Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Ilmu pendidikan
“Peran pendidikan dalam pembentukan karakter”

disusun oleh kelompok 3


Ainur Rofiq (03)
Alvia Damayanti (04)
Indra Dwi Cahyono (13)
Lailatul Mukarromah (15)
Mochammad Chairuddin (21)
Serlita Serma Firnanda (30)

SMAN 1 KWANYAR
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A.Latar belakang................................................................................................................................1
B.Tujuan penulisan………………………………………………………………………………………………………………………..2

C.Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………………………......2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Karakter................................................................................................3
B. Tujuan Pendidikan Karakter.......................................................................................................3
C. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter.......................................................................................4
D. Jenis-Jenis Pendidikan Karakter.................................................................................................6
E. Metode Pendidikan Karakter.....................................................................................................6
F. Penilaian Pendidikan Karakter...................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. Pengertian pendidikan karakter................................................................................................8
C. Tujuan Pendidikan Karakter.......................................................................................................8
D. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter.......................................................................................8
E. Jenis-Jenis Pendidikan Karakter.................................................................................................9
F. Metode Pendidikan Karakter.....................................................................................................9
G. Penilaian Pendidikan Karakter...................................................................................................9
H. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Peran pendidikan dalam pembentukan Karakter”. Makalah
ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan yang terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini sesuai
ketentuan yang ada. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini untuk
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca

iii
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Salah satu misi mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan telah termuat
dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim
pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia,
kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan
bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia Terlihat dengan jelas
GBHN mengamanatkan arah kebijakan di bidang pendidikan yaitu: meningkatkan
kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan
tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal
terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat
mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan; memberdayakan lembaga
pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap,
dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang
didukung olehsarana dan prasarana memadai.
Sementara itu, UU 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan
Nasional Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berangkat dari hal tersebut diatas, secara formal upaya menyiapkan kondisi,
sarana/prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan
watak dan budi pekerti generasi muda bangsa memiliki landasan yuridis yang kuat. Namun,
sinyal tersebut baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan
masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia sekolah. Untuk mencegah lebih
parahnya krisis akhlak, kini upaya tersebut mulai dirintis melalui pendidikan karakter bangsa.

iv
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.mengetahui pengertian pendidikan karakter
2.mengetahui tujuan pendidikan karakter
3.mengetahui nilai nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter
4.mengetahui jenis-jenis pendidikan karakter
5.mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pendidikan karakter
6.mengetahui apa yang dimaksud dengan penilaian pendidikan karakter

C. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1.pengertiam dari pendidikan karakter
2. Tujuan pendidikan karakter
3. Nilai nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter
4.jenis jenis pendidikan karakter
5.metode pendidikan karakter
6. Penilaian pendidikan karakter

v
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Karakter

Pemahaman tentang pendidikan karakter tetap menjadi fenomena yang sulit


untuk didefinisikan, karena mencakup pendekatan yang sangat luas dengan target
tujuan, strategis pedagogis, dan orientasi filosofis. Althof dan Berkowits
mengidentifikasi perbedaan pendidikan moral dan pendidikan karakter. Pendidikan
moral focus pengajarannya pada pengembangan penalaran rasa keadilan dan moralitas
terhadap keperdulian antar individu. Pendidikan karakter fokus pengajarannya pada
pengembangan karakter dari dalam (rohani) dan pengembangan karakter dari luar
(jasmani) individu.
Menurut Sardiman dkk, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Menurut Zamroni, pendidikan
karakter merupakan proses untuk mengembangkan pada diri setiap peserta didik
kesadaran sebagai warga bangsa yang bermartabat, merdeka, dan berdaulat serta
berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan
tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis
untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya pendidikan karakter lebih mengutamakan pertumbuhan moral


individu yang ada dalam lembaga pendidikan. Menurut Doni Koesoma A. disebutkan
bahwa tujuan pendidikan karakter adalah pendidikan karakter semestinya diletakkan

vi
dalam kerangka dinamis dialektis, berupa tanggapan individu terhadap sosial dan
kultural yang melingkupinya, untuk dapat menempatkan dirinya menjadi sempurna
sehingga potensi-potensi yang ada di dalam dirinya berkembang secara penuh yang
membuatnya semakin menjadi manusiawi. Semakin menjadi manusiawi berarti juga
semakin menjadi makhluk yang mampu berelasi secara sehat dengan lingkungan di
luar dirinya tanpa kehilangan otonomi dan kebebasannya sehingga dapat bertanggung
jawab.Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

Tujuan pendidikan karakter adalah:

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan


warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan
yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan


pendidikan karakter adalah untuk menanamkan nilainilai dan pembaruan tata
kehidupan sehingga dapat membentuk karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, dan seimbang, serta dapat ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter

Menurut Kemendiknas nilai-nilai materi pendidikan karakter mencakup aspek-


aspek berikut:

vii
1. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komuniktif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
14. Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

viii
15. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, social dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

D. Jenis-Jenis Pendidikan Karakter

Ada empat jenis pendidikan karakter yang selama ini dikenal dan dilaksanakan
dalam proses pendidikan yaitu:
a. Pendidikan karakter berbasis nilai dan religius, contoh manusia mempunyai hak
dalam beribadah sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing.
b. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya, contoh warga negara Indonesia wajib
mengamalkan Pancasila.
c. Pendidikan Karakter berbasis lingkungan, contoh manusia yang mempunyai
karakter baik tidak membuang sampah sembarangan.
d. Pendidikan karakter berbasis potensi diri, contoh sebagai calon pendidik (guru)
mempunyai kualitas sebagai guru professional

E. Metode Pendidikan Karakter

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar


agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperngkat indikator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata peajaran. Metode dalam pendidikan karakter cenderung
menggunakan pembelajaran yang konservatif dan hierarkhis. Menurut Halstead dan
Taylor model pembelajaran karakter yang dapat diterapkan antara lain: dengan
problem solving, cooperative learning, dan experience-based projects yang

ix
diintegrasikan melalui pembelajaran tematik dan diskusi untuk menempatkan nilai-
nilai kebajikan ke dalam praktik kehidupan sebagai sebuah pengajaran bersifat
formal.

F. Penilaian Pendidikan Karakter

Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan


keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka. Teknik dan instrumen
penilaian yang dipilih dan dilaksanakan tidak hanya mengukur perkembangan
kepribadian siswa. Bahkan perlu diupayakan bahwa teknik penilaian yang
diaplikasikan mengembangkan kepribadian siswa sekaligus.

x
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Pengertian pendidikan karakter


Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai
perilaku manusia yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pendidikan Karakter


Tujuan pendidikan karakter adalah untuk menanamkan nilai – nilai dan
pembaruan tata kehidupan sehingga dapat membentuk karakter dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, serta dapat ditampilkan dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter
a. Religius
b. Jujur
c. Toleransi
d. Disiplin
e. Kerja Keras
f. Kreatif
g. Mandiri
h. Demokratis
i. Rasa Ingin Tahu
j. Semangat Kebangsaan
k. Cinta Tanah Air
l. Menghargai Prestasi
m. Bersahabat/Komuniktif
n. Cinta Damai
o. Gemar Membaca

xi
p. Peduli Lingkungan
q. Peduli Sosial
r. Tanggung – jawab

E. Jenis-Jenis Pendidikan Karakter


a. Pendidikan karakter berbasis nilai dan religious
b. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya
c. Pendidikan Karakter berbasis lingkungan
d. Pendidikan karakter berbasis potensi diri

F. Metode Pendidikan Karakter


Metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik,
serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada
setiap mata peajaran. Metode dalam pendidikan karakter cenderung menggunakan
pembelajaran yang konservatif dan hierarkhis.

G. Penilaian Pendidikan Karakter


Penilaian dipilih dan dilaksanakan tidak hanya mengukur perkembangan
kepribadian siswa. Bahkan perlu diupayakan bahwa teknik penilaian yang
diaplikasikan mengembangkan kepribadian siswa sekaligus.

H. Saran
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh
karena itu Prnulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca dan dosen pembimbing , agar dalam pembuatan makalah ke
depannya dapat lebih baik.

xii
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir Ahmad, 2001
Anonimous, 2000
Bahan Dasar Peningkatan Wawasan Keagamaan (Islam) Guru Bukan Pendidikan
Agama SLTP dan SMA, Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Peningkatan
Wawasan Keagamaan Guru, Jakarta.
Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta : Penerbit
Diva Press.
Draf Pedoman Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Jakarta :
Kemendiknas.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/28/peranan-guru-dalam-pengembangan-
pendidikan-karakter-di-sekolah/(di unduh pada tanggal 14 desember 2011)
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/05/makalah-pendidikan-karakter-
dalam.html (di unduh pada tanggal 14 desember 2011)
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/10/apa-karakter-dan-pendidikan-
karakter.html (di unduh pada tanggal 14 desember 2011)
http://www.pendidikankarakter.org/articles_004.html (di unduh pada tanggal 19
desember 2011)
Asmani Jamal makmur 2010
Jerowaru Lombok Timur, 28 Oktober 2011
Kemendiknas, 2010
Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Siswa Melalui Mata Pelajaran Umum, Gema
PWKGA Edisi April 2001 : 1 - 5.
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pedoman Sekolah, Jakarta :
Kemendiknas.
Lickona, Thomas, (1991), Educating for Character How Our Schools Can Teach
Respect and Responsibility, New York: Bantam Books.
Koesuma. (2005). dikutip dalam Duniaesai.com/pendidikan karakter

xiii
Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter. Jakarta: Indonesia Heritage
Fondation.

xiv

Anda mungkin juga menyukai