MAKALAH FOTOMETRI
Disusun Oleh :
Muhammad Kifli
204011220200
204011220203
2023
1
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai dengan Materi Fotometri
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kita Semua.
Dan saya berharap agar materi penulisan paragraf yang baik dalam Bahasa Indonesia
dapat dipahami dan dapat di praktekan dalam kegiatan belajar sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Muhammad Kifli
2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………...…………………2
Daftar Isi…………………………………………….………………....…………….3
BAB I Pendahuluan……………………………………………….………………...4
1.3. Tujuan………………………………………………………………………...4-5
A. Kesimpulan………………………………………………………………….………..…9
B. Saran…………………………………………………………………………….……….9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...………….…10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Cahaya adalah suatu bentuk pancaran tenaga atau energi elektronik yang
sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita di bumi, karena dengan adanya cahaya kita
dapat melihat benda atau suatu dalam hal jelas. Dalam kehidupa sehari-sehari kita
banyak menemukan berbagai macam sumber cahaya, misalnya cahaya lampu, linlin,
sinar matahari, dan sebagainya. Setiap sumber cahaya memiliki nilai kuat cahaya
(intensitas cahaya) yang berbeda-beda. Untuk mengukur nilai kuat cahaya dar
sumber cahaya kita dapat menggunaka alat yang dinamakan fotometer.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui cara menggunakan Luxmeter.
2. Memahami tentang pengaruh jarak terhadap intensitas cahaya yang
4
terukur oleh Luxmeter.
3. Membuktikan tentang Hukum Fotometri mengenai pemetaan
pencahayaan sebagai fungsi dari nilai berbanding terbalik kuadrat
terhadap jarak.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
𝐹
𝐼= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹 = 𝐼 𝜔
𝜔
𝑙𝑢𝑚𝑒𝑛
= 𝑐𝑎𝑛𝑑𝑒𝑙𝑎 (𝑐𝑑)
𝑠𝑡𝑒𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
Kuat penerangan (E) merupakan ukuran energi cahaya yang diterima benda
tiap satuan waktu pada setiap satuan luas bidang yang tegak lururs terhadap arah
sinar datang. Kuat penerangan juga menyebabkan rangsangan pengelihatan pada
mata sehingga benda tampak terang atau redup. Kuat penerangan suatu permukaan
benda adalah fluks cahaya atau aliran cahaya persatuan luas dalam meter persegi
dapat ditulis:
𝐹
𝐸=
𝐴
𝐹 𝐴1
𝐸1 𝐴 𝜔 𝑅2 1
= 1 = = 1 = 2
𝐼 𝐹𝜔 𝐴1 𝐴1 𝑅1
1 1
𝐸1 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝐸2 =
𝑅1 𝑅22
1
𝐸1 𝑅2 𝑅22
= 1 = 2
𝐸2 1 𝑅1
𝑅22
𝐸1 1 𝐸2 1
= 2 𝑑𝑎𝑛 = 2 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝐼1 𝑅1 𝐼2 𝑅2
7
𝐸1 𝐼1 𝑅22
=
𝐸2 𝐼2 𝑅12
Atau
𝐼1 𝐸1 𝑅12
=
𝐼2 𝐸2 𝑅22
Jika sumber cahaya tidak terletak pada normal bidang yang di terangi maka
menurut lambert :
𝐼 cos 𝜃
𝐸 =
𝑅2
Dimana Ѳ adalah sudut antara normal dengan sinar dating membandingkan kuat
cahaya (I) dari dua sumber cahaya dengan photometer lumer brodhun . Transisi akan
terlaksana lebih cepat setelah terimbasi oleh foton yang melewatinya. Atom +
foton atom + 2 foton, hasil terpenting dari eksitasi ini adalah bahwa ke dua foton
yang terpancarkanbergerakdalamarah yang samadanenergi yang sama pula.
Akibatnya gelombang elektromagnet yang bersngkutan benar-benar sefase ( koheren
). Apabila sekumpulan atom yang semua berada pada keadaan tereksitasi maka
sebuah foton yang melewati atom pertama, menyababkan terjadi pemancaran
berimbas yang menghasilkan dua buah foton. Masing-masing foton ini kemudian
menyebabkan pemancaran terimbas, yang menghasilkan total empat buah foton.
Proses ini terus berlangsung dengan penggandaan jumlah foton pada tiap tahap
hingga tercipta berkas foton yang kuat, yang semuanya koheren dan bergerak dalam
arah yang sama(Supramono,2005).
8
BAB III
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di dapat dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Gangguan berupa cahaya dari luar dapat mengganggu pengukuran
intensitas cahaya
2. Pada beberapa jarak, hukum fotometri mengenai intensitas berbanding
terbalik dengan jarak terbukti dalam pengukuran.
3. Grafik yang di dapat dari pengukuran tidak konstan.
5.2 SARAN
Adapun saran untuk percobaan ini adalah ruangan yang digunakan untuk
praktikum sebaiknya kedap cahaya sehingga tidak ada gangguan dalam menhitung
inensitas cahaya, karena dalam menghitung intensitas cahay menggunaka Luxmeter.
Luxmeter merupakan sebuah alat yang sangat sensitif terhadap cahay, sehingga
intensitas cahaya yang berasal dari luar dapat menggangu pengukuran.
9
DAFTAR PUSTAKA
10