Anda di halaman 1dari 8

Cahaya dan Pencahayaan

sumber:www.dikiumbara.com

Shooting adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat penting dalam
pembuatan film maupun acara televisi. Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu. Ada
sumber cahaya lain selain dari sumber lampu. Secara sederhana ada dua jenis sumber
pecahayaan, yakni pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan(artificial).

Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang
kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut.
Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan
video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat.

Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:


• Menyinari obyek/subyek
• Menciptakan gambar yang artistik,
• Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
• Membuat efek khusus.
Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai
konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak
diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan
ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu
sendiri.

Three Points Lighting


Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film,
dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.
Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber
pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light.
Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan
objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang
mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah
dari key light.

Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar
subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang
subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill
light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang
akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light
dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.

Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya
tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang
dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan
efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek.
Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle
akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh,
konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan
up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan
pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.
gambar dari http://www.dvxuser.com/

Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu
sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard
light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih
terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya
memiliki perbedaan yang tipis.

Rasio Pencahayaan
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan
2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video
memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang
dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan
hilang.

Kontrol Cahaya
Ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya.
Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya
matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang
ditempelkan dekat sumber cahaya.
Mengukur Intensitas
Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh
sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident
diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan
Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.

Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan
gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :
 Blonde          :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk
area yang luas
 Readhead      : 650 – 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas
 Pepper Light : 100 – 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus
untuk key atau fill light
 HMI              : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi
 Hallogen      : 100 – 500 watt, digunakan sebahgai key flood untuk area luas, jenis
lampu ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
 Fresnell        : jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya

Temperatur Warna
Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek
ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat
Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih,
kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning.

Color temeperatur  adalah tingkat level warna yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya. Color
temperature biasanya dituliskan dengan simbol K (derajat Kelvin), semakin tinggi nilai derajat
kelvin maka cahaya yang dihasilkan akan mengarah ke biru sedangkan semakin rendah nilai
derajat kelvin yang dihasilkan akan mengarah ke merah. Sebagai contoh jika  tidak memiliki
tabung neon  yang menghasilkan Cahaya “putih” berbeda dari pada lilin. Lampu
neon memancarkan cahaya putih  kebiruan, sedangkan lilin menghasilkan cahaya putih
kemerahan. Matahari terbenam memberi cahaya merah kemerahan sedangkan matahari pada
siang hari menghasilkan cahaya kebiruan. Inilah variasi warna yang disebut color
temperature suhu warna.

Standar color temperature untuk pencahayaan dalam ruangan / studio adalah 3.200K, yang


merupakan cahaya putih kemerahan (tungsten). Semua instrumen pencahayaan studio maupun
lampu portabel yang ditujukan untuk penerangan dalam ruangan biasanya pada color
temperature3.200 K. Instrumen pencahayaan yang digunakan untuk mengukur atau
mensimulasikan cahaya di luar ruang / studio menggunakan lampu yang menghasilkan color
temperature cahaya 5.600 K, menghasilkan cahaya kebiruan.
 

Cara mengontrol color temperature


Cara mengontrol color temperature adalah dengan menggunakan filter converter yaitu sebuah
filter lampu berfungsi untuk mengubah suhu warna pada cahaya lampu yang terdiri dari dua
macam filter, yaitu :
1. Color Temperatur Blue (CTB), adalah filter berwarna kebiru-biruan tapi bukan seperti filter
effect warna biru karena fungsinya untuk menaikkan color temperature seperti pada lampu
studio sehingga cahaya yang dihasilkan nampak kebiruan seperti cahaya matahari.

image from google


2. Colour Temperatur Orange (CTO), filter yang berfungsi untuk menurunkan suhu warna yang
tinggi seperti dari cahaya matahari atau cahaya lampu metalic iodide. Filter CTO akan berfungsi
untuk menurunkan suhu warna diluar ruangan sehingga warna di luar tampak kemerahan.
image from google
Sebagai contoh saat menerangi benda dengan cahaya tungsten / dalam ruangan
bercampur cahaya daylight / luar ruang datang melalui jendela, maka kita perlu menyamakan
kedudukan color temperature kedua sumber cahaya untuk memudahkan dalam melakukan white
balance pada kamera. Untuk menyamakan color temperature kita dapat menambahkan filter
CTB pada instrumen lampu untuk menaikkan color temperature dari 3200 K menjadi 5600 K
sesuai dengan cahaya matahari yang menerobos jendela.

  

Herbert Zettl “Television Production Handbook”

Color Temperature (Suhu Warna)

Suhu cahaya  yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu neon
memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna
kuning kemerah-merahan, sinar cahaya  matahari memancarkan warna putih kebiru-biruan.

Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam
Derajad Kelvin.
Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin
tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.

Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya 

10.000 Kelvin Langit biru

9.000 Kelvin Langit mendung

7.000 Kelvin

5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT)

4.900 Kelvin Lampu Neon

2 jam setelah matahari terbit/


4.200 Kelvin
Sebelum terbenam (TUNGSTEN)

3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit

3.200 Kelvin Lampu halogen

2.800 Kelvin Lampu Pijar

2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam

1.600 Kelvin Cahaya Matahari

Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan
adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE
dalam spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran
yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia.

Anda mungkin juga menyukai