Dibuat oleh:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Penugasan
C. Ketentuan
D. Tujuan Penugasan
BAB VI KOMITMEN
1. Feedback bagi diri sendiri.
2. Kerisauan
3. Harapan menjadi Seorang Perwira.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
Lembaga pendidikan ialah sebuah lembaga atau institusi yang menjadi tempat
atau wadah dimana aktivitas belajar mengajar berlangsung. Lembaga pendidikan
ialah suatu badan usaha yang memiliki tugas untuk memastikan terselenggaranya
proses pendidikan untuk peserta didik. Menurut Enung K. Rukiyati & Fenti Himawati
lembaga pendidikan yaitu suatu wadah atau tempat berlangsungnya sebuah proses
pendidikan yang bersamaan dengan proses pembudayaan. Proses pembudayaan
tidak luput dari proses pembentukan Karakter yang mana Karakter adalah kombinasi
diantara moral, etika, serta akhlak. Disini moral lebih menitikberatkan pada kualitas
perbuatan, tindakan atau perilaku manusia, apakah perbuatan tersebut bisa dikatakan
baik atau buruk. Pendidikan karakter bisa dimaknai sebagai pendidikan nilai, budi
pekerti, moral, watak, dengan tujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam memberikan keputusan baik atau buruk, memelihara apa yang baik itu, dan
mewujudkan kebaikan dalam kehidupan dengan sepenuh hati. Dengan dibentuknya
pendidikan karakter tersebut kepada peserta didik akan dengan sendiri terbentuk
karakter kepemimpinan yang mana disetiap Lembaga pendidikan penerapkan pola-
pola kepimpinan untuk membentuk karakter kepemimpinan guna menjadi seseorang
yang memiliki integritas untuk memajukan serta pengembangan suatu lembaga
maupun organisi.
Pola pendidikan tersebut saat ini pun dilaksanakan oleh lembaga pendidikan
LEMDIKLAT POLRI ) Sukabumi yang peserta didiknya bersumber dari Bintara- bintara
yang sebelumnya telah berdinas di Nusantara dengan jumlah pada Angkatan 49 tahun
2020 berjumlah 1.550 ( seribu lima ratus lima puluh ). Pola Pendidikan Setukpa
internal maupun external yang sudah terbentuk dari pengalaman. Pola berpikir dari
Komjen. Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si. yang diberikan kepada Siswa SIP- 49
Resimen Wira Adhibrata Sanskara yang saat ini menjalankan Pola pendidikan
menjalani karantina ? Pertanyaan ini harus ada dalam tiap diri serdik dan
Adhibrata Sanskara tersebut untuk membentuk Karakter Perwira yaitu dari Bintara
adalah pemimpin yang menjadi tauladan dalam segala hal : sikap, perilaku,
direnungkan dan dilatih selama masa karantina,” sehingga melihat dari kelimat
tersebut adanya kerisauan dari dalam hati Bapak Kami yang ingin angkatan SIP- 49
menjadi perwira yang memiliki integritas, kreatif, inovatif handal dan mamiliki hati yang
peka baik terhadap anggota, masyarakat serta lembaga lainnya sementara sebagian
siswa masih menjalani karantina baik dirumah, di SPN, maupun di Setukpa Lemdiklat
Polri serta di rumah sakit, sehingga terkait dengan kerisauan pemikiran beliau, maka
Bapak Kalemdiklat Polri memberikan tugas kepada Siswa yang berada di rumah dan
SPN untuk membentuk karakter kepemimpinan melalui perubahan cara berpikir dari
bintara ke Perwira.
2. Penugasan.
3. Ketentuan
1. Tidak retorik dan wacana.
2. Bentuk- bentuk pengalaman penyimpangan dan prestasi belum
menyampaikan fakta dg jelas dan tegas.
3. Figur2 panutan belum diuraikan dalam bidang/aspek/ hal apa ybs bisa
dijadikan tauladan/idola.
4. Menguraikan mengapa melakukan itu padahal tidak dibenarkan oleh
aturan.
5. Menjelaskan bagaimana tanggapan pribadi serdik terhadap hal itu.
6. Komitmen Serdik ke depan sebagai seorang perwira belum dituliskan
secara jelas.
Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah pada PERUBAHAN CARA BERFIKIR
dan KEDEWASAAN BERFIKIR sebagai landasan berperilaku perwira adalah
pemimpin yang menjadi tauladan dalam segala hal : sikap, perilaku, integritas,
kecakapan dan kedewasaan. faktor itulah yang terpenting untuk direnungkan dan
dilatih selama masa karantina,”
BAB II
PENGALAMAN PRIBADI
Tindak Pidana yg
No Undang- undang Kegiatan
ditangani
9 UU Minyak dan gas bumi dan Minyak Ilegal, LPS Draff Ahli, 2018- 2019
perlindungan Konsumen menjual di atas Riksa Tsk
HET dan
tentukan
arah
penyidikan
12 Tindak Pidana umum, KUHP TP. Penganiayaan, Draff Ahli, 2012- 2019
cabul, penghinaan Riksa Tsk
dan cemar nama dan
baik, tentukan
pengeroyokan, arah
pembunuhan, penyidikan
pencurian serta
penipuan dan
penggelapan,
perkelahian antar
kampung yang
menyebabkan
matinya dengan
mengindahkan
konsep Noodware
13. Undang- undang ITE Penghinaan dan Draff Ahli 2016- 2019
pencemaran nama ITE, Ahli
Baik dan SARA Pidana, Ahli
Bahasa, Ahli
dan Riska
tersangka
serta
tentukan
Arah
penyidikan
14. Tindak Pidana Pemilu dan Sidik caleg Money Draff Ahli 2015- 2019
KUHP Politik Pidana
Pemilu
17. Tindak Pidana Kesehatan dan Obat tanpa izin Draff Ahli 2019
Narkoba edar, Kosmetik Riksa
Tanpa izin edar, tersangka,
alat kesahatan tentukan
arah
penyidikan
18. Tindak Pidana Perlindungan Pertisida tanpa Draff Ahli 2018- 2019
Konsumen dan UU Pertanian label berbahasa Riksa
Indonesia tersangka,
tentukan
arah
penyidikan
I. PRESTASI
Pemberi Tahun
No Prestasi yang pernah dicapai* Tingkat**
Penghargaan Perolehan
No Judul Tahun
No Judul Tahun
9 Nara Sumber Tindak Pidana Kehutanan dan Kebakaran Hutan dan 2016
lahan
4. Terobosan Kreatif
Sosok Terobosan Kreatif saya lihat pada Kapolres Kotabaru AKBP
SUHASTO, S.H., S.I.K, sumbangsih pemikiran serta terobosan kreatif telah
diberikan oleh Kapolres pada saat menjabat. Beliau banyak memberikan
sumbangan pikiran dan jalan terbaik serta arah penyidikan yang mudah dan
cepat terkait dengan perkara atensi yang harus segera di rangani.
Kemampuan kratifitas tersebut mempu menggerakkan masyarakat serta
mengambil hati masyarakat terlihat beliau menjadi pembina organisasi
nelayan dan pedagang ikan kab. Kotabaru yang berjum kurang lebih 1.500
Orang, hubungan dan komukasi dengan Forkopinda kab. Kotabaru. dan
seselaki terlihat beliau makan di warung sederhana bersama masyarakat
itu lah yang membuat beliau dengan di hati masyarakat. Selanjutnya inovasi
beliau adalah melakukan pembangunan gedung- gedung baru di Polres
serta perbaikan Pelayanan Satu pintu yang terbukti saat ini Polres Kotabaru
menerima WBK ( Wilayah Bebas Korupsi ) untuk menuju WBBM ( Wilayah
bebas bersih melayani ).
Inovasi lainnya beliau menjadwalkan dalam setiap minggu anggota
dilakukan pembinaan rohani karena menurut beliau agamalah yang
mengurangi pelanggaran anggota serta 1 ( satu ) bulan sekalai beliau
mengadakan acara kumpul- kumpul santai bersama masyarakat di rumah
beliau bercampur dengan Pejabat daerah sedangkan untuk terhadap
keaatan kepada agama yang saya lihat beliau selalu berusaha untuk Sholat
berjamaah dengan jadwal Zuhur dan Asar Sholat berjamaah di Musholla
Polres Kotabaru sedangkan magrib, isa dan Subuh beliau Sholat berjamaah
bergabung dengan masyarakat di mesjid dekat rumah.
Sosok yang teliti dan Sempurna dalam pekerjaan saya lihat pada
Kasat Reskrim saya pada tahun 2018 Yaitu AKP SURIA MIFTAH IRAWAN,
S.H.,S.I.K. sebagai contoh jika ada pekerjaan yang harus di selesaikan oleh
Anggota Sat reskrim secara keroyokan beliau turun langsung dan selalu
mengabsen serta memotivator sehingga sampai mana pencapaian
anggota, contoh dalam hal E- Sidik Polres Kotabaru menduduki rangking
1 dalam jajaran Polda Kalsel. Selama kepemimpinan beliau Sat reskrim
menduduki peringkat pertama dalam menyelesaian perkara dan
pengungkapan perkara, semangat nya berapi- api dan ingin menjadi
terbaik dan banyak pengungkapan kasus kasus besar dan jika ada perkara
Atensi beliau langsung hadir dan ikut serta kelapangan.
BAB IV
KATAULADANAN SENIOR
Sikap pada anggota jujur terkait dengan kas serta keuangan dan dia
tidak membedakan jika ada rezeki jabatan kanit atau anggota semua dibagi
rata hal positf yang dapat dilihat beliau sosok yang tidak pelit dan royal
kepada anggota serta rekan- rekan yang lain, berani mengambil keputusan
dan memiliki inovasi dalam perkara Tipiter.
Perilaku Untuk
masa lalu Mengapa Bagaimana menebus
No Akibat Kapan
yang melakukan Perasaan kesalahan
disadari
negatif
2. menginventarisir dan mencatat tindakan masa lalu yang tidak baik untuk
ditinggalkan.
Tindakan Untuk
masa lalu Mengapa Bagaimana menebus
No Akibat Kapan
yang tidak melakukan Perasaan kesalahan
disadari
baik
2. Kerisauan
a. Tidak Bisa bekerja atau dipakai oleh Institusi.
b. Menjadi Perilaku yang bagi orang lain tidak nyaman ketika bersama
saya.
c. Tidak menjadi Pamong Taudalan, Motivator Bagi Anggota serta tidak
bisa mengembangkan kemampuan Anggota.
d. Malu jika tidak semakin dekat dengan ALLAH SWT.