DAERAH GORONTALO
RESOR GORONTALO
1. PENDAHULUAN
Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegak hukum,
berdasarkan undang-undang mempunyai tugas untuk menjamin keamaan dalam negeri melalui
penyelengaraan fungsi Kepolisian. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam
negeri dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia dibantu masyarakat dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia harus dilaksanakan secara profesional dan proporsional guna
mewujudkan personil POLRI yang sesuai harapan masyarakat.
Peranan pendidikan masyarakat tentang lalu lintas dengan sasaran terhadap masyarakat
umum dan masyarakat yang terorganisir guna mewujudkan terciptanya sikap mental mentaati
peraturan perundang-undangan lalu lintas agar tercapai peningkatan keikutsertaan masyarakat
dalam usaha menciptakan kamtibcar lantas. Pelaksanaan Kegiatan pendidikan masyarakat
tentang lalu lintas dengan perencanaan yang baik, terus-menerus, konsisten dan
berkesinambungan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan dan
memperluas pengetahuan terhadap masalah lalu lintas yang dihadapi, dan pada gilirannya
masyarakat menyadari bahwa masalah lalu lintas merupakan tanggung jawab dan untuk
kepentingan bersama.
Salah satu fungsi kepolisian adalah fungsi lalu lintas, melaksanakan kegiatan preventif
antara lain pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli, penegakan hukum (Gakkum) lantas,
Registrasi dan Identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor, manajemen rekayasa lalu lintas,
dan dikmas lantas.
2. TUJUAN
Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pelanggaran lalu lintas ini
bertujuan untuk memberikan pedoman dalam rangka penanganan pelanggaran lalu lintas, Polri
diharapkan dapat lebih meningkatkan dan memantapkan perannya dalam memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan
tugas dilapangan tidak ada keragu-raguan dalam melakukan tindakan penegakan hukum agar
terwujud kepatuhan pengguna lalu lintas yang patuh terhadap peraturan lalu lintas sehingga
trwujud situasi Kamseltibcarlantas di jalan.
3. PEDOMAN/ACUAN
3.1 Undang – Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3.2 Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
3.3 Undang – Undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3.4 Permenpan Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Penyusunan SOP;
3.5 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
3.6 Petunjuk Pelaksanaan Kapolri No.Pol.:Juklak/02/II/1996 tanggal 26 Februari 1996
tentang pokok – pokok pembinaan potensi Masyarakat;
3.7 Surat Keputusan Kapolri No. Pol:Skep/1397/XII/1997 tanggal 18 Desember 1997
tentang petunjuk lapangan terhadap Pecinta Disiplin Lalu lintas;
3.8 Petunjuk Pelaksanaan Kapolri No. Pol:Juklak/05/V/2003 Tanggal 29 Mei 2003 tentang
pendIdikan Masyarakat di bidang Lalu lintas.
4. PENGERTIAN
4.1 Pendidikan adalah Segala kegiatan dan perbuatan yangg berhubungan dengan hal dan
cara mendidik dalam rangka usaha memelihara kemampuan maupun kemahiran
tertentu.
4.2 Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia atau sekelompok orang yang hidup
bersama dalam suatu tempat dengan ikatan – ikatan aturan tertentu.
4.3 Lalu lintas jalan adalah gerak pindah dengan atau tanpa alat penggerak dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan jalan sebagai ruang penggeraknya.
4.4 Pendidikan masyarakat bidang lalu lintas adalah segala kegiatan yang meliputi segala
usaha untuk menumbuhkan pengertian, dukungan dan pengikut sertaan masyarakat
yang aktif dalam usaha menciptakan keamanan, ketertiban dan kelancaraan lalu lintas.
4.5 Penerangan Lalu lintas adalah Kegiatan komunikasi berisi keterangan-keterangan,
gagasan-gagasan atau kebijaksanaan yang disertai pesan atau anjuran dengan maksud
menjelaskan, mendidik dan mempengaruhi atau mengajak menerima pesan, bersedia
untuk dan bertindak sesuai harapan juru penerangan (Komunikator).
4.6 Pendidikan dan Rekayasa adalah Memberikan Pendidikan rekayasa kepada
masyarakat tentang pentingnya Kamtibcar lantas yang dapat memberikan dan
memupuk rasa disiplin dan tertib dalam berlalu lintas sejak dini, sehingga menanamkan
dan mengerti peraturan-peraturan lalu lintas di jalan raya.
4.7 Pameran Lalu Lintas adalah usaha Polri / Polantas dengan memberikan penerangan
secara visual kepada masyarakat tentang tugas, kegiatan dan masalah-masalah yang
dihadapi oleh Polantas, sehingga masyarakat mengerti dan memahami serta ikut
berpartisipasi dalam menciptakan Kamtibcar Lantas.
4.8 Perlombaan/sayembara Lalu Lintas adalah Perlombaan lalu lintas adalah perlombaan
keterampilan mengendarai kendaraan bermotor/tidak bermotor yang diselenggarakan
oleh Polri/Polantas yang diikuti oleh masyarakat dengan penilaian tertentu, baik bidang
keterampilan mengendarai maupun penguasaan lalu lintas dan peraturannya.
Sayembara lalu lintas adalah sayembara mengenai pengetahuan lalu lintas (karya tulis,
gambar karikatur/foto-foto) yang penilaiannya menurut kriteria tertentu dengan tujuan
untuk meningkatkan disiplin dan kesadaran berlalu lintas.
4.9 Taman Lalu Lintas adalah Taman Lalu Lintas adalah suatu taman atau tempat yang
dibuat sedemikian rupa sehingga menggambarkan suatu kota dalam bentuk mini yang
dilengkapi sarana lalu lintas (rambu-rambu), dengan tujuan mendidik bagi para
pengunjung khususnya anak-anak sekolah tentang tata cara berlalu lintas, sopan santun
dan kesadaran lalu lintas.
6. PELAKSANAAN KEGIATAN
6.1. Polisi Sahabat Anak
a. Maksud
Memberikan pengertian kepada anak-anak sejak dini bahwa Polisi itu tidak menakutkan,
mengingat banyak sekali dari kalangan orang tua yang menakuti-nakuti putra-putrinya bahwa
kehadiran Polisi selalu menakutkan/menghukum/marah.
b. Tujuan
Memberikan pengetahuan pada anak-anak tentang peran dan tugas seorang Polisi
ditengah-tengah masyarakat dan pengenalan rambu-rambu lalu lintas yang paling sederhana
serta pengenalan lingkungan kerja Polisi.
c. Koordinasi
Dalam melaksanakan kegiatannya Unit KAMSEL menjalin kerjasama dengan pihak sekolah
dan orang tua wali murid.
d. Wasdal
Pengawasan dan pengendalian tugas dilaksanakan oleh Kasat Lantas Polres Gorontalo.
6.2. Kegiatan Dikmas Lantas Terhadap Masyarakat
a. Maksud dan tujuan.
1) Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam menciptakan Kamtibcar lantas.
2) Mengendalikan potensi masyarakat secara positif dan konsisten dapat membantu tugas-
tugas Polantas di lapangan dengan konsisten.
3) Memelihara kebersamaan antara Polri/Polantas dengan masyarakat dalam membina
Kamtibcar lantas.
VIII. PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit Kamsel SatLantas Polres Gorontalo ini
dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Kamsel Lantas di
wilayah hukum Polres Gorontalo.
Ditetapkan di : Limboto
Pada tanggal : Juli 2022