Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS KEARIFAN
LOKAL
KARAKTER

Secara etimologis, kata karakter (Inggris : character), berasal dari


bahasa Yunani, yaitu eharassein yang berarti to engrave yang
memiliki arti mengukir, melukis, memahatkan atau menggoreskan
(Echols dan Shadilly dalam Samani 2008).

Karakter diartikan sebagai sesuatu yang melekat dalam diri manusia


yang memiliki kualitas yang tinggi atau bermutu, karakter juga
didefinisikan sebagai kekuatan moral dalam diri setiap manusia baik
secara individual maupun secara berkelompok.

Berdasarkan berbagai definisi para ahli tentang karakter, maka dapat


disimpulkan bahwa karakter adalah sesuatu yang melekat dalam diri
manusia yang dapat membedakan manusia dengan manusia yang lain
baik dari aspek sikap, perilaku maupun keterampilan yang baik.
PENDIDIKAN

Secara sederhana pendidikan dapat diartikan sebagai upaya


untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam
mengembangkan kompetensi manusia menjadi manusia yang
lebih manusiawi.
PENDIDIKAN KARAKTER

Dalam pengertian sederhana pendidikan karakter adalah


pendidikan yang membelajarkan peserta didik tentang nilai-
nilai, akhlak, etika dan moral. Pendidikan karakter adalah
upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru
mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya. (Winton dalam
Samani 2016. Pendidikan karakter mendapatkan perhatian
besar dalam dunia pendidikan dan para ahli pendidikan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia dalam Samani
(2008) Pendidikan karakter adalah merupakan sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain. Dengan demikian karakter
merupakan ciri khas yang ada dalam diri manusia yang bisa
membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain.
NILAI-NILAI
KARAKTER
Nilai-nilai karakter berdasarkan budaya bangsa :
1) Religius 11) Cinta tanah air
2) Jujur 12) Menghargai prestasi
3) Toleransi ` 13) Bersahabat/komunikatif
4) Disiplin 14) Cinta damai
5) Kerja keras 15) Gemar membaca
6) Kreatif 16) Peduli lingkungan
7) Mandiri 17) Peduli sosial
8) Demokratis 18) Tanggung jawab
9) Rasa ingin tahu
10) Semangat kebangsaan
TUJUAN PENDIDIKAN
KARAKTER

Tujuan pendidikan karakter adalah :


 mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan
warga Negara yang berbudaya dan karakter bangsa
 mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
 menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab
 mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
 mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang aman,
jujur dan penuh kreativitas dan persahabatan, serta rasa kebangsaan
yang tinggi. Gunawan, H. (2012).
PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
KARAKTER

Menurut Schwartz (2008) dalam Ramdhani, M. A. (2017) menguraikan


prinsip-prinsip pendidikan karakter yang efektif, yaitu :
• Pendidikan karakter harus mempromosikan nilai-nilai inti (ethical core
values) sebagai landasan bagi pembentukan karakter yang baik
• Karakter harus dapat dipahami secara komperhensif termasuk dalam
pemikiran, perasaan, dan perilaku
• Pendidikan karakter yang efektif memerlukan pendekatan yang sungguh-
sungguh dan proaktif serta mempromosikan nilai-nilai inti ke semua fase
kehidupan
• Sekolah harus menjadi komunitas yang peduli
• Menyediakan peluang bagi para siswa untuk melakukan tindakan bermoral
• Implementasi pendidikan karakter membutuhkan kepemimpinan moral
yang diperlukan bagi staf sekolah maupun para siswa
• Pendidikan karakter harus secara nyata mengembangkan motivasi pribadi
siswa
DEFINISI KEARIFAN LOKAL

Kearifan berasal dari kata arif. Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia, arif memiliki dua arti, yaitu tahu atau mengetahui.
Arti kedua cerdik, pandai dan bijaksana. Kata arif yang jika
ditambah awalan “ke” dan akhiran “an” menjadi kearifan
berarti kebijaksanaan, kecendekiaan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan dalam berinteraksi.

Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai suatu budaya


yang diciptakan oleh aktor-aktor lokal melalui proses yang
berulang-ulang, melalui internalisasi dan interpretasi ajaran
agama dan budaya yang disosialisasikan dalam bentuk norma-
norma dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari
bagi masyarakat.
Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapat
dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal
budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap
sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang
tertentu.

Beberapa alasan mempelajari kearifan lokal, adalah


melindungi pengetahuan masyarakat lokal dan meneladani
kearifan masyarakat lokal sebagai bentuk aktualisasi diri
terhadap lingkungan.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
KEARIFAN LOKAL

Pembangunan karakter bangsa melalui budaya lokal


atau kearifan local sangatlah dibutuhkan bangsa Indonesia
dalam membangun masyarakat menjadi lebih baik lagi.
Pembangunan karakter bangsa dalam hal ini dapat ditempuh
dengan cara mentransformasi nilai-nilai budaya lokal
(kearifan local) sebagai salah satu sarana untuk membangun
karakter bangsa.
Pembangunan karakter bangsa merupakan hal yang
sangat penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, yang
sangat membutuhkan keterlibatan multi pihak dan multi level
seperti keluarga , pemerintah, lembaga formal maupun
lembaga non formal dan masyarakat luas sesuai dengan
kearifan lokal masing-masing.
LANJUTAN

Pengembangan pendidikan karakter tidak lepas dari budaya yang ada di


suatu tempat di mana pendidikan karakter itu diselenggarakan. Salah satu
dari budaya yang ada dan turun temurun di masyarakat adalah kearifan
lokal. Namun demikian, kearifan lokal melahirkan nilai-nilai yang
realatif sama seperti tanggung jawab, kerjasama, toleransi dan lain-lain.
Nilai-nilai kearifan lokal yang sama tersebut melahirkan embrio nilai-nilai
budaya Nasional.

Berkaitan dengan pembelajaran berbasis nilai-nilai kearifan local


dapat dilakukan melalui beberapa tahap. yaitu:
(1) Tahap Transformasi Nilai
(2) Tahap Transaksi Nilai
(3) Tahap Transinternalisasi
LANJUTAN…

Kegiatan belajar mengajar yang bermutu adalah kegiatan


belajar yang berorientasi nilai-nilai luhur dan kearifan lokal,
kreativitas dan kemandirian siswa. Iklim yang demikian akan
mendorong terwujudnya proses pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, menyenangkan dan bermakna, yang lebih menekankan
pada belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya
(learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be)
belajar hidup bersama secara harmonis (learning to live
together).
LANJUTAN…

Secara umum kesimpulan pembelajaran dengan berbasis


kearifan lokal adalah :
 Pertama, Proses pembelajaran harus mengintegrasikan
pendekatan pembelajaran kecakapan berfikir arif (wise
thinking skills);
 Kedua, pembelajaran harus menciptakan iklim pembelajaran
yang mendorong kebiasaan berfikir dan bertindak arif; dan
 Ketiga, pembelajaran harus mendapatkan komitmen guru
sebagai teladan (rolemodel) membiasakan perilaku arif.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai