Dosen Pengampu :
Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul "Pengantar Psikologi Islam" dapat tersusun sampai dengan
selesai. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Islam.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengantar Psikologi
Islam bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abd. Hamid selaku dosen Mata
Kuliah Psikologi Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah psikologi kontemporer dan sejarah psikologi islam ?
2. Apa definisi dan ruang lingkupnya ?
3. Bagaimana metodologi psi islam?
4. Apa saja tugas dan pendekatan ilmiah?
5. Apa saja metode ilmiah dalam psi islam ?
6. Apa saja sumber kajian, metode dan pendekatan psi islam ?
7. Bagaimana persentuhan psikologi sengan agama ?
8. Apa saja sumber kajian psikologi islam ?
9. Bagaimana metode pengkajian psikologi islam ?
10. Bagaimana pendekatan dalam membangun konsep dan teori psikologi
islam ?
Tujuan
1. Mengetahui sejarah psikologi kontemporer dan sejarah psikologi islam
2. Mengetahui definisi ruang lingkup psikologi islam
3. Mengetahui metodologi psi islam, tugas dan pendekatan ilmiah psikologi
islam
4. Mengetahui metode ilmiah dalam psi islam
5. Mengetahui sumber kajian, metode dan pendekatan psi islam
6. Mengetahui persentuhan psikologi sengan agama
7. Mengetahui sumber kajian psikologi islam
8. Mengetahui metode pengkajian psikologi islam
9. Mengetahui pendekatan dalam membangun konsep dan teori psikologi
islam
BAB II
PEMBAHASAN
2. Psikologi Asosiasi
Kata Islam berasal dari kata aslama yang berarti patuh atau berserah
diri. Secara terminologi Islam adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW sebagaimana terdapat dalam al-Quran dan al-Sunnah
sebagai petunjuk bagi seluruh manusia untuk mencapai kesejahteraan dan
kedamaian hidup di dunia dan di akhirat.
Ada dua pendapat yang ditawarkan oleh para ahli mengenai metodologi
Psikologi Islam. Pertama, Psikologi Islam harus menggunakan metode ilmu
pengetahuan modern, yaitu metode ilmiah, Sebab hanya metode ilmiah yang
mampu mencapai pengetahuan yang benar. Menurut pendapat ini, tak ada
sains tanpa metode, bahkan sains itu sendiri adalah metode. Kedua, Psikologi
Islam adalah sains yang mempunyai persyaratan ketat sebagai sains.
Mengingat ciri subjeknya yang sangat kompleks, maka Psikologi Islam harus
menggunakan metode yang beragam dan tidak terpaku pada metode ilmiah
saja.
Dalam pandangan Islam, ilmu dan sistem nilai tidak dapat dipisahkan,
keduamya saling berhubungan erat, karena ilmu merupakan fungsionalisasi
ajaran wahyu.
Perlu diingat bahwa Psikologi Islam adalah ilmu yang terintegrasi dengan
pola pendekatan disiplin ilmu keislaman lainnya, ia memiliki kekhasan
tersendiri secara paradigma maupun epistemologinya. Ketidaksamaannya
dengan metodologi ilmiah secara umum tidaklah mengurangi keilmiahannya
bila kita mengkritisinya dengan berpedoman kepada paradigma dan
epistemologi sendiri. Adapun ontologi berfungsi menetapkan substansi yang
ingin dicapai yaitu memahami manusia sesuai dengan sunnatullahnya.
Mengingat al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang paling dapat
diandalkan, maka ayat-ayat yang membicarakan term-term seperti insan,
basyar, nafs, aql, ruh, qalb dapat dijadikan rujukan. Dengan patokan, sejauh
mana metodologi itu dapat mengejar makna dan esensi, bukan hanya gejala.
Dengan alasan itu Noeng Muhajir menyatakan bahwa Psikologi Islam
bermakna sebagai Psikologi yang menemukan landasan filsafat ilmunya pada
nilai-nilai Islam
3) Kajian Psikologi Alquran serta Hadis. Seperti itu sebabnya kajian- kajian
manusia wajib dicari dalam al- Quran, sebab kitab suci merupakan lautan
ilmu yang tidak terukur serta dalamnya tidak terbatas. Al- Quran paling
tidak mempunyai sebelas kata kunci buat menggambarkan manusia.
Tidak hanya itu meter. Usman Najati22 berpendapat kalau umat Islam
wajib merujuk kepada Al- Quran serta Hadits setelah itu menjajaki
pertumbuhan pemikiran para pemikir Islam terdahulu lewat riset psikologi.
Maksudnya mengenali konsep- konsep psikologi Islam dengan baik sehingga
bisa jadi bawah buat dipelajari lebih lanjut. Dia pula mengkritisi psikologi
modern yang memakai tata cara riset raga bersumber pada kenyataan empiris
objektif, pada dasarnya ilmu ini kehabisan ruh yang jadi objek utama riset
psikologi. Bagi Fuat Nashor23, kajian psikologi Islam bisa dipecah jadi 4
model, ialah:
Islam adalah pandangan dan aturan hidup yang lengkap dan sempurna.
Ia adalah agama, sumber etika, sumber tersalurnya berbagai ilmu
pengetahuan, penangkal perilaku tercela, daya rujukan perilaku terpuji dan
sistem hukum, yang kesemuanya terpadu dan terpahat dalam satu kesatuan
Islam. Psikologi Islam adalah ilmu tentang manusia yang filsafat , konsep,
metodologi, dan pendekatannya didasarkan pada sumber-sumber formal
Islam. Psikologi Islam akan mengkaji jiwa dengan memperhatikan badan,
keadaan tubuh manusia merupakan salah satu cerminan jiwa. Ekspresi badan
hanyalah salah satu fenomena kejiwaan. Psikologi Islam tidak melihat
manusia hanya dari perilaku yang diperlihatkan badannya, bukan pula
berdasar spekulasi tentang apa dan siapa manusia.mengemukakan tiga tipe
studi terhadap kejiwaan dalam Islam yaitu 1) Islam dijadikan pisau analisis
bagi pengkajian psikologi; 2) sebaliknya, psikologi dijadikan pisau analisis
dalam memecahkan persoalan-persoalan psikologis umat Islam; 3) menggali
psikologi dari al-Qurān dan Hadis. Dengan demikian, studi terhadap manusia
harus dicari dalam al-Qurān karena kitab suci tersebut merupakan samudera
keilmuan maha luas dan kedalaman yang tak terhingga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
REFERENSI