Anda di halaman 1dari 5

11/2/2015

BERANDA

Instalasi Penerangan: Teori Dasar Pencahayaan | Dunia Listrik


TENTANG KAMI

AUTHOR LOGIN

KIRIM ARTIKEL

DAFTAR ISI

FORUM DUNIA LISTRIK

...

ARTIKEL BLOG DUNIA LISTRIK


KATEGORI ARTIKEL

Instalasi Penerangan: Teori Dasar


Pencahayaan
12/17/2008

HaGe

POPULER

ARSIP

POPULAR POSTS

5 komentar

Analisa Sistem Tenaga Listrik

Sejak dimulainya peradaban, manusia menciptakan cahaya hanya dari api, walaupun

Animator dan Software

lebih banyak sumber panasnya daripada cahaya yang dihasilkan. Di abad ke 21 ini

Sistem Distribusi
Tenaga Listrik

kita masih menggunakan prinsip yang sama dalam menghasilkan panas dan

Artikel dan Berita Listrik Nasional

cahaya, salahsatunya adalah melalui lampu pijar.

Dasar Teknik Elektro


Elektronika Daya
Handbook
ilmu Bahan Listrik
Instalasi Penerangan
Mesin Listrik
Sistem Kontrol
Sistem Pembangkitan dan
Konversi Energi
Sistem Proteksi dan Pentanahan
Sistem Transmisi dan Distribusi
Tokoh

Hanya dalam beberapa dekade terakhir produk-produk penerangan menjadi lebih

Teori Dasar Listrik

canggih dan beraneka ragam. Perkiraan menunjukan bahwa pemakaian energi oleh
penerangan adalah 20 - 45% untuk pemakaian energi total oleh bangunan komersial
dan sekitar 3 - 10% untuk pemakaian energi total oleh industri.

Sistem 3 Fasa
Hampir kebanyakan pengguna energi komersial dan industri peduli penghematan
energi dalam sistim penerangan. Seringkali, penghematan energy yang cukup berarti
dapat didapatkan dengan investasi yang minim dan masuk akal. Mengganti lampu
uap merkuri atau sumber lampu pijar dengan logam halida atau sodium bertekanan
tinggi, sehingga akan menghasilkan pengurangan biaya energi dan meningkatkan

Generator DC

jarak penglihatan. Memasang dan menggunakan kontrol foto, pengaturan waktu


penerangan, dan sistim manajemen energi juga dapat memperoleh penghematan
yang luar biasa. Walau begitu, dalam beberapa kasus mungkin perlu
mempertimbangkan modifikasi rancangan penerangan untuk mendapatkan
penghematan energi yang dikehendaki. Penting untuk dimengerti bahwa lampulampu yang efisien, belum tentu merupakan sistim penerangan yang efisien.

AVR (Automatic
Voltage Regulator)

Teori Dasar Mengenai Cahaya


Cahaya hanya merupakan satu bagian dari berbagai jenis gelombang
elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang

Motor Listrik AC
Satu Fasa

dan frekuensi tertentu, yang nilainya dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam
spektrum elektromagnetisnya.
Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai berikut:

Motor Listrik

Pijar, benda padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila dipanaskan
sampai suhu tertentu. Intensitas meningkat dan penampilan menjadi semakin putih
jika suhu naik.
Muatan Listrik, jika arus listrik dilewatkan melalui gas,maka atom dan molekulnya
akan memancarkan radiasi, dimana spektrumnya merupakan karakteristik dari
elemen yang ada.

SEBARKAN BLOG INI

Electro Luminescence, Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan melalui


padatan tertentu seperti semikonduktor atau bahan yang mengandung fosfor.

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/instalasi-penerangan-teori-dasar.html

1/5

11/2/2015

Instalasi Penerangan: Teori Dasar Pencahayaan | Dunia Listrik


Photo luminescence, radiasi pada salahsatu panjang gelombang diserap, biasanya
oleh suatu padatan dan dipancarkan kembali pada berbagai panjang gelombang.
Bila radiasi yang dipancarkan kembali tersebut merupakan fenomena yang dapat
terlihat, maka radiasi tersebut disebut fluorescence atau phosphorescence.

CARI ARTIKEL
Search

Cahaya nampak, seperti yang dapat dilihat pada spektrum elektromagnetik, diberikan
dalam Gambar 1, menyatakan gelombang yang sempit diantara cahaya ultraviolet
(UV) dan energi inframerah (panas). Gelombang cahaya tersebut mampu

REGISTRASI E-MAIL

merangsang retina mata, yang menghasilkan sensasi penglihatan yang disebut


pandangan. Oleh karena itu, penglihatan memerlukan mata yang berfungsi dan
cahaya yang nampak.

Dapatkan informasi artikel terbaru dari Blog


Dunia Listrik
Klik gambar Thomas Alva Edison dibaw ah ini
untuk mendaftarkan alamat e-mail anda
Kami tidak akan mempublikasikan alamat email anda kepada pihak manapun. Dijamin

Gambar 1. Radiasi yang Tampak

Jika anda tidak menerima konfirmasi


pendaftaran email dari feedburner. Periksa
Kotak SPAM atau BULK E-mail anda
*** Terima Kasih ***

Definisi dan Istilah yang Umum Digunakan


Lumen: Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh
suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu candela. Satu lux adalah
satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah kesetaraan fotometrik dari watt,
yang memadukan respon mata pengamat standar. 1 watt = 683 lumens pada
panjang gelombang 555 nm.
Efficacy Beb an Terpasang: Merupakan iluminasi/terang rata-rata yang dicapai pada
suatu bidang kerja yang datar per watt pada pencahayaan umum didalam ruangan
yang dinyatakan dalam lux/W/m.
Perb andingan Efficacy Beb an Terpasang: Merupakan perbandingan efficacy beban
target dan beban terpasang.
Luminaire: Luminaire adalah satuan cahaya yang lengkap, terdiri dari sebuah lampu
atau beberapa lampu, termasuk rancangan pendistribusian cahaya, penempatan dan
perlindungan lampu-lampu, dan dihubungkannya lampu ke pasokan daya.
Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Cahaya ratarata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik pada area yang sudah
ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi. Tinggi mounting:
Merupakan tinggi peralatan atau lampu diatas bidang kerja. Efficacy cahaya terhitung:
Perbandingan keluaran lumen terhitung dengan pemakaian daya terhitung dinyatakan
dalam lumens per watt.
Indeks Ruang: Merupakan perbandingan, yang berhubungan dengan ukuran bidang
keseluruhan terhadap tingginya diantara tinggi bidang kerja dengan bidang titik
lampu.
Efficacy Beb an Target: Nilai efficacy beban terpasang yang dicapai dengan efisiensi
terbaik, dinyatakan dalam lux/W/m.
Faktor pemanfaatan (UF): Merupakan bagian flux cahaya yang dipancarkan oleh
lampu-lampu, menjangkau bidang kerja. Ini merupakan suatu ukuran efektivitas pola
pencahayaan.
Intensitas Cahaya dan Flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd) juga
dikenal dengan international candle. Satu lumen setara dengan flux cahaya, yang
jatuh pada setiap meter persegi (m2) pada lingkaran dengan radius satu meter (1m)
jika sumber cahayanya isotropik 1-candela (yang bersinar sama ke seluruh arah)
merupakan pusat isotropik lingkaran. Dikarenakan luas lingkaran dengan jari-jari r
adalah 4r2, maka lingkaran dengan jari-jari 1m memiliki luas 4m2, dan oleh
karena itu flux cahaya total yang dipancarkan oleh sumber 1- cd adalah 41m. Jadi
flux cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya isotropik dengan intensitas I
adalah:
Flux cahaya (lm) = 4 intensitas cahaya (cd)

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/instalasi-penerangan-teori-dasar.html

2/5

11/2/2015

Instalasi Penerangan: Teori Dasar Pencahayaan | Dunia Listrik


Perbedaan antara lux dan lumen adalah bahwa lux berkenaan dengan luas areal
pada mana flux menyebar 1000 lumens, terpusat pada satu areal dengan luas satu
meter persegi, menerangi meter persegi tersebut dengan cahaya 1000 lux. Hal yang
sama untuk 1000 lumens, yang menyebar kesepuluh meter persegi, hanya
menghasilkan cahaya suram 100 lux.
Hukum kuadrat terbalik
Hukum kuadrat terbalik mendefinisikan hubungan antara pencahayaan dari sumber
titik dan jarak. Rumus ini menyatakan bahwa intensitas cahaya per satuan luas
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya (pada dasarnya jari-jari).
E = I / d
Dimana
E = Emisi cahaya,
I = Intensitas cahaya
d = jarak
Bentuk lain dari persamaan ini yang lebih mudah adalah:
E1 d1 = E2 d2
Jarak diukur dari titik uji ke permukaan yang pertama-tama kena cahaya kawat
lampu pijar jernih, atau kaca pembungkus dari lampu pijar yang permukaannya
seperti es.
Contoh: Jika seseorang mengukur 10 lm/m dari sebuah cahaya bola lampu pada
jarak 1 meter, berapa kerapatan flux pada jarak setengahnya?
Penyelesaian:
E1m = (d2 / d1) * E2
= (1,0 / 0,5) * 10
= 40 lm/m
Suhu Warna
Suhu warna, dinyatakan dalam skala Kelvin (K), adalah penampakan warna dari
lampu itu sendiri dan cahaya yang dihasilkannya. Bayangkan sebuah balok baja yang
dipanaskan secara terus menerus hingga berpijar, pertama-tama berwarna oranye
kemudian kuning dan seterusnya hingga menjadi putih panas. Sewaktu-waktu
selama pemanasan, kita dapat mengukur suhu logam dalam Kelvin (Celsius + 273)
dan memberikan angka tersebut kepada warna yang dihasilkan. Hal ini merupakan
dasar teori untuk suhu warna. Untuk lampu pijar, suhu warna merupakan nilai yang
sesungguhnya; untuk lampu neon dan lampu dengan pelepasan intensitas tinggi
(HID), nilainya berupa perkiraan dan disebut korelasi suhu warna. Di Industri,suhu
warna dan korelasi suhu warna kadang-kadang digunakan secara bergantian.
Suhu warna lampu membuat sumber cahaya akan nampak hangat, netral atau
sejuk. Umumnya, makin rendah suhu, makin hangat sumber, dan sebaliknya.
Perubahan Warna
Kemampuan sumber cahaya merubah warna permukaan secara akurat dapat diukur
dengan baik oleh indeks perubahan warna. Indeks ini didasarkan pada ketepatan
dimana serangkaian uji warna dipancarkan kembali oleh lampu yang menjadi
perhatian relatif terhadap lampu uji, persesuaian yang sempurna akan diberi angka
100. Indeks CIE memiliki keterbatasan, namun cara ini merupakan cara yang sudah
diterima secara luas untuk sifat-sifat perubahan warna dari sumber cahaya.

Kesalah pahaman yang umum terjadi adalah bahwa suhu warna dan perubahaan

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/instalasi-penerangan-teori-dasar.html

3/5

11/2/2015

Instalasi Penerangan: Teori Dasar Pencahayaan | Dunia Listrik


warna keduanya menjelaskan sifat yang sama terhadap lampu. Selain itu, suhu
warna menjelaskan penampilan warna sumber cahaya dan cahaya yang
dipancarkannya. Perubahan warna menjelaskan bagaimana cahaya merubah warna
suatu objek.
Tweet

Like

Kategori: Dasar Teknik Elektro,Instalasi Penerangan

Artikel Terkait Lainnya:

Newer Post

Home

Older Post

5 KOM ENT AR:


ELEKTRONIKA berkomentar:
1/2/09 21:30

salam kenal untuk semua! saya mau tanya ni!


kenapa kawat tungten dapat berpijar, terbuat dari logam apa kawat
tungsten!kenapa kawat tungsten dapat berpijar terus menerus!
Jawab

HaGe berkomentar:
2/2/09 03:27

elektronika -> tungsten itu nama unsurnya, jd kawat tungsten terbuat dari
tungsten, Seperti diketahui, sebuah logam harus dipanaskan hingga pada
temperatur yang sangat tinggi agar dapat memancarkan foton cahaya
tampak. Pada temperatur yang sangat tinggi ini, hampir semua logam akan
meleleh. Hal ini terjadi karena getaran dalam atom-atom logam akan merusak
struktur ikatan padat antara atom-atom logam sehingga logam mencair.
Pemakaian tungsten sebagai bahan filamen lampu pijar tak lain karena
tungsten memiliki temperatur titik leleh yang luar biasa tingginya.
Jawab

31VD41V9 berkomentar:
31/3/09 08:46

Sudah tau sih? tapi koq masih sedikit bingung yach?


Jawab

maranai komering berkomentar:


3/5/09 08:57

gan...mo nanya instalasi to penerangan ruangan kantor kalo pake lampu


2TL2 x36 watt epektif kah???kalo cuma tl2x 36 watt apa kah tidak terlalu
kebanyakan titik lampunya??? gw lg skripsi perencanaan instalasi
penerangan pada kantor bupati oku timur....ruangan nya rata2 5x5x2,55 m
sm 10x10...mohon pencerahan nya gan,,
Jawab

Ari Prasetya berkomentar:


6/6/15 15:57

matuuur suwuuun gan infonya sangat bermanfaat .......


http://lampuledbogor.blogspot.com Jual macam-macam lampu LED nih gan
...
Jawab

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/instalasi-penerangan-teori-dasar.html

4/5

11/2/2015

Instalasi Penerangan: Teori Dasar Pencahayaan | Dunia Listrik


P OS T A COM M ENT
Terima kasih atas kunjungan anda di blog Dunia Listrik, Semoga bermanfaat.
Untuk diskusi dan opini, silahkan kunjungi "Forum Dunia Listrik"
Dapatkan informasi melalui email, setiap artikel baru diterbitkan dengan
mendaftarkan alamat email anda di fitur "Registrasi E-mail".

L I NK KE ART I KEL I NI
Create a Link

STATISTIK BLOG

5 3 2 7 8 0 0

AUTHOR DUNIA LISTRIK

KOMUNITAS DUNIA LISTRIK

Hanif Guntoro
Rasam Syamsudin
Gusti Prasetyo Rendy Anggara
Idwan Kelvin

| HaGe | Copyright 2008 Dunia Listrik | UNTUK INDONESIA TERCINTA |


Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Pow ered by Blogger

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/instalasi-penerangan-teori-dasar.html

5/5

Anda mungkin juga menyukai