(CHARACTER BUILDING)
Oleh :
EKA RAHMA WINARTI, AMD.KEB
2126040068.P
1
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Makalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah......................................................................... 2
D. Batasan Masalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter, Karakter Bangsa, Pendidikan Karakter dan Pembinaan
Karakter Bangsa 3
B. Tujuan dari Pendidikan Karakter dan Pembinaan Karakter Bangsa....... 5
C. Nilai-Nilai Karakter................................................................................. 7
D. Strategi Mengembangkan Karakter Bangsa............................................ 9
E. Faktor yang Mempengaruhi Karakter Bangsa........................................ 13
F. Revitalisasi Pembinaan Karakter Kebangsaan........................................ 15
G. Karakter yang Diharapkan...................................................................... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 18
B. Saran....................................................................................................... 18
2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membangun karakter, “character building is never ending process”
pembentukan karakter adalah proses tanpa henti. Karakter atau watak merupakan
komponen yang sangat penting agar manusia dapat mencapai tujuan hidupnya
dengan baik dan selamat. Karakter memegang peran yang sangat utama dalam
menentukan sikap dan perilaku.
Membentuk karakter memang tidak semudah membelik telapak tangan,
jika karakter ibarat sebuah bangunan yang kokoh, butuh waktu yang lama dan
energi yang tidak sedikit untuk mengubahnya. berbeda dengan bangunan yang
tidak permanen yang menggunakan bahan-bahan rapuh, maka mengubahnya pun
akan lebih cepat dan mudah. Tetapi karakter bukanlah sesuatu yang mudah
diubah, maka tidak ada pilihan lain bagi kita semua kecuali membentuk karakter
anak mulai sejak dini. Tidak ada istilah terlambat guna pembenbentukan karakter,
kita perlu membina dan mengembangkanya secara bertahap, bertingkat, dan
berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan karakter, karakter bangsa, pendidikan karakter dan
pembinaan karakter bangsa ?
2. Apakah tujuan dari pendidikan karakter dan pembinaan karakter bangsa ?
3. Apa saja yang menjadi nilai-nilai dari karakter ?
4. Strategi apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan karakter bangsa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi karakter, karakter bangsa, pendidikan karakter dan
pembinaan karakter bangsa.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan karakter dan pembinaan karakter bangsa.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi nilai-nilai dari karakter.
4. Untuk mengetahui Strategi yang dilakukan untuk mengembangkan karakter bangsa?
5. Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi karakter bangsa.
D. Batasan Masalah
Untuk menjaga pembahasan agar tetap terarah dan tidak melebar, penulis
membatasi pembahasan makalah pada definisi karakter, karakter bangsa, pendidikan
karakter dan pembinaan karakter bangsa dan tujuannya, nilai-nilai yang terkandun dalam
karakter, strategi pembangunan karakter, hal hal yang mempengaruhi karakter,
revitalisasi pembinaan karakter kebangsaan, dan hasil karakter yang di harapkan.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak perlu disangsikan lagi bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang harus
melibatkan semua pihak baik keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan sekolah.
Pendidikan yang pada umumnya bertujuan sangat mulia baik dalam membentuk pribadi
yang kuat, berkarakter khas, dan sekian banyak tujuan baik lainya.
Dalam hal ini lembaga pendidikan yang terlibat dalam mengarahkan peserta didik
harus seiring dan sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan
nasional yaitu: Membangun kualitas manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan selalu dapat meningkatkan kebudayaan dengan-Nya sebagai warga negara yang berjiwa
pancasila mempunyai semangat dan kesadaran yang tinggi, berbudi pekerti yang luhur,
demokrasi, dapat memelihara hubungan yang baik antara sesama manusia dan
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, diantaranya yaitu dalam mendirikan
1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin
2. Syarat-syarat untuk memperoleh izin meliputi isi pendidikan, jumlah dan kualifikasi
pendidikan.
3. Pemerintah atau pemerintah daerah memberi dan mencabut izin pendirian satuan
2010: 159)
2
3
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan sebuah lembaga pendidikan, ada
akan tetapi kita bisa melihat pada sistem pendidikan Islam yang lebih
diyakini bisa membawa kebaikan bagi sisi lain dalam diri manusia. Tujuan
emosional, mengisi area imajinasi, atau mengasah kepedulian sosial peserta didik,
tapi lebih penting dari itu adalah untuk mengenalkan mereka pada penciptanya,
3
4
4
5
5
6
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
6
7
7
8
c. Persatuan
d. Musyawarah
e. Adil
8
9
9
10
10
11
Ironisnya, kenyataan yang ada tidaklah demikian. Para pemuda Indonesia saat ini
seolah tidak berdaya menghadapi gempuran arus globalisasi yang dihiasi ekspansi tradisi
bangsa asing. Meskipun tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa semua budaya
asing memberikan dampak negatif bagi generasi muda, namun jika kondisi ini terus
dibiarkan, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya, sehingga
akan terjebak dalam kolonialisme kontemporer, tergantung dan mudah dikendalikan
bangsa lain.
Kekhawatiran ini semakin membayang di depan mata ketika melihat realitas pemuda
masa kini yang pemahaman terhadap sejarah dan nilai-nilai budaya nasinalnya menurun
drastis. Mereka seakan lebih bangga mengidentifikasi diri kepada bangsa lain yang lebih
maju ilmu pengetahuan dan teknologinya.
Supaya realitas memprihatinkan ini segera berakhir, pemuda harus tampil di barisan
terdepan dalam upaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman hilangnya
identitas nasional. Inilah perjuangan berat yang terhampar di depan mata dan menuntut
komitmen utuh dari segenap pemuda Indonesia. Agar perjuangan ini berhasil, setidaknya
ada peran yang harus dijalankan oleh para pemuda yaitu :
1. Character builder (Pembangun Karakter)
Tergerusnya karakter positif—seperti ulet, pantang menyerah, jujur, dan
kreatif—yang dibarengi tumbuhnya karakter negatif seperti malas, koruptif, dan
konsumtif di kalangan masyarakat Indonesia, menuntut pemuda untuk meresponnya
dengan cepat dan cerdas. Mereka harus menjadi pioner yang memperlihatkan
kesetiaan untuk memegang teguh kearifan lokal seperti yang dicontohkan pemuda
generasi terdahulu.
2. Caharacter Enabler (Pemberdaya Karakter)
Pembangunan karakter bangsa tentunya tidak cukup jika tidak dilakukan
pemberdayaan yang berkesinambungan. Oleh sebab itu, pemuda harus memiliki
tekad untuk mejadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif.
3. Character engineer (Perekayasa Karakter)
Peran ini menunut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran.
Pasalnya, pengembangan karakter positif bangsa menunut adanya modifikasi dan
rekayasa yang tepat sesuai dengan perkembangan zaman.
11
12
1. Karakter yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur,
amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil
resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotic.
2. Karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif,
ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif.
3. Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestetika antara lain bersih, dan sehat,
sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif,
kompetitif, ceria, dan gigih.
4. Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa antara lain kemanusiaan, saling
menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli,
kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis),
bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos
kerja.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai dan beragam suku dan
bangsa, agama, budaya dan bahasa. Jika kita sebagai warga negara dan generasi penerus
bangsa ingin mempertahankan Indonesia tetap sebagai NKRI yang utuh kita harus
menjaga persatuan dan kesatuan serta membudayakan dan menjaga kredibilitas karakter
bangsa dari arus globalisasi yang mendunia dan tanpa kenal batas. Mempertahankan jati
diri dan karakter bangsa merupakan cerminan sikap yang menjadi identitas bangsa yang
dapat melahirkan manusia-manusia yang berkarakter baik, memajukan peradaban bangsa
kita semakin terdepan dengan SDM yang berilmu dan berkarakter.
Mengingat penting dan luasnya cakupan pembinaan karakter bangsa dalam rangka
menjaga identitas bangsa dari kegoyahan arus globalisasi, serta menjadikan masyarakat
berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan
Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
maka diperlukan komitmen dan dukungan dari lembaga penyelenggara negara, dunia
usaha dan industri, masyarakat, media massa dan pemangku kepentingan lainnya untuk
menyusun program kerja dan mengkoordinasikan dengan pihak terkait agar terjadi
sinergi yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
B. Saran
Pendidikan karakter merupakan tonggak kehidupan berkebangsaan yang nilai
nilainya tertuang dalam dasar Negara. Apabila pendidikan karakter mampu direalisasikan
tujuan mulia bangsa senantiasa terwujud dengan dengan baik. Semoga makalah ini dapat
memberikan sedikit gambaran mengenai Pendidikan Karakter di Indonesia.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
14
1
1
2
1