Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PSIKOLOGI BUDAYA MELAYU

Dosen Pengampu : Andre, S.IP., M.a

Disusun Oleh :

M. AZFAR AZHARI
228110158

PROGRAM STUDI ILMU PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
Konsep psikologi
Menurut asal katanya psikologi berasal dari dua kata Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa, dan logos yang
berarti ilmu jiwa. Jari secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun dalam perkembangannya psikologi
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Thomas Alva Edison (1847 – 1891), pernah
berujar “My mind is incapable of conceiving such a thing as a soul” (pikiran saya tidak mampu untuk memahami
hal sperti jiwa). Ini sebabnya jiwa mengandung arti sangat abstrak itu sukar dipelajari secara objektif. Jadi amat
sukar untuk mengenal jiwa manusia karena sifatnya yang abstrak. Pada masa ini tidak ada orang yang tidak
mengenal psikologi. Karena psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita. Psikologi juga
mempengaruhi kehidupan kita melalui hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Masalah mengenai
diskriminan, hukuman berat, pornografi, perilaku seks, dan syarat penahanan seseorang untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya juga dipengaruhi oleh teori dan penelitian psikologi.
Karena psikologi mencakup berbagai aspek kehidupan, penting juga bagi mereka yang tidak bermaksud
memperdalam diri dalam ilmu ini untuk mengetahui fakta – fakta dasar dan metode riset. Dibanding dengan ilmu
lain psikologi adalah ilmu yang masih terus mengalami perkembangan. Akibatnya teori dan konsep psikologi
terus menerus mengalami perubahan dan evolusi. Oleh karena itu akan sulit memberikan definisi psikologi yang
tepat.
Banyak pengertian psikologi yang dikemukan para ahli yang masing-masing menekankan pada susdut
pandangan sendiri-sendiri mana yang dianggap penting. Perbedaan ini mungkin disebabkan metode yang
digunakan maupun pendekatan permasalahannya.
Crow & Crow
Pschycology is the study of human behavior and human relationship.
(Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia
lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainy.
Sartain
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism, with especial attention given to human
behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku
manusia)
Bruno (1987)
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai
“ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “tingkah laku”organisme.
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan –
kegiatan jiwa
Pada dasarnya psikologi itu mempunyai hubungan dengan ilmu lain, yang bersifat timbal balik. Seperti
hubungan psikologi dengan sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu komunikasi, biologi, ilmu alam, filsafat,
dan ilmu pendidikan.
Didalam ilmu psikologi terdapat beberapa aliran, yaitu :
Strukturalisme
Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi, yang pertama kali ditemukan oleh Wundt. Ia
percaya bahwa gejala – gejala kejiwaan dapat dibagi dalam elemen – elemen yang lebih kecil. Hanya dengan
menganalisis pelbagai elemen kejiwaan inilah, kita bisa mempelajari kejiwaan. Segala sesuatu atau proses yang
terjadi dalam diri manusia, selalu dianggap bersumber pada kesadaran (Engkoswara, 1991:27).
Fungsionalisme
Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran, proses mental, persepsi
indrawi dan emosi adalah adaptasi organisme biologis (Ash Shadr, 1993:259-260). Aliran psikologi ini pada
intinya bahwa proses atau keadaan sadar adalah aktifitas – aktifitas dari sebuah organisme dalam
kesalinghubungan fisik dengan lingkungan sebuah fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting.
Behaviorisme
Aliran ini didirikan oleh John B. Watson tahun 1912. Aliran ini lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme
(yang menganalisis jiwa manuisa berdasarkan laporan – laporan subyektif) dan juga psiokoanalisis (yang
berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Aliran ini memandang bahwa ketika dilahirkan pada
dasarnya manuisa tidak membawa bakat apa – apa. Manusia akan berkembang berdasarkan pengaruh yang
diterima dari lingkungan sekitar. Hamper semua perilaku merupakan hasil dari pengondisian dan lingkungan
membentuk perilaku kita dengan memperkuat kebiasaan tertentu.
Gestalt
Aliran ini menentang terhadap psikologi Wilhelm Wundt yang atomistic (strukturalisme). Aliran ini yang utama
bukan elemen tetapi keseluruhan. Kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dianalisis ke dalam elemen –
elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Aliran ini dikembangkan oleh
Max Wertheimer tahun 1912 dan dikembangkan oleh Kurt Koffa dan Wolfgang Kohler.
Psikoanalisis
Konsep ini mengenai perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund Freud di benua Eropa. Konsep ini
berdasarkan pada kasus yang luas pada pasien secara individual dan bukan pada eksperimental. Dasar pemikiran
teori ini yaitu bahwa sebagian besar perilaku kita berasal dari proses yang tidak disadari. Maksudnya yaitu
pemikiran, rasa takut, keinginan – keinginan yang tidak disadari oleh sesorang tetapi membawa pengaruh
terhadap perilakunya. Sebagian ahli psikologi tidak sepenuhnya memerima pandangan Freud mengenai naluri
yang tidak disadari yaitu mengenai kodrat manusia. Kita didorong oleh naluri sadar yang sama dengan binatang
(terutama seks dan agresi).
Konsep budaya melayu

Sejumlah besar penerbitan, populer dan teknis, telah membahas tentang pentingnya dan tentang saling
keterkaitan antara komponen biologis dan komponen kultural dalam tingkah laku manusia. Agresi, teritorialitas,
perananperanan jenis kelamin, ekspresi wajah, seksualitas, dan ranah-ranah lain di mana kultural dan biologis
saling terkait telah dibicangkan orang tanpa putus-putusnya dan seringkali tanpa perasaan (mindlessly). Dari
semua perbincangan ini kita dapat menarik dua kesimpulan singkat.:

1. setiap pemikiran bahwa apabila kita menguliti lapisan konvensi kultural maka pada akhirnya kita akan
menemukan Primal man dan keadaa nmanusia yang bugil di dasarnya, merupakan pemikiran yang steril dan
berbahaya

2. baik determinisme ekologis maupun determinisme kultural yang ekstrem sekarang dapat didukung oleh
kepercayaan dan ideologi, tetapi tidak oleh ilmu pengetahuan yang arif bijaksana Meskipun terdapat
keanekaragaman, namun sebagian besar sarjana yang bekerja mengikuti tradisi ini (untuk singkatnya mereka
saya sebut "cultural adaptionist") sepakat dalam beberapa asumsi pokok. Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai
berikut:

a) Budaya adalah sistem (dari pola-pola tingkah laku yang diturunkan secara sosial) yang bekerja
menghubungkan komunitas manusia dengan lingkungan ekologi mereka. Dalam "cara-hidup-komuniti" ini
termasuklah teknologi dan bentuk organisasi ekonomi, pola-pola menetap, bentuk pengelompokan sosial dan
organisasi politik, kepercayaan dan praktek keagamaan, dan seterusnya.

b) Perubahan kultural pada dasarnya adalah suatu proses adaptasi dan maksudnya sama dengan seleksi alam.

c) Teknologi, ekonomi secukup hidup (subsistence economy), dan elemen organisasi sosial yang terikat langsung
dengan produksi adalah bidang pokok budaya yang paling bersifat adaptif

d) Komponen-komponen ideasional dari sistem kultural bisa punya konsekuensi adaptif—dalam mengontrol
penduduk, membantu mata pencaharian hidup, menjaga ekosistem, dan Iain-Iain; dan semua ini, meskipun
seringkali subtil, harus ditelusuri kemana pun arahnya

Teori-Teori Ideasional Mengenai Budaya Berlawanan dengan ahli teori adaptasi tentang budaya, yang
beranekaragam adalah sejumlah ahli teori yang melihat budaya sebagai sistem ideasional. ada tiga cara yang
agak khas dalam mendekati budaya sebagai sistem gagasan (ide):

1. Budaya Sebagai Sistem Kognitif

2. Budaya Sebagai Sistem Struktural


3. Budaya Sebagai Sistem Simbolik

Anda mungkin juga menyukai