KURIKULUM PRESISI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
(PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
GELOMBANG I T.A. 2023)
tentang
KURIKULUM
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI GELOMBANG I TAHUN ANGGARAN 2023
Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan pembentukan Bintara Polri, perlu ditetapkan
keputusan ini untuk dijadikan dasar dan pedoman pelaksanaan pendidikan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3. Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor 4 Tahun 2016
tentang Kurikulum Induk Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
4. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor: Kep/445/VII/2021
tanggal 29 Juli 2021 tentang Rencana Kerja Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun Anggaran 2022.
Memperhatikan : saran masukan narasumber, pembina fungsi, pelaksana pendidikan dan kebijakan/arahan
pimpinan.
MEMUTUSKAN
3. hal-hal …..
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/1050/XI/2022
TANGGAL : 30 NOVEMBER 2022
3. hal-hal lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan pembentukan Bintara Polri
Gelombang I Tahun Anggaran 2023 yang belum diatur dalam kurikulum ini akan diatur
kemudian dan sebelum ada ketentuan baru maka ketentuan yang sudah ada selama ini
serta tidak bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku;
4. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 November 2022
PETUNJUK UMUM
I. TUJUAN PENDIDIKAN
Membentuk Bintara Polri yang berkarakter kebhayangkaraan dengan fisik samapta yang memiliki
kemampuan dalam melaksanakan tugas kepolisian dengan memanfaatkan teknologi digital menuju era
police 4.0.
Pelaksana utama tugas kepolisian dalam Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas)
untuk mewujudkan Polri yang Presisi.
A. Sikap
Memiliki mental dan perilaku sebagai insan bhayangkara yang menunjukan sikap:
B. Pengetahuan
Memiliki pengetahuan:
1. Kepribadian;
2. Pengetahuan sosial dan umum;
3. Hukum dan HAM;
4. Profesi teknis kepolisian;
5. Jasmani.
C. Keterampilan Umum
1. Inter Personal Skills (IPS), kepemimpinan dan komunikasi sosial secara efektif;
2. Dasar fungsi teknis kepolisian dan diskresi kepolisian;
3. Mengidentifikasi dan mengantisipasi gangguan Kamtibmas;
4. Melaksanakan manajemen kebencanaan sesuai tingkat kewenangannya;
5. Beladiri .....
2
5. Beladiri Polri;
6. Menembak;
7. Peraturan Dasar Kepolisian (Perdaspol).
D. Keterampilan Khusus
C. Pentahapan
Adalah tahap penanaman nilai-nilai luhur, karakter kebangsaan dan karakter sebagai insan
Bhayangkara yang diwujudkan dalam sikap, perilaku dan penampilan fisik sebagai pemelihara
Kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Adalah tahap pemberian pengetahuan, keterampilan teknik dan taktik tugas kepolisian,
keterampilan fungsi teknis kepolisian, latihan teknis, dan latihan kerja dalam pelaksanaan
tugas sebagai Bintara Polri.
3. Tahap Pembulatan
Adalah tahap pemberian pembulatan dalam bentuk ceramah pembekalan yang merupakan
suatu rangkuman dari semua mata pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
D. Komposisi Pembelajaran
Komposisi dalam materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik secara kumulatif 70 %
praktik.
A. Pengantar
a. Jam pimpinan;
b. Pola kurikulum dan sistem evaluasi;
c. Perdupsis dan pola pengasuhan.
1. Kepribadian
a. Karakter Kebangsaan:
b. Organisasi Polri;
c. Administrasi Umum Polri;
d. Teknologi Informasi Kepolisian.
5. Jasmasni .....
4
5. Jasmani
a. Persenjataan dan Menembak;
b. Beladiri Polri;
c. Peraturan Dasar Kepolisian (Perdaspol).
C. Pembulatan
1. Tutup Dasar Bhayangkara (Outbound);
2. Latihan Teknis (Latnis);
3. Latihan Kerja (Latja);
4. Pembekalan (Ceramah).
D. Kegiatan Pengasuhan
1. Implementasi Karakter Kebangsaan;
2. Implementasi Karakter Kebhayangkaraan;
3. Bahasa Inggris Kepolisian Praktis;
4. Implementasi Kampus Sehat, Kampus Aman dan Kampus Kebangsaan;
5. Kohesi Sosial;
6. Implementasi Budaya Anti Korupsi;
7. Implemntasi Budaya Anti Lahgun Narkoba;
8. Pencegahan Penyimpangan Sex (LGBT);
9. Pembinaan Fisik;
10. Konseling Psikologi;
11. Penguatan Capaian Pembelajaran/ Standar Kompetensi.
E. Kegiatan Lain-lain
1. Buka Pendidikan;
2. Tutup Pendidikan.
V. METODE PEMBELAJARAN
A. Metode ceramah
Adalah cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan pendidik dengan penuturan atau penjelasan
lisan secara langsung terhadap peserta didik, yang bertujuan:
1. Pendidik mudah menguasai kelas;
2. Pendidik mudah menerangkan pelajaran dengan baik;
3. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas;
4. Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar;
5. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
Adalah cara penyajian materi pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang dijawab, terutama dari
pendidik kepada peserta didik, tetapi dapat pula dari peserta didik kepada pendidik, yang bertujuan:
1. Merangsang peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya
ingatan;
2. Mengembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
C. Metode .....
5
C. Metode diskusi
Adalah cara penyajian materi pelajaran, dimana peserta didik dihadapkan kepada suatu masalah
yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama, yang bertujuan:
1. Merangsang kreativitas peserta didik dalam bentuk ide, gagasan prakarsa dan terobosan
baru dalam pemecahan suatu masalah;
2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain;
3. Memperluas wawasan;
4. Membina agar terbiasa mengadakan musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu
masalah.
D. Metode penugasan
Adalh cara penyajian materi pelajaran dimana pendidik memberikan tugas tertentu agar peserta
didik melaksanakan kegiatan belajar serta mempertanggung jawabkan pekerjaan yang dihasilkan
berupa tugas mengerjakan soal, meringkas bacaan, meneliti atau mengamati, yang bertujuan:
1. Merangsang peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar individual maupun kelompok;
2. Mengembangkan kemandirian peserta didik diluar pengawasan pendidik;
3. Membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik;
4. Mengembangkan kreativitas peserta didik.
E. Metode demontrasi
Adalah cara penyajian materi pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada peserta
didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun
tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan, yang bertujuan:
1. Membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret sehingga menghindari verbalisme
atau pemahaman secara kata-kata/kalimat;
2. Peserta didik mudah memahami apa yang dipelajari;
3. Proses pembelajaran lebih menarik;
4. Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan
dan mencoba melaksanakan sendiri.
F. Metode pemecahan masalah
Adalah cara penyajian materi pelajaran dengan jalan peserta didik diharapkan pada satu
permasalahan untuk dipecahkan atau ditemukan penyelesaiannya dan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berfikir logis, yang bertujuan:
1. Membuat pendidikan menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia
kerja;
2. Membiasakan peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil;
3. Merangsang pengembangan kemampuan berfikir peserta didik secara kreatif dan
menyeluruh, karena dalam proses pembelajaran peserta didik banyak menyoroti permasalah
dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahannya.
G. Metode latihan atau drill
Adalah cara penyajian materi pelajaran untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik dan dapat
digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan, yang
bertujuan:
1. Terampil .....
6
VI. PENILAIAN
A. Umum
1. Warga Negara Indonesia;
2. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Pendidikan paling rendah SMU/Sederajat;
4. Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;
5. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945;
6. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari institusi kesehatan);
7. Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan (dibuktikan dengan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres setempat).
B. Khusus
1. Pria/Wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan
Polri/TNI;
2. Lulusan:
a. SMA sederajat:
1) Bagi lulusan Tahun lulusan tahun 2016 s.d. 2019 dengan nilai rata-rata Ujian
Nasional (UN) minimal 60,00;
2) bagi lulusan tahun 2020 menggunakan nilai rata-rata rapor dengan akumulasi
minimal 65,00.
b. lulusan D-11I dengan IPK minimal 2,75 dan terakreditasi.
3. Usia calon Bintara Polri:
a. Lulusan SMA/sederajat usia minimal 17 (tujuh belas) Tahun 7 (tujuh) Bulan dan
maksimal 21 Tahun;
b. Lulusan D-III usia maksimal 22 Tahun;
c. Lulusan D-IV/S-I usia maksimal 24 Tahun.
4. Belum pernah menikah secara hukum positif/agama/adat, belum pernah hamil/melahirkan,
belum memiliki anak biologis (anak kandung) dan sanggup untuk tidak menikah selama dalam
pendidikan pembentukan;
5. Tidak bertato dan tidak ditindik atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh
ketentuan agama/adat;
6. Dinyatakan bebas Narkoba berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh Panpus/Panda;
7. Tidak .....
8
7. Tidak mendukung atau ikut serta dalam organisasi atau paham yang bertentangan dengan
Pancasila, UUD 1945 , NKRI dan Bhineka Tunggal Ika;
8. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma sosial
dan norma hukum;
9. Membuat surat pemyataan bermaterai bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan
ditugaskan pada semua bidang tugas Kepolisian yang ditandatangani oleh calon peserta dan
diketahui oleh orang tua/wali;
10. Berdomisili minimal 2 Tahun pada saat buka Dik di wilayah Polda tempat mendaftar dengan
melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), kecuali calon peserta
Bintara Kompetensi Khusus tidak berlaku ketentuan domisili, apabila terbukti melakukan
duplikasi/pemalsuan/rekayasa akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
11. Bagi calon Bintara yang dinyatakan lulus terpilih agar melampirkan kartu BPJS kesehatan;
12. Bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan:
a. Mandapatkan persetujuan/rekomendasi dari Kepala Instansi yang bersangkutan;
b. Bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima dan mengikuti
Pendidikan Pembentukan Bintara Polri.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 November 2022
Paraf:
1. Ksb Kurhanjar Diktuk Pa : ………..
2. Kabag Kurhanjar Diktuk : ………..
3. Kaurtu Rokurlum : ………..
4. Karo Kurikulum : ………..
5. Kataud : ………..
6. Wakalemdiklat Polri : ………..