Anda di halaman 1dari 8

OPTIMALISASI FUNGSI TENAGA PENDIDIK

SPN BUKIT KABA POLDA BENGKULU MELALUI REVOLUSI MENTAL


DALAM MEMBENTUK KARAKTER BHAYANGKARA SEJATI
GUNA MELAHIRKAN INSAN POLRI YANG HANDAL

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada era sekarang yang disebut era globalisasi, institusi lembaga pendidikan polri, sekolah polisi negara ( SPN )
mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya manusia ( Polri ) indonesia yang berkualitas dimasa
mendatang. Di lingkungan Sekolah Polisi Negara ( SPN ) Tenaga pendidik memegang kunci utama bagi peningkatan
mutu sumber daya manusia ( Polri ) masa depan. Tenaga pendidik merupakan tenaga profesional yang melakukan tugas
pokok dan fungsi meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik sebagai aset manusia Polri dimasa
depan.

Bertolak dari ketentuan perundangan ( PP No. 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan ) dapat
dikatakan bahwa mutu pendidikan nasional dapat terwujud bila delapan standar minimal terpenuhi yaitu :
1. Standar isi.
2. Standar Proses.
3. Standar Kompetensi Kelulusan.
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
5. Standar Sarana dan Prasarana.
6. Standar Pengelolaan.
7. Standar Pembiayaan.
8. Standar Penilaian Pendidkan dapat dipenuhi.

Hal ini disampaikan oleh penulis untuk memberikan gambaran bagi pembaca bahwasannya standar kompetensi
yang akan diraih oleh lembaga pendidikan Polri haruslah bersumber pada aturan diknas sehingga apabila
dikolaborasikan dengan program pendidikan Polri akan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Secara koseptual mutu pendidikan diartikan secara beragam, tergantung pada situasi dan
lingkungan.Asosiasi Pendidikan Nasional Amerika Serikat ( National Education Assosiation of the United Statet
) contohnya, merumuskan enam kunci untuk keunggulan ( Keys to Exellence ) adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman bersama dan komitmen terhadap tujuan yang tinggi.
2. Komunikasi terbuka dan kolaborasi dalam memecahkan masalah.
3. Penilaian belajar dan pembelajaran secara terus menerus.
4. Belajar pribadi dan professional.
5. Sumber-sumber untuk menunjang belajar dan pembelajaran.
6. Kurikulum dan pembelajaran.

Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa indonesia adalah merosotnya nilai-nilai jati diri akibat
pengaruh pekembangan lingkungan lokal, regional, ataupun global. Namun disisi lain, pengaruh lingkungan juga bisa
berdampak positif untuk mewujudkan karakter bangsa Indonesia yang lebih kokoh dan tangguh. Untuk indonesia yang
berdaulat dan berkepribadian, ada Nawacita yang salah satunya adalah Revolusi Mental dalam membangun bangsa.
Dilingkungan Polri, Kapolri dalam program Quick Wins Renstra Polri tahun 2015 – 2019 telah mencabarkan Nawacita
dengan agenda “ Polri sebagai Penggerak Revolusi Mental dan Pelopor Tertib Sosial di Ruang Publik “ Revolusi mental
sebagai pogram Nawacita ke-8 dan Program Quick Wins Polri nomor 6, dilaksanakan melalui jalur pendidikan dan
pelatihan. Disinilah sarana transfer pengetahuan dan keterampilan sekaligus proses pembelajaran bekelanjutan. Dalam
sasaran rencana strategis Polri 2015-2019, pada poin 2 terdapat agenda yang sejalan dengan Revolusi Mental, yaitu
terbangunya Polri yang profesional, bermoral, modern, dan unggul ( handal ).

Oleh karena itu sangat penting kiranya dalam naskah ini dilakukan pembahasan bagaimana meningkatkan
Fungsi tenaga pendidik ( gadik ) SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu melalui Revolusi Mental dalam membentuk karakter
bhayangkara sejati guna melahirkan insan Polri yang handal.
2. Permasalahan
Dari latar belakang tersebut, pokok masalah dalam penulisan naskah karya perorangan ini adalah: “ Fungsi
Tenaga Pendidik SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu kurang optimal dalam menjalani Revolusi mental dalam membentuk
karakter bhayangkara sejati guna melahirkan insan Polri yang handal ”. Seiring dengan permasalahan yang timbul
dilembaga pendidikan adalah rasa tidak puas peserta didik terhadap pelayanan yang dilakukan oleh gadik, kekecewaan
terhadap pelayanan tersebut mengakibatkan menurunnya minat belajar bagi peserta didik.
Contoh gadik tidak menguasai materi, gadik sering memberikan tugas kepada peserta didik kemudian
meninggalkan kelas, dalam menyajikan materi gadik tidak ada fariasi dalam proses belajar mengajar dan masih banyak
lagi contoh-contoh lain yang mengakibatkan menurunya minat belajar peserta didik.

3. Persoalan
Berdasarkan pada pokok masalah tersebut, maka persoalan-persoalan yang ada adalah:

A. Bagaimana Sumber daya manusia yang mengemban tugas tenaga pendidik di SPN Bukit Kaba Polda
Bengkulu.
B. Sarana dan Prasarana untuk menunjang pendidikan yang ada di SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu.

4. Ruang Lingkup
Dalam penulisan naskah karya tulis ini, penulis membatasi permasalahan hanya pada peningkatan kemapuan
gadik melalui Revolusi mental di Sekolah Polisi Negara ( SPN ) Bukit Kaba Polda Bengkulu.

5. Maksud dan Tujuan


a. Maksud

Maksud penulisan Naskah Karya Perorangan ini merupakan salah satu syarat untuk seleksi Dik SIP
angkatan ke-46 T.A. 2017. Melalui Revolusi mental dan polri sebagai penggerak Revolusi mental agar dapat
melaksanakan tugas pokok, sebagai agen perubahan Miid Set dan Cultur Set dalam memberikan pelayanan
Prima, Disamping itu juga penulisan naskah karya perorangan ini memiliki maksud untuk memberikan sumbang
saran kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Bengkulu pada umumnya serta SPN
Bukit Kaba pada khususnya dalam memaksimalkan pelayanan Program Quick Wind yaitu Quick Respon dalam
upaya meningkatkan kemampuan gadik guna menghasilkan peserta didik yang berkualitas.Penulis mencoba
memberikan gambaran tentang peningkatan kemampuan Gadik.

b. Tujuan

Tujuan dari penulisan Karya tulis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Quick Wins
yaitu Quick Respon dalam meningkatkan kemampuan gadik di SPN Bukit Kaba. Untuk menciptakan organisasi
yang sehat dan kuat dibutuhkan personil yang professional,berkualitas dan bermoral juga didukung dengan sarana
dan prasarana yang memadai, penggunaan/penerapan iptek, transparansi dalam pelayanan serta peran seluruh
pihak terkait dalam membantu terciptanya langkah kebijakan serta dapat mengantisipasi secara dini permasalahan
baru yang timbul dikemudian hari.

BAB II
PEMBAHASAN
1. KONDISI SAAT INI

SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu terletak di Kabupaten Rejang Lebong tepatnya di Jalan Lintas curup lubuk
linggau Km 18 Selupu Rejang, SPN Bukit Kaba sangat indah karena terletak diatas pegunungan Bukit Kaba yang mana
cuacanya sangat sejuk dan dikelilingi oleh pemandangan yang bagus. SPN Bukit Kaba memiliki luas tanah sekitar 21
hektar dan SPN Bukit Kaba adalah satu-satunya SPN yang ada di indonesia yang terletak di atas pegunungan.

A. Sumber Daya Manusia tenaga Pendidik yang ada di SPN Bkit Kaba.
SPN Bukit Kaba dalam melaksanakan program pendidikan yang telah ditentukan oleh Kalemdiklat memiliki
kekuatan personil sebanyak 74 ( tujuh puluh empat ) personil. Dari 74 personil adalah sebagai berikut :

NO UNSUR JABATAN JUMLAH PERSONIL


1. PIMPINAN 2
2. SUBBAG RENMIN 14
3. SUBBAG YANMA 21
4. UNIT PROVOS 5
5. BAG JARLAT 13
6. KORSIS 9
7. GADIK 10
JUMALAH 74

Sedangakan menurut DSPP jumlah Personil SPN Bukit Kaba adalah sebagai berikut :
NO UNSUR JABATAN JUMLAH PERSONIL
1. PIMPINAN 2
2. SUBBAG RENMIN 14
3. SUBBAG YANMA 33
4. UNIT PROVOS 9
5. BAG JARLAT 13
6. KORSIS 9
7. GADIK 33
JUMALAH 113

Dan dari 74 (tujuh puluh empat) personil yang memiliki S1 dan memiliki Akta IV, Akta III, kejuruan
Instruktur dan yang terlibat dalam struktur Gadik adalah sebagai berikut :
GOL PANGKAT S1 AKTA IV AKTA III GADIK/BA SLTA GADIK
TUR
PAMEN 5
PAMA 5 14
BRIGADIR 15 2 31
PNS GOL II 1
PNS GOL III 1
JUMLAH 26 2 46

Dengan gambaran seperti tersebut diatas maka sudah jelas bagaimana hasil didik yang dikeluarkan oleh
SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu.

B. Sarana Prasarana yang ada di SPN Bukit kaba

Untuk saat ini SPN Bukit kaba memiliki sarana dan prasarana yang sangat minim untuk proses kegiatan
mengajar dikelas, sebagai contoh adalah sebagai berikut :

a. Laptop dan infokus yang ada di SPN Bukit Kaba hanya 5 unit sedangkan kelas ada 13 kelas, jadi
masi banyak kurangnya sehingga menghambat gadik untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dikelas.
b. Tameng untuk peragaan dalmas masi banyak kurang karena kondisi pecah dan tidak dapat
dipakai lagi sehingga menghambat untuk melakukan praktek dalmas dilapangan.

c. Senjata api baik Revolver dan senjata api laras panjang V2 juga masih sangat terbatas dan ada
yang tidak dapat digunakan lagi akibat rusak berat sehingga menghambat gadik untuk
melakukan praktek mengajar menembak dilapangan kepada siswa.

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Secara singkat Gadik yang berkualitas atau yang berkualifikasi adalah yang memenuhi standar
pendidikan, menguasai materi/isi pelajaran sesuai standar proses pembelajaran. Kriteria-kriteria tersebut telah
dirumuskan dalam ketentuan perundangan, yaitu UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, UU Guru dan Dosen No. 14
Tahun 2005, PP No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan dan dipadukan dengan Peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Komponen Pendidikan untuk Pendidikan
Pembentukan dan Pendidikan Pengembangan Dilingkungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.

A. Sumber Daya manusia


a) Jumlah Personil tidak sesuai dengan DSPP
Jumlah personil yang tidak sesuai DSPP terkadang menghambat pekerjaan yang ada sehingga
pekerjaan sering terlambat dikerjakan dikarenakan kurang personil.

b) Latar belakang pendidikan


Gadik di SPN Bukit Kaba masih minim terhadap kemampuan yang dilatar belakangi status
Kesarjanaan,jadi ilmu pengetahuan yang dimiliki masih sangat terbatas.

c) Gadik rangkap mata pelajaran.( tumburan jam pelajaran)


Gadik rangkap mata pelajaran ini sering terjadi seperti gadik A mengajar F.T lantas dan mengajar F.T
Pengaturan,di hari dan jam yang sama gadik A tersebut mengajar dua mata pelajaran yang
diembannya bersamaan sehingga gadik A terpaksa membagi waktu sebentar masuk ke kelas satu
dan sebentar masuk ke kelas satunya lagi sehingga pelajaran yang diberikan Gadik A ini tidak
maksimal.

d) Gadik yang memegang mata pelajaran Fungsi tehnis Kepolisian belum tentu memiliki latar balakang
Kejuruan. Sebagai contoh Gadik A mengajar F.T lantas, sedangkan Gadik A ini latar belakangnya
sama sekali belum pernah di F.T lantas dan bahkan belum pernah mengikuti kejuruan F.T lantas.

e) Gadik yang sering terlambat masuk ke kelas.ini dikarenakan gadik tersebut masi mengerjakan
pekerjaan di ruangannya dan terkadang gadik tersebut pada hari jadwal dia mengajar Gadiknya
Lepas piket sehingga lupa kalo ada jadwal pelajarannya sehingga terlambat untuk masuk kelas.

f) Gadik yang sering memberikan tugas kepada peserta didik didalam kelas kemudian gadik pergi
meninggalkan kelas.hal ini dilakukan Oleh Gadik karena gadik tidak memahami pelajaran yang akan
diberikan kepada siswa sehingga untuk mengatasi hal tersebut Gadik mengakali siswa dengan
memberikan tugas dan meninggalkan kelas ketika jam pelajaran telah habis Gadik tersebut baru
datang dan mengumpulkan tugas yang diberikanya.
B. Sarana dan Prasaranan

a. Laptop dan infokus yang ada di SPN Bukit Kaba hanya 5 unit sedangkan kelas ada 13 kelas,
jadi masi banyak kurangnya sehingga menghambat gadik untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dikelas.

b. Tameng untuk peragaan dalmas masi banyak kurang karena kondisi pecah dan tidak dapat
dipakai lagi sehingga menghambat untuk melakukan praktek dalmas dilapangan.

c. Senjata api baik Revolver dan senjata api laras panjang V2 juga masih sangat terbatas dan
ada yang tidak dapat digunakan lagi akibat rusak berat sehingga menghambat gadik untuk
melakukan praktek mengajar menembak dilapangan kepada siswa.

3. KONDISI YANG DIHARAPKAN

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh Gadik
sebagai tenaga kependidikan, maka profesi Gadik harus memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan belajar
mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar
mengajar. Kemampuan Gadik dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor
utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar
ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab Gadik sebagai pengajar yang mendidik.

Secara umum terdapat beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalam lingkungan
kependidikan dengan tujuan bahwa peningkatan mutu Gadik akan berhasil melalui strategi-strategi berikut :

sebagai langkah awal bagi setiap lembaga pendidikan yang ingin atau merencanakan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan ini dimulai dengan curah pendapat yang diikuti oleh kepala
sekolah, guru dan seluruh staf lembaga pendidikan.

Kegiatan evaluasi diri ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lembaga pendidikan saat ini dalam segala
aspek (seluruh komponen lembaga pendidikan), kemajuan yang telah dicapai maupun masalah-masalah yang
dihadapi ataupun kelemahan yang dialami. Dan Melalui Gerakan revolusi mental ini diharapkan gadik dapat merubah
sikap yang selama ini tidak baik yang dimulai dari diri sendiri dan dapat memberikan contoh kepada peserta didik
yang baik dan mempunyai disiplin yang tinggi dan memiliki budaya malu, agar peserta didik dapat mencontoh dari
sikap gadik itu sendiri.

Dan tidak lupa pula bahwa sarana dan prasarana sangatlah perlu untuk terciptanya suatu kegiatan belajar
mengajar yang baik, untuk itu SPN Bukit Kaba mengharapkan memiliki sarana dan prasarana yang baik dan
memadai sehingga proses belajar menghajar bisa optimal diterapkan kepada siswa dan peserta didik yang ada di
SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu.

BAB III

UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Untuk meningkatkan SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu sehingga sejajar dengan SPN yang
berada di Pulau jawa dan agar menghasilkan siswa yang baik, SPN Bukit Kaba telah berupaya sebagai
berikut :

A. Sumber daya manusia


a. Dalam memenuhi kekurangan personil di SPN Bukit Kaba telah dilakukan permohonan dalam bentuk surat
ataupun lisan yang dilakukan oleh SPN Bukit Kaba kepada Biro SDM Polda Bengkulu untuk memenuhi
kekurangan tersebut.
b. Untuk mengatasi Latar Belakang Pendidikan gadik di SPN Bukit Kaba
SPN Bukit Kaba kerja sama dengan Universita Bengkulu Fakultas kependidikan maka SPN Bukit Kaba
telah mendatangkan dosen terbang untuk mengadakan perkuliahan di SPN Bukit kaba Yang diikuti oleh 54
(lima puluh empat) mahasiswa baru yang mengambil jurusan Bimbingan konseling hal ini dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan Lembaga yang masih kekurangan tenaga kependidikan yang memiliki predikat SI,
dan untuk memenuhi wacana dari lemdiklat bahwa tenaga pengajar di SPN haruslah SI dan akan
mengikuti sertifikasi. SPN Bukit Kaba juga mengadakan pelatihan Gadik setiap akan ada peserta didik
yang akan di didik di SPN Bukit Kaba. Adapun penyaji materi selain personil SPN Bukit kaba juga
mendatangkan dari Dinas Kependidikan Provinsi Bengkulu serta dari Universitas Bengkulu.

c. Mengatasi gadik rangkap mata pelajaran. Analisa dan evaluasi secara bertahap terhadap perkermbangan
peserta didik dan tenaga pendidik SPN Bukit kaba serta diharapkan Subbag jarlat dalam memberikan
jadwal jam pelajaran haruslah berkoordinasi baik dengan Gadik agar jam pelajaran tidak tumburan lagi.

d. Untuk mengatasi Gadik yang memegang mata pelajaran fungsi teknis belum tentu memiliki latar belakang
kejuruan.dalam mengatasi hal tersebut diharapkan kepada Kakorgadik haruslah mengetahui latar
belakang Personil yang hendak diberikan pengampuh mata pelajaran Fungsi teknis apakah personil
tersebut memiliki skil atau ilmu pengetahuan tentang fungsi teknis tersebut, dan SPN Bukit Kaba telah
mengajukan kepada Biro SDM Polda Bengkulu untuk mengikut sertakan Personil SPN Bukit Kaba
mengikuti pelatihan fungsi teknis baik di Polda Bengkulu sendiri maupun di Pusdik.

e. Untuk mengatasi Gadik yang sering terlambat masuk ke kelas, Pimpinan SPN Bukit Kaba telah mengambil
langkah sesuai hasil rapat para pejabat teras SPN Bukit Kaba, apabila gadik masih ada yang terlambat
masuk kekelas maka honor gadik tersebut dipotong seberapa dia terlambat masuk kelas dan apabila
Gadik yang lepas piket tetap harus mengajar sesuai jadwal yang telah ada. Dan Pimpinan SPN Bukit Kaba
juga memberikan arahan kepada Gadik SPN Bukit kaba melalui Revolusi mental ini diharapkam Gadik
SPN Bukit Kaba dapat merubah budaya yang selama ini tidak baik menjadi lebih baik lagi yang diawali
dengan diri kita sendiri dan POLRI Sebagai Penggerak Revolusi mental, karena kita sebagai Gadik
sebagai contoh dari siswa dan peserta didik haruslah memberikan contoh yang terbaik terlebih dahulu
karena Lembaga Pendidikanlah yang melahirkan polisi yang baik. Jadi kalo Gadiknya baik maka siswa dan
peserta didik juga akan baik.

f. Untuk mengatasi Gadik yang sering memberikan tugas kepada peserta didik didalam kelas kemudian
gadik pergi meninggalkan kelas, SPN Bukit Kaba telah melakukan evaluasi secara bertahap, dan
melakukan pelatihan kepada Gadik bagaimana cara mengajar yang baik dan benar sehingga Gadik tidak
lagi meninggalkan kelas saat jam pelajaran berlangsung. dan apabila masi terdapat hal sedemikian lagi
maka Gadik tersebut akan diberikan sanksi tidak boleh mengajar lagi.

B. Sarana dan Prasarana

Untuk mengatasi sarana dan prasarana yang dimiliki SPN Bukit Kaba yang masih sangat minim sekali
seperti :
1. Laptop dan Infokus

2. Tameng Dalmas

3. Senjata api revolper dan senjata api laras panjang V2

Pihak SPN Bukit Kaba telah melakukan koordinasi dengan Kapolda Bengkulu melalui karo Sarpras Polda
Bengkulu baik secara lisan maupun surat resmi Agar kiranya sarana dan prasaranan yang masih kurang di SPN
Bukit Kaba cepat terpenuhi sebagai mana mestinya.

BAB III

PENUTUP
1. KESIMPULAN

Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan tanpa upaya peningkatan mutu gadiknya.
( sumber daya manusia ) dan sarana prasarana yang menunjang kegiatan proses belajar mengajar baik
dikelas maupun dilapangan,Gadik yang ada di SPN Bukit Kaba selaku yang mempunyai kewenangan dan
bertanggung jawab terhadap proses penciptaan Polri yang handal, dan profesional masih menghadapi
kondisi kuantitas dan kualitas tenaga pendidik yang kurang memadai serta sarana dan prasarana
pendukung yang serba terbatas. Keterbatasan kemampuan Gadik di SPN Bukit Kaba dalam menciptakan
kualitas hasil didik tentunya tidak lepas dari faktor peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya
penciptaan tersebut, baik secara intern Polri sendiri maupun karena pengaruh dari luar Polri. Upaya untuk
peningkatan sarana dan prasarana pendukung di SPN Bukit Kaba mutlak dilaksanakan. Hal ini dapat
ditempuh dengan mengajukan penambahan fasilitas pendidikan, sarana prasarana pendidikan yang
berkualitas.

Semoga melalui sumbangan pemikiran dalam optimalisasi fungsi tenaga pendidik SPN Bukit kaba melalui
Revolusi mental dapat terus ditingkatkan dalam membentuk karakter bhayangkara sejati guna melahirkan insan Polri
yang handal, sehingga tercapai Insan bhayangkara yang cerdas, mahir, patuh hukum dan kompetitif melalui upaya
mewujudkan pendidikan yang mampu membangun Insan bhayangkara yang cerdas dan kompetitif dengan adil,
bermutu dan relevan untuk kebutuhan masyarakat global.
2. SARAN

1. Disarankan kepada Polda Bengkulu agar kiranya dapat menambah personil SPN Bukit Kaba sesuai dengan DSPP.
2. Disarankan pada lemdiklat Polri agar kiranya dapat memberikan kejuruan dan pelatihan kepada personil SPN Bukit
kaba
3. Disarankan kepada KA SPN Bukit Kaba agar kiranya dapat memberikan pembinaan secara intensif tentang Gadik.
4. Disarankan Kepada Sarpras Polri melalui Sarpras polda Bengkulu agar kiranya dapat memenuhi sarana dan
prasarana yan g masih minim di SPN Bukit Kaba.

Demikian Karya tulis ini dibuat dengan sederhana mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi institusi Polri
yang kita cintai khususnya pada SPN Bukit kaba dalam melaksanakan tugasnya secara optimal dan professional
sebagaimana yang diharapkan.

Bengkulu, Februari 2017

PENULIS

DHONAL JUNIKO, S.H


BRIPKA NRP 84060557

Anda mungkin juga menyukai