Anda di halaman 1dari 17

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KURIKULUM
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
T.A. 2019

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


NOMOR: KEP/ /VII/ 2019, TANGGAL JULI 2019
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


Nomor: Kep/ /VII/2019

tentang

KURIKULUM
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri


perlu ditetapkan keputusan untuk dijadikan dasar dan pedoman pelaksanaan
pendidikan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia;

2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun


2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3. Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Nomor 4 Tahun 2016 tentang


Kurikulum Induk Pendidikan Polri;

4. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:


Kep/1974/XII/2018 tanggal 21 Desember 2018 tentang Program Pendidikan
dan Pelatihan Polri T.A. 2019;

5. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Nomor: Kep/739/IX/2013


tanggal 26 September 2013 tentang Standar Pendidikan Polri;

6. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor:


Kep/287/IV/2018 tanggal 5 April 2018 tentang Kurikulum Pendidikan
Pembentukan Bintara Polri T.A. 2018;

7. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor:


Kep/497/VI/2018 tanggal 29 Juni 2018 tentang Rencana Kerja Satker
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A 2019.

Memperhatikan ......
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ /VI/2019
TANGGAL : JULI 2019

Memperhatikan : saran dan masukan para pembina fungsi teknis operasional dan para pelaksana
pendidikan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. mengesahkan kurikulum pendidikan pembentukan Bintara Polri sebagaimana


tersebut dalam lampiran keputusan ini;

2. mencabut Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri


Nomor: Kep/287/IV/2018 tanggal 5 April 2018 tentang Kurikulum Pendidikan
Pembentukan Bintara Polri T.A. 2018;

3. hal-hal lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan kurikulum pendidikan


pembentukan Bintara Polri yang belum diatur dalam kurikulum ini akan diatur
kemudian, dan sebelum ada ketentuan baru maka ketentuan yang sudah ada
serta tidak bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku;

4. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : Juli 2019

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kepada Yth: Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI
Para Ka SPN Polda.

Tembusan: Paraf:
1. Kasubbag Kurdiktuk Ba : .............
1. Kapolri.
2. Wakapolri. 2. Kabag Kurhanjar Diktuk : .............
3. Irwasum Polri.
4. Para Kepala Badan Polri. 3. Kaurtu Rokurlum : .............
5. Para Asisten Kapolri. 4. Karo Kurikulum : .............
6. Para Kapolda.
7. Para Karo Lemdiklat Polri. 5. Kataud : .............
6. Wakalemdiklat Polri : .............
MARKAS BESAR LAMPIRAN A
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NOMOR : KEP/ /VII/2019
TANGGAL : JULI 2019

PETUNJUK UMUM

I. TUJUAN PENDIDIKAN

Membentuk Bintara Polri berkualifikasi samapta bhayangkara yang profesional dan berintegritas
yang mampu melaksanakan tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

II. PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN

Brigadir Polisi dua yang mampu melaksanakan tugas samapta bhayangkara yang tanggap,
tanggon, trengginas dan modern.

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. Sikap dan tata Nilai

Memiliki mental dan perilaku sebagai insan bhayangkara yang menunjukkan sikap:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mematuhi semua perintah-
NYA dan menjauhi semua larangan-NYA;
2. Menghayati dan mengamalkan nilai/norma Pancasila, UUD 1945, Tribrata dan
Catur Prasetya, kode etik dan disiplin Polri serta semua peraturan perundangan
yang mengatur sikap dan perilaku sebagai anggota Polri;
3. Mampu bekerja sama, memiliki jiwa kejuangan dan memiliki kepekaan sosial
serta kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
4. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan dan agama
serta pendapat orang lain dalam rangka mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Memberikan rasa aman dan keadilan yang substantif dalam menjalankan
tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

B. Penguasaan Pengetahuan/Keilmuan

1. Pengetahuan fungsi teknis kepolisian;


2. Pengetahuan hukum dan perundang-undangan;
3. Pengetahuan organisasi polri dan administrasi umum polri;
4. Pengetahuan pelaksanaan tugas sebagai anggota polri yang berlandaskan
prinsip-prinsip hukum dan ham;
5. Pengetahuan sosial kemasyarakatan dalam hubungan tugas kepolisian;
6. Pengetahuan ilmu-ilmu sosial.

C. Keterampilan ......
2

C. Keterampilan Kerja Umum

1. Keterampilan perorangan/inter personal skills, kepemimpinan dasar, dan


komunikasi sosial secara efektif;
2. Terampil memberikan pelayanan prima kepada masyarakat;
3. Kemampuan dasar fungsi teknis kepolisian dan diskresi kepolisian;
4. Mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi gangguan kamtibmas;
5. Terampil menggunakan IT, sarana komunikasi dan transportasi dalam
pelaksanaan tugas kepolisian;
6. Terampil dalam beladiri polri dan menggunakan alat pembelaan diri berupa
borgol, tongkat polisi, senjata api dan lain-lain;
7. Memiliki kesehatan (fisik dan jiwa) dan kesamaptaan jasmani yang prima.

D. Keterampilan Kerja Khusus

1. Terampil melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli


(Turjawali);
2. Terampil melaksanakan penanganan Tindak Pidana Ringan (Tipiring);
3. Terampil melaksanakan pengendalian massa (Dalmas);
4. Mampu melaksanakan bantuan Search and Rescue (SAR) dan Pertolongan
Pertama Gawat Darurat (PPGD);
5. Terampil melaksanakan TPTKP;
6. Terampil melakukan komunikasi sosial baik di dunia nyata dan dunia maya.

IV. WAKTU, POLA DAN PENTAHAPAN

A. Waktu pendidikan = 7 bulan (1400 JP @ JP = 45 menit).

B. Pola pendidikan = 2 – 4,5 – 0,5 yang meliputi:

1. 2 bulan = Pembentukan dasar Bhayangkara;


2. 4,5 bulan = Pembekalan profesi Kepolisian;
3. 0,5 bulan = Pembulatan meliputi latihan teknis, latihan kerja
dan pembekalan.

C. Pentahapan

1. Tahap Pembentukan Dasar Bhayangkara

Adalah tahap penanaman nilai-nilai luhur dan karakter sebagai insan Bhayangkara
yang diwujudkan dalam sikap, perilaku dan penampilan fisik sebagai pemelihara
kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

2. Tahap Pembekalan Profesi Kepolisian

Adalah tahap pemberian pengetahuan, keterampilan teknik dan taktik tugas


kepolisian serta pengetahuan fungsi teknis kepolisian lainnya dalam
pelaksanaan tugas sebagai Bintara Polri.
3. Tahap ......
3

3. Tahap Pembulatan

Adalah tahap pemberian pengalaman belajar dalam bentuk latihan teknis


dan latihan kerja serta ceramah pembekalan yang merupakan suatu
rangkuman dari semua mata pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.

V. MATERI PELAJARAN

A. Pengantar

1. Pengenalan lingkungan dan tradisi lembaga pendidikan;


2. Pengarahan program:
a. Jam pimpinan;
b. Pola kurikulum dan sistem evaluasi;
c. Perdupsis dan pola pengasuhan.

3. Tes kesehatan dan kesamaptaan jasmani;

B. Kelompok Mata Pelajaran

1. Kepribadian
a. Revolusi Mental (perubahan Mind Set dan Culture Set Polri):
1) NAC Polri;
2) Inter Personal Skill (IPS);
3) Nilai-nilai Revolusi Mental;
4) Bela Negara.
b. Doktrin dan Tata Krama/etika;
c. Ideologi Pancasila.

2. Pengetahuan Sosial dan Umum


a. Sejarah Kepolisian Republik Indonesia;
b. Organisasi Polri;
c. Administrasi Umum Polri;
d. Hakikat Gangguan Kamtibmas (PG/AG/GN);
e. Reformasi Birokrasi Polri;
f. Teknologi Informasi dan Komunikasi:
1) Pengetahuan Multimedia;
2) Komunikasi Media Sosial;
3) Hubungan Polisi dengan Masyarakat.
g. Hak Asasi Manusia dalam Tugas Polri.

3. Hukum
a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
b. KUHP;
c. KUHAP ......
4

c. KUHAP;
d. Kapita Selekta Perundang-undangan:
a) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
b) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan
Konflik Sosial;
c) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE) khususnya yang berkaitan dengan ujaran
kebencian (hate speech).
e. Kode Etik Polri;
f. Peraturan Disiplin Anggota Polri;
g. Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan
Dalam Tindakan Kepolisian.

4. Profesi Teknis Kepolisian

a. Fungsi Teknis Sabhara;


b. Turjawali:
1) Pengantar F.T. Sabhara;
2) Pengaturan;
3) Penjagaan;
4) Pengawalan;
5) Patroli.
c. Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP);
d. Tindak Pidana Ringan (Tipiring);
e. Pengendalian Massa (Dalmas);
f. Negosiasi;
g. bantuan Search and Rescue (SAR) dan Pertolongan Pertama Gawat
Darurat (PPGD);
h. Fungsi Teknis Lalu Lintas;
i. Fungsi Teknis Intelkam;
j. Fungsi Teknis Reserse;
k. Fungsi Teknis Binmas.

5. Jasmani

1. Persenjataan dan Menembak;


2. Beladiri Polri ( Judo, PDTB, Drill Tongkat Polisi dan Borgol);
3. Perdaspol (PBB, PUDD, Tata Upacara Polri, Gampol).

C. Pembulatan

1. Tutup Dasar Bhayangkara;


2. Latihan Teknis;
3. Latihan Kerja;
4. Pembekalan (Ceramah).
D. Kegiatan ......
5

D. Kegiatan Pengasuhan

1. Pembentukan Karakter Kebhayangkaraan;


2. Implementasi Karakter Kebhayangkaraan dan Kepribadian Bangsa (Revolusi
Mental);
3. Implementasi Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK);
4. PSN;
5. Buka/tutup Pendidikan.

VI. METODE PEMBELAJARAN

A. Metode tanya jawab

Adalah cara penyajian materi pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang dijawab, terutama
dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dapat pula dari peserta didik kepada pendidik,
yang bertujuan:

1. Merangsang peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya pikir


termasuk daya ingatan;
2. Mengembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.

B. Metode diskusi

Adalah cara penyajian materi pelajaran, dimana peserta didik dihadapkan kepada suatu
masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk
dibahas dan dipecahkan bersama, yang bertujuan:

1. Merangsang kreativitas peserta didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa dan
terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah;
2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain;
3. Memperluas wawasan;
4. Membina agar terbiasa mengadakan musyawarah untuk mufakat dalam
memecahkan suatu masalah.

C. Metode ceramah

Adalah cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan pendidik dengan penuturan atau
penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik, yang bertujuan:

1. Pendidik mudah menguasai kelas;


2. Pendidik mudah menerangkan pelajaran dengan baik;
3. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas;
4. Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar;
5. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
D. Metode ......
6

D. Metode pemecahan masalah

Adalah cara penyajian materi pelajaran dengan jalan peserta didik diharapkan pada satu
permasalahan untuk dipecahkan atau ditemukan penyelesaiannya dan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berfikir logis, yang
bertujuan:

1. Membuat pendidikan menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya


dengan dunia kerja;
2. Membiasakan peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara
terampil;
3. Merangsang pengembangan kemampuan berfikir peserta didik secara kreatif
dan menyeluruh, karena dalam proses pembelajaran peserta didik banyak
menyoroti permasalah dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahannya.

E. Metode penugasan

Adalah cara penyajian materi pelajaran dimana pendidik memberikan tugas tertentu agar
peserta didik melaksanakan kegiatan belajar serta mempertanggung jawabkan pekerjaan
yang dihasilkan berupa tugas mengerjakan soal, meringkas bacaan, meneliti atau
mengamati, yang bertujuan:
1. Merangsang peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar individual
maupun kelompok;
2. Mengembangkan kemandirian peserta didik diluar pengawasan pendidik;
3. Membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik;
4. Mengembangkan kreativitas peserta didik.

F. Metode demontrasi

Adalah cara penyajian materi pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada
peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya maupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan, yang bertujuan:
1. Membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret sehingga
menghindari verbalisme atau pemahaman secara kata-kata/kalimat;
2. Peserta didik mudah memahami apa yang dipelajari;
3. Proses pembelajaran lebih menarik;
4. Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dan kenyataan dan mencoba melaksanakan sendiri.

G. Metode latihan atau drill

Adalah cara penyajian materi pelajaran untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik
dan dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan
keterampilan, yang bertujuan:
1. Terampil menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik);
2. Memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, menjumlah,
pengurangan, pembagian dan tanda-tanda (simbol);
3. Memperoleh ......
7

3. Memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan


huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol dan membaca peta;pembentukan
kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan dalam
pelaksanaannya;
4. Pembentukan kebiasaan membuat gerakan yang kompleks, rumit menjadi
lebih otomatis.

H. Metode simulasi

Adalah cara penyajian materi, pembelajaran diberikan dengan cara instruktur menyiapkan
skenario dan serdik memainkan peran sebagaimana jalan cerita dalam skenario, dengan
tujuan untuk memberikan pengalaman belajar menyerupai yang sebenarnya.

I. Metode role play (bermain peran)

Adalah cara penyajian materi pembelajaran diberikan dengan bermain peran/sosiodrama


dengan tujuan untuk:
1. Melatih peserta didik, memahami dan mengingat isi cerita atau bahan secara
keseluruhan terutama materi yang akan diperankannya;
2. Melatih peserta untuk berinisiatif dan berkreatif sesuai dengan waktu yang
tersedia;
3. Memupuk bakat yang terdapat pada peserta didik, sehingga dimungkinkan
akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari lemdik;
4. Memperoleh kebiasaan peserta didik untuk menerima dan memberi tanggung
jawab dengan sesamanya;
5. Menumbuhkan dan membina kerjasama antar peserta didik;
6. Membina bahasa lisan peserta didik menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain.

VII. PENILAIAN

A. Penilaian hasil belajar peserta didik


Adalah suatu proses pengumpulan dan pelaporan data hasil belajar peserta didik yang
mencakup aspek prestasi belajar (akademik), sikap mental/kepribadian, dan hasil
kesamaptaan jasmani peserta didik, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Penilaian aspek akademik

Adalah penilaian yang dilaksanakan secara terpadu terhadap tugas-tugas peserta


didik, pengamatan terhadap keaktifan dan hasil ujian tertulis serta ujian praktek.

2. Penilaian aspek mental kepribadian

Adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap mental peserta didik yang
dilaksanakan dalam bentuk pengamatan terhadap aspek kepribadian secara
berkelanjutan, akurat dan konsisten.
3. Penilaian ......
8

3. Penilaian aspek kesamaptaan jasmani

Adalah penilaian yang dilaksanakan terhadap kesehatan, ketahanan dan


ketangguhan jasmani yang dilakukan secara berkelanjutan dengan bukti-bukti
otentik.

B. Pelaksanaan penilaian secara teknis diatur khusus dalam pedoman penilaian.

VIII. PERSYARATAN PESERTA DIDIK

A. Persyaratan Umum

1. Warga Negara Indonesia;


2. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945;
4. Pendidikan paling rendah SMU/Sederajat;
5. Usia minimal 18 tahun (pada saat dilantik menjadi anggota Polri);
6. Sehat jasmani dan rohani;
7. Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan yang dibuktikan
dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres setempat;
8. Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela.

B. Persyaratan Khusus

1. Pria/Wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti


pendidikan Polri/TNI;
2. Lulusan:

a. SMA/Sederajat:
1) Bagi lulusan sebelum Tahun 2018 melampirkan nilai ijazah
(gabungan nilai rata-rata rapor ditambah nilai rata-rata ujian sekolah
dibagi dua) minimal 60,00;
2) Bagi lulusan Tahun 2018 dan 2019 melampirkan nilai ijazah
(gabungan nilai rata-rata rapor ditambah nilai rata-rata USBN dibagi
dua) minimal 70,00.
b. Lulusan D-III dengan IPK minimal 2,75 dan akreditasi Prodi minimal B;
c. Lulusan S-I dengan IPK minimal 2,75 dan akreditasi Prodi minimal B.

3. Bagi yang masih duduk dikelas XII (Lulusan tahun 2019) melampirkan nilai
rata-rata rapor semester I minimal 70,00 dan setelah lulus melampirkan ijazah
dengan nilai akhir sesuai dengan poin 2 di atas;
4. Bagi yang memperoleh ijazah dari sekolah di luar negeri, harus mendapatkan
pengesahan dari Dikdasmen Kemenbud;
5. Usia calon Bintara Polri T.A 2019:
a. Lulusan SMA/sederajat usia minimal 17 (tujuh belas) Tahun 6 (enam)
Bulan dan maksimal 21 Tahun;
b. Lulusan ......
9

b. Lulusan D-III usia maksimal 24 Tahun;


c. Lulusan D-IV/S-I usia maksimal 25 Tahun.
6. Belum pernah menikah secara hukum positif/agama/adat, belum pernah
hamil/melahirkan, belum memiliki anak biologis (anak kandung) dan sanggup untuk
tidak menikah selama dalam pendidikan pembentukan.
7. Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinga atau anggota
badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
8. Dinyatakan bebas Narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas
Narkoba dari instansi kesehatan Pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik
BNN/BNP/BNK);
9. Berdomisili minimal 2 Tahun pada saat buka Dik di wilayah Polda tempat
mendaftar dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
(KK), kecuali calon peserta Bintara Kompetensi Khusus tidak berlaku ketentuan
domisili, apabila terbukti melakukan duplikasi/pemalsuan/rekayasa akan diproses
sesuai dengan hukum yang berlaku;
10. Bagi calon Bintara Polri yang berusaha menggunakan
sponsor/koneksi/katabelece dengan cara menghubungi lewat telepon/surat atau
dalam bentuk apapun kepada panitia/pejabat yang berwenang melalui orang
tua/wali/keluarga atau pihak lain akan diskualifikasi;
11. Bagi calon Bintara yang dinyatakan lulus terpilih agar melampirkan kartu
BPJS kesehatan;
12. Bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
a. Mandapatkan persetujuan/rekomendasi dari Kepala Instansi yang
bersangkutan;
b. Bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima
dan mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Polri.
13. Pendaftaran calon peserta dilaksanakan di tiap-tiap Polres/Panbanrim atau
Subpanda sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK);
14. Membuat surat pernyataan bermaterai bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah NKRI dan ditugaskan pada semua bidang tugas Kepolisian yang
ditandatangani oleh calon peserta dan orang tua/wali.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : Juli 2019

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


Paraf:
1. Kasubbag Kurdiktuk Ba : .............
2. Kabag Kurhanjar Diktuk : ............. Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.
KOMISARIS JENDERAL POLISI
3. Kaurtu Rokurlum : .............
4. Karo Kurikulum : .............
5. Kataud : .............
6. Wakalemdiklat Polri : .............
MARKAS BESAR LAMPIRAN B
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NOMOR : KEP/ /VII/2019
TANGGAL : JULI 2019

DAFTAR MATERI PELAJARAN

TAHAP KET
NO MATA PELAJARAN JML JP
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7
I PENGANTAR 28

A. Pengenalan lingkungan dan tradisi 4 4


lembaga pendidikan;
B. Pengarahan Program: 6
1. Jam pimpinan; 2 2
2. Pola kurikulum dan sistem 2 2
evaluasi;
3. Perdupsis dan pola 2 2
pengasuhan.
C.Tes kesehatan dan kesamaptaan 18 6 6 6
jasmani;

II KELOMPOK MATA PELAJARAN

A. KEPRIBADIAN 118

1. Revolusi Mental (Perubahan 90


Mind Set dan Culture Set Polri):
a) NAC Polri; 10 10
b) Inter Personal Skill 50 50
(IPS);
c) Nilai-nilai Revolusi 20 20
Mental;
d) Bela Negara. 10 10
2. Doktrin dan Tata Krama/etika; 20 20
3. Ideologi Pancasila; 8 8

B. PENGETAHUAN SOSIAL DAN UMUM 156

4. Sejarah Kepolisian RI; 8 8


5. Organisasi Polri; 8 8
6. Administrasi Umum Polri; 28 28
7. Hakikat Gangguan 20 20
Kamtibmas (PG/AG/GN);
8. Reformasi Birokrasi Polri; 8 8

9. Teknologi ......
2

1 2 3 4 5 6 7
9. Teknologi Informasi dan 56
Komunikasi:
a. Pengetahuan Multimedia; 16 16
b. Komunikasi Media 24 24
Sosial;
c. Hubungan Polisi 16 16
dengan Masyarakat.
10. Hak Asasi Manusia dalam Tugas 28 28
Polri;

C. HUKUM 134

11. Undang-undang Nomor 2 Tahun 20 20


2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
12. KUHP; 24 24
13. KUHAP; 24 24
14. Kapita Selekta Perundang- 20 20
undangan;
15. Kode Etik Profesi Polri; 10 10
16. Peraturan Disiplin Anggota 16 16
Polri;
17. Peraturan Kapolri Nomor 1 20 20
Tahun 2009 tentang
Penggunaan Kekuatan dalam
Tindakan Kepolisian;

D. PROFESI TEKNIS KEPOLISIAN 498

18. Fungsi Teknis Sabhara; 418


a. Turjawali: 208
1) Pengantar F.T. 6 6
Sabhara;
2) Pengaturan; 46 6 40
3) Penjagaan; 48 48
4) Pengawalan; 30 30
5) Patroli. 78 8 70
b. Tindakan Pertama Tempat 30 8 22
Kejadian Perkara
(TPTKP);

c. Tindak Pidana Ringan 20 20


(Tipiring);
d. Pengendalian Massa 80 80
(Dalmas);

e. Negosiasi ......
3

1 2 3 4 5 6 7
e. Negosiasi; 20 20
f. Bantuan SAR dan 60 60
PPGD;
19. Fungsi Teknis Lalu Lintas; 20 6 14
20. Fungsi Teknis Intelkam; 20 20
21. Fungsi Teknis Reserse; 20 20
22. Fungsi Teknis Binmas; 20 20

E. JASMANI 200

23. Persenjataan dan Menembak; 60 30 30


24. Beladiri Polri (Judo, PDTB, 80 30 50
Tongkat Polisi, dan Borgol);
25. Perdaspol (PBB, PUDD, 60 40 20
Tata Upacara Polri, Gampol).

III PEMBULATAN 158

A. Tutup Dasar Bhayangkara; 30 30


B. Latihan Teknis; 30 30
C. Latihan Kerja; 90 90
D. Pembekalan (Ceramah); 8 8

IV KEGIATAN PENGASUHAN 108

A. Pembentukan Karakter 60 30 30
Kebhayangkaraan;
B. Implementasi Karakter 20 4 16
Kebhayangkaraan dan Kepribadian
Bangsa (Revolusi Mental);
Paraf: C. Implementasi Pendidikan Budaya 20 4 16
1. Anti Korupsi (PBAK);
Kasubbag
Kurdiktuk Ba
D. PSN; : ............. 4 4
2. E. Buka/Tutup Pendidikan.
Kabag 4 2 2
Kurhanjar Diktuk : .............
JUMLAH 1400 444 820 136
3. Kaurtu
Rokurlum : .............
4. Karo
Kurikulum : .............
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : Juli 2019

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI

Anda mungkin juga menyukai