Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PSIKOLOGI BELAJAR BAHASA ARAB

Tentang : Psikologi, Sejarah Perkembangan Psikologi dan Pembagian Psikologi


Dosen Pengampu : Chairani Astina, M. Pd

Disusun oleh kelompok 1 :


1. Alfa Nurjannah (2019040042)
2. Muhammad Badrul Falah (2019040048)

KELAS PBA 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah swt, yang telah melimphakan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Psikologi, Sejarah Perkembangan
Psikologi dan Pembagian Psikologi” pada mata kuliah Psikologi Belajar Bahasa Arab.
Shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang
kita nanti-nantikan sayafaatnya di hari akhir nanti.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah yang
di ampu oleh dosen Chairani Astina, M. Pd. Kami tentu menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna serta masih banyak kekurangan dan kesalahan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaaca untuk perbaikan
makalah ini. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan proses tingkah laku
manusia. Dalam hal ini pembahasan psikologi merujuk kepada hal yang lebih khusus,
yaitu psikologi belajar bahasa Arab. Namun pada makalah ini hanya akan membahas
tentang apa itu psikologi, sejarah perkembangan psikologi dan pembagian psikologi.
Mengapa? Karena dalam mempelajari bahasa Arab kita juga harus mempelajarinya agar
keinginan dan jiwa kita merasuk ke dalam pelajarab tersebut, jadi tidak hanya sejedar
mempelajari bahasa Arab saja, namun juga meresapinya melalui psikologi ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu psikologi?
1.2.2 Bagaimana sejarah perkembangan psikologi?
1.2.3 Apa saja pembagian psikologi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa itu psikologi
1.3.2 Mengetahui sejarah perkembangan psikologi
1.3.3 Mengetahui pembagian psikologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi


Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata.
Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi
tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi menifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut berupa tingkah
laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.1
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan
proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab,
pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia.
Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat dan
hidup jiwa manusia (psyche = jiwa; logos = ilmu pengetahuan).2

2.2 Sejarah Perkembangan Psikologi


Secara garis besarnya sejarah psikologi dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu
masa sebelum dan masa sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri (psikologi menjadi
ilmu yang brdiri sendiri baru dimulai pada tahun 1979 ketika Wilhelm Wundt (1832-
1920) mendirikan laboratorium psikologi pertama di kota Leipzing, Jerman).
Sebelum tahun 1976, psikologi dipelajari oleh para ahli filsafat dan para ilmu
fasal (phisiologi), sehingga psikologi dianggap sebagai bagian dari kedua ilmu tersebut.
Para ahli ilmu fislsafat kuno, seprti Plato, Aristoteles dan Socrates telah memikirkan jiwa
dan gejala-gejalanya. Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan adalah ilmu yang
mempelajari hakikat sesuatu dengan menciptakan pertanyaan dan jawaban secara terus-
menerus sehingga mencapai pengertian yang hakiki tentang sesuatu..pada waktu itu
belum ada pembuktian secara empiris, melainkan berbagai teori dikemukakan
berdasarkan argumentai lpgika belaka. Psikologi benar-benar masih merupakan bagian
dari filsafat dalam arti semurni-murninya.3

1
Psikologi.net/sejarah-dan-perkembangan-psikologi/ diakses pada tanggal 14/09/2020 pukul 19:04
2
http://psikologikuinfo.blogspot.com/2016/08/pengertian-dan-pembagian-psikologi.html. Diakses pada tanggal
15/09/2020 pukul 4:58
3
Nusran, Muhammad.2019.Dunia Industri Perspektif Psikologi Tenaga Kerja.Makassar: CV. Nas Media
Pustaka (hal. 12)
Pada abad pertengahan, psikologi masih merupakan bagian dari filsafat sehingga
objeknya tetap hakikat jiwa dan metodenya masih menggunakan argumentasi logika.
Tokoh-tokohnya antara lain: Rene Descrates (1596-1650) yang terkenal dengan teori
kesadaran, Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) yang mengutarakan teori
kesejahteraan psikofhisik (psychophisical paralellism), John Locke (1623-1704) dengan
teori tabula rasa, bahwa jiwa anak yang baru lahir masih bersih seperti papan lilin atau
kertas putih yang belum ditulisi. Pada masa sebelumnya masalah kejiwaan dibahas pula
oleh para ulama islam seperti Imam Al-Ghazali (wafat 505 H), Imam Fachrudin Ar-Razi
(wafat 606 H). Pembahasan masalah psikologis bagian dari ilmu usuluddin dan ilmu
tasawuf.
Disamping para ahli filsafat yang menggunakan logika, para ahli ilmu faal juga
mulai menyelidiki gejala kejiwaan melalui eksperimen-eksperimen. Walaupun mereka
menggunakan metode ilmiah (empiris), namun yang mereka selidiki terutama tentang
urat syaraf penginderaan (sensoris), syaraf motoris (penggerak). Pusat motoris dan
sensoris di otak, serta hukum-hukum yang mengatur bekerjanya syaraf tersebut. Dengan
demikian gejala kejiwaan yang mereka selidiki hanya merupakan bagian dari objek ilmu
faal dengan metode yang lazim digunakannya. Diantara para tokohnya adalah: C Bell,
Magendie, J.P. Muller, P. Broca dan I.P Pavlov.
Masa sesudah psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri merupakan masa
dimana gejala kejiwaan dipelajari secara tersendiri dengan metode ilmiah, terlepas dari
filsafat dan ilmu faal. Gejala kejiwaan dipelajari secara sistematis dan objektif. Selain
metode eksperimen digunakan juga metode intropeksi oleh W. Wundt. Gelar kesarjanan
W. Wundt adalah bidang kedokteran dan hukum. Ia dikenal sebagai sosiolog dan dan
filosof dan orang pertama yang mengaku dirinya sebagai psikolog. Sejak itu psikologi
berkembang pesat dengan bertambahnya sarjana psikologi, penyusun teori-teori dan
keragaman pemikiran-pemikiran baru. Psikologi malai bercabang ke dalam berbagai
aliran.
Psikologi menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dalam hal ini, metode
dan penggunaannya dimulai pada abad ke-19.4
Wilhelm Wundt dapat dikatakan sebagai bapak psikologi modern, ia telah
berusaha untuk menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri
(otonom). Sebelum abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Meskipun

4
Ibid (hal. 12-13)
demikian persoalan psikologi telah ada sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia
telah mempersoalkan masalah “jiwa” atau “roh”, baik hakekatnya maupun hubungannya
dengan manusia. Perbedaan cara memecahkan masalah jiwa di masa lampau dengan
masa modern, terutama terletak dalam cara pendekatannya. Pemecahan masalah di masa
lampau bersifat filosofis dan atomistis, sedang di masa modern dengan pendekatan
modern scientifik (ilmiah), yaitu melalui penelitian-penelitian empirik.5
2.2.1 Psikologi sebagai bagian dari filsafat (psikologi kuno)
Pengaruh filsafat terhadap psikologi kuno, berlangsung sejak zaman Yunani
Kuno sampai pada zaman pertengahan dan zaman baru. Tegasnya pengaruh
tersebut berlangsung dari 400 SM sampai dengan 1800 SM.
Pada zaman Yunani Kuno terkenal dua tokoh filsuf, yaitu Plato dan
Aristoteles yang keduanya banyak menyelidiki hidup kejiwaan manusia serta alam
ini. Plato terkenal dengan aliran berfikirnya yang disebut idealisme, sedang
Aristoteles terkenal dengan aliran realisme. Tetapi meskipun berbeda aliran, dalam
soal kejiwaan mereka tidak jauh berbeda, baik dalam penyelidikannya ataupun
pendapatnya.
Beberapa psikologi yang muncul pada fase ini diantaranya, yaitu: psikologi
Plato, psikologi Aristoteles, psikologi Augustine, psikologi pada masa renaissance
dan abad ke-17, psikologi asosiasi, psikologi elementer (unsur) dari Herbart dan
psikologi fisiologi.
1. Psikologi Plato (427-347 SM)
Plato dilahirkan pada tanggal 29 Mei 429 SM di Athena. Ia terlahir di
“kalangan terhormat”. Plato adalah murid Socrates (469-399 SM), seorang
ahli filsafat Yunani. Ajaran Plato disebut “Ajaran Cita” atau “Ide”. Ide yang
tertinggi adalah Tuhan, segala sesuatu itu berasal dari alam dan akan kemabali
ke alam ide.6
Plato menyatakan bahwa, dunia kejiwaan berisi ide-ide yang berdiri
sendiri, terlepas dari pengalaman hidup sehari-hari. Hal ni terutama terdapat
pada orang dewasa dan kaum intelektual. Orang dewasa dan kaum intelektual
dapat membedakan mana yang jiwa dan mana yang badan. Tetapi sebaliknya
pada anak-anak, jiwa masih dicampuradukkan dengan badan, belum
memisahkan antara ide dan benda-benda konkrit. Jiwa yang bersifat ide-ide ini

5
Ibid (hal 13-14)
6
Ibid (hal 14-15)
oleh Plato diberi nama “psyche”. Psyche menurut Plato terbagi menjadi tiga,
yang disebut trichotomi, yaitu:
a. Berpikir/pikiran, berpusat di otak dan disebut logisticon
b. Kemauan/kehendak, berpusat di dada dan disebut thumeticon
c. Keinginan/nafsu, berpusat di perut dan disebut abdomen.7
2. Psikologi Aristoteles (385-322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof Yunani yang dilahirkan di Stagirus
(Stagira). Chelecidice, sebelah barat laut Aegenito, adalah putra dari
Nichomacus, tabib pribadi istana raja di Macedonia, juga sebagai anggota
serikat kerja medic yang disebut Jons of Aculapius. Sumbangnya terhadap
psikologi lebih besar dari Plato. Aristoteles adalah murid Plato yang kemudian
terkenal dengan pikiran-pikirannya sendiri yang erbeda dari gurunya. Kalau
Plato adalah seorang rasionalis yang percaya bahwa segala sesuatu bermula
dari rasio, dari ide-ide yang dihasilkan oleh rasio itu. Aristoteles berkeyakinan
bahwa segala sesuatu yang berbentuk kejiwaan (form) harus menempati suatu
wujud tertentu (matter). Wujud ini pada hakekatnya merupakan pernyataan
atau ekspresi dari jiwa. Hanya Tuhanlah satu-satunya hal yang tanpa wujud.
Tuhan adalah “form “ saja tanpa “matter”. Dengan pandangannya ini
Aristoteles sering disebut sebagai penganut paham empirisme, karena menurut
pendapatnya segala sesuatu harus bertitik tolak dari realita, yaitu dari “matter”
itu. Matter yang dapat diketahui melalui pengamatan atau pengalaman empiris
merupakan sumber utama dari pengetahuan. Dengan pendapatnya ini, ia sering
disebut bapak psikologi empiris.8
3. Psikologi Augustine (354-430)
Teori Gall dikembangkan dari pandangan Psikologi Fakultas (Faculty
Psychology) yang dikemukakan seorang tokoh gereja bernama St. Agustine
(354-430). Menurut Agustine, dengan mengeksplorasi kesadaran melalui
metode “intropeksi diri”, dalam jiwa terdapat bagian-bagian atau fakultas
(faculties). Fakultas tersebut antara lain: ingatan, imajinasi, indera, kemauan
dan sebagainya. Menurut Gall, karena setiap fakultas kejiwaan dicerminkan
pada salah satu bagian tertentu di tengkorak kepala maka dengan mengetahui
bagian-bagian tengkorak mana yang menonjol kita mengetahui fakultas-

7
Ibid (hal 15)
8
Ibid (hal 16-17)
fakultas kejiwaan mana yang menonjol pada orang tertentu sehingga kita dapat
mengetahui pula keadaan jiwanya. Teori dari Gall tersebut dikenal dengan
Phrenologi, teori yang seolah-olah ilmiah ini pada dasarnya hanya bersifat
ilmiah semu (pseudo science).
Augustine memperkenakan beberapa konsep yang penting dalam
psikologi. Manusia pada dasarnya bersumber pada alam. Dalam diri manusia
sudah ada dua dorongan, yang diberikan alam, yaitu dorongan jahat dan
dorongan baik. Dorongan jahat harus ditekan dan dilawan, tapi dorongan baik
harus dirangsang agar tumbuh terus untuk mencapai kesempurnaan
kepribadian.9
4. Psikologi pada masa Renaissance dan abad ke-17
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, masa renaissance adalah suatu
masa yang cerah, karena pada saat itulah mulai berkembangnya ilmu-ilmu
pengetahuan dengan pesat, termasuk psikologi tentunya. Ilmu pengetahuan
dirasakan sebagai suatu cara yang obyektiif di dalam memahami dan
memecahan masalah-masalah ilmiah.
Situasi masa renaissance tersebut besar pengaruhnya bagi
perkembangan psikologi pada waktu itu. Descrates (1596-1650) di Perancis
merupakan seorang besar dalampsikologi pada masa renaissance. Ia
membedakan kelakuan manusia dengan hewan. Tingkah laku hewan
berdasarkan dengan prinsip mekanistis, sedangkan manusia disamping secara
kualitatif juga bersifat mekanistis, manusia mempunyai kemampuan untuk
bebas memilih. Manusia mampu berinisiatif, sedangkan hewan tidak.
Tindakan manusia ada dua bagian, yaitu: (1) alam mekanik dan (2) alam
rasio.10
5. Psikologi Assosiasi
Psikologi ini berusaha mempelajari jiwa dengan metode analistis-
syntetis, seperti yang digunakan dalam ilmu alam,, karena psikologi tersebut
mempunyai anggapan bahwa jiwa itu terdiri dari elemen-elemen atau
kumpulan unsur-unsur yang berproses menurut hukum-hukum yang pasti,
yaitu hukum sebab akibat dan hukum assosiasi. Jiwa dipandang sebagai mesin
yang berjalan secara mekanis menurut hukum-hukum tertentu, jadi jiwa

9
Ibid (hal 18-19)
10
Ibid (hal 19-20)
dengan demikian dipandang pasif, yag aktif adalah hukum-hukum yang
menggerakkannya. Aliran psikologi ini mengutamakan tanggapan-tanggapan,
ingatan-ingatan serta penginderaan.
6. Psikologi Elementer (unsur) dari Herbart
Herbart adalah seorang ahli psikologi dan pendidikan bangsa Jerman
yang menentang ajaran kekuatan kejiwaan, yaitu ajaran yang mengatakan
bahwa jiwa mempunyai kekuatan-kekuatan khusus. Menurut pendapatnya jiwa
itu terbentuk oleh karena adanya tanggapan-tanggapan. Dengan demikian,
teori Herbart ini disebut “teori tanggapan” (voorstelings theorie). Dengan
menggunakan metode sintetis-analitis, ia mengemukakan pendapat bahwa jiwa
terdiri dari dua lapis, yaitu: jiwa yang disadari dan jiwa yang tidak disadari.
Diantara keduanya terdapat ambang kesadaran. Tidak semua tanggapan itu
disadari, karena diantara tanggapan yang masuk terdapat pertentangan yang
saling tolak menolak.
7. Psikologi Fisiologi
Psikologi ini juga terpengarug olehilmu alam. Adapun salah satu
tokohnya yaitu: Johannes Muller yang berhasil mendapatkan hukum kekuatan
khusus daripada indera, yang antara lain menyatakan bahwa masing-masing
tanggapan itu menyebabkan timbulnya kekuatan atau reaksi yang khusus
terhadap jenis tanggapan yang diterima melalu panca indera tesebut. Paham
ini sebagai contoh psikologi yang dipengaruhi ilmu pengetahuan alam, baik
metode maupun pendapatnya.11
2.2.2 Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang serdiri sendiri
Akhir abad ke-19 merupakan titik permulaan daripada psikologi sebagai
suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yaitu sejak Wilhelm Wundt
melepaskan psikologi dari filsafat serta ilmu pengetahuan alam. Wundt adalah
seorang pelopor usaha tersebut dengan mendirikan “laboratorium psikolog” yang
pertama kali, yaitu pada tahun 1875, kemudian laboratorium itu disahkan dan
diakui oleh Universitas-Leipziq pada tahun 1886. Sejak pengesahan tersebut berarti
psikologi menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Sejak psikologi berdiri sendiri dengan menggunakan metode-metodenya
sendiri dalam pembuktian-pembuktian dan dalam penyelidikannya, maka timbullah

11
Ibid (hal 21-22)
berbagai macam aliran psikologi yang bercorak khusus. Adapun ciri-ciri khusus
sebelum abad ke-18 antara lain adalah:
1. Bersifat elementer, berdasarkan hukum sebab akibar
2. Besdifat mekanis
3. Bersifat sensualitis-intelektualistis (mementingkan pengetahuan dan pikir)
4. Mementingkan kuantitas
5. Hanya mencari-cari hukum
6. Gejala-gejala jiwa dapat dipisahkan dari subyeknya
7. Jiwa dipandang pasif
8. Terlepas dari materi-materi.
Dengan otonominya sebagai ilmu pengetahuan itu maka sejak tahun 1990
timbullah aliran-aliran baru yang bersifat khusus, seperti: ilmu jiwa dalam,
psikologi pikir, psikologi individual, behaviorisme, psikologi gestalt, psikologi
kepribadian dan masih banyak aliran lainnya.
Diantara tokoh-tokoh yang dipandang sebagai orang yang mengadakan
eksperimen-eksperimen yang kemudian sangat berpengaruh penggunaan
eksperimennya dalam psikologi, antara lain:
1. Wilhelm Wundt (1832-1920)
2. Herman Von Helmholtz (1821-1894)
3. Edward Bradford Titchner (1867-1927)
4. Herman Ebbinghaus (1850-1909)
5. Oswald Kulpe (1862-1915)
6. Karl Buhler (1879-1963)12

2.2.3 Psikologi Modern


Psikologi pada abad ini disebut psokologi modern. Perkembangan psikologi
ini mempunyai kemajuan yang sangat pesat. Dalam abad ini lahirlah aliran-aliran
psikologi dengan hasil penelitian masing-masing secara khusus. Aliran psikologi
ini diantaranya:
1. Psychoanalisa
Merupakan suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan untuk
menghilangkan gangguan-gangguan yang terdapat susunan syaraf. Lambat

12
Ibid (22-27)
laun menjadi metode untuk menyelidiki proses-proses kesadaran jiwa dalam
lingkungan psikologi.
Tokoh-tokoh psikologi ini yang terkenal adalah:
a. Dr. Breuer, seorang dokter ahli urat saraf di Australia pada tahun 1880
b. Prof. Charcot dari Prancis
c. Sigmun Freud dari Australia
2. Individual Psikologi
a. Alfred Adler, menyatakan bahwa pokok pengertian psikologi adalah
pengertian tentang individualitas (kepribadian seseorang). Kepribadian
adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi sumber watak
dan tingkah laku manusia.
b. Frist Kunkel, adalah seorang dokter ahli dalam urat saraf di Berlin. Pada
prinsipnya membedakan dua macam kekuatan pokok pada manusia, yaitu:
nafsu mengabdi kepada masyarakat dan nafsu mengabdikepada diri
sendiri. Dengan adanya kedua kekuatan itu dikemukakan hukum yang
berbunyi: makin besar nafsu mengabdi kepada diri-sendiri semakin kecil
nafsu mengabdi kepada masyarakat dan sebaliknya.
3. Neo Freudian
Aliran ini muncul disebabkan karena adanya rasa tak puas atas aliran-
aliran psikologi yang ada terutama psikologi analisa dari Freud. Baik Freud
maupun Neo Freudian keduanya menggunakan metode psychoanalisis.
Perbedaan-perbedaan yang menonjol antara kedua aliran itu adalah:13
Freudian Neo Freudian
Tinjauannya bersifat beiologis, Tinjauannya bersifat sosiologis, cenderung
cenderung kepada biologi. kepada sosiologi. Mendasarkan pada motif-
Mendasarkan kepada nafsu motif hidup sebagai manusia.
instinc. Perkembangan perasaan Perkembangan perasaan oleh pengaruh
ditentikan oleh perkembangan, lingkungan keluarga, sekolah dan
pertumbuhan dan kematangan kebudayaan yang berbeda-beda sesuai
sosial. wakti dan tempat.

13
Ibid (hal 28-30)
2.3 Pembagian Psikologi
Adapun pembagian psikologi antara lain:
2.3.1 Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari
kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercemin dalam
tingkah laku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang beradab
(berkultur). Psikologi umum berusaha mencari dalil-dalil yang besifat umum dari
kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis (Eunike R. Rustiana, 2003:17).
2.3.2 Psikologi Khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-
segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal khusus yang
menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus ini ada bermacam-macam, antara lain:14
1. Psikologi perkembangan, adalah psikologi yang membicarakan perkembangan
psikis manusia dari masa bayi sampai tua.
2. Psikologi sosial, adalah psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah
laku atau aktivitas-aktivitas manusia di dalam situasi sosial
3. Psikologi pendidikan, adalah psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-
kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi
pendidikan
4. Psikologi kepribadian, adalah psikologi yang khusus menguraikan tentang
pribadi manusia beserta tipe-tipe kepribadian manusia
5. Psikopatologi, adalah psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan
psikis yang tidak normal (abnormal)
6. Psikologi kriminal, adalah psikologi yang khusus berhubungan dengan soal
kejahatan atau kriminalitas dan diterapkan pada proses pengadilan
7. Psikologi medis, adalah psikologi yang diterapkan dibidang kedokteran, guna
mempercepat kesembuhan para pasien. Dengan wawasan psikologi, dokter
berusaha memahami keadaan psikologis pasien, untuk membuat diagnosa,
program dan terapi yang tepat.
8. Psikologi pastoral, adalah psikologi yang diterapkan untuk memberikan
bimbingan kejiwaan, umumnya dipergunakan oleh rokhaniawan yang

14
http://psikologikuinfo.blogspot.com/2016/08/pengertian-dan-pembagian-psikologi.html. Diakses pada tanggal
15/09/2020 pukul 4:58
berusaha membimbing pengikutnya. Istilah pastoral berhubungan dengan hal
penggembalaan. Proses bimbingan berdasar pada pandangan psikologi
terhadap kondisi individu yang dibimbing.

Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidang-bidang


berperannya psikologi. Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi
praktis, yang sesuia dengan bidangnya. Sedangkan psikologi terapan adalah
psikologi yang mempelajari tentang psikologi demi untuk ilmu itu sendiri, tidak
dihubungkan dengan praktik.15

15
http://psikologikuinfo.blogspot.com/2016/08/pengertian-dan-pembagian-psikologi.html. Diakses pada tanggal
15/09/2020 pukul 4:58
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses
mental. Psikologi adalah ilmu yang masih muda, karena pada dasarnya psikologi adalah
bagian dari ilmu filsafat. Namun berkat Wilhelm Wundt sekarang psikologi telah berdiri
sendiri sejak Wundt membangun laboratorium psikologi pertamanya dan Wundt dijuluki
sebagai bapak psikologi.
Adapun pembagiannya yaitu dikelompokkan menjadi dua: psikologi umum dan
psikologi khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Psikologi.net/sejarah-dan-perkembangan-psikologi/ diakses pada tanggal 14/09/2020, pukul


19:04
http://psikologikuinfo.blogspot.com/2016/08/pengertian-dan-pembagian-psikologi.html.
Diakses pada tanggal 15/09/2020 pukul 4:58
Nusran, Muhammad.2019.Dunia Industri Perspektif Psikologi Tenaga Kerja.Makassar: CV.
Nas Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai