Anda di halaman 1dari 28

IMPLEMENTASI KARAKTER KEBANGSAAN

TRANSFORMASI
DASAR
KONSEP KARAKTER

KARAKTER adalah tabiat atau kebiasaan, akhlak atau budi


pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain,
watak.

Sedangkan menurut ahli psikologi, KARAKTER adalah


sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang individu

1
DASAR
KONSEP KARAKTER

Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan


nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati

1
DASAR
KONSEP KARAKTER

Dalam pendidikan karakter kita ingin agar peserta didik mampu


menilai apa yang baik, memelihara secara tulus apa yang dikatakan
baik itu, dan mewujudkan apa yang diyakini baik walaupun dalam
situasi tertekan dan penuh godaan. Hal itu yang menjadi komitmen
kita, yakni dengan melalui pendidikan karakter secara sungguh-
sungguh kita tumbuhkembangkan peserta didik menjadi pribadi
utuh yang menginternalisasi kebajikan (tahu dan mau), dan terbiasa
mewujudkan kebajikan itu dalam kehidupan sehari-hari.

1
DASAR
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER
1. HAKEKAT PENDIDIKAN KARAKTER

Sebelum mendalami konsep pendidikan karakter, kiranya perlu


disepakati makna karakter yang sering dicampur-adukkan dengan
nilai. Nilai, yang dalam bahasa Latin disebut vale’re, adalah “sesuatu
yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut
keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah kualitas
suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar,
dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya
menjadi bermartabat” (Adisusilo, 2012:56)

1
DASAR
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER

Sementara karakter atau watak yang berasal dari bahasa Yunani “charassein”,
berarti “...barang atau alat untuk menggores, yang di kemudian hari dipahami
sebagai stempel/cap. Jadi, watak itu sebuah stempel atau cap, sifat-sifat yang
melekat pada seseorang (Dumadi, 1955 dalam Adisusilo, 2012: 76). Lebih lanjut
dijelaskan bahwa “Watak sebagai sifat seseorang dapat dibentuk, artinya watak
seseorang, dapat berubah, kendati watak mengandung unsur bawaan (potensi
internal), yang setiap orang dapat berbeda. Namun, watak amat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan
pergaulan, dan lain-lain.”

1
DASAR
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER
2. TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER

Tujuan pendidikan karakter sebenarnya sudah tersirat dan bahkan sudah


dinyatakan secara eksplisit dalam uraian terdahulu. Akbar dalam Adisusilo
(2012: 79) menyatakan secara eksplisit bahwa pendidikan karakter sangat
penting untuk dikembangkan karena berdasarkan hasil penelitian di Harvard
University Amerika Serikat, “... kesuksesan hidup seseorang tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) yang
diperoleh lewat pendidikan, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri yang
di dalamnya termasuk karakter dan mengelola orang lain (soft skill).”
Kontribusinya pada kesuksesan seseorang relatif sangat signifikan, yaitu, 20%
oleh hard skill dan 80% oleh soft skill.

1
DASAR
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER

Sistem pendidikan nasional kita seperti tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003
menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan tanggung
jawab.” Disini tampak bahwa pendidikan nasional kita juga bermuara pada dua
aspek utama tersebut, yaitu, menjadikan peserta didik cerdas dan baik, yaitu,
berkarakter: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, kreatif, dan bertanggung jawab.

1
DASAR
PENGERTIAN KARAKTER
KEBANGSAAN
PENGERTIAN KARAKTER KEBANGSAAN

1. Pengertian-Pengertian Karakter Kebangsaan


a. suatu tatanan nilai dan keyakinan yang mendasari kebudayaan masyarakat serta mencerminkan
kepribadian masyarakat itu sendiri.
b. Karakter kebangsaan merupakan jati diri yang melekat dalam kehidupan sehari-hari dari suatu
kelompok masyarakat.
c. Membangun karakter kebangsaan di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan untuk mewujudkan
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan, kemanusian,
persatuan yang berkeadilan sesuai dengan yang dicita-citakan dalam dasar negara Pancasila.
d. Membangun karakter kebangsaan adalah upaya untuk menjaga keberagaman dan kehidupan
multikultural di Indonesia. Kemajemukan dan kondisi masyarakat yang heterogen harus disatukan
dengan nilai-nilai kebangsaan, konsolidasi, serta semangat patriotisme (Arfani & Nakaya, 2020).
Karakter kebangsaan menjadi dasar perilaku moral untuk hidup bermasyarakat yang bertanggung
jawab, saling peduli dan berkontribusi bagi kepentingan orang banyak (Isfihani, 2017).

1
DASAR
FUNGSI KARAKTER KEBANGSAAN

FUNGSI KARAKTER KEBANGSAAN

2. 1. Fungsi karakter berdasarkan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011), yaitu sebagai
berikut:

a. Membangun kehidupan kebangsaan yangmultikultural.


b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi terhadap
pengembangan kehidupan umat manusia; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,
berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik.
c. Membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan
dengan bangsa lain dalam suatu harmoni.

1
DASAR
FUNGSI KARAKTER KEBANGSAAN

FUNGSI KARAKTER KEBANGSAAN

2. 2. Berdasarkan kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, pendidikan karakter memiliki tiga
fungsi, yaitu (Narwanti, 2011:18):
a. Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Pembangunan karakter bangsa berfungsi
membentuk dan mengembangkan potensi manusia dan warga negara indonesia agar berpikiran baik,
dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup pancasila.
b. Fungsi perbaikan dan penguatan. Pembangunan karakter bangsa berfungsi memperbaiki dan
memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan , masyarakat dan pemerintah ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju
bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera.
c. Fungsi penyaring. Pembangunan karakter bangsa berfungsi memilah budaya sendiri dan menyaring
budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.

1
DASAR
DIMENSI KARAKTER KEBANGSAAN

DIMENSI KARAKTER KEBANGSAAN

3. Adapun dimensi karakter yakni sebagai berikut :


a. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa, Karakter pertama yang akan tertanam dan
menancap kuat dalam diri peserta didik yang memiliki keimanan dan ketaqwaan.
b. Membentuk karakter gemar gotong royong, Karakter kedua yakni berkaitan dengan kegemaran akan
gotong royong alias melakukan suatu aktivitas bersama – sama.
c. Membentuk peserta didik yang mandiri, Kemudian karakter ketiga yakni upaya dalam membentuk
peserta didik mandiri. Kemandirian sangat penting untuk dimiliki peserta didik sebab mereka tidak
boleh selalu menggantungkan diri pada orang lain.
d. Membentuk Peserta didik Kritis, Kemudian membentuk karakter kritis dalam diri peserta didik. Hal ini
bertujuan agar peserta didik akan senantiasa berfikir dan tidak asal menerima pandangan, doktrin
maupun pengetahuan yang tidak linear dengan kepribadian bangsa maupun sila dalam Pancasila.

1
DASAR
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KARAKTER KEBANGSAAN
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KARAKTER KEBANGSAAN

4. Faktor-faktor kekuatan dalam membangun karakter bangsa adalah sebagai berikut.

a. Bangsa Indonesia memiliki nilai dasar yang luhur yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.
b. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang ramah sejak dahulu kala.
c. Sikap saling menghargai di tengah masyarakat.
d. Agama dan kepercayaan yang mengajarkan tentang menjaga nilai luhur hidup manusia.

Membangun karakter bangsa merupakan salah satu langkah wajib dalam mencapai ketahanan nasional.
Karakter yang unggul diperlukan terutama dalam berinteraksi dengan bangsa lain. Tanpa karakter yang
unggul, kita dapat dengan mudah kehilangan jati diri kita.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI
1. Iman dan Taqwa
a. Pengertian Iman dan taqwa
Iman dan taqwa merupakan pondasi atau dasar dari pembentukan pribadi dan tatanan masyarakat.
Mengimani Tuhan Yang Maha Esa berarti meyakini bahwa tidak ada yang lebih kuat dan besar kecuali
Tuhan sang pencipta. Dalam kata lain iman merupakan kendaraan bagi seseorang untuk mencapai
taqwa, tanpa iman tak mungkin seseorang akan mencapai taqwa. Taqwa adalah kemampuan seseorang
dalam menjalankan segala perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya.
 Iman dan taqwa Menurut Agama Islam
Iman adalah kepercayaan yang dipercayai oleh seseorang yang berkenaan dengan agama, keyakinan
maupun kepercayaan kepada Tuhan, nabi, kitab dan sebagainya. Dalam ajaran agama Islam, iman
berarti kepercayaan, keyakinan kepada Allah, nabi-nabi-NYA serta kitab yaitu Al-Quran dan lain
sebagainya.
Sementara taqwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut, yang lebih
jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan bahkan merasa hatinya
yang paling dalam senantiasa diketahui oleh Allah SWT. Sehingga ia senantiasa menjalankan perintah
Allah dan menjauhi segala larangannya.
1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

 Iman dan taqwa Menurut Agama Nasrani


Iman dalam Kekristenan adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam
kaitannya dengan injil (Kabar Baik). Menurut Yesus, iman merupakan suatu tindakan percaya dan
penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi
melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai. Sejak Reformasi Protestan,
pengertian dari istilah ini telah menjadi suatu objek dari ketidaksepakatan teologis utama dalam
Kekristenan Barat. Sebagian besar dari perbedaan tersebut telah diatasi dalam Deklarasi Bersama
tentang Doktrin Pembenaran (1999).
 Iman dan taqwa Menurut Agama Hindu
Sradha/iman berarti keyakian/ kepercayaan sebagai cikal bakal dari penguatan beragama, bayangkan
kalau sebagai umat beragama tidak mempunyai, keyakinan atau kepercayaan akan agama yang dianut
maka akan terjadi kerapuhan akan inti sari dari ajaran agama yang dianut untuk itu pentingnya menjaga
kemurnian ajaran agama.
Bhakti/taqwa berarti tunduk, hormat dan setia, maka dalam berbagai aspek kehidupan dipakai sebuah
pernyataan penyampaian rasa bhakti itu sendiri.
1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

 Iman dan taqwa Menurut Agama Budha


Meyakini sebuah agama, merupakan sesuatu yang sangat pribadi bagi umat manusia. Karena
setiap manusia membutuhkan nilai-nilai spriritual yang kemudian menjadi pegangan hidup,
sebagai yang benar atau tidak benar. Agama kemudian menjadi pusat pedoman tingkah laku
bagi mereka yang meyakininya.
Agama Buddha, memiliki konsep keyakinan yang mungkin sedikit berbeda dengan konsep
keyakinan milik agama lain. Istilah saddha dapat saja disepadankan dengan kata iman secara
umum. Tetapi secara konsep, bahwa saddha merupakan suatu bentuk keyakinan terhadap
ajaran Buddha, yang diawali dengan penyelidikan/penelitian atau “datang dan lihatlah”
(ehipassiko) sehingga tidak akan menimbulkan keyakinan yang membuta. Seperti kotbah
Buddha dalam Alagaddupama Sutta, bahwa seseorang yang telah mempelajari Dhamma,
harus memeriksa arti ajaran-ajaran itu dengan kebijaksanaan, sehingga mendapatkan
pengertian yang sebenarnya.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

b. Bentuk Iman dan taqwa


- Beribadah sesuai agama masing-masing di tempat ibadah;
- Bersedekah;
- Mengikuti kegiatan keagamaan;
- Ketaatan ibadah;
- Toleransi;
- Bersyukur.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
c. Mengapa Harus Beriman Dan Taqwa?
- Agar peserta didik mampu mengendalikan emosi yang ada dalam diri
sehingga pergaulan di masyarakat berbangsa dan bernegara akan
aman dan damai karena didasari iman dan takwa.
- Agar mampu mengontrol diri sendiri di tengah arus negatif globalisasi.
- Agar generasi muda mampu pelopor sekaligus pemimpin masa depan,
sehingga demi terbentuknya pemimpin yang bertanggung jawab maka
harus memiliki iman dan taqwa yang kuat.
- Agar memiliki kepribadian yang luhur dan terpuji.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

d. Implementasi dalam pengasuhan


- Peserta didik melaksanakan ibadah di tempat ibadah sesuai agama masing-masing;
- Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kamis malam dengan mengadakan tilawah quran
secara bersama-sama untuk peserta didik yang beragama islam, membaca al-kitab untuk
agama kristen, ibadah di pura untuk agama hindu dan ibadah di vihara untuk agama
budha;
- Pendidik dan pengasuh membiasakan peserta didik agar selalu berdoa terlebih dahulu
sebelum memulai pembelajaran atau kegiatan;
- Diberlakukannya penambahan nilai sikap untuk peserta didik yang aktif dalam kegiatan
keagamaan;
- Peserta didik bersedekah selama masa pendidikan;
- Adanya jadwal petugas adzan, imam dan khotib untuk peserta didik yang beragama islam.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

e. Korelasi dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata dan Catur
Prasetya.

- Setiap individu Polri sebagai insan hamba Tuhan, yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME;
- wajib melaksanakan syariat agama masing-masing dalam kegiatan sehari-
hari dan lingkungan tugasnya;
- Menjunjung nilai-nilai kerohanian dan memahami norma-norma serta nilai-
nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI
2. Cinta Tanah Air
a. Pengertian Cinta Tanah Air
Menurut Suyadi (2013:9) cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga,
setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya,
sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. Lebih
kongkritnya cinta tanah air adalah suatu perasaan yang timbul dari hati seseorang warga negara untuk
mengabdi, memelihara, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan.
 Cinta Tanah Air Menurut Agama Islam
Salah seorang ulama Indonesia KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947) berhasil mencetuskan
prinsip hubbul wathani minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Konteksnya saat itu untuk
membangkitkan nasionalisme rakyat Indonesia untuk mengusir para penjajah. Kiai Hasyim Asy’ari adalah
ulama yang mampu membuktikan bahwa agama dan nasionalisme bisa saling memperkuat dalam
membangun bangsa dan negara. Dua unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama Islam
memerlukan tanah air sebagai lahan dakwah dan menyebarkan agama, sedangkan tanah air
memerlukan siraman-siraman nilai-nilai agama agar tidak tandus dan kering.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

 Cinta Tanah Air Menurut Agama Nasrani


Sebagai seorang Katolik, kita dipanggil untuk menjadi patriot sejati, bukan nasionalis. Gereja Katolik
adalah universal, dan dengan demikian meliputi semua negara. Demikian, orang Katolik mencintai
negaranya tetapi tahu bahwa warga negara lain juga adalah anak-anak terkasih dari satu Allah kita.” –
Our Sunday Visitor, Majalah Katolik, Patriotisme, sebagai salah satu jenis cinta, adalah sesuatu yang
baik. Patriotisme harus dikontraskan dengan nasionalisme yang timbul bukan dari cinta melainkan dari
kesombongan. Seorang patriotik mencintai negara apa adanya negara itu, sementara nasionalis berpikir
bahwa negaranya adalah "yang terbaik" dari pada yang lain.
 Cinta Tanah Air Menurut Agama Hindu
Kewajiban-kewajiban bernegara dan beragama dalam Hindu dapat kita sebut dengan Dharmaning
Negara dan Dharmaning Agama. Dharma Agama merupakan wujud bhakti umat Hindu terhadap
kemahakuasaan Tuhan dalam memerankan ajara agama yang inovatif, kreatif, dan integrative disamping
meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia yang pluralistik. Sedangkan
Dharma Negara adalah hak dan kewajiban serta tanggung jawab umat Hindu untuk senantiasa
membela, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, sekaligus mencintai tanah air.
1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

 Cinta Tanah Air Menurut Agama Budha


Sebagai umat beragama, ajaran agama buddha telah memberikan modal yang luar biasa
dalam mencintai tanah air. Kesetiaan pada tanah air tentu bukan hanya slogan semata atau
sekedar ungkapan kata di bibir saja, namun kecintaan kepada tanah air telah terwujud dalam
bentuk perjuangan dan pengorbanan yang tulus dan ikhlas. Karena itu sudah menjadi
kewajiban sebagai penganut agama buddha semua untuk mencintai tanah air Indonesia.
Ekspresi cinta pada tanah air pada era saat ini adalah dengan menghormati dan mematuhi
ketentuan hukum dan peraturan- peraturannya, memelihara fasilitas umum, memiliki
kepedulian terhadap lingkungan, bekerja untuk kemajuan bangsa dalam menyongsong masa
depan Indonesia maju. Implementasi cinta tanah air tersebut dimulai dari diri setiap
masyarakat Indonesia.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

b. Bentuk Cinta Tanah Air


• Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih dan lagu
kebangsaan Indonesia raya;
• Bangga menggunakan bahasa Indonesia;
• Turut serta dalam upaya menjaga kedaulatan negara dengan segenap tumpah darah secara tulus dan
ikhlas;
• Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar maupun secara
nasional;
• Menghargai keindahan alam dan budaya Indonesia;
• Menghargai jasa para tokoh/pahlawan nasional;
• Bangga menggunakan produk dalam negeri;
• Memilih berwisata dalam negeri.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
c. Mengapa Harus Cinta Tanah Air?
- Dengan meningkatkan rasa cinta tanah air dapat menguatkan
ketahanan nasional agar persatuan dan kesatuan bangsa tidak mudah
dipecah belah dan di adu domba.
- Untuk menumbuhkan rasa cinta dan melestarikan adat, budaya dan
alam yang dimiliki oleh negara.
- Untuk mengingat bagaimana perjuangan leluhur dan para pejuang
demi menjaga keutuhan tanah air indonesia

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

d. Implementasi dalam pengasuhan


- Melaksanakan upacara bendera merah putih secara berkala dan melaksanakan upacara hari
nasional;
- Melaksanakan kegiatan kenegaraan atau setingkat kenegaraan (deputasi upacara dan
drumband);
- Mampu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan Indonesia, mars dan hymne di lingkungan Polri;
- Mempelajari kesenian dan budaya dari daerah lain yang ada di Indonesia;
- Melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan cinta tanah air kepada lingkungan sekitar;
- Menggunakan produk dalam negeri;
- Melaksanakan kunjungan ke museum polri dan/atau tempat bersejarah polri lainnya.

1
DASAR
IMPLEMENTASI KARAKTER
KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI KARAKTER HARIAN PESERTA DIDIK POLRI

e. Korelasi dengan Tugas Polri Dikaitkan Juga Dengan Tribrata dan


Catur Prasetya.

Anggota Polri dalam menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari


dengan menjunjung nilai budaya dan kearifan lokal harus
memberikan pengabdian tertinggi dalam upaya melindungi,
mengayomi melayani masyarakat serta menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat.

1
DASAR

Anda mungkin juga menyukai