Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG THREE POINT LIGHTING

DAN JENIS-JENIS LIGHTING

Dosen Pengampu : Sarwinda M. Sos

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Putri Istikharoh (19521052)

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam


Fakultas Usuludin Adab Dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Curup
Tahun Ajaran 2020/2021
Tentang Three Point Lighting
(Dasar Pencahayaan Fotografi & Videografi)

Pencahayaan tiga titik atau yang kadang juga disebut three point lighting merupakan standar pencahayaan dalam
fotografi dan videografi.

Three Point Lighting atau pencahayaan tiga titik


Three Point Lighting atau pencahayaan tiga titik adalah penggunaan tiga sumber cahaya
yang ditempatkan di tiga posisi yang berbeda. Penempatannya disesuaikan sama ukuran, jarak
dengan subjek, intesitas serta posisi sumber cahaya. Dasar pencahayaan satu ini banyak
digunakan untuk pembuat film profesional untuk genre apapun. Termasuk juga sinematografer,
desainer cahaya dan pekerjaan profesional lain di dunia kreatif.
Penggunaannya pun tidak terbatas pada video atau foto untuk komersial, tetapi juga
dokumenter atau mungkin untuk keperluan pribadi. Intinya, three Point Lighting adalah satu
teknik dasar pencahayaan dalam fotografi atau videografi atau citra yang dihasilkan komputer.
Sistemnya sederhanya namun sangat mempengaruhi eksposur dan visibilitas video atau foto
yang dibuat. Jika penempatannya di tiga titik yang berbeda, lantas ada dimana? Apakah didepan
dan belakang saja atau mengikuti rumus setiga dengan derajat yang sama? Titiknya disebut key
light, fill light dan background light.

1. Key Ligh~t

Dasar pencahayaan fotografi dan videografi yang pertama dalam three point


lighting adalah key light atau lampu utama. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan key light atau
lampu utama ini? Key light adalah lampu primer atau lampu utama dalam pencahayaan.
Artinya, key light merupakan cahaya paling terang yang digunakan yang memancarkan cahaya
ke bagian depan atau wajah subjek.
Bentuk cahayanya bisa frontal atau tidak dan bisa ditempatkan di sisi kanan atau kiri
bagian depan subjek. Intinya, key light ini adalah cahaya paling dominan dan paling terang
dibanding dua jenis pencahayaan lainnya. Dengan menempatkan cahaya yang tepat, akan
memberikan eksposur ke subjek secara keseluruhan.
Lantas, apa saja contoh key light atau cahaya utama? Bisa pakai LED Videolight seperti
Aputure 120D/Godox SL60W atau soft box agar lebih hemat.

2. Fill Light

Dasar pencahayaan fotografi dan videografi yang kedua dalam three point lighting atau
pencahayaan tiga titik adalah fill light. Secara teknis, fill light dianggap sebagai lampu yang lebih
redup dibanding key light yang sudah saya bahas diatas. Meski demikian, fungsinya cukup
penting karena bisa memaparkan cahaya di bagian yang gelap pada wajah subjek akibat paparan
cahaya key light.
Mayoritas ditempatkan sejajar dibagian depan subjek. Dengan demikian, fill light ini
dapat disebut cahaya sekunder. Artinya, jumlah cahaya yang dikeluarkan tidak seterang cahaya
primer. Dan keberadaannya sangat penting agar dimensi subjek tidak terlalu kontras. Bagi saya
pribadi, fill light ini bisa membantu menciptakan catch-light di mata subjek, yang bisa membuat
karakter lebih hidup. Bentuk cahayanya juga tidak harus sama dengan cahaya yang sebenarnya
karena itu, fill light bisa berbentuk reflektor.

3. Background Light
Yang ketiga adalah Background light, yang dalam penyebutannya sehari-hari disebut sebagai
back light. Seperti juga namanya, yang mana, backlihgt adalah sumber cahaya ketiga yang
ditempatkan di belakang subjek tau objek. Jadi, akan terlihat jelas posisi antara subjek yang di
foto dengan tembok dibelakangnya. Dan ini tidak akan terjadi jika anda hanya pakai Key
light dan fill light.

Jika key light disebut cahaya primer dan fill light disebut cahaya sekunder, maka background


light  ini dapat disebut cahaya tersier. Meski demikian, dalam praktiknya kemudian, cahaya yang
satu ini bisa dipakai sebagai cahaya utama atau cahaya kedua. Penempatannya pun tidak melulu
tepat dibelakang subjek. Bisa dibagian paling bawah, sedikit lebih tinggi, ke kiri atau kekanan.

Apa saja contoh background light? Bisa pertimbangkan LED Stick yang bisa diatur ke warna
tertentu. Untuk beberapa pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan terkait postingan ini akan
saya ulas dalam QnA dibawah, berikut daftarnya:
1. Mengapa harus menggunakan pencahayaan tiga titik atau three point lighting? Apa
pentingnya?
Ide pencahayaan tiga titik atau three point lighting sebenarnya berasal dari sumber cahaya alami
di bumi yakni Matahari. Artinya, manusia harus diterangi setidaknya satu cahaya, yang memberi
ekspour. Dan ini dianggap sebagai cahaya utama. Saat beraktivitas, manusia akan terkena
berbagai sumber cahaya selain cahay utama, lampu misalnya, yang dianggap sebagai cahaya
sekunder. Tapi cahaya utama ini memantul dan membiaskan cahaya lewat bahan yang berbeda.
Dan tentu saja, bisa jadi saat ambil foto atau video, akan ada flickering atau kedipan pada foto.
Dan saat manusia membelakangi matahari dari belakang, ia dianggap sebagai cahaya latar.
Hanya saja, cahaya latar menyebabkan tepian cahaya di belakang subjek lalu memotongnya dari
latar.
Dan ini berdampak pada warna rambut subjek. Pada intinya, cahaya matahari tidak terlalu merata
saat mau dipakai berbagai kebutuhan fotografi dan videografi. Makanya, diperlukan cahaya
tambahan dari manusia agar hasilnya merata. Dan ini juga berlaku saat ambil foto atau video
dalam ruangan. Itu belum ditambah dengan fakta bahwa kamera hanya bisa bekerja apabila ada
cahaya karena ini sumber utama untuk dapat foto yang bagus. Coba bayangkan, film-film seperti
John Wick atau foto pemenang Sony World photography kategori dalam ruangan bisa dapat foto
yang bagus dan memukau? Jawabannya pasti sudah tahu. Karena pencahayaan yang tepat, yang
berdampak pada eksposur dan kedalaman bidang.
2. Apa dampaknya jika menempatkan tiga titik cahaya diatas secara bersamaan?
Ketiganya secara umum akan membentuk nose line. Misalnya, cahaya di belakang ini akan
membentuk garis tepi dari bentuk subjek. Pada akhirnya akan membuat subjek kelihatan terpisah
dari latar belakang atau dekorasi dibelakang subjek. Intinya, gabungan antara key light, fill
light  dan back light atau three point lighting akan menciptakan kesan 3D pada foto. Kesan ini
akan membuat objek terlihat lebih bagus, bayangan objek seperti siluet tidak terlihat namun letak
subjek dan background akan tetap terlihat jelas.
3. Apakah Background light dan back lighting itu sama?
Ada yang mengatakan sama dan ada juga yang bilang kalau keduanya berbeda. Pakai saja
definisi diatas. Jika pakai back light, maka ia tidak lagi disebut three point
lighting melainkan four point lighting.Sementara, apabila menggunakan istilah background
lighting, ia akan disebut pencahayaan tiga titik.
4. Apa yang dimaksud dengan 4 point lighting?
4 point lighting adalah penggunaan empat titik cahaya di posisi yang berbeda mulai dari key
light, fill light, back light  dan background lighting.
5. Apa yang dimaksud dengan two point lighting?
Two point lighting adalah penggunaan dua titik cahaya ditempat yang berbeda dan biasanya hasil
kombinasi antara key light dan fill light atau key light  dan background light.
6. Apa saja macam-macam Three Point Lighting?
macam macam Three Point Lighting sudah saya ulas diatas yakni key light yang merupakan
cahay utama atau cahaya tersier. Berikutnya ada fill light yang merupakan cahaya sekunder, yang
bisa berupa reflektor saja. Dan terakhir adalah background light yang penempatannya ada
dibelakang subjek atau objek yang di foto atau di videokan.
Jenis-jenis Lighting
A. Jenis - Jenis Lighting Yang Paling Sering Dipakai, Adalah :
1. PAR64, Mengapa disebut PAR64, anda dapat membacanya di bagian lain topik ini. PAR64
adalah lampu sorot yang biasanya berkekuatan 1000watt (ada juga yang 500 watt). Entah itu
kebiasaan yang umum atau bagaimana, PAR64 biasanya sudah dipaket menjadi BAR. 1 BAR
terdiri dari 6 unit PAR64, dimana ada pipa besinya (almunium), dan 2 lampu akan hidup
secara silih berganti bilamana dihidupkan. (semoga anda dapat membayangkan). Dan PAR64
di BAR ini terdiri dari 3 warna sesuai kebutuhan. Anda pun juga dapat memilih warna warna
yang anda inginkan. Dan bila 1 BAR terdiri dari 6 lampu PAR64 berarti kebutuhan listrik
menjadi 6000 watt. Ingat, semakin banyak lampu yang anda sewa maka semakin banyak
kebutuhan listrik yang anda butuhkan.
2. Effect Light, Ini dapat diartikan sebagai lampu ada mesinnya. Bilamana anda pernah melihat
tayangan konser di televisi atau konser musik di kota anda. Maka anda melihat sorot lampu
(entah dari bawah/atau atas) yang dapat berputar kemana mana dan dapat berganti ganti
warna. Dan dapat berganti gobo (bentuk sinar sorot tersebut). Total watt dari lampu ini
sangat bervariasi sesuai dengan merk dari lampu ini. Namun disini saya akan menyebutkan
watt dari inti lampu sendiri dimana tersedia dalam ukuran 575 watt dan 1200watt dan masih
ada yang lebih besar lagi. Ada 2 bentuk dasar dari lampu ini. Moving Head dan Scanner.
Moving head dimana kepala mesin itu sendiri yang mengeluarkan sorot lampu dapat
bergoyang naik turun (tilt) dan kiri kana (pan). Dan Scanner, dimana hanya kaca sebagai
pemantul dari sorot lampu dapat pan dan tilt
3. Follow Sport, Lampu sorot khusus yang biasanya manual dan diletakkan jauh dari
panggung. Biasanya digunakan untuk keperluan menyorot dan mengikuti langkah
seseorang.Biasanya dalam wedding digunakan untuk menyorot saat pengantin masuk ke
ruangan dari pintu masuk. Kekuatan dari Follow Spot biasanya 1200 watt atau lebih. Dan
diletakkan letakkan lebih tinggi dari lantai.
4. Fresnell, Lampu dasar yang mengeluarkan sorot putih bersih, bentuknya bermacam macam
ada yang kotak dan ada yang bulat sisi depannya. Kekuatan dari lampu ini mulai dari
1000watt. Namun kebanyakan tersedia dalam ukuran 2000watt. Lampu ini sangat dibutuhkan
untuk setiap acara. Dikarenakan kebutuhan kamera video dan kamera foto menjadi lampu
yang sangat mendasar. Meskipun kasat mata, anda tidak dapat membedakan sorot PAR64,
FollowSpot, dan Fresnell, tapi kamera tak dapat tertipu.
5. Smoke Machine, Spesial efek ini berguna untuk membuat asap, yang dimana keluar untuk
menimbulkan kesan kesan tertentu. Asap putih ini hampir tidak berbau (Namun ada kalanya
dibuat bau harum). Penggunaan smoke juga untuk menampilkan kesan kuat dari sorot Effect
Light dan Par64 daya listrik dari smoke mechine sekitaran 1000watt. .
6. Hazer, Spesial efek ini hampir mirip dengan Smoke machine, namun asap yang keluar lebih
halus dan tidak ketara. Hazer pada umumnya dipergunakan untuk acara-acara didalam
ruangan. Kesan berkabut yang berlebihan membuat para juru photo sering protes kepada
lightingman. Namun hazer ini sangat diperlukan untuk membuat kesan event anda dapat
dibuat dengan sedemikian rupa. Karena Hazer juga berperilaku menjadi pendukung dalam
penciptaan suasana, ditambahkan warna warna yang dikeluarkan ole PAR dan effect light.
Kebutuhan daya listriknya kurang dari 1000watt .
7. Bubble, Untuk keperluan pesta anda, penambahan spesial effect ini juga sangat penting
dimana bubble ini mengeluarkan balon udara kecil2 yang sangat banyak, yang dihasilkan
dari cairan yang dihembuhan oleh angin yang diciptakan oleh mesin dengan sedemikian
rupa.Biasanya bubble ini terlihat saat moment potong kue Ultah atau Potong kue perkawinan.
8. Conffeti, Ada berbagai macam conffeti. Namun yang mendasar dari Conffeti adalah sebuah
stick pipa panjangnya mulai dari 25cm sampai 1,25an meter. Dimana akan keluar kertas
tabur kecil, bilamana diletuskan. Jangan kuatir, karena letusan tersebut diciptakan lewat
udara yang dimampatkan. Banyak skali model dari confetti ini.
9. Firework, Kembang api sangat banyak modelnya, ada seperti air mancur (ditempat saya
disebut pyro) dimana per bijinya di jual dengan harga sekitar Rp.200rban. Watter fall dimana
percikan air mancur bukan dari bawah melainkan dari atas ke bawah, biasanya dijual per 5
meter terdiri dari 20bj (kalo ndak salah).
10. Snow Machine, Mesin yang dapat mengeluarkan busa busa putih, seperti layaknya salju.
11. Dry Ice, Seperti halnya smoke machine, dry ice mengeluarkan asap putih dingin tapi asapnya
terbang merendah dimana menimbulkan kesan seperti diawan.
B. Inilah Jenis-jenis Lighting Studio
Jenis-jenis dari lighting atau pencahayaan yang dapat menghasilkan gambar yang bagus
sesuai dengan keinginan.
1. High Key Lighting
Jenis lighting studio ini biasanya digunakan dalam pembuatan gambar atau foto dengan
gradasi abu-abu sampai putih. Namun pada daerah abu-abu gelap hingga mencapai warna
hitam pekat hanya terlihat sebatas daerah yang sempit saja.
2. Low Key Lighting
Low key lighting merupakan salah satu jenis lighting studio yang menciptakan sebuah
gambar atau foto dengan gradasi yang hampir sama dengan lighting
sebelumnya. Gradasi tersebut antara lain yaitu diantara abu-abu hingga hitam. Daerah abu-
abu tersebut cenderung bersifat lebih terang hingga smaar-samar berwarna putih yang hanya
terlihat pada suatu daerah tertetu.
3. Key Light
Cara penataan pencahayaan pada jenis lighting studio yang satu ini adalah setting
pencahayaan dengan sumber dari penyinaran terarah. Sumber penyinaran tersebut juga
merupakan salah satu sumber pencahayaan utama yang digunakan terhadap suatu obyek
tertentu.
4. Base Light
Base light merupakan jenis lighting studio dengan setting penyinaran yang melebar namun
merata. Peyinaran yang merata tersebut menyebabkan tidak adanya bayangan yang tampak
dan sudah cukup menhasilkan suatu gambar atau foto dengan kualitas baik walaupun masih
diperlukan alat fotografi lain sebagai tambahan agar hasil foto menjadi lebih maksimal.
Selain itu, foto yang dihasilkan juga tampak lebih artistik.
5. Fill Light
Jenis lighting studio yang selanjutnya adalah Fill Light. Penyinaran yang satu ini dpaat
dikatakan sebagai lighting tambahan. Tujuan dari penggunana lighting ini adalah untuk
mengurangi bayangan obyek yang tercipta dari samping. Bayangan yang tercipta tersebut
dapat disebabkan dari jenis penerangan lampu lain yang ada di dalam studio.
6. Cross Light
Cross light merupakan salah satu jenis lighting studio dengan pencahayaan yang sama kuat.
Penyinaran tersebut disetting dengan cara menempatkan lampu tepat di depan kedua obyek
dengan membentuk sudut yang sama besar. Sudut tersebut bersifat sama besar terhadap
sumbu optis pada bidang horizontal.
7. Back Light
Back light merupakan jenis lighting studio yang diarahkan dari belakan obyek. Pencahayaan
tersebut disetting dengan kedudukan sejajar dengan bidan vertikal yang telah ditarik melalui
sumbu optis kamera.
8. Side Back Light
Berbeda lagi dengan side back light, jenis lingting studio yang satu ini merupakan teknik
mencahayaan yang diletakkan dari arah belakang obyek. Meskipun pencahayaan dari
belakang, namun kedudukan lampunya dibuat tidak sejajar dengan bidang vertikal.
9. Eye Light
Pencahaan lainnya adalah eye light. Jenis lighting studio yang satu ini bertujuan untuk
menghasilkan bayangan memantul oleh mata atu pun gigi tanpa menambah jumlah sumber
cahaya yang ada di dalam studio.
10. Set Light
Set ligth ini merupakan jenis lighting studio yang biasa diguanakn sebagai latar belakang
atau biasa disebut set. Set ini biasanya terpisah dari pencahayaan obyek utama kamera.

C. JENIS-JENIS LAMPU PANGGUNG


Untuk mendukung berbagai konsep kegiatan panggung, ada banyak variasi model,
type, warna, hingga fitur lampu panggung yang ada di pasaran. Masing-masing memiliki
efek yang berbeda bila digunakan sebagai pencahayaan panggung. Berikut jenis-jenis
lampu panggung yang sering digunakan, di antaranya adalah:
1. PARABOLIC ALUMINIZED REFLECTOR (PAR)
Parabolic Aluminized Reflector atau yag biasa disingkat PAR merupakan
jenis fixture  lampu panggung yang paling sering dijumpai dalam pencahayaan panggung.
Lampu ini biasanya diletakan di bagian bawah atau atas panggung, dan dibuat secara
paten atau tidak dapat digerakan. Lampu PAR menembakan cahaya yang berpendar dan
mampu menjangkau seluruh ruangan (ruang tertutup) sehingga menciptakan warna tema
sebuah dari acara.

2. BAR

Sama seperti lampu PAR, lampu BAR juga memiliki fungsi untuk menerangi seluruh
ruangan. Perbedaanya, jika lampu PAR berbentuk bulat atau oval, lampu BAR berbentuk
batang yang memanjang. Karena bentuknya tersebut, lampu BAR ini dapat menghasilkan
cahaya yang cenderung lebih merata jika dibandingkan dengan lampu PAR.

3. PANEL

Lampu panel fixture berbentuk seperti panel segi empat, dimana di permukaan bidang


segi empat tersebut tertanam lampu-lampu. Lampu panel fixture memiliki beberapa jenis,
diantaranya panel yang berfungsi sebagai flood lighting, serta panel yang dapat disusun
menjadi ukuran yang lebih besar.

4. PINSPOT
Lampu pinspot fixture berukuran lebih kecil. Karenanya, lampu ini dipasang dalam
jumlah banyak untuk menghasilkan kesan warna yang bagus. Fungsinya adalah
menembakan cahaya berbentuk bulatan kecil. Kelebihan dari pinspot  fixture adalah bisa
ditempatkan pada berbagai posisi.

5. CANNON

Lampu canon menghasilkan cahaya yang terpusat, namun dengan  output yang lebih besar
sehingga memberikan efek aerial. Tidak seperti PAR, canon menghasilkan beam
angle  yang kecil, namun dengan jarak jangkauan yang terbatas.

6. CENTERPIECE

Sesuai namanya, lampu centerpiece biasanya diletakan di bagian tengah panggung.


Centerpiece bisa digerakan untuk menyinari setiap penjuru dengan cakupan yang luas,
dan biasanya mengkombinasikan berbagai warna sehingga membuat suasana panggung
menjadi hidup.

7. MOVING HEAD
Lampu moving head merupakan salah satu jenis lampu yang sering ditemui selain PAR.
Lampu ini memiliki badan yang bersifat statis, serta bagian kepala lampu yang bisa
digerakan dengan posisi, arah, dan kecepatan yang bisa diatur.
8. SCANNER

Lampu scanner memiliki fungsi yang sama dengan moving head dimana bisa digerakan ke
segala arah. Yang membedakan adalah cara kerjanya untuk menggerakan arah cahaya.
Lampu scanner cahaya digerakan dengan cara menggerakan cermin yang kemudian
memantulkanya ke arah tertentu. Karena cara membelokan cahaya dengan menggunakan
cermin, scanner dapat lebih cepat menggerakan cahaya, namun dengan sudut yang lebih
sempit. Dari segi harga, lampu scanner juga lebih murah daripada moving head.

9. FOLLOW SPOT

Lampu follow spot menghasilkan cahaya dengan output besar dan dapat digerakan secara
manual. Biasanya, lampu followspot digunakan untuk menerangi  performer yang ada
diatas panggung.

10. PROJECTOR

Lampu projektor berfungsi untuk memproyeksikan cahaya berbentuk gambar, motif,


ataupun animasi yang dapat diubah-ubah bentuknya.
D. Jenis-jenis pencahayaan dalam fotografi
1. Front Light, Disebut juga pencahayaan dari depan. Front light adalah ketika objek berada
di depan sumber cahaya sehingga posisi Sahabat Fotografi membelakangi cahaya. Dengan
posisi cahaya berada di depan, maka bagian depan objek akan terlihat sangat jelas. Teknik
pencahayaan semacam ini cocok untuk Sahabat Fotografi yang ingin menampilkan detil
objek secara menyeluruh secara biasa tanpa ada nuansa apapun.   Biasanya, cahaya akan
diarahkan dari atas bahu jika objeknya orang.
2. Back Light, Berkebalikan dengan front light, back light adalah pencahayaan dari belakang
obyek. Di jenis pencahayaan ini, sumber cahaya berada tepat di depan sang fotografer,
sehingga bagian depan objek terlihat gelap. Teknik pencahayaan back light biasanya
digunakan oleh mereka yang ingin menghasilkan objek foto berupa siluet. Buat objek
berdiri membelakangi matahari atau sumber cahaya, dan Sahabaf Fotografi bisa mengambil
gambar siluet dengan menghadap ke objek.
3. Side Light, Side light adalah mengambil gambar dengan sumber cahaya berada di samping
objek. Dengan adanya side light ini, akan menambah nuansa tertentu dari pengambilan
gambar karena bayangan yang tercipta tidak secara menyeluruh, namun hanya sebagian.
Biasanya, side light ini akan membuat foto yang dihasilkan lebih menarik karena bisa
menampilkan sebagian detil tertentu.  Jadi, jika Sahabat Fotografi ingin memotret objek
dengan menunjukkan detil pada sisi kiri misalnya, maka arahkan cahaya dari sisi kiri objek.
Bagian kanan tidak perlu terkena cahaya terlalu banyak, karena hanya berfungsi sebagai
pelengkap.
4. Existing Light, Tidak dari samping, depan, maupun belakang, existing light ini adalah jenis
pencahayaan yang berasal dari benda di sekitar objek yang memantulkan cahaya. Bisa
berupa meja dengan permukaan yang terang, atau Sahabat Fotografi bisa memanfaatkan
pantulan cahaya dari lantai. Karena sumber cahayanya banyak dan berasal dari berbagai
sudut, maka Sahabat Fotografi memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkreasi dengan
hasil jepretan.

Anda mungkin juga menyukai