Anda di halaman 1dari 5

1.

Nadya Ayu Widyawati- 215120300111026

2. Agnes Damarela Korin_215120300111027

3. Talitha Firjatullah_215120301111014

4.Ryma Anggi F.S_215120300111025

5. Rahmadea An N _ 215120300111028

1. Psikologi tentu sangat berbeda dengan ilmu sosial lain. Ilmu sosial lain (seperti, sosiologi, antropologi,
dsb) lebih memfokuskan pada perilaku manusia dalam masyarakat yang lebih kompleks. Sementara
Psikologi lebih fokus pada perilaku manusia sebagai individu. Selain itu, Psikologi juga mempelajari
tentang kondisi mental manusia. Dengan mempelajari Psikologi, kita akan mengenal diri sendiri, orang
lain, dan cara bersikap di lingkungan.

Berikut penjelasan masing-masingnya :

> Psikologi : Ilmu yang mempelajari kepribadian manusia, karyanya menyabgkut usaha untuj mengertu
mengapa dan bagaimana pribadi berbeda satu sama lain. Mempelajari pribadi manusia secara terpisah.
Bahkan cenderung mencari keunikan dari masing-masing manusia dilihat dari ciri khas watak dan
perilakunya. Penekanan ada pada kejiwaan dan pola perilaku manusia.

> Antropologi : Ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk masyarakat dan
meninjaunya dari segi manusia sebagai makhluk sosial dan biologi. Manusia tidak bisa berdiri sendiri,
namun merupakan bagian daru budaya masyarakat. Pembelajaran manusia dan budaya dilakukan
secara holistik (menyeluruh) dengan mencari keterkaitan variabel-variabel dalam sistem budaya.
Sehingga antropologi lebih menekankan pada budaya manusia.

> Sosiologi : Suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara
bertindak, berpikir, berperasaan yang berada diluar individu. Objek yang dikaji adalah masyarakat dalam
berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan tersebut, berupa kenyataan atau fakta
sosial dan tindakan sosial. Sosiologi juga lebih menekankan kajiannya pada budaya dan struktur sosial
yang mempengaruhi interaksi, perilaku, dan kepribadian seseorang dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosialnya.

> Komunikasi : komunikasi mempelajari peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia melakukan interaksi
pada lingkungannya.

> Politik : Ilmu yang mempelajari tentang seni pemerintahan, interaksi publik, kompromi, dan
konsensus, serta distribusi sumber-sumber dalam interaksi tersebut. Dalam ilmu politik lebih
menekankan kepada interaksi manusia dalam pemerintahan.
2. Psikologi dikatakan sebagai ilmu ilmiah karena telah memenuhi syarat pengetahuan yang disebut
sebagai ilmu. Yang terdiri dari empiris, melakukan pendekatan secara objektif,positif (bisa diukur)dapat
dibuktikan fakta-fakta yang terkumpulkan mendukung dalam semua aspek penelitian, dan tidak dapat
disanggah. Ada suatu alasan yang melatarbelakangi seseorang mengalami gangguan mental. Alasan
tersebut tidak hanya terjadi secara serta merta melainkan bisa dibuktikan secara ilmiah melalui proses
penelitian.

Selanjutnya, Dalam hal metode penelitian, Psikologi memiliki metodologi tertentu yakni metode
eksperimental dan non eksperimental seperti observasi, studi kasus, survei ataupun korelasional. Dalam
perkembangannya, bahkan ada yang menggunakan campuran keduanya (mix method). Melalui
penggunaan metode tersebut, akan melahirkan sebuah disiplin keilmuan yang tersistematis dan menjadi
pemenuhan dari syarat ketiga yakni sistematis. Selanjutnya, syarat keempat universalitas Psikologi
adalah pasti, dimana kajian Psikologi dimanapun menyoroti hal yang sama yakni manusia dan
perilakunya. Melalui hal ini sudah tidak bisa diragukan lagi bahwa Psikologi menmenuhi syarat-syarat
sebagai sebuah ilmu. dengan kata lain, cukup membuktikan bahwa Psikologi merupakan sebuah kajian
ilmiah.

3. Pada tahun 1870-an sejumlah sarjana kecil di kedua bidang secara aktif mengeksplorasi pertanyaan
tentang pikiran. Bagaimana sensasi tubuh berubah menjadi kesadaran mental dunia luar? Apakah
persepsi orang tentang dunia Amerika merupakan cerminan akurat dari kenyataan? Bagaimana pikiran
dan tubuh berinteraksi? Para filsuf dan ahli fisiologi yang tertarik pada pikiran memandang pertanyaan-
pertanyaan seperti itu sebagai masalah yang menarik dalam bidangnya masing-masing. seorang profesor
Jerman, Wilhelm Wundt (1832–1920), yang akhirnya mengubah pandangan ini. Universitas Jerman
berada dalam periode ekspansi yang sehat, sehingga sumber daya tersedia untuk disiplin ilmu baru.
Lebih jauh lagi, iklim intelektual mendukung pendekatan ilmiah yang dianjurkan Wundt. Oleh karena itu,
usulannya diterima dengan baik oleh civitas akademika. Pada tahun 1879 Wundt berhasil mendirikan
laboratorium formal pertama untuk penelitian psikologi di Universitas Leipzig. sejarawan telah
memutuskan tahun 1879 sebagai "tanggal lahir" psikologi. Segera setelah itu, pada tahun 1881, Wundt
mendirikan jurnal pertama yang didedikasikan untuk menerbitkan penelitian tentang psikologi. Secara
keseluruhan, kampanye Wundt begitu sukses sehingga hari ini ia secara luas dinobatkan sebagai pendiri
psikologi. Orientasi ini membuat psikologi tetap fokus pada pikiran dan proses mental. Tetapi ia
menuntut agar metode yang psikolog gunakan untuk menyelidiki pikiran sama ilmiahnya dengan yang
dilakukan oleh ahli kimia atau fisikawan. Sarjana muda yang luar biasa dan orang Amerika banyak yang
datang ke Leipzig untuk belajar dibawah bimbingan Wundt. Banyak muridnya kemudian menyebar ke
seluruh Jerman dan Amerika, mendirikan laboratorium penelitian yang menjadi dasar bagi ilmu psikologi
baru yang independen. Antara tahun 1883 dan 1893, sekitar 23 laboratorium penelitian psikologi baru
bermunculan di Amerika Serikat dan Kanada. Banyak laboratorium dimulai oleh siswa Wundt, atau oleh
siswa siswanya.

G. Stanley Hall (1846-1924), yang belajar sebentar dengan Wundt, adalah kontributor yang sangat
penting bagi pertumbuhan pesat psikologi di Amerika. Menjelang akhir abad ke-19, Hall melakukan
serangkaian "pengalaman pertama" untuk psikologi Amerika. Untuk memulainya, ia mendirikan
laboratorium penelitian pertama Amerika dalam bidang psikologi di Universitas Johns Hopkins pada
tahun 1883. pada tahun 1892, ia adalah kekuatan pendorong di balik pendirian American Psychological
Association (APA). Saat ini APA adalah organisasi terbesar di dunia yang didedikasikan untuk kemajuan
psikologi, dengan lebih dari 150.000 anggota dan afiliasi.

3. Aliran-aliran dalam psikologi

A. Strukturalisme

Aliran strukturalisme merupakan aliran psikologi yang dikembangkan oleh Wilhelm Wundt. Wilhelm
Maximilian Wundt (1832-1920) merupakan seorang dokter, fisiolog, filsuf, dan psikolog asal Jerman yang
dijuluki sebagai bapak psikologi modern.

Aliran strukturalisme secara khusus fokus pada analisis unsur-unsur dasar yang membentuk pikirkan.
Strukturalisme merupakan aliran yang menyelidiki tentang struktur (unsur daras) dalam kejiwaan.
Sistematika psikologi oleh Wundt mengalami perkembangan dari masa ke masa antara lain :

1.Prasistematik

persepsi dan perbedaan antara perasaan dan sensasi penginderaan didasarkan doktrin

2.Elementisme, sensasionisme, assosianisme

Merupakan permulaan meninggalkan Konsel doktrin

3.Fase empirisme

Memunculkan teori 3 dimensi dari perasaan: senang-tak senang, tegang-tak tegang, semangat- tenang

4.Vilker psychology (1902-1903)

menyelidiki gejala kejiwaan pada sekelompok orang

B. Aliran Fungsionalisme

Kemunculan aliran fungsionalisme yang dipelopori oleh William James (1842-1910) merupakan sebuah
kritik terhadap Mazhab strukturalisme. Jika strukturalisme menekankan pada struktur kesadaran maka
aliran fungsionalisme menekankan pada fungsi kesadaran.
aliran fungsionalisme merupakan jenis psikologi yang membawahi fungsi dan bukan fakta fenomena
mental. Aliran ini memandang bahwa tidak cukup hanya mempersoalkan apa dan mengapa sesuatu
terjadi (struktur) tetapi juga untuk apa sesuatu tersebut terjadi.

3. Behaviorisme

Aliran ini dicetuskan oleh John Watson (1878-1858). Menurut teori ini, hal-hal yang dapat dikaji oleh
psikologi adalah benda-benda atau sesuatu yang dapat diamati secara langsung, seperti rangsangan
(stimulus) serta gerak balas (respon).

Behaviorisme menolak unsur yang dinyatakan dalam fungsional yaitu kesadaran. Kaum behaviorisme
memusatkan perhatian pada pendekatan ilmiah yang objektif.

Pencetus teori ini juga tidak mempercayai bahwa unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku.
Menurutnya perilaku manusia dibentuk dari hasil belajar dan lingkungan.

D. Aliran Psikoanalisis

Aliran Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud (1856-1939) seorang ahli saraf yang dijuluki
bapak Psikoanalisis. Sigmund mengungkapkan teori dasarnya tentang alam bawah sadar dan alam sadar.

Dalam teori alam bawah sadar terdapat nafsu dan insting. Menurut Freud alam bawah sadar merupakan
bagian dari dorongan dan munculnya semangat dari dalam diri seseorang. Sedang alam sadar terdapat
alam pra sadar yaitu disebut juga kenangan atau available memory yang mudah dipanggil kembali ke
alam sadar.

Freud juga mengungkapkan konsep struktur kepribadian. Struktur kepribadian ini terdiri dari 3 yaitu ID,
ego, superego.

E. Aliran Humanistik

Aliran humanistik muncul sebagai kritik dari aliran sebelumya yaitu behaviorisme dan Psikoanalisis.
Aliran humanistik memiliki prinsip utama:

1. Memahami manusia sebagai totalitas


2.Metode yang dipakai dalam aliran ini adalah life history atau riwayat hidup

3.Aliran ini juga mengakui pentingnya kebebasan personal dan tanggungjawab dalam mengambil
keputusan untuk keberlangsungan hidupnya.

4.Pikiran manusia bersifat aktif dan dinamis.

5.Bertujuan meningkatkan pemahaman diri.

F. Aliran Gestalt

Gestalt bukanlah nama seseorang namun berasal dari bahasa Jerman yang diartikan sebagai bentuk,
konfigurasi, atau keseluruhan, totalitas, hakikat. Salah seorang pendiri Mazhab ini adalah Max
Wertheimer (1880-1943) bersama Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler. Aliran ini memandang keutamaan
dari psikologi adalah mengenai keseluruhan. Mekanisme kerja aliran ini yaitu dengan menganalisis
unsur-unsur kejiwaan yang harus dipelajari secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dalam
elemen-elemen.

Anda mungkin juga menyukai