Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah Psikologi Konseling dan Psikoterapi

SELF-ARCHETYPE: LAMPU DIAN

Disusun Oleh:

Dian Nita Sari - 705180134

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2021
Saya mensimbolkan diri saya sebagai Lampu Dian.

Karena nama saya adalah Dian Nita Sari yang mana kata “Dian" menurut orang tua saya

adalah lampu teplok/lampu kecil. Lampu teplok identik dengan masyarakat tradisional

zaman dahulu. Lampu teplok merupakan pelita dikala gelap gulita. Dahulu, sebelum listrik

masuk ke rumah-rumah, orang menggunakan lampu teplok. Lampu teplok, selain namanya

yang unik juga memiliki filosofi yang mendalam. Lampu teplok adalah lampu minyak tanah

yang bagian utamanya terdiri dari tampungan minyak tanah, sumbu, dan semprong yang

terbuat dari kaca. Sumbunya adalah bagian yang memancarkan api, dimana sumbu

berhubungan langsung dengan minyak tanah dan menyerapnya pelan untuk terus menyala.

Supaya nyala lampu stabil, maka digunakan pelindung atau tudung lampu berlubang di

bagian atas yang disebut semprong. Lampu akan terus menyala sampai minyak tanah yang

ada di tampungan terserap habis. Setelah digunakan, semprong lampu teplok selalu kotor

oleh asap. Terdapat bercak dan bahkan area berwarna hitam pada semprong. Akan tetapi,

lampu telpok akan bersih kembali apabila bagian semprongnya dilap. Setelah dibersihkan

lampu teplok bisa digunakan lagi. Hal terpenting bagi saya adalah orang tua saya berharap

saya tumbuh menjadi pribadi seperti lampu teplok. Orang tua saya memberikan nasehat

bahwa saya harus menjadi manusia sederhana yang berguna bagi lingkungan sekitar dan

sesama. Mampu menjadi penerang Bentuk dan lampu teplok cara saat gelap melanda.

Menjadi manusia yang berguna tentunya memerlukan perjuangan yang cukup besar. Dalam

setiap perjuangan selalu ada pengorbanan yang identik dengan luka. Asap hitam yang

lampu teplok bekerja merupakan gambaran dari pengorbanan dan luka tersebut. Apabila

asap hitam yang menempel pada semprong sudah dibersihkan, lampu teplok dapat

digunakan kembali. Semprong berbahan dasar kaca yang tipis harus dibersihkan atau dilap

secara pelan-pelan agar kacanya tidak mudah pecah. Selain itu, sebagai pribadi yang

diharapkan seperti lampu dian atau lampu teplok, saya harus ikhlas menghadapi semua luka

yang mewarnai setiap perjuangan saya. Dengan sikap yang demikian, saya akan selalu

muncul dan bersinar menerangi pada saat kegelapan. Oleh karena itu, lampu dian atau
lampu teplok adalah benda yang menurut saya paling menggambarkan diri saya walaupun

lampu itu lampu sederhana dan kecil.

Anda mungkin juga menyukai