Dosen Pengampu :
Imam Subechi, SPT., M.Sn
Disusun Oleh :
Alwan Fajar Achmadi
Matekstosi 2B
020191441366
1. Sebagai seorang Mahasiswa Prodi Matekstosi tentunya mamahami apa itu Floor Plan dan
Bloking Kamera, jelaskan pengertian tentang hal tersebut, dan karena apa harus pada posisi
Vertical Bukan pada posisi Horizontal dalam pembuatannya, jelaskan dengan membuat
gambarnya. (Point 30)
Jawab :
Floor plan merupakan dokumen denah set shooting yang disusun saat proses pra-produksi
yang akan digunakan sebagai panduan ketika syuting. Dengan adanya floor plan, proses
syuting akan berjalan lebih rapi dan tersusun sesuai rencana. Terdapat beberapa jenis floor
plan :
a. Floorplan Kamera, adalah floorplan untuk divisi kamera berisikan penempatan kamera
dan lighting.
b. Floorplan Directing, berisikan blocking dan pergerakan aktor di dalam sebuah set.
Blocking Kamera adalah penempatan atau peletakan sebuah kamera yang mengarah
kepada suatu objek sesuai dengan tuntutan naskah atau story board yang dibuat.Peletakan
ini akan membentuk sebuah arah pandang antara lain: frontal adalah penempatan kamera
tepat didepan objek itu berarti gambar yang dihasilkan adalah objek berada ditengah frame,
sedang profile adalah penempatan kamera menyamping dari objek, shot ini menghasilkan
pengambilan gambar objek
2. Penataan utama pencahayan dalam acara televisi adalah agar obyek/gambar yang diambil
dengan kamera dapat terlihat dan terang, namun hal ini bukanlah tujuan utama dari sebuah
pencahayaan, tujuan utama dari pencahayaan adalah : jelaskan masing-masing pengertian
dibawah ini : (Point 30)
a. Pencahayaan harus disingkronkan dengan kamera.
Jawab :
Pencahayaan harus disinkronkan dengan kamera artinya setting dan penempatan lampu
haruslah berpedoman pada komposisi gambar yang ditangkap kamera sebab cahaya
sangat berkaitan erat dengan hasil gambar yang ditangkap oleh kamera.
b. Pencahayaan harus konsisten.
Jawab :
Pencahayaan haruslah konsisten artinya intensitas cahaya yang diberikan untuk
menyinari suatu objek atau suatu ruang harus tetap stabil dan tidak berubah-ubah agar
tidak terjadi jumping saat pengambilan gambar oleh kamera.
c. Pencahayaan harus dapat menciptakan tiga dimensi.
Jawab :
Pencahayaan harus dapat mencipkana tiga dimensi artinya pencahayaan harus benar-
benar diperhitungkan jenis lampu, jumlah lampu, intensitas masing-masing lampu,
maupun penempatan dari lampu-lampu tersebut supaya dapat menampakkan bentuk
dan lekukan-lekukan objek yang sebenarnya secara nyata.
d. Pencahayaan harus menghasilkan visual yang menarik.
Jawab :
Pencahayaan harus menghasilkan visual yang menarik artinya pencahayaan haruslah
mendukung atau menonjolkan suatu bagian dari objek agar tampak lebih estesis dan
menarik untuk dipandang.
Mengetahui apa itu Three Point Of Light yaitu Key Light, Fill Light dan Back Light.
Masing-masing dari sudut penempatan lampu memiliki ciri tersendiri :
a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber
pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill
light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di
atas subjek.Fill Light
b. Fill Light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang
disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang
mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya
setengah dari key light.
c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek
tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di
belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan
key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk
orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan
warna rambut hitam.
Setelah mempelajari Three Point Of Light, lalu mempelajari intesitas cahaya dan. Intesitas
cahaya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus
biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen
penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan
yang dihasilkan juga tidak keras.
b. Hard Light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas
yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan
bayangan yang keras (gelap – terangnya).
Setelah mempelajari Intesitas cahaya, lalu mempelajari jenis sumber cahaya. Sumber
cahaya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene
bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah
timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
b. Artificial Light
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik, mood
sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gambar atau
shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :
a. Blonde : 1000-2000 Watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area
yang luas.
b. Readhead : 650 – 1000 Watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas.
c. Pepper Light : 100 – 1000 Watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus
untuk key light atau fill light.
d. HMI : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi.
e. Hallogen : 100 – 500 Watt, digunakan sebagai key flood untuk area luas, jenis lampu
ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
f. Fresnell : Jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya.
g. Kinoflo : 400 Watt, digunakan sebagai key light untuk area yang luas.
Temperatur Warna, merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah
obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam
satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek
semakin putih, kebalikannya maka obyek akan terlihat semakin menguning.