Anda di halaman 1dari 177

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK


MILIKDINAS
DINAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)


TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
untuk

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LATIHAN SISWA DIKTUKBA POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2020
ii

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

uji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

P dan petunjuk-Nya, sehingga bahan ajar Pendidikan


Pembentukan Bintara Polri dapat diselesaikan dengan
baik dan dapat digunakan sebagai
penyelenggaraan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri pada
pedoman

satuan pendidikan Polri.

Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk
melaksanakan tugas-tugas pokok kepolisian dibutuhkan anggota yang memiliki
kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang tangguh dan baik.

Bintara Polri merupakan aset SDM terbesar dan merupakan garda terdepan Polri
yang nantinya akan bertugas sebagai pelaksana utama tugas Kepolisian dan ujung
tombak yang langsung berhadapan dengan masyarakat di kesatuan wilayah seluruh
Indonesia. Oleh karena itu pendidikan pembentukan Bintara Polri merupakan bagian
yang penting dalam mewujudkan Bintara Polri yang profesional, modern, terpercaya,
berintegritas serta siap kerja.

Peningkatan…..
ii

Peningkatan sumber daya manusia yang profesional pada Polri dilaksanakan melalui
sistem pendidikan yang terprogram, terarah, sistematis dan berkelanjutan
berdasarkan pada kebijakan dan strategi Kapolri. Pendidikan Pembentukan Bintara
Polri ditempuh dalam waktu yang singkat yaitu hanya selama 7 (tujuh) bulan, namun
berhasil atau tidaknya, tidak diukur dari berapa lama pendidikan itu berjalan, tetapi
program pendidikan yang dijalankan harus memenuhi standar komponen pendidikan.

Pendidikan dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan di Sekolah Polisi Negara (SPN)


yang tersebar di wilayah Polda dan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) dengan
mengubah pola pikir, sikap perilaku dari sipil menjadi anggota Polri melalui kegiatan
pembelajaran dan pengasuhan tentang pengetahuan, dasar-dasar disiplin, dasar-
dasar kepolisian dan dasar-dasar mental kebhayangkaraan.

Tuntutan terhadap profesionalisme Polri dewasa ini didorong oleh perkembangan


lingkungan strategis, sosial kemasyarakatan serta tuntutan reformasi publik. Hal ini
merupakan suatu kebutuhan terhadap tantangan tugas yang dihadapi dalam
mencapai tingkat efektivitas dan produktivitas yang tinggi. Kemahiran dan
keterampilan setiap anggota dan satuan Polri dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
perannya didukung pengetahuan, wawasan, moral etika serta etos kerja yang tinggi,
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun taktik dan teknik
kepolisian secara benar dan tepat berdasarkan hukum dan perundang-undangan
maupun norma-norma umum lainnya yang berlaku.

Selain teori dan praktik (Hard Competency) para peserta didik harus juga dibekali
dengan nilai-nilai yang baik (Soft Competency) sehingga menghasilkan Bintara Polri
yang tidak hanya mampu secara teori dan praktik tetapi juga mempunyai etika dan
moral yang baik.

Penyiapan bahan ajar bagi pendidikan pembentukan Bintara Polri ini dimaksudkan
untuk memberikan arahan/pedoman tentang kegiatan bagi para pendidik dan peserta
didik Pendidikan Pembentukan Bintara Polri dengan harapan peserta didik nantinya
setelah bertugas di lapangan mampu melaksanakan tugas-tugas kepolisian secara
profesional, berintegritas serta menjaga/memelihara kesehatan, membina keluarga,
membina karier, membentuk karakter dan moralitas kebhayangkaraan.

Dengan.....
iii

Dengan demikian dapat dipahami bahwa tuntutan profesionalisme Polri merupakan


kebutuhan tugas dalam mewujudkan Polri sebagai Polisi Sipil yang profesional,
berwibawa dan dapat dipercaya oleh rakyatnya.

Selaku Kalemdiklat Polri saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta


ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan pembina fungsi yang telah
menyelesaikan bahan ajar ini, semoga bermanfaat dalam mewujudkan postur Polri
sebagai sosok penolong, pelayan, dan sahabat masyarakat serta sebagai penegak
hukum yang jujur, benar, adil, transparan dan akuntabel guna memelihara keamanan
dalam negeri yang mantap dan dinamis.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2020

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI

Paraf :

1. Konseptor/Kasubbag Diktuk Pa : ........


2. Kabag Kurhanjar Diktuk : ........
3. Kaurtu Ro kurikulum : ........
4. Karo Kurikulum : ........
5. Kataud Lemdiklat Polri : ........
6. Wakalemdiklat Polri : ………
IDENTITAS BUKU

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Penyusun :

Tim Pokja Lemdiklat Polri T.A. 2020

Editor:

1. Kombes Pol Drs. Agus Salim.


2. Kombes Pol Akhmad Yoga Pranata.
3. AKBP Henny Wuryandari, S.H.
4. AKBP Budi Eka Takariawan, S.H.
5. AKBP Fakhruroji, S.T., M.T.
6. AKBP Sri Budiarti.
7. AIPDA Endra Sukma Pamungkas Yudha.
8. BRIPTU Aries Adi Susanto.

Hanjar Pendidikan Polri


Pendidikan Pembentukan Bintara Polri

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Pembentukan


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2020

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................. i

Sambutan Kalemdiklat Polri .............................................................................. ii

Keputusan Kalemdiklat Polri .............................................................................. iv

Identitas Buku .................................................................................................... vi

Daftar Isi ............................................................................................................ vii

HANJAR PENGETAHUAN MULTIMEDIA

Pendahuluan ..................................................................................................... 1

Standar Kompetensi .......................................................................................... 2

HANJAR 01 PERANGKAT DAN KOMPONEN MULTIMEDIA .............. 3

Pengantar ........................................................................... 3

Kompetensi Dasar .............................................................. 3

Materi Pelajaran ................................................................. 3

Metode Pembelajaran ........................................................ 4

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 4

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 5

Tagihan/Tugas ................................................................... 6

Lembar Kegiatan ................................................................ 6

Bahan Bacaan .................................................................... 7

1. Pengertian Multimedia ............................................... 7

2. Jenis-Jenis Multimedia ............................................... 8

3. Manfaat Multimedia .................................................... 8

4. Keuntungan dan Kerugian Multimedia ....................... 11

Rangkuman ........................................................................ 12

Latihan ............................................................................... 12

HANJAR 02 KOMPONEN-KOMPONEN MULTIMEDIA ........................ 13

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI vii


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pengantar ........................................................................... 13

Kompetensi Dasar .............................................................. 13

Materi Pelajaran ................................................................. 14

Metode Pembelajaran ........................................................ 14

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 15

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 15

Tagihan/Tugas ................................................................... 17

Lembar Kegiatan ................................................................ 17

Bahan Bacaan .................................................................... 18

1. Komponen Multimedia Teks ....................................... 18

2. Komponen Multimedia Image ..................................... 19

3. Komponen Multimedia Animasi .................................. 21

4. Komponen Multimedia Video .................................... 23

5. Komponen Multimedia Audio .................................... 23

Rangkuman ........................................................................ 24

Latihan ............................................................................... 24

HANJAR KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL

Pendahuluan ..................................................................................................... 25

Standar Kompetensi .......................................................................................... 25

HANJAR 01 PENGETAHUAN KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL .............. 26

Pengantar ........................................................................... 26

Kompetensi Dasar .............................................................. 26

Materi Pelajaran ................................................................. 26

Metode Pembelajaran ........................................................ 27

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 27

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 28

Tagihan/Tugas ................................................................... 29

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI viii


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Lembar Kegiatan ................................................................ 29

Bahan Bacaan .................................................................... 30

1. Hakikat Komunikasi ................................................... 30

2. Hakikat Media Sosial …………………………………... 32

3. Manfaat Komunikasi Media Sosial Di Polri ………….. 36

Rangkuman ........................................................................ 40

Latihan ………………………………………………………….. 40

HANJAR 02 KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENDORONG MEDIA


SOSIAL ............................................................................... 41

Pengantar ........................................................................... 41

Kompetensi Dasar .............................................................. 41

Materi Pelajaran ................................................................. 41

Metode Pembelajaran ........................................................ 42

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 42

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 43

Tagihan/Tugas ................................................................... 44

Lembar Kegiatan ................................................................ 44

Bahan Bacaan .................................................................... 45

1. Karakteristik Media Sosial ......................................... 45

2. Faktor Pendorong Penggunaan Media


Sosial …………………………………... 47

Rangkuman ........................................................................ 48

Latihan ………………………………………………………….. 48

HANJAR 03 JENIS-JENIS MEDIA SOSIAL, EFEK KOMUNIKASI,


DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA SOSIAL ......... 49

Pengantar ........................................................................... 49

Kompetensi Dasar .............................................................. 49

Materi Pelajaran ................................................................. 49

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ix


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran ........................................................ 50

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 50

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 51

Tagihan/Tugas ................................................................... 52

Lembar Kegiatan ................................................................ 52

Bahan Bacaan .................................................................... 53

1. Jenis-Jenis Media Sosial ........................................... 53

2. Efek Komunikasi Dalam Media Sosial ……………….. 60

3. Dampak Positif Dan Negatif Komunikasi Media


Sosial ……………………………………………………. 63

Rangkuman ........................................................................ 64

Latihan ………………………………………………………….. 64

HANJAR 04 COUNTER OPINI ................................................................ 65

Pengantar ........................................................................... 65

Kompetensi Dasar .............................................................. 65

Materi Pelajaran ................................................................. 65

Metode Pembelajaran ........................................................ 66

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 66

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 67

Tagihan/Tugas ................................................................... 68

Lembar Kegiatan ................................................................ 68

Bahan Bacaan .................................................................... 69

1. Hakikat Counter Opini ............................................... 69

2. Cara membuat pesan atau informasi sederhana …… 71

3. Analisa pesan atau informasi …………………………. 72

4. Metode dan cara bertindak dalam Counter Opini …… 73

Rangkuman ........................................................................ 84

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI x


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Latihan ………………………………………………………….. 84

HANJAR HUBUNGAN POLISI DENGAN MASYARAKAT

Pendahuluan ..................................................................................................... 85

Standar Kompetensi .......................................................................................... 86

HANJAR 01 HAKIKAT TIK .................................................................... 87

Pengantar ........................................................................... 87

Kompetensi Dasar .............................................................. 87

Materi Pelajaran ................................................................. 87

Metode Pembelajaran ........................................................ 88

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 88

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 89

Tagihan/Tugas ................................................................... 90

Lembar Kegiatan ................................................................ 90

Bahan Bacaan .................................................................... 91

1. Pengertian Teknologi Informasi Dan Komunikasi ...... 91

2. Pengenalan Peralatan Teknologi Informasi Dan


Komunikasi ………………………………….................. 91

3. Manfaat Teknologi Informasi Dan Komunikasi ……… 92

Rangkuman ........................................................................ 95

Latihan ………………………………………………………….. 95

HANJAR 02 TIK DALAM HUBUNGAN POLRI DENGAN


MASYARAKAT .................................................................. 96

Pengantar ........................................................................... 96

Kompetensi Dasar .............................................................. 96

Materi Pelajaran ................................................................. 96

Metode Pembelajaran ........................................................ 97

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 97

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 98

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI xi


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas ................................................................... 99

Lembar Kegiatan ................................................................ 99

Bahan Bacaan .................................................................... 100

1. Biro Multimedia Divhumas Polri ………………………. 100

2. Tujuan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam


Hubungan Polri Dengan Masyarakat ………………… 105

Rangkuman ........................................................................ 106

Latihan ………………………………………………………….. 106

HANJAR KOMUNIKASI RADIO POLRI

Pendahuluan ..................................................................................................... 107

Standar Kompetensi .......................................................................................... 107

HANJAR 01 HAKIKAT KOMUNIKASI RADIO POLRI ........................... 108

Pengantar ........................................................................... 108

Kompetensi Dasar .............................................................. 108

Materi Pelajaran ................................................................. 108

Metode Pembelajaran ........................................................ 109

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 109

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 110

Tagihan/Tugas ................................................................... 111

Lembar Kegiatan ................................................................ 111

Bahan Bacaan .................................................................... 112

1. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan


teknologi komunikasi radio Polri ................................ 112

2. Fungsi teknologi komunikasi radio Polri .................... 115

3. Peranan teknologi komunikasi radio Polri ................. 115

4. Prinsip penyelenggaraan komunikasi ........................ 116

Rangkuman ........................................................................ 117

Latihan ………………………………………………………….. 118

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI xii


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HANJAR 02 SISTEM KOMUNIKASI RADIO POLRI ............................. 119

Pengantar ........................................................................... 119

Kompetensi Dasar .............................................................. 119

Materi Pelajaran ................................................................. 119

Metode Pembelajaran ........................................................ 120

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 120

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 121

Tagihan/Tugas ................................................................... 122

Lembar Kegiatan ................................................................ 122

Bahan Bacaan .................................................................... 123

1. Frekuensi radio Polri ................................................. 123

2. Penggolongan alat-alat komunikasi radio Polri ......... 123

3. Macam prasarana pendukung komunikasi ................ 129

4. Sistem hubungan komunikasi ................................... 134

5. Pengamanan komunikasi .......................................... 138

Rangkuman ........................................................................ 140

Latihan ………………………………………………………….. 140

HANJAR 03 OPRASIONAL DAN PEMELIHARAAN KOMUNIKASI


RADIO POLRI .................................................................... 141

Pengantar ........................................................................... 141

Kompetensi Dasar .............................................................. 141

Materi Pelajaran ................................................................. 142

Metode Pembelajaran ........................................................ 143

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ............................. 143

Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 144

Tagihan/Tugas ................................................................... 145

Lembar Kegiatan ................................................................ 145

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI xiii


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan .................................................................... 146

1. Pengucapan abjad abjad fonetik Polri dari A Sampai


Z ................................................................................ 146

2. Call sign .................................................................... 147

3. Sandi komunikasi Polri .............................................. 148

4. Pengucapan tanda baca ........................................... 151

5. Cara mengeja berita .................................................. 153

6. Cara mengirim berita ................................................. 153

7. Tata cara menggunakan radio Polri .......................... 154

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara


menggunakan radio Polri .......................................... 155

9. Cara mengatasi gangguan pancaran alat komunikasi


radio Polri .................................................................. 156

10. Cara menerima dan mengirim berita lewat telepon ... 156

11. Pemeliharaan alat teknologi komunikasi radio Polri .. 157

Rangkuman ........................................................................ 159

Latihan ………………………………………………………….. 160

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI xiv


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK
MILIKDINAS
DINAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)


TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
(PENGETAHUAN MULTIMEDIA)
untuk

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LATIHAN SISWA DIKTUKBA POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2020
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGETAHUAN MULTIMEDIA
HANJAR
10 JP (450 menit)

Pendahuluan
Di era sekarang ini, media memiliki peran dalam menyampaikan
berita fakta atupun sebagai penyebar informasi dari berbagai pihak
yang berkepentingan. Disinilah peran media harus jelas dan
berimbang, disatu sisi media berperan sebagai jembatan masyarakat
untuk mendapatkan informasi yang benar, sebaliknya disisi lain media
juga berperan menyebarkan suatu informasi tertentu untuk kepentingan
pihak tertentu kepada masyarakat. Dalam hal ini organisasi Polri yang
memiliki peran yang sangat penting sebagai pelindung pengayom dan
palayan masyarakat harus dapat beradaptasi berkembanganya
kejahatan di era yang semakin kompetitif saat ini, sehingga diharapkan
mampu dalam memperkuat sistem informasi, komunikasi, hingga tata
cara kerja internal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat
guna memenuhi kebutuhan manusia. Tak terkecuali perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan berbagai
macam produk guna memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek
informasi dan komunikasi. Salah satu bukti perkembangan iptek adalah
dengan kemunculan internet yang memunculkan media baru dan salah
satu produk media baru adalah media sosial.
Kehadiran internet sebagai media komunikasi modern telah
membuat dunia menjadi semakin mudah digenggam. Hampir semua
orang memiliki perangkat komunikasi yang memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan semua orang diseluruh dunia melalui media
sosial. Adapun tujuannya yaitu untuk lebih mengetahui penjelasan
mengenai komunikasi dan media sosial. Komunikasi adalah salah satu
aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Media
sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu
maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan
dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Kehadiran
media sosial sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi memang luar biasa. Dengan berbagai layanan yang
dapat digunakan, media sosial telah merubah cara berkomunikasi
dalam masyarakat. Kehadiran media sosial bahkan membawa dampak
dalam cara berkomunikasi di segala bidang, kehadiran media sosial
tersebut ternyata membawa dampak perubahan cara berkomunikasi
dari konvensional menjadi modern dan serba digital, namun juga
menyebabkan komunikasi yang berlangsung menjadi lebih efektif.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 1
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dengan adanya media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah dan


cepat serta lebih transparan dalam menyampaikan informasi.

Standar Kompetensi
Menerapkan perangkat multimedia di lingkungan Polri.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 2
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PERANGKAT DAN KOMPONEN


HANJAR MULTIMEDIA
01
4 JP (180 menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini membahas materi tentang pengertian, jenis-jenis,


manfaat, keuntungan dan kerugian multimedia.
Tujuan diberikannya hanjar ini agar peserta didik dapat memahami
perangkat multimedia.

Kompetensi Dasar

Dapat memahami perangkat multimedia.


Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan pengertian multimedia;
2. Menjelaskan jenis-jenis multimedia;
3. Menjelaskan manfaat multimedia;
4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian multimedia.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Perangkat multimedia.
Sub pokok Bahasan:
1. Pengertian Multimedia;
2. Jenis-jenis multimedia;
3. Manfaat multimedia;
4. Keuntungan dan kerugian multimedia.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 3
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
Multimedia dan Komponen-komponen Multimedia.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Koneksi internet;
g. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart/HVS;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Perkembangan Teknologi Komunikasi/Nurudin, Jakarta:
Rajawali Pers, 2017;
b. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif/Muhammad Rusli,
Dadang Hermawan, Ni Nyoman Supuwiningsih, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017;
c. M. Suyanto,tentang Multimedia. 2005.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 4
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Membuka kelas dan memberikan salam;
b. Perkenalan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran.
2. Tahap inti: 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang Pengetahuan
Multimedia;
b. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
c. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
kegiatan pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 5
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi pelajaran yang telah
diberikan.

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi
pelajaran yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 6
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

PERANGKAT MULTIMEDIA

1. Pengertian Multimedia
Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multimedia berarti
banyak media (berbagai macam media), dalam industri
elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer dan
video.
Menurut Rosch dalam buku M. Suyanto (2005:20) multimedia
secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara,
gambar dan teks.
Menurut McCormick dalam buku M. Suyanto (2005:21) Multimedia
adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output
dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video,
teks, grafik dan gambar.
Menurut Turban dkk, dalam buku M. Suyanto (2005:21) multimedia
merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis
dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio
dan gambar video, dengan kata lain multimedia dapat diartikan
sebagai seperangkat media yang merupakan kombinasi dari
beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-
tujuan instruksional.
Menurut Hofstetter dalam buku M. Suyanto (2005:21) multimedia
adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan
animasi) dengan menggabungkan dan tool yang memungkinkan
pemakaian melakukan navigasi, berekreasi dan berkomunikasi.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, maka semakin banyak
perangkat yang digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagai
contoh adalah perangkat komputer. Perangkat ini telah dilengkapi
dengan sound card dan CD-ROM yang telah memenuhi syarat
sebagai suatu perangkat multimedia, dan dapat dikategorikan
sebagai media audio visual. Penggunaan teknologi multimedia
membantu dalam upaya meningkatkan motivasi siswa, eksplorasi
dan peningkatan materi pelajaran di sekolah. Aplikasi teknologi
multimedia berupa tutorial, simulasi, virtualisasi dan
mempermudah mendapatkan informasi, transmisi dan pengerjaan
tugas rutin secara otomatis.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 7
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Jenis-jenis Multimedia
Multimedia terdiri dari dua jenis, yaitu multimedia non-interaktif dan
multimedia interaktif. Pada multimedia non-interaktif, pengguna
bertindak pasif dan menyaksikan adegan secara berurutan.
Sementara, multimedia interaktif yaitu pengguna dapat memilih
aktif adegan yang diinginkan dan bermain dengan simulasi dalam
pembelajaran. Bentuk pemanfaatan model multimedia interaktif
dalam pembelajaran dapat berupa drill, tutorial, simulation dan
games.
Multimedia memiliki empat komponen penting. Pertama, harus ada
komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan yang
didengar, yang berinteraksi dengan kita. Kedua, harus ada link
yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada
alat navigasi yang memandu kita menjelajah jaringan informasi
yang saling terhubung. Keempat, multimedia menyediakan
tempat bagi kita untuk mengumpulkan, memproses dan
mengkomunikasikan informasi dari ide kita sendiri.

3. Manfaat Multimedia
a. Di Bidang Pendidikan
Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki teknologi
multimedia untuk menjadi alat bantu pilihan bagi kegiatan
belajar mengajar:
1) Multimedia membuat pelajar mengerti isi pelajaran;
2) Multimedia membuat siswa mengingat dengan mudah
tentang isi pelajaran;
3) Multimedia menyampaikan isi pelajaran dengan
canggih dan berkesan;
4) Multimedia mampu menjadi sumber pengetahuan;
5) Multimedia mampu mencari hubungan antara satu ilmu
dengan ilmu lain;
6) Multimedia mampu menunjukkan dunia sekitar yang
kaya dengan ilmu pengetahuan;
7) Multimedia kaya dengan berbagai aktivitas
pembelajaran;
8) Multimedia mampu menghibur selama proses
pembelajaran;
9) Multimedia membuat terjadinya interaktif antara siswa
dengan teknologi terkini;
10) Multimedia memberi peluang kepada guru untuk
mengubah kaidah pengajaran;

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 8
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

11) Multimedia membuat proses belajar dan mengajar


menjadi lebih menyenangkan;
12) Multimedia memudahkan pembelajaran yang
berpusatkan pada siswa karena siswa diberi kebebasan
memilih bahan pembelajaran sendiri dan belajar pada
kadar yang sesuai dengan diri sendiri;
13) Multimedia mengajari setiap siswa dengan gaya
pembelajaran yang berbeda;
14) Multimedia menggalakkan pembelajaran kooperatif dan
interaktif di antara siswa melalui diskusi;
15) Multimedia memudahkan pembelajaran yang
berasaskan konstruktivisme;
16) Multimedia memudahkan siswa mempunyai kebebasan
belajar sendiri tanpa dipengaruhi oleh pihak-pihak lain;
17) Siswa dapat memilih bahan pembelajaran sendiri dan
belajar dengan kadar yang sesuai dengan minat dan
kehendak sendiri.
b. Di Bidang Kesehatan
Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor
kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor
komputer, aliran darah, memeriksa organ dalam pasien
dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum
Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina
Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa
memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti
Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi
kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi
dan Komputer.

c. Di Bidang Lain
Manfaat komputer dalam kehidupan sehari-hari sangat
banyak dan sangat membantu, mempermudah,
mempercepat pekerjaan-pekerjaan manusia diantaranya
adalah:
1) Bidang Transportasi
Dengan komputer semua jadwal dan jalur penerbangan
yang transit dibandara bisa di program dan dijadwalkan
dengan komputer. Untuk menerbangkan sendiri
pesawat dilengkapi dengan peralatan komputer.
Bahkan setelah mencapai ketinggian tertentu pesawat
bisa di terbangkan otomatis dengan pilot otomatis yang
sudah diprogram di dalam kmputer.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 9
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dengan komputer, navigasi kapal laut bisa ditentukan


koordinat dan arah gerak kapal. Demikian juga
penjualan tiket di Bandara, Stasiun, Dan Terminal Bus
di layani dengan cepat menggunakan komputer.
2) Bidang Jasa Pengiriman Barang
Kantor Pos bisa mengirimkan dokumen pengiriman
barang lebih cepat dan akurat. Dengan adanya
komputer dan internet orang tidak lagi menunggu
berhari-hari menerima surat, cukup lewat email saja
lebih cepat dalam sekejap , jadi dunia menjadi semakin
sempit dalam arti bisa diakses sedemikian cepatnya.
3) Bidang industri Otomotif
Mobil-mobil di buat dari kerangka body, mesin,
peralatan elektronik di pabrik dengan bantuan robot
yang dikendalikan oleh komputer dengan lebih akurat.
Dengan bantuan komputer pabrik-pabrik otomotif bisa
memproduksi mobil dalam jumlah ratusan perbulan,
yang tidak mungkin dikerjakan secara manual dengan
tenaga manusia.
4) Bidang Jasa Konstruksi
Dengan komputer para Insinyur dan Arsitek mendesain
gambar konstruksi dengan pemodelan dan perhitungan
yang akurat, cepat dan tepat. Gambar kontruksi
didesain menggunakan program CAD, sedangkan
untuk perhitungan analisis dan penganalisa kekuatan
menggunakan program SAP2000 atau STAD III yang
dioperasikan dengan bantuan komputer.
5) Bidang Jasa Percetakan
Percetakan koran, majalah, buku-buku, semua
dikerjakan dengan mesin yang di operasikan oleh
komputer sehingga dalam waktu singkat bisa mencetak
buku atau majalah atau koran dalam jumlah ratusan
bahkan jutaan exemplar, bisa menghemat waktu dan
biaya, seandainya dikerjakan dengan manual oleh
manusia, butuh berapa ribu orang untuk mengetik di
kertas koran dan perlu berapa lama untuk
menyelesaikan, keburu berita menjadi basi dan tidak up
to date lagi.
6) Bidang Industri Perfilman
Semua efek-efek di dunia akting, animasi, dan
penyotingan adegan film semua di rekam dengan
perangkat elektronik yang dihubungkan dengan
komputer. Animasinya juga di kembangkan
mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 10
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

komputer. Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul


TITANIC itu sebenarnya tambahan animasi untuk
menggambarkan kapal raksasa yang pecah dan
tenggelam, sehingga tampak menjadi seolah-olah mirip
dengan kejadian nyata.

4. Keuntungan dan Kerugian Multimedia


Keuntungan Multimedia adalah untuk membantu penyampaian
informasi dan menghibur pembacanya. Tidak jarang, secara tidak
sadar, banyak hasil multimedia kita gunakan sehari-hari.
Contohnya saat kita pesan barang secara daring. Laman
perusahaan daring tersebut memiliki unsur pembentuk multimedia
(teks, audio, grafik, animasi, video, dan sebagainya).
Penggunaan multimedia sangat bergantung pada adanya
penggunaan media elektronik dan daring. Sehingga, sangat
relevan dengan kehidupan di jaman now ini. Kalau diibaratkan,
multimedia seperti seni rupa jaman Sekolah Dasar (SD), hanya
saja perlu ditambah teks, audio, animasi, video, dan sebagainya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 11
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input
atau output dari data, media ini dapat audeo (suara, musik),
animasi, video, teks, grafik dan gambar.
2. Multimedia terdiri dari dua jenis, yaitu multimedia non-interaktif
dan multimedia interaktif.
3. Salah satu manfaat multimedia di bidang pendidikan yaitu
Multimedia mampu mencari hubungan antara satu ilmu dengan
ilmu lain.
4. Keuntungan Multimedia adalah untuk membantu penyampaian
informasi dan menghibur pembacanya.

Latihan
1. Jelaskan Pengertian Multimedia!
2. Jelaskan Jenis-jenis multimedia!
3. Jelaskan Manfaat multimedia!
4. Jelaskan Keuntungan dan kerugian multimedia!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 12
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HANJAR KOMPONEN-KOMPONEN MULTIMEDIA


02 6 JP (270 menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini membahas materi tentang komponen multimedia teks,


multimedia image, multimedia animasi, multimedia video dan multimedia
audio.
Tujuan diberikannya hanjar ini agar peserta didik dapat menerapkan
komponen-komponen multimedia di lingkungan Polri.

Kompetensi Dasar

Dapat menerapkan komponen-komponen multimedia.


Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan komponen multimedia teks;
2. Menjelaskan komponen multimedia image;
3. Menjelaskan komponen multimedia animasi;
4. Menjelaskan komponen multimedia video;
5. Menjelaskan komponen multimedia audio.
6. Membuat multimedia dalam bentuk teks dan image.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 13
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Komponen-komponen multimedia.
Sub pokok Bahasan:
1. Komponen multimedia teks;
2. Komponen multimedia image;
3. Komponen multimedia animasi;
4. Komponen multimedia video;
5. Komponen multimedia audio.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
Multimedia dan Komponen-komponen Multimedia.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Praktik/Drill
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan materi tentang
pengaplikasian multimedia dalam membuat laporan pelaksanaan
tugas kepolisian.
5. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
6. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 14
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart/HVS;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Perkembangan Teknologi Komunikasi/Nurudin, Jakarta:
Rajawali Pers, 2017;
b. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif/Muhammad Rusli,
Dadang Hermawan, Ni Nyoman Supuwiningsih, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017;
c. M. Suyanto,tentang Multimedia. 2005.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview;
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti: 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang Komponen-
komponen Multimedia;
b. Pendidik menjelaskan dan memberikan contoh materi
Membuat multimedia dalam bentuk teks dan image;
c. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifpan peserta didik, bertanya untuk
mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan
penugasan;
d. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 15
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum


dipahami;
e. Peserta didik mempraktikkan multimedia dalam bentuk teks
dan IMAGE.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
4. Tes Sumatif : 90 menit

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 16
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi pelajaran yang
telah diberikan.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik yang telah diberikan.

Lembar Kegiatan
1. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi
pelajaran yang telah diberikan.
2. Peserta didik mempraktikan pembuatan laporan pelaksanaan tugas
kepolisian dengan menggunakan aplikasi multimedia dalam bentuk
teks dan image.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 17
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan
KOMPONEN-KOMPONEN MULTIMEDIA

1. Komponen Multimedia Teks


Pada awal sejarah peradaban, manusia telah menggunakan
gambar-gambar dan tulisan untuk menceritakan tentang
pengalaman, pengetahuan, dan perasaan mereka. Teks
merupakan komponen multimedia yang menjadi dasar untuk
menyampaikan informasi, karena teks merupakan jenis data yang
paling sederhana dan membutuhkan tempat penyimpanan yang
paling kecil.
Hampir setiap orang yang bisa menggunakan komputer sudah
terbiasa dengan teks. Teks ialah dasar dari pengelohan kata dan
informasi yang berbasis multimedia. Pada kenyataannya,
multimedia menyajikan informasi untuk audiens dengan cepat,
karena tidak diperlukan membaca secara mendalam dan teliti.
mempunyai struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu
pada kata, kalimat, alinea, segala sesuatu yang tertulis atau
ditayangkan. perkembangan teknologi Multimedia, teks dapat
dikombinasikan dengan media lain dengan cara yang lebih dan
mengekspresikan perasaan.
Teks dapat dirancang dengan menggunakan:
a. Word processor (WP)
Teks dibuat menggunakan WP kemudian di import dari
Director atau Macromedia Authorware dalam format Rich
Text Format (RTF).
b. Authoring Software (AS)
Teks dibuat menggunakan fasilitas text editor yang terdapat
dalam program seperti Macromedia Director.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan teks
dalam aplikasi multimedia:
1) Pahami kegunaan aplikasi yang dibuat;
2) Jumlah teks yang digunakan;
3) Jenis/tipe font yang dipakai;
4) Ukuran dan warna font.
c. Dalam menggunakan teks untuk aplikasi multimedia juga
harus diperhatikan siapa yang akan menggunakan aplikasi
tersebut.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 18
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu:


1) Individual user
Untuk aplikasi multimedia yang digunakan oleh seorang
pemakai dengan menggunakan komputer, gunakan
extensive text dengan ukuran yang lebih kecil
dibandingkan untuk group presentation.
2) Group presentations
Gunakan teks seminimal mungkin, karena yang
berbicara adalah presenter/penyaji. Teks hanya
sebagai panduan saja. Batasi penggunaan teks hanya
pada bullet text atau paragraf pendek. Ukuran font
minimal 24 points.

2. Komponen Multimedia Image


Image/Gambar merupakan sarana pembentukan informasi yang
lebih mudah untuk dipahami. Gambar juga merupakan salah satu
komponen penting dalam multimedia karena dapat meringkas dan
menyajikan data kompleks serta mampu menyampaikan banyak
kata. Gambar dalam publikasi multimedia lebih menarik perhatian
dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks,
sebab manusia selalu berorientasi terhadap visual.
Secara umum, image atau grafik berarti still image seperti foto dan
gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual-oriented),
dan gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk
menyajikan informasi.
Gambar dibedakan menjadi dua, yaitu bitmap dan vektor. Gambar
bitmap adalah obyek gambar yang dibentuk berdasarkan titik-titik
dan kombinasi warna. Bitmap digunakan untuk fotorealistik dan
gambar kompleks yang membutuhkan detail yang halus.
Gambar vektor adalah obyek gambar yang dibentuk melalui
kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan metode
matematis Program aplikasi grafis yang berbasis bitmap, antara
lain : Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Microsoft Photo Editor
dan Macromedia Fireworks.
Program aplikasi grafis yang berbasis vektor antara lain :
CorelDraw, Macromedia Free hand, Adobe Illustrator dan
Micrografx Designer. Dan masing-masing program menghasilkan
format nya sendiri-sendiri seperti CDR, .AI, .SVG, .EPS.
Dalam dunia desain grafis dan percetakan yang berhubungan
dengan gambar dan foto, terdapat banyak jenis format atau
ekstensi file.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 19
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Berikut ini adalah penjelasan dari berbagai format gambar


tersebut:
a. Photoshop Document (PSD)
Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe
Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer
dan alpha channel yang terdapat pada sebuah gambar,
sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit kembali. Format
ini juga mampu menyimpan gambar dalam beberapa mode
warna yang disediakan Photoshop. Anda dapat menyimpan
dengan format file ini jika ingin mengeditnya kembali.
b. Bitmap Image (BMP)
Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk
platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis
manapun. Format ini mampu menyimpan informasi dengan
kualitas tingkat 1 bit sampai 24 bit. Kelemahan format file ini
adalah tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada
kendala dalam pertukaran platform.
Untuk membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper,
simpanlah dokumen Anda dengan format file ini. Anda dapat
mengkompres format file ini dengan kompresi RLE. Format
file ini mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB,
Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap.
c. Joint Photographic Expert Group (JPG/JPEG)
Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat
kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file
sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan
digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan
publikasi elektronik lainnya.
Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode
warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini juga
mampu menyimpan alpha channel, namun karena
orientasinya ke publikasi elektronik maka format ini
berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file
lainnya.
d. Graphic Interchange Format (GIF)
Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya
mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed
Color). Format file ini merupakan format standar untuk
publikasi elektronik dan internet.
Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang
akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan
publikasi elektronik. Format file ini mampu mengkompres
dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 20
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Tagged Image Format File (TIF)


Format file ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas
hingga 32 bit. Format file ini juga dapat digunakan untuk
keperluan pertukaran antar platform (PC, Machintosh, dan
Silicon Graphic).
Format file ini merupakan salah satu format yang dipilih dan
sangat disukai oleh para pengguna komputer grafis terutama
yang berorientasi pada publikasi (cetak). Hampir semua
program yang mampu membaca format file bitmap juga
mampu membaca format file TIF.
f. Portable Network Graphic (PNG)
Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file
GIF. Format file ini digunakan untuk menampilkan objek
dalam halaman web. Kelebihan dari format file ini
dibandingkan dengan GIF adalah kemampuannya
menyimpan file dalam bit depth hingga 24 bit serta mampu
menghasilkan latar belakang (background) yang transparan
dengan pinggiran yang halus. Format file ini mampu
menyimpan alpha channel.
g. Pict (PIC)
Format file ini merupakan standar dalam aplikasi grafis dalam
Macintosh dan program pengolah teks dengan kualitas
menengah untuk transfer dokumen antar aplikasi. Format file
ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB
dengan 1 alpha channel serta Indexed Color, Grayscale dan
Bitmap tanpa alpha channel. Format file ini juga menyediakan
pilihan bit antara 16 dan 32 bit dalam mode warna RGB.
h. Portable Document Format (PDF)
Format file ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat
digunakan oleh grafik berbasis pixel maupun vektor. Format
file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB,
CMYK, Indexed Color, Lab Color, Grayscale dan Bitmap.
Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel.
Format file ini sering menggunakan kompresi JPG dan ZIP,
kecuali untuk mode warna Bitmap yaitu menggunakan CCIT.

3. Komponen Multimedia Animasi


Animasi merupakan kumpulan gambar yang ditampilkan secara
bergantian dan berurutan sehingga terlihat bergerak dan hidup.
Pergerakan animasi akan lebih mudah dimengerti daripada objek
atau gambar diam. Selain itu, animasi lebih menarik dan mudah
dimengerti daripada hanya sekedar gambar karena lebih
komunikatif dalam menyampaikan suatu tujuan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 21
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Multimedia dapat digunakan pada semua bidang kehidupan


manusia, apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat
pesat sekarang ini memungkinkan multimedia selalu hadir dan
menjadi kebutuhan setiap orang. Contoh paling dekat adalah
televisi, radio, handphone dan komputer.
Pemakaian unsur animasi di dalam sebuah aplikasi multimedia
menjanjikan suatu tampilan visual yang lebih dinamis, dapat
menampilkan sesuatu yang imajinatif dan mustahil dalam
kehidupan yang sebenarnya tetapi dapat divisualisasikan secara
meyakinkan dalam animasi. Animasi bisa membantu
memperagakan suatu model, memperagakan metode,
menunjukkan sesuatu yang aktif dan hidup pada media yang
menampilkannya.
Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan dalam berbagai kegiatan baik untuk kegiatan yang
bersifat formal maupun rekreatif. Manfaat unsur animasi pada
multimedia antara lain:
a. Media hiburan
Sebagai media hiburan, animasi memberikan kepuasan
tontonan. Animasi sebagai media hiburan biasanya digarap
dengan sangat serius karena sebagai produk komersial yang
memiliki harga jual, contohnya film, video klip, games, iklan,
dan lain-lain.
b. Media presentasi
Fungsi animasi dalam presentasi diantaranya:
1) Menarik perhatian dengan adanya gambar bergerak
yang biasanya disertai dengan audio;
2) Membantu penyampaian informasi;
3) Merepresentasikan model abstrak maupun berwujud.
c. Media pembelajaran
Animasi dipakai sebagai alat pembelajaran yang efektif dan
atraktif, seperti pada tutorial, cd interaktif, permainan (game)
dan video pembelajaran.
d. Media bantu
Animasi berperan aktif sebagai elemen user interface pada
produk multimedia dan dapat membantu visualisasi pada
bidang industri, konstruksi, kesehatan dan lain lain.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 22
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Komponen Multimedia Video


Video adalah gambar-gambar yang saling berurutan sehingga
menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam tampilan
multimedia bertujuan untuk membuat tampilan yang dihasilkan
lebih menarik. Video terdiri dari full motion dan life video. Full
motion video berhubungan dengan penyimpanan sebagai video
clip, sedangkan live video merupakan hasil pemrosesan yang
diperoleh dari kamera. Terdapat berbagai macam format file video.
Berikut ini macam-macam format file video beserta penjelasannya:
a. Audio Video Interleaved (AVI)
Diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992 sebagai
bagian dari teknologi Video for Windows miliknya. File AVI
menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved.
File ini hanya berupa kontainer dan data audio video dapat
dikompres menggunakan berbagai codec.
b. Motion JPEG (MJPEG)
Adalah codec video yang mengompres masing-masing frame
sebagai JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung
pada pergerakan di footage.

5. Komponen Multimedia Audio


Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian
informasi, tanpa adanya audio/suara dalam sebuah multimedia
maka hasilnya tidak lengkap. Suara atau audio di dalam
multimedia biasanya berupa suara musik, suara dari voice record
maupun efek-efek suara lain.
Penyajian audio merupakan cara lain untuk memperjelas
pengertian suatu informasi. Misalnya, narasi adalah kelengkapan
dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih
menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik, sound
effect, maupun suara asli (real sound).
Authoring software yang digunakan harus mempunyai
kemampuan untuk mengontrol recording dan playback. Terdapat
berbagai macam format file audio, diantaranya MP3, AAC, AIFF,
wav, ogg, wma.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 23
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Teks merupakan komponen multimedia yang menjadi dasar untuk
menyampaikan informasi, karena teks merupakan jenis data yang
paling sederhana dan membutuhkan tempat penyimpanan yang
paling kecil.
2. Gambar merupakan salah satu komponen penting dalam
multimedia karena dapat meringkas dan menyajikan data
kompleks serta mampu menyampaikan banyak kata.
3. Animasi merupakan kumpulan gambar yang ditampilkan secara
bergantian dan berurutan sehingga terlihat bergerak dan hidup.
Pergerakan animasi akan lebih mudah dimengerti daripada objek
atau gambar diam.
4. Pembuatan video dalam tampilan multimedia bertujuan untuk
membuat tampilan yang dihasilkan lebih menarik.
5. Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian
informasi, tanpa adanya audio/suara dalam sebuah multimedia
maka hasilnya tidak lengkap.

Latihan
1. Jelaskan Komponen multimedia teks!
2. Jelaskan Komponen multimedia image!
3. Jelaskan Komponen multimedia animasi!
4. Jelaskan Komponen multimedia video!
5. Jelaskan Komponen multimedia audio!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 24
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK
MILIKDINAS
DINAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)


TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
(KOMUNISKASI MEDIA SOSIAL)
untuk

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LATIHAN SISWA DIKTUKBA POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2020
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL


HANJAR
10 JP (450 menit)

Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat guna
memenuhi kebutuhan manusia. Tak terkecuali perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang menghasilkan berbagai macam produk
guna memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek informasi dan
komunikasi. Salah satu bukti perkembangan iptek adalah dengan
kemunculan internet yang memunculkan media baru dan salah satu
produk media baru adalah media sosial.
Kehadiran internet sebagai media komunikasi modern telah membuat
dunia menjadi semakin mudah digenggam. Hampir semua orang
memiliki perangkat komunikasi yang memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan semua orang diseluruh dunia melalui media
sosial. Adapun tujuannya yaitu untuk lebih mengetahui penjelasan
mengenai komunikasi dan media sosial. Komunikasi adalah salah satu
aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Media
sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu
maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan
dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Kehadiran
media sosial sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi memang luar biasa. Dengan berbagai layanan yang
dapat digunakan, media sosial telah merubah cara berkomunikasi dalam
masyarakat. Kehadiran media sosial bahkan membawa dampak dalam
cara berkomunikasi di segala bidang, kehadiran media sosial tersebut
ternyata membawa dampak perubahan cara berkomunikasi dari
konvensional menjadi modern dan serba digital, namun juga
menyebabkan komunikasi yang berlangsung menjadi lebih efektif.
Dengan adanya media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah dan
cepat serta lebih transparan dalam menyampaikan informasi.

Standar Kompetensi
Menerapkan komunikasi media sosial di lingkungan Polri.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 25
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGETAHUAN KOMUNIKASI MEDIA


HANJAR SOSIAL
01
2 JP (90 menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini membahas materi tentang hakikat komunikasi, hakikat


media sosial dan manfaat komunikasi media sosial di Polri.
Tujuan diberikannya hanjar ini agar peserta didik dapat memahami
pengetahuan komunikasi media sosial.

Kompetensi Dasar

Dapat memahami pengetahuan komunikasi media sosial.


Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan hakikat komunikasi;
2. Menjelaskan hakikat media sosial;
3. Menjelaskan manfaat komunikasi media sosial di Polri.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Pengetahuan komunikasi media sosial.
Sub pokok Bahasan:
1. Hakikat komunikasi;
2. Hakikat media sosial;
3. Manfaat komunikasi media sosial di Polri.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 26
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pengetahuan komunikasi media sosial.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Perkembangan Teknologi Komunikasi/Nurudin, Jakarta:
Rajawali Pers, 2017;

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 27
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif/Muhammad Rusli,


Dadang Hermawan, Ni Nyoman Supuwiningsih, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017;
c. M. Suyanto,tentang Multimedia. 2005.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Membuka kelas dan memberikan salam;
b. Perkenalan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran.
2. Tahap inti : 70 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang pengetahuan
komunikasi media sosial;
b. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
c. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
kegiatan pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 28
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi yang telah diberikan.

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi
yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 29
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

PENGETAHUAN KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL

1. Hakikat Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
b. Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar
komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell
komponen-komponen komunikasi adalah:
1) Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3) Saluran (channel) adalah media di mana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara
yang mengalirkan getaran nada/suara.
4) Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain.
5) Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
6) Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang
bagaimana komunikasi itu akan dijalankan (Protokol).
c. Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa
digambarkan seperti berikut.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 30
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Komunikator (sender) yang mempunyai maksud


berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu
pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk
bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa
dimengerti kedua pihak.
2) Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui
suatu media atau saluran baik secara langsung maupun
tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui
telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3) Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan
dari komunikator ke komunikan.
4) Komunikan (receiver) menerima pesan yang
disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang
diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.
5) Komunikan (receiver) memberikan umpan balik
(feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan
kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami
pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
d. Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan
dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan
pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi
dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
1) Model komunikasi linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude
Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam
buku The Mathematical of Communication. Mereka
mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear
karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai
saluran (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear
(linear communication model). Pendekatan ini terdiri
atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan
(message) dan penerima (receiver). Model linear
berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan
yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan
dalam proses komunikasi.
Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan
(noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 31
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan


pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada
dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima
oleh penerima.
2) Model interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.
Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah:
dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan
bahwa komunikasi selalu berlangsung.
Para peserta komunikasi menurut model interaksional
adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa
model ini menempatkan sumber dan penerima
mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen
yang penting bagi model interkasional adalah umpan
balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
3) Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah
proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi.
Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-
menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator)
melalukan proses negosiasi makna.

2. Hakikat Media Sosial


a. Pengertian media sosial
Sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah
media online yang mendukung interaksi sosial dan media

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 32
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah


komunikasi menjadi dialog interaktif.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa
membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan
teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak
dan media broadcast, maka media sosial menggunakan
internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback
secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi
dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi
internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun
ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook
atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan
saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di
Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai
tampak menggantikan peranan media massa konvensional
dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan
semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,
maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses
menggunakan sosial media dengan jaringan internet bahkan
yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa
alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita
sebagai pengguna sosial media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar,
video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
b. Ciri-ciri media sosial
1) Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang
saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya
pesan melalui SMS ataupun internet;
2) Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui
suatu Gatekeeper;
3) Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di
banding media lainnya;
4) Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 33
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Pertumbuhan media sosial


Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan
semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,
maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses
menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan
yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa
alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna
media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model content lainnya.
d. Peran dan fungsi media sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif
karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan
promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang
sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan
dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau
pelanggan dan klien.
Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube
memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat
dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV,
brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media
konvensional, antara lain:
1) Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan
keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing
yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah
digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun
dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah
komputer dan koneksi internet.
2) Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi
untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun
hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback
langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan
pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media
tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu
arah.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 34
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global
tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan
memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas
dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan
untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen
pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk
mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
4) Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan
dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat
mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan
media konvensional yang membutuhkan waktu yang
lama.
Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem
komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi
terkait dengan sistem komunikasi, yaitu:
1) Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam
jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi
pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan
kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua
karyawan pada penggunaan media sosial.
Pembentukan sebuah blog organisasi dan
integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset
pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
2) Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa
yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan
mereka.
3) Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan
tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi
ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan
efisiensi operasional hubungan pasar.
4) Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting
untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi
dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam
meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 35
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Manfaat Komunikasi Media Sosial Di Polri


a. Sentimen Publik Tidak Berimbang, “Jangan Sampai
Masyarakat kehilangan Kepercayaan”
Analisis dampak perubahan sosial masyarakat yang dinamis,
Dinamika Organisasi dan pesatnya perkembangan media
sosial telah nyata mampu mempengaruhi sentimen publik
terhadap polri, Oleh karena itu kepercayaan masyarakat (
trust ) harus tetap di pelihara, ” Jangan sampai masyarakat
kehilangan kepercayaan terhadap Polri”.
Beberapa catatan dan rentetan tantangan Polri dalam
mempertahankan reputasi dan kepercayaan masyarakat,
menjadi sebuah pertanyaan analisis ketidak berdayaan Polri
keluar dari krisis dan tekanan publik yang terbangun melalui
sebuah bangunan opini yang dimunculkan melalui Media,
baik dalam konteks media berita maupun media sosial.
Misalnya, ketidak mampuan Polri dalam hal counter opini
negatif, ketidak mampuan polri dalam mengelola berita dan
media setting membuat berita yang diterima publik tidak
berimbang menjadi salah satu penyebab utamanya.
Kita lihat bagaimana tidak berdayanya Polri ketika secara
masif, opini negatif menyerang institusi Polri dalam friksi
cicak dan buaya jilid 1 dan 2, juga bagaimana ketidak
berdaya nya Polri ketika proses pengungkapan kasus
pidana yang melibatkan oknum- oknum Instansi Penegak
hukum lain. Kemudian di hentikan dengan berbagai alasan
dan salah satunya adalah karena “tekanan publik”, lagi lagi
dampak setting an opini yang dibangun melalui media berita
dan media sosial telah mampu mempengaruhi sebuah
keputusan sebuah proses peradilan, , bahkan seolah-
olah “Opini telah mengalahkan hukum sebagai panglima
dalam penegakan hukum”
Dampak dari itu semua adalah sentimen publik terhadap
Polri kurun waktu tahun 2014 menurun tajam berdasar
Data IMM ( Intelegen Media Manajemen ) tahun 2015 di
pemberitaan media tentang sentimen publik terhadap
Polri masih jauh dari harapan 42 % positif dan 58 % negatif
, sangat tidak berimbang, padahal Polisi sudah banyak
berbuat untuk menjaga keamanan di negeri ini, mengapa hal
ini terjadi ? salah satu nya karena arus informasi yang dirilis
media dan di terima masyarakat lebih banyak memberitakan
Bad news Polri atau berita negatif Polri
b. Pesatnya Perkembangan Media Sosial, Polri harus dapat
mengambil keuntungan dari hadirnya media sosial “Jangan
Biarkan Opini tidak di jawab”.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 36
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Media sosial adalah media yang paling banyak di gunakan


publik, medsos telah menawarkan cara membangun
komunikasi, merubah pola interaksi sosial, cara
berkomunikasi lebih efektif, mengubah dengan cepat
perilaku dan gaya hidup, membangun komunitas serta
mampu membentuk persepsi dan opini publik secara cepat
Melalui pembentukan opini publik di medsos secara
terstruktur dan masif, dapat dipergunakan untuk kepentingan
memutar balikkan fakta yang sebenarnya seperti halnya
kelompok tertentu yang ingin menggunakan medsos untuk
kepentingan ingin menjatuhkan citra Polri. Sebagai contoh
pengawalan Lamborgini oleh Polisi, dengan maksud agar
kelompok itu tidak liar di jalan, justru opini yang timbul adalah
“kalau orang kaya, melanggar di kawal” hal ini timbul sebagai
akibat publik menerima pesan tidak berimbang dan berita
riilis Polri tidak di terima secara baik, akurat dan utuh.
Berkacamata dari kasus-kasus diatas, Polri harus respek
terhadap kekuatan medsos untuk dapat memberdayakan
medsos sebagai suatu kekuatan sekaligus membangun dan
menyiapkan strategi untuk menyampaikan informasi secra
berimbang, menjaring aspirasi dan harapan masyarakat
sekaligus memanfaatkannya untuk mencounter berita
negative, media setting yang cenderung banyak
memojokkan Polri.
Jangan biarkan Opini tidak dijawab, opini akan selalu
berkembang mencari jawabannya tanpa kendali dengan
berbagai penilaian sendiri, setiap opini harus di jawab secara
sistematis, cepat dan akurat agar masyarakat menerima
informasi secara berimbang
“Jika Polisi tidak aktif di sosial media, yang lain akan mengisi
kekosongan itu” (Riset Dr. Sebastian Denef dari Institute
Fraunhover, 2011), mengandung makna apabila Polisi tidak
memanfaatkan Keuntungan dari media sosial, maka
“kekuatan lain” yang akan mengambil keuntungan itu untuk
kepentingan Polisi sangat diuntungkan adanya keberadaan
media sosial, maka polisi harus dapat mengambil
keuntungan itu sebagai media efektif dan efisien.
c. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum di
manfaatkan secara maksimal menjadi follower yang militan
dalam medsos
Apabila kita menghitung angka jumlah anggota Polri di
Indonesia saat ini yaitu sekitar 430.000 personil Polri, apabila
di lihat dari rasio kekuatan fisik dengan jumlah penduduk
memang masih kurang, namun saat ini adalah abad asimetri,
dimana melalui media sosial penguasaan opini publik dapat
dengan mudah tercover. Medsos akan menjadi kartu truff

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 37
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

bagi keberhasilan Polri dalam menjalankan visi, misi dan


strateginya.
Tidak ada yang tidak melek Media sosial saat ini, termasuk
bagi anggota Polri sendiri. Apabila seluruh anggota polri
adalah follower Medsos Polri yang militan, ketika ada berita
yang menggiring opini negatif, semua anggota polri secara
serentak bersama sama melakukan upaya counter opini.
Kekuatan opini ini akan lebih kuat dan dasyat lagi bila di
tambah dengan anak istri polisi, Keluarga Besar Polri dan
Mitra Polri serta komunitas-komunitas yang tergalang secara
militan. Apabila semua komponen tadi dapat di manfaatkan
secara maksimal dalam wadah media sosial, Posisi Polri
akan tampak begitu tangguh dan luar biasa besar untuk
melakukan sebuah perubahan.
d. Polisi adalah Sumber Berita,
Sejatinya Polisi adalah sumber berita dan pemberitaan yang
menarik bagi publik . Namun, ketika prosentase pemberitaan
Polri hanya terekspos keburukan kinerja polisi saja
sedangkan kegiatan positif dan keberhasilan polri tidak
banyak dipublikasikan, yang terjadi adalah arus informasi
yang tidak berimbang,
Polri bukan hanya menyediakan berita bagi Media lain, tetapi
harus mampu mengolah dan mengelola sendiri berita Polri “
Mainset yang telah di tanamkan oleh media kepada publik
terfokus pada keburukan polri, sedangkan usaha dan
kegiatan dalam mencapai keamanan warga masyarakat
dianggap sebagai hal yang biasa dan tidak menarik untuk di
publikasikan. Lantas pertanyaannya, adalah “kekosongan itu
siapa yang akan mempublikasikan? , Polisi lah yang harus
mempublikasikannya yaitu dengan mengolah dan mengelola
berita sendiri di media nya sendiri baik dalam skala daerah,
nasional atau bahkan internasional dengan memanfaatkan
sumber daya yang sangat melimpah di Polri
e. Merubah Pesimisme atas media yang di buat oleh Polri.
Polisi tidak dididik menjadi jurnalis.
Aroma Pesimis seperti itu bahkan sering kali kita dengar
dalam berbagai diskusi dan seminar yang melibatkan media.
Namun bukankah UU No. 14 tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi publik mewajibkan polisi untuk
membuka diri secara transparan, untuk selalu memberikan
informasi yang dibutuhkan masyarakat setiap saat, informasi
serta merta dan informasi yang di kecualikan
Memang polisi tidak didik untuk menjadi jurnalis, tetapi polisi
mengemban juga mengemban fungsi jurnalis . Soal apakah
Berita yang di tulis polisi menarik atau tidak hal itu terkait

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 38
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dengan bagaimana Polisi dapat mengemas berita itu


semenarik mungkin, mendesain berita sesuai keinginan
publik sehingga menjadi Produk yang Populer di masyarakat
dan dapat di terima oleh masyarakat. Atau dengan kata lain
masuk dalam ranah publik.
f. Publik Mempunyai Pilihan Menafsirkan Berita
Polri harus mampu memanfaatkan peluang bahwa publik
saat ini tidak bergantung kepada wartawan atau sarana
media mainstream sebagai sarana tukar informasi
Publik saat ini mencari berita melalui medsos dengan
mencari pada mesin pencari berita tidak bergantung apakah
yang menulis itu seorang jurnalis atau wartawan atau tidak,
namun publik lebih meyakini berita yang menurut publik di
yakini akan kebenarannya.
Bukan hanya membaca berita yang di beritakan media cetak
atau online namun komunity sharing, tukar menukar
informasi, berpendapat dalam medsos menjadi pilihan yang
lain untuk mendapatkan berita sesuai yang di harapkan.
Hal ini juga merupakan peluang bagi polri untuk mengolah
dan mengelola berita melalui berbagai sarana media sosial
g. Analisis Media di pengaruhi dari Berita di Media, Perlunya
Pembentukan Opini tentang Polisi Bersih, humanis,
penolong dan Sahabat Rakyat
Jurgen Habermas” Tidak ada pengetahuan yang berdiri
sendiri, tanpa didampingi oleh kepentingan. Begitu juga
banyak lembaga analisis dengan berbagai kepentingannya,
semakin berita tidak beimbang di media, analisis pada suatu
peristiwa pun dapat menjadi pengadilan publik dan
pengadilan media. Sehingga muncul
Istilah pembunuhan karakter atau penghancuran reputasi
yang belakangan ini sering digunakan dengan menggunakan
analisis media untuk memojokkan citra seseorang maupun
Lembaga
Masyarakat sangat mengharapkan Polri yang bersih, polisi
yang dapat menuntaskan berbagai persoalan kamtibmas.
Polisi humanis, sebagai penolong dan sahabat masyarakat.
Hal ini perlu terus di publikasikan terus menerus baik dari
media itu sendiri, juga analisis dari para praktisi dan
akademis.
Semakin kuat media mempublikasikan, secara Viral akan
semakin kuat dukungan dan kepercayaan masyarakat
terhadap Polri.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 39
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain.
2. Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena
dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa
lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan
oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah
satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.
3. Manfaat Komunikasi Media Sosial di Polri:
a. Sentimen Publik Tidak Berimbang, “Jangan Sampai
Masyarakat kehilangan Kepercayaan”
b. Pesatnya Perkembangan Media Sosial, Polri harus dapat
mengambil keuntungan dari hadirnya media sosial “Jangan
Biarkan Opini tidak di jawab”
c. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum di
manfaatkan secara maksimal menjadi follower yang militan
dalam medsos
d. Polisi adalah Sumber Berita
e. Merubah Pesimisme atas media yang di buat oleh Polri.
Polisi tidak dididik menjadi jurnalis
f. Publik Mempunyai Pilihan Menafsirkan Berita
g. Analisis Media di pengaruhi dari Berita di Media, Perlunya
Pembentukan Opini tentang Polisi Bersih, humanis,
penolong dan Sahabat Rakyat.

Latihan
1. Jelaskan hakikat Komunikasi!
2. Jelaskan hakikat Media Sosial!
3. Jelaskan Manfaat Komunikasi Media Sosial di Polri!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 40
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENDORONG


HANJAR PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
02
2 JP (90 menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini membahas materi tentang karakteristik media sosial


dan faktor pendorong penggunaan media sosial.
Tujuan diberikannya hanjar ini agar peserta didik dapat memahami
karakteristik dan faktor pendorong media sosial.

Kompetensi Dasar

Dapat memahami karakteristik dan faktor pendorong media sosial.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan karakteristik media sosial;
b. Menjelaskan faktor pendorong penggunaan media sosial.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Karakteristik dan Faktor Pendorong Media Sosial.
Sub pokok Bahasan:
a. Karakteristik Media Sosial;
b. Faktor Pendorong Penggunaan Media Sosial.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 41
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
Karakteristik dan Faktor Pendorong Penggunaan Media Sosial.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Perkembangan Teknologi Komunikasi/Nurudin, Jakarta:
Rajawali Pers, 2017;

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 42
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif/Muhammad Rusli,


Dadang Hermawan, Ni Nyoman Supuwiningsih, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017;
c. M. Suyanto,tentang Multimedia. 2005.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview;
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 70 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang karakteristik dan
faktor pendorong penggunaan media sosial;
b. Pendidik menjelaskan dan memberikan contoh materi
Membuat multimedia dalam bentuk teks dan image;
c. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifpan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume
tentang materi yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 43
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi yang telah diberikan.

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi
yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 44
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENDORONG


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL

1. Karakteristik Media Sosial


Karakteristik Media Sosial sebagai berikut:

a. Partisipasi
Media sosial merupakan sebagai pendorong adanya
kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik
atau memiliki minat memakainya, sampai bisa mengaburkan
batas antara media dan audience.
b. Keterbukaan
Banyak media sosial yang terbuka untuk umpan balik dan
juga partisipasi melalui suatu voting, berbagi dan juga
komentar. Kadang-kadang batasan untuk mengakses dan
menggunakan isi pesan (perlindungan password pada isi
cenderung dianggap aneh)
c. Perbincangan
Media sosial sangat mungkin membuat adanya perbincangan
ataupun pemakaian secara dua arah.
d. Keterhubungan
Banyak media sosial berkembang pesat karena mempunyai
suatu kemampuan yang bisa melayani keterhubungan antar
pemakainya, melalui suatu fasilitas tautan (links) ke website,
sumber informasi dan bagi pemakai lainnnya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 45
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Karakteristik Media sosial sebagai salah satu media komunikasi,


media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi
dan inspirasi, tapi juga ekspresi diri (self expression), "pencitraan
diri" (personal branding), dan ajang "curhat" bahkan keluh-kesah
dan sumpah-serapah. Status terbaik di media sosial adalah update
status yang informatif dan inspiratif.

a. Interaktif.
Adanya interaksi antara pengguna media sosial satu dengan
yang lainnya. Komunikasi yang terjadi tidak hanya searah.
Contoh : Saat menggunakan media sosial seperti aplikasi
chat line, di dalam aplikasi ine terdapat fitur multichat yang
didalam obrolan tersebut tidak hanya seorang melainkan bisa
beberapa orang, orang-orang yang tergabung dalam
multichat tersebut bisa memberikan informasi tentang suatu
kejadian tidak hanya seorang, dan pengguna lainnya yang
tergabung bias merespon terhadap informasi yang diberikan.
b. Hipertekstual.
Oleh karena terhubung ke hyperlink, pengguna media sosial
dapat mendapat informasi dari portal-portal berita online yang
semula berita hanya terdapat dimedia cetak seperti koran.
c. Bebas
Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu
Gatekeeper. Sehingga sulit untuk dikendalikan, informasi
yang akan disebar juga sulit untuk disaring.
d. Arus informasinya cepat dan tersebar luas.
Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat dan
tersebar luas di banding media lainnya
e. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
f. Serbal digital.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 46
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Faktor Pendorong Penggunaan Media Sosial

a. Faktor informasi
Konsep hyperlink dan meme di internet memudahkan
penggunan dalam pencarian informasi. Melalui internet
pengguna akan dihadapkan pada gelombang informasi yang
sangat banyak dan diperlukan bagi orang yang pertama kali
menggunakan internet untuk dapat difungsikan secara
optimal.
b. Identitas personal
Pengguna menggunakan media sosial dalam rangka
mengasosiasikan aktor media dengan karakter tertentu pada
dirinya sendiri.
c. Faktor interaksi sosial
Internet telah berhasil selangkah meninggalkan media
konvensional, memudahkan masyarakat berkomunikasi dan
berinteraksi antar penggunanya
d. Faktor hiburan
Orang banyak menggunakan media sosial dengan tujuan
untuk memperoleh kesenangan dan hiburan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 47
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Karakteristik Media sosial sebagai salah satu media komunikasi,
media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi
dan inspirasi, tapi juga ekspresi diri (self expression).
2. Faktor pendorong penggunaan media sosial, antara lain:
a. Faktor informasi;
b. Identitas personal;
c. Faktor interaksi sosial;
d. Faktor hiburan.

Latihan
1. Jelaskan Karakteristik Media Sosial!
2. Jelaskan Faktor Pendorong Penggunaan Media Sosial!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 48
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

JENIS-JENIS MEDIA SOSIAL, EFEK


HANJAR KOMUNIKASI, DAMPAK POSITIF DAN
03 NEGATIF MEDIA SOSIAL
2 JP (90 menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini membahas materi tentang jenis-jenis media sosial, efek
komunikasi dalam media sosial, dampak positif dan negatif komunikasi
media sosial.
Tujuan diberikannya hanjar ini agar peserta didik dapat memahami
jenis-jenis media sosial, efek komunikasi dan dampak positif dan negatif
media sosial.

Kompetensi Dasar

Dapat memahami jenis-jenis media sosial, efek komunikasi dan dampak


positif dan negatif media sosial.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan jenis-jenis media sosial;
b. Menjelaskan efek komunikasi dalam media sosial;
c. Menjelaskan dampak positif dan negatif komunikasi media sosial.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Jenis-Jenis Media Sosial, Efek Komunikasi, Dampak Positif dan Negatif
Media Sosial.
Sub pokok Bahasan:
a. Jenis-Jenis Media Sosial;
b. Efek Komunikasi dalam Media Sosial;
c. Dampak Positif dan Negatif Komunikasi Media Sosial.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 49
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang jenis-
jenis media sosial, efek komunikasi, dampak positif dan negatif
media sosial.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Perkembangan Teknologi Komunikasi/Nurudin, Jakarta:
Rajawali Pers, 2017;

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 50
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif/Muhammad Rusli,


Dadang Hermawan, Ni Nyoman Supuwiningsih, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017;
c. M. Suyanto,tentang Multimedia. 2005.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview;
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 70 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang jenis-jenis media
sosial, efek komunikasi, dampak positif dan negatif media
sosial;
b. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifpan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
c. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami;
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume
tentang materi yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 51
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi yang telah diberikan;

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi yang
telah diberiakn.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 52
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

JENIS-JENIS MEDIA SOSIAL, EFEK KOMUNIKASI,


DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA SOSIAL

1. Jenis-Jenis Media Sosial


a. Relationship Networks
Sosial media yang dipahami oleh masyarakat umum adalah
website yang digunakan untuk bekomunikasi dan
bersosialisasi. Beberapa sosial media yang
masuk dalam kategori Relationship Networks
adalah Facebook, LinkedIn, Google Plus dan sebagainya.
Relationship Networks adalah salah satu fase awal sosial
media yang diluncurkan ke publik. Biasanya dengan fitur
halaman profil, yang berisi foto, biodata dan informasi
tambahan lain mengenai pengguna.
Tidak jarang pengguna dianjurkan untuk mendaftar dengan
nama asli, tapi sebagian besar sosial media bisa digunakan
secara gratis.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 53
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Relationship Networks memudahkan pengguna untuk


berkomunikasi melalui satu tempat, yaitu pada
dinding(Walls), Timelines atau Private Messages (PM).
Ditambah fitur berbagi(sharing) informasi kepada seluruh
jaringan hanya dengan satu klik.
Jenis Relationship Networks pun bermacam-macam, mulai
dari yang profesional untuk mencari pekerjaan, terhubung
dengan sesama profesional dan berbagi rekomendasi
perusahaan. Ada pula Relationship Networks yang berfungsi
sebagai biro jodoh untuk mencari pasangan yang berlokasi
disekitar pengguna.
Relationship network juga menawarkan cara yang menarik
bagi brand atau bisnis untuk terhubung dengan
pengguna(konsumen) secara pribadi. Jaman sekarang bagi
sebuah brand sangatlah penting untuk memiliki Facebook
Page, Instagram atau akun Twitter. Akun sosial media
seperti ini bisa dimanfaatkan untuk terhubung dengan
konsumen via online seperti menjawab keluhan dan
pertanyaan.
b. Media Sharing Networks
Sosial Media ini ditentukan oleh jenis media yang dibagikan
antara penggunanya. Facebook dan Twitter memiliki
kemampuan berbagi video dan gambar yang sangat bagus.
Tapi, mayoritas content (postingan) yang dibagikan oleh
pengguna pada sosial media ini mengandung teks.
Berbeda dengan channel sosial media lain, pada Flickr atau
Instagram, content visual merupakan fokus utama mereka.
Pengguna memang diberikan fitur untuk mengunggah dan
mengedit gambar sebelum menambahkan caption atau
mention/tag pengguna lain.
Begitu juga dengan channel sosial media seperti YouTube
dan Vimeo serta aplikasi seperti Vine dan Snapchat yang
menggunakan video sebagai content utamanya.
Ketika ingin menentukan apakah bisnis Anda membutuhkan
sosial media, sangat penting untuk memikirkan apakah ada
sumber daya yang tersedia untuk dibagikan.
Tentukan tujuan utama Anda dalam menggunakan sosial
media. Dibutuhkan waktu dan tenaga (dan mungkin sumber
daya uang) untuk mengelola media sosial. Jika Anda ingin
berkonsultasi, kami dari Progresstech siap membantu Anda.
c. Online Reviews
Sosial media untuk Online Reviews berbasis lokasi seperti
OpenRice, TripAdvisor & Zomato memiliki daya tarik

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 54
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

tersendiri sebagai sosial media yang mengadopsi teknologi


Geolocation.
Geolocation (geolokasi) adalah sebuah sistem identifikasi
lokasi geografis untuk menemukan lokasi suatu objek seperti
smartphone atau komputer yang terhubung ke
internet. Teknologi inilah yang kini secara tidak langsung
membuat sosial media menjadi semakin berkembang.
Ditambah semakin banyak pengguna yang lebih memilih
untuk mencari rekomendasi baik dari internet maupun
rekomendasi teman untuk tempat makan.
Kini situs Online Reviews sudah sangat bervariasi jenisnya
mulai dari hotel, restoran atau bahkan perusahaan. Kini
Online Reviews memiliki andil yang cukup besar dalam
pengambilan keputusan pembelian konsumen, dibanding
sebelumnya.
Situs penyedia jasa besar seperti Airbnb dan Uber, sangat
bergantung pada review dari konsumen. Hal ini sangat
penting bagi konsumen yang ingin mengetahui kualitas dari
layanan yang ditawarkan.

Sangat penting bagi sebuah brand untuk memiliki fitur Online


Reviews, baik itu positif atau negatif tetap berguna untuk
menjaga hubungan antara brand dengan konsumen.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 55
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Internet adalah sumber informasi kolektif yang sangat besar,


dan bisa dimanfaatkan dengan efektif jika paham betul
caranya. Dan kini semakin banyak konsumen yang memilih
untuk mengacu kepada opini publik/testimonial sebelum
membeli sebuah produk atau menggunakan suatu jasa.
d. Forum Diskusi
Forum diskusi adalah salah satu jenis sosial media pertama
yang ada pada masa awal internet. Jauh sebelum pengguna
internet menggunakan Facebook untuk tag teman di foto,
mereka berkumpul di forum diskusi.
Pengguna internet bertukar pesan di forum untuk membahas
video game favorit sampai film terbaru, bahkan bertanya
mengenai masalah kerusakan komputer di forum.

Perbedaan yang cukup besar antar forum dan sosial media


masa kini adalah anonimitas para penggunanya. Pada masa
itu, forum tidak menganjurkan pengguna untuk mendaftar
dengan nama dan identitas asli, semua orang bisa menjadi
siapa saja.
Berbeda dengan sosial media masa kini yang sangat
menganjurkan para penggunanya untuk mencantumkan
nama, lokasi bahkan foto asli.
Meskipun anonimitas menjadi fitur yang menarik bagi
sebagian orang, tapi bagi sebuah brand hal ini tidak
direkomendasikan saat melakukan pemasaran. Karena
sebuah brand butuh untuk dikenal, bukan sebaliknya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 56
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Social Publishing Platforms


Yang termasuk Social Publishing Platforms adalah blog dan
microblog, dimana artikel yang ditulis dapat dibagikan untuk
dibaca antara sesama pengguna.
Platforms ini terbagi mulai dari yang sosial media yang bisa
digunakan untuk interaksi real-time seperti Twitter yang
masuk dalam kategori microblogging.
Sementara Medium dan Tumblr yang masuk dalam kategori
interactive social publishing, berbeda dengan pendahulunya
WordPress dan Blogger yang merupakan traditional blogging
platforms.
Meskipun dengan Twitter for business (iklan via Twitter) Anda
bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen, tapi dengan
blog efek yang dihasilkan tetap tidak akan sama.
Apalagi bila Anda mengkombinasikan konten teks Anda
dengan konten visual seperti gambar dan/atau video. Jika
Anda ingin melakukan blogging melalui video, Anda bisa
menggunakan VLOG.
Jika salah satu strategi pemasaran Anda adalah content
marketing, pemasaran akan lebih efektif bila menggunakan
blog. Blog tidak hanya meningkatkan awareness dari bisnis
dan meningkatkan engagement pada sosial media seperti
Facebook fanpage. Tapi juga bisa membantu brand Anda
menjadi penguasa di niche market yang ditargetkan.
f. Bookmarking Sites
Pada masa-masa awal internet untuk mencari sebuah
informasi atau konten tidaklah mudah. Berbeda dengan saat
ini, begitu banyak website yang menyediakan informasi untuk
masing-masing kategori spesifik.
Google tentu saja bisa membantu Anda mencari ketika Anda
tahu apa yang ingin dicari. Tetapi jika Anda hanya memiliki
semacam ide atau gambaran saja, jawabannya adalah
bookmarking sites.
Bookmarking Sites adalah web services seperti
StumbleUpon, Pinterest dan Flipboard. Pengguna
menggunakan website-website ini untuk mengumpulkan
konten dari manapun di internet lalu menyimpannya didalam
akun mereka.
Content yang mereka simpan bentuknya bermacam-macam,
bisa dalam bentuk gambar, video atau link ke website yang
menurut mereka menarik. Kumpulan content tersebut
kemudian diberi judul dan label untuk menjelaskan isinya dan
memudahkan pengguna lain untuk menemukannya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 57
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Content yang mereka simpan ini bisa dibuat private atau


bebas diakses oleh publik dan dibagikan ke pengguna lain.
Biasanya Bookmarking Sites akan menyarankan content
yang memiliki kemiripan dengan link website atau gambar
yang pernah pengguna simpan sebelumnya.
Pertama-tama sebuah brand bisa mendapat keuntungan jika
website mereka mudah untuk dibookmark. Hal ini
mengharuskan website untuk dioptimisasi pada bagian judul
dan gambar pada RSS feeds, agar lebih mudah diakses dan
dibaca.
Selain itu pastikan content dalam website seperti artikel,
gambar dan video sudah kompatibel untuk dibagikan melalui
Bookmarking Sites seperti Pinterest.
Caranya, persiapkanlah konten visual website Anda
semenarik mungkin agar terlihat bagus saat dishare melalui
Pinterest. Kedua, Bookmarking Sites adalah alat yang baik
untuk mengumpulkan konten menarik yang bisa dibagikan
lagi.
Anda bisa membuat board sendiri di Pinterest atau magazine
Flipboard untuk mengumpulkan konten menarik yang sesuai
dengan topik bisnis Anda. Atau, Anda juga bisa menampilkan
konten dari blog Anda sendiri untuk dibagikan melalui sosial
media ini.
g. Interest-based networks
Salah satu kelebihan yang diberikan oleh sosial media adalah
kemudahan untuk mempertemukan sekumpulan orang
dengan minat yang sama. Tidak peduli seberapa spesifik pun
hobi yang dicari, saat ini sudah cukup banyak komunitas yang
berkembang dengan bantuan sosial media.
Selain Facebook Groups dan Linkedin Groups serta Google+
communities, masih ada banyak lagi sosial media lain yang
bisa digunakan untuk komunitas.
Last.fm salah satunya, adalah sosial media untuk musisi dan
pendengar musik, sementara Goodreads yang diperuntukan
bagi penulis dan pecinta buku. Serta ada IMDB dan Rotten
Tomatoes yang menjadi tempat berkumpulnya para
penggemar dan kritikus film.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 58
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bagi Anda yang sedang melakukan pemasaran di sosial


media, bukan berarti Anda harus membuat akun untuk
Interest-based Networks yang disebutkan diatas.
Karena akan sangat sulit untuk mengelola begitu banyak
akun sosial media. Tapi ini akan berbeda bila konsumen
Anda memang memiliki minat yang sama dan Anda memiliki
data pendukung untuk hal ini. Dan memang bisnis Anda ada
pada area yang mendukung untuk memiliki komunitas atau
konsumen dengan minat yang sama.
Contohnya adalah rumah penerbit buku yang memiliki
konsumen para pecinta buku, dalam hal ini konsumen bisa
digabungkan kedalam sebuah komunitas. Sosial media
berbasis komunitas dan hobi adalah tempat yang potensial
untuk membuat bisnis Anda sejalan dengan trend yang ada.
h. E-commerce
Terakhir tapi cukup penting, dan sedang menjadi trend akhir-
akhir ini, adalah sosial media yang memudahkan pengguna
untuk melihat-lihat produk dan berbelanja hanya dengan
sentuhan jari.
Situs seperti Polyvore menampilkan produk yang
dikumpulkan dari berbagai penjual dalam sebuah market
place. Kemudian situs Etsy yang memperbolehkan UKM dan
pengrajin lokal untuk menjual produk mereka secara online.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 59
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Beberapa tahun belakangan ini elemen e-commerce telah


diadopsi oleh berbagai sosial media yang pada awalnya
berada dikategori yang berbeda seperti Pinterest, Twitter dan
Facebook. Banyak konsumen, terutama generasi milenial
yang sangat suka mencari produk dan berbelanja via online.
Anda bisa melakukan hal ini jika brand Anda cukup populer
dan memiliki toko online cukup besar yang bisa membuat
konsumen dari generasi Y tertarik. Sosial media dengan fitur
E-commerce seperti Pinterest, bisa menjadi solusi bagi brand
yang memiliki online store pada websitenya.

2. Efek Komunikasi Dalam Media Sosial


a. Efek Kehadiran Massa
Kehadiran media sudah menjadi pesan. Apakah dapat
diterima oleh masyarakat atau ditolak oleh masyarakat.
b. Efek Ekonomis
Kehadiran media menggerakkan berbagai usaha. Seperti,
kehadiran blog, instagram, e-mail yang memudahkan
pengusaha untuk membuka online shop, memperluas
pasarnya melalui promosi online yang tidak banyak
memakan biaya bahkan dapat menarik lebih banyak
pelanggan. Pelanggan pun menjadi mudah untuk melihat
barang yang dijual oleh pengusaha tersebut, tidak harus
datang ke tempatnya melalui media sosial instagram
misalnya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 60
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Efek Sosial

Pengguna media sosial di Indonesia terus berkembang dari


tahun ke tahun. Mengacu pada data Hootsuite dan
WeAreSocial tentang jumlah penetrasi pengguna internet
dan media sosial di Indonesia, bahwa per Januari 2018
diperoleh data bahwa dari 265 juta penduduk Indonesia
terdapat 132,7 juta orang merupakan pengguna internet dan
130 juta orang merupakan pengguna media sosial.
Data tersebut meningkat dibandingkan data Januari 2017
yang menunjukkan 106 juta pengguna media sosial dari 262
juta penduduk Indonesia. Dari data tersebut diperoleh
informasi bahwa sekitar 49 % penduduk Indonesia telah
menggunakan media sosial dan telah terjadi peningkatan 25
% atau sekitar 24 juta orang dibanding tahun 2017. Dari data
Hootsuite juga diperoleh bahwa 5 media sosial yang sering
digunakan adalah Youtube di peringkat pertama, Facebook
menyusul dan diikuti oleh Whatsapp, Instagram dan LINE.
Pada satu sisi pertumbuhan media sosial ini membawa
dampak positif bagi sosial kita yakni meningkatnya
kepedulian sosial masyarakat kita terhadap berbagai
kejadian di sekitar seperti empati masyarakat membantu
donasi korban bencana yang diviralkan melalui media sosial,
begitu juga masyarakat dapat memviralkan seorang nenek
yang tetap berjualan koran di pinggir jalan di Surabaya yang
akhirnya mengetuk perhatian pemerintah untuk membantu
nenek tersebut.
Namun kehadiran media sosial juga membawa dampak
negatif bagi kondisi sosial mulai dari lingkungan keluarga inti
hingga masyarakat. Misalnya selama bulan Agustus 2017
terdapat 157 kasus perceraian di pengadilan agama kota
Depok dan tercatat 1862 dari 2231 kasus perceraian di
pengadilan kota Bekasi pada periode Januari hingga Oktober
2017 yang disebabkan oleh aktivitas mereka di media sosial.
Aktivitas percakapan romantis dan unggahan foto mesra
bersama lawan jenis di media sosial telah meningkatkan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 61
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kecemburuan dan selanjutnya mengalami pertengkaran


hingga berakhir perceraian. Belum lagi aksi persekusi, bully
melalui media sosial bahkan viralnya beberapa video pelakor
menjadi keprihatinan tersendiri yang sejatinya menjadi perlu
diminimalisir.
Media sosial sejatinya adalah suatu sarana untuk membantu
manusia dalam berkomunikasi dengan banyak pihak tanpa
mengalami batasan ruang dan waktu. Masalah sosial
memang telah mengalami pergeseran dari dunia nyata ke
dunia maya khususnya media sosial. Oleh sebab itu perlu
bijak dalam penggunaan media sosial seperti tetap menjaga
nilai atau etika di dunia nyata bersosialisasi kita saat kita
komunikasi di dunia maya, tetap mengutamakan sosialisasi
nyata dengan lingkungan sekitar, saling mengingatkan dan
menegur dengan sopan.
d. Efek penghilang perasaan

Dengan menggunakan media sosial tersebut rasa sedih,


marah kita bisa hilang dan menjadi rasa bahagia atau malah
sebaliknya. Contohnya, saat kita menonton video lucu dari
media online YouTube kita akan terbawa cerita dari video
tersebut dan ikut tertawa sehingga, rasa sedih yang kita
rasakan sebelumnya akan hilang.
e. Efek Afektif
Media sosial mempengaruhi perasaan seseorang. Sebagai
contoh, saat orang mendapat kabar atau informasi tentang
kelahiran seorang bayi dari teman orang tersebut maka orang
yang mendapat kabar akan merasa terharu dan bahagia.
f. Efek Kognitif
Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi gaya
hidup masyarakat namun juga mempengaruhi bidang
pendidikan yang ada di Indonesia. Salah satu buktinya
adalah e-library dan website-website pendidikan lainnya
seperdia academia.id yang melayani tanya jawab antar
penggunanya. Selain itu ada juga portal-portal berita online

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 62
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

seperti kompas,detik, vivanews, dan lain-lain. Media


memberikan efek kognitif atau menambah pengetahuan
penggunanya, dengan menggunakan media sosial tersebut
pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi-
informasi terkini ataupun yang lampau, dengan tampilan yang
lebih menarik dan interaktif.
g. Efek Behavioural
Media sosial juga memberikan efek atau pengaruh terhadap
perilaku penggunanya. Contohnya, saat seseorang terlalu
sering menonton film kekerasan atau psikopat lama-
kelamaan orang tersebut akan muncul keinginan melakukan
adegan-adegan yang telah ditontonnya dan cenderung
melakukan kekerasan saat marah.

3. Dampak Positif Dan Negatif Komunikasi Media Sosial


a. Dampak Positif komunikasi media sosial:
1) Memudahkan berinteraksi dan berkomunikasi.
2) Dapat digunakan sebagai media promosi yang
terjangkau dan mudah.
3) Mempermudah arus informasi.
4) Memudahkan para penggunanya dalam menyampaikan
pendapat dan aspirasi.
b. Dampak Negatif komunikasi media sosial:
1) Munculnya cyber-crime atau kejahatan atau tindak
criminal yang dilakukan melalui internet salah satunya
adalah melalui media sosial. Seperti, penipuan online
shop, pemerkosaan, dan penculikan.
2) Mudahnya akses untuk mendapatkan konten-konten
yang berbau pornografi.
3) Ketergantungan atau kecanduan terhadap media
sosial.
Menurut salah satu portal berita online, bahwa orang
yang kecanduan terhadap sosial merupakan pertanda
jiwa yang hampa. Hal ini juga berhubungan dengan tipe
kepribadian yang ada dilim diri manusia. Semakin
introvert seseorang, maka ia akan semakin kecanduan
dan aktif di media sosial karena orang yang introvert
cenderung untuk menutup dirinya, sulit untuk bisa
terbuka kepada orang-orang yang belum benar-benar
dia kenal secara lahir dan batin sehingga, memilih
media sosial sebagai “buku harian”nya, tempatnya
berbagi cerita. Contohnya anak remaja yang

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 63
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

memposting kegiatan sehari-hari mereka, perasaan


mereka saat itu. Padahal apa yang ditunjukkannya
disosial media belum tentu keadaan yang sebenarnya.
4) Siswa menjadi kurang fokus dalam belajar.
5) Remaja menjadi lebih narsis.

Rangkuman
1. Forum diskusi adalah salah satu jenis sosial media pertama yang
ada pada masa awal internet. Jauh sebelum pengguna internet
menggunakan Facebook untuk tag teman di foto, mereka
berkumpul di forum diskusi.
2. Media sosial sejatinya adalah suatu sarana untuk membantu
manusia dalam berkomunikasi dengan banyak pihak tanpa
mengalami batasan ruang dan waktu. Masalah sosial memang
telah mengalami pergeseran dari dunia nyata ke dunia maya
khususnya media sosial. Oleh sebab itu perlu bijak dalam
penggunaan media sosial seperti tetap menjaga nilai atau etika di
dunia nyata bersosialisasi kita saat kita komunikasi di dunia maya,
tetap mengutamakan sosialisasi nyata dengan lingkungan sekitar,
saling mengingatkan dan menegur dengan sopan.
3. Cyber-crime atau kejahatan atau tindak criminal yang dilakukan
melalui internet salah satunya adalah melalui media sosial.
Seperti, penipuan online shop, pemerkosaan, dan penculikan.

Latihan
1. Jelaskan Jenis-Jenis Media Sosial!
2. Jelaskan Efek Komunikasi dalam Media Sosial!
3. Jelaskan Dampak Positif dan Negatif Komunikasi Media Sosial!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 64
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HANJAR COUNTER OPINI


04 4 JP (180 menit)

Pengantar

Dalam Hanjar ini membahas materi hakikat counter opini, cara membuat
pesan atau informasi sederhana, analisa pesan, pengumpulan
informasi, metode dan cara bertindak dalam counter opini.
Tujuan diberikannya Hanjar ini agar peserta didik dapat menerapkan
counter opini.

Kompetensi Dasar

Dapat menerapkan counter opini.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan hakikat counter opini;
b. Menjelaskan cara membuat pesan atau informasi sederhana;
c. Menjelaskan analisa pesan dan pengmpulan informasi;
d. Menjelaskan metode dan cara bertindak dalam counter opini.
e. Melakukan counter opini dalam komunikasi media sosial.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Counter Opini.
Sub pokok Bahasan:
a. Hakikat counter opini;
b. Cara membuat pesan atau informasi sederhana;
c. Analisa pesan dan pengmpulan informasi;
d. Metode dan cara bertindak dalam counter opini.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 65
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang counter
opini.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Praktik/Drill
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan materi tentang
counter opini dalam komunikasi media sosial.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Perkembangan Teknologi Komunikasi/Nurudin, Jakarta:
Rajawali Pers, 2017;
b. Multimedia Pembelajaran yang Inovatif/Muhammad Rusli,
Dadang Hermawan, Ni Nyoman Supuwiningsih, Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2017;

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 66
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. M. Suyanto,tentang Multimedia. 2005.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview;
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 70 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang counter opini;
b. Pendidik menjelaskan dan memberikan contoh materi
counter opini dalam komunikasi media sosial;
c. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifpan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
d. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami;
e. Peserta didik mempraktikkan counter opini dalam komunikasi
media sosial.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
4. Tes Sumatif : 90 menit

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 67
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil pembuatan video setelah
pelaksanaan IBL.

Lembar Kegiatan
1. Peserta didik mempraktikan pembuatan laporan pelaksanaan tugas
kepolisian dengan menggunakan aplikasi multimedia;
2. Peserta didik saat pelaksanaan IBL membuat video kegiatan siswa
yang berhubungan 5 Fungsi Teknis Kepolisian.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 68
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

COUNTER OPINI

1. Hakikat counter opini


a. Pengertian counter opini
Berkembangnya informasi di ranah publik dengan variasi
gaya bahasa berimplikasi pada munculnya beragam persepsi
pada masyarakat. Polri sebagai salah satu sumber informasi
media, juga dapat terimbas dengan gaya menulis setiap
media. Tidak jarang dari sebuah isu akan muncul beberapa
persepsi, hal itu dikarenakan media menulis dan
menyebarkan berita dilihat dari segala sisi. Satu isu
berkembang menjadi beragam informasi, apabila informasi
tersebut di munculkan setiap hari maka akan membentuk
opini publik.
Informasi kepolisian yang langsung disampaikan oleh pejabat
Polri merupakan berita resmi yang sudah dijamin
kebenarannya. Namun, terkadang informasi tersebut
dipelintir oleh media yang menjadi blunder seolah
memojokan Polri. Hal ini dapat merugikan Polri, oleh karena
itu perlu untuk dilakukan upaya counter opini.
Counter opini adalah upaya untuk menanggapi serangkaian
pesan negatif dalam bentuk narasi, video, gambar yang
bertujuan mendiskreditkan Polri. Pihak-pihak yang ingin
mendiskreditkan Polri, yang ingin melemahkan Polri
berupaya menggulirkan pesan-pesan negatif kepada
masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat terpengaruh
dan mendukungnya. Pesan atau informasi yang disampaikan
bisa terselubung atau terang-terangan. Dalam konteks ini,
dibutuhkan kepekaan dari Polri untuk menanganinya melalui
upaya counter opini.
b. Tujuan counter opini.
Penyebaran pesan atau informasi di publik yang tidak bisa
dikontrol, berimplikasi pada maraknya berita-berita yang
terkadang menyudutkan Polri. Pihak ektrimis memanfaatkan
berkembangnya media sosial dan online untuk memudahkan
tujuannya. Pemberitaan yang sengaja digulirkan guna
melemahkan Polri banyak bermunculan, dapat berbentuk
narasi, gambar dan video yang isinya mendiskreditkan Polri.
Mencermati kondisi demikian, Polri harus mampu membuat
berita tandingan dengan berisi informasi yang benar serta
memunculkan berita positif secara terus menerus sehingga

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 69
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

berita negatif Polri akan hilang dengan sendirinya. Dalam


konteks demikian maka counter opini memiliki tujuan untuk
menutup, mematahkan dan menggeser informasi yang
mendiskreditkan institusi Polri.
c. Tema dan simbol.
Kita hidup ditengah banyaknya permasalahan sosial seiring
dinamika kehidupan. Keteraturan yang didambakan
masyarakat sering diwarnai dengan ketidakharmonisan,
sengketa, perselisihan, adu domba bahkan saling
membunuh. Inilah kehidupan yang sebenarnya, sebagian
orang menginginkan kehidupan yang aman, tertib dan damai.
Sebaliknya, sebagian lagi menginginkan memecah situasi
damai dengan aksi-aksi yang dapat merugikan masyarakat
lainnya.
Misalnya dalam aksi 411 dan aksi 212 di bunderan HI, Jakarta
Pusat, didalam aksi tersebut terdapat tema dan simbol.
Temanya adalah kasus penistaan agama, sedang simbolnya
dengan gambar Ahok berada di dalam terali besi (penjara)
dan gambar lainnya. Dalam sebuah aksi yang dilakukan
kelompok tertentu, mereka talah melakukan perencanaan
matang dengan melakukan tindaka-tindakan tersembunyi
untuk mempengaruhi masyarakat.
Tema adalah kalimat persuasif yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada audiens. Kalimat ini memuat
kekurangan dan pokok permasalahan dari suatu isu yang
sedang trend (trending topik) yang akan di kembangkan dan
disebarluaskan. Kalimat ini juga mencakup keseluruhan
informasi tentang suatu pandangan yang akan disampaikan
kepada masyarakat atau para penerima pesan/informasi.
Sedangkan simbol merupakan data pendukung dari tema
yang berbentuk gambar, bentuk atau benda yang mewakili
suatu gagasan. Sebuah arti untuk menyampaikan tema
sketsa atau karikatur untuk mendukung tema/ kata-kata.
Simbol juga digunakan sebagai alat bantu untuk memberi
penekanan/ pengingat pada tema yang ditampilkan dalam
serangkaian pesan. Simbol harus memiliki arti dan
popular/familiar disesuaikan dengan sasaran yang dituju,
misalnya untuk kalangan anak-anak, remaja dan dewasa,
agar pesan dapat tersampaikan secara efektif.
d. Propaganda.
Pesan atau informasi yang sengaja disebarkan dengan
tujuan mendiskreditkan Polri disebut propaganda.
Propaganda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2015
menjelasakan yaitu, penerangan (paham, pendapat,narasi)
yang benar maupun salah yang dikembangkan dengan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 70
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap


atau tindakan tertentu (biasanya disertai dengan informasi
yang tidak logis).

2. Cara membuat pesan atau informasi sederhana.


Organisasi Polri selaku lini terdepan dalam harkamtibmas dan
pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat.
Berinteraksi secara lansung, melakukan komunikasi dua arah
dalam rangka pemberian layanan kepolisian. Pemberian informasi
yang baik disesuaikan dengan siapa penerima pesannya, tidak
terkecuali bagi pemberian pesan untuk medias sosial dan media
massa. Karena penguatan kepercayaan publik bukanlah proses
yang instan, perlu konsistensi dan usaha jangka panjang tanpa
terputus. Berikut rumusan atau cara pemyampaikan informasi
guna untuk membangun citra positif Polri, sebagai berikut :
a. Memberikan pesan yang menampilkan kebijakan humanis
Polri merupakan hal utama dalam menyusun pesan, dengan
menginformasikan kepada masyarakat akan tujuan baik
institusi Polri.
b. Menampilkan nilai dasar yang dipegang teguh Polri dalam
menjalankan tugas lewat informasi positif dan penuh
harapan.
c. Menggunakan bahasa yang tepat dan mengutamakan
pendekatan budaya.
d. Menggunakan kelebihan institusi legal, yaitu
mendayagunakan kekuatan pengaruh strategis.
e. Menggunakan kedudukan selaku aparatur negara yang
berdasarkan hukum untuk mendiskreditkan ekstrimis dan
pesan-pesannya dengan kejujuran, akurat, dan pelaksanaan.
Terdapat beberapa peristiwa yang dapat menjadi momen/celah
berbahaya bagi citra Polri, namun jika dikelola dengan baik
informasi dari suatu peristiwa mampu menjadi jendela prestasi
keberhasilan Polri terhadap kelompok radikal atau ektrimis, antara
lain :
a. Penggerebekan teroris dan penyitaan barang bukti.
b. Jatuhnya korban sipil, termasuk anak-anak.
c. Terjadi kerusakan pada sekitar tempat kejadian perkara.
d. Kelalaian atau kesalahan polisi.
e. Petugas kepolisian yang terbunuh saat bertugas.
f. Tersangka yang terbunuh saat dilakukan penangkapan atau
operasi.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 71
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Untuk dapat menyampaikan pesan atau informasi


secara efektif, kepolisian harus mampu mengantisipasi
reaksi yang akan mucul dari kelompok radikal dan berusaha
untuk mengurangi/mencegahnya melalui pemberitaan positif
dan bermanfaat secara terus menerus.

3. Analisa pesan atau informasi.


Membaca sebuah pesan dari kaum ekstrimis tidak bisa hanya
melihat dari tampilannya, namun harus lebih mendalam untuk
mendapatkan apa yang sebenarnya menjadi esensi/target utama
daripada pesan tersebut. Terdapat beberapa pertanyaan yang
dapat membantu dalam memahami isi pesan sesungguhnya,
antara lain:
a. Apa hasil dari analisa pesan yang disampaikan ?
b. Apakah program kelompok lawan (ekstrimis) memiliki
pengaruh, baik jangka panjang maupun jangka pendek ?
c. Apakah program akan berpengaruh di masa yang akan
datang jika tidak disampaikan ?
Pengumpulan Informasi.
Satker dan satwil manapun dalam kepolisian saat ini dituntut untuk
mampu mengumpulkan dokumentasi atau informasi penting ketika
melakukan tanggung jawab dan tugas rutin harian. Hal ini dapat
digunakan sebagai dasar database berita positif Polri. Proses
pengumpulan informasi ini sebagai langkah awal untuk melakukan
counter opini. Hal ini dikarenakan, counter opini dilakukan
berdasarkan narasi yang didukung data, foto, video dan bentuk
lainnya yang mampu mengembalikan citra Polri pada posisi yang
positif. Terdapat dua kategori sumber dokumen:
a. Dokumen dari sumber media dan media sosial (internet,
media cetak, media elektronik).
b. Dokumen yang terdapat di database maupun dokumen
sitaan. (Setiap dokumen yang dimiliki tersangka atau kriminal
yang diambil oleh kepolisian).
Pengumpulan Informasi Lawan.
Belakangan ini Polri banyak dibombardir serangan informasi yang
menyudutkan baik di media sosial dan media online, sehingga
terbentuk opini negatif. Munculnya informasi tersebut, ada yang
murni dari masyarakat, ada yang lewat kelompok-kelompok yang
bersebrangan dengan Polri dan pemerintah. Mereka
menyebarkannya melalui tempat-tempat yang mudah dilihat oleh
masyarakat luas, seperti :

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 72
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Polisi yang di lapangan dan berhadapan dengan


masyarakat.
b. Berita Televisi.
c. Surat Kabar.
d. Majalah.
e. Sumber Berita (Metro Tv, Tv One, BCC, CNN, AlJazeera,
dll.).
f. Organisasi Internasional dan Organisasi non pemerintah.
g. Situs Internet.
h. Media Sosial (Facebook/Twitter/Ig/Path/Youtube).
i. Radio.
j. Flyer/Selebaran.

4. Metode dan Cara Bertindak dalam Counter Opini


a. Cara Bertindak dalam Counter Opini.
1) Beritahukan pimpinan tentang propaganda yang
sedang berlangsung.
2) App anggota atas temuan yang didapat.
3) Rekomendasikan counter opini terhadap
pesan/informasi pihak ekstrimis. Tentunya dengan
melakukan diseminasi informasi yang didukung dengan
fakta dan jujur, dengan tanpa membahayakan tugas-
tugas kepolisian.
4) Merekomendasikan tanggapan yang humanis, tidak
berakibat blunder dan tidak memunculkan wacana-
wacana yang berujung riuh di media.
5) Siapkan poin penting dalam skenario yang berbeda,
yang berhubungan dengan aksi terkait
6) Cepat buat kesimpulan dengan fakta sebenarnya dan
kredibel serta cara untuk menindaklanjuti setiap aksi.
7) Tepat waktu dan secara berkala mengeluarkan fakta
yang relevan kepada masyarakat.
8) Informasikan kepada masyarakat bahwa akan ada
pengarahan penuh setelah proses penyidikan selesai.
9) Siapkan pengarahan/siaran berita/press rilis.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 73
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Metode Counter Opini.


Ketika banyak serangan berita yang ingin melemahkan Polri
dari kaum ekstrimis, maka yang dapat dilakukan adalah
dengan tetap melaksanakan tugas pokok sebaik-baiknya.
Beberapa hal yang dilakukan oleh Polri adalah sebagai
berikut:
1) Polisi tetap melakukan tugasnya dengan menjaga
keamanan masyarakat.
2) petugas kepolisian akan tetap melindungi
masyarakatnya walaupun berbeda keyakinan.
3) Polri menyampaikan bahwa ajaran semua agama tidak
mengijinkan umatnya saling menyerang/menghina
agama lain,
4) Metode Berbasis Logika.
a) Pesan: Tindakan tertentu harus diambil untuk
mencegah malapetaka.
b) Digunakan oleh kelompok ekstrimis: Jihad
dengan kekuatan senjata untuk membela umat
Islam adalah wajib dan merupakan bagian integral
dari Islam.
c) Kemungkinan Kontra Pesan:
Kebanyakan pelaku terorisme di Indonesia adalah
islam radikal dan korbannya adalah banyak yang
beragama muslim. Metode Penghargaan.
a) Pesan yang diusung: Kita akan menang atas
pemerintah.
b) Digunakan oleh Ekstrimis: Menghilangkan
penindasan oleh Polisi akan memungkinkan
Indonesia untuk memperkuat dirinya melalui Jihad
yang keras, yang akan dihargai oleh Allah lebih
dari berpuasa, berdoa atau sedekah.
c) Kemungkinan Kontra Pesan:
(1) Kepolisian melindungi Muslim dan non-
Muslim Indonesia. tugas mereka adalah
melindungi seluruh warga Indonesia.
(2) Kekerasan melanggar hukum, hukum
negara, dan hukum semua agama.
(3) Menghilangkan pemerintahan sekarang
akan menghilangkan seluruh jerih payah
hasil politik dan ekonomi yang telah dibentuk
selama berpuluh tahun.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 74
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

CONTOH COUNTER OPINI :


Peristiwa Bom Thamrin

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 75
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dalam peristiwa tersebut banyak informasi liar yang


beredar, yaitu adanya hoax bahwa kedutaan AS sudah
mengetahui lebih awal peristiwa tersebut. Selain itu media
TV menyiarkan adanya ancaman bom di Slipi dan Kuningan.
Selain itu di media sosial juga banyak memberitakan bahwa
ini adalah pengalihan isu terkait perpanjangan kontrak
Freeport.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 76
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 77
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tindakan yang dilakukan Divisi Humas Polri:


1) Melakukan update kondisi di lapangan melalui medsos
secara berkala, yang terdiri dari: adanya peristiwa bom
di Thamrin, Jumlah Korban dan pelaku serta tempat
dirawatnya. statement presiden terkait peristiwa
pengeboman
2) Membuat gerakan hashtag #KamiTidakTakut dan
membuat broadcast message kepada grup tokoh
masyarakat dan artis untuk aksi #KamiTidakTakut

Dengan update dan aliran informasi tersebut akhirnya


masyarakat mengapresiasi tindakan Polri. Dan masyarakat
lupa akan teror yang telah dibuat oleh Teroris.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 78
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 79
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 80
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 81
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Contoh terbaru

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 82
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 83
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Counter opini adalah upaya untuk menanggapi serangkaian pesan
negatif dalam bentuk narasi, video, gambar yang bertujuan
mendiskreditkan Polri.
2. Berikut rumusan atau cara pemyampaikan informasi guna untuk
membangun citra positif Polri, sebagai berikut :
a. Memberikan pesan yang menampilkan kebijakan humanis
Polri merupakan hal utama dalam menyusun pesan, dengan
menginformasikan kepada masyarakat akan tujuan baik
institusi Polri.
b. Menampilkan nilai dasar yang dipegang teguh Polri dalam
menjalankan tugas lewat informasi positif dan penuh
harapan.
c. Menggunakan bahasa yang tepat dan mengutamakan
pendekatan budaya.
d. Menggunakan kelebihan institusi legal, yaitu
mendayagunakan kekuatan pengaruh strategis.
e. Menggunakan kedudukan selaku aparatur negara yang
berdasarkan hukum untuk mendiskreditkan ekstrimis dan
pesan-pesannya dengan kejujuran, akurat, dan
pelaksanaan.
3. Belakangan ini Polri banyak dibombardir serangan informasi yang
menyudutkan baik di media sosial dan media online, sehingga
terbentuk opini negatif. Munculnya informasi tersebut, ada yang
murni dari masyarakat, ada yang lewat kelompok-kelompok yang
bersebrangan dengan Polri dan pemerintah.
4. Rekomendasikan counter opini terhadap pesan/informasi pihak
ekstrimis. Tentunya dengan melakukan diseminasi informasi yang
didukung dengan fakta dan jujur, dengan tanpa membahayakan
tugas-tugas kepolisian.

Latihan
1. Jelaskan Hakikat counter opini;
2. Cara membuat pesan atau informasi sederhana;
3. Analisa pesan dan pengmpulan informasi;
4. Metode dan cara bertindak dalam counter opini.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 84
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK
MILIKDINAS
DINAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)


TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
(HUBUNGAN POLISI DENGAN MASYARAKAT)
untuk

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LATIHAN SISWA DIKTUKBA POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2020
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HUBUNGAN POLISI DENGAN


HANJAR MASYARAKAT
10 JP (450 menit)

Pendahuluan
Perkembangan dunia Information Technology (IT) dalam sepuluh tahun
terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan
dengan ditandai munculnya berbagai macam teknologi baru untuk
kepentingan manusia dan khususnya dunia IT. Perkembangan ini
membawa dampak yang cukup signifikan bagi aktifitas manusia, salah
satu contohnya adalah penggunaan teknologi IT untuk membangun
sistem informasi manajemen yang dapat memberikan informasi yang
berguna untuk kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
Penggunaan Teknologi IT di berbagai instansi pemerintah maupun
swasta saat ini sudah tidak bisa di tawar-tawar lagi, kebutuhan akan
penyajian informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan syarat
mutlak untuk kemajuan organisasi atau perusahaan. Hal ini membawa
perubahan yang cukup besar untuk organisasi yang ingin tetap bertahan
dan memiliki pelanggan yang tetap loyal dan mencintainya. Perubahan
itu salah satunya adalah keharusan organisasi atau perusahaan untuk
mengadopsi teknologi-teknologi IT yang terbaru, dan tentunya harus di
sertai oleh peningkatan kemampuan Sumber daya Manusia (SDM) yang
dimiliki dengan memberikan pelatihan dan pengembangan individu
untuk tetap memahami dan mengikuti perkembangan IT tersebut. Polri
sebagai alat negara penegak hukum dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari tidak terlepas dari penggunaan teknologi dan informasi.
Adapun peranan dari sistem teknologi dan informasi adalah untuk
mendukung pelaksanaan tugas Polri di lapangan serta memberikan
kemudahan bagi para pimpinan dalam mengambil keputusan.
Diseminasi informasi tersebar cepat tanpa kita mampu mengontrolnya,
karena salah satu ciri publisitas adalah penulis berita bukan pihak kita
melainkan pihak media. Walaupun setiap media memiliki gate keepers
(pemfilter berita), namun berita yang ditampilkan dimedia mewakili
keinginan media yang bersangkutan.Sehingga menjadi hal wajar, ketika
satu isu bergulir mendapat banyak tanggapan dengan jenis tulisan yang
beragam.
Era digital yang sedang menggelora saat ini menjadi tantangan tersendiri
bagi Polri untuk dapat mengimbangi dan mengelola informasi yang
dikeluarkan oleh media. Hal ini menjadi tugas Humas Polri yang
diberikan tugas dan tanggung jawab untuk membuat opini positif Polri
melalui pemberitaan yang dilakukan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 85
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Informasi yang bergulir tanpa terbendung, terutama yang berkaitan


dengan tugas Polri menjadi perhatian tersendiri. Disinilah perlu adanya
pengetahuan multimedia yang dimiliki oleh anggota Polri agar mampu
menghadapi dan menangkal tantangan tugas terhadap kompleksitas
kejahatan yang berkembang didunia maya. Dalam modul ini kompetensi
yang akan di capai sebagai anggota Polri mampu memahami dan
terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar Kompetensi
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam hubungan
Polri dengan masyarakat.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 86
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HANJAR HAKIKAT TIK


01 4 JP (180 menit)

Pengantar

Dalam Hanjar ini membahas materi tentang pengertian TIK, pengenalan


peralatan TIK, manfaat TIK.
Tujuan diberikannya Hanjar ini agar peserta didik dapat memahami
hakikat TIK.

Kompetensi Dasar

Dapat memahami hakikat TIK.


Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan pengertian TIK;
2. Menjelaskan pengenalan peralatan TIK;
3. Menjelaskan manfaat TIK.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Hakikat TIK.
Sub pokok Bahasan:
1. Pengertian TIK;
2. Pengenalan peralatan TIK;
3. Manfaat TIK.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 87
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang TIK
dalam hubungan Polri dengan Masyarakat.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart;
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 06
Tahun 2017 tentang SOTK Mabes Polri;
b. Perkembangan teknologi komunikasi/Nurdin Jakarta. Rajawali
Pers, 2017.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 88
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Membuka kelas dan memberikan salam;
b. Perkenalan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran.
2. Tahap inti: 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang hakikat TIK;
b. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
c. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
kegiatan pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 89
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi yang telah diberikan.

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume tentang
materi yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 90
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

HAKIKAT TIK

1. Pengertian TIK
TIK memuat semua teknologi yang berhubungan dengan
penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi.
Ditinjau dari susunan katanya, TIK tersusun dari 3 (tiga) kata yang
masing-masing memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi,
berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
Istilah teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru
yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik.
Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat
kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan,
manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi
nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling
mempengaruhi di antara keduanya.
Jadi dapat di simpulkan bahwa TIK adalah hasil rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian
pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga
lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya.

2. Pengenalan Peralatan TIK


Kata informasi memiliki arti tersendiri dan dalam penerapannya
membutuhkan alat atau hardware yang spesifik. Begitu juga
dengan kata komunikasi. Sekarang kita mengenal begitu banyak
alat komunikasi yang membuat jarak tidak lagi menjadi masalah
selama alat komunikasi tersebut tersedia. Informasi dapat
ditayangkan atau disampaikan ke suatu tujuan yang jauh
menggunakan peralatan-peralatan di bawah ini.
a. Komputer, yaitu alat yang berguna untuk mengolah data
menjadi informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan
sebelumnya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 91
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Proyektor LCD (Liquid Crystal Display), yaitu alat untuk


menayangkan informasi yang berasal dari komputer atau
media informasi lain seperti DVD Player.
c. OHP (Over Head Projector), yaitu alat untuk menayangkan
informasi statis yang tertulis pada plastik transparansi.
d. Radio, yaitu alat penerima informasi yang berasal dari stasiun
pemancar berupa gelombang elektromagnet yang membawa
informasi suara.
e. Televisi, yaitu alat penerima informasi yang berupa gambar
dan suara. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision
(tampak/visual).
f. Internet, yaitu hubungan antar komputer dalam suatu jaringan
global yang memungkinkan setiap komputer saling bertukar
informasi.
g. GPS (Global Positioning System), yaitu alat informasi
berfungsi menentukan letak, arah atau kecepatan benda
yang berada di permukaan bumi.
h. Faximile, yaitu alat untuk mengirim dan menerima dokumen
melalui jalur telepon. Dokumen yang dikirim dengan faximile
sama persis dengan dokumen asli.
i. Satelit komunikasi, yaitu benda buatan manusia yang
diletakkan di ruang angkasa untuk keperluan telekomunikasi.
j. Telepon, yaitu alat komunikasi berguna untuk mengirim data
suara melalui sinyal listrik.
k. Handphone atau telepon seluler, yaitu alat komunikasi
bergerak untuk mengirim data suara. Telepon seluler
menggunakan gelombang elektromagnet sebagai media
penghantar.
l. Modem, yaitu perangkat keras yang berfungsi mengubah
sinyal digital menjadi sinyal listrik yang dapat merambat
melalui telepon, dan sebaliknya. Modem merupakan
perangkat penting untuk mengakses Internet.

3. Manfaat TIK
Di jaman modern seperti sekarang ini, tentunya sudah sangat
mengenal dunia internet, bukan? Ya, Di dalam kehidupan sehari-
hari, teknologi informasi dan komunikasi juga memegang fungsi
dan peranan yang sangat penting, contohnya adalah seperti yang
di bawah ini:
a. Kemudahan mengakses informasi.
Di jaman modern seperti sekarang ini, tentunya sudah sangat
mengenal dunia internet, bukan? Ya, dimana segala hal bisa

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 92
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ditemukan dan dilakukan secara online hanya dengan modal


smartphone dan kuota internet saja. Internet merupakan
sebuah alat yang ada dalam sistem TIK. Alat
bernama internet ini menjadikan jaringan telekomunikasi
seperti telepon umum yang membutuhkan terminal telepon.
Fungsi yang ditawarkan oleh internet antara lain: lebih efektif
dan efisien, mudah diakses, mudah digunakan, praktis dan
menyediakan informasi tanpa batas.
b. Memudahkan pekerjaan Memudahkan pekerjaan.
Dengan memanfaatkan teknologi maka segala hal bisa
menjadi lebih sederhana. Salah satunya adalah aktivitas kerja
yang ditunjang dengan fasilitas teknologi mutakhir akan
mampu meningkatkan produktivitas karyawan. Selain itu, di
jaman ini orang-orang juga memiliki peluang besar untuk bisa
menghasilkan keuntungan melalui mencari kerja sistem
remote (online).
c. Kemudahan berkomunikasi.
Dengan semakin canggihnya sistem teknologi dan informasi
maka proses komunikasi juga menjadi semakin mudah.
Salah satunya adalah dengan hadirnya fitur bernama kamera
di ponsel, lalu berbagai macam aplikasi yang menyediakan
layanan video call. Dimana Anda bisa berkomunikasi dengan
siapa saja dan kapan saja tanpa terhalang jarak. Karena bisa
berbicara secara langsung atau face to face.
d. Kemudahan dalam bertransaksi.
Fungsi teknologi salah satunya adalah memberikan
kemudahan dalam berbagai segi, termasuk melakukan
transaksi. Di masa ini, teknologi juga memiliki peranan
penting sebagai alat untuk bertransaksi secara online.
Transfer uang tidak perlu lagi antri di bank atau pergi ke ATM,
cukup gunakan aplikasi internet banking maka Anda bisa
mentransfer kapan saja dan kemana saja hanya dalam sekali
ketik.
Manfaat TIK Untuk Kepolisian:
TIK dapat masuk kedalam segala bidang termasuk Kepolisian.
Kepolisian mengunakan teknologi informasi untuk melakukan
berbagai aktifitas. Contoh yang umum adalah pemanfaatan
teknologi informasi untuk pembuatan SIM. Contoh penerapan
teknologi informasi tersebut meliputi penggunakan komputer,
kamera digita, perekam sidik jari, dan pencetak kartu SIM. Dengan
penerapan teknlogi ini makah diharapkan layanan pembuatan SIM
dapat diselesaikan lebih cepat.
Teknologi pemanfaatan gambar memungkinkan penyimpan sidik
jari secara elektronis dengan ukuran yang sangat kecil sehingga

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 93
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

tidak terlalu menyita ruang penyimpanan, Sementara itu, teknologi


pencocokan pola dapat digunakan untuk memudahkan pencarian
sidik jadi yang tersimpan dalam basis data.
Teknologi pengenalan wajah dapat digunakan untuk mengenali
wajah para pelaku tindakan kriminal. Teknologi tersebut umumnya
menyimpan suatu basis data yang terdiri atas sketsa wajah atau
foto-foto para pelaku. Sebagai contoh Kepolisian dapat melacak
para tersangka dengan cara mencocokkan foto-foto tersangka
dengan basis data yang ada.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 94
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. TIK adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
2. Kata informasi memiliki arti tersendiri dan dalam penerapannya
membutuhkan alat atau hardware yang spesifik. Begitu juga
dengan kata komunikasi. Sekarang kita mengenal begitu banyak
alat komunikasi yang membuat jarak tidak lagi menjadi masalah
selama alat komunikasi tersebut tersedia.
3. TIK dapat masuk kedalam segala bidang termasuk Kepolisian.
Kepolisian mengunakan teknologi informasi untuk melakukan
berbagai aktifitas. Contoh yang umum adalah pemanfaatan
teknologi informasi untuk pembuatan SIM.

Latihan
1. Jelaskan Pengertian teknologi informasi dan komunikasi!
2. Jelaskan Pengenalan peralatan TIK!
3. Jelaskan Manfaat TIK!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 95
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TIK DALAM HUBUNGAN POLISI DENGAN


HANJAR MASYARAKAT
02
6 JP (270 menit)

Pengantar

Dalam hanjar ini membahas materi tentang Biro Multimedia Divhumas


Polri dan tujuan TIK dalam hubungan Polri dengan masyarakat.
Tujuan diberikannya hanjar ini agar peserta didik dapat menerapkan TIK
dalam hubungan Polri dengan masyarakat.

Kompetensi Dasar

Dapat menerapkan TIK dalam hubungan Polri dengan Masyarakat.


Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan Biro Multimedia Divhumas Polri;
2. Menjelaskan tujuan TIK dalam hubungan Polri dengan
masyarakat;
3. Melakukan penggunaan aplikasi multimedia dalam hubungan
polisi dengan masyarakat.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
TIK dalam hubungan Polri dengan Masyarakat.
Sub pokok Bahasan:
1. Biro Multimedia Divhumas Polri;
2. Tujuan TIK dalam hubungan Polri dengan masyarakat.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 96
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang TIK
dalam hubungan Polri dengan Masyarakat.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang disampaikan.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang disampaikan.
4. Metode Praktik/Drill
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan materi tentang
penggunaan aplikasi multimedia dalam hubungan polisi dengan
masyarakat.
5. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk menugaskan peserta didik
tentang materi yang telah diberikan.
6. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:
a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. HP;
d. Laser Point;
e. LCD dan screen;
f. Slide;
g. Koneksi internet;
h. Email.
2. Bahan:
a. Kertas flipchart/HVS;
b. Alat tulis.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 97
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Sumber belajar:
a. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 06
Tahun 2017 tentang SOTK Mabes Polri;
b. Perkembangan teknologi komunikasi/Nurdin Jakarta. Rajawali
Pers, 2017.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview;
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti: 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang TIK dalam hubungan
Polri dengan Masyarakat;
b. Pendidik menjelaskan dan memberikan contoh materi
penggunaan aplikasi multimedia dalam hubungan polisi
dengan masyarakat;
c. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifpan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
d. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami;
e. Peserta didik mempraktikkan penggunaan aplikasi
multimedia dalam hubungan polisi dengan masyarakat.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 98
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume


tentang materi yang telah diberikan.
4. Tes Sumatif : 90 menit

Tagihan/Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi pelajaran yang
telah diberikan.
2. Peserta didik mengumpulkan hasil praktik yang telah dinerikan.

Lembar Kegiatan
1. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi
pelajaran yang telah diberikan.
2. Peserta didik mempraktikkan penggunaan aplikasi multimedia dalam
hubungan polisi dengan masyarakat.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 99
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

TIK DALAM HUBUNGAN POLRI DENGAN MASYARAKAT

1. Biro Multimedia Divhumas Polri


Biro Multimedia Divhumas Polri adalah Biro yang banyak
menggunakan TIK hubungan Polri dan masyarakat.
a. Latar belakang terbentuknya biro multimedia.
1) Kondisi kepercayaan publik saat ini masih rendah, hal ini
terlihat dari hasil survey beberapa lembaga penelitian
yang di ekspose di media.
2) Strategi Humas Polri melalui manajemen media
meningkatnya kepercayaan publik diharapkan dapat
memberikan opini publik yang positif terhadap institusi
polri.
3) Banyaknya pemberitaan negatif yang tidak sesuai
dengan fakta sebenarnya (hoax) tentang instiusi polri
dan permasalahan-permasalahan dalam berbangsa dan
bernegara.
4) Commander Wish Kapolri:
a) Reformasi kultural.
b) Perbaikan layanan publik.
c) Peningkatan profesionalisme.
d) Peningkatan kamtibmas.
e) Manajemen media.
b. Visi dan Misi biro multimedia.
1) Visi
Terwujudnya postur Biro Multimedia sebagai cyber
public relations yang memberikan pelayanan informasi
data digital kepada internal Kepolisian dan masyarakat
serta memberikan pelayan dengan cepat dan tepat
sehingga tercapai kepercayaan publik melalui
manejemen media.
2) Misi
Membangun kemampuan dan kekuatan cyber public
relations melalui penyediaan sarana dan prasarana

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 100
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

yang di dukung oleh SDM yang terdidik dan terlatih di


bidang multimedia:
a) Menjadi pusat rujukan informasi yang tepat dan
teruji kebenarannya sehingga dapat membantu
masyarakat dalam melakukan komunikasi
multimedia.
b) Menjadi pusat monitoring dan analisa informasi
digital yang mendukung kegiatan operasional di
internal Polri.
c) Mendukung fungsi tertib masyarakat melalui
kerjasama dengan komponen masyarakat dan
pelaku komunikasi.
c. Dasar terbentuknya biro multimedia:
1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2017 Tentang Perubahan atas peraturan presiden
nomor 52 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan
Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia 2017.
2) Perkap 06 Tahun 2017 tentang SOTK Mabes Polri.
d. Tujuan biro multimedia:
1) Meningkatkan kepercayaan publik melalui keberhasilan
yang telah di raih oleh Polri.
2) Meluruskan pemberitaan-pemberitaan negatif tentang
institusi Polri sehingga masyarakat dapat memahami
fakta-fakta yang sebenarnya.
3) Memberikan saran kepada pimpinan tentang top isu
yang berkembang di media sebagai bahan masukan
dalam pengambilan keputusan.
4) Dapat menjadi cyber public relation humas polri dalam
rangka melakukan kegiatan preemtif, preventif dan
edukasi dalam penyebaran informasi baik pada media
online maupun media sosial.
e. Penjabaran tugas Biro Multimedia.
Romultimedia merupakan unsur pelaksana utama yang
berada di bawah kadivhumas Polri. Biro multimedia bertugas
melaksanakan kegiatan komunikasi digital dan elektronika,
peningkatan sumber daya teknologi informasi, produksi,
analisis, pengembangan multimedia, melakukan media
monitoring dan pengelolaan isu krisis media baik digital
maupun elektronik serta penyebaran/diseminasi informasi
digital, media online maupun media sosial untuk menjadi
saluran dua arah komunikasi yang efektif dan kreatif. Dalam

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 101
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

melaksanakan tugas, Biro multimedia menyelenggarakan


fungsi:
1) Pembuatan rancangan/desain kreatif program Polri
dalam bentuk visual, audio visual, naskah iklan dan
pemberian arahan/panduan materi produksi, penentuan
media periklanan serta penjadwalan penayangan pesan
pada media yang dipilih;
2) Pelaksanan evaluasi dan monitoring terhadap seluruh
media dan manajemen media dalam rangka
kepentingan pelaksanaan tugas Polri;
3) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
penyebaran/diseminasi informasi digital dalam rangka
membentuk opini dan kontra opini masyarakat melalui
media sosial maupun media online bagi kepentingan
pelaksanaan tugas Polri.
f. Dalam melaksanakan tugas, romultimedia dibantu oleh:
1) Bag produksi kreatif (disingkat prodkreatif)
a) Bagpodkreatif bertugas membangun citra Polri
melalui pembuatan penulisan, caption, storyboard,
produk multimedia lainnya yang kreatif dan
inspiratif serta mengumpulkan kisah polisi unik
yang menginspirasi di seluruh indonesia untuk
divisualisasikan.
b) Dalam melaksanakan tugas bagprodkreatif
menyelenggarakan fungsi :
(1) Pengumpulan berbagai materi ide kreatif
seputar kinerja dan kegiatan Polri serta
dukungan masyarakat.
(2) Perencanaan kegiatan produksi kreatif.
(3) Pembuatan materi produksi kreatif melalui
berbagai sarana prasarana multimedia.
c) Dalam melaksanakan tugas bagprodkreatif dibantu
oleh :
(1) Subbag ide kreatif (disingkat subbagidekreatif),
yang bertugas merencanakan produksi
berbagai informasi digital dan kampanye ide
kreatif, mengumpulkan berbagai kisah
keberhasilan, kegagalan dan kepahlawanan
Polri sebagai bahan visualisasi.
(2) Subag desain grafis (disingkat
subbagdesgraf), yang bertugas membuat
poster, editing video liputan, motion picture dan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 102
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

meme yang akan dipublikasikan melalui media


sosial dan media online
2) Bag pemantauan dan analisa (disingkat bagpemanalis)
a) Bagpemanalis bertugas melaksanakan analisis,
evaluasi dan monitoring terhadap seluruh media
serta melaksanakan manajemen media dalam
rangka untuk kepentingan tugas Polri.
b) Dalam melaksanakan tugas bagpemanalis
menyelenggarakan fungsi:
(1) Penganalisisan isu yang berkembang dimedia
sosial dan media online;
(2) Penanganan manajemen krisis di media
sosial.
c) Dalam melaksanakan tugas bagpemanalis dibantu
oleh:
(1) Subbaganalisa, yang bertugas melaksanakan
monitoring/cyber patrol pada media online dan
media sosial, menyajikan hasil pemantauan
atau monitoring berkaitan dengan analisis isi,
analisis framing dan analisis wacana kepada
pimpinan sebagai bahan analisa dan evaluasi
terkait pemberitaan dan penyebaran informasi
digital melalui media monitoring.
(2) Subbagpemkris, yang bertugas melakukan
penanganan krisis intitusi Polri di media
mainstream, media online dan media sosial.
3) Bag desiminasi info digital (disingkat bagdesindig):
a) Bagdesindig bertugas melakukan penyebaran
program kampanye digital intitusi Polri dengan
mengedepankan sisi humanis di media online dan
media sosial
b) Dalam melaksanakan tugas bagdesindig
menyelenggarakan fungsi:
(1) Pengumpulan materi/bahan konten digital
media online dan media sosial;
(2) Penyebaran/diseminasi konten digital melalui
media online dan media sosial.
c) Dalam melaksanakan tugas bagdesindig dibantu
oleh:

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 103
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(1) Subbagmedsos, yang bertugas diseminasi


informasi digital melalui media sosial dan
pembentukan opini positif dimedia sosial;
(2) Subbagmeddalring, yang bertugas yang
bertugas melakukan diseminasi informasi
digital melalui media online dan pembentukan
opini positif dimedia online;
g. Strategi Humas.
1) Partnership Dengan media massa.
Media masa merupakan partner atau mitra kerja Polri
untuk meningkatan citra Polri dan diharapkan media
dapat memuat kinerja dan keberhasilan Polri sehingga
meningkatkan citra polri di masyarakat. Begitu juga Polri
merupakan sumber berita yang unik dan menarik.
Beragam informasi kepolisian dapat menjadi berita
menarik dan bernilai merupakan sumber berita bagi
media.
2) Membangun Sarpas Berbasis IT.
Saat ini Polri memasuki tahap “Strive for Exlelence”
dalam Grand Strategi Polri. Seiring dengan tahapan ini,
sudah sepatutnya Polri mengikuti perkembangan jaman
dengan menggunakan peralatan modern dan berbasis
IT (Information Technology). Media informasi
berkembang dengan pesat dan lebih mudah diakses
melalui internet. Hanya dengan telepon seluler di
tangan, tiap orang dapat mengakses berita yang
diinginkan. Masyarakat dapat memonitor isu-isu terkini
yang menjadi trending topic, bahkan menanggapinya
dengan memberikan komentar baik positif maupun
negatif. Untuk itu Polri sekarang sedang membangun IT
dan hampir semua kantor Polri dibangun waipi.
3) Peningkatan Kapasitas Kehumasan.
Media merupakan alat yang sangat baik dan efesian
untuk memberita semua kegiatan Polri dan
memberitakan keberhasilan Polri.
4) Membuka Ruang Komunikasi Seluruh Elemen
Masyarakat.
Dengan adanya media, masyarakat juga dapat
mengakses berita-berita yang berkembang di Polri
setiap hari bahkan setiap saat.
5) Setiap Anggota Polri Menjadi Agen Kehumasan.
Anggota polri juga diharapkan peranannya dalam
peningkatan citra polri dengan mengirimkan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 104
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

keberhasilan anggota dalam mengungkap kasus-kasus


kejahatan.
6) Pemolisian Media Sosial (Social Media Policing).
Diharapkan media juga bias menjadi media yang bias
membantu tugas-tugas polsi seperti memberikan
informasi-informasi kejahatan.

2. Tujuan TIK Dalam Hubungan Polri Dengan Masyarakat


Era globalisasi yang diiringi dengan era digital, menjadi tantangan
Polri untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman.
Masyarakat dihadapkan pada pasar global melalui MEA
(Masyarakat Ekonomi manajemen informasi Asean) yang
semuanya sebagian besar bisnisnya diselesaikan melalui internet.
Dalam konteks manajemen informasi, internet menjadi kebutuhan
utama masyarakat. Seluruh informasi yang dibutuhkan tersedia di
internet, termasuk informasi kepolisian. Dengan beragam portal
media online, masyarakat mudah mengaksesnya serta
memberikan tanggapan. Setiap portal memanajemen informasi
memliki jenis berita sesuai dengan pangsa pasarnya, satu berita
kepolisian dapat dibuat beragam berita. Bahkan saat ini masih
berlaku istilah “The bad news is good news”.
Menyikapi kondisi ini, keberadaan TIK menjadi penting bagi Polri.
Tujuan TIK adalah sebagai solusi sebuah masalah, membuka
pintu kreativitas yang lebih luas, membangun efektivitas dan
meningkatkan efisiensi dalam aktivitas kerja. Dengan kata lain,
karena sangat solusi, kreativitas, efektivitas dan efisiesi sangat
dibutuhkan dalam sebuah sistem kerja. Melalui TIK dapat
memudakan Polri dalam menganalisis isu dan melakukan
mapping berita, guna menentukan langkah strategi pimpinan
dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 105
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Biro Multimedia Divhumas Polri adalah Biro yang banyak
menggunakan TIK hubungan Polri dan masyarakat.
2. Tujuan TIK adalah sebagai solusi sebuah masalah, membuka
pintu kreativitas yang lebih luas, membangun efektivitas dan
meningkatkan efisiensi dalam aktivitas kerja. Dengan kata lain,
karena sangat solusi, kreativitas, efektivitas dan efisiesi sangat
dibutuhkan dalam sebuah sistem kerja. Melalui TIK dapat
memudakan Polri dalam menganalisis isu dan melakukan
mapping berita, guna menentukan langkah strategi pimpinan
dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

Latihan
1. Jelaskan Biro Multimedia Divhumas Polri!
2. Jelaskan Tujuan TIK hubungan Polri dengan masyarakat!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI 106
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK
MILIKDINAS
DINAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)


TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
(KOMUNIKASI RADIO POLRI)
untuk

PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI


LATIHAN SISWA DIKTUKBA POLRI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2020
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KOMUNIKASI RADIO POLRI


HANJAR
12 JP (540 menit)

Pendahuluan
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang umum disingkat TIK Polri
adalah salah satu unsur pelayanan bidang teknologi terhadap
pelaksanaan tugas Polri, secara umum dapat digambarkan bahwa
fungsi TIK Polri mendukung/menjamin kelancaran koordinasi dalam
satu atau lebih sistim sistem komando baik secara vertical dan
horizontal.
Polri dalam melaksanakan tugas umum maupun khususnya
senantiasa dituntut ketepatan, kecepatan dan keakuratan dalam upaya
memenuhi harapan masyarakat sesuai dengan kebijakan pimpinan
Polri yang tertuang dalam grand strategi Polri jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
Untuk dapat mencapai target yang diharapkan tersebut diatas,
perlunya upaya yang harus dilakukan misalnya: penguasaan beberapa
teknologi diantaranya adalah penguasaan teknologi dalam bidang
komunikasi. Dengan komunikasi yang handal diharapkan dapat
mencapai kecepatan, keakuratan dan pengamanan arus
komunikasi/penyampaian berita/ informasi.
Untuk memberikan pengetahuan tentang Teknologi Informasi dan
Komunikasi maka dalam Hanjar ini akan membahas materi yang
meliputi: pengertian, fungsi, peranan dan prinsip komunikasi eletronika
Polri, komunikasi dan tata cara komunikasi guna menunjang
pelaksanaan tugas yang nantinya akan diemban sebagai sosok insan
Polri yang professional.

Standar Kompetensi
Menerapkan komunikasi radio Polri

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 107


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HANJAR HAKIKAT KOMUNIKASI RADIO POLRI


01 2 JP (90 menit)

Pengantar
Di dalam modul ini membahas materi tentang pengertian-pengertian
yang berkaitan dengan teknologi komunikasi radio Polri, fungsi
teknologi komunikasi radio Polri, peranan teknologi komunikasi radio
Polri, prinsip penyelenggaraan komunikasi.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta didik dapat
memahami hakikat komunikasi radio Polri.

Kompetensi Dasar
Dapat memahami hakikat komunikasi radio Polri.
Indikator hasil belajar:
1. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan
teknologi komunikasi radio Polri;
2. Menjelaskan fungsi teknologi komunikasi radio Polri;
3. Menjelaskan peranan teknologi komunikasi radio Polri;
4. Menjelaskan prinsip penyelenggaraan komunikasi.

Materi Pelajaran
Pokok bahasan:
Hakikat komunikasi radio Polri.
Sub pokok bahasan:
1. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan teknologi
komunikasi radio Polri;
2. Fungsi teknologi komunikasi radio Polri;
3. Peranan teknologi komunikasi radio Polri;
4. Prinsip penyelenggaraan komunikasi.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 108


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan pendidik untuk digunakan untuk
menjelaskan materi tentang hakikat komunikasi radio Polri.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik.
3. Metode tanya Jawab
Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab
kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan.
4. Metode Penugasan.
Metode ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada
peserta didik yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat /medial, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. White Board.
b. Penghapus.
c. LCD/proyektor.
d. Laptop.
2. Bahan:
a. Alat tulis.
b. Kertas flipchart.
3. Sumber belajar:
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi.
b. Peraturan pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
penyelenggaraan telekomunikasi.
c. Perkap Nomor 1 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 109


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sistem telekomunikasi di lingkungan Polri.


d. Perkap nomor 13 Tahun 2011 tentang prosedur penggunaan
transmisi multimedia dilingkungan Polri.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit


Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Membuka kelas dan memberikan salam;
b. Perkenalan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan dan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran.
2. Tahap inti : 70 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang hakikat komunikasi
radio Polri;
b. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
c. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek penguatan materi:
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait
dengan kegiatan pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi:
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 110


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan hasil resume yang telah diberikan.

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat resume
tentang materi yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 111


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

HAKIKAT
KOMUNIKASI RADIO POLRI

1. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan Teknologi


Komunikasi Radio Polri
a. Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan
suatu berita, informasi, maksud dan kehendak antara 2 (dua)
orang atau lebih dengan menggunakan sarana tertentu
dengan tujuan agar dapat dimengerti atau dipahami.
b. Telekomunikasi adalah suatu pemancaran, pengiriman atau
penerimaan dengan jarak tertentu yang meliputi tanda-
tanda, isyarat, gambar dan suara atau setiap keterangan
dari sifat apapun, baik dengan kawat, radio secara visual
ataupun dengan Sistem magnit listrik lainnya.
c. Radio adalah istilah umum yang dipakai, dalam penggunaan
gelombang-gelombang elektromagnetik.
d. Komunikasi Radio adalah setiap Komunikasi yang
menggunakan gelombang elektromangnetik dengan satuan
Hz (Herz).
e. Radio Komunikasi adalah suatu jenis alat Komunikasi yang
dipersiapkan dengan menggunakan frekuensi yang telah
ditentukan.
f. Alat Telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang
digunakan dalam bertelekomunikasi.
g. Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat
telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi.
h. Elektronika adalah Suatu bidang ilmu teknik dan teknologi
yang bersangkutan dengan pelajaran ,penerapan, dan
pengendalian gejala gerakan elektron dan pancaran
gelombang elektromagnetik serta pemanfaatan dan
pengamanannya.
i. Komunikasi Elektronika adalah suatu bidang ilmu
pengetahuan yang mencakup kecabangan, alat peralatan
Sistem dan kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan,
pelaksanaan dan pengendalian terhadap segala sesuatu
yang menyangkut bidang komunikasi dan elektronik.
j. Sistem adalah sekelompok bagian-bagian (alat dsb) yang
bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 112


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

k. Jaring adalah sejumlah titik yang saling berhubungan dengan


menggunakan salah satu titik sebagai pengatur (control).
l. Jaringan Komunikasi adalah Sarana Komunikasi yang
menghubungkan antara unit komunikasi 1 dengan unit
komunikasi lainnya merupakan subsistim dari sistim
komunikasi yang diselenggarakan untuk melaksanakan
hubungan antara dua titik atau lebih sesuai penggunaan.
m. Sistem jaringan komunikasi adalah Sekelompok alat
peralatan yang bekerja bersama-sama melalui suatu proses
pengaturan guna penyampaian atau pengiriman berita atau
informasi antara dua titik atau lebih.
n. Gelar jaringan adalah suatu penyelenggaraan jaringan
komunikasi yang dipersiapkan untuk mendukung giat operasi
kepolisian.
o. Sistim komunikasi markas adalah totalitas yang teratur dari
seluruh sistim dan kegiatan komunikasi yang dipersiapkan
Disuatu kesatuan dalam rangka pelaksanaan tugas dan
fungsi kodal Serta administrasi kesatuan.
p. Sistim komunikasi operasi adalah suatu totalitas yang teratur
dari seluruh sistim dan kegiatan komunikasi yang
dipersiapkan untuk kesatuan dalam rangka pelaksanaan
operasi.
q. Sistim komunikasi wilayah adalah totalitas yang teratur dari
seluruh sistim dan kegiatan komunikasi yang dipersiapkan di
seluruh wilayah indonesia.
r. Sistim komunikasi khusus adalah suatu totalitas yang teratur
dari seluruh sistim dan kegiatan komunikasi yang
dipersiapkan dalam rangka tugas khusus.
s. Pemancar Radio adalah alat telekomunikasi yang
menggunakan dan memancarkan gelombang radio.
t. Bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat
digunakan untuk melakukan transmisi.
u. Operasi Komunikasi adalah Pekerjaan, gerakan,tindakan
dan aksi komunikasi yang dilakukan secara fisik dan
terpimpin, serta terarah,untuk mempertahankan dan
menjamin, berlanjutnya komando dan pengendalian operasi
dibidang komunikasi.
v. Poros Komunikasi adalah garis khayal yang
menghubungkan sentral komunikasi atasan dengan senkom
bawahan secara berturut- turut menurut garis komando.
w. Sarana adalah Semua peralatan, personil dan satuan-satuan
yang dipergunakan untuk menyelenggarakan fungsi Komlek.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 113


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

x. Prasarana Komlek adalah fasilitas yang memungkinkan


berfungsinya sarana komlek.
y. Sarana Ganda adalah dua atau lebih macam alat komunikasi
yangdigunakan secara rangkap dalam satu poros
komunikasi.
z. Sarana Komlek adalah semua alat peralatan, personil dan
satuan satuan komlek yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan fungsi komlek.
aa. Alur Komunikasi adalah sejumlah alur/frekuensi yang
terdapat dalam satu poros komunikasi.
bb. Sentral Komunikasi adalah Pemusatan dari lalulintas berita
,sarana dan pengendalian oprasi komunikasi,terdiri dari
unsur unsur personil,materil dan kegiatan komunikasi dan
administrasi termasuk kripto (mesin pengiriman berita).
cc. Taktik komlek adalah cara melaksanakan oprasi komlek
berdasarkan situasi dan kondisi taktis, taktik komlek adalah
hasil perumusan dari kebutuhan taktik yang dihadapkan
kepada kemampuan teknik komlek.
dd. Teknik komlek adalah cara menggunakan menyusun dan
membuat sarana komlek untuk melaksanakan oprasi komlek,
teknik komlek merupakan hasil pengembangan dari
perumusan dari kemampuan teknik komlek dihadapkan
kepada kebutuhan oprasi.
ee. Alat komunikasi adalah setiap alat, perlengkapan atau
pesawat komunikasi.
ff. HT adalah Radio perorangan yang bergerak dilapangan dan
mempunyai sifat mudah dibawa karena ringan dan bentuknya
kecil.
gg. Perangkat komunikasi adalah sekelompok alat
telekomunikasi yang memungkinkan penyelenggaraan
telekomunikasi.
hh. Stasiun radio adalah satu atau beberapa pesawat pemancar
dan atau pesawat penerima atau suatu Hubungan dari
pesawat-pesawat penerima termasuk perlengkapannya yang
diperlukan disuatu tempat untuk penyelenggaraan suatu
dinas perhubungan radio.
ii. Stasiun ranting adalah stasiun radio bawahan yang harus
tunduk kepada stasiun induk.
jj. Stasiun induk adalah stasiun yang ditunjuk sebagai stasiun
pusat / pimpinan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 114


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kk. Sentral komunikasi adalah pemusatan lalu lintas berita,


sarana dan pengendalian yang meliputi unsur-unsur personil,
materiil dan kegiatan komunikasi dan administrasi
pemberitaan.
ll. Repeater adalah seperangakat peralatan radio yang
berfungsi untuyk menerima signal dan dapat memancar
ulang dan meneruskan kepada titik tujuan komunikasi.
mm. Radio link adalah Radio komunikasi untuk menghubungkan
satu repeater dengan repeater lainnya.
nn. Repeater link adalah Komunikasi yang merupakan integrasi
antara repeater dengan radio link. Repeater ini diinstal
dengan menggunakan 1 (satu) atau lebih antenna, yang
mempunyai pola radiasi yang berbeda yaitu : menggunakan
antenna Omnidirectional, sedangkan radio link menggunakan
antena array (pengarah pola radiasi).
oo. Shelter adalah Bangunan khusus yang digunakan unuk
instalasi radio komunikasi.
pp. Prasarana adalah Fasilitas yang memungkinkan
berfungsinya sarana Komlek.
qq. Berita/Taruna adalah pengutaraan maksud dan kehendak
seseorang yang ditujukan kepada orang lain.

2. Fungsi Teknologi Komunikasi Radio Polri

a. Untuk menjadi pedoman dalam penataan sistem


telekomunikasi di lingkungan Polri.

b. Untuk menjadi sarana pendukung kelancaran pelaksanaan


tugas Polri.

c. Untuk menjadi sarana pengawasan dan pengendalian


terhadap pelaksanaan tugas Polri melalui penyelenggaraan
telekomunikasi.

3. Peranan Teknologi Komunikasi Radio Polri


a. Unsur komando pengendalian operasi dalam rangka
penggunaan kekuatan dan Binkamtibmas.
b. Unsur bantuan adminstrasi dan logistik dalam rangka
pembinaan kekuatan termasuk penyelenggaraan sistem
informasi pembinaan.
c. Unsur bantuan khusus.
d. Sarana perang elektronik dalam rangka penertiban dan
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 115
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

pengamanan pemakaian gelombang elektromagnetik.

4. Prinsip Penyelenggaraan Komunikasi


a. Rahasia (cepat, tepat dan aman).
b. Waspada (teliti, cepat tanggap dan cepat tindak).
c. Terpadu (Terintegrasi alkomlek, Sistem dan personil).
d. Fleksibel (Swadaya, Swasembada, sederhana dan hemat).

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 116


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan Teknologi
Komunikasi Radio Polri
a. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman
dan/atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk
tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya.
b. Sistem telekomunikasi di lingkungan Polri adalah sistem
telekomunikasi yang sifat, peruntukan, dan
pengoperasiannya digunakan oleh Polri dalam rangka
memelihara keamanan negara.
2. Fungsi Teknologi Komunikasi Radio Polri
a. Untuk menjadi pedoman dalam penataan sistem
telekomunikasi di lingkungan Polri.
b. Untuk menjadi sarana pendukung kelancaran pelaksanaan
tugas Polri.
c. Untuk menjadi sarana pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan tugas Polri melalui penyelenggaraan
telekomunikasi.
3. Peranan Teknologi Komunikasi Radio Polri
a. Unsur komando pengendalian operasi dalam rangka
penggunaan kekuatan dan Binkamtibmas.
b. Unsur bantuan adminstrasi dan logistik dalam rangka
pembinaan kekuatan termasuk penyelenggaraan sistem
informasi pembinaan.
c. Unsur bantuan khusus.
d. Sarana perang elektronik dalam rangka penertiban dan
pengamanan pemakaian gelombang elektromagnetik.
4. Prinsip Penyelenggaraan Komunikasi
a. Rahasia.
b. Waspada.
c. Terpadu.
d. Fleksibel.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 117


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Latihan
1. Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan teknologi
komunikasi radio Polri!
2. Jelaskan fungsi teknologi komunikasi radio Polri!
3. Jelaskan peranan teknologi komunikasi radio Polri!
4. Jelaskan prinsip penyelenggaraan komunikasi!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 118


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

HANJAR SISTEM KOMUNIKASI RADIO POLRI


02
4 JP (180 menit)

Pengantar
Dalam hanjar ini membahas materi tentang frekuensi radio Polri,
penggolongan alat-alat komunikasi radio Polri, macam prasarana
pendukung komunikasi, sistem hubungan komunikasi dan pengamanan
komunikasi.
Tujuan diberikan hanjar ini adalah agar peserta didik dapat memahami
sistem komunikasi radio Polri.

Kompetensi Dasar
Dapat memahami sistem komunikasi radio Polri.
Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan frekuensi radio Polri;
2. Menjelaskan penggolongan alat-alat komunikasi radio Polri;
3. Menjelaskan macam prasarana pendukung komunikasi;
4. Menjelaskan sistem hubungan komunikasi;
5. Menjelaskan pengamanan komunikasi.

Materi Pelajaran
Pokok bahasan:
Sistem komunikasi radio Polri.
Sub pokok bahasan:
1. Frekuensi radio Polri;
2. Penggolongan alat-alat komunikasi radio Polri;
3. Macam prasarana pendukung komunikasi;
4. Sistem hubungan komunikasi;
5. Pengamanan komunikasi.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 119


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Digunakan untuk menjelaskan tentang frekuensi, penggolongan
alat-alat komunikasi, macam prasarana pendukung, sistem
hubungan komunikasi, pengamanan komunikasi.
2. Metode Tanya jawab
Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab
kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan.
3. Metode Brain Stormimg (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang materi yang akan diberikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada
peserta didik yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat /medial, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. White board.
b. LCD.
c. Laptop.
d. Laser point.
e. Radio Polri.
2. Bahan:
a. Alat tulis.
b. Kertas.
3. Sumber belajar:
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi.
b. Peraturan pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
penyelenggaraan telekomunikasi.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 120


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Perkap Nomor 1 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan


sistem telekomunikasi di lingkungan Polri.
d. Perkap nomor 13 tahun 2011 tentang penggunaan frekwensi
Multimedia dilingkungan Polri.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview.
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang tupoksiran Sistem
komunikasi dan pemeliharaan alat komunikasi elektronik HT.
b. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
c. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek penguatan materi:
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait
dengan kegiatan pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi:
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 121


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume yang telah diberikan.

Lembar Kegiatan
Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat resume
tentang materi yang telah diberikan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 122


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

SISTEM KOMUNIKASI RADIO POLRI

1. Frekuensi Radio Polri.


a. HF (High frekuensi) 3 - 30 MHZ.
b. VHF (Very high Frekuensi) 30 – 300 MHZ.
c. UHF (Ultra High Frekuensi) 300 - 3000 MHZ.
d. SHF (super High Frekuensi) 3 - 30 GHZ.
e. EHF (Extra High Frekuensi) 30 - 300 GHZ.

2. Penggolongan Alat-Alat Komunikasi Radio Polri.


a. Alat komunikasi akustik (Pendengaran)
Dengan ciri-ciri, sebagai berikut:
1) Termasuk alkom tambahan.
2) Daya jangkau terbatas pada kemampuan pendengaran.
3) Pemakaian sewaktu-waktu dapat dilarang berdasarkan
keamanan.
4) Digunakan untuk memberikan isyarat-isyarat secara
sederhana.
5) Cara pemakaian diatur oleh tiap-tiap kesatuan terlebih
dahulu.
a) Contoh: Sirene, Kentongan, Peluit, Pengeras
Suara,sonar dan bunyi-bunyian lainnya.
b) Keuntungan: Peralatan dan Pelayanan sangat
sederhana.
c) Kerugian: Isyarat mudah didengar.
b. Alat Komunikasi Optik / Visual (Penglihatan)
Dengan ciri-ciri, sebagai berikut:
1) Termasuk alkom tambahan.
2) Daya jangkau terbatas pada kemampuan penglihatan.
3) Pemakaian sewaktu-waktu dilarang berdasarkan
keamanan.
4) Digunakan untuk mengirim isyarat-isyarat secara
sederhana.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 123


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5) Cara ditentukan dalam pelaksanaan hubungan diatur


oleh tiap-tiap kepala kesatuan.
a) Contoh: Isyarat Tangan, Lampu, Kibaran Bendera,
Cahaya dari Pistol Sein, dan sebagainya.
b) Keuntungan: Peralatan dan pelayanan sangat
sederhana.
c) Kerugian: Isyarat mudah dilihat orang lain,
tergantung pada cuaca, jarak capai terbatas (5 km
untuk lampu dan 1 km untuk bendera).
c. Caraka
1) Dengan ciri-ciri, sebagai berikut:
a) Merupakan salah satu sarana komunikasi yang
terpenting dan dapat dipergunakan pada semua
tingkat kesatuan.
b) Memiliki tingkat kerahasiaan tertinggi diantara
semua alat komunikasi yang lain.
c) Tugas yang diberikan kepada pengemban tugas
caraka, adalah:
(1) Menyampaikan dan menerima berita baik
lisan maupun tulisan.
(2) Memberikan keterangan mengenai
keadaan sekitar jalan yang dilalui.
(3) Menyelamatkan berita yang menjadi
tanggung jawabnya dari incaran dan
gangguan yang tidak berkepentingan serta
menguasai pemusnahan prosedur
pemusnahan berita.
2) Macam-macam Caraka:
a) Caraka tunggal, yaitu dalam penugasan hanya
satu orang.
b) Caraka rangkap, yaitu dalam penugasan
dipergunakan 2 (dua) orang atau lebih, dengan
melalui beberapa rute ke tujuan yang sama.
c) Caraka tetap, yaitu dipergunakan apabila tempat
dan jam-jamnya telah ditentukan.
d) Caraka khusus, yaitu dipergunakan dalam
keadaan tertentu/khusus.
Kerugian : Lambat dan mudah terkena
hambatan oleh pihak yang tidak
berkepentingan serta kemampuan
terbatas pada fisik dan ingatan.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 124
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Pos.
Surat-menyurat atau pemberitahuan yang sifatnya tidak
melebihi klasifikasi sangat rahasia dapat dikirim melalui pos.
Surat yang bersifat rahasia akan bersampul rangkap dan
tercatat.
Surat-menyurat terutama mengenai administrasi/logistik
akan menggunakan pos sebanyak-banyaknya untuk
menghindari lalu lintas radio yang penting untuk operasi.
e. Alat Komunikasi Elektronika.
1) Dengan ciri-ciri, sebagai berikut :
a) Merupakan alat komunikasi pokok.
b) Jarak capainya lebih jauh dan mempunyai
kecepatan yang tinggi.
c) Dapat digunakan untuk tujuan-tujuan yang sangat
luas sesuai dengan kemajuan teknologi.
2) Macam-macam radio komunikasi Polri
a) Handy Talky (HT), beserta kelengkapan :
(1) Handy Talky (HT)

(2) Antena

(3) Portable Charger

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 125


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(4) Battery

(5) Manual Book

(6) Belt Clip

(7) Ear mic set

(8) Extra Mic

b) Base Station dan Radio Mobile beserta


kelengkapan pendukungnya:
Radio Mobile:
(1) Base Station/Radio Mobile

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 126


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(2) Antena

(3) Kabel DC

Untuk Base Station dengan perbedaan


Antena dan Power Supply
(4) Antena Yagi

(5) Antena Omni

(6) Konektor

(7) Kabel Coaxial

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 127


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(8) Power Supply

c) Repeater Radio komunikasi dan


kelengkapannya:
(1) Repeater

(2) Duplexer

(3) Antena Omni

(4) Kabel dan Konektor

3) Komunikasi saluran kabel


a) Listrik.
b) Telepon/kawat.
c) Telegrafi radio.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 128


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) Telex/telex radio.
e) Televisi.
f) Faximail.

3. Macam Prasarana Pendukung Komunikasi.


a. Tower
Terdapat beberapa jenis tower yang biasa kita lihat seperti
tower pembangkit tenaga listrik, tower radio/TV, Tower milik
angkatan bersenjata, dan terakhir tower telekomunikasi
selular. tower juga dapat diklarifikasikan berdasarkan lokasi
dan bentuknya.
Jika kita melihat berdasarkan jenis lokasinya, tower dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Rooftop : Tower yang berdiri di atas sebuah gedung.

Gambar Rooftop Tower


2) Greenfield: Tower yang berdiri langsung di atas tanah.

Gambar Greenfield
Sedangakan jika diklasifikasikan berdasarkan bentuk, Tower
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1) Rectangular : Tower berbentuk segi empat dengan
empat kaki.
2) Triangle : Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki.
3) Pole : Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 129


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Tower Rectangular Gambar Tower Triangle Gambar Tower Pole


Fungsi dari tower telekomunikasi adalah untuk
menempatkan Antena pemancar sinyal transmisi (jaringan
transport dengan menggunakan teknologi microwave)untuk
menempatkan Antena pemancar sinyal (jaringan akses),
mengapa diperlukan pembangunan tower adalah untuk
penempatan antena-antena tersebut, dimana dibutuhkan
ketinggian tertentu untuk dipenuhinya syarat memancarkan
dan menerima sinyal.

Jenis Tower, antara lain :


1) Lattice Tower
Lattice Tower atau sering disebut SST (self support
Tower) adalah Tower konvensional yang berupa
menara rangka yang dirancang dengan konsep rangka
kokoh, kuat terhadap tekanan angin dan keadaan
geografis dari area di mana Tower tersebut didirikan.
Tower ini memiliki tipe 4 kaki (rectangular) dan 3 kaki
(triangle) dengan menggunakan profil baja siku atau
pipa. Lattice Tower memiliki ketinggian yang sudah
ditentukan berkisar antara 30 m sampai dengan 120
m. Misal SST 42 m adalah Lattice Tower yang
memiliki ketinggian 42 m. Tower ini berdiri langsung di
atas tanah (Greenfield).
2) Mini Tower
Mini Tower (MT) merupakan jenis tower yang sama
dengan Lattice Tower, yaitu jenis tower yang memiliki
tipe 4 kaki (rectangular) dan 3 kaki (triangle) dengan
menggunakan profil baja siku atau pipa. Hanya saja
mini tower memiliki ketinggian yang lebih rendah
daripada Lattice Tower, yaitu berkisar antara 15 m
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 130
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sampai dengan 30 m, dan penempatan biasanya


berada di atas gedung (Rooftop ).

Gambar MiniTower
3) Monopole
Monopole adalah jenis Tower yang berupa tiang
pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan
menggunakan profil pipa. Penempatan Monopole
biasanya langsung di atas tanah (Greenfield).
Monopole biasanya memiliki ketinggian kurang dari 30
m.

Gambar Monopole
4) Rooftop Pole
Tidak jauh berbeda dengan Monopole, Rooftop Pole
merupakan jenis Tower berupa tiang pancang tunggal
atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan
profil pipa yang berdiameter lebih kecil dari profil pipa
yang digunakan untuk Monopole. Jenis Tower ini
ditempatkan di atas gedung (Rooftop). Jenis Tower ini
hanya disebut sebagai Antena bukan menara.
Ketinggian Rooftop Pole berkisar antara 3m sampai
15 m.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 131


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar Rooftop Pole


5) Guyed Mast
Guyed mast adalah jenis Tower yang berupa tiang
pancang tunggal yang dikaitkan dengan tali-tali baja
yang membentang dari Tower sampai tanah dengan
jarak ± 0.5 m dari Tower dan sudut ± 60 derajat. Jenis
Tower ini memiliki ketinggian antara 50 m sampai
dengan 70 m. Penggunaan Guyed Mast sebagai
Tower telekomunikasi masih jarang di Indonesia.
Biasanya Tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio.

Gambar Guy Mast


6) Tower Camouflage
Jenis Tower ini tidak jauh berbeda dengan jenis Tower
telekomunikasi yang lain, namun Tower Camouflage
menggunakan material-material tertentu untuk
menyamarkan perangkat dan bentuk Tower itu sendiri,
agar bernuansa estetika dan lebih ramah lingkungan.
Tower tersebut secara kasat mata tidak lagi terlihat
seperti Antena dan menara, karena penempatannya
cenderung disesuaikan dengan design atau
dikamuflasekan dengan tempat dimana Tower tersebut
didirikan. Biasanya pembangunan Tower ini
dikarenakan terbentur dengan peraturan-peraturan
setempat yang sudah tidak membolehkan untuk
didirikannya Tower lagi.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 132
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tower Camouflage
Selain menggunakan Tower telekomunikasi sebagai
sarana untuk menempatkan antena pemancar sinyal,
antena tersebut dapat pula di tempatkan pada tempat
ketinggian yang aman misalnya gedung bertingkat,
menara masjid, menara gereja dan lain-lain.

b. Shelter Komunikasi
Shelter Komunikasi adalah suatu tempat yang terdapat
perangkat perangkat telekomunikasi. (Shelter untuk
menempatkan Repeater atau BTS)
Model Shelter:
1) Housting Outdoor

2) CKD (Completely Knock Down)

3) Permanen

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 133


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Ruang senkom
Suatu ruangan yang disediakan untuk melakukan
komunikasi secara terpadu.

4. Sistem Hubungan Komunikasi.


a. Sistem Tunggal, ialah hubungan yang diselenggarakan
antar dua stasion radio dapat secara simplex dan duplex.
b. Sistem Jaringan, ialah hubungan yang diselenggarakan
antara stasion radio atau lebih dan dilakukan dengan dua
cara yaitu tertutup dan terbuka.
1) Jaringan Tertutup adalah suatu jaring hubungan radio
dimana hubungan antara stasion-stasion ranting, satu
sama lainnya harus seijin stasiun induk.
JARINGAN TERTUTUP
MAWAR

MAWAR 1 MAWAR 2 MAWAR 3


2) Jaringan Terbuka adalah suatu jaring hubungan
radio dimana hubungan antara stasiun-stasiun
ranting dalam jaring itu tidak memerlukan ijin
stasiun induk.
JARING TERBUKA
MAWAR

MAWAR 1 MAWAR 2 MAWAR 3


c. Jaring komunikasi polri
Jaring komunikasi Markas
Ciri-ciri:
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 134
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Terdapat pada setiap markas besar/markas kotama


dst.
2) Mempunyai daya guna tinggi bagi pimpinan dan staf.
3) Mengutamakan komunikasi, pengolahan data dan
informasi.
4) Digunakan untuk pengendalian komando dan
pembinaan.

Gambar Jaring komunikasi Markas

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 135


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Jaring komunikasi Wilayah


Ciri-ciri:
a. Terdapat diseluruh wilayah Nasional dan bersifat tetap.
b. Terbagi dalam kompartemen strategis.
c. Mempunyai daya guna tinggi.
d. Digunakan untuk pelayanan kewilayahan.
e. Digunakan sebagai sandaran pokok bagi sistem
komunikasi lainnya.

POLDA

Polres

Polsek

Polres

Polsek

..... Batas wilayah .....

Gambar Jaring komunikasi Wilayah

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 136


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Jaring komunikasi operasi


Ciri-ciri:
1) Mempunyai daya gerak yang tinggi.
2) Digunakan untuk mendukung komunikasi tugas
operasi.
3) Digunakan sejauh mungkin bersandar kepada
Siskomwil dan diintegrasikan dengan siskom lainnya.

patroli
Satuan fungsi Samapta

patroli bersepeda

Kasat Lantas

Kanit 1 Kanit 2 Kanit 3


Satuan fungsi Lantas

Gambar Jaring komunikasi operasi

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 137


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f. Jaring komunikasi khusus


Ciri-ciri:
1) Tidak termasuk siskomma, siskomwil dan siskomops.
2) Digunakan untuk dukungan kepada operasi yang
bersifat khusus.
3) Bila perlu dapat diintegrasikan dengan siskom lainnya.

Gambar Jaring komunikasi khusus

5. Pengamanan Komunikasi.
a. Bentuk pengamanan komunikasi
3) Pengamanan lingkungan
Contohnya: Pengamanan ruang senkom, stasiun
pemancar dll
4) Pengamanan informasi
Contohnya:
a) Pengamanan baket
b) Pengamanan data
c) Pengamanan berita
5) Pengamanan transmisi
Contohnya: Pengamanan frekuensi dan emisi
Pengamanan Saluran

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 138


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Penindakan terhadap gangguan


1) Teknis yaitu kalibrasi dan pengendalian.
2) Hukum yaitu penegakan hukum terhadap pelanggaran
emisi (berdasarkan UU telekomunikasi 36 Tahun
1999).

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 139


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Frekuensi.
a. HF (High frekuensi) 3 - 30 MHZ.
b. VHF (Very high Frekuensi) 30 – 300 MHZ.
c. UHF (Ultra High Frekuensi) 300 - 3000 MHZ.
d. SHF (super High Frekuensi) 3 - 30 GHZ.
e. EHF (Extra High Frekuensi) 30 - 300 GHZ.
2. Penggolongan Alat-Alat Komunikasi.
a. Alat komunikasi akustik (Pendengaran)
b. Alat Komunikasi Optik / Visual (Penglihatan)
c. Caraka
3. Macam Prasarana Pendukung Komunikasi.
a. Tower
b. Shelter Komunikasi
c. Ruang senkom
4. Sistem Hubungan.
a. Sistem Tunggal, ialah hubungan yang diselenggarakan antar
dua stasion radio dapat secara simplex dan duplex.
b. Sistem Jaringan, ialah hubungan yang diselenggarakan
antara stasion radio atau lebih dan dilakukan dengan dua
cara yaitu tertutup dan terbuka.
c. Jaring komunikasi polri
d. Jaring komunikasi Wilayah
e. Jaring komunikasi khusus
5. Pengamanan Komunikasi.
a. Bentuk pengamanan komunikasi
b. Penindakan terhadap gangguan

Latihan
1. Jelaskan frekuensi radio Polri!
2. Jelaskan penggolongan alat-alat komunikasi radio Polri!
3. Jelaskan macam prasarana pendukung komunikasi!
4. Jelaskan sistem hubungan komunikasi!
5. Jelaskan pengamanan komunikasi!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 140


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN


HANJAR TEKNOLOGI KOMUNIKASI RADIO POLRI
03
6 JP (270 menit)

Pengantar
Dalam hanjar ini membahas materi tentang abjad fonetik Polri dari A
Sampai Z, call sign, sandi komunikasi Polri, pengucapan tanda baca,
cara mengeja Berita, cara mengirim Berita, tata cara menggunakan
radio Polri, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara
menggunakan radio Polri, cara mengatasi gangguan pancaran alat
komunikasi radio Polri, cara menerima dan mengirim berita lewat
telepon dan pemeliharaan teknologi komunikasi radio polri.
Tujuan diberikan hanjar ini agar peserta didik dapat menerapkan
operasional dan pemeliharaan teknologi komunikasi radio Polri.

Kompetensi Dasar
Dapat menerapkan operasional dan pemeliharaan teknologi
komunikasi radio Polri.
Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan abjad fonetik Polri dari A Sampai Z;
2. Menjelaskan call sign;
3. Menjelaskan sandi komunikasi Polri;
4. Menjelaskan pengucapan tanda baca;
5. Menjelaskan cara mengeja Berita;
6. Menjelaskan cara mengirim Berita;
7. Menjelaskan tata cara menggunakan radio Polri;
8. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara
menggunakan radio Polri;
9. Menjelaskan cara mengatasi gangguan pancaran alat komunikasi
radio Polri;
10. Menjelaskan cara menerima dan mengirim berita lewat telepon.
11. Menjelaskan pemeliharaan alat komunikasi radio polri.
12. Melakukan pengucapan abjad fonetik Polri dari A Sampai Z;
13. Melakukan call sign;

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 141


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

14. Melakukan sandi komunikasi Polri;


15. Melakukan pengucapan tanda baca;
16. Melakukan cara mengeja Berita;
17. Melakukan cara mengirim Berita;
18. Melakukan tata cara menggunakan radio Polri;
19. Melakukan cara menerima dan mengirim berita lewat telepon.
20. Melakukan pemeliharaan alat teknologi komunikasi radio Polri.

Materi Pelajaran
Pokok bahasan:
Operasional dan pemeliharaan teknologi komunikasi radio Polri.
Sub pokok bahasan:
1. Pengucapan abjad abjad fonetik Polri dari A Sampai Z;
2. Call sign;
3. Sandi komunikasi Polri;
4. Pengucapan tanda baca;
5. Cara mengeja berita;
6. Cara mengirim berita;
7. Tata cara menggunakan radio Polri;
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara menggunakan
radio Polri;
9. Cara mengatasi gangguan pancaran alat komunikasi radio Polri;
10. Cara menerima dan mengirim berita lewat telepon.
11. Pemeliharaan alat teknologi komunikasi radio Polri.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 142


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
operasional dan pemeliharaan teknologi komunikasi radio Polri.
2. Metode Tanya jawab
Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab
kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan.
3. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik.
4. Metode drill/praktik
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan cara penggunaan
radio Polri.
5. Metode Pembelajaran Jarak Jauh
Metode ini digunakan untuk pembelajaran dengan menggunakan
model interaktif berbasis internet seperti menggunakan Zoom,
Google Meet dan lainnya.

Alat /medial, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Alat/media:
a. White board;
b. LCD;
c. Laptop;
d. Laser point;
e. Radio Polri.
f. Telepon.

2. Bahan:
a. alat tulis;
b. Kertas flipchart.

3. Sumber:
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi;
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 143
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Peraturan pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang


penyelenggaraan telekomunikasi;
c. Perkap Kapolri Nomor 1 Tahun 2011 tentang
penyelenggaraan sistem telekomunikasi di lingkungan Polri.
d. Perkap Kapolri Nomor 13 Tahun 2011 tentang Prosedur
Penggunaan Transmisi Multimedia di Lingkungan Polri.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Melakukan overview.
b. Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi
yang akan disampaikan.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang operasional dan
pemeliharaan teknologi komunikasi radio Polri.
b. Pendidik menjelaskan dan memberikan contoh cara
penggunaan radio Polri;
c. Pendidik memperhatikan jalannya proses pembelajaran,
mencatat keaktifpan peserta didik, bertanya untuk mengecek
pemahaman peserta didik dan memberikan penugasan;
d. Peserta didik memperhatikan, mendengarkan dan mencatat
hal-hal yang penting serta bertanya materi yang belum
dipahami;
e. Peserta didik mempraktikkan cara penggunaan radio Polri.
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek penguatan materi:
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi:
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi
pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.

4. Tes sumatif : 90 menit

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 144


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Lembar Kegiatan
Pendidik menyiapkan skenario untuk peserta didik mempraktikan
tentang cara penggunaan sandi komunikasi Polri dengan radio Polri.
Contoh sandi komunikasi Polri:

Skenarionya:

Unit 1 (zebra 1) melakukan tugas pengawalan Bpk Kapolda, Start dari


Mapolda Jateng nenuju ke Polres Salatiga dalam rangka melakukan
kunjungan kerja di Polres Salatiga. Rencana Route dari Mapolda Jl
Pahlawan-Jln Sultan Thaha – Jl Raya Semarang salatiga….Antara Jl
Sultan Thaha dengan Jl Raya Semarang Salatiga Melewati suatu
perempatan yang padat lalu lintasnya …Pada saat tersebut telah stand
by 1 unit petugas Lantas (Zebra 2)…untuk keperluan kelancaran
pengawalan saat akan Melewati perempatan tersebut zebra 1
menghubungi zebra 2 guna pengamanaan jalur.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 145


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN TEKNOLOGI


KOMUNIKASI RADIO POLRI

1. Abjad Fonetik Polri dari A sampai Z

Abjad fonetik mempunyai fungsi sebagai sarana untuk


memperjelas setiap huruf yang terdapat dalam suatu kata serta
digunakan dalam mengeja suatu kata.

a. Abjad fonetik Polri

A = Ambon N = Namlea

B = Bandung O = Opak

C = Cepu P = Pati

D = Demak Q = Quebec

E = Ende R = Rembang

F = Flores S = Solo

G = Garut T = Timor

H = Halong U = Umar

I = Irian V = Victor

J = Jepara W = Wilis

K = Kendal X = X-Ray

L = Lombok Y = Yusuf

M = Medan Z = Zaenal

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 146


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Abjad Fonetik Nasional/Internasional.

A = Alpha N = November

B = Bravo O = Oscar

C = Charlie P = Papa

D = Delta Q = Quebec

E = Echo R = Romeo

F = Foxtrot S = Siera

G = Golf T = Tango

H = Hotel U = Uniform

I = India V = Victor

J = Juliet W = Whiskey

K = Kilo X = X-Ray

L = Lima Y = Yankee

M = Mike Z = Zulu

2. Call Sign.

Tanda pengenal untuk stasiun pemancar, untuk di komunikasi


Polri call sign digunakan bagi para pemegang alat komunikasi
radio baik jenis HT, base stasiun dll.

Contoh:

Kapolda Jateng Menggunakan call sign Candi 1

Waka Polda Jateng Menggunakan call sign Candi 2

Pos Puskodalops Menggunakan call sign Candi 00

Gubernur Akpol menggunakan call sign Bumi 1

Wagub Akpol menggunakan call sign Bumi 2

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 147


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Sandi Komunikasi Polri.

Sandi Komunikasi Polri digunakan pada saat berkomunikasi radio


dalam dinas resmi di lingkungan Polri. Pedoman penggunaan
Sandi ini adalah Instruksi Kapolri No. Pol: Ins/29/IV/1972 tentang
Prosedur Pemberitahuan Penggunaan Kode Sandi di Lapangan.

Kode Sandi tersebut, meliputi :

1–1 : Hubungi Pusat melalui Telepon.

1 – 1S : Hubungi Pusat melalui Telepon - Segera.

1–2 : Pribadi menghadap ke Pusat.

1 – 2S : Pribadi menghadap ke Pusat - Segera.

1–3 : Temui Pelapor dan dapatkan Keterangan lengkap.

2–1 : Lakukan Razia Kendaraan di ………………………

2–2 : Lakukan Razia Penunpang Kendaraan di ………..

2–3 : Lakukan Razia Orang yang dicurigai di …………..

2–4 : Lakukan Razia Orang yang dicurigai, awas mereka


bersenjata di …………………..

3–1 : Mintai Keterangan mengenai KTP / Identitasnya.

3–2 : Mintai Keterangan mengenai STNK.

3–3 : Terjadi Kecelakaan di.......

3 –3M : Kecelakaan Lalu Lintas - hanya Kerusakan Materiil.

3 – 3L : Kecelakaan Lalu Lintas - Korban Luka.

3 – 3K : Kecelakaan Lalu Lintas - Korban Meninggal.

3 – 4M : Kecelakaan Lalu Lintas - hanya Kerusakan Materiil -


Tersangka melarikan diri

3 – 4L : Kecelakaan Lalu Lintas - Korban Luka - Tersangka


melarikan diri

3 – 4K : Kecelakaan Lalu Lintas - Korban Meninggal -


Tersangka melarikan diri

4–1 : Kerusakan di ……

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 148


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4–2 : Anggota dalam Keadaan Bahaya dan memerlukan


Bantuan - Segera Berangkat ke ……

4–3 : Tahanan Memberontak - Minta Bantuan.

4–4 : Kerusakan di Kantor Polisi …………Semua Unit di


sekitarnya–Segera memberi Bantuan - Waspada.

5–1 : Sedang ada Pertemuan Terlarang.

5–2 : Sedang ada Perkelahian.

5–3 : Sedang ada Kerusuhan (Riot).

5–4 : Sedang ada Demonstrasi.

6 – 1M : Perampokan di ………

6 – 1L : Perampokan di ……… dengan korban luka - luka.

6 – 1K Perampokan di........Dengan korban meninggal

6–2 : Pencurian kendaraan bermotor di........tanda-


tandanya........

6–3 : Terjadi penganiayaan berat/pembunuhan di...........

6–4 : Agar ditangkap dan ditahan atas pelanggaran


pasal........

6–5 : Kebakaran di.........

7–1 : Ambulance segera diperlukan

7–2 : Ambulance sudah dikirim

7–3 : Ambulance minta ditambah

7–4 : Derek segera diperlukan

7–5 : Derek sudah dikirim

7–6 : Barisan pemadam kebakaran agar segera ditambah

7–7 : Barisan pemadam kebakaran sudah dikirim

7–8 : Agar juru potret/sidik jari segera didatangkan

7–9 : Juru potret/sidik jari sudah dikirim

8–1 : Diterima lemah

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 149


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

8–2 : Diterima baik

8–3 : Penerimaan tidak jelas, agar gunakan alat


perhubungan lain

8–4 : Bagaimana penerimaan?

8–5 : Berhenti memancar - kecuali dalam keadaan darurat

8–6 : Mengerti

8–7 : Teruskan berita ini ke......

8–8 : Ia sedang sibuk tidak ada ditempat

8–9 : Apakah saudara dapat berhubungan dengan .....

8 – 10 : Pesawat dipadamkan, untuk selanjutnya dapat


dipakai pada telepon no....

8 – 11 : Kembali diudara

8 – 12 : Ulangi, penerimaan terganggu

8 – 13 : Siap melaksanakan tugas selanjutnya......./ selamat


bekerja

8 – 14 : Laporan terlalu cepat - berbicaralah agak lambat

8 – 15 : Minta keadaan cuaca

8 – 16 : Minta waktu yang tepat/waktu yang tepat ialah.....

9–1 : Tugas mengawal

9–2 : Tugas mengawal tamu agung/VIP

9–3 : Tugas mengawal VVIP ( Presiden RI dll )

9–4 : Tugas mengawal bahan peledak

10 – 1 : Selesaikan tugas secepat mungkin

10 – 2 : Saudara berada dimana?/saya berada di....

10 – 3 : Taruna/perintah terakhir dihapus

10 – 4 : Taruna ini tidak untuk umum

10 – 5 : Untuk disiarkan ke semua ranting

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 150


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

10 – 6 : Untuk disiarkan ke semua Mako

10 – 7 : Tidak sesuai peraturan/perintah (larangan)

10 – 8 : Menuju ke......

4. Tanda Baca.

a. Tanda baca

. = Tanda baca titik ; = Tanda baca titik koma

, = Tanda baca koma ‘ = Tanda baca koma atas

b. Tanda-tanda Istimewa.

- = Tanda Garis Penghubung.

/ = Tanda Garis Miring.

_ = Tanda Garis Bawah.

“ = Tanda Buka Kata / Tutup Kata.

c. Tanda tanda yang harus ditulis lengkap.

( = Tanda Kurung Buka.

) = Tanda Kurung Tutup.

 = Diucapkan Kurang Lebih.

+ = Diucapkan Tambah.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 151


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

- = kurang

% = Diucapkan Prosen.

 = Diucapkan Derajat.

= = Diucapkan Sama Dengan.

...’ = menit

...” = detik

d. Angka-angka

Tiap-tiap menyebut bilangan, harus didahului dengan istilah


“angka-angka”.

Setelah itu mengucapkan Angka, seperti di bawah ini:

0 = Nol 5 = Lima

1 = Satu 6 = Enam

2 = Dua 7 = Tujuh

3 = Tiga 8 = Delapan

4 = Empat 9 = Sembilan

100 = Angka-angka Satu Ratus.

1.000 = Angka-angka Satu Ribu.

07.00 = Angka-angka Nol Tujuh Ratus.

40.000 = Angka-angka Empat Nol ribu.

14.000 = Angka-angka Satu Empat Ribu.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 152


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bilangan yang tertulis lengkap (merupakan perkataan, tidak


didahului dengan istilah angka-angka).

Contoh :

TUJUH BELAS MEI TAHUN INI SAYA DATANG TTKHBS.

5. Cara Mengeja Berita.

Pengejaan suatu kata diterapkan pada kata yang sulit dimengerti,


serta diadakan pengulangan pengucapannya untuk memastikan
kebenaran penerimaannya.

Kata yang akan dieja, sebelumnya harus diucapkan dahulu,


diikuti kata prosedur komunikasi “Saya eja”. Kemudian
dilaksanakan pengejaan dengan menggunakan abjad fonetik.
Selesai mengeja kata tersebut diucapkan kembali sebagai
penegasan.

Contoh 1 : Untuk mengeja kata “SIGN”, adalah sebagai berikut:

“Sign” saya eja “Solo Irian Garut Namlea”.

“Call Sign”.

Contoh 2 :

Kelompok campuran : 31 AB 7/11 ........dst.

Caranya : Angka-angka TIGA SATU huruf-huruf AMBON


BANDUNG angka-angka TUJUH tanda garis miring angka-angka
ROMAWI DUA..........dst.

Campuran angka-angka dan tanda baca : 338,3 ttk

Caranya : angka-angka TIGA TIGA DELAPAN tanda KOMA


angka-angka TIGA huruf huruf TIMOR-TIMOR KENDAL

6. Cara Mengirim Berita.

a. Kelompok Huruf.

Sebelum mengucapkan Kelompok Huruf yang akan


dikirimkan, harus didahului dengan istilah “Huruf-huruf”.

Contoh: Mengirimkan Istilah “PRC” , caranya :

“Huruf-huruf Pati Rembang Cepu”

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 153


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Kelompok Angka

Sebelum mengucapkan Kelompok Angka yang akan


dikirimkan, harus didahului dengan istilah “Angka-angka”

Contoh : Mengirimkan Nomor “17147”, caranya ;

“Angka-angka Satu Tujuh Satu Empat Tujuh”

c. Kelompok Campuran

Contoh : Mengirimkan Nomor Surat “31AB7/II”, caranya :

“Angka-angka Tiga Satu Huruf-huruf Ambon Bandung


Angka-angka Tujuh Tanda Garing Miring Angka-angka
Romawi Dua”

d. Campuran Angka-angka dan Tanda Baca.

Contoh : Mengirimkan Kode “338,3 TTK”, caranya ;

“Angka-angka Tiga Tiga Delapan Tanda Koma Angka-angka


Tiga Huruf-huruf Timor Timor Kendal”

Panggilan dari suatu stasiun radio dengan nama panggilan


ABC memanggil stasiun DEF.

Caranya : Demak Endeh Flores disini Ambon Bandung


Cepu”

7. Tata Cara Penggunaan/Pengoperasian Alat Komunikasi radio


Polri.

a. Cek sumber tenaga, apakah keadaannya baik dalam


posisinya sudah tepat.
b. Cek apakah antena sudah terpasang benar.
c. Sesuaikan frekuensi pengirim dengan penerima.
d. Hidupkan HT/posisi On.
e. Setel volume yang dikehendaki.
f. Jarak antara mulut dan microphone kurang lebih 10 cm.
g. HT di stand by/dihidupkan 24 jam.

h. Bagi HT yang karena sesuatu hal tidak diudara ( 8 – 10 ),


agar melaporkan ke stasiun induknya, dengan memberikan
keterangan/penjelasan sebagai berikut :

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 154


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Kedudukan/berada dimana (10 – 2).


2) No pesawat telepon/HP yang bisa dihubungi.
3) Jika ada HT yang telah berulang kali dipanggil tetapi
tidak/ belum menjawab, HT lain yang mendengarkan
panggilan tersebut (rekan 1 pos/unit dstnya) segera
memberikan jawaban/menerima panggilan, dengan
tujuan agar dapat membantu dan menghubungi HT
yang dimaksud .
4) Pada saat HT tidak digunakan, HT harus dalam
keadaan off/mati.

8. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Berbicara


Menggunakan radio Polri.

a. Pada saat berbicara (mengirim berita).

Tekan press to talk (PTT) bicara dengan ibu jari secara


perlahan-lahan (secukupnya). Dan setelah berbicara atau
mengirim berita segera lepaskan press to talk (PTT) untuk
memposisikan alat komunikasi dalam posisi menerima serta
memberi kesempatan rekan yang lain untuk berbicara.

b. Pemenggalan kata demi kata dan kalimat demi kalimat


harus jelas, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
menerima berita dan memperhatikan tata cara penyampaian
kalimat dengan mempedomani:

1) Irama

Bagilah kalimat agar mudah diterima dan untuk


menghindari salah tafsir.

Contoh:

Isi berita, supaya musuh yang tertangkap ditawan


jangan dilepaskan.

Ucapan yang benar:

Supaya musuh yang tertangkap ditawan, jangan


dilepaskan.

Ucapan yang salah:

Supaya musuh yang tertangkap ditawan jangan,


dilepaskan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 155


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Kecepatan

Berbicara pada kecepatan yang sedang.

3) Isi suara

Lebih kuat sedikit dari pembicaraan biasa tetapi jangan


berteriak.

4) Tinggi nada

Nada yang tinggi lebih jelas didengar. Ketentuan


berbicara tersebut diatas disingkat ”IKIT”.

c. Tempatkan diri dan HT pada tempat yang bebas dari


gangguan pancaran benda lain yang memancarkan
gelombang elektromagnetik dan gangguan cuaca (air
hujan).

9. Cara Mengatasi Gangguan Pancaran Alat Komunikasi radio


Polri.

a. Apabila frekuensi sedang digunakan pihak lain, segera ajak


pindah frekuensi yang kosong.

b. Hindari memancar pada lokasi:

1) Bawah pohon yang lebat/rimbun.


2) Dalam terowongan.
3) Bawah atap seng/dalam rumah.
4) Bawah jembatan besi.
5) Bawah atap beton.

10. Cara Menerima dan Mengirim Berita Lewat Telepon Dinas.

a. Begitu telepon berdering segera angkat, jangan biarkan


telepon berdering berulang kali.

b. Berikan salam, sebutkan nama kesatuan, nama/pangkat


penerima.

Contoh : Selamat pagi/siang/sore/malam.

POLRESTA Surakarta.

Dengan Brigadir Dua Amin.

Dengan siapa saya berbicara......dan sebagainya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 156


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Suara hendaknya jelas, berwibawa, sehingga mudah


ditangkap. Hindari kata-kata dan kurang sopan.

1) Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak


menguasai materi berikan penjelasan yang bijaksana.

2) Catat semua pembicaraan telepon dengan memuat:

Darimana.
Untuk siapa.
Isi berita.
Kapan diterima.
Siapa yang menerima.

3) Pada waktu mengirim berita, setelah nomor/alamat


yang diminta, juga sebutkan kesatuan, nama/pangkat
dan mau bicara dengan siapa.

11. Pemeliharaan Alat teknologi Komunikasi Radio Polri.

a. Dalam pemeliharaan alkom Polri secara teknis harus


melihat penggolongannya maksudnya materiil komlek
dibuat atas dasar fungsi dan azas tekniknya. Disamping itu
diperhatikan pula agar materiil yang dikelompokkan
kedalam satu golongan mempunyai nilai investasi yang
tidak terlalu jauh berbeda. Berdasarkan kriteria tersebut,
seluruh materiil komlek dikelompokkan kedalam sepuluh
golongan sebagai berikut:

1) Golongan radar dan alat deteksi bawah air.


2) Golongan Radio.
3) Golongan radio Direction Finder.
4) Golongan peralatan telepon.
5) Golongan telex dan faximaile.
6) Golongan sound system.
7) Golongan generating set.
8) Golongan alat ukur.
9) Golongan alat alat lain.
10) Golongan alat alat penunjang.

b. Pelaksanaan pemeliharaan alat komunikasi radio


perorangan/HT

1) Perawatan dalam pemakaian

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 157


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a) Usahakan HT selalu dalam keadaan bersih dan


kering.
b) Hindarkan HT dari suhu panas.
c) Hindarkan HT dari tempat basah atau hujan.
d) Hindarkan dari benturan atau guncangan
langsung.
e) Sewaktu HT digunakan untuk mengirim berita,
lampu merah menyala atau alat indikator yang
menunjukan kondisi baterai lemah maka baterai
harus segera di isi, bila diteruskan akan
mempercepat kerusakan baterai.
f) Pengisian baterai dengan waktu yang terlalu lama
(over charger) akan merusak HT dan
mempercepat kerusakan baterai.
g) Jangan mengirim/menekan PTT sewaktu HT
berada di dalam charger sedang di isi karena
akan merusak alkom.
h) Usahakan pengisian ulang baterai sampai kondisi
baterai penuh.
i) Apabila mengalami gangguan pada HT segera
laporkan kepada teknisi komlek untuk, segera
diperbaiki dan jagan memperbaiki HT selain
teknisi komlek.

2) Perawatan dalam penyimpanan

a) Simpan alat komunikasi radio ditempat/ruangan


yang memenuhi syarat antara lain : bebas banjir ,
ruangan cukup kering dll.
b) Usahakan alat komunikasi radio disimpan dalam
ruangan secara kelompok menurut jenis, kondisi
dll.
c) Lengkapi pengatur udara apabila peralatan alat
komunikasi radio peka terhadap perubahan
kelembaban dan suhu.
d) Siapkan daftar inventaris untuk peralatan alat
komunikasi radio yang disimpan.
e) Usahakan alat komunikasi radio yang tersimpan
dalam keadaan bersih sehingga siap setiap saat
dibutuhkan.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 158


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Penggolongan alat-alat komunikasi
a. Alat komunikasi akostik (Pendengaran)
b. Alat Komunikasi Optik / Visual (Penglihatan)
c. Caraka
d. Pos.
e. Alat Komunikasi Elektronik.
2. Sistem komunikasi Polri secara umum terbagi dalam 4 (empat)
Sistem jaring komunikasi yaitu Sistem Komunikasi Markas
(Siskoma), Sistem Komunikasi Wilayah (Siskom Wil), Sistem
Komunikasi Operasi (Siskom Ops) dan Sistem Komunikasi
Khusus (Siskomsus) yang penggunaannya dapat menjamin
kelancaran arus komunikasi baik secara vertikal maupun
horisontal dalam suatu organisasi yang kompleks serta
disesuaikan situasi dan kondisi dilapangan .
3. Dalam pelaksanaan komunikasi/kirim terima berita, perlu
senantiasa untuk memperhatikan aturan/prosedur yang berlaku
dilingkungan Komlek Polri, yaitu : Sandi Komunikasi Polri, tata
cara mengeja dan hal lainnya yang perlu dilakukan untuk
menjamin kelancaran arus komunikasi yang dilakukan. Termasuk
pentingnya dilakukan pelatihan praktek kirim terima berita kepada
Taruna dan Taruni akpol, yang diharapkan mereka mendapatkan
ketrampilan yang luwes dan baik sehingga pada saatnya dapat
menjamin kelancaran dan keamanan dalam melaksanakan tugas
sebagai personil Polri kedepan.
4. Dalam pemeliharaan alkom Polri secara teknis harus melihat
penggolongannya maksudnya materiil Komlek dibuat atas dasar
fungsi dan azas tekniknya. Disamping itu diperhatikan pula agar
materiil yang dikelompokkan kedalam satu golongan mempunyai
nilai investasi yang tidak terlalu jauh berbeda.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 159


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Latihan
1. Jelaskan abjad fonetik Polri dari A Sampai Z!
2. Jelaskan call sign!
3. Jelaskan sandi komunikasi Polri!
4. Jelaskan pengucapan tanda baca!
5. Jelaskan cara mengeja Berita!
6. Jelaskan cara mengirim Berita!
7. Jelaskan tata cara menggunakan radio Polri!
8. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara
menggunakan radio Polri!
9. Jelaskan cara mengatasi gangguan pancaran alat komunikasi
radio Polri!
10. Jelaskan cara menerima dan mengirim berita lewat telepon!
11. Jelaskan pemeliharaan alat komunikasi elektronik polri!

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 160


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI

Anda mungkin juga menyukai