untuk
-
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SAMBUTAN
i
Saya ucapkan terima kasih kepada Narasumber dan Pembina Fungsi serta peserta
rapat koordinasi penyusunan Hanjar untuk Pendidikan dan Pelatihan Polri, yang telah
mencurahkan waktu dan pikirannya, sehingga tersusun Hanjar yang kekinian sesuai
dengan tantangan tugas saat ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita
semua dalam melaksanakan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
Sekian dan terima kasih.
Paraf :
1. Konseptor/Kasubbag Sespimma : ...........
2. Kaurmin Dikbangum : ...........
3. Kabag Dikbangum : ……….
4. Kaurtu Rokurlum : ……….
5. Karo Kurikulum : ……….
6. Kataud Lemdiklat Polri : ............
7. Waka Lemdiklat Polri : ............
ii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
tentang
Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP)
diperlukan adanya Hanjar yang sesuai dengan kurikulum maka dipandang perlu
menetapkan keputusan.
Mengingat : 1. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015
tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3. Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor 3 Tahun 2016
tentang Penyusunan Bahan Ajar Pendidikan Polri;
Memperhatikan : hasil kelompok kerja penyusunan Hanjar dalam bentuk modul pendidikan Sekolah
Inspektur Polisi (SIP) Tahun Anggaran 2023.
MEMUTUSKAN
2. hanjar .....
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ 74 /I/2023
TANGGAL : JANUARI 2023
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 26 Januari 2023
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Paraf:
1. Konseptor/Kasubbag Sespimma : .....
2. Kaurmin Dikbangum : .....
3. Kabag Kurhanjar Dikbangum : .....
4. Kaurtu Rokurlum : .....
5. Karo Kurikulum : .....
6. Kataud : .....
7. Wakalemdiklat Polri : .....
LEMBAR IDENTITAS
Penyusun:
Editor:
Diterbitkan oleh:
Bagian Kurikulum dan Hanjar Pendidikan Pengembangan Umum
Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2023
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
viii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
Sambutan Kalemdiklat Polri ................................................................................ ii
Keputusan Kalemdiklat Polri ............................................................................... iv
Lembar Identitas ................................................................................................. viii
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
Pendahuluan ...................................................................................................... 1
Standar Kompetensi .......................................................................................... 2
ix
-
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pendahuluan
Standar Kompetensi
Memahami tindak pidana siber.
Pengantar
Dalam modul ini membahas materi tentang hakikat tindak pidana siber,
Pokok-pokok Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, dan perubahannya (Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2016) dan tindak pidana siber.
Tujuan diberikan materi ini adalah agar peserta didik memahami tindak
pidana siber.
Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat tindak pidana siber
Indikator hasil belajar:
a. menjelaskan pengertian tindak pidana siber.
b. menjelaskan asas tindak pidana siber.
c. menjelaskan prinsip tindak pidana siber.
d. menjelaskan tujuan tindak pidana siber.
2. Memahami Pokok-pokok Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan perubahannya
(Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016)
Indikator hasil belajar:
a. menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
undang-undang informasi dan transaksi elektronik.
b. menjelaskan asas dan tujuan informasi dan transaksi
elektronik.
c. menjelaskan ujaran kebencian (hate speech).
d. menjelaskan penyelenggaraan sistem elektronik.
e. menjelaskan penyelesaian sengketa.
f. menjelaskan penyidikan.
g. menjelaskan perbuatan dan ketentuan pidana informasi dan
transaksi elektronik.
3. Memahami tindak pidana siber
Indikator hasil belajar:
a. Menjelaskan pengertian tindak pidana siber.
b. Menjelaskan bentuk tindak pidana siber.
c. Menjelaskan karakteristik tindak pidana siber.
TINDAK PIDANA SIBER 3
PENDIDIKAN PENGEMBANGAN UMUM SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Hakikat tindak pidana siber
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian tindak pidana siber.
b. Asas tindak pidana siber.
c. Prinsip tindak pidana siber.
d. Tujuan tindak pidana siber.
2. Pokok Bahasan:
Pokok-pokok Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, dan perubahannya (Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2016)
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan undang-
undang informasi dan transaksi elektronik.
b. Asas dan tujuan informasi dan transaksi elektronik.
c. Ujaran kebencian (hate speech).
d. Penyelenggaraan sistem elektronik.
e. Penyelesaian sengketa.
f. Penyidikan.
g. Perbuatan dan ketentuan pidana informasi dan transaksi
elektronik.
3. Pokok Bahasan:
Tindak pidana siber
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian tindak pidana siber.
b. Bentuk tindak pidana siber.
c. Karakteristik tindak pidana siber.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang hakikat
forensik kepolisian.
2. Metode Brainstroming (curah pendapat)
Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Metode Discovery learning (pembelajaran penemuan)
Pembelajaran dengan menekankan pada proses pembelajaran
yang berpusat pada pengalaman peserta didik untuk
mendapatkan pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui
dengan cara menemukan dan mengemukakan gagasannya
terkait topik yang dipelajari melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan produk hasil diskusi rencana aksi
tentang langkah - langkah peyidikan tindak pidana siber.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil penelusuran literatur yang
terkait dalam bentuk tulisan tangan sebanyak 2 – 3 halaman.
Lembar Kegiatan
1. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan dan menyusun
rencana aksi materi tentang langkah – langkah peyidikan tindak
pidana siber sebagai berikut:
a. Kelompok 1 membahas materi ujaran kebencian (hate
speech);
b. Kelompok 2 membahas materi penyelenggaraan sistem
elektronik;
c. Kelompok 3 membahas materi penyelesaian sengketa;
d. Kelompok 4 membahas materi perbuatan dan ketentuan
pidana informasi dan transaksi elektronik;
2. Peserta didik melakukan penelusuran literatur (pengayaan)
tentang teori tindak pidana siber.
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
HAKIKAT TINDAK PIDANA SIBER
POKOK BAHASAN 2
POKOK-POKOK UNDANG-UNDANG NOMOR 11
TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK, DAN PERUBAHANNYA
(UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016)
POKOK BAHASAN 3
TINDAK PIDANA SIBER
Rangkuman
1. Cyber law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari
cyberspace law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek
yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum
yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang
dimulai pada saat mulai “online” dan memasuki dunia cyber atau
maya.
2. Cyber law sendiri diperlukan untuk menanggulangi
kejahatan Cyber. Cyber law sendiri sangat berkaitan dengan
upaya pencegahan tindak pidana, ataupun penanganannya.
3. Alat bukti penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang
pengadilan menurut ketentuan adalah sebagai berikut:
a. alat bukti sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Perundang-undangan;
b. alat bukti lain berupa Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik.
4. Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi
yang berbasis komputer dan jaringan telekomunikasi ini
dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai modus operandi.
5. Penyidikan di bidang Teknologi Informasi dan Transaksi
Elektronik dilakukan dengan memperhatikan perlindungan
terhadap privasi, kerahasiaan, kelancaran layanan publik,
integritas data, atau keutuhan data sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
6. Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem
Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyarakat.
Latihan
1. Jelaskan pengertian tindak pidana siber !
2. Jelaskan asas tindak pidana siber !
3. Jelaskan prinsip tindak pidana siber !
4. Jelaskan tujuan tindak pidana siber !
5. Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan undang-
undang informasi dan transaksi elektronik !
6. Jelaskan asas dan tujuan informasi dan transaksi elektronik !
7. Jelaskan ujaran kebencian (hate speech)!
TINDAK PIDANA SIBER 28
PENDIDIKAN PENGEMBANGAN UMUM SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI