Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR PSIKOLOGI

Posted on April 3, 2014 - 2,274 views Definisi Psikoloi


Menurut asal katanya, psikologi dari bahasa Yunani: psyche = jiwa dan logos = ilmu. Jadi secara harfiah psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang jiwa/ mental. Namun psikologi tidak mempelajari jiwa/ mental itu secara langsung karena
sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa
tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga. Sehingga kemudian dapat diartikan bahwa psikologi adalah studi
ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Berdasarkan pemaparan mengenai definisi psikologi, ada beberapa unsur dalam
psikologi, yaitu:

Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode
tertentu. Selain sebagai ilmu pengetahuan, psikologi merupakan seni, karena dalam mengaplikasikannya ke berbagai
aspek kehidupan manusia, memerlukan keterampilan dan kreativitas sendiri.
Perilaku
Perilaku mempunyai arti yang lebih konkrit (nyata) daripada jiwa, sehingga perilaku akan lebih mudah untuk dipelajari
daripada jiwa dan melalui perilaku kita tetap akan dapat mempelajari jiwa. Perbuatan-perbuatan overt (terbuka)
dancovert (tertutup) termasuk dalam perilaku. Perilaku overt adalah perilaku yang dapat diamati langsung melalui panca
indera dan kasat mata. Perilaku covert adalah perilaku yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung, melalui alat-alat
atau metode khusus, misalnya sedih, takut, ingatan, bahagia, berpikir, dan lain-lain.

Manusia
Objek materiil psikologi adalah manusia, karena manusia yang paling membutuhkan ilmu psikologi dalam berbagai aspek
kehidupannya. Hewan menjadi objek studi psikologi, tetapi hanya sebagai perbandingan saja atau untuk mencari fungsifungsi psikologis yang paling sederhana yang sulit dipelajari pada manusia karena struktur psikologis manusia yang rumit.

Lingkungan
Lingkungan adalah tempat manusia hidup, beradaptasi, dan mengembangkan dirinya. Manusia diciptakan dengan
memiliki akal budi, yang membuat manusia mampu mengatasi persoalan, hambatan, dan tantangan dalam hidupnya,
sehingga manusia mampu bertahan hidup (survive). Ernst Cassirer (1944) mengatakan bahwa dengan akal budinya
manusia menyusun simbol-simbol berupa mitos, bahasa, kesenian, agama, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Dengan simbolsimbol tersebut manusia mampu menguasai dunianya baik alam fisik (gunung, laut, udara) maupun alam sosial (orangorang lain di sekitarnya). Menurut Ernst Cassirer, manusia adalah makhluk simbolis.
ANTARA AKAL SEHAT DAN PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia. Oleh karena itu, psikologi adalah ilmu yang paling dekat dengan diri kita
semua. Tidak mengherankan kalau banyak orang yang merasa tahu tentang psikologi. Pasalnya, seakan-akan perilaku itu
mudah saja dijelaskan dengan menggunakan pengetahuan umum atau akal sehat saja. Misalnya ketika ramai terjadi
tawuran dan kasus aborsi, banyak orang percaya bahwa penyebabnya adalah karena pelajar-pelajar sekarang tidak lagi
diberikan pelajaran tentang budi pekerti atau karena pendidikan agama yang sangat kurang. Kenyataannya, penelitian
dalam psikologi, justru membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan budi pekerti atau agama dengan
perilaku beresiko pada remaja. Bahkan, salah satu penelitian di Indonesia membuktikan bahwa perkumpulan olahraga dan
kelompok-kelompok pengajian tertentu justru bisa membawa remaja pada perilaku beresiko, seperti penyalahgunaan seks
dan narkoba (Damayanti, 2008).
Sekarang marilah kita perhatikan bagaimana masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dijawab oleh akal
sehat dan ilmu pengetahuan.

Pertanyaan
Bagaimana pengaruh agama dalam

Jawaban Akal Sehat


Agama merupakan faktor utama dalam

Jawaban Ilmu Pengetahuan


Faktor penentu langgengnya perkawinan

perkawinan?

Bagaimana pengaruh TV pada kekerasan?


Mengapa orang tidak berhenti merokok
walaupun mengetahui bahayanya?

Mengapa orang percaya tahuyul?


Apa yang menyebabkan interogator tega
menyiksa tahanannya sampai mati?

adalah komunikasi dan penyesuaian diri


antara suami dan istri. Banyak perkawinan
seiman gagal karena komunikasi yang buruk.
Orang yang terpengaruh langsung oleh TV
hanya sebagian kecil (baik dalam hal
kekerasan dan seks maupun dalam hal
TV adalah penyebab utama kekerasan dan perilaku positif yang dianjurkan dalam
seks dalam masyarakat. Perilaku kekerasan acara-acara keagamaan). Masih diperlukan
dan seks kebanyakan meniru langsung dari sejumlah variabel lain untuk mendorong
TV.
orang meniru TV.
Disebabkan oleh :Pengaruh teman
Disebabkan oleh :Kecanduan nikotinIklan sebayaBudaya/lingkungan sosial
rokok yang gencar
(Brotowasisto, 2004)
Pengaruh konformitas, sebagian besar orang
cenderung sepakat dengan pendapat orang
banyak, walaupun mereka mengetahui
Faktor tradisi turun menurun
bahwa pandangan tersebut salah.
Interogator kejam, tidak berperikemanusiaan,
psikopat, mempunyai kelainan kepribadian, Sebagaian besar orang cenderung taat pada
dan mengalami gangguan jiwa.
perintah atasan/otoritas.
keutuhan perkawinan. Perkawinan beda
agama dipastikan tidak bahagia.

Dari tabel di atas, tampak bahwa kesimpulan berdasarkan akal sehat saja bisa berujung kepada kesalahan-kesalahan dan
kesalahan pula dalam tindakan. Banyak orang tua yang pusing dengan anak-anaknya yang menyalahgunakan narkoba dan
mengirim anak-anak mereka ke pesantren dengan harapan anak itu akan sembuh setelah diberikan pendidikan agama yang
banyak. Akan tetapi mereka tidak habis piker, mengapa anak mereka kambuh lagi setelah pulang dari pesantren.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
Berdasarkan sejarahnya, Psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat
membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia.

Sosiologi
Konflik antar kelompok, urbanisasi, tawuran, memerlukan penjelasan psikologi, sehingga timbul cabang psikologi yang
khusus mempelajari masalah-masalah sosial, yang dinamakan Psikologi Sosial.

Ilmu Ekonomi
Kurs valuta asing, berhasil tidaknya strategi marketing tidak hanya tergantung pada hukum supply and demand dalam ilmu
ekonomi, tetapi juga dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses
ekonomi (penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal, pemerintah, dan lain-lain).

Ilmu Hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini terkait dengan psikologi., karena kebenaran dan
keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat psikologis.

Antropologi
Antropologi mempelajari perilaku manusia secara sistematis. Antropologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompokkelompok etnik. Bagaimana kebudayaan yang ada diantara manusia mampu mempengaruhi perilaku manusia.

Ilmu Kedokteran
Psikologi membantu para dokter untuk mengadakan pendekatan yang sebaik-baiknya terhadap para pasien, menemukan
penyebab-penyebab non medis dari gejala penyakit yang tidak ditemukan faktor penyebabnya secara medis, dalam rangka
mengatasi penyakit.

Arsitektur dan Tata Kota


Psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghuni-penghuninya. Membantu menyusun
tata kota/ pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku warga/ pemukimnya.
Selain ilmu-ilmu yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang saling berhubungan dengan psikologi, baik
yang sifatnya membantu Psikologi maupun dibantu oleh Psikologi.

Daftar Pustaka:
King, L.A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika
Sarwono, S.W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa
Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang

Psikologi Umum
PSIKOLOGI UMUM
1. PENGERTIAN DAN DEFINISI PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu paengetahuan. Jadi secara
etimologi(menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam gejalanya prosesnya
maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat-sifat yanh dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnaya. Karena itu psikologi
mempunyai:
1.
2.
3.

Obyek tertentu
Metode penyelidikan tertentu
Sistematik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap obyeknya.

Secara umum psikologi diartikan ilimu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejal-gejala jiwa
manusia
Diantara pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa:
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
2. Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa:
Psikologi ialah ilmi pengetahuan yang mempelajari tentang hakiakat jiwa serta prosesnya sampai akhir
3. John Broadus Watson,
Memandang psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
nampak(lahiriah) daengan menggunakan metode observasi yang obyektif terhadap rangsang dan jawaban(respons)
4. Withelm Wundt,
Tokoh psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari penglaman-pangalaman yang
timbul dalam diri manusia, seperti perasaan pancaindra, fikiran, merasa(feeling) dan kehendak
5. Woodworth dan marquis

Psikologi ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam
hubungannya dengan alam sekitar
6. Knight and knight
Psychologi may be defined as the systematic study of experience and behavior human and anima, normal and abnormal, individual and
sosial
7. Hilgert
Psychologi my bedefined as the science htat studies the behevior of men and other animal
8. Ruch
Psykologi is sometimes defined as the study of man, but this definition is too broad. The truth is that psychologi is partly biologi cal science
and partly a social sscience, overlapping these two major areas and relating them each other
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahw pengertiqn psychologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tinhgkah laku dan
perbuatan aindividu, dalam mana individu individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya
2. KEDUDUKAN PSYCHOLOGI DALAM SISTEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
Psychologi yang mula-mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkan sendiri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini
adalah jasa dari Wilhelm Wundt Yng mendirikan laboratorium psikologi yang pertama-tama pada tahun 1879 untuk menyelidiki peristiwaperistiwa kejiwaan secara eksperimental
Dengan uraian singkat ini dapatlah diuraikan bahwa psikologi sebagai suatu ilmu telah berdiri sendiri, tidak lagi menjadi bagian dari ilmu-ilmu
yang lain
3. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Ditijau dari obyeknya, psykologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu:
1.
2.

Psychologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia


Psychologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut psychologi hewan

Psychologi umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya
yang dewasa, yang normal dan yang beradab(berkultur)
Psikologi khusus ialah psokologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kahususan, dari aktivitas-aktivitas psikis manusia
Psikologi khusus ini ada bermacam-macam, antara lain:
1. Psikologi perkembangan,
Yaitu psykologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup:
1.
2.
3.
4.

Psikologi anak(mencakup masa bayi)


Psikologi puber dan adolesensi(psikologi pemuda)
Psikologi orang dewasa
Psikologi oarang tua

2. Psikologi Sosial
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tntang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial
3. Psikologi Pendidika
Yaitu psikologi yang husus mebguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan,
misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan muadah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya
4 .Psikologi kepribadian dan tipologi

yaitu yang husus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe- tipe kepribadian manusia
5. Psikopatologi
Yaitu psikologi yang husus menguraikan keadaan psikis yang tidak normal (abnormal)
6. Psikologi Kriminal
Yaitu psikologi yang husus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
7. Psikologi Perusahaan
yaitu yang husus berhubunagn dengan sosl-soal perusahaan
4. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya, apa lagi kalau ilmu itu berdiri sendiri, ini harus ditandai
oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyalidiki terhadap obyeknya, obyek psikologi adalh penghayatan dan perbuatan manusia
dalam alam yang komplek dan selalu berubah
Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode sebagai berikut:
A. Metode yang bersifat filoifis ada beberapa macam antara lain:
1. Metode intuitip
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan atau dengan cara tidak engaja dalam pergaulan seharihari
2. Metode kontemplatif
Metode ni dilakukan dengan jalan merenungkan obhek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama
yang dipergunakan adalah pekiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif
3 .Metode filosofis religius
Metde ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia
B .metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:
1. Metode obserfasi
metode obserfasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis.
Obserfasi dapat melalui tiga cara:
a. Metode introspeksi
Istilah introspeksi berasal dari bahasa latib: (intro: dalam; dan speaktare: melihat). Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu dan ia
sendiri dapat pula mengamati, mmpelajari apa yang dihayati itu.
b. Metode instropeksi eksperimental
Istilah introspeksi eksperimental ialah suatu metode introspeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara
sengaja dan dalam suasana yang dibuat
c. Metode ekstropeksi

Metode ekstropeksi ialah suaru metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyaliduki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur
gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobq mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa
yang yang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik orang lain
2. Metode pengumpulan bahan
Dengan teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan denagan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan daftar
pertanyaan dan jawaban (angket).
Penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a. Metode angket interview
Adalah suatu penyelidukan yang dilaksanakan denagan menggunakan daftr peretanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus
dijawab oleh oarng banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang
b .Metode biografi
Metode ini merupakan likisan atau tulisan perihal khidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup maupun sesudah ia meninggal
c .Metode pengumpulan bahan
Yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh
anak-anak
3.Metode eksperimen(percobaan)
Istilah eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan
sengaja Tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat ymum dari gejala-gejala kejiwaan
4. Metode Klinis
Yang disebut metode klinis ialah, nasihat dan bany=tuan kedokteran, yang diberikan kepada pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang
diterapkan dalam psikologi ialah: kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para
pasien
5. Metode interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
6. Metode testing
Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan mennggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di
setandardisasikan
5. HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
A. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, oleh karena itu baik biologi maupun psikologi sama-sama mebicarakan
manusia
B. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Sosiologi ialah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam hubungan golongan. Menurut Gerungan pertemuan antara psikologi dan
sosiologi itulah merupakan daerah dari psikologi sosial
C. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi
perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan alam mempengaruhi perkembangan metode
psikologi
D. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan obyek dari filsafat yang antara lain membicarakan soal hakikat kodrat manusia, sekalipun
akhirnaya psikologi memisahkan diri dari filsafat tetapi disini hubungannya adalah bersifat timbal balik
E. Hubungan Psikologi dengan Paedagogiek
Paedagogiek sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak dari lahir sampai mati tidak akan sukses,
bilamana tidak mendasarkan diri kepada psikologi. Dengan demikian paedagogiek baru bru akan tepat mengenai sasaran, pabila dapat
memahami langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk pesikologi
F. Hubungan Psikologi denagan Agama
Agama sejak turunnya kepada Rasul diajarkan kepada manusia denagan dasar-dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi
pikologis, didalam agama terdapat ajaran tentang bagaimana agar manusia mau menerima petunjuk tuhannya
6. TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI
Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna. Banyak
persoalan-persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh ilmu jiwa. Tes dalam psikologi dapat dibedakan atas bermacam-macam jenis:
a. Menurut banyaknya orang yang ditest, test dapat dibeadakan atas:
1. Test perorangan
2. Test kelompok
b. Berdasarkan atas peristiwa-peristiwa kejiwaan yang diselidiki, maka test dapat dibedakan atas:
Test pengamatan
Dari uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa tujuan dan gunanya mempelajari ilmu jiwa ialah:
1.
2.

untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku
untuk mengetahui perbuatan-prbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebaga sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau
anak

3.

untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik

psikologi ekonomi: pengantar


POSTED ON 23 SEPTEMBER, 2010 BY ANGGITA

Matakuliah ini menarik, karena menggabungkan dua bidang: Psikologi dan Ekonomi. Keduanya memiliki objek formal yang sama, yakni manusia.
Kalau di psikologi lebih diperhatikan bagaimana proses yang dilakukan manusia, kalau di ekonomi lebih ke output dari perilaku. Baik Psikologi mapun
ekonomi, keduanya berbicara mengenai motif/motivasi. Jika dalam psikologi motivasi manusia atas perilakunya itu bermacam-macam, maka dalam
ekonomi motivasi dibalik perilaku manusia adalah untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dengan usaha sekecil-kecilnya, atau maximizing
utility.

Manusia dianggap makhluk rasional (karena sifatnya yang selalu ingin memaksimalkan setiap manfaat yang diperolehnya dengan usaha sekecilkecilnya). Lalu kenapa ini jadi masalah? Karena tentu saja akibat timbulnya kesenjangan. Harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Juga timbulnya
berbagai macam pilihan yang tentu saja juga jadi masalah. Karena ingat, rasional-nya itu memiliki syarat, dan disinilah potensi-potensi masalah itu
timbul:

1. Maximizing utility. Bagaimana mendapatkan manfaat optimal dengan usaha minimal. Kadang ada hal yang usahanya minimal tapi hasilnya juga
minimal. Tetapi pembelaan ekonom, ya daripada tidak sama sekali. hehehe
2. )Ingat juga bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengolah informasi yang dimiliki untuk mengambil keputusan yang terbaik. (Dan
biasanyanya kita mengalami BINGUNG RESAH GELISAH
3. Bahwa manusia itu selfish. Selalu ingin yang terbaik untuk kepentingannya sendiri. Namun yang terjadi kan gak selalu. Lha itu, ada yang namanya
zakat, shodaqoh, charity, nyumbang. Buat apa nyumbang segala, mengeluarkan uang untuk diberikan. Ho ho ho ternyata, komoditas ekonomi itu gak
selalu yang bernilai uang. Komoditas ekonomi itu bisa bersifat psikologis, bisa sosial, yang kalau dikonversi ke moneter (ke senilai uang/ nilai tertentu)
ya, ada nilainya, bisa dihitung. Hooo
4. . Namun, kadang seseorang menunda-nunda karena mungkin.. *mungkin lho* kenikmatan dari menunda itu lebih tinggi daripada tidak menunda.
(ah, tapi apa iya trataban, wayangan garap tugas semalaman itu menyenangkan? Ingat dong poin HASIL YANG OPTIMAL. (Kalo mendadak apa iya
hasilnya bisa optimal?eh?!)Manusia memiliki will power tanpa batas. Jadi sebenernya kebiasaan menunda-nunda itu bukan kebiasaan manusia

Teori-teori ekonomi mengapa dapat membahas hal dari yang makro ke mikro, karena teori ini adalah teori PARSIMONI (teori yang simple, sederhana,
tetapi mampu menjelaskan hal yang besar dan lauas). Bagaimana tidak, asumsi dasar dari teori ekonomi is so simple: manusia itu rasional, sehingga
dia akan selalu MAXIMIZING UTILITY.

Kalau teori psikologi yang parsimoni. *wink wink

SILABUS
MATA KULIAH
KODE
PROGRAM STUDI

: PSIKOLOGI EKONOMI
: PS-619 / 2 SKS
: MAGISTER PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Peserta diharapkan mampu menjelaskan dinamika perilaku ekonomi untuk memeahami dan menganalisa
proses informasi dan pengambilan keputusan, pengaruh sosial, keputusan keluarga, motivasi bisnis dan
kebijakan kebijakn ekonoomi dalam kaitannya dengan perilaku manusia
Pertemuan

Pokok Bahasan

Dinamika
Ekonomi

Perilaku

II

III

Proses Informasi &


Pengambilan
Keputusan (Information
Processing
and
Decision Making)
Pengaruh Sosial

IV

Keputusan Keluarga

Motivasi Bisnis

VI

Economic policy

Sub Pokok Bahasan

Batasan Psikologi Ekonomi


Kerangka Berpikir dalam Dinamika Perilaku Ekonomi
Aplikasi Dinamika Perilaku dan Ekonomi
Batasan peran proses informasi dan Pengambilan Keputusan
Tipe-tipe pengambilan keputusan dalam konsumsi
Level-level pengambilan keputusan konsumen
Pendekatan pengambilan keputusan konsumen

Dasar-dasar pengaruh sosial dalam perilaku ekonomi


Atribusi Kausal dari Fenomena Sosial
Belonging to Social Systems
Sosialisasi Ekonomi
Media Massa sebagai mediator pengaruh social
Trend dan Issues Penelitian pengaruh social dlam perilaku ekonomi
Peran keluarga dalam perilaku ekonomi
Tingkat aspirasi dan pengaruh dalam deprivation

Motif profit dan maksimalisasi profit


Pola-pola motivasional
Needs dalam motivasi bisnis
Pengertian kebijakan ekonomi
Publisitas

engajaran
Pengajaran
:

nsi

: Ceramah dan diskusi materi pokok ditambah dengan contoh kasus.


: Overhead projector; LCD Projector, Personal computer/laptop, White board
1.

Tugas individu: Menyusun suatu makalah berhubungan dengan materi Psikologi Ekonomi (Kajian
Psikologi Ekonomi) yang berupa analisa kasus terkini (up to date) tentang Psikologi Ekonomi
disertai dengan alternatif pemecahan masalah.
2. Secara berkelompok berdiskusi dan melakukan analisis terhadap kasus yang diberikan
dosen
:
1.

Smith, K., Shanteau, J., Johnson, P. 2004. Psychological Investigation of competence in


Decision Making. UK: Cambridge University Press.
2. Ronald, F. 1997. Mass Communication (an Introduction to field). New York : McGraw-Hill,
Inc
3. Angel, J.F., Roger D. Blackwell & Paul Minniard (terjemahan). 1994. Perilaku
Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara
4. Katona, G. 1951. Psychological Analysis of Economic Behavior. New York: McGraw-Hill,
Inc
5. Loudon, David L. & Bitta, Albert J.D 1993. Consumer Behavior: Concepts and
Applications. Singapore : McGraw-Hill International Editions.
6. Kluwer, Handbook of economic Psychology, 1988
7. Gerrit, A., Schiffman, Kanuk. Psychology in Economics and Bussiness. 1996
8. Kuklinski,
J.H.
2002. Thinking
about
Political
Psychology. UK : Cambridge University Press.
Dessler, G. (1997). Manajemen Personalia (Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga
Robbins, S.P.(1991). Management. New Jersey: Prentice Hall Inc
Stoner, J.M.F., Freman, R.E., Gilbert, JC.D.R. (1996). Manajemen. (Edisi Bahasa Indonesia). Jilid
1 & 2. Jakarta: prenhallindo
Trewatha & Newport (1982). Management. Texas: Business Publication

Anda mungkin juga menyukai