Anda di halaman 1dari 12

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL
PENGERTIAN PSIKOLOGI MASSA
01
4 JP ( 180 menit)

Pengantar

Dalam modul ini membahas materi tentang pengertian-pengertian


yang berkaitan dengan psikologi, sifat-sifat massa, jenis-jenis massa
dan kepemimpinan dalam massa.
Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik memahami pengertian
Psikologi Massa.

Kompetensi Dasar

Memahami pengertian Psikologi Massa.


Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
psikologi.
2. Menjelaskan sifat-sifat massa.
3. Menjelaskan jenis-jenis massa.
4. Menjelaskan kepemimpinan dalam massa.

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan :
Pengertian psikologi massa.
Subpokok Bahasan :
1. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan psikologi.
2. Sifat-sifat massa. X
3. Jenis-jenis massa.
4. Kepemimpinan dalam massa.

PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 1

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pengertian psikologi massa.
2. Metode Brain storming (curah pendapat).
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang pengertian psikologi massa.
3. Metode tanya jawab.
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
telah disampaikan.
4. Metode penugasan.
Metode ini digunakan untuk menugaskan peserta didik untuk
membuat resume materi yang diberikan.

Alat/media, bahan, dan Sumber belajar

1. Alat/Media :
a. Whiteboard;
b. Komputer/Laptop;
c. LCD dan screen;
d. OHP;
e. Flipchart;
f. Pengeras suara.
2. Bahan :
a. Kertas flipchard
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar :
a. Achmad Fauzi, H Drs. Psikologi
X Umum Cetakan II (Revisi)
CV. Pustaka Setia, Bandung 1997;
b. Abu Ahmad, Drs. Psikologi Sosial Cetakan II (Revisi);
c. Bahan Ajar Psikologi Massa, Edisi Dirdik Polri, Jakarta
PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 2

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1992;
d. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Kelompok dan
Psikologi Terapan;
e. Eriq Hoffer, Gerakan Massa Yayasan Obor Pembentukan
Perwira Polri, Edisi Mabes Polri, Jakarta 1997;

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit.
Pendidik melaksanakan apersepsi :
a. Pendidik memerintahkan peserta didik melakukan refleksi.
b. Pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan
dengan materi yang akan disampaikan.
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Tahap inti : 160 menit


a. Pendidik menyampaikan garis besar materi pengertian
psikologi massa.
b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal yang
penting, bertanya jika ada materi yang belum
dimengerti/dipahami;
c. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi
yang disampaikan oleh pendidik.
d. Pendidik menyimpulkan materi pengertian psikologi massa.

3. Tahap akhir : 10 menit


a. Cek penguatan materi
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi
Pendidik mengecek penguasaan materi dengan bertanya
secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari materi
pelajaran.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat
resume.
X

PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 3

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan resume materi pelajaran yang telah


disampaikan oleh pendidik.

Lembar Kegiatan

Peserta didik meresume materi pelajaran yang telah disampaikan oleh


pendidik.

Bahan Bacaan

PENGERTIAN PSIKOLOGI MASSA

1. Pengertian-Pengertian yang Berkaitan dengan Psikologi.

a. Pengertian Psikologi
Secara etimologis “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani:
Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti
ilmu. Dalam bahasa arab psikologi disebut dengan “Ilmu an
Nafsi”. Yang belakangan kemudian dikembangkan menjadi
satu ilmu bernama “Nafsiologi”. Dalam Bahasa Indonesia
dikenal dengan “Ilmu Jiwa”. Secara terminologi (menurut
istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang
mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan
jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan
akibat - akibat yang ditimbulkannya.
Psikologi dapat diartikan pula dengan “Ilmu yang
mempelajari perilaku manusia atau tingkah laku manusia”.
Setelah Psikologi berkembang luas dan dituntut mempunyai
ciri-ciri sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan, maka “Jiwa”
dipandang terlalu abstrak. Ilmu pengetahuan menghendaki
objeknya bisa diamati, dan dicatat dan diukur. Dan ternyata
perilaku dianggap lebih mudah X diamati, dicatat dan diukur.
Meskipun demikian, arti perilaku ini diperluas tidak hanya
mencakup perilaku “kasat mata” seperti : makan,

PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 4

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

membunuh, menangis dan lain-lain, tetapi juga mencakup


perilaku “tidak kasat mata” seperti : fantasi, motivasi, contoh
(mengapa membunuh?), atau proses yang terjadi pada
waktu seseorang tidak bergerak (tidur) dan lain-lain. Perilaku
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya
mungkin tidak dapat diamati langsung.
2) Perilaku mengenal berbagai tingkatan. Ada perilaku
sederhana dan Stereotip seperti perilaku binatang satu
sel, ada juga perilaku yang kompleks seperti dalam
perilaku sosial manusia. Ada perilaku yang sederhana
seperti refleks, tetapi ada juga yang melibatkan proses-
proses mental-fisiologis yang lebih tinggi.
3) Perilaku bervariasi menurut jenis-jenis tertentu yang
bisa diklasifikasikan. Salah satu klasifikasi yang umum
dikenal adalah : Kognitif, afektif dan psikomotorik,
masing-masing merujuk pada yang sifatnya rasional,
emosional, dan gerakan-gerakan fisik dalam
berperilaku.
4) Perilaku bisa disadari dan tidak disadari. Walau
sebagian besar perilaku sehari-hari kita sadari, tetapi
kadang-kadang kita ternyata pada diri sendiri mengapa
kita berperilaku seperti itu.

b. Pengertian Psikologi Sosial.

Psikologi sosial merupakan cabang termuda dari ilmu


psikologi yang telah berdiri secara mandiri pada Tahun
1879. dengan demikian, definisi psikologi sosial itu sendiri
masih belum menemukan rumusan yang tunggal yang
disepakati oleh semua pihak, diantaranya adalah beberapa
definisi yang dikemukakan sebagai berikut :
1) Krech, Cruthfield dan Ballachey (1962)
“Psikologi sosial adalah ilmu tentang peristiwa perilaku
hubungan interpersonal (antar pribadi)”.
2) Watson (1966)
“Psikologi sosial adalah ilmu tentang interaksi
manusia”. Definisi ini merujuk ke interaksi sosial yang
terjadi antar manusia pada saat tertentu saja.masa lalu
atau masa lampau tidak X termasuk dalam definisi
ini,demikian pula hal-hal yang bersifat non-manusia.
3) Dewey dan Huber (1966)
“Psikologi sosial adalah studi tentang manusia individu
PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 5

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ketika ia berinteraksi, biasanya secara simbolik,


dengan lingkungannya”.
c. Pengertian Psikologi Massa.
Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak
orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-
kelompok (Kamus Lengkap Psikologi).
Psikologi Massa adalah psikologi yang khusus mempelajari
perilaku manusia dalam loosely organized group / kelompok
yang sangat tidak terstruktur (Chaplin, 1972).
Psikologi massa dapat dipandang sebagai embrio dari
psikologi sosial, yang dalam perkembangannya kemudian
justru psikologi sosial dapat berkembang lebih cepat dan
mendesak psikologi massa. Psikologi massa kemudian
banyak dikupas sebagai bagian dari psikologi sosial, salah
satu sebab karena scope psikologi sosial lebih luas daripada
psikologi massa.
Fokus dari psikologi massa adalah mempelajari tingkah laku
manusia dalam kelompok-kelompok yang tidak terstruktur
seperti di terminal bus, orang belanja di pasar dimana tidak
ada kesadaran diantara anggota-anggotanya akan ikatan
yang sama kita sebut sebagai Agregat.
d. Pengertian Massa.
Gustave Le Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor
dari psikologi massa) bahwamassa itu merupakan suatu
kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan,
yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk
sementara waktu, karena minat dan kepentingan bersama
yang sementara pula. Misalnya orang yang menonton
pertandingan sepakbola, orang yang menghadiri seminar
motivasi, dll (Gerungan, 1966).
Pengertian Massa yang diterima secara umum adalah suatu
bentuk kumpulan individu-individu, dalam kumpulan tersebut
tidak terdapat interaksi, tidak terdapat adanya struktur,dan
pada umumnya massa berjumlah banyak, dan berlangsung
tidak terlalu lama.
2. Sifat-sifat Massa
Massa itu mempunyai sifat-sifatnya sendiri. Individu yang
tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang
perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak
tergabung dalam suatu massa.X Dengan demikian massa
mempunyai kemampuan melarutkan individu dalam jiwa massa.
Durkheim menyebutnya individual mind dan collective mind,
dimana jiwa kolektif atau jiwa massa sifatnya jauh lebih kekanak-
PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 6

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kanakan, emosional, tidak rasional dan lebih agresif-destruktif


ketimbang jiwa masing-masing individu (individual mind).
Sedangkan Gustave Le Bon menamakannya hukum kesatuan
mental atau law of mental unity yaitu bahwa dalam massa adanya
kesatuan mind /pikiran, kesatuan jiwa.
Disamping sifat-sifat diatas, massa mempunyai sifat-sifat yang
lain, yaitu :
a. Impulsif, yaitu massa itu akan mudah memberikan respons
terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya,
sehingga ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap
stimulus yang diterimanya.
b. Mudah sekali tersinggung.
c. Sugestibel, yaitu mudah menerima sugesti dari luar.
d. Tidak rasional.
e. Adanya sosial facilitation,yaitu adanya suatu penguatan
aktifitas, yang disebabkan adanya aktifitas individu lain yaitu
perbuatan individu lain dapat merangsang atau menguatkan
perbuatan individu lain yang bergabung dalam massa.
3. Jenis-jenis Massa.
a. Dilihat dari bentuknya.
1) Massa abstrak, massa yang belum berstruktur.
Contoh: Orang yang sedang menunggu kereta di
stasiun, artinya tidak ada kejadian yang luar biasa.
Sehingga mempunyai ciri-ciri:
a) Statis .
b) Kekompakan pola pikir dan sikap tidak jelas
massa tampak samar-samar.
c) alasan timbulnya masa tidak kuat.
2) Massa konkrit /massa terstruktur.
Contoh: massa terorganisir, sehingga mempunyai ciri
sebagai berikut:
a) Sebab timbulnya massa, jelas.
b) Dinamis.
c) Lebih emosional.
d) Sikap massa jelas.
e) Kolektivitas massa jelas, lahir kesatuan pola pikir
dan sikap.
f) Memiliki struktur.
Pada saat tertentu massa X abstrak dapat berubah
menjadi massa konkrit, apa bila tiga latar belakang
psikologis timbulnya massa mendadak timbul dengan
kuat. Dan sebaliknya massa konkrit dapat berubah
PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 7

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

menjadi massa abstrak, kalau tiga latar belakang


psikologis timbulnya massa menjadi lambat atau sudah
ada penyelesaian didalam pelaksaannya berproses,
walaupun ada yang cepat, dan ada yang lambat.
b. Dilihat dari aktivitasnya.
1) Massa yang pasif (audience), yaitu kerumunan orang
(massa) pada suatu tempat untuk tujuan tertentu,
disertai dengan suasana emosional yang relatif tidak
menonjol serta tidak ada kesiapan untuk melakukan
suatu tindakan agresif. Misalnya jemaah sholat di
masjid atau misa di gereja, penonton bioskop atau
pertandingan sepak bola, peserta seminar atau
mahasiswa yang kuliah.
2) Massa yang aktif yaitu kerumunan orang (massa) yang
pada suatu tempat untuk tujuan tertentu, disertai
dengan suasana emosional yang tinggi dan siap untuk
melakukan tindakan agresif (merusak, menyerang).
Misalnya penonton sepakbola yang kecewa dan
mengamuk, massa unjuk rasa yang kecewa.
Massa yang aktif ini dibagi lagi menjadi:
a) Massa agresif (aggresive mob) yaitu kerumunan
massa yang didominasi oleh kemarahan dan
agresifitas.
b) Massa yang melarikan diri (escape mob) yaitu
kerumunan massa yang diwarnai dengan emosi
ketakutan yang kuat dan panik serta mendorong
mereka untuk menyelamatkan diri secara
bersama-sama. contohnya kebakaran, bencana
alam, seperti banjir, gempa bumi dan lain-lain.
c) Massa yang ekspresif (expressive mob) yaitu
kerumunan massa yang mempunyai motivasi
menyampaikan perasaan secara ekspresif
misalnya unjuk rasa, pawai, karnaval dan belum
tentu diwarnai oleh emosi agresif.

c. Dilihat dari jumlah orang di dalam massa.

1) Massa besar yaitu massa baik terorganisir maupun


tidak terorganisir, bersifat pasif ataupun agresif,
dimana jumlah anggotanya X sangat banyak dan terdiri
dari individu-individu atau kelompok-kelompok individu
yang berkumpul karena adanya dorongan, perhatian,
dan kepentingan yang sama.
PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 8

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Contohnya massa yang berkumpul di sekitar jembatan


Semanggi pada tanggal 13 November 1998.

2) Massa kecil, yaitu massa baik terorganisir maupun


tidak terorganisir, bersifat pasif ataupun agresif,
dimana jumlah anggotanya relatif kecil dan terdiri dari
individu-individu atau beberapa kelompok individu yang
berkumpul karena adanya dorongan, perhatian, dan
kepentingan yang sama. Contohnya: massa kelompok
Ibu Peduli yang memberikan bungan kepada
pengemudi di bundaran HI.

d. Dilihat dari waktu terbentuknya.

1) Massa yang telah lama terbentuknya yaitu massa yang


telah berkumpul dalam waktu relatif lama sehingga
rasa memiliki dan solidaritas sebagai suatu kelompok
telah terbentuk dan sulit untuk dihilangkan. Misalnya :
anggota PDI Perjuangan, anggota Partai Demokrat,
Senat Mahasiswa.
2) Massa yang baru terbentuknya yaitu massa yang relatif
baru berkumpul sehingga belum memiliki rasa
solidaritas sebagai suatu kelompok.
Misalnya : massa yang berkumpul menyaksikan pawai
di jalan atau kecelakaan lalu lintas atau kebakaran.

e. Dilihat dari tingkatan keyakinan anggotanya terhadap


kelompok.

1) Keyakinan anggota yang tinggi yaitu massa yang yakin


arah dan tujuan gerakan kelompoknya dimana kondisi
ini sangat dipengaruhi oleh lama terbentuknya dan
terlibatnya anggota tersebut dalam kelompok.
Misalnya: massa pendukung Golkar.
2) Keyakinan anggota yang rendah yaitu massa yang
relatif belum yakin akan arah dan tujuan gerakan
kelompoknya dimana kondisi ini sangat dipengaruhi
oleh baru terbentuknya dan kurang terlibatnya anggota
tersebut dalam kelompok. Misalnya : massa yang
terbentuk pada saat kecelakaan lalu lintas.
X
f. Dilihat dari penyebaran massanya.

1) Massa yang terpusat yaitu massa yang berkumpul di


PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 9

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

suatu tempat dibawah omando seorang pemimpin.


Contohnya : buruh yang sedang melakukan unjuk rasa.
2) Massa yang tersebar yaitu massa yang berkumpul
tidak hanya disatu tempat saja dan mempunyai
pimpinan masing-masing misalnya massa BEM se
jakarta yang masing –masing mempunyai pimpinan.

4. Kepemimpinan dalam Massa.


Kerumunan massa yang terdiri dari orang-orang yang tidak saling
mengenal dapat menjadi massa yang kohesif, memiliki
keterdekatan dan keterikatan jika mendapat tekanan dari pihak
luar sehingga memunculkan orang-orang yang berinisiatif untuk
memimpin, mempengaruhi dan mengajak massa untuk
melakukan perbuatan tertentu. Pemimpin non formal ini sangat
dipengaruhi oleh penampilan, keberanian, ketrampilan dan
kemampuan mempengaruhi massa.
Sedangkan pemimpin formal biasanya dipilih oleh anggota secara
demokratis, sehingga dipercaya memimpin massa yang telah
memiliki legalitas. Misalnya, Koordinator Lapangan Partai PKS
yang sedang kampanye Pilgub.
Dalam massa yang panikpun selalu muncul orang-orang yang
berusaha memberikan bantuan dan bimbingan seolah-olah
memimpin massa untuk menyelamatkan diri.
Dengan demikian pemimpin massa dapat digolongkan menjadi
pemimpin formal untuk massa yang terorganisasi dan pemimpin
non formal untuk kerumunan massa.
Menarik untuk diperhatikan adalah massa yang terdiri dari
kelompok-kelompok yang terorganisir (gerakan demonstrasi
mahasiswa/Forum Badan Eksekutif Mahasiswa se Jakarta)
dimana masing-masing kelompok mempunyai pemimpinnya
masing-masing, usaha negosiasi ada kalanya sulit dilakukan
karena masing-masing individu dari kelompok tertentu
mengharapkan pemimpin mereka yang diajak negosiasi.

Rangkuman

1. Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak


orang atau kumpulan manusia mengenai
X kelompok-kelompok
(Kamus Lengkap Psikologi).
2. Jenis-jenis Massa.
a. Dilihat dari bentuknya.
PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 10

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Massa abstrak, massa yang belum berstruktur.


2) Massa konkrit /massa terstruktur.
b. Dilihat dari aktivitasnya.
1) Massa yang pasif (audience).
2) Massa yang aktif.
c. Dilihat dari jumlah orang di dalam massa.
1) Massa besar.
2) Massa kecil.
d. Dilihat dari waktu terbentuknya.
1) Massa yang telah lama terbentuknya.
2) Massa yang baru terbentuknya.
e. Dilihat dari tingkatan keyakinan anggotanya terhadap
kelompok.
1) Keyakinan anggota yang tinggi.
2) Keyakinan anggota yang rendah.
f. Dilihat dari penyebaran massanya.
1) Massa yang terpusat.
2) Massa yang tersebar.

3. Kepemimpinan dalam Massa.


Kerumunan massa yang terdiri dari orang-orang yang tidak
saling mengenal dapat menjadi massa yang kohesif, memiliki
keterdekatan dan keterikatan jika mendapat tekanan dari pihak
luar sehingga memunculkan orang-orang yang berinisiatif untuk
memimpin, mempengaruhi dan mengajak massa untuk
melakukan perbuatan tertentu. Pemimpin non formal ini sangat
dipengaruhi oleh penampilan, keberanian, ketrampilan dan
kemampuan mempengaruhi massa.

Latihan

1. Jelaskan pengertian psikologi !


2. Jelaskan pengertian psikologi sosial !
3. Jelaskan pengertian psikologi massa !
4. Jelaskan pengertian massa !
5. Jelaskan sifat-sifat massa !
X
6. Jelaskan jenis-jenis massa !
7. Jelaskan kepemimpinan dalam massa !

PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 11

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PSIKOLOGI MASSA DAN NEGOSIASI 12

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI

Anda mungkin juga menyukai