Anda di halaman 1dari 26

78

pula sewaktu pengambilan gambar. Dari sini muncul masalah dari bayangan boom dan mikrofon, juga konflik antara penataan cahaya yang baik dalam pengertian artistic dengan tuntutan produksi atas berbagai sudut pengambilan gambar. Kepekaan kamera, intensitas cahaya, besar bukaan iris, depth of field yang kesemuanya saling berhubungan, juga menerbitkan masalah berikutnya. Intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh tabung kamera biasanya bertambah dengan bertambahnya usia kamera dan sering pula depth of field yang dihasilkan terlampau besar ataupun kurang dari yang diperlukan untuk penyajian suatu cerita, hal ini disebabkan karena kamera harus mendapatkan intensitas cahaya minimum tertentu untuk mengahasilkan gambar.

C. Lighting (Pencahayaan) Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam program televisi. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi. Secara teknis tujuan penataan cahaya adalah untuk a. Memperoleh cahaya dasar (base light) sehingga kamera mampu melihat obyek dengan jelas. b. Menghasilkan contrast ratio yang tepat, perbandingan antara cahaya yang kuat dan bayangan tidak menyolok, begitu juga warna-warna yang terang dengan warna yang gelap.

79

c. Mengatur suhu warna yang tepat, sehingga warna kulit manusia akan nampak alamiah. Secara artistik tujuan penataan cahaya adalah untuk a. Memperjelas bentuk dan dimensi obyek. b. Menciptakan ilusi dari suatu realitas. c. Menciptakan kesan/suasana tertentu. d. Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatu adegan. 1. Contrast Ratio Contrast ratio (perbandingan kontras) berhubungan erat dengan reaksi tabung kamera atau CCD (Charge Coupled Device) terhadap tingkat brightness yang berbeda dalam suatu gambar. Sebagai contoh, misalnya suatu adegan di dalam suatu ruangan dengan posisi wide shot, warna gambar seimbang antara terang dan gelap, detil gambar jelas. Tetapi begitu ada seseorang yang mengenakan baju putih masuk ke dalam adegan tersebut dan mengisi bagian dari frame sebelah kiri, akan terjadi perubahan drastis, di mana bagian frame sebelah kanan otomatis menjadi lebih gelap, warna menjadi keruh. Hal ini disebabkan karena AGC (Automatic Gain Control) pada kamera bereaksi terhadap bidang yang paling terang dengan mengurangi cahaya yang masuk ke dalam kamera. Cahaya yang tadinya tepat untuk adegan tersebut di atas diperkuat dengan tambahan cahaya yang dipantulkan oleh warna putih, sehingga perbandingan kontras antara gelap dan terang menjadi lebih besar. Maka dari itu penataan cahaya harus diusahakan untuk menghindari perbandingan kontras yang menyolok.

80

2. Suhu Warna Sumber cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda. Lampu neon memberikan warna hijau kebiru-biruan, lampu tungsten-halogen menghasilkan warna kemerah-merahan, sinar matahari memancarkan warna cahaya kebiru-biruan. Suhu warna diukur dengan derajat Kelvin. Cahaya yang mengandung warna kemerahmerahan lebih rendah derajat Kelvinnya, lebih tinggi derajat Kelvinnya mengandung warna kebiru-biruan. Cahaya lampu tungsten-halogen mempunyai suhu warna antara 3000-3200K, adalah cahaya yang sangat cocok untuk televisi 10.000 Langit biru 9.000 Langit mendung 5.600 Cahaya matahari 4.900 Lampu neon 4.200 Dua (2) jam sebelum matahari terbit/sebelum terbenam 3.800 Satu (1) jam sebelum matahari terbit/sebelum terbenam 3.200 Lampu halogen 2.800 Lampu pijar 2.200 Matahari terbit/terbenam 1.600 Cahaya lilin Suhu warna ditentukan pula oleh intensitas cahaya. Cahaya untuk studio televisi yang dikontrol dengan dimmer bisa menghasilkan cahaya putih dengan intensitas penuh, tetapi bila diturunkan intensitasnya, cahaya akan berubah menjadi kemerah-merahan. Kalau shoting di lapangan ( out door), cahaya matahari adalah sumber cahaya utama. Tergantung pada kondisi langit, bersih atau berawan, suhu warna cahaya matahari antara 4.200-10.000K. Kamera harus dicocokkan dengan cahaya kebirubiruan, dengan memasang filter koreksi warna untuk 5.600K, ditambah

81

dengan pengaturan write balance. Masalahnya adalah karena matahari terus bergeser atau cuaca sering berubah, sehingga suhu warna berubahubah pula, maka write balance harus selalu dicocokkan. 3. Bentuk dan Dimensi Karena layar televisi hanya dua dimensi, tinggi dan lebar, maka kita ciptakan dimensi ketiga lewat pengaturan cahaya, yaitu ke dalam. Pengaturan cahaya yang tepat dengan terang dan bayangan akan memperjelas bentuk obyek yang tiga dimensi, posisinya di dalam ruang dan waktu, jarak dan hubungannya dengan obyek lain serta lingkungannya. Di sini pencahayaan lebih ditekankan pada pengaturan terang dan bayangan daripada menciptakan gambar yang terang sama sekali dan berkesan datar. Bayangan pada wajah obyek akan memperjelas tekstur dan bentuk. 4. Realitas Suatu adegan yang diambil di dalam studio, dengan pengaturan cahaya yang tepat, kita bisa menciptakan waktu tertentu, pagi, siang atau malam. Bayangan-bayangan yang panjang menunjukkan waktu pagi hari atau senja, sinar yang terang memberikan kesan suasana siang hari. Dengan efek pencahayaan khusus juga bisa diciptakan ilusi sumber cahaya tertentu, misalnya suatu adegan yang kesannya hanya diterangi dengan sebuah lampu minyak. Sehubungan dengan efek cahaya tiruan dari realitas ini kita harus sering mengamati lingkungan kita sehari-hari. Misalnya, bagaimana perbedaan cahaya di suatu ruangan antara pagi dan sore hari. Dari mana sumber cahaya utama, apakah bayangan lebih gelap di siang hari atau sore hari.

82

5. Kesan dan Suasana Kesan psikologis dari suatu adegan yang kita sajikan di televisi bisa dicapai dengan pengaturan cahaya tertentu. Situasi komedi biasanya diberi pencahayaan yang terang sama sekali dengan menggunakan high key lighting, untuk memberikan kesan hati yang gembira dan terang. Begitu pula dengan acara kuis, permainan atau konser musik. Sebaliknya tragedi atau horor disajikan dengan pencahayaan yang redup atau gelap pada lingkungan sekitar pemainnya, dengan menggunakan low key lighting. Pencahayaan dari bawah pemain menimbulkan suasana misterius, horor. Bayangan-bayangan yang panjang di sebuah jalan yang sepi menciptakan suasana bahaya, takut, tegang. 6. Pusat Perhatian (Focus of Attantion) Beberapa pengaturan cahaya untuk memusatkan perhatian penonton: Limbo Lighting : Obyek yang nampak terang berada di depan latar belakang cyclorama yang netral tanpa menggambarkan sesuatu. Cameo Lighting : Obyek nampak terang sedangkan latar belakang gelap sekali, hitam tanpa penyinaran. Silhoutte Effect (Siluet) : Obyek yang gelap tanpa penyinaran berada di latar belakang yang terang. Follow Lighting : Obyek yang bergerak diikuti dengan spot light yang lebih terang dari cahaya lainnya.

83

Tabel 7. L I G H T I N G POSISI FUNGSI KEY LIGHT PERALATAN FRESNEL TERHADAP KAMERA Sudut vertikal 3040. Dan di samping kamera. EFEK DAN APLIKASI KHUSUS Sumber penyinaran utama, Sebagai referensi dasar untuk mengatur balans intensitas dan posisi peralatan lighting lainnya. Posisi frontal akan mengurangi efek dimensi, bentuk obyek, dengan sudut lebih tinggi atau lebih rendah, ke samping kiri atau kanan, akan menambah efek bentuk dan tekstur FILL LIGHT FRESNEL SCOOP BROAD SOFT LIGHT Sudut vertikal 3040. Pada posisi yang berlawanan terhadap key light. pada obyek. Digunakan untuk mengisi/menyinari bayangan yang diciptakan oleh key light, pada obyek dan mengisi bagianbagian

84

yang gelap pada set, background dan seluruh arena permainan. Intensitas fill light diatur secara relatif terhadap key light, low key to fill ratio menghasilkan sedikit bayangan, high key to fill ratio menghasilkan bayangan tajam, memperjelas bentuk BACK GROUND LIGHTIG FRESNEL SCOOP BROAD ELLIPSOIDAL Tempat di belakang obyek atau sedikit ke samping sudut vertical antara 3040. dan tekstur obyek. Menghasilkan cahaya pinggir atau garis kontur disekitar kepala dan bahu obyek untuk memisahkan obyek foreground dan menambah perspektif kedalaman. Backlight yang kuat digunakan untuk menciptakan adegan malam atau BACK GROUND FRESNEL SCOOP Posisi tergantung pada efek yang efek khusus. Digunakan untuk menyinari

85

LIGHTING

BROAD ELLIPSOIDAL

diinginkan. Posisi frontal membuat background merata, sedikit bergeser secara vertikal atau horizontal menambah bentuk dan tekstur background.

background, tirai atau cyclorama. Intensitas selalu diseimbangkan dengan cahaya foreground pada obyek. Kurangnya cahaya pada background menciptakan efek tidak seimbang. Background light biasanya diseimbangkan dan diarahkan setelah penyinaran foreground. Dgunakan untuk menonjolkan rambut, bahu dan garis-garis bentuk tubuh obyek, ini biasanya dipakai dalam programprogramtari atau senam. Bisa digunakan secara efektif untuk memperkuat efek malam hari.

SIDE LIGHT

FRESNEL

Di samping obyek

86

CYCLOR MA LIGHT

SCOOP STRIP LIGHT CYC LIGHT

Digantung pada langit-langit di depan cyclorama dan pada lantai di belakang ground row atau cyc row.

Untuk menyinari cyclorama. Biasanya lampu dilengkapi filter-filter warna untuk membuat efek warna pada cyclorama.

7. Mengujicoba peralatan tata lampu yang terpasang Semua jenis lampu yang digunakan dalam proses produksi harus dicek/diujicoba apakah dalam keadaan baik atau rusak/mati. Setelah dipastikan lampu dalam keadaan baik langkah berikutnya adalah mengintalasi lampu-lampu tersebut sesuai setting yang dikehendaki untuk produksi. Setting lampu dimaksudkan untuk menempatkan lampu sesuai dengan fungsi masing-masing, sebagai front light, back light, uplight maupun lampu untuk menciptakan situasi sesuai dengan karakter lokasi, untuk membuat pusat perhatian dan kemenarikan dan sebagainya. Dalam mengintalasi lampu-lampu tersebut harus memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja baik bagi peralatan maupun manusia sebagai operatornya. Semua lampu disambungkan ke sumber listrik PLN/genset dengan menggunakan kabel standar yang telah terujui, melalui switcher atau sakelar box setiap sakelar satu lampu atau diatur berdasarkan grouping sejenis. Setiap sakelar diberi nomor atau informasi untuk lampu yang mana. Dari sakelar dihubungkan panel pengaman dan diteruskan ke panel listrik PLN/genset Setelah setting dan instalasi lampu selesai dilanjutkan pada ujicoba, apakah telah dapat sesuai dengan rencana.

87

Ujicoba dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran instalasi. Dalam hal ini dilakukan dengan menyambungkan ke sumber listrik PLN/genset. Dicoba dengan menghidupkan sakelar satu persatu sambil memeriksa lampu apakah lampu menyala atau mati sampai semua lampu terdeteksi. Apabila lampu telah menyala semua, maka uji instalasi Uji kualitas dilakukan selesai dan dilanjutkan dengan uji kualitas.

dengan jalan mengukur kuat cahaya dengan menggunakan light meter apakah kekuatan cahaya pada setiap situasi memenuhi kebutuhan camera untuk menghasilkan gambar yang baik. Sebaiknya juga diuji dengan menggunakan camera dan TV monitor apakah kualitas gambarnya sudah berkualitas baik. Bila belum perlu menambah/mengurangi kuat cahayanya dengan menambah/mengurangi lampu. D. Produksi Tata Cahaya Yang Kreatif Tujuan utama dari tata cahaya yang baik untuk televisi adalah untuk menghasilkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari naskah cerita ataupun musik. Untuk mencapai tujuan ini, tata cahaya harus merupakan bagian yang hidup dari program, dirancang dan digerakan oleh pemikiran yang kreatif. Dengan demikian tata cahaya dapat dikatakan sebagai hasil dari imajinasi kreatif yang di inspirasi oleh cerita yang dikatakan. Ide orisinil penataan cahaya dapat didukung oleh perbandinganperbandingan sederhana. Adakalanya perbandingan dengan waktu dalam setiap hari, sering pula dengan produksi yang lain. Banyak ide yang megarah kepada ekspressi visual yang baik, merupakan ide yang orisinil, banyak pula yang tiruan. Sering terjadi ide tersebut merupakan kombinasi dari pemikiran

88

orisinil dan ide dari orang lain. Pengalaman terdahulu juga akan mendukung tata cahaya yang kreatif. Produser, piata artistik, produser teknik dan petugas-petugas tata cahaya harus memperhatikan tata cahay. Setiap adegan, setiap program, gambar hidup dan still photo memiliki masing-masing pola penyinaran dan bayangan. Seluruh kesan ini dapat menambah ide visual yang menopang produksi dari penataan cahaya yang kretif. Ide-ide dan pemikiran yang kreatif semacam ini penting dalam penatan cahaya, karena tanpa hal ini, penataan cahaya tidak dapat berkembang maju.

1. Sasaran Dari Tata Cahaya Yang Baik Sasaran yang baik dari penataan cahaya yang baik untuk televisi pada dasranya adalah untuk : 1. Menyinari scene/obyek sehingga dihasilkan gambar yang dapat dipahami dan dapat dilihat tanpa menyulitkan mata. 2. Menghasilkan video signal yang bebas dari noise dan gangguan lainnya. 3. Memanfaatkan seluruh daerah gray-scale TV dengan menyiapkan perbandingan terang gelap scene yang tepat. 4. Memberikan penyinaran yang seimbang dari suatu scene lain sehingga setiap kamera dapat menhasilkan urutan gambar yang sesuai dengan warna yang baik, terutama dari wajah-wajah pengisi acara. 5. Mengahasilakan gambar yang menyenangkan melalui distribusi cahaya dan bayangan secara artistik.

89

6. Mendukung suasana realistik/sebenarnya dan dramatik. 7. Menciptakan dimensi/kesan ruang dari seting, kesan kepaduan bentuk, dan menghasilkan pemisahan yang visual antara obyek latar depan dan latar belakang. 8. Menambah semarak gambar dengan menambah kilau dan kemerlap cahaya yang menyenangkan/efek cahaya. 9. Menambah kemolekan dari seri wajah dari artis/pengisi acara. 10. Membantu menyembunyikan cacat orang atau kekurangan seting dengan melindunginya dari penyinaran secara bijaksana (menonjolkan yang baik dan menyembunyikan yang jelek).

2. Istilah-Istilah Teknik Penataan Cahaya 1. KEY LIGHT Suatu penyinaran terarah yang utama terhadap suatu subyek atau area tertentu. 2. BASE LIGHT Penyinaran menyebar, rata, hampir tidak menghasilkan bayangan, cukup menghasilkan gambar televisi secara teknis dan perlu dilengkapi dengan penyinaran lain. 3. FILL LIGHT Penyinaran tambahan untuk mengurangi bayangan atau mengurangi kontras.

90

4. CROSS LIGHT Penyinaran yang sama kuat kedepan obyek dari 2 arah dengan sudut yang sama besar terhadap sumbu optis kamera pada bidang horizontal. 5. BACK LIGHT Penyinaran dari belakang obyek dengan kedudukan sejajar bidang vertikal yang melalui sumbu optis kamera. 6. EYE LIGHT Penyinaran terhadap seseorang untuk menghasilkan pantulan oleh mata (atau gigi) tanpa menambah jumlah cahaya yang berarti terhadap obyek itu sendiri (biasanya berasal dari lampu berdaya kecil yang terpasang pada kamera dan khusus dirancang untuk maksud tersebut). 7. SIDE BACK LIGHT Penyinaran dari belakang obyek dengan kedudukan tidak sejajar bidang vertikal yang melalui sumbu optis kamera. 8. SET LIGHT Penyinaran untuk latar belakang atau set, terpisah dari penyinaran untuk obyek utama.

3. Tata Cahaya dan Kontras Pada televisi sering dilakukan perbandingan terhadap kontras. Ungkapan-ungkapan seperti high contrast, low contrast, contrast range dan contrast ratio, selalu terdengar. Kotras menyatakan bagaimana suatu harga brightness terlihat beda dengan sebenarnya. Suatu

91

obyek yang mengandung hitam pekat dan putih terang merupakan suatu obyek dengan kontras yang tinggi (high contrast). Obyek dengan kontras yang rendah (low contrast) memiliki beberapa warna dengan nilai brightness yang hamper sama. Jangkauan kontras (contrast rage) dari suatu obyek adalah perbandingan antara bagiab yang paling terang dari suatu obyek dengan bagian yang paling gelap dari benda tersebut. Istilah brightness sering digunakan untuk mengurangi hal ini. Brightness sebenarnya merupakan kesan penglihatan yang diperoleh, yang oleh sebab itu tergantung pada besaran-besaran fisik dan psikis yang tidak diketahui, istilah yang tepat adalah luminance. Tata cahaya mempunyai efek yang sangat berarti terhadap contrast rage dari suatu obyek, sebab tata cahaya dapat merubah luminance dari setiap obyek yang dilihat dari kamera serta membuat daerah-daerah yang terlindung dari cahaya, menghasilkan nilai luminance yang rendah.

4. Pengaturan Cahaya Dalam penataan cahaya terhadap suatu obyek televisi diperlukan pengaturan intensitas dan distribusi cahaya. Pengaturan intensitas dapat dilakukan dengan cara berikut : 1. Pengaturan langsung terhadap kuat cahaya melalui dimmer. 2. Pengaturan langsung terhadap kuat cahaya melalui fokus penyinaran. 3. Pemilihan daya/power dari masing-masing lampu.

92

4. Pengaturan kuat cahaya dengan memasang penyebaran cahaya (diffuser) yang berupaka kaca buram. 5. Pengaturan kuat cahaya dengan pengaturan jarak antara lampu dengan obyek. Untuk pengaturan distribusi cahaya dapat dilakukan cara seperti berikut : 1. Pengaturan distribusi secara umum dilakukan melalui penempatan lampu-lampu pada lighting grid. 2. Pengaturan distribusi melalui switching lampu-lampu yang dipilih. 3. Pengaturan distribusi di daerah yang sempit melalui pengaturan fokus yang terdapat pada lampu. 4. Pengaturan distribusi secara tepat melalui barn door yang terpasang di depan lampu. 5. Pengaturan distribusi melalui pemakaian lampu yang dapat dipindahpindah dengan mudah, misalnya lampu dipasang pada floor stand yang berroda. 6. Pengaturan distribusi dengan menhasilkan pola-pola bayangan tertentu, misalnya dengan memasang penyebar cahaya yang berupa kaca yang ada efeknya diantara lampu dengan set atau pola bentuk cahaya.

Pengaturan distribusi cahaya mencangkup seluruh aspek artistik dari tata cahaya untuk TV. Dengan berbagai kombinasi cara pengaturan distribusi seperti diatas, cahaya dijatuhkan pada obyek untuk menghasilkan mood dan efek serta untuk memenuhi 2 hal yang penting, video signal

93

dengan mutu teknis yang memuaskan serta hasil gambar dengan kesan seperti yang diaharapkan.

5. Hard Light dan Soft Light Ada 2 jenis sifat cahaya dari setiap lampu yang dapat dikategorikan secara umum, yakni hard light (bening tajam) dan soft light (buram tajam). Soft light adalah jenis sifat cahaya yang menyebar rata yang dihasilkan oleh lampu berkaca baur dan reflektor dengan permukaan buram. Cahaya ini membuat bayangan yang sangat tipis dari benda yang ditempatkan di depannya. Bayangan yang dihailkan terlihat samar dan sukar dibuat batasanya. Distribusi cahaya sukar diatur jika suatu daerah tertentu yang sempit harus disinari dengan kuat. Hard light berasal dari lampu yang berkaca bening, reflektor yang mengkilap dan lensa untuk memfokuskan sinar. penyinatran yang sempit. Cahaya ini membuat cahaya yang tajam, jelas terlihat dan distribusi cahaya dapat diatur untuk

6. Tata Cahaya dan Tata Letak Antara tata cahaya dan tata letak terdapat hubungan yang dapat diringkaskan sebagai berikut : 1. Artis/pengisi acara harus mengambil tempat dengan jarak yang cukup dengan latar belakang untuk memungkinkan penyinaran yang cukup tanpa menimbulkan bayangan boom dan mikrofon.

94

2. Set yang dibangun diatas penyangga dapat membuat artis/ pengisi acara terlalu dekat dengan lampu yang mengakibatkan hot lighting pada wajah dan menyulitkan pengaturan cahaya. 3. Set yang memiliki atap harus dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan penyinaran, terutama backlight. 4. Jika set terlalu banyak dan sesak dalam studio yang kecilmaka tebaran cahaya sulit dikendalikan , masalah yang menyangkut pengaturan intensitas cahaya menjadi makin sulit diselesaikan. 5. Jika memungkinkan hendaknya disisihkan area untuk lorong yang tidak boleh dimasuki atau dilewati kamera. Lorong ini dimaksudkan agar lampu untuk fill dan base light dapat direndahkan untuk mengurangi bayangan lekuk mata (eye socket) dan dagu.

7. Tata Cahaya dan Perencanaan Dekor (design) Penataan cahaya dan perencanaan dekor saling berhubungan dengan erat. Jika hubungan ini dilupakan, maka yang satu dapat mengalahkan yang lain. Seandainya suatu set dirancang dengan memiliki daya pantul yang rendah (misalnya di cat gelap), mungkin kesan perasaan (mood) tertentu yang diinginkan akan sukar dicapai karena keterbatasan cahaya. Bila digunakan cahaya berintensitas tinggi untuk menerangi set tersebut, maka artis atau pengisi acara mendapat cahaya yang terlalu kuat, tabung kamera ter-over expose, menghasilkan kompresi pada pada level putih yang menghilangkan detail dan ekspresi dari wajah artis atau pengisi acara.

95

Sebaliknya jika suatu set memiliki daya pantul terlalu tinggi (misalnya di cat terlalu terang), maka mood yang diinginkan juga sukar dicapai. Pantulan cahaya akan berserakan dan sukar dikendalikan, pantulan cahaya dari bagian set yang mempunyai daya pantul tinggi akan jatuh pada bagian-bagian set yang berdekatan. Tata cahaya yang baik tergantung design yang baik, demikian pula sebaliknya. Ini berarti bahwa antara keduanya harus terjalin kordinasi yang cermat untuk menghasilkan suatu keserasian dan keterpaduan visual.

8. Tata Cahaya dan Suasana Jiwa (mood) Tata cahaya membawa pengaruh yang kuat terhadap suasana jiwa (mood) dari gambar yang disajikan. Mood ini dicapai umumnya melalui distribusi dan luasan bayangan/daerah gelap dari scene (pemandangan) serta teknik lakon kejiwaan yang dibawakan. Sekali intensitas cahaya telah ditetapkan dengan tepat sesuai keperluan kamera, maka kesempatan yang luas terbuka untuk mengatur daerah terang dan gelap dalam mencapai mood yang dikehendaki. Pengaturan terhadap tata cahaya untuk set/dekor merupakan hal yang sangat mempengaruhi terciptanya suatu suasana jiwa (mood) tertentu. Pengendalian yang paling luas terhadap suatu mood kelihatannya terletak pada tata cahaya untuk set/dekor.

9. Suasana Siang dan Malam Hari Suatu kekeliruan sering terjadi dalam hal tata cahaya untuk suasana siang dan malam hari. Untuk mengubah suasana suatu set dari suasana

96

siang ke malam hari, tidak sekedar memadamkan lampu. Hal ini dapat menurunkan level signal video secara mendadak, dan suasana yang diharapkan akan dirusak oleh tingginya noise yang terjadi. Selain itu pesawat penerima dirumah yang umumnya memilki sistem yang lebih buruk dari pada gambar monitor di studio, akan menghasilkan gambar yang lebih buruk lagi akibat perubahan yang mendadak ini. Oleh sebab itu bukan cara seperti diatas yang ditempuh, melainkan kesan malam diciptakan dengan mengubah pola tata cahaya yang dapat menhasilkan daerah gelap yang lebih luas. Lampu malam seperti yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dapat dinyalakan, dan ini selanjutnya dapat merupakan motivasi untuk tata cahaya set tersebut. Daerah ataupun dinding sekitar lampu tersebut disinari lebih terang. Daerah diluar pintu dan jendela yang dibatasi oleh backdrop (latar belakang) dapat digelapkan. Teknik lakon melalui pengisi acara akan memperkuat ilusi/kesan tersebut. Gorden jendela ditutup, lampu ruangan dinyalakan, jam dinding yang menunjukan waktu malam terlihat sewaktu-waktu dalam hubungan, seseorang masuk lewat pintu dari kegelapan ke terangnya ruangan. Kesemuanya ini merupakan diantara hal-hal yang dapat membentuk ilusi. Tanda-tanda lain tercantum dalam naskah tentang bagaimana mengutarakan sesuatu. Kesemua diatas merupakan sedikit cara diantara berbagai cara untuk menimbulkan mood yang tepat. Penilaian akhir dari tata cahaya televisi tidak boleh dilakukan di dalam studio dengan cara penglihatan langsung. Semua penilaian harus dilakukan lewat gambar monitor dan bentuk gelombang monitor yang telah di-adjust terlebih dahulu.

97

10. Standar Posisi Penempatan Lampu Judul diatas sebenarnya kurang tepat, kerena sangat sulit untuk menetapkan suatu standar posisi penataan cahaya untuk televisi. Tata letak (staging), action, sudut pengambilan dan mood dari apa yang disajikan televisi berkisar secara luas sehingga sulit untuk menetapkan standar. Pada setiap penataan cahaya televisi, cahaya terpusat terutama pada obyek. Keylight menentukan ciri bentuk (model) wajah dan kepala dari obyek, fill dan base light mengurangi bayangan yang tak dikehendaki, backlight memisahkan latar belakang obyek latar depan, set light memberikan dukungan untuk menciptakan suatu mood tertentu. Dibawah ini diuraikan berbagai jenis penyinaran secara terpisah.

a. Base light Base light merupakan hal khusus untuk televisi, yang tidak jumpai perbandingan dalam tata cahaya untuk teater dan film. Base light adalah cahaya/penyinaran yang sama rata, menyebar, dengan intensitas yang rendah, mencakup seluruh daerah tempat peran dimainkan. Biasanya cahaya ini dihasilkan oleh sekelompok lampu pijar scoop dengan berkaca baur dan reflector dengan permukaan tidak mengkilap. Dalam beberapa hal, digunakan diffuser terhadap lampu scoop tersebut. Base light menghasilkan bayangan tidak jelas dan sukar dibedakan, sedang gambar yang dihasilkan dengan hanya menggunakan base light akan kelihatan datar, kurang memiliki kedalaman dan dimensi.

98

b. Key light Didalam terminologi televisi, key light sama dengan modeling light. Key light merupakan penyinaran terarah yang utama yang jatuh pada suatu obyek. Pada televisi, biasanya digunakan beberapa sumber cahaya key light yang diatur dari beberapa arah dan berbagai intensitas untuk maksud pengguanaan multi kamera dan berbagai posisi acting. Key light menghasikan cahaya yang kuat dan bayangan. Sinar ini memberikan tekanan pada segi yang menarik dari wajah artis dan membantu dalam membentuk dimensi pada kepala dan wajah. Sinar inijuga mendukung design dengan membawakan arah penyinaran yang ingin ditunjukan misalnya cahaya dari jendela, lewat pintu atau dari langit-langit ruangan. Key light biasanya diberikan dari atas depan membentuk sudut kekiri atau kekanan dari kamera. Untuk penekanan dramatis, lampu ini dapat ditempatkan dengan rendah atau pada sudut yang ekstrim terhadap obyek. Untuk membantu mengurangi kontras yang tajam pada kontur wajah, sinar ini dapat dibuat sedikit menyebar (diffuse) serta biasanya ditambahkan menyenangkan. fill light untuk menghasilkan gambar yang

c. Fill light Fill light adalah setiap penyinaran yang digunakan untuk melunakkan bayang-bayangan yang dihasilkan key light atau lampu lainnya. Sinar ini menghilangkan kesan wajah keras melalui pengurangan kontras modeling yang disebabkan oleh key- light. Base light sering berfungsi sebagai fill light ketika keseimbangan tata cahaya

99

untuk suatu acara telah tercapai.

Sebaliknya sering pula fill light

bersama-sama denga sinar yang tertumpah dari lampu-lampu lainnya,berfungsi sebagai base light yang efektif.

d. Cross light Teknik cross light sering digunakan untuk menyinari obyek yang berada di depan layar proyeksi untuk latar belakang ( rear screen projection). Teknik yang menggunakan 2 lampu dengan membentuk sudut terhadap sumbu kamera ini memungkinkan obyek mendapatkan penyinaran yang cukup tanpa ikut menyinari layar proyeksi. Modeling dihasilakan dengan mengatur keseimbangan intensitas cahaya dari kedua lampu tersebut. Teknik cross lighting jug adapt digunakan jika obyek berada didepan latar belakang hitam. Dalam hal ini untuk mendapatkan latar belakang yang bersi dari noise, maka latar belakang harus dihindari dari penyinaran. Teknik cross lighting yang lain sering terlihat pada acara keaneka ragaman (variety) yang menggunakan 2 lampu follow spot.

e. Back light Back light dating dari belakang obyek dengan arah ke kamera dan diatur hingga jatuh pada kepala dan bahu dari obyek. Penyinaran ini membentuk garis tepi dari bentuk obyek yang memisahkan dari latar belakang dimensi obyek dengan latar belakangnya. Tidak ada perbandingan yang tetap antara intensitas back light dengan front light, intensitas back light dapat berkisar antara 1 hingga 2

100

kali intensitas front linght. Perbandingan yang tepat tergantun dari obyek itu sendiri serta penampilan artistik dari gambar yang dihasilkan. Untuk latar belakang yang gelap, obyek terlihat cukup terpisah dari latar belakang dengan intensitas back light dengan latar belakangyang terang. Artis dengan rambut pirang memerlukan back light dengan intensitas lebih rendah dibandingkan dengan artis bermbut hitam. Back light yang digunakan secara tepat akan banyak mempengaruhi komposisi dan penampilan dari artis. Dalam penataan cahaya televisi, back light tidak boleh dilupakan.

f. Side back light Seluruh syarat-syarat untuk back light berlaku bagi side back light. Tata letak dan kondisi pengambilan gambar boleh jadi tidak memungkinkan penempatan back light tepat dari belakang artis. Jika side back light digunakan, maka penyinaran ini tidak boleh mengenai bagian wajah artis dengan intensitas yang dapat merusak efek dari key light.

g. Eye light Eye light merupakan satu lampu kecil yang ditempatkan pada kamera dan dimaksudkan untuk menghasilkan kilau mata atau gigi artis atau pengisi acara. Peninaran ini sangat mendukung untuk membuat obyek kelihatan benar-benar hidup. Tetapi harus diperhatikan, jika kamera bergerak maju (dolly in) maka eye light menghasilkan penyinaran yang bertambah besar terhadap obyek sehingga dapat

101

menghapus modeling. Apabila cahaya ini sewaktu kamera bergerak maju, akibat yang ditimbulkan adalah berubahnya color temperature yang mungkin terlalu besar sehingga dapat mengubah karakter warna yang dihasilkan.

h. Set light Set light digunakan untuk menyinari bagian tertentu atau seluruh set dekor untuk menimbulkan efek artistik atau kesan tertentu. Set light memainkan peranan yang besar dalam membentuk mood. Penyinaran ini selalu diarahkan kepada set dekor dan dikenhendaki agar tidak mengenai artis atau pengisi acara.

E. Tiga Posisi Terpisah (Tree Point of Light) Tree point of light adalah metode standar yang digunakan dalam media visual seperti video, film maupun studio. Dengan menggunakan tiga posisi terpisah, dapat menerangi obyek tembakan (seperti orang) tetapi dikehendaki, sementaraa juga mengendalikan (atau menhilangkan sama sekali) naungan dan bayangan yang dihasilkan oleh pencahayaan langsung. 1. Back light/Rim light 2. Key light 3. Fill light

102

Gambar 38. Standard tree point lighting

Dari sisi tampilan, menaikan cahaya diatas obyek dan kamera sekitar 1545 lebih tinggi.

1. Back light Cahaya dari belakang obyek, dengan arah kamera dan diatur hingga jatuh pada kepala dan bahu obyek. Penyinaran ini membentuk garis tepi dari bentuk obyek yang memisahkannya dari latar belakang obyek sehingga membentuk dimensi.

2. Key light Penyinaran utama yang terarah,jatuh dari suatu obyek/wajah artis, mengahasilkan bayangan yang kuat, memberikan tekanan pada segi yang

103

menarik pada wajah artis dan membentuk dimensi pada kepala dan wajah artis.

3. Fill light Cahaya yang dipakai untuk melemahkan/melunakan bayangan yang dihasilkan oleh lampu key light atau lampu lainnya. Cahaya fill light yang lembut (soft) tersebut berfungsi untuk menghasilkan ketajaman gambar suatu obyek. Untuk mendapatkan penyinaran yang seimbang antara ketiga penyinaran (basic light) diperlukan perbandingan. Perbandingan cahaya key light dengan fill light adalah 2:1 yang dimaksud bawah intensitas cahaya fill nilainya setengah dari intesitas cahaya fill nilainya setengah dari intensitas cahaya key, atau cahaya fill berbeda satu stop dengan cahaya key. Demikian pula dengan cahaya back yang memiliki yang memiliki perbandingan tertinggi, 3 untuk back, 2 untuk key, 1 untuk fill (3:2:1).

Anda mungkin juga menyukai