Maka dari itu, semua orang perlu mengetahui betapa pentingnya kesehatan
psikologi terhadap kesehatan fisiknya karena kedua unsur tersebut merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia yang sehat secara psikologi yang
bisa menangani stresnya dapat menjalani kehidupannya dengan normal. Mereka
juga dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah-masalah, lewat
kemampuannya melawan stres.
1
Herman, “WHO: Angka Bunuh Diri di Indonesia Capai 10.000 Per Tahun” diakses dari
https://www.beritasatu.com/kesehatan/209155-who-angka-bunuh-diri-di-indonesia-capai-
10000-per-tahun.html, pada tanggal 1 Maret 2019 pukul 8.24
1.2. Identifikasi Masalah
1.5. Tujuan
1.6. Manfaat
Adapun manfaat yang kami harapkan dari penyusunan mmakalah ini adalah
sebagai berikut;
Kajian Teori
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno (Psyche
yang berarti jiwa) dan (logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis,
psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi
(Ilmu Jiwa) adalah ilmu yang berbicara tentang jiwa sebagaimana lazimnya
definisi ilmu pengetahuan.2 Psikologi berbicara tentang tingkah laku manusia
yang diasumsikan sebagai gejala dari jiwanya.3 Selain itu psikologi berisi semua
penjelasan mengenai tingkah laku dan kepribadian manusia yang didasarkan pada
pemikiran dan penelitian ilmiah mengenai pikiran dan perilaku manusia. 4Oleh
karena itu ilmu psikologi berkaitan dengan kepribadian setiap orang yang
didapatkan dari kehidupan sehari-harinya sesuai dengan lingkungannya melalui
hasil observasi.
Psikologi didasarkan pada asumsi yang sama dengan ilmu lain bahwa ada
hukum yang mendasari tingkah laku dan pikiran manusia yang dapat dilihat dan
dirasakan keberadaannya.
2
Prof. Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga dari Keluarga Sakinah hingga Keluarga Bangsa,
(Jakarta: Mubarok Institute, 2011), hal. 2-3
3
Ibid.
4
Ibid.
3. John Broadus Wasto
4. Wilhelm Wundt
7. Hilgert
8. Ruch
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk
hidup terhadap lingkungannya.
Tingkah laku lebih mudah dipelajari daripada jiwa dan melalui tingkah laku,
kita dapat mengenal seseorang. Tingkah laku disini adalah perbuatan-perbuatan
yang terbuka maupun tertutup. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
dapat diketahui secara langsung dari orang yang bersangkutan, misalnya berbicara
bercakap-cakap, dan sebagainya. Tingkah laku tertutup adalah tingkah laku yang
hanya dapat diketahui secara tidak langsung melalui alat-alat atau metode khusus,
misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut, dan sebagainya.
2. Manusia
3. Lingkungan
1. Aspek fisik
Berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada saat stres sehingga orang
tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan.
5
Tri Rusmi Widayatun, Ilmu Prilaku, (Jakarta: Sagung Seto, 1999), hal. 105
6
David O’Sears, Jonathan L. Freedman, dan L. Anne Peplau, Psikologi sosial, Terjemahan Michael
Adryanto (Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 238
2. Aspek psikologis
Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Masing-
masing gejala tersebut mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan membuat
kondisi psikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya ingat, merasa
sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres.
Berat atau ringannya stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari dalam dan
luar diri merekayang menjalani kegiatan akademik di kampus.
Stres dipicu oleh banyak hal yang dapat membuat emosi semakin terguncang.
Berikut jenis-jenisnya:
1. Stres baik
2. Distres Internal
Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman,
atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Ini adalah tipe stres
yang buruk. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga apabila
terusik, tubuh mengalami distres.
3. Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh
peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika
seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres tadi akan
memicu timbulnya hiperstres.
4. Hipostres
Hari-hari tanpa tantangan dan tekanan juga dapat memicu stres lainnya, yaitu
hipostres. Hipostres merupakan ketidakadaan stress, tetapi bisa juga dapat
diartikan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin
merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun dan
dapat memicu depresi dan kesia-siaan.
5. Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh
menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap
menghadapi banyak tantangan. Bahkan bisa disadari. Tipe stres ini dapat
membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya menemukan
solusi untuk masalah.
2.8. Emosi
Emosi adalah pembahasan psikologi yang ditandai dengan bergejolaknya
perasaan sehingga terjadi sensasi jasmaninya yang mengandung subjektivitas
pengetahuan dengan terekspresi dari apa yang diketahui individu di luar batas
perilaku.7 Keadaan kompleks dari individu yang menyangkut kesadaran dalam
sensasi dan ekspresi luar yang berupa polemik yang mendorong kita untuk
menyatakan perilaku.8
Fisik atau jasmani adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh.
Kesehatan fisik atau kesehatan jasmani berarti kesehatan yang berhubungan
dengan kondisi tubuh manusia yang kasat mata yang memiliki lima alat
perlengkapan yang disebut pancaindra. Kesehatan fisik dapat diperoleh melalui
aktivitas fisik secara teratur (olahraga), gizi yang baik, dan istirahat yang cukup.
Kesehatan fisik dan jasmani merupakan definisi sehat yang paling sering
diketahui orang dan jadikan pengertian dari sehat itu sendiri, yaitu bebas dari
penyakit yang menyerang tubuh. kesehatan fisik berhubungan dengan segala
sesuatu tentang tubuh kita sebagai entitas fisik. Kesehatan fisik telah menjadi
dasar untuk kampanye hidup sehat dan asupan nutrisi yang tepat yang telah
melanda dunia. Berbagai produk suplemen dan nutrisi buatan telah di hasilkan
untuk mendukung kesehatan jasmani. Dengan berbagai iming-iming yang
menawarkan segala macam keuntungan dan fungsi yang diperoleh para pengguna.
Banyak orang yang tergoda untuk menciptakan dan memperoleh kesehatan fisik
sehinggalupa mempertimbangkan apa yang relevan atau yang tidak.10
10
Kamus Q,” Kesehatan Fisik atau Jasmani adalah” di akses dari
https://www.kamusq.com/2016/11/kesehatan-fisik-atau-jasmani-adalah.html pada tanggal 24
Maret 2019 pukul 12.49
11
Jean B. Rosenbaum, M.D., Loc. Cit.
12
Ibid.
gejala psikosomatik, individu memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran
yang sama untuk diekspresikan secara fisik.
Seseorang yang pusing karena tekanan kerja dan seseorang yang sakit perut
karena gugup adalah contoh dari gejala psikosomatik. Hal ini menunjukkan bahwa
hubungan antara psikologis dan fisik erat sekali. Individu yang tidak bisa
mengekspresikan emosi atau tekanannya, akan mengalihkan semua emosinya ke
kondisi fisiknya sehingga kondisi tubuhnya akan mengalami penurunan.
Pengukuran oleh MRI menyatakan rasa sakit psikis akibat penolakan mantan
setara dengan rasa sakit akibat kulit terbakar artinya, otak merespon rasa sakit
psikis serupa dengan respon rasa sakit fisik di tubuh.14
Alan Fogel, Ph. D., seorang profesor psikologi di Universitas Utah mengatakan
depresi, kegelisahan, dan ragam penyakit psikologis lainnya berhubungan dengan
saraf tertentu. Mekanisme ini yang sering diabaikan para psikolog : bahwa otak
terhubung dengan saraf ke bagian tubuh lainnya– di mana ekspresi yang ingin
dimunculkan gagal terwujud.15
Ketika individu sedang menahan ekspresi seperti marah maka individu akan
merasakan ketegangan di antara otot leher dan rahang. Penyakit psikologis juga
13
Aditya Widya Putri, “Psikosomatik, Sakit Pikiran Yang Bikin Sakit Fisik” diakses dari
https://tirto.id/psikosomatik-sakit-pikiran-yang-bikin-sakit-fisik-cC4r pada tanggal 26 Maret 2019
pukul 15.30
14
Ibid.
15
Ibid.
membuat kehidupan individu menjadi tidak tenang dan tentram karena
menemukan penyebab penyakit psikologis terbilang susah jika individu sulit
terbuka untuk orang lain. Oleh karena itu, orang yang memiliki hubungan buruk
dengan orang lain cenderung punya banyak masalah kesehatan.
1. Sakit Kepala
Sakit kepala kerap dikaitkan dengan demam yang biasa terjadi ketika
menyerang tubuh manusia. Seperti yang bisa dilihat di iklan-iklan, ada banyak
obat populer untuk sakit kepala yang sifatnya temporer. Individu yang mengalami
sakit kepala karena gejala psikosomatik tidak akan sembuh sepenuhnya dari
kepusingan sampai individu tersebut menemukan dan menghilangkan
penyebabnya.
Biarpun ada penyebab-penyebab sakit kepala yang biasa dialami oleh orang-
orang, namun sebagian besar sakit kepala disebabkan oleh ketegangan. Jadi, sakit
kepala merupakan salah satu reaksi tubuh untuk bereaksi terhadap stres.
Biasanya, sakit kepala yang berlangsung lama mesti diperiksa oleh dokter
terdekat. Jika tidak ada dasar fisik sama sekali yang ditemukan untuk penyakit
sakit kepala ini, seorang individu mungkin mengekspresikan kemarahan, frustrasi,
rasa bersalah, ketakutan, serta rasa kecewa ke kondisi fisiknya sehinga mengalami
sakit kepala. Dalam beberapa kasus yang berat, sakit kepala akan mengganggu
pekerjaan individu dan tidak bisa menikmati waktu senggangtentunya.
2. Merasa pusing
3. Kesulitan bernapas
Ada kesamaan antara megap-megap dan sesak pada bayi atau anak kecil yang
sedang menangis, dan kesulitan bernapas pada anak-anak yang lebih tua atau
orang dewasa. Untuk sejumlah orang, ternyata masalah-masalah pernapasan itu
merupakan cara untuk menyembunyikan tangisan.
Gangguan jantung yang terjadi merupakan ekspresi lain yang biasa muncul dari
ketegangan, kecemasan, atau kemarahan. Seorang individu yang ada di sekeliling
dan menderita serangan jantung entah itu benar-benar sifatnya karena fisik atau
psikosomatik maka secara tidak disadari memilih serangan jantung sebagai
penyakit khusus untuk dirinya sendiri.
Salah makan, kejang perut dan sembelit biasanya terjadi karena individu
menunjukkan rasa bersalah, kemarahan, frustrasi dan kekhawatiran yang
disembunyikan. Perasaan-perasaan yang sesungguhnya memang ditekan, namun
mereka keluar dalam gejala-gejala fisik. Gangguan emosional pada anak kecil bisa
menyebabkan muntah.
6. Diare
Diare kerap merupakan sebuah tanda dari kecemasan yang meningkat. Dan itu
mungkin berasal dari kemarahan yang ditekan.
Baik laki-laki atau perempuan, bisa menderita hilangnya fungsi seksual secara
mendadak. Biasanya, hal ini bersifat psikosomatik dan ini bisa bersumber dari
rasa bersalah, kemarahan, atau ketakutan yang kuat.
Yang penting lagi, secara menyeluruh atau sebagian, masalah emosional yang
dialami seorang pria bisa menyebabkan hilangnya fungsi seksual. Sementara
akibat yang lainnya adalah ejakulasi dini.
BAB 3
Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
Herman