Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah Psikodiagnostika III

Tugas 3 Rangkuman

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)

Disusun Oleh:

Dian Nita Sari

(705180134)

Kelas N

Fakultas Psikologi

Universitas Tarumanagara

Jakarta
2020

Tugas 3

Rangkuman Materi Psikodiagnostika III

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)

Pengantar

 Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) merupakan tes inventori yang paling banyak digunakan oleh para profesional dibidang
kesehatan mental, forensik, dan medis untuk mendiagnosis patologis.
 Tujuan dari MMPI adalah mengukur kepribadian yang relatif menetap dan tidak berubah serta untuk menyediakan alat diagnostik yang
dapat dikelola oleh kelompok, meningkatkan waktu psikiater / psikolog untuk menghasilkan label diagnostik yang lebih akurat.

Sejarah Singkat MMPI

 MMPI pertama kali diterbitkan pada tahun 1943, yang berisi 566 item benar atau salah.
 Tanggapan yang diberikan untuk memberi tanda silang pada pernyataan sesuai dengan apa yang dirasakan oleh partisipan.
 MMPI ditemukan oleh seorang psikolog bernama Starke Hathaway dan J. Charnley McKinley yang bekerja di rumah sakit Universitas
Minnesota.
 Kemudian terjadi revisi pada tahun 1989, revisi ini mencakup ulang dari banyak item asli untuk menghilangkan kata-kata yang telah
menjadi usang, bahasa seksis (nasional), dan item yang tidak pantas atau tidak pantas.
 MMPI-2 terdiri dari 567 item, responden yang memeriksa untuk memberi tanda silang pada jawaban yang benar atau salah yang berkaitan
dengan dirinya.
 Kemudian universitas Minnesota menerbitkan MMPI-A yang di rancang untuk remaja beruşia 14-18 tahun.
 Terdiri dari 478 item dengan proses administrasi yang sama dengan MMPI, dan MMPI-2.
 MMPI-2 dapat digunakan dengan rentan usia 16 tahun ke atas.

2
 Durasi dalam pengerjaan merupakan 60 hingga 90 menit.

Skala

 Terdiri dari 10 skala diantaranya: Hs (hypochondriasis), D (depresi), H (histeria), Pd (psychopathic deviate), Mf (mascullinity- feminimity),
Pa (paranoia), Pt (psychasthenia), Sc (schizophernia), Ma (Hypomania), dan Si (Social Introversion).
1. Hipokondriasis (Hs) (32 Item)
 Gangguan yang melibatkan interpretasi yang tidak realistis dari tanda atau sensasi fisik sebagai abnormal, yang membuat orang
tersebut takut bahwa dia menderita penyakit yang serius.
 Hs mengukur jumlah keluhan tubuh atau penyakit somatik yang diklaim oleh seseorang atau, dengan kata lain, sejauh mana
seseorang menolak kesehatan fisik yang baik.
 Keadaan saat individu berspekulasi mengidap penyakit serius.
 Menurut DSM, gejala hipokondriasis merupakan ketakutan individu yang mengalami penyakit serius, tetap takut meski sudah
diobati, yang lebih dari enam bulan, dan ketakutan tersebut mengganggu kehidupan.
 Individu hipokondriasis tinggi memiliki ciri-ciri menderita, terlalu fokus pada tubuh, sulit adaptasi, dan neurotik.
2. Depresi (D) (57 items)
 Menggambarkan dimensi depresi, keadaan mood yang digambarkan dengan semangat rendah, perasaan putus asa atau tidak
berharga, melambatnya pikiran dan tindakan, dan sesekali berpikir akan kematian dan bunuh diri
 Skala kedua adalah depresi, yaitu gangguan suasana hati karena perubahan mood dan perasaan sedih terus menerus.
 Skala tinggi rasa percaya diri, perasaan kurang berharga, kurang percaya diri, pemikiran bunuh diri, dan lainnya.
3. Histeria Hy) (60 item)
 Skala ini pada awalnya dikembangkan untuk membantu dalam diagnosis histerla dan untuk mengukur sejauh mana pasien
cenderung mengembangkan gejala konversi.
 Gejala konversi termasuk "cocok" (misalnya pingsan, amnesia dan pseudoseizures), sakit perut, dan stres muntah.

3
 Skala ketiga adalah histeria, yaitu merasa sakit fisik tanpa penjelasan medis.
 Ciri individu dramatis, berlebihan, dan lainnya.
4. Psychopathic Deviance (Pd) (50 item)
 Skala yang akan menggambarkan sikap psikopatik, asosial, amoral dan tidak sanggup mengadakan relasi afektif dalam.
 Skor tinggi beresiko melakukan tindakan delinkuen dan kesukaran beradaptasi dengan figur otoritas.
 Kecenderungan antisosial dan asosial.
 Ciri individu yang memiliki Psychopathic Deviance tinggi yaitu melakukan tindakan antisosial, pemberontak, hubungan kurang peka
terhadap orang lain, kurang bisa berelasi dengan orang lain, impulsif, dan lainnya.
5. Maskulin dan Feminin (Mf) (56 items)
 Skala ini sebagai lawan ukuran untuk mengukur kecenderungan pola minat maskulinitas atau feminitas terhadap jenis.
 Ciri individu dengan maskulin dan feminin tinggi yaitu memiliki relasi yang baik, memiliki konflik orientasi seksual, dan lainnya.
6. Paranoia (Pa) (40 item)
 Menunjukkan kecenderungan paranoid, delusi yang hebat, curiga berlebihan, sifat terlalu perasa dan sikap terlalu kaku, dan
permusuhan.
 Ciri individu dengan paranoia tinggi yaitu delusi, pola pikir janggal, mudah curiga dan lainnya.
7. Psychasthenia (Pt) (48 items)
 Skala yang dirancang untuk mengukur pola neurotik yang disebut psikastenia, istilah usang yang diperkenaikan oleh Pierre Janet
untuk mendapatkan neurosis yang didominasi oleh "keraguan, agitasi, dan oleh ide-ide obsesif"
 Memiliki gangguan dan obsesi.
 Ciri individu dengan psikastenia tinggi yaitu standar kehidupan yang tinggi, terobsesi, mudah menganggap, kurang percaya diri,
dan lainnya
8. Schizophernia (Sc) (78 items)

4
 Mengidentifikasi kemungkinan seseorang yang tertarik ke alam pikiran sendiri. Memiliki interpretasi yang tidak sesuai dengan
realita, kecenderungan delusi, halusinasi, dan kekacauan berpikir.
 Adakalanya orang yang memiliki skizofrenia tidak menunjukkan kecenderungan skor yang tinggi.
9. Hypomania (Ma) (46 item)
 Skala dasar terakhir yang akan dikembangkan yang mengukur aspek suasana hati yang sedikit meningkat yang sering kali
dilengkapi dengan ide pelarian, kemampuan afektif, dan kegembiraan psikomotorik.
 Hipomania menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi dengan gejala atau sifat yang menyertainya seperti gangguan mudah,
insomnia, optimisme berlebihan, sesekali keangkuhan, kecurigaan, dan sifat mudah marah.
10. Social Interversion (Si) (49 item)
 Menelusuri tingkat introversi-ekstraversi individu (Drake, 1946).
 Skala ini menunjukkan kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan tanggung jawabnya karena kurang
merasa aman dan malu,

Karakteristik

 Benar atau Salah Pertanyaan: Jawaban dari soal tes merupakan benar atau salah.
 Verbal: Soal tes berbentuk kalimat.
 Referensi diri: Merupakan rujukan diri individu.
 Ada skor dari item yang tidak diisi

Administrasi

 Skala MMPI-2 terdiri atas buku soal terdiri atas 567 item
 Buku manual MMPI, Lembar jawaban, Lembar skala
 Waktu yang dibutuhkan: 90 menit
 Diberikan pada klien usia 16 tahun ke atas dengan pendidikan memadai

5
 Pada beberapa penelitian juga diberikan pada Umur 13-15 tahun
 Penyajian untuk klien secara klinis, non-klinis dan diagnosa khusus yang perlu dibedakan
 Pada kondisi khusus pelaksanaan pengujian yang dapat dilakukan beberapa kali
 Pengujian dapat dilakukan secara individu dan kelompok

Skoring

6
 Cek item atau pertanyaan yang tidak dijawab (? / Can't say)
 Cek skala validasi (Skala L, F, K,?)
 Melakukan konversi berdasarkan kategori skala baik untuk jawaban ya dan tidak
 Lakukan konversi pada skor T
 Mengonversikan pada nilai persentil
 Melihat kategori T Score yang tinggi dan rendah, berikan tanda simbol

Cara Skoring (Soal yang Tidak Bisa Dijawab Klien)

 Menjumlahkan semua soal yang tidak terjawab


 Banyaknya soal yang "tidak bisa berkata" akan menurunkan skor T skala yang bersangkutan
 Tidak diperbolehkan menganalisis skala yang "tidak bisa mengatakan" nya melebihi 10%.

Validitas MMPI-2

 Validitasnya sulit untuk disesatkan karena banyaknya penelitian yang telah dilakukan terhadap instrumen ini dan pendahulunya MMPI.
 Riset menunjukan bahwa MMPI-2 sangat sebanding dengan (sangat sebanding) dengan MMPI yang didukung oleh data-data yang kuat.

7
 Validitas MMPI-2 menurut Graham (1993), menunjukkan bahwa studi validitas MMPI terbagi dalam tiga kategori umum:
1. Studi yang membandingkan profil MMPI dari kelompok kriteria yang relevan.
2. Mencoba untuk melihat perilaku non tes yang dapat diandalkan dari skala atau tata tertib MMPI.
3. Melihat hasil MMPI dan dokter yang menafsirkan hasil tersebut sebagai satu unit, dan kemudian berfokus pada keakuratan
interpretasi.

Kelebihan dan Kekurangan MMPI-2

 Kelebihan
o Didesain secara khusus untuk remaja dan dewasa
o Tidak dibatasi oleh bias ras jadi dapat digunakan oleh ras mana pun
 Kekurangan
o Prosedur statistik dan psikometri yang digunakan, menurut standar saat ini, agak primitif dan tidak canggih.
o Sangat tingginya interkorelasi antara skala-skala klinis
o Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tes ini terbilang 'cukup' lama, pada umumnya individu dapat menyelesaikan tes ini
dalam waktu 60 menit

Anda mungkin juga menyukai