PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3. Perbandingan antara dalam sudut datang berkas cahaya datang dengan
sinus bias cahaya terbias terhadap garis normal tertentu untuk suatu bahan
yang tertentu pula.
(Renreng, 1985).
Sifat-sifat Cahaya
Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala
arah. Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya
merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke
dalam ruangan yang gelap.
3
Peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya setelah melewati medium
rambatan yang berbeda disebut pembiasan. Jika cahaya datang dari zat yang
kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis
normal. Misalnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknya jika cahaya datang dari zat
yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi
garis normal. Misal cahaya dari air ke udara. Contoh pembiasan cahaya yaitu
pensil yang dimasukkan ke air akan terlihat bengkok, dasar kolam terlihat dangkal
(Muslimin, dkk, 2013).
4
sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada
sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi
yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak
cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar
(Giancoli,2001).
5
BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu:
Tabel 3.1 Alat dan bahan yang digunakan
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah
1. Laser He-Ne 1 buah
2. Lampu senter 1 buah
3. Lampu halogen 1 buah
4. Lux meter 1 buah
5. Penggaris 1 buah
6
- Selanjutnya dilakukan pengukuran yang sama untuk semua sumber
cahaya
- Setelah selesai dimatikan laser dan perangkat lainnya.
7
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengamatan dari percobaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
8
E = 1270/(0,02)2
E = 3.175.000 Lux/Meter2
Sumber cahaya Lampu senter pada jarak 4cm
Dik : Iv = 118,3 x 10= 1183
r = 4 cm > 0,04 m
Dit : E?
Penyelesaian:
E = I/r2
E = 1183/(0,04)2
E = 739.375 Lux/Meter2
9
Sumber cahaya Lampu senter (HP) pada jarak 2cm
Dik : Iv = 286,3 x 10= 2863
r = 2 cm > 0,02 m
Dit : E?
Penyelesaian:
E = I/r2
E = 2863/(0,02)2
E = 7157500 Lux/Meter2
10
4.3 Pembahasan
11
dapat dilihat di analisa data. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai
illuminansi cahaya (E) berbanding lurus dengan nilai intensitas cahaya (I) dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r). Sehingga semakin jauh jarak maka
nilai illuminansi cahaya juga akan semakin kecil. Lalu kita juga dapat melihat
bahwa dari hasil pengukuran dengan luxmeter serta perhitungan secara manual
nilai intensitas dan illuminansi cahaya dari lampu HP lebih besar dibandingkan
dengan lampu senter, hal ini dikarenakan lampu HP memiliki tingkat kefokusan
yang lebih besar dibanding lampu senter.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu :
- hubungan jarak dengan iluminansi cahaya berbandik terbalik yakni makin
jauh jarak maka semakin kecil nilai yang didapat.
- semakin kuat atau besar sumber cahaya maka semakin besar nilai yang di
dapat.
5.2 Saran
Semoga kedepannya Lab Elektronika dilengkapi dengan kipas angin supaya
pada saat melakukan praktikum para praktikan tidak kepanasan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14