ABSTRAK
Penelitian ini mengenai intensitas cahaya pada jenis/merk lampu. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis intensitas cahaya pada jenis lampu CPL. Hasil penelitian yang
didapatkan bahwa intensitas Schein dan Maxis dengan daya masing - masing 11 watt setara
dengan 47 lumen (Schein), sedangkan 11 watt setara dengan 27 lumen (Maxis), intensitas
cahaya yang paling besar adalah dinding, lantai dan langit-langit ruangan yang di bentuk
dalam ruang (BOX).
ABSTRACT
.
This research is about light intensity on lamp types / brands. The purpose of this study was to
analyze the light intensity in CPL lamp types. The results showed that the intensity of Schein
and Maxis with each power of 11 watts is equivalent to 47 lumens (Schein), while 11 watts is
equivalent to 27 lumens (Maxis), the greatest light intensity is the walls, floors and ceiling of
the room in the form of space (BOX).
BAB I
PENDAHULUAN
1 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
untuk memberikan faktor refleksi permukaan adalah luas proyeksi
yang berbeda-beda. sumber cahaya pada suatu bidang
2. Tujuan dan Lingkup penelitian rata yang tegak lurus pada arah
Penelitian ini bertujuan untuk pandang, dan bukan luas permukaan
Mengukur intensitas pencahayaan seeluruhnya. Faktor refleksi suatu
pada bidang kerja dengan permukaan ikut menetukan luminansi
menggunakan lampu CFL dengan terhadap terang suatu benda yang
merek Philips dan Panasonic diterangi oleh lampu.
masing masing mempunya daya
L = cd /
Dimana :
sebesar 11 Watt, Menganalisis
L = luminansi dengan satuan candela/
pengaruh LUX terhadap intensitas
As = luas semu dengan satuan
cahaya yang jatuh pada bidang
kerja pengujian meyalakan lampu 2.3 Fluks Cahaya
selama 100 jam. Ruang lingkup Fluks cahaya adalah jumlah cahaya
penelitian ini adalah cakupan yang jatuh pada setiap sudut ruangan.
terbatas pada pengaruh Satu watt cahaya kira-kira sama
pencahayaan lampu CFl, pada dengan 680 lumen. Angka
dinding dan langit-langit ruangan perbandingan 680 ini dinamakan
terhadap intensitas cahaya lampu ekivalen pancaran foto metris.
yang jatuh pada bidang kerja dalam Persamaan fluks cahaya dilambangkan
skala laboratorium. Φ dengan satuan lumen (lm).
2 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
oleh perangkat dan jumlah total panjang gelombang 555nm
input daya listrik. Fungsi cahaya memberikan efisiensi 100%.
keseluruhan adalah ukuran efisiensi
perangkat dengan output disesuaikan 2.3. Distribusi Cahaya
untuk menjelaskan kurva respons Distribusi cahaya atau
spektral (dari fungsi luminositas). penyebaran cahaya pada suatu
Bila dinyatakan dalam bentuk ruangan dikenal beberapa istilah
berdimensi (misalnya, sebagai fraksi antara lain pencahayaan langsung,
dari keefektifitasan cahaya maksimum), pencahayaan tidak langsung,
nilai ini dapat disebut efisiensi pencahayaan semi langsung,
cahaya keseluruhan atau efisiensi pencahayaan semi tak langsung,
pencahayaan.Perbedaan utama antara serta pencahyaan baur. Distribusi
efektivitas radiasi cahaya dan cahaya ini ditentukan oleh arah
efektivitas sumber cahaya adalah pencahayaan dan efek dari tempat
bahwa keadaan akhir untuk energi lampu ( armature/luminer) .
input yang hilang sebagai panas yang Menurut Kamus Besar Bahasa
keluar atau sumber cahaya sebagai Indonesia, arti kata lampu adalah alat
energi selain dari radiasi untuk
elektromagnetik. menerangi. Perkembangan lampu
Efisiensi sebuah sumber berawal dari sebuah lampu pijar
radiasi, dalam hal ini lampu, adalah yang selalu dicari inovasi kumparan
properti dari radiasi yang sumber cahaya yang paling efisien.
dipancarkan oleh sumber. Pada tahun 1870-an, Thomas Alva
Efisiensi mencakup keseluruhan Edison dari Menlo Park, negara
sumber,dengan bahasa yang lebih bagian New Jersey, Amerika Serikat,
mudah dipahami, bahwa efektivitas mendapatkan paten pertamanya pada
sebuah lampu bergantung pada rasio bulan April 1879 untuk lampu pijar.
daya yang dipancarkan secara Tahun 1933 filamen karbon diganti
keseluruhan(cahaya tampak dan tidak dengan filamen tungsten atau Wolfram
tampak) dibanding dengan daya yang (Wo)yang dibuat membentuk lilitan
dikonsumsi. Efektivitas suatu lampu kumparan sehingga dapat
dapat di tulis dalam persamaan meningkatkan Eficacylampu menjadi
berikut. + 20 Lumen/W. Sistem
η = x 100 %keterangan : pembangkitan cahaya buatan ini
Pout = daya listrik yang dikonversi jadi disebut sistem pemijaran
cahaya Pin = daya listrik yang (Incondescence). Revolosi teknologi
digunakan perlampuan berkembang dengan
Untuk memperoleh nilai mendekati pesatnya.Pada tahun 1910 pertama
= 1, merupakan hal yang sulit. Oleh kali digunakan lampu pendar
karena itu, perkembangan (discharge) tegangan tinggi. Prinsip
teknologi perlampuan selalu kerja lampu ini menggunakan sistem
mengacu dalam peningkatan emisi-elektron yang bergerak dari
efisiensi lampu. Walaupun Katoda menuju Anoda pada tabung
teknologi secara komersial belum lampu akan menumbuk atom-atom
tersedia, namun secara teori sumber media gas yang ada di dalam
cahaya ideal dari gas hijau dalam tabung tersebut, akibat tumbukan
3 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
akan menjadi pelepasan energi persegi pada jarak 1 yard, oleh sebuah
dalam bentuk cahaya. Sistem sumber sinar dengan daya 1 watt.
pembangkitan cahaya buatan ini
disebut Luminescence
(berpendarnya energi cahaya keluar
tabung). Media gas yang digunakan
dapatberbagai macam. Tahun 1932
ditemukan lampu pendar dengan gas
Sodium tekanan rendah, dan tahun
1935 dikembangkan lampu pendar
dengan gas Merkuri, dan kemudian
tahun 1939berhasil dikembangkan
lampu Fluorescen, yang biasa dikenal
dengan lampu neon. Selanjutnya
lampu xenon tahun 1959. Khusus
lampu sorot dengan warna yang
lebih baik telah dikembangkan gas
2. Power Meter
Metalhalide (Halogen yang dicampur
dengan Iodine) pada tahun 1964, Power meter adalah suatu alat ukur
sampai pada akhirnya lampu Sodium yang bisa mengukur besaran-besaran
tekanan tinggi tahun 1965. Prinsip listrik secara terintegrasi dari beberapa
emisi elektron ini yang dapat komponen alat ukur menjadi satu kesatuan
meningkatkan efikasi lampu diatas 50 yang terangkai dalam suatu alat ukur.alat
Lumen/W, jauh lebih tinggi dibanding
ini dapat memudahkan anda dalam
dengan prinsip pemijaran.
.
ALAT UKUR
1. Luxmeter
4 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
a. Luxmeter 21-10- 09 :30 9,7 210.5 19,0
18
26 -09- 15 :30 9,7 209.5 19,0
b. power meter 18
10-10- 15 :30 9,7 209.5 18,7
c. box 18
5 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
1. Cristian Darmasetiawan, Lestari 6. Kompas. Beda Ruangan Beda
Puspakesuma. Teknik Pencahayaan dan Lampunya.
Tata Letak Lampu. Jakarta : Penerbit PT http://www.kompas.com/menata
Grasindo, Artolite ; 1991. cahaya.html. Diakses tgl 05-02-2012
5. Imelda Akmal, Gita Savitri, Novi 10. Sindo. Cantik Dengan Pencahayaan
Arimbi. Lampu dan Gaya Intrior. Jakarta : Alami dan Buatan. Avalaible from :
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama ; http://www.okezone.com/pencahaya
2006 an.html. Diak
6 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k