Anda di halaman 1dari 15

BAB II

Teori Dasar Pencahayaan Sejak dimulainya peradaban, manusia menciptakan cahaya hanya dari api, walaupun lebih banyak sumber panasnya daripada cahaya yang dihasilkan. Di abad ke 21 ini kita masih menggunakan prinsip yang sama dalam menghasilkan panas dan cahaya, salahsatunya adalah melalui lampu pijar. Hanya dalam beberapa dekade terakhir produk-produk penerangan menjadi lebih canggih dan beraneka ragam. Perkiraan menunjukan bahwa pemakaian energi oleh penerangan adalah 20 45% untuk pemakaian energi total oleh bangunan komersial dan sekitar 3 - 10% untuk pemakaian energi total oleh industri. Hampir kebanyakan pengguna energi komersial dan industri peduli penghematan energi dalam sistim penerangan. Seringkali, penghematan energy yang cukup berarti dapat didapatkan dengan investasi yang minim dan masuk akal. Mengganti lampu uap merkuri atau sumber lampu pijar dengan logam halida atau sodium bertekanan tinggi, sehingga akan menghasilkan pengurangan biaya energi dan meningkatkan jarak penglihatan. Memasang dan menggunakan kontrol foto, pengaturan waktu penerangan, dan sistim manajemen energi juga dapat memperoleh penghematan yang luar biasa. Walau begitu, dalam beberapa kasus mungkin perlu mempertimbangkan modifikasi rancangan penerangan untuk mendapatkan penghematan energi yang dikehendaki. Penting untuk dimengerti bahwa lampu-lampu yang efisien, belum tentu merupakan sistim penerangan yang efisien. Teori Dasar Mengenai Cahaya Cahaya hanya merupakan satu bagian dari berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya. Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai berikut: Pijar, benda padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila dipanaskan sampai suhu tertentu. Intensitas meningkat dan penampilan menjadi semakin putih jika suhu naik. Muatan Listrik, jika arus listrik dilewatkan melalui gas,maka atom dan molekulnya akan memancarkan radiasi, dimana spektrumnya merupakan karakteristik dari elemen yang ada. Electro Luminescence, Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan melalui padatan tertentu seperti semikonduktor atau bahan yang mengandung fosfor. Photo luminescence, radiasi pada salahsatu panjang gelombang diserap, biasanya oleh suatu padatan dan dipancarkan kembali pada berbagai panjang gelombang. Bila radiasi yang dipancarkan kembali tersebut merupakan fenomena yang dapat terlihat, maka radiasi tersebut disebut fluorescence atau phosphorescence. Cahaya nampak, seperti yang dapat dilihat pada spektrum elektromagnetik, diberikan dalam Gambar 1, menyatakan gelombang yang sempit diantara cahaya ultraviolet (UV) dan energi

inframerah (panas). Gelombang cahaya tersebut mampu merangsang retina mata, yang menghasilkan sensasi penglihatan yang disebut pandangan. Oleh karena itu, penglihatan memerlukan mata yang berfungsi dan cahaya yang nampak.

Gambar 1. Radiasi yang Tampak Definisi dan Istilah yang Umum Digunakan Lumen: Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu candela. Satu lux adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah kesetaraan fotometrik dari watt, yang memadukan respon mata pengamat standar. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm. Efficacy Beban Terpasang: Merupakan iluminasi/terang rata-rata yang dicapai pada suatu bidang kerja yang datar per watt pada pencahayaan umum didalam ruangan yang dinyatakan dalam lux/W/m. Perbandingan Efficacy Beban Terpasang: Merupakan perbandingan efficacy beban target dan beban terpasang. Luminaire: Luminaire adalah satuan cahaya yang lengkap, terdiri dari sebuah lampu atau beberapa lampu, termasuk rancangan pendistribusian cahaya, penempatan dan perlindungan lampu-lampu, dan dihubungkannya lampu ke pasokan daya. Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Cahaya rata-rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik pada area yang sudah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi. Tinggi mounting: Merupakan tinggi peralatan atau lampu diatas bidang kerja. Efficacy cahaya terhitung: Perbandingan keluaran lumen terhitung dengan pemakaian daya terhitung dinyatakan dalam lumens per watt. Indeks Ruang: Merupakan perbandingan, yang berhubungan dengan ukuran bidang keseluruhan terhadap tingginya diantara tinggi bidang kerja dengan bidang titik lampu. Efficacy Beban Target: Nilai efficacy beban terpasang yang dicapai dengan efisiensi terbaik, dinyatakan dalam lux/W/m. Faktor pemanfaatan (UF): Merupakan bagian flux cahaya yang dipancarkan oleh lampulampu, menjangkau bidang kerja. Ini merupakan suatu ukuran efektivitas pola pencahayaan. Intensitas Cahaya dan Flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd) juga dikenal dengan international candle. Satu lumen setara dengan flux cahaya, yang jatuh pada setiap meter persegi (m2) pada lingkaran dengan radius satu meter (1m) jika sumber cahayanya isotropik 1-candela (yang bersinar sama ke seluruh arah) merupakan pusat isotropik lingkaran. Dikarenakan luas lingkaran dengan jari-jari r adalah 4r2, maka lingkaran dengan jari-jari 1m memiliki luas 4m2, dan oleh karena itu flux cahaya total yang dipancarkan oleh sumber 1- cd adalah 41m. Jadi flux cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya isotropik dengan intensitas I adalah: Flux cahaya (lm) = 4 intensitas cahaya (cd)

Perbedaan antara lux dan lumen adalah bahwa lux berkenaan dengan luas areal pada mana flux menyebar 1000 lumens, terpusat pada satu areal dengan luas satu meter persegi, menerangi meter persegi tersebut dengan cahaya 1000 lux. Hal yang sama untuk 1000 lumens, yang menyebar kesepuluh meter persegi, hanya menghasilkan cahaya suram 100 lux. Hukum kuadrat terbalik Hukum kuadrat terbalik mendefinisikan hubungan antara pencahayaan dari sumber titik dan jarak. Rumus ini menyatakan bahwa intensitas cahaya per satuan luas berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya (pada dasarnya jari-jari). E = I / d Dimana E = Emisi cahaya, I = Intensitas cahaya d = jarak Bentuk lain dari persamaan ini yang lebih mudah adalah: E1 d1 = E2 d2 Jarak diukur dari titik uji ke permukaan yang pertama-tama kena cahaya kawat lampu pijar jernih, atau kaca pembungkus dari lampu pijar yang permukaannya seperti es. Contoh: Jika seseorang mengukur 10 lm/m dari sebuah cahaya bola lampu pada jarak 1 meter, berapa kerapatan flux pada jarak setengahnya? Penyelesaian: E1m = (d2 / d1) * E2 = (1,0 / 0,5) * 10 = 40 lm/m Suhu Warna Suhu warna, dinyatakan dalam skala Kelvin (K), adalah penampakan warna dari lampu itu sendiri dan cahaya yang dihasilkannya. Bayangkan sebuah balok baja yang dipanaskan secara terus menerus hingga berpijar, pertama-tama berwarna oranye kemudian kuning dan seterusnya hingga menjadi putih panas. Sewaktu-waktu selama pemanasan, kita dapat mengukur suhu logam dalam Kelvin (Celsius + 273) dan memberikan angka tersebut kepada warna yang dihasilkan. Hal ini merupakan dasar teori untuk suhu warna. Untuk lampu pijar, suhu warna merupakan nilai yang sesungguhnya; untuk lampu neon dan lampu dengan pelepasan intensitas tinggi (HID), nilainya berupa perkiraan dan disebut korelasi suhu warna. Di Industri,suhu warna dan korelasi suhu warna kadang-kadang digunakan secara bergantian. Suhu warna lampu membuat sumber cahaya akan nampak hangat, netral atau sejuk. Umumnya, makin rendah suhu, makin hangat sumber, dan sebaliknya. Perubahan Warna Kemampuan sumber cahaya merubah warna permukaan secara akurat dapat diukur dengan baik oleh indeks perubahan warna. Indeks ini didasarkan pada ketepatan dimana serangkaian uji warna dipancarkan kembali oleh lampu yang menjadi perhatian relatif terhadap lampu uji,

persesuaian yang sempurna akan diberi angka 100. Indeks CIE memiliki keterbatasan, namun cara ini merupakan cara yang sudah diterima secara luas untuk sifat-sifat perubahan warna dari sumber cahaya.

Kesalah pahaman yang umum terjadi adalah bahwa suhu warna dan perubahaan warna keduanya menjelaskan sifat yang sama terhadap lampu. Selain itu, suhu warna menjelaskan penampilan warna sumber cahaya dan cahaya yang dipancarkannya. Perubahan warna menjelaskan bagaimana cahaya merubah warna suatu objek. http://evanjhansen.blogspot.com/2010/12/instalasi-penerangan-teori-dasar.html

15:29:00 | Author: Lumpia Isi Agar-agar I. PENGERTIAN Pengertian yang paling sederhana dari noise atau kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan. Kita mungkin dapat menikmati musik dari grup band rock favorit kita, akan tetapi jika suara musik tersebut mengganggu teman kita yang sedang belajar ataupun tidur maka suara musik dari grup bang favorit kita dapat dikategorikan sebagai suara bising atau noise. Kebisingan didefinisikan sebagai "suara yang tak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dsb, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106 [IEC60050-801] kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801: Akustikal dan elektroakustik)". Diantara pencemaran lingkungan yang lain, pencemaran/polusi kebisingan dianggap istimewa dalam hal: [1] Penilaian pribadi dan penilaian subyektif sangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atau tidak, dan [2] Kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaran air dan pencemaran udara (Bising pesawat udara merupakan pengecualian). Mengenai karakteristik [1] di atas, ada masalah mengenai bagaimana menempatkan kebisingan antara tingkat penilaian subjektif seorang individu yang menangkapnya sebagai "kebisingan" dan tingkat fisik yang dapat diukur secara obyektif. Dengan karakteristik [2], tidak ada perbedaan jelas antara siapa agresornya dan siapa korbannya, sebagaimana yang sering terjadi ada korban-korban dari kebisingan akibat piano dan karaoke. Meskipun jumlah keluhan yang terdaftar di kota-kota besar selama beberapa tahun terakhir ini telah berkurang, kebisingan masih merupakan bagian besar dari keluhan-keluhan masyarakat Suara mesin-mesin dari pabrik yang keras, pesawat jet, mainan anak (berbentuk palu tang berisi udara) dapat dikategorikan sebagai noise jika orang yang mendengarnya merasa tidak senang. Beberapa suara menjadi tidak diinginkan karena mengganggu aktivitas kita. Konsep noise dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor psikologis (diinginkan atau tidak diinginkan) dan faktor fisik (berhubungan dengan telinga dan otak) Memahami suara dan noise. Kita dapat mendengar suara karena melalui beberapa proses terlebih dahulu. Pertama ketika gelombang suara ditangkap melalui daun telinga, kemudian gelombang tersebut masuk ke

dalam telinga dan menggetarkan gendang telinga.gendang telinga kemudian mentransmisikan gelombang suara ke dalam membran basilar pada koklea yang terletak pada telinga bagian dalam. Sel-sel yang berbentuk rambut dalam membran meneruskan stimulus ini ke syarafsyaraf pendengaran pada temporal lobe yang terletak pada otak. Setelah itu otak mempersepsi suara tersebut. Kejengkelan. Noise dapat menyebabkan gangguan fisik maupun psikologis. Noise dapat menjadi stressor yang menyebabkan orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman. Gangguan fisik dapat berupa rusaknya organ pendengaran kita. Tiga dimensi yang mempengaruhi betapa mengganggunya sebuah noise adalah : a. Volume Suara yang melebihi 80 desibel dapat menyebabkan gangguan bagi manusia. Semakin keras suara yang dihasilkan maka kemungkinan menyebabkan gangguan semakin besar. b. Prediktabilitas Suara yang mengagetkan sering menyebabkan kita menjadi tidak nyaman. Suara yang mengagetkan atau suara yang tidak diprediksi lebih memungkinkan menyebabkan gangguan daripada suara yang sudah diprediksi. c. Control dari persepsi. Suara yang dapat kita kontrol lebih dapat meminimalisir gannguan daripada suara yang tidak dapat kita kontrol.

Sumber Kebisingan Seperti yang kita tahu, kebisingan dapat berasal dari mana saja. Karena kebisingan sangat subjektif (harus diartikan sebagai yang tidak diinginkan). Ada dua macam sumber kebisingan yang akan dibahas di sini, yang pertama yaitu : a. Kebisingan dari alat transportasi Ada dua syarat, yang yaitu sangat tersebar luas dan yang karakteristik yang kedua yaitu bersuara keras. b. Kebisingan dari alat-alat kerja Salah satu karakteristik dari kebisingan yang berasal dari tempat kerja yaitu mempunyai gelombang yang sangat lebar dan berasal ari banyak suara dengan berbagai macam frekuensi. II. PENGARUH KEBISINGAN Kebisingan mempunyai efek membuat kita tidak nyaman dan dapat mengganggu kesehatan kita. Kehilangan Pendengaran Hal yang paling logis dari pengaruh kebisingan adalah kehilangan pendengaran dan konsekuensi dari kebisingan harus mendapat perhatian penuh dari para tenaga kerja dan juga semestinya dari pemerintah yang membuat peraturan. Walaupun suara yang sangat keras (di atas 150 dB) dapat merusak gendang telinga atau menghancurkan bagian lain dari telinga. Kerusakan dapat juga diakibatkan dari kebisingan yang berlebihan pada level kebisingan yang lebih rendah (90 120 dB). Hal ini disebabkan oleh kerusakan sementara ataupun permanen dari sel-sel berbentuk rambut yang sangat kecil di dalam koklea yang terdapat pada telinga bagian dalam. Kehilangan pendengaran secara umum dikategorikan menjadi dua macam : a. Kehilangan pendengaran sementara Pada keadaan normal pendengaran akan normal kembali setelah 16 jam dari pertama kali

mendapatkan kebisingan yang merusakkan. b. Kehilangan pendengaran permanen Jika sampai sebulan atau lebih pendengaran tidak kembali normal setelah mendapatkan kebisingan yang merusakkan. Kehilangan pendengaran yang diderita jutaan manusia di dunia merupakan masalah yang serius bagi negara-negara industri. Sebuah penelitian yang dilaporkan oleh Rosen (1962) membandingkan kemampuan pendengaran orang Amerika dengan orang Sudan menemukan bahwa kemampuan pendengaran salah satu anggota suku di Sudan yang telah berusia 70 tahun sama dengan orang Amerika yang berusia 20 tahun. Pengaruh Kesehatan Lainnya Dari Kebisingan. Kebisingan dalam tingkat yang tinggi dapt mengakibatkan stress meningkat, tekanan darah meningkat dan sakit kepala. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa tempat-tempat industri yang bising mempunyai korelasi positif dengan tekanan darah tinggi dan kehilangan pendengaran jika dibandingkan dengan tempat-tempat industri yang tenang (Tallbott, 1990). Sebuah study juga menunjukkan bahwa kebisingan dapat membuat hipertensi. Kebanyakan dari studi ini menduga bahwa kebisingan dapat menyebabkan berbagai macam perubahan fisiologi yang dapat mendukung timbulnya penyakit. Salah satu pendapat yang berbeda dari hipotesis-hipotesis sebelumnya adalah kebisingan mempunyai sedikit hubungan dengan fungsi-fungsi kardiovaskular pada awak ankatan udara. Kebisingan dan Kesehatan Mental Beberapa orang berpendapat bahwa stress berhubungan antara kebisingan dan masalahmasalah kesehatan. Sejak stress merupakan faktor penyebab dari gangguan jiwa, maka kami berpendapat bahwa kebisingan dapat diasosiasikan dengan masalah kesehatan mental.(Kryter, 1994). Tempat-tempat industri sering mendapatkan protes dari warga sekitar karena sering menyebabkan mereka sakit kepala, mual, ketidakstabilan, iritasi, kecemasan, impotensi, dan perubahan perasaan dan mood (Bing-Shuang, Yue-Lin-Yuen-Yi, & Zhu-bao 1997). Suara pesawat terbang juga merupakan hal yang paling sering mendapat protes dari warga yang tinggal di sekitar bandara. Kebisingan dan Perilaku Sosial. Jika kebisingan berhubungan dengan tekanan darah tinggi, stress, dan berbagai macam gangguan fisik dan psikologis lainnya maka akan berpengaruh juga dengan hubungan interpersonal pada manusia. Kebisingan dan attraksi. Kebisingan mempunyai pengaruh pada manusia saat manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu stimuluus berbahaya ini (kebisingan) dapat mempengaruhi kenyamanan seseorang terhadap orang lain. Sehingga orang tersebut merasa tsegan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebisingan dan agresi manusia. Geen dan Oneal (1969) meneliti hipotesis tentang agresi dan kebisingan dengan cara subjek diberi tontonan film olahraga tanpa kekerasan dan film aksi yang penuh dengan kekerasan. Dan pada hasilnya memprediksi bahwa tingkat kebisingan sebesar 60dB dapat meningkatkan tingkat agresi yang ditunjukkan pada film-film aksi.

Kebisingan dan perilaku menolong. Penelitian mengungkap salah satu fenomena social lagi tentang kebisingan. Kebisingan menyebabkan ketidaknyamanan, hal ini membuat seseorang menjadi lebih sulit untuk menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Hal ini dikarenakan mood yang buruk DEFINISI BISING Bising merupakan bunyi yang tidak dikehendaki, baik yang berasal dari buatan manusia maupun kegiatan alam, sehingga dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja. Bising selain dapat mengganggu komunikasi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran, yang pada akhirnya akan menyebabkan penyakit akibat kerja yaitu Noise Induced Hearing Loss (NIHL). JENIS-JENIS BISING :

Bising Yang Terus Menerus (Continuous/ Steady Noise) Fluktuasi intensitas< 6dB, tidak putus-putus Ex: suara AC, kipas angin dll Bising Yang Terputus-putus (Intermittent Noise) : Timbul dan hilang secara perlahan Ex: suara lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api Bising Yang Menghentak (Impulsive Noise) Bising terputus-putus kurang dari 1 dtk dan menghentak dengan keras. Ex: suara meriam, paku bumi, dll

Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran. Gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan kelelahan. 1. Gangguan Fisiologis Bising bernada tinggi sangat mengganggu, jika terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah ( 10 mmHg), peningkatan nadi, dan dapat menyebabkan pucat. 2. Gangguan Komunikasi Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara, HARUS Komunikasi dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang. 3. Gangguan Keseimbangan yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, Menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual. Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas :

1. Tuli sementara (Temporary Treshold Shift =TTS) Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan dengan waktu pemaparan terlalu singkat. Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih kembali. 2. Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift =PTS) Diakibatkan waktu paparan yang lama (kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktorfaktor sebagai berikut : a). Tingginya level suara b). Lama Paparan c). Spektrum suara d). Kepekaan Individu e). Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin. 3. Prebycusis Penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan dikenal dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada nada tinggi). 4. Tinitus Tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran . Gejala awal, telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari atau saat berada diruang pemeriksaan audiometri (ILO, 1998). Occupational Safety Health Administration (OSHA) Durasi per hari, jam 8 6 3 4 2 1,5 1 0,5 < 0,25 dBA 90 92 95 97 100 102 105 110 115

Pemaparan Bising yang Diijinkan (T)

Beberapa standard yang memberikan pemaparan bising yang diijinkan, salah satunya adalah Kep Menaker RI No. Kep-51/MEN/1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja. METODE PENGUKURAN AKIBAT KEBISINGAN DI LOKASI KERJA

Pengukuran dengan titik sampling. Pengukuran ini dilakukan bila kebisingan diduga melebihi ambang batas hanya pada satu atau beberapa lokasi saja. Jarak pengukuran dari sumber harus dicantumkan, misal 3 meter dari ketinggian 1 meter. Pengukuran dengan peta kontur. Pengukuran dengan membuat peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur kebisingan, karena peta tersebut dapat menentukan gambar tentang kondisi kebisingan dalam cakupan area.

Pengukuran dengan Grid. Untuk mengukur dengan Grid adalah dengan membuat contoh data kebisingan pada lokasi yang di inginkan. Titiktitik sampling harus dibuat dengan jarak interval yang sama diseluruh lokasi dan untuk memudahkan identitas.

ZONA KEBISINGAN Daerah dibagi sesuai dengan titik kebisingan yang diizinkan :

Zona A : Intensitas 35 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi tempat penelitian, RS, tempat perawatan kesehatan/sosial & sejenisnya. ZONA B : Intensitas 45 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi. ZONA C : Intensitas 50 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan pasar. ZONA D : Intensitas 60 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.

Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation Association)


ZONA A : intensitas > 150 dB daerah berbahaya dan harus dihindari ZONA B : intensitas 135-150 dB individu yang terpapar perlu memakai pelindung telinga (earmuff dan earplug). ZONA C : 115-135 dB perlu memakai earmuff ZONA D : 100-115 dB perlu memakai earplug

Dalam Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Mesin Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin 2. Vibrasi Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain. 3. Pergerakan Udara, Gas dan Cairan Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain. Nilai ambang Batas Kebisingan adalah angka 85 dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. SURVEY PAPARAN BISING Merupakan salah satu elemen Program Konservasi Pendengaran. Survey Area :

Mengidentifikasi sumber-sumber bising di lingkungan kerja Mengidentifikasi tempat kerja (work station) yang mendapat paparan bising Membuat peta kebisingan atau kontur bising

NOISE MAPPING/contur

ENCLOSURE

BARRIER

Sound Pressure Level (dB) Lp = 10 lg ((P2rms) / (P2ref)) = 20 lg ((Prms) / (Pref)) Lp = Sound Pressure Level (dB) lg = common (base-ten) logarithm Pref = 20 x 10-6 Pa (the reference pressure) (Prms) / (Pref) = 10 Lp/20

Waktu paparan maksimum (T) Untuk intensitas kebisingan yang tidak disebutkan dalam tabel, NIOSH telah menetapkan waktu maksimum (T) yang diperkenankan bagi pekerja untuk berada di sebuah lokasi dengan tingkat (intensitas) kebisingan tertentu adalah sebagai berikut (Sumber : Sihar Tigor Benjamin Tambunan, 2005) :

T = waktu pemajanan maksimum (jam) 8 = 8 jam kerja/hari L = tingkat (intensitas) kebisingan (dB) 85 = NAB kebisingan (ind) ; OSHA = 90 3 = exchange rate (ind), OSHA=5 yaitu angka yang menunjukkan hubungan antara intensitas kebisingan dengan tingkat kebisingan. SURVEY DOSIS PAPARAN HARIAN

Menganalisa dosis paparan harian

Mengidentifikasi kelompok kerja yang memerlukan pemantauan dosis paparan harian Menentukan pekerja yang perlu dipantau secara individual Menentukan pekerja yang memerlukan penilaian lanjut melalui pemeriksaan audiometri

Gambar Noise Dosimeter Dosis kebisingan /Dosis paparan harian (D) atau daily noise dose (dnd) adalah dosis kebisingan harian yang diterima pekerja di mana D harus kurang dari atau sama dengan 1. Rumusnya adalah sebagai berikut (Sihar Tigor Benjamin Tambunan, 2005) :

di mana : D = dosis harian C = waktu kontak aktual pada tingkat suara tertentu

T = waktu kontak acuan maksimum yang menunjukkan mulai berbahayanya sebuah tingkat kebisingan atau waktu pemajanan maksimum. dapat mengurangi kehendak untuk menolong orang lain. http://arekteknik.com/kebisingan.html

Anda mungkin juga menyukai