Anda di halaman 1dari 10

Fotometri

Disusun Oleh :
Muhammad Riswandi Maulid
204011220203
Muhammad Kifli 204011220200
Dosen Pengampu : Muhammad Zaini,
S.Pd., M.T.
Pengertian Fotometri
Fotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran-pengukuran
kuantitas cahaya. Ada beberapa kuantitas dari besaran-besaran cahaya, yaitu kuat
cahaya (I), fluks cahaya (F), kuat penerangan (E) dan terang cahaya (e). Difraksi
adalah penyebaran arah gelombang karena melewati celah sempitdimana intensitas
cahaya dari difraksiakan semakin berkurang disetiap titiknya. Terdapat beberapa
macam difraksi yaitu diantaranya difraksi fraunhofer dan difraksi fresnel. Difraksi
fraunhofer terjadi apabila jarak tabir penangkap pola interferensi jauh lebih panjang
dari pada ukuran celah, maka sinar-sinar pembentuk pola interferensi itu boleh
dipandang sejajar sehingga analisisnya lebih sederhana. Difraksi Fresnel terjadi
apabila jarak tabir dari celah tidak jauh lebih panjang disbanding ukuran celah sinar-
sinar pembentuk pola iterferensi itu tidak layak dipandang sejajar sehingga
analisisnya pun tidak sesederhana pada difraksi fraunhofer (Sutrisno, 1983 ).
Pengertian Kuat cahaya (intensitas cahaya) I merupakan ukuran energi
cahaya yang dipancarkan sumbercahaya tiap satuan waktu besaran sudut (w).
Satuan kuat cahaya adalah candela (cd). Laser adalah sebuah berkas cahaya

Intensitas Cahaya
yang bersifat koheren dan monokromatik yang diperoleh dari adanya emisi
radiasi yang terstimulasi. Laser Helium-Neon adalah salah satu contoh laser
empat tingkat. Suatu campuran gas Helium dan Neon diisikan kedalam suatu
tabung sempit. Pengaliran arus elektrik tertentu dalam campuran gas ini akan“
memompa “ Helium dari keadaan dasarnya kekeadaan eksitasi pada enenrgi
sekitar 20.6 Ev. Laser bukanlah alat yang efisien. Laser Helium-Neon yang
digunakan bagi percobaan laboratorium atau peragaan, memiliki keluaran
cahaya sekitar beberapa miliwatt. Sifat koheren ,kesearahan berkas laser dan
rapat energinya yang membuat laser sebagai alat yang bermanfaat ( Giancoli,
2001 ).
Dalam prose pemancaran berimbas atom berada pada
keadaan tereksitasi. Sebuah foton yang jatuh pada atom tersebut dengan
energi yang sama akan mengimbasinya memancarkan sebuah foton dengan
bertransisi ke keadaan yang lebih rendah atau dasar (Arthur
Beizer:1986,64)
Pengertian Fluks Cahaya
Fluks cahaya (F) adalah jumlah tenaga yang dipancarkan besaran sudut (w). Secara
matematis ditulis:

Kuat penerangan (E) merupakan ukuran energi cahaya yang diterima benda tiap satuan waktu
pada setiap satuan luas bidang yang tegak lururs terhadap arah sinar datang. Kuat penerangan juga
menyebabkan rangsangan pengelihatan pada mata sehingga benda tampak terang atau redup. Kuat
penerangan suatu permukaan benda adalah fluks cahaya atau aliran cahaya persatuan luas dalam meter
persegi dapat ditulis:

Dimana: E = kuat peneranga


F = fluks cahaya

A = luas permukaan
Kuat penerangan pada suatu titik yang mempunyai jarak R dari sumber cahaya dapat
dianggap sama dengan kuat penerangan titik pada bidang selimut bola yang berjari-jari R
dengan pusatnya sebagai tempat sumber cahaya, Hubungan antara kuat cahaya (I) dan kuat
penerangan(E). untuk sumbar cahaya yang sama (tetap). Maka I tetap.

untuk dua sumber cahaya yang berbeda


Atau

Jika sumber cahaya tidak terletak pada normal bidang yang di terangi maka
menurut lambert :
Dimana Ѳ adalah sudut antara normal dengan sinar dating
membandingkan kuat cahaya (I) dari dua sumber cahaya dengan
photometer lumer brodhun . Transisi akan terlaksana lebih cepat setelah
terimbasi oleh foton yang melewatinya. Atom + foton atom + 2 foton,
hasil terpenting dari eksitasi ini adalah bahwa ke dua foton yang
terpancarkanbergerakdalamarah yang samadanenergi yang sama pula.
Akibatnya gelombang elektromagnet yang bersngkutan benar-benar
sefase ( koheren ). Apabila sekumpulan atom yang semua berada pada
keadaan tereksitasi maka sebuah foton yang melewati atom pertama,
menyababkan terjadi pemancaran berimbas yang menghasilkan dua buah
foton. Masing-masing foton ini kemudian menyebabkan pemancaran
terimbas, yang menghasilkan total empat buah foton. Proses ini terus
berlangsung dengan penggandaan jumlah foton pada tiap tahap hingga
tercipta berkas foton yang kuat, yang semuanya koheren dan bergerak
dalam arah yang sama(Supramono,2005).
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapat dari percobaan ini adalah
sebagai berikut.
1. Gangguan berupa cahaya dari luar dapat mengganggu
pengukuran intensitas cahaya
2. Pada beberapa jarak, hukum fotometri mengenai intensitas
berbanding terbalik dengan jarak terbukti dalam
pengukuran.
3. Grafik yang di dapat dari pengukuran tidak konstan.
Saran-Saran
Adapun saran untuk percobaan ini adalah ruangan
yang digunakan untuk praktikum sebaiknya kedap
cahaya sehingga tidak ada gangguan dalam
menhitung inensitas cahaya, karena dalam
menghitung intensitas cahay menggunaka Luxmeter.
Luxmeter merupakan sebuah alat yang sangat sensitif
terhadap cahay, sehingga intensitas cahaya yang
berasal dari luar dapat menggangu pengukuran.
Qoutes Kali
Ini
“ JANGAN JADI PELANGI
UNTUK ORANG YANG
BUTA WARNA”

-UDIN PETOT-

SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai