Anda di halaman 1dari 22

1

BAB 1 Psikologi sebagai ilmu, ruang lingkup/area


psikologi dan perkembangan psikologi masa kini
PERTEMUAN KE 1
Disusun oleh: Tri Gayuh Waluyati. S.Pd., M.Pd.

A. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Memahami psikologi sebagai ilmu.


2. Menjelaskan ruang lingkup/area psikologi.
3. Menjelaskan perkembangan psikologi masa kini.

B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam mempelajari materi ini, ada beberapa yang perlu dilakukan sebagai
berikut:
1. Pahamilah psikologi sebagai ilmu,ruang lingkup/area psikologi,dan
perkembangan psikologi masa kini yang telah disediakan di dalam modul
ini,
2. Kerjakanlah soal latihan-latihan yang ada. Apabila dalam mengerjakan
soal anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi yang
terkait atau bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi ini.
Dengan membaca referensi lain, anda juga akan mendapatkan
pengetahuan tambahan. Dan apabila anda masih mempunyai kesulitan
yang tidak dapat anda pecahkan, catatlah, kemudian tanyakan kepada
dosen pada saat kegiatan tatap muka.

C. Uraian Materi
Pada semester ini mata kuliah pengantar psikologi menjadi mata kuliah
softskill.Dan kali ini saya mendapatkan tugas untuk menjelaskan atau
menyebutkan contoh dari beberapa istilah berikut ini.Definisi psikologi
sebagai ilmu,ruang lingkup/area psikologi,dan perkembangan psikologi masa
kini.
2

1. Apakah psikologi sebagai ilmu dan ruang lingkup/area psikologi?


2. Bagaimana menguraikan cara perkembangan psikologi masa kini!
Agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita akan membahas
apa yang disebut psikologi sebagai ilmu,ruang lingkup/area psikologi,dan
perkembangan psikologi masa kini?

PENGERTIAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU


Definisi Psikologi sebagai ilmu
Yang pertama adalah kata “psikologi”, kata psikologi merujuk pada kata “psycho” yang
berarti jiwa, dan “logos” yang memiliki makna ilmu. Dan dalam perkembangannya
kemudian istilah psikologi berarti ilmu jiwa atau yang kerap kali disebut dengan imu yang
mempelajari mengenai gejala-gejala kejiwaan. Akan tetapi dengan semakin modernya
jaman psikologi kemudian diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku
manusia. Psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu dan terapan yang mempelajari mental
dan perilaku secara ilmiah.
Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan kelompok
dengan memperhatikan prinsip pribadi dan meneliti kasus spesifik. Seseorang yang ahli di
bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan
menjadi ilmuwan sosial, perilaku, atau kognitif. Psikolog berusaha untuk memahami
perubahan fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial.
1. Asal Mula Kata Psikologi
Menurut etimologi, psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche (psukhē) yang maknanya
“berdarah panas” yang berarti: Hidup, jiwa, hantu. Dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara
harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Kata 'psikologi’ (bahasa Latin: Psychologia) pertama
kali digunakan oleh ahli humaniora dari Kroasia dan literatur Kroasia berbahasa Latin
dalam bukunya. Psichiologia de ratione animae humane muncul sekitar abad ke-15 sampai
ke-16 masehi. Referensi yang pertama kali menggunakan kata psychology dalam bahasa
Inggris adalah terdapat dalam buku The Physical Dictionary yang ditulis oleh Steven
Blankaart yang merujuk kepada “Anatomi, yang membentuk Tubuh, dan Psikologi, yang
membentuk Jiwa.” Pengertian Psikologi
Pengertian psikologi masih berkembang hingga sekarang. Berikut adalah beberapa
pengertian psikologi menurut para ahli:
1. Gardner Murphy. Menurut perspektif beliau, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
2. Clifford T. Morgan memperspektifkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan hewan.
3. Dakir (1993) mengembangkan pengertian tentang psikologi, yaitu membahas tingkah
laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
4. Muhibbin Syah (2001) memperspektifkan bahwa psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik
selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah
laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan
berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi
berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia
melalui prosedur ilmiah.[1] Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut
3

sebagai psikolog. Para psikolog berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup


seseorang melalui intervensi tertentu baik pada fungsi mental, perilaku individu
maupun kelompok, yang didasari atas proses fisiologis, neurologis, dan
psikososial. Sejarah

Sejarah perkembangan psikologi secara umum terbagi menjadi 3 masa, yaitu psikologi pra-
sistematik, psikologi sistematik dan psikologi ilmiah. Psikologi pra-sistematik dimulai
ketika manusia mulai melakukan perenungan terhadap keberadaannya. Renungan ini
bersifat tidak teratur dan umumnya dikaitkan dengan pemikiran mitologi dan agama.
Psikologi sistematik mulai berkembang pada 400 SM melalui pemikiran-pemikiran Plato.
Psikologi mulai diberi perenungan-perenungan yang teratur secara rasional. Sedangkan
psikologi ilmiah mulai berkembang pada akhir abad ke-19 Masehi. Psikologi menjadi ilmu
tersendiri yang memiliki berbagai kesimpulan yang faktual dengan definisi yang jelas.[3]

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari
bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu
untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu
yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena
itu setiap makhluk hidup memiliki jiwa.[4] Sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, namun mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan


Walaupun sejak dulu telah terdapat pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
manusia bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami,
maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir tahun 1800-an yaitu
ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.
Sejarah

Sejarah perkembangan psikologi secara umum terbagi menjadi 3 masa, yaitu psikologi pra-
sistematik, psikologi sistematik dan psikologi ilmiah. Psikologi pra-sistematik dimulai
ketika manusia mulai melakukan perenungan terhadap keberadaannya. Renungan ini
bersifat tidak teratur dan umumnya dikaitkan dengan pemikiran mitologi dan agama.
Psikologi sistematik mulai berkembang pada 400 SM melalui pemikiran-pemikiran Plato.
Psikologi mulai diberi perenungan-perenungan yang teratur secara rasional. Sedangkan
psikologi ilmiah mulai berkembang pada akhir abad ke-19 Masehi. Psikologi menjadi ilmu
tersendiri yang memiliki berbagai kesimpulan yang faktual dengan definisi yang jelas.[3]

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari
bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu
untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu
yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena
itu setiap makhluk hidup memiliki jiwa.[4] Sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, namun mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan


4

Walaupun sejak dulu telah terdapat pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia
bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi
karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta
sebagai ilmu sejak akhir tahun 1800-an yaitu ketika Wilhelm Wundt mendirikan
laboratorium psikologi pertama di dunia. Laboratorium Wundt

Pada tahun 1879, Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di


Universitas Leipzig, Jerman. Ditandai dengan berdirinya laboratorium ini, Wundt
mengokohkan psikologi sebagai bidang studi eksperimental yang mandiri meskipun metode
ilmiah untuk lebih memahami manusia belum terlalu memadai.[5] Dengan berdirinya
laboratorium ini, maka lengkaplah syarat untuk menjadikan psikologi sebagai ilmu
pengetahuan. Dengan demikian, tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai
tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke 19, di mana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah
laku, yaitu:

Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan,
menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’
yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi
beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan
melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses
psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat
indra dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan,
kontras, dan kedekatan.
Fungsi psikologi sebagai ilmu

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

 Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku
itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat
deskriptif
 Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana,
dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau
estimasi

Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.


Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau
treatment serta rehabilitasi atau perawatan. Secara garis besar, psikologi mencakup area
keilmuan berikut ini:[butuh rujukan]

 Hewan dan manusia — Banyak orang yang menyangka bahwa psikologi hanya
mempelajari manusia, tetapi dalam percobaan tentang proses-proses dalam diri ini,
hewan juga banyak dilibatkan terutama ketika menghadapi masalah etika tentang
objek penelitian yang melibatkan manusia, misalnya ketika menguji-coba sebuah zat
percobaan di otak yang belum pernah diketahui hasilnya. Maka dalam hal ini hewan-
5

hewan dianggap pengganti yang lebih diterima secara moral daripada menggunakan
objek manusia. Kendati demikian, di Indonesia, objek material psikologi hanya
manusia, sehingga definisi psikologi di Indonesia adalah "ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam konteks sosialnya serta proses mental yang
melatarbelakanginya".[6] Dengan demikian, psikologi di Indonesia bersifat
antroposentris (berpusat pada manusia); hewan dipelajari untuk memperoleh
pengetahuan tentang manusia. Dalam sejarah psikologi di Indonesia, memang
pernah ada psikolog hewan yaitu Gerungan, dari Universitas Padjadjaran. [7]
Meskipun begitu, hewan atau binatang tidak termasuk objek material dalam definisi
sah dari psikologi di Indonesia.
 Keturunan atau lingkungan — Sepanjang sejarah psikologi selalu ada pertentangan
akan mana yang lebih berperan, apakah faktor keturunan atau faktor lingkungan.
Faktor keturunan merujuk pada apa yang diwariskan secara turun-temurun secara
genetis, dari generasi ke generasi. Sementara faktor lingkungan merujuk pada apa
yang terjadi disepanjang hidup termasuk pengetahuan, pengalaman hidup, trauma,
atau luka yang diperoleh fisik misalnya karena kecelakaan lalu-lintas. Walaupun
banyak penelitian membuktikan bahwa kedua faktor ini berpengaruh, baik secara
sendiri-sendiri maupun dengan cara saling berinteraksi, tetapi kesimpulan ini tidak
cukup untuk menghentikan dilakukannya penelitian-penelitian lainnya dengan hasil
yang mengarah pada memperkuat atau memperlemah kesimpulan ini.
 Alam sadar dan alam bawah sadar — Sebuah perilaku banyak dipengaruhi oleh
kesadaran atau alam sadar kita, tetapi ada banyak konsep psikologi yang
berpendapat bahwa alam bawah sadar yaitu sebuah ranah diri manusia yang terletak
di bawah pengetahuan kesadaran diri mempengaruhi latar/motif tindakan dan respon
seseorang.

 Normal dan tidak normal — Kadar penderitaan dan keterbatasan/ketidakmampuan


dijadikan ukuran untuk menentukan apakah pikiran dan perilaku seseorang itu termasuk
kategori normal atau tidak normal. Ukuran-ukuran tentang kadar keselarasan dengan
lingkungan atau apakah menyimpang dari norma , ketidakteraturan, ketidakterkelolaan,
ketidakterkendalian, atau bahaya dan kerusakan yang ditimbulkannya terhadap individu
atau masyarakat juga dijadikan tolok ukur untuk menentukannya.

 Rentang usia — Karena faktor lingkungan atau faktor perjalanan hidup di atas banyak
berpengaruh kepada pembentukan diri pada manusia, maka psikologi mengkaji keseluruhan
perjalanan hidup manusia, namun ada banyak penelitian psikologi yang hanya mengkaji
rentang usia tertentu saja, misalnya mengenai masa pra-sakit pada gangguan skizofrenia
yang sangat banyak terjadi di usia remaja akhir dan dewasa awal. (Skizofrenia adalah
semacam gangguan halusinasi yang dialami dalam jangka waktu yang lama). Beberapa
metodologi dalam psikologi, antara lain sebagai berikut:

Metodologi eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai
eksperimen.[8] Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu
eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan
ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan
penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas
dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya
diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah
subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau
banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.[4]
Metode penelitian umumnya dimulai dengan hipotesis yakni prediksi/peramalan,
6

percabangan dari teori, diuraikan dan dirumuskan sehingga bisa diujicobakan[9]


Observasi ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak
dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi
alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja:
tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara
kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku
orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
Sejarah kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk
lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya,
seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang
pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup
serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.[8] Dalam metode ini orang
menguraikan tentang keadaaan, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang
bersangkutan.[4] Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga
mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif. [4] Sejarah
kehidupan dapat disusun melalui 2 cara yaitu: pembuatan buku harian dan
rekonstruksi biografi[10]
Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar
orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-
pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang
mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau
interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya.
Keuntungan interview dibandingkan dengan angket [4] yaitu:

1. Pada wawancara apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas.
2. Pewawancara dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviewee (responden yang
ditanyai)
3. Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga diharapkan dapat membina
hubungan yang baik saat proses interview dilakukan. Ada beberapa teknik
wawancara yaitu: wawancara bebas, wawancara terarah, wawancara terbuka dan
wawancara tertutup[11]

Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di
susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang
diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara
tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang
diselidiki. Angket ini juga terdapat keuntungan dan kelemahannya.[11]
Pemeriksaan psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan
psikodiagnostik atau assessmen Psikologi. Metode ini menggunakan alat-alat
psikotes tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah
terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui
taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu. [8] Metode
pemeriksaan psikologis lain yang bersifat individual adalah tes proyektif kepribadian
yakni seseorang diperlihatkan stimuli ambigu dan ia diminta untuk
menceritakannya[11]
Metode analisis karya
7

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar-gambar, buku


harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai
pencetus dari keadaan jiwa seseorang.[4]
Metode statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian
lalu mengadakan penganalisisan terhadap hasil; yang telah didapat.[4]
Metode Psikologi Perkembangan
Pada metode psikologi perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum
dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan
pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini
terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau
hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari
bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan.[12] Sedangkan pada metode
khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses
alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat
digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan. Pendekatan
perilaku

Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respons atas stimulus yang datang.
Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus -
Respons. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

Respons
Berkas:Behavior Based Safety (BBS), Keselamatan Berbasis Perilaku.gif
Diagram Behavior Based Safety (BBS), Keselamatan Berbasis Perilaku. Geller (2001)
menyebutkan kalau untuk mengubah bebrapa tingkah laku kritikal, maka konsentrasi yang
diperlukan yaitu pada tingkah laku terbuka (overt behavior). Kita tahu bahwa respon dan
perilaku kita dan orang lain adalah berbeda beda. Pergantian tingkah laku terjadi melalui
sistem evaluasi. Sistem evaluasi itu terjadi dengan baik apabila sistem evaluasi itu
membuahkan pergantian tingkah laku yang relatif permanen. Behavior Based Safety (BBS)
adalah aplikasi systematis dari penelitian psikologi mengenai tingkah laku manusia pada
permasalahan keselamatan (safety) di tempat kerja yang memasukkan sistem umpan balik
dengan cara segera dan tidak segera. BBS lebih mengutamakan segi tingkah laku manusia
pada terjadinya kecelakaan ditempat kerja.

Respons adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menamakan reaksi terhadap
rangsang yang diterima oleh panca indra. Respons biasanya diwujudkan dalam bentuk
perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan.

Teori Behaviorisme menggunakan istilah respons yang dipasangkan dengan rangsang dalam
menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Respons adalah perilaku yang muncul
dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respons dipasangkan atau
dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang
dikondisikan.

Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, di
mana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan,
dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima
stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas
stimulus yang datang. Pendekatan psikoanalisis
8

Sigmund Freud

Sejak tahun 1890-an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama
Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama
psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran,
introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah
sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya. Sigmund Freud meyakini bahwa
kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku
banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.

Teori tentang Psikoanalisis selain sangat terkenal, juga sangat kontroversial. Hal ini
terutama dikarenakan teorinya menyinggung topik-topik seperti seksualitas dan alam bawah
sadar. Topik-topik tersebut masih dianggap sangat tabu pada masa itu, dan Freud
memberikan katalis untuk mendiskusikan topik tersebut secara terbuka di masyarakat
beradab. Selain itu banyak pula orang yang menolak teorinya yang dianggap merendahkan
martabat manusia.
9

Kajian

Psikologi adalah ilmu yang sangat luas dan ambisius, wilayah ilmu ini mencakup pada
biologi dan ilmu saraf serta perbatasannya dengan ilmu sosial seperti sosiologi dan
antropologi. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor
yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan
berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam
konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian,
karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut

Psikologi sosial

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu:

 studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi


tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
 studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial,
perilaku meniru dan lain-lain
 studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan
individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial
dengan lingkungannya.

Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi,
proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah terapan

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah di mana kajian psikologi dapat


diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan
spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan
mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.

Psikologi pendidikan

 Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi


anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan
emosi. Yang bertujuan untuk membentuk pola pikir anak. studi tentang
10

interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan


kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan
individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial
dengan lingkungannya.

Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi,
proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah terapan

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah di mana kajian psikologi dapat


diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan
spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan
mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.

Psikologi pendidikan

Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk
membentuk pola pikir anak. Secara umum, psikologi pendidikan dipahami sebagai salah
satu cabang ilmu psikologi yang menggunakan teori-teori psikologis dalam menganalisis
pendidikan.

Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada pengembangan, mengevaluasi dan memprediksi


kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi
mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-
anggotanya

Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk
meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error)

Psikologi klinis

Secara sempit psikologi klinis artinya suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku
seseorang yang abnormal atau subnormal. Sedangkan secara luas dapat diartikan sebagai
bidang psikologi yang mempelajari dan membahas hambatan emosional pada manusia
namun tidak memandang apakah seseorang tersebut abnormal atau subnormal.

Secara umum psikologi klinis adalah sebuah bentuk psikologi terapan yang menentukan
kapasitas dan karakteristik tingkah laku seseorang dengan metode pengukuran asesmen,
11

diagnosis dan intervensi serta uji fisik mengenai riwayat sosial sehingga diperoleh saran dan
rekomendasi penyesuaian individu yang tepat.[13] Profesi yang berada di dalam sub-disiplin
ilmu psikologi ini adalah psikolog klinis

. Pengertian Psikologi 

Ilmu pengetahuan yang lebih dikenal dengan psikologi pendidikan berasal dari dua kata
psikologi dan pendidikan, Psikologi berasal dari dua kata bahasa yunani psyche yang berarti
jiwa dan logos yang berarti ilmu, secara harfiah psikologi dapat diartikan yaitu ilmu tentang
jiwa atau ilmu jiwa.
Psikologi juga dapat diartikan sebagai berikut :

 Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan proses mental dan perilaku.


 Ilmu pengetahuan tentang pikiran dan bagaimana ia bekerja.
 Ilmu pengetahuan tantang pikiran dan perilaku.
 Studi sistematik terhadap perilaku dan proses mental seseorang

Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti serta
mempelajari tentang perilaku atau aktivitas- aktifititas yang merupakan manifestasi atau
penjelmaan kehidupan jiwa itu.
Dilihat dari sejarahnya, pada awal psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-
gejala jiwa. Akan tetapi, karena jiwa bersifat abstrak sehingga sulit dipelajari secara objektif
dank arena jiwa termanifestasi dalam bentuk perilaku, maka dalam perkembangannya
kemudian psikologi menjadi ilmu yang mempelajari perilaku.

Psikologi sebagai ilmu berupaya mencari kebenaran ilmia pada hasil penelitian ilmiah yang
dilakukan secara sistematis, berdasarkan atas data empiris, dan dapat diuji kebenrannya.
Psikologi memiliki :

1. Objek tertentu
2. Metode pendekatan atau penelitian tertentu
3. Sistematika tertentu
4. Riwayat atau sejarah tertentu ( dalam walgito, 2003:3)

Psikologi sebagai ilmu, psikologi juga mempunyai tugas-tugas atau fungsi teretntu seperti
ilmu-ilmu pada umumnya. Adapun tugas psikologi yaitu ( dalam walgito, 2003:3)

1. Mengadakan deskripsi yaitu menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan


atau dibicarakan.
2. Menerangkan yaitu menerangkan tugas keadaan atau kondisi yang mendasari
terjadinya peristiwa tersebut.
3. Menyusun teori yaitu mencari dan merumuskan hukum-hukum atau ketentuan
mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lain.
4. Prediksi yaitu membuat ramalan ( prediksi ) mengenai hal – hal yang mungkun
terjadi yang akan muncul.
5. Pengendalian yaitu mengendalikan atau mengatur peristiwa.
6. Secara lebih khusus psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan manusia ,
psikologi didefinisikan sebagai sebagai ilmu pengetahuan yg berusaha memahami
prilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu dan bagai mana mereka
berpikir dan berperasaan (Gleitman, 1986)
7. Umumnya para ilmuan membagi psikologi menjadi 2 golongan yaitu:
12

8. a. psikologi metafisika yang menyelidiki hakikat jiwa seperti yang dilakukan oleh
plato dan aris toteles
9. b. psikologi Empiri yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku
manusia dengan mengunakan pengamatan, percobaan dan eksperimen dan
pengumpulan berbagai data yang dihubungkan dengan gejala-gejala kejiwaan
manusia
10. B. Ruang Lingkup Psikologi

11. Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan
yang besar, yaitu : ( dalam walgito , 2003:23)

12. a. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia

13. Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku
sesorang atau perilaku manusia.

14. b. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan
psikologi hewan.

15. Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian
tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia.Dengan demikian,
maka dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang
dilakukan pada hewan, yang akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.

16. Psikologi umum adalah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis
manusia yang tercemin dalam perilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal
dan yang berkultur.

Psikologis khusus adalah psikologi yang meneliti dan mempelajari segi-segi


kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Psikologi khusus dibagi menjadi :
1. Psikologi perkembangan
Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa
bayi( dari lahir ) sampai remaja.
2. Psikologi anak
Yaitu psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi
( dari lahir ) sampai berumur 12 tahun.

3. Psikologi Sosial
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang perilaku manusia dalam
hubungannya dengan situasi ( konteks ) sosial. Contoh : Massa.

4. Psikologi Pendidikan
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan manusia dalam hubungannya
dengan situasi pendidikan atau psikologi yang memahami manusia dalam
pendidikan.

5. Psikologi Kepribadian
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang pribadi manusia atau psikolgi
yang berbicara tentang bagaimana perkembangan kepribadian seseorang.

6. Psikologi kriminal
Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
13

7. Psikologi perusahaan
Yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal perusahaan.

8. Psikologi Industri
Yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal industri.
C. Metodologi Penelitian dalam Psikologi

1. Metodolgi Longitudinal
Metode ini adalah metode penelitian yang membutuhkan waktu relatif lama untuk mencapai
suatu hasil penelitian. Misalnya metode yang ditempuh didalam penelitian tentang
perkembangan anak.

2. Metode cross-sectional
Metode ini adalah metode penelitian yang tidak menggunakan waktu terlalu lama didalam
mengadakan penelitian.

3. Metode introspeksi
Metode ini adalah metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa kedalam dirinya
sendiri. Atau psikologi tersendiri yang mengamati gejala-gejala tertentu.

4. Metode instrospeksi eksperimental


Metode ini adalah penggabungan metode instrospeksi dengan eksperimen Pada Metode
ekstrospeksi, subjek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan demikian
diharapkan adanya sifat yang objektif dalam penelitian itu.

5. Metode kuesioner
Metode ini adalah metode yang menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus
dijawab oleh subjek penelitian.

6. Metode Interview
Metode ini adalah metode penelitian dengan menggunakan pertanyaan yang diberikan
secara lisan.
7. Metode Biografi
Metode ini menguraikan tentang kehidupan, sikap, atau sifat lain mengenai orang
bersangkutan.

8. Metode analisis karya


Metode ini menggunakan analisis dari hasil karya.

9. Metode klinis
Metode ini timbul dalam lapangan klinik untuk mempelajari keadaan orang yang jiwanya
terganggu.

10. Metode testing


Metode penelitian yang menggunakan soal yang telah distandardisasikan
D. Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang khusus mempelajari tentang persoalan-
persoalan psikologis yang terjadi dalam setting pendidikan. Menurut Barlow ( 1985 ) ruang
lingkup dari psikologi pendidikan yaitu:
14

1. Situasi atau tempat yang berhubungan dengan mengajar dan belajar


2. Proses atau tahapan dalam belajar dan mengajar
3. Hasil- hasil yang dicapai oleh proses mengajar dan belajar.

Psikologi pendidikan perlu dipelajari karena pendidikan dimaksudkan untuk mengubah


perilaku manusia dari satu taraf perkembangan berikutnya. Sedangkan psikologi
menyediakan jalan bagi upaya perubahan perilaku tersebut.

Perkembangan Psikologi Masa Kini.


Psikologi Masa Kini

Selama manusia ada, disiplin psikologi dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dilengkapi dengan pemahaman yang baik tentang teori-teori dasar psikologi, individu
mungkin diharapkan untuk bekerja di berbagai milieus. Secara tradisional, psikologi
memfokuskan ‘hanya’ pada studi tentang fungsi manusia yang normal dan abnormal serta
memberikan perawatan kepada pasien dengan masalah mental dan perilaku. Tanpa
meninggalkan akar tradisionalnya, psikologi saat ini juga telah menyentuh bidang yang
lebih praktis, termasuk fungsi mental individu sehat seperti atlet, penjelajah luar angkasa,
pemain panggung, dan karyawan, bahkan efek pada interaksi antara manusia dan komputer.
Departemen Psikologi menawarkan program gelar sarjana. Menurut Peraturan Nasional
yang ada, kurikulum psikologi sarjana berfokus pada pengetahuan dasar tentang perilaku
manusia dan proses mental bersama dengan keterampilan dasar untuk merancang dan
melakukan penelitian psikologis. Par excellence, di BINUS UNIVERSITY, siswa Psikologi
akan diperkuat oleh pemahaman tentang kehidupan masyarakat perkotaan dan penggunaan
teknologi untuk meningkatkan kinerja manusia, sebagai keuntungan eksklusif untuk
berkontribusi dalam komunitas kerja mereka. Prospek Karir:

1. Training and Development Program Facilitator


2. Community Development Program Facilitator
3. Instructional Design Consultant
4. Assistant Psychologist
5. Human Resource Management
6. Consultant in various areas of psychology, such as education and human performance
7. Academic career
8. Counselor
9. Research Assistant
10. Psychological Test Administrator
11. Entrepreneur

Peran Psikologi dalam Dunia Industri dan Organisasi: Past, Pemberdayaan Pasien dan
Keluarga Gangguan Jiwa di Indonesia Subandi ~:~;::~.. e Kramadangsa Suatu Teori
Kepribadian Berorientasi Kearifan lokal Siti Waringah Menanamkan dan menumbuhkan
Nilai-nilai Bela Negara: Perspektif Psikologi Keluarga Tina Afiatin Mengulas Penggunaan
Koefisien Alpha dalam Mengevaluasi Pengukuran Psikologi Wahyu Widhiarso BIODATA
PENULIS vi

PERAN PSIKOLOGI DALAM DUNIA INDUSTRI DAN ORGANISASI: PAST,


PRESENT, AND FUTURE Ridwan Fakultas Universitas Saptoto Psikologi Gadjah Mada
PAST: KELAHlRAN DAN SUMBANGSIH PIO DI AWAL ABAD KE-20 Kemunculan
Psikologi sebagai ilmu ilmiah dimulai sejak Wilhelm Wundt mendirikan Laboratorium
Psikologi Eksperimen di Universitas Leipzig pada tahun Wilhelm Wundt sendiri dikenal
sebagai Bapak Psikologi Eksperimen (Carlson dan Heth, 2010). Semenjak itu, Ilmu
15

Psikologi berkembang dengan sangat pesat. Namun demikian, Ilmu Psikologi Industri dan
Organisasi (selanjutnya disingkat Ilmu PIO) tidak langsung berkembang. Hal ini tidak
terlepas dari kondisi dunia pada abad tersebut. Di Eropa terjadi Revolusi Industri yang
kemudian menyebar ke seluruh dunia. Industri-industri yang mempekerjakan ratusan
bahkan ribuan pekerja tumbuh dan berkembang, sehingga muncullah kebutuhan akan ilmu
untuk mengelola mereka supaya mampu bekerja secara efektif dan efisien. Ilmu yang
mampu menjawab bagaimana meningkatkan produktivitas soptimal mungkin dengan biaya
yang serendah-rendahnya, sehingga keuntungan perusahaan meningkat. Pada saat seperti
inimuncullah Ilmu Manajemen. Ilmu Manajemen berkembang sangat cepat, karena
didukung industrialisasi yang sedang menjadi tren. Tokoh-tokoh Ilmu Manajemen
bermunculan. Beberapa tokoh Ilmu Manajemen yang dihormati saat itu antara lain adalah
Frederick Taylor yang dikenal dengan pendekatan scientific management, Henri Fayol
dengan ide administrative principles yang dimilikinya, dan Max Weber yang sangat terkenal
dengan model bureaucratic organization (Schermerhorn, 2011). Banyak orang kemudian
berusaha belajar Ilmu Manajemen. Salah satunya adalah Hugo Munsterberg yang belajar
scientific management secara langsung kepada Frederick Taylor. Dia sangat tertarik dengan
prinsip-prinsip efisiensi yang ada di dalamnya. Namun demikian, dia tetap ingin Ilmu
Psikologi berdiri independen dari Ilmu Ekonomi. Hugo Munsterberg sendiri dulunya adalah
murid dari Wilhelm Wundt (Cherry, 150 I Ridwan Saptoto.

Dialah yang kemudian memelopori perkembangan Ilmu Psikologi di dunia industri dan organisasi.
Sumbangsih pertama Hugo Munsterberg sebagai seorang Psikolog adalah bukunya yang berjudul
The Psychology of Industrial Efftceiency. Buku ini antara lain mengupas mengenai sumbangan
praktis Ilmu Psikologidalam dunia industri dan organisasi, penggunaan metode eksperimen di
setting kerja,dan perilaku pembelian serta penjualan (Munsterberg, 1913). Buku inilah juga yang
menandai kelahiran Ilmu PIO. Perang Dunia I yang pecah di Eropa ikut memacu Hugo Munsterberg
mengembangkan Ilmu Psikologi. Perang tersebut memunculkan kebutuhan tentara yang banyak.
Namun demikian, harus diakui bahwa tidak setiap orang cocok menjadi tentara. Hal ini
memunculkan kebutuhan akan alat seleksi. Hugo Munsterberg mengambil kesempatan ini. Bersama
dengan Scott, dia mengembangkan tes untuk menyeleksi calon tentara. Tes itu diberi nama TesArmy
Alpha (Schulz dan Schultz, 2010). Tes Army Alpha berbentuk seperangkat persoalan yang
dituangkan dalam kalimat. Kalimat-kalimat yang ada dalam tes belum lengkap, dan peserta tes harus
melengkapinya. Tes ini setelah digunakan beberapa waktu dianggap kurang fair, karena hanya
mereka yang bisa baca-tulislah yangbisa mengerjakannya. Oleh karena itu, Munsterberg dan Scott
kemudian mengembangkan tes yang lebih terbuka. Persoalan dalam tes tidak lagi berbentuk kalimat
tidak lengkap, namun berupa gambar. Gambargambar yang disajikan memiliki bagian yang hilang
atau tidak lengkap. Para peserta tes diminta untuk menemukan bagian yang hilang tersebut. Tesini
disebut sebagai Tes Army Beta (Schulz dan Schultz, 2010). Semenjakitu kiprah Ilmu Psikologi di
dunia industri dan organisasi berkembang dengan pesat. Kiprah tersebut teras a semakin signifikan
setelah Elton Mayo dan timnya melakukan penelitian di Hawthorne Works pada tahun Mereka pada
awalnya ingin meneliti hubungan tingkat iluminasi cahaya terhadap kinerja karyawan. Hipotesis
yang diajukan tampak logis, yaitu bahwa peningkatan iluminasi cahaya akan meningkatkan kinerja
karyawan. Namun hipotesis ini tidak terbukti. Kinerja karyawan tetap baik, meskipun tingkat
iluminasi cahaya diubah-ubah. Kinerja karyawan baru mulaimenu run pada saat iluminasi cahaya
sarna dengan iluminasi sinar bulan. Elton Mayo dan tim kemudian menyimpulkan bahwa terdapat
"faktor psikologis" yang tidak tampak, namun mempengaruhi kinerja karyawan (Schermerhorn,
2011). Schermerhorn (2011) selanjutnya mencatat bahwa Elton Mayo dan timnyakemudian terus
melanjutkan penelitian terhadap para karyawan. Perkembangan Psikologi Masa Kini. Penelitian
berikutnya adalah untuk mengetahui efek kelelahan terhadap kinerja karyawan. Para subjek diberi
perlakuan berupa berbagai jenis tipe istirahat kerja. Namun demikian, sekali lagi penelitian tersebut
tidak mampu membuktikan hubungan perubahan kondisi lingkungan kerja dengan kinerja karyawan.
Kinerja karyawan tetap meningkat, meskipun terjadi berbagai perubahan kondisi lingkungan. Elton
Mayo dan timnya kemudian menyimpulkan bahwa terdapat dua social setting yang mempengaruhi
kinerja karyawan. Pertama yaitu atmosfer kelompok. Hal ini dapat terjadi, karena subjek selama
mengikuti eksperimen membangun hubungan yang nyaman dengan subjek-subjek lainnya. Hal ini
16

membuat mereka saling mendukung untuk menunjukkan kinerja yang terbaik. Kedua adalah
supervisi partisipatif. Ruang eksperimen didesain agar subjek merasa dirinya penting, mereka
diberikan banyak informasi, dan mereka juga ditanya pendapat-pendapatnya. Hal-hal ini tidak
mereka dapatkan di tempat kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu, Elton Mayo dan timnya
kemudian menyimpulkan bahwa "hubungan antar manusia" memainkan peranan yang sangat
penting untuk meningkatkan kinerja seseorang (Schermerhorn, 2011). Perkembangan Ilmu Ilmu PIO
mulai saat itu terjadi dengan sangat pesat. Para karyawan yang bekerja, terutama di pabrik-pabrik,
tidak lagi hanya dipandang sebagai sumber daya yang dapat dipergunakan sebaikbaiknya dengan
pengorbanan atau pengeluaran yang seminimal mungkin. Mereka dipandang sebagai aset organisasi
yang berharga. Oleh karena itu, mereka perlu diperlakukan dengan mulia. Kesalahan perlakukan
akan membuat kinerja mereka menurun, sehingga industri dan organisasi pada jangka pendek akan
kehilangan keuntungannya. Dan pada jangka panjang, organisasi bahkan tidak mampu
mengembangkan dirinya sehingga harus ditutup. Di sinilah Ilmu Ilmu PIO kemudian memantapkan
arah perkembangannya. Ilmu PIO sejatinya bukanlah ilmu untuk menindas karyawan. Para psikolog
PIO bukanlah kepanjangan tangan pemilik modal atau perusahaan untuk memeras tenaga karyawan
dengan upah seminimal mungkin. Namun PIO berusaha mendudukkan kepentingan perusahaan atau
organisasi dan karyawan pada tataran yang sarna. PIO menghargai tujuan perusahaan didirikan
(yaitu untuk meraih keuntungan), namun juga menghargai tujuan karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut (pada taraf paling dasar adalah mendapatkan upah atu gaji yang layak dan hidup
bahagia). Oleh karena itu, Ilmu PIO bertujuan untuk mendukung perusahaan agar mampu
mendapatkan keuntungan dengan menjunjung tinggi prinsip efektifitas dan efisiensi, dan pada saat
yang bersamaan berupaya 152 I Ridwan Saptoto.

D. Latihan soal/Tugas

1.Buatkan grafik orghanizer secara kelompok


17

E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Jawablah semua latihan pada pertemuan 1 ini. Kemudian cocokkan jawaban
saudara dengan kunci jawaban dan nilai hasilnya. Apabila benar semua maka
pemahaman saudara 100%. Apabila salah satu, maka pemahaman saudara
80%. Apabila salah dua, maka pemahaman saudara 60%. Apabila salah tiga
maka pemahaman 40%. Apabila salah empat, maka pemahaman saudara 20%,
dan apabila salah semua, maka pemahaman saudara 0%. Apabila saudara
mendapatkan hasil minimal 80% maka saudara dinyatakan lulus, apabila
mendapatkan 0%, 25%, 40% atau 60%, maka daudara diminta membaca dan
memahami isi modul kembali dan menjawab latihan lagi terutama bagian yang
belum dikuasai

F. Daftar Pustaka
https://docplayer.info/49688863-PErkembangan-psikologi-masa-kini.html
18

BAB 11 GEN,OVULUSI,DAN LINGKUNGAN


PERTEMUAN KE 1
Disusun oleh: Tri Gayuh Waluyati. S.Pd., M.Pd.

A.Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Memahami gen,ovulusi,dan lingkungan.

B.Petunjuk Pembelajaran
Dalam mempelajari materi ini, ada beberapa yang perlu dilakukan sebagai
berikut:
1. Pahamilah gen,ovulusi,dan lingkungan yang telah disediakan di dalam modul
ini,
2. Kerjakanlah soal latihan-latihan yang ada. Apabila dalam mengerjakan soal
anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi yang terkait atau
bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi ini. Dengan
membaca referensi lain, anda juga akan mendapatkan pengetahuan
tambahan. Dan apabila anda masih mempunyai kesulitan yang tidak dapat
anda pecahkan, catatlah, kemudian tanyakan kepada dosen pada saat
kegiatan tatap muka.

C.Uraian Materi
Pada semester ini mata kuliah pengantar psikologi semester ini menjadi
mata kuliah softskill.Dan kali ini saya mendapatkan tugas untuk menjelaskan
gen,ovulusi,lingkungan berikut ini.Definisi gen,ovulusi,dan lingkungan.

1
19

1.Apakah yang di maksud gen,ovulusi,dan lingkungan.

Agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita akan membahas


apa yang disebut gen,ovulusi,dan lingkungan?

Secara umum, para psikolog yang menganut pendekatan evolusi mempelajari kesamaan
antar manusia, sementara para ahli genetika perilaku mempelajari perbedaannya.
Menurut sejarah, para nativist menekankan pengaruh alam (“nature”) sementara para
empiricist menekankan pengaruh pengasuhan (“nurture”).
Gen, yang merupakan unit herediter dasar, terletak dalam kromosom yang terdiri dari
untaian DNA.
Dalam setiap gen, kombinasi empat elemen DNA—asam amino adenine (A), thymine (T),
cytosine (C), dan guanine (G)—membentuk suatu kode kimiawi yang berperan dalam
menentukan sintesis protein tertentu.
Selanjutnya, protein-protein ini akan mempengaruhi keseluruhan struktur dan karakteristik
biokimiawi organisme.

Sebagian besar sifat manusia tidak tergantung hanya pada sepasang gen. Oleh karenanya,
menemukan kontribusi genetis mengenai sifat-sifat seseorang merupakan pekerjaan yang
sangat sulit.Metode yang dipakai untuk melakukan pekerjaan ini adalah linkage study, di
mana peneliti berusaha mencari pola-pola diturunkannya penanda genetis yang lokasinya di
dalam gen telah diketahui. Para peneliti telah menyelesaikan sebuah naskah kasar dari peta
seluruh genom manusia. Manusia merupakan satu-satunya spesies yang menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan dan menguasai sejumlah bentuk ungkapan baru.
Noam Chomsky mengatakan bahwa kemampuan anak kecil dalam menangkap bentuk yang
tersurat dari berbagai ungkapan serta kemampuan mengaplikasikan aturan tata bahasa
sehingga dapat menyimpulkan bentuk yang tersirat, pasti tergantung dari kecakapan bahasa
yang sifatnya alamiah—alat pemerolehan bahasa—yang mampu menangkap tata bahasa
universal—ciri yang secara umum terdapat dalam semua bahasa. Ada berbagai temuan yang
mendukung pandangan Chomsky berikut:
Anak-anak dari berbagai budaya yang berbeda melewati tahap-tahap perkembangan bahasa
yang sama.
Bahasa anak-anak penuh dengan overregulasi, yang mencerminkan aturan-aturan tata
bahasa.
Orang dewasa secara tidak konsisten memperbaiki kalimat anak.
Berbagai kelompok anak yang tidak pernah dihadapkan pada bahasa orang dewasa kerap
menemukan bahasanya sendiri.
20

Bayi dapat menemukan aturan bahasa dari serangkaian bunyi.


Pada manusia, kapasitas dasar untuk berbahasa ini dapat berkembang, karena kapasitas ini
penting bagi kelangsungan hidup.
Para ahli genetika perilaku kerap mempelajari perbedaan antar individu dengan
menggunakan data dari penelitian terhadap anak-anak yang diadopsi, kembar identik, serta
kembar fraternal.

Perbedaan Genetis

Dibandingkan kembar fraternal, kembar identik lebih memperlihatkan kesamaan dalam


hasil tes IQ.
Anak-anak yang diadopsi menunjukkan korelasi skor yang lebih tinggi dengan orang tua
biologisnya dibandingkan dengan orang tua angkatnya.
Hasil ini tidak berarti bahwa gen menentukan inteligensi.
Varian sisa dari skor-skor IQ yang ada pasti sebagian besar terkait dengan pengaruh
lingkungan. Faktor-faktor lingkungan, seperti kurangnya perawatan selama dalam
kandungan, kurangnya gizi, racun, dan lingkungan keluarga yang buruk, berkaitan dengan
rendahnya hasil tes inteligensi.
Sebaliknya, lingkungan yang sehat dan suportif, serta beberapa aktivitas pengayaan, dapat
meningkatkan performa orang dalam tes inteligensi.
Di beberapa negara, selama beberapa generasi telah terjadi peningkatan skor IQ.
21

Hal ini cenderung disebabkan oleh program pola makan dan pendidikan yang lebih baik
serta meningkatnya pekerjaan yang menuntut kemampuan berpikir abstrak.

D.Latihan dan tugas


Buatlah jurnal perkembangan psikologi masa kini !

E.Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Jawablah semua latihan pada pertemuan 1 ini. Kemudian cocokkan jawaban
saudara dengan kunci jawaban dan nilai hasilnya. Apabila benar semua maka
pemahaman saudara 100%. Apabila salah satu, maka pemahaman saudara
80%. Apabila salah dua, maka pemahaman saudara 60%. Apabila salah tiga
maka pemahaman 40%. Apabila salah empat, maka pemahaman saudara 20%,
dan apabila salah semua, maka pemahaman saudara 0%. Apabila saudara
mendapatkan hasil minimal 80% maka saudara dinyatakan lulus, apabila
mendapatkan 0%, 25%, 40% atau 60%, maka daudara diminta membaca dan
memahami isi modul kembali dan menjawab latihan lagi terutama bagian yang
belum dikuasai

G. Daftar Pustaka
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=www.gen.ovulusi%2Clingkungan
https :// perkembangan psikologi masa kini.
22

Anda mungkin juga menyukai