SAPRIN(202301018)
AISYIYAH KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Pendidikan dan pembentukan karakter adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Melalui pendidikan, karakter seseorang dibentuk sejak dini. Oleh karena itu,
pendidikan yang berkualitas sangat penting untuk membangun generasi penerus
bangsa yang berkarakter dan bermoral.
Makala ini hadir untuk membahas berbagai hal terkait pendidikan dan
pembentukan karakter, mulai dari konsep dasar, teori, hingga implementasi di
lingkungan pendidikan formal maupun non-formal. makala ini diharapkan dapat
menjadi referensi berharga bagi para pendidik, orang tua, pelaku pendidikan, dan
semua pihak yang peduli akan masa depan generasi penerus bangsa.
Akhir kata, semoga makala ini dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi
kita semua untuk terus berupaya mewujudkan pendidikan berkarakter demi
mempersiapkan generasi emas Indonesia di masa depan.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian karakter dan pembentukan karakter ……………………. 2
b. Mekanesme pembentuk karakter …………………………………… 4
c. Esensi pendidikan karakter ………………………………………… 5
d. Kaidah dan strategi pembentukan karakter ………………………… 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter merupakan kajian mengenai pendidikan yang
sedangmenjadi trend pada saat ini. Banyak orang dari berbagai lapisan,
mulai darimahasiswa, guru, dosen, sampai pakar pendidikan tak bosan-bosan
untuk membahasnya. Minimnya pendidikan karakter yang ditanamkan pada
anak didugamempengaruhi munculnya berbagai permasalahan kepribadian
yang banyak merugikan orang lain, seperti korupsi, tawuran pelajar, suap
menyuap, dan lainsebagainya.
Pendidikan yang ada selama ini barulah merambah aspek kogitif anak,
padahalseluruh aspek lain dalam diri anak seperti aspek afektif dan
psikomotorik juga butuhdikembangkan secara seimbang. Hal itu bertujuan
agar generasi penerus bangsa yang nantinya terbentuk tidak hanya memiliki
kecerdasan intelektual saja, tetapi jugakecerdasan emosional dan kecerdasan
sosial. Karna itulah saat ini pemerintah dan pakar-pakar pendidikan sedang
gencar melakukan sosialsasi dan perombakan berbagai kebijakan yang
dirasa kurang sesuai dengan penanaman karakter, khususnya kebijakan
mengenai pendidikan. Mengenai apa dan bagaimana penanaman pendidikan
karakter akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karakter dan pendidikan karakter?
2. Bagaimana mekanisme pembentukan karakter?
3. Apa esensi pendidikan karakter?
4. Bagaimana kaidah dan strategi pembentukan karakter?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian karakter dan pendidikan karakter?
2. Untuk mengetahui mekanisme pembentukan karakter?
3. Untuk mengetahui esensi pendidikan karakter?
4. Untuk mengetahui kaidah dan strategi pembentukan karakter?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani “character ” yang berakar
dari diksi dari “charassein” yang berarti memahat atau mengukir,
sedangkan dalam bahasa Latin
karakter bermakna memberikan tanda. Dalam Kamus Poerwadarminta, k
arakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Karakter juga dapat diibaratkan seperti sebuah ukiran. Sebuah ukiran
akan melekat kuat pada benda yang diukir dan tidak mudah termakan
waktu. Sebuah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan, yang
melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan
disebut sebagai karakter
vi
B. MEKANISME PEMBENTUKAN KARAKTER
vii
C. ESENSI PENDIDIKAN KARAKTER
viii
Pedidikan mengenai pilar ini lebih pada pemberian contoh, bukan
pada pemberian pengetahuanteoritis. Karakter yang termasuk dalam
moral loving adalah percaya diri,kepekaan terhadap derita orang lain,
cinta kebenaran, pengendalian diri, dankerendahan hati.
c. Moral Doing atau Moral Acting
Manusia adalah makhluk sosial, ia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Karnaitulah seorang dituntut untuk dapat bermanfaat bagi diri sendiri
maupun oranglain. Moral doing lebih terkait pada bagaimana
seseorang dapat melakukankebaikan, sehingga dapat bermanfaat bagi
orang lain.
x
2. Strategi Pembentukan Karakter
Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan dan
dapat berupa berbagai kegiatan yang dilakukan secara intra kulikuer
maunpun ekstrakulikuler.
Karakter memiliki strategi yang dapat dilakukan melalui sikap-
sikapdalam pembentukannya. Sikap-sikap tersebut adalah:
a. Keteladanan
Dalam pembentukan pendidikan karakter keteladanan sangat
diperlukanagar apa yang diajarkan kepada siswa tidak dipahami
sebagai teori saja. Karna itulah guru dituntut untuk memenuhi standar
kelayakan tertentu agar bisa memberikan teladan pada siswa. Selain
itu untuk menjadi orang yang bisa diteladani, seorang guru tidak
hanya memberikan contoh dalam melakukan sesuatu, namun juga
terkait dengan kebiasaan-kebiasaan atau segala hal yang bisa
diteladani. Seseorang yang dapat dijadikan teladan memiliki 3
kriteria,yaitu:
1) Siap menjadi cermin bagi diri sendiri ataupun orang lain.
2) Memiliki kompetensi minimal baik berupa sikap, ucapan, ataupun
perilakusehingga dapat dijadikan cerminan baik bagi diri sendiri
ataupun oranglain.
3) Memiliki kesamaan antara ucapan dengan tindakannya. Bagi
seorang guru,ia harusm memiliki komitmen dan konsistensi
terhadap profesi yangdiembannya.
b. Penanaman
KedisiplinanDisiplin penting untuk ditegakkan agar sesuatu yang
diinginkan dapattercapai tepat pada waktunya. Jika kedisiplinan
lemah, maka motivasiseseorang untuk melakukan sesuatu menjadi
berkurang. Penegakan disiplin inidapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya adalah peningkatanmotivasi, penegakan aturan,
penerapan reward dan punishment.
xi
c. Pembiasaan
Pedidikan karakter tidak cukup hanya diajarkan melalui mata
pelajaran di kelas, tetapi sekolah dapat juga menerapkannya melalui
pembiasaan.Pembiasaan ini penting, sebagaimana ungkapan Dorothy
Low Nolte yang menggambarkan bahwa anak akan tumbuh sebagai
mana lingkungan yang mengajarinya dan lingkungan tersebut juga
merupakan sesuatu yang menjadi kebiasaan yang dihadapinya setiap
hari.
d. Menciptakan Suasana yang Kondusif
Suasana yang kondusif merupakan modal awal dalam menciptakan
lingkungan yang memungkinkan untuk membangun karakter.
Tanggung jawab dalam penciptaan suasana yang kondusif ini ada
pada orang-orang yang ada disekeliling anak, mulai dari keluarga,
sekolah, masyarakat, ataupun pemerintah.
xii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karakter merupakan sesuatu mendasar dan bersifat abstrak yang ada dalam
diriseseorang yang mepengaruhi sikap, tindakan, dan cara berfikir sehari-
hari. Sedangkan pendidikan karakter merupakan proses penanaman dan
pengarahan agar peserta didik mampumenjadi manusia seutuhnya dan
berkarakter dalam berbagai dimensi. Mekanisme pembentukan karakter
terdiri dari proses pembentukan karakter dan tahap-tahap pembentukan
karakter. Proses pembentukan karakter dimulai sejak anak berusia 0 sampai
5tahun, namun dalam penyempurnaan dan pengembangannya dibutuhkan
waktu seumur hidup. Tahap-tahap pendidikan karakter dapat di golongkan
sesuai dengan tingkatan usiaanak agar sesuai pula dengan proses
perkembangan dirinya.
Esensi pendidikan karakter terdiri dari tujuan, pilar-pilar, ciri dasar, dan
fungsi pendidikan karakter. Kaidah pendidikan karakter terdiri atas 5 hal,
yaitu kaidah kebertahapan,kaidah kesinambungan, kaidah momentum,
kaidah motivasi instrinsik, dan kaidah pembimbingan. Sedangkan strategi
dalam penanaman pendidikan karakter dapat dilakukandengan keteladanan,
penanaman kedisiplinan, pembiasaan, menciptakan suasana yang kondusif,
dan integrasi serta internalisasi.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv