benda-benda bertubuh atau tak bertubuh
2) Dalam hal mengikat perjanjian atau kontrak menurut KUH perdata perjanjian hanya dapat
dikatakan untuk benda yang bernilai uang pasal 1332 KUH Perdata sedangkan unsur
kebudayaan yang tidak dapat dinilai dengan uang bukan kebendaan ekonomis tidak dapat
dijadikan objek perjanjian atau kontrak.
3) Dalam hal jaminan menurut undang-undang jenis jaminan didasarkan juga pada jenis
kebenarannya jaminan yang memakai benda bergerak disebut gadai dan jaminan kebendaan
Tak Bergerak disebut dengan hipotik dua jenis jaminan ini diikat dengan cara yang berbeda.
4) Pembedaan lain juga penting adalah pembedaan benda menjadi benda terdaftar dan benda
tidak terdaftar benda terdaftar sendiri adalah benda yang kepemilikannya harus didaftarkan
sehingga dipandang sah.
5) Memperoleh perlindungan hukum benda seperti ini disebut juga dengan benda atas nama
dimana pemindahan pemegang haknya harus dilakukan dengan penggantian nama pada
daftar register yang disediakan untuk itu pendaftaran di sini sekaligus juga termasuk sebagai
Pengumuman kepada masyarakat memenuhi asas publikasi asas publisitas mengatakan
bahwa kepemilikan keberadaan harus diumumkan kepada masyarakat sehingga masyarakat
mengetahui dan berikan untuk menghormatinya.
6) Manfaat lain yaitu dapat melindungi kepentingan masyarakat lain yang melakukan hubungan
hukum dengan pemilik kebendaan itu di samping Tujuan perlindungan pendaftaran itu juga
bertujuan untuk memastikan kepemilikan benda tersebut yaitu memastikan adanya hak
seseorang atas kebendaan itu atau memastikan Siapa pemilik sah dari kebudayaan tersebut .

Pendaftaran hak kebendaan itu masih perlu diperluas cakupannya agar setiap hak yang dimiliki
oleh pemilik hak tersebut dapat memperoleh haknya sebagaimana hak yang seharusnya ia
miliki. Sebagai contoh hak atas tanah orang yang dianggap sebagai pemilik dan oleh karena itu
mendapat perlindungan hukum adalah siapa yang namanya terdaftar di dalam buku register yang
khusus dibuat untuk itu.
4.Apakah masih perlu dipertahankan pengaturan tentang hipotik setelah ada undang-undang hak
tanggungan Jelaskan jawaban saudara.

Pengaturan tentang hipotik perlu dipertahankan walaupun ada undang-undang hak tanggungan.
Hak tanggungan yang khas dalam perkembangan hukum Indonesia sebagai akibat dari
berlakunya undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria
sebagaimana yang diperintahkan oleh pasal 52 undang-undang tersebut .Meskipun demikian hak
tanggungan ini tidak jauh berbeda dengan hipotik atas tanah menurut KUHperdata atau kredit di
atas kalau hipotik diletakkan sebagai jaminan atas benda-benda tetap tanah dan benda Tak
Bergerak lainnya maka hak tanggungan hanya untuk benda tanah dan benda yang melekat di
atasnya Sedangkan untuk mendata selain tanah dan benda yang melekat di atasnya tetap disebut
dengan hipotik dan oleh karena itu tidak disebut dengan hak tanggungan.

Anda mungkin juga menyukai