Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA JENIS LAMPU

Dadang Ahmad Ghozali


Program Studi Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Gorontalo
Email: dadang_s1elektro2016@mahasiswa.ung.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini mengenai intensitas cahaya pada jenis/merk lampu. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis intensitas cahaya pada jenis lampu CPL. Hasil penelitian yang
didapatkan bahwa intensitas Schein dan Maxis dengan daya masing - masing 11 watt setara
dengan 47 lumen (Schein), sedangkan 11 watt setara dengan 27 lumen (Maxis), intensitas
cahaya yang paling besar adalah dinding, lantai dan langit-langit ruangan yang di bentuk
dalam ruang (BOX).

Kata Kunci : Intensitas Pencahayaan, Lampu CFL

ABSTRACT
.

This research is about light intensity on lamp types / brands. The purpose of this study was to
analyze the light intensity in CPL lamp types. The results showed that the intensity of Schein
and Maxis with each power of 11 watts is equivalent to 47 lumens (Schein), while 11 watts is
equivalent to 27 lumens (Maxis), the greatest light intensity is the walls, floors and ceiling of
the room in the form of space (BOX).

  Keywords: Lighting Intensity, CFL Lights.

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang cahaya merupakan bagian mutlak


Cahaya adalah rambat gelombang dari kehidupan dan tanpa cahaya
elektromagnetik yang menjalar kehidupan di atas bumi tidak dapat
kesegala arah yang dibedakan oleh berkembang. Pencahayaan didalam
panjang gelombang dan frekuensi ruangan merupakan hal mutlak
dengan gelombang elektromagnetik untuk menghadirkan rumah sehat
lainnya. Kehidupan manusia sangat dan setiap warna memiliki potensi
bergantung pada cahaya karena

1 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
untuk memberikan faktor refleksi permukaan adalah luas proyeksi
yang berbeda-beda. sumber cahaya pada suatu bidang
2. Tujuan dan Lingkup penelitian rata yang tegak lurus pada arah
Penelitian ini bertujuan untuk pandang, dan bukan luas permukaan
Mengukur intensitas pencahayaan seeluruhnya. Faktor refleksi suatu
pada bidang kerja dengan permukaan ikut menetukan luminansi
menggunakan lampu CFL dengan terhadap terang suatu benda yang
merek Philips dan Panasonic diterangi oleh lampu.
masing masing mempunya daya
L = cd /
Dimana :
sebesar 11 Watt, Menganalisis
L = luminansi dengan satuan candela/
pengaruh LUX terhadap intensitas
As = luas semu dengan satuan
cahaya yang jatuh pada bidang
kerja pengujian meyalakan lampu 2.3 Fluks Cahaya
selama 100 jam. Ruang lingkup Fluks cahaya adalah jumlah cahaya
penelitian ini adalah cakupan yang jatuh pada setiap sudut ruangan.
terbatas pada pengaruh Satu watt cahaya kira-kira sama
pencahayaan lampu CFl, pada dengan 680 lumen. Angka
dinding dan langit-langit ruangan perbandingan 680 ini dinamakan
terhadap intensitas cahaya lampu ekivalen pancaran foto metris.
yang jatuh pada bidang kerja dalam Persamaan fluks cahaya dilambangkan
skala laboratorium. Φ dengan satuan lumen (lm).

BAB II 2.4 Intensitas Penerangan


LANDASAN TEORI Intensitas penerangan atau luminansi
disuatu bidang kerja, yaitu fluks
2.1. Cahaya cahaya yang jatuh Pada dari bidang
Cahaya hanya merupakan satu itu. Satuan untuk intesitas
bagian dari berbagai jenis gelombang penerangan
elektromagnetis yang terbang ke adalah lux (lx), dengan lambang E,
angkasa. Gelombang tersebut maka 1 lux = 1 lumen per
memiliki panjang . Jika suatu bidang yang mempunyai
dan frekuensi tertentu, yang nilainya luas A m
dapat dibedakan dari energi cahaya 2Persamaan intesitas penerangan adalah
lainnya Erata-rata = lux
dalam spektrum elektromagnetisnya. Dimana , A : luas bidang (m2)Φ : fluks
cahaya (lumen)
2.2. Luminansi
Luminansi adalah suatu ukuran untuk 2.5 Efisiensi Cahaya
terang suatu benda. Luminansi yang Sumber cahaya buatan
terlalu besar akan menyilaukan mata. biasanya dievaluasi dalam hal
Luminansi A suatu sumber cahaya keefektifitasan cahaya dari sumber,
atau permukaan yang memantulkan juga dapat disebut keefektifitasan
cahaya yaitu intensitas cahayanya cahaya secara keseluruhan. Hal ini
dibagi luas semu permukaan. Yang merupakan perbandingan antara fluks
dimaksud dengan luas semu cahaya total yang dipancarkan

2 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
oleh perangkat dan jumlah total panjang gelombang 555nm
input daya listrik. Fungsi cahaya memberikan efisiensi 100%.
keseluruhan adalah ukuran efisiensi
perangkat dengan output disesuaikan 2.3. Distribusi Cahaya
untuk menjelaskan kurva respons Distribusi cahaya atau
spektral (dari fungsi luminositas). penyebaran cahaya pada suatu
Bila dinyatakan dalam bentuk ruangan dikenal beberapa istilah
berdimensi (misalnya, sebagai fraksi antara lain pencahayaan langsung,
dari keefektifitasan cahaya maksimum), pencahayaan tidak langsung,
nilai ini dapat disebut efisiensi pencahayaan semi langsung,
cahaya keseluruhan atau efisiensi pencahayaan semi tak langsung,
pencahayaan.Perbedaan utama antara serta pencahyaan baur. Distribusi
efektivitas radiasi cahaya dan cahaya ini ditentukan oleh arah
efektivitas sumber cahaya adalah pencahayaan dan efek dari tempat
bahwa keadaan akhir untuk energi lampu ( armature/luminer) .
input yang hilang sebagai panas yang Menurut Kamus Besar Bahasa
keluar atau sumber cahaya sebagai Indonesia, arti kata lampu adalah alat
energi selain dari radiasi untuk
elektromagnetik. menerangi. Perkembangan lampu
Efisiensi sebuah sumber berawal dari sebuah lampu pijar
radiasi, dalam hal ini lampu, adalah yang selalu dicari inovasi kumparan
properti dari radiasi yang sumber cahaya yang paling efisien.
dipancarkan oleh sumber. Pada tahun 1870-an, Thomas Alva
Efisiensi mencakup keseluruhan Edison dari Menlo Park, negara
sumber,dengan bahasa yang lebih bagian New Jersey, Amerika Serikat,
mudah dipahami, bahwa efektivitas mendapatkan paten pertamanya pada
sebuah lampu bergantung pada rasio bulan April 1879 untuk lampu pijar.
daya yang dipancarkan secara Tahun 1933 filamen karbon diganti
keseluruhan(cahaya tampak dan tidak dengan filamen tungsten atau Wolfram
tampak) dibanding dengan daya yang (Wo)yang dibuat membentuk lilitan
dikonsumsi. Efektivitas suatu lampu kumparan sehingga dapat
dapat di tulis dalam persamaan meningkatkan Eficacylampu menjadi
berikut. + 20 Lumen/W. Sistem
η = x 100 %keterangan : pembangkitan cahaya buatan ini
Pout = daya listrik yang dikonversi jadi disebut sistem pemijaran
cahaya Pin = daya listrik yang (Incondescence). Revolosi teknologi
digunakan perlampuan berkembang dengan
Untuk memperoleh nilai mendekati pesatnya.Pada tahun 1910 pertama
= 1, merupakan hal yang sulit. Oleh kali digunakan lampu pendar
karena itu, perkembangan (discharge) tegangan tinggi. Prinsip
teknologi perlampuan selalu kerja lampu ini menggunakan sistem
mengacu dalam peningkatan emisi-elektron yang bergerak dari
efisiensi lampu. Walaupun Katoda menuju Anoda pada tabung
teknologi secara komersial belum lampu akan menumbuk atom-atom
tersedia, namun secara teori sumber media gas yang ada di dalam
cahaya ideal dari gas hijau dalam tabung tersebut, akibat tumbukan

3 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
akan menjadi pelepasan energi persegi pada jarak 1 yard, oleh sebuah
dalam bentuk cahaya. Sistem sumber sinar dengan daya 1 watt.
pembangkitan cahaya buatan ini
disebut Luminescence
(berpendarnya energi cahaya keluar
tabung). Media gas yang digunakan
dapatberbagai macam. Tahun 1932
ditemukan lampu pendar dengan gas
Sodium tekanan rendah, dan tahun
1935 dikembangkan lampu pendar
dengan gas Merkuri, dan kemudian
tahun 1939berhasil dikembangkan
lampu Fluorescen, yang biasa dikenal
dengan lampu neon. Selanjutnya
lampu xenon tahun 1959. Khusus
lampu sorot dengan warna yang
lebih baik telah dikembangkan gas
2. Power Meter
Metalhalide (Halogen yang dicampur
dengan Iodine) pada tahun 1964, Power meter adalah suatu alat ukur
sampai pada akhirnya lampu Sodium yang bisa mengukur besaran-besaran
tekanan tinggi tahun 1965. Prinsip listrik secara terintegrasi dari beberapa
emisi elektron ini yang dapat komponen alat ukur menjadi satu kesatuan
meningkatkan efikasi lampu diatas 50 yang terangkai dalam suatu alat ukur.alat
Lumen/W, jauh lebih tinggi dibanding
ini dapat memudahkan anda dalam
dengan prinsip pemijaran.
.

ALAT UKUR

1.  Luxmeter

Lux meter adalah alat untuk mengkur


tingkat pencahayaan ruangan. Dengan alat meneliti besaran-besaran listrik.
ini, kita dapat mencegah pemborosan
ketika akan memilih lampu. Dengan alat
ini pula kita memiliki alasan yang tepat
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mengganti lampu yang terlalu terang
atau terlalu redup. Lux adalah terminologi 1. Alat Adapun alat yang digunakan
untuk menyatakan jumlah sinar yang dalam pengambilan data intensitas
diterima oleh sebuah objek seluas 3 kaki pencahayaan pada bidang kerja terhadap
lux dan tegangan sebagai berikut:

4 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
a. Luxmeter 21-10- 09 :30 9,7 210.5 19,0
18
26 -09- 15 :30 9,7 209.5 19,0
b. power meter 18
10-10- 15 :30 9,7 209.5 18,7
c. box 18

2. Bahan Adapun bahan yang digunakan


dalam pengambilan data intensitas
pencahayaan pada bidang kerja terhadap
lux dan tegangan adalah sebagai berikut: 2. Hasil Pengukuran Rata-rata
Intensitas Cahaya Pada Rentan
a. Lampu Schein (11 watt) Waktu 120 Jam pada lampu
b. lampu Maxis (11 watt) Maxis (11 watt) dengan lumen 27

hari Waktu Daya Volt lux


12-09-18 15 :40 8.8 205 6.3
17-09-18 09:30 9.6 208.5 5.0
3. Tempat Pengambilan Data Tempat
21-09-18 09:30 8.4 209 5.3
pengambilan data di Laboratorium
26-09-18 15 :30 9.5 209 10.3
tegangan tinggi teknik elektro FT-UNG 10-10-18 15 :30 7.7 210.5 9.5
4. Prosedur Adapun langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam pengambilan data
BAB IV
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
PENUTUP
1. menentukan tempat pengukuran (box)
pada ruang kerja yang di ukur KESIMPULAN
2. menentukan jenis lampu dan daya Adapun kesimpulan yang dapat diambil
lampu setelah melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3. Mengukur Intensitas cahaya (lux)
dengan menggunakan luxmeter, pada 1. Pada hasil pengukuran intensitas
rentang waktu 100 jam. cahaya, diperoleh intensitas cahaya yang
berbeda-beda untuk setiap waktu.
BAB III
2. pada lampu Schein memiliki intesitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
cahaya yang paling besar untuk jenis
1. Hasil Pengukuran Rata-rata lampu esensial 11 watt, karena warna
Intensitas Cahaya Pada Rentan lampu yang hemat energy. Lampu Maxis
Waktu 120 Jam pada lampu memiliki intensitas cahaya yang kurang
Schein (11 watt) dengan lumen untuk jenis lampu pijar 11 watt, karena
47 warna lampu yang digunakan memiliki
kurang dari daya tahan 3600 jam.
hari Waktu Daya Volt lux
12-09- 15 :40 9,9 206.5 20,2
18
17-09- 09:30 9.8 209.5 19,3 DAFTAR PUSTAKA
18

5 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k
1. Cristian Darmasetiawan, Lestari 6. Kompas. Beda Ruangan Beda
Puspakesuma. Teknik Pencahayaan dan Lampunya.
Tata Letak Lampu. Jakarta : Penerbit PT http://www.kompas.com/menata
Grasindo, Artolite ; 1991. cahaya.html. Diakses tgl 05-02-2012

2. Edioloegito, Widji. Diktat 7. Muhaimin. Teknologi Pencahayaan.


Pengkondisian Bagian Arsitektur. Makssar Bandung : Penerbit PT Refika Aditama ;
: Penerbit Universitas Hasanuddin Fakultas 2001.
Sains dan Teknologi ; 1980.
8. Mukti Nurul. Warna dan panjang
3. Edukasi.Kompasian. Pengaruh Warna Gelombang Cahaya Matahari. 2010
dalam Ruang Terhadap Kondisi Fisik dan http://blog.math.uny.ac.id/nurulmukt i/.
Psikologi Manusia. Diakses 11-02-2012
http://kompasiana.com. Diakses tgl 08-01-
2012 9. Penrose, R. 2004. The Road to Reality:
A Complete Guide to the Laws of the
4. Fatul. Warna. 2008. Universe. Vintage Books. Hlm 1- 140.
http://akulisfatul.blogspot.com.Diaks es tgl http://id.wikipedia.org/kecepatan_ca haya.
13-02-2012 Diakses tgl 29-03-2012.

5. Imelda Akmal, Gita Savitri, Novi 10. Sindo. Cantik Dengan Pencahayaan
Arimbi. Lampu dan Gaya Intrior. Jakarta : Alami dan Buatan. Avalaible from :
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama ; http://www.okezone.com/pencahaya
2006 an.html. Diak

ses tgl 03-01-2012.

6 |I l u m i n a s i D a n I n s t a l i a s i L i s t r i k

Anda mungkin juga menyukai